Anda di halaman 1dari 2

Nama : M RIZALDI FACHRUL A

NIM : 03.2021.1.90743
TUGAS PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL
1. Sinyal (signal) adalah besaran fisis yang berubah menurut waktu, ruang, atau variabel-
variabel bebas (independen) lainnya. Contoh sinyal: sinyal suara,.
Secara matematis, sinyal adalah fungsi dari satu atau lebih variabel independen. Yang
paling umum, sinyal adalah fungsi dari waktu.
2. - Sinyal yang Kontinu karena waktu yang berubah-ubah sifatnya adalah sinyal analog
Sinyal analog adalah bentuk energi listrik (tegangan, arus, atau daya elektromagnetik) yang
memiliki hubungan linier antara besaran listrik dan nilai yang diwakili oleh sinyal tersebut.
- Sinyal yang bersifat diskrit disebut sinyal digital. Sinyal, yang amplitudonya hanya
mengambil nilai terbatas disebut sinyal Digital. Sinyal digital membawa data biner yaitu 0
atau 1 dalam bentuk bit, hanya dapat berisi satu nilai pada periode waktu tertentu. Sinyal
digital direpresentasikan sebagai gelombang persegi (square waves) atau sinyal clock.
𝑥(𝑡)+𝑥(−𝑡) 1 1
3. 𝑋𝑒(𝑡) = = 𝑥 (𝑡) + 𝑥 (−𝑡)
2 2 2
Maka sinyal keluarannya adalah

1 1
𝑌𝑒 𝑡 = 𝑇[ 𝑥 𝑡 + 𝑥 (−𝑡)]
( ) ( )
2 2
1 1
= 𝑇[𝑥 (𝑡)] + 𝑇[ 𝑥 (−𝑡)]
2 2

1 1
𝑌𝑒 (𝑡) = 𝑌(𝑡) + 𝑌(−𝑡)
2 2
4. Daya Sinyal dan Energi sinyal
Daya Sinyal Energi Sinyal
Sinyal periodik yang praktis adalah sinyal Sinyal non-periodik adalah sinyal
daya. energi.
Disini, daya rata-rata yang dinormalisasi Di sini, total energi yang dinormalisasi
adalah terbatas dan tidak nol adalah terbatas dan tidak nol.
Keberadaan sinyal-sinyal ini tidak terbatas Sinyal-sinyal ini ada untuk jangka
dari waktu ke waktu. waktu terbatas.
Energi sinyal daya tak terbatas selama Kekuatan sinyal energi nol selama
waktu yang tak terbatas. waktu yang tak terbatas

5. fy=1; %signal frequency in Hz


wy=2*pi*fy; %signal frequency in rad/s
fs=60; %sampling frequency in Hz
tiv=1/fs; %time interval between samples;
t=0:tiv:(3-tiv); %time intervals
y=sin(wy*t); %signal data set
figure;
plot(t,y,'k'); %plots figure
axis([0 3 -1.5 1.5]);
xlabel('seconds'); title('sine signal');
figure;
plot(t,y,'r--');
tiv=1/fs; %time interval between samples;
t=0:tiv:(3-tiv); %time intervals
axis([0 3 -1.5 1.5]);
figure;
plot(t,y);
y2=cos(wy*t);
hold on;
plot(t,y2,':');
legend('sin','cos');
t=0:tiv:(3-tiv); %time intervals
axis([0 3 -1.5 1.5]);
hold off;

Anda mungkin juga menyukai