Kebijakan Skrining
Kebijakan Skrining
Mengingat :1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Surat keputusan direktur PT. Graha Bernoza Nomor 272/KEP/GB/X/2019
tentang pengangkatan direktur rumah sakit tiara sella.
MEMUTUSKAN :
KEEMPAT : Keputusan Direktur Rumah Sakit Tiara Sella ini berlaku 3 ( tiga ) tahun
mulai tanggal ditetapkan dan dievaluasi secara berkala apabila terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini akan diubah dan diatur kembali
sebagaimana mestinya
Ditetapkan di Bengkulu
Pada Tanggal 12 November 2021
DIREKTUR RUMAH SAKI TIARA SELLA
1. Skrining dilakukan pada kontak pertama didalam atau diluar rumah sakit.
2. Pemeriksaan skrining membantu staf mengetahui kebutuhan pasien.
3. Berdasarkan hasil skrining ditentukan apakah kebutuhan pasien sesuai dengan sumber daya rumah
sakit.
4. Pemilihan jenis pelayanan atau unit pelayanan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan hasil
pemeriksaan skrining.
5. Pasien diterima apabila rumah sakit dapat menyediakan kebutuhan pasien rawat inap dan rawat jalan
yang tepat.
6. Cara untuk melengkapi hasil tes diagnostik berkenaaan dengan tanggung jawab untuk menetapkan
apakah pasien diterima, dipindah maupun dirujuk.
7. Skrining (evaluasi visual atau pengamatan, pemeriksaan fisik, uji laboratorium, dan penunjang
diagnostik lainnya) merupakan standar sebelum penerimaan pasien.
8. Pasien tidak dirawat, dipindahkan atau dirujuk sebelum diperoleh hasil tes dibutuhkan sebagai dasar
pengambil keputusan.
9. Kebutuhan pasien yang berkenaan dengan pelayanan preventif, kuratif, rehabilitatif dan paliatif
diprioritaskan.