Anda di halaman 1dari 10

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/23.1 (2022.2)

Nama Mahasiswa : ELFIRA ILFAN TAHER

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 041970892

Tanggal Lahir : 12 AGUSTUS 1997

Kode/Nama Mata Kuliah : EKSI4205/ Bank & Lembaga Keuangan Non Bank

Kode/Nama Program Studi : 83/ AKUNTANSI

Kode/Nama UPBJJ : 89/TERNATE

Hari/Tanggal UAS THE : SELASA/27 DESEMBER 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : ELFIRA ILFAN TAHER


NIM : 041970892
Kode/Nama Mata Kuliah : EKSI4205/ Bank & Lembaga Keuangan Non Bank
Fakultas : EKONOMI
Program Studi : AKUNTANSI
UPBJJ-UT : TERNATE

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
TERNATE 27 DESEMBER 2022

Yang Membuat Pernyataan

ELFIRA ILFAN TAHER


1. A. Menurut saya, solusi yang dapat saya berikan adalah dengan melakukan pinjaman di
salah satu koperasi.
B. - Produk Penghimpunan Dana Bentuk-bentuk simpanan berdasarkan prinsip Syariah dapat
berupa:
- giro berdasarkan prinsip al-wadi’ah;
- tabungan berdasarkan prinsip al-wadi’ah dan Al-Mudharabah;
- deposito berjangka dengan prinsip Al-Mudharabah.

- Prinsip al-wadi’ah
Berdasarkan karakteristiknya, prinsip al-wadi’ah dalam giro dan tabungan memiliki hukum yang
sama dengan qard, dimana nasabah bertindak sebagai yang meminjamkan uang dan bank
bertindak sebagai peminjam. Dengan karakteristik ini, maka giro maupun tabungan dengan
prinsip al-wadi’ah memiliki ketentuan-ketentuan adalah sebagai berikut.
1) Keuntungan ataupun kerugian, menjadi hak dan tanggung jawab bank. Pemilik dana tidak
mempunyai hak atas keuntungan, namun juga tidak bertanggung jawab atas kerugian. Bank
bisa memberikan suatu insentif kepada pemilik dana, misalnya berupa bonus.
2) Bank harus membuat akad pembukaan rekening, yang bermakna sebagai izin penyaluran
dana dengan berbagai persyaratan yang disepakati.
3) Manfaat yang dapat diperoleh pemilik dana adalah adanya jaminan keuntungan berupa
bonus, berbagai fasilitas pelayanan misalnya buku cek dan ATM.
4) Terhadap pembukaan rekening, bank dapat mengenakan biaya tertentu yang dinyatakan
secara nominal secara terbuka.
5) Ketentuan lain yang berkaitan dengan giro dan tabungan tetap berlaku selama tidak
bertentangan dengan prinsip Syariah. Prinsip wadi’ah dalam produk bank sayari’ah
selanjutnya dapat dikembangkan dalam dua jenis, yaitu wadi’ah yad amanah dan wadi’ah
yad dhomanah. Mekanisme aliran dana pada kedua produk ini dapat dijelaskan pada gambar
berikut.

Sumber: Muhammad, 2011 Gambar 4.4a Skema Kerja Prinsip al- Wadi’ah yad Amanah

- Prinsip Al-Mudharabah Al-Mudharabah adalah perjanjian antara penanam dana dan


pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan
antara kedua belah pihak, dengan nisbah keuntungan yang sudah disepakati sebelumnya
(Siamat, 2005). Produk penghimpunan dana dengan prinsip AlMudharabah adalah berupa
tabungan dan deposito berjangka. Dalam operasionalnya, prinsip Al-Mudharabah
dekategorikan dalam dua jenis, yaitu Mudharabah Mutlaqah dan Mudharabah Muqqayadah.
Sumber: Muhammad, 2011 Gambar 4.4b Skema Kerja Prinsip al-Wadi’ah yad Dhomanah

Berdasarkan Mudharabah Mutlaqah tidak ada pembatasan bagi bank dalam menyalurkan
dana yang dihimpun. Oleh karena itu ketentuan umum dalam tabungan dan deposito
Mudharabah Mutlaqah adalah sebagai berikut.

1) Bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana nisbah dan tata cara pemberian dana,
dan perhitungan pembagian keuntungan dan risiko yang mungkin timbul dari penyimpanan
dana.

2) Untuk tabungan Mudharabah Mutlaqah, bank dapat memberikan bukti penyimpanan


berupa buku tabungan, sedangkan untuk deposito Mudharabah Mutlaqah bank dapat
memberikan bukti penyimpanan berupa sertifikat deposito kepada deposan.

3) Tabungan Mudharabah Mutlaqah dapat diambil sewaktu-waktu, sementara deposito


Mudharabah Mutlaqah hanya dapat dicairkan sesuai jangka waktu yang telah disepakati.

4) Ketentuan lain yang berkaitan dengan giro dan tabungan tetap berlaku selama tidak
bertentangan dengan prinsip Syariah. Secara singkat, mekanisme aliran dana dapat
dijelaskan pada Gambar 4.3 di atas. Agak berbeda dengan Mudharabah Mutlaqah, simpanan
Mudharabah Muqayyadah merupakan simpanan khusus, dimana pemilik dana menetapkan
syarat-syarat tertentu yang harus disepakati oleh bank. Dengan ketentuan inimaka bank
dalam menyalurkan dananya dibatasi dengan jenis usaha, waktu, dan tempat usaha, Secara
teknis simpanan Mudharabah Muqayyadah dikelompokkan dalam simpanan Mudharabah
Muqayyadah on Balance Sheet dan simpanan Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet.
Adapun karakteristik operasional dari simpanan Mudharabah Muqayyadah on Balance Sheet
adalah sebagai berikut.
- Pemilik dana menetapkan syarat yang harus diikuti oeh bank.
- Bank wajib memberi tahu di depan, tentang nisbah keuntungan dan tata cara pemberian
keuntungan
- Bank wajib memberikan bukti simpanan khusus sebagai tanda bukti simpanan. Untuk
simpanan berbentuk deposito, bank wajib memberikan sertifikat deposito.
- Bank wajib memisahkan dana dari rekening lain. Secara grafis Mudharabah Muqayyadah
on Balance Sheet diuraikan pada Gambar 4.4.

Sementara untuk simpanan Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet adalah sebagai
berikut.
- Pemilik dana menetapkan syarat yang harus diikuti oeh bank.
- Bank wajib memberikan bukti simpanan khusus sebagai tanda bukti simpenanan. Untuk
simpanan berbentuk deposito, bank wajib memberikan sertifikat deposito.
- Bank wajib memisahkan dana dari rekening lain. 4) Dana simpanan khusus harus
disalurkan secara langsung kepada pihak yang diamanahkan oleh pemilik dana.

5) Bank menerima komisi atas jasa mempertemukan kedua belah pihak


6) Antara pemilik dana dan pelaku usaha berlaku nisbah bagi hasil.

2. Produk Penyaluran Dana Produk penyaluran dana bank Syariah, secara garis besar
diklasifikasikan dalam empat kelompok, yaitu:
a. prinsip jual beli;
b. prinsip sewa;
c. prinsip bagi hasil;
d. prinsip pinjam berdasarkan akad al-qard. a. Prinsip Jual Beli (Tijarah) Prinsip jual beli,
dutujukan untuk pembiayaan pembelian barang. Prinsip ini dekembangkan dalam bentuk-
bentuk pembiayaan sebagai berikut.
1) Pembiayaan Murabahah Metode pembiayaan ini menempatkan bank sebagai penjual dan
nasabah sebagai pembeli. Barang segera diserahkan, namun pembayaran dilakukan secara
tangguh. Adapun mekanisme transaksinya dijelaskan pada gambar berikut.

Sumber: Muhammad, 2011 Gambar 4.7 Skema Kerja Prinsip al - Murabahah

2) Salam Adalah jual beli barang, namun barangnya belum ada. Dalam transaksi ini
pembayaran dilakukan tunai, tetapi penyerahan barang dilakukan secara tangguh. Posisi
bank dalam hal ini adalah sebagai pembeli, sementara nasabah sebagai penjual. Adapun
mekanisme operasionalnya dapat digambarkan sebagai berikut

3) Istishna’ Adalah jual beli dengan akad salam, dimana pembayaran dilakukan oleh bank,
namun tidak dibayar sekaligus tetapi dibayar secara bertahap. Pada umumnya transaksi
model ini adalah untuk transaksi pembuatan barang (manufaktur) dan konstruksi. Mekanisme
transaksi model ini dapat digambarkan sebagai berikut:
b. Prinsip Sewa (Ijarah) Transaksi Ijarah pada prinsipnya adalah transaksi jual beli, namun
untuk obyek sewa. Pada masa akhir sewa, bank dapat saja menjual obyek sewa kepada
penyewa. Mekanisme transaksi Ijarah ini dapat dijelaskan pada gambar berikut:

c. Prinsip Bagi Hasil (Syirkah) Berdasarkan karakter operasionalnya, prinsip bagi hasil bank
Syariah dapat dikelompokkan dalam beberapa golongan, yaitu: 1) Musyarakah Adalah kerja
sama dalam satu usaha antara beberapa pihak untuk melakukan suatu usaha, dimana
masing-masing pihak memberikan kontribusi dalam usaha tersebut, dan keuntungan dibagi
sesuai kesepakatan. Atas dasar pengertian tersebut, maka dalam transaksi perbankan,
Musyarakah adalah kerja sama pembiayaan suatu proyek antara bank Syariah dengan
nasabah, dimana bank Syariah dan nasabah sama-sama menyetor modal, dan keuntungan
dibagi sesuai nisbah. Alur pembiayaan berdasarkan Musyarakah ditunjukkan pada gambar
berikut:

Sumber: Muhammad, 2011 Gambar 4.11 Skema Kerja Prinsip al –Musyarakah

2) Mudharabah
Agak berbeda dengan Musyarakah, dalam bagi hasil Mudharabah bank membiayai proyek
seluruhnya (100%) sementara nasabah yang menjalankan usaha. dalam hal ini nasabah
dianggap ahli dalam mengelola usaha. Selanjutnya keuntungan dibagi hasil sesuai
kesepakatan. Dalam hal ini bank berhak mengawasi pekerjaan, namun tidak berhak
mencampuri pengelolaan. Secara ringkas konsep bagi hasil Mudharabah dijelaskan pada
gambar berikut. Nasabah Bank Syariah Proyek Keuntungan Bagi Hasil sesuai dengan nisbah
Keahlian Sebagian Modal Nisbah X % Nisbah Y % Perjanjian Bagi Hasil Modal
Pengembalian Modal Pokok

Sumber: Muhammad, 2011 Gambar 4.12 Skema Kerja Prinsip Mudharabah


3) Mudharabah Muqayyadah
Prinsipnya sama dengan Mudharabah namun ada pembatasan bagi nasabah (pengguna
modal) sesuai permintaan bank (pemilik modal).

d. Prinsip Pinjam Berdasarkan Akad Al-Qard (Pinjaman Kebaikan) Prinsip pinjam meminjam
berdasarkan akad Al-Qard dalam bank Syariah pada umumnya dilakukan untuk nasabah
peminjam yang kurang mampu dan sangat memerlukan dana. Misalnya pinjaman yang
ditujukan untuk pengusaha kecil. Pada umumnya pinjaman tersebut tidak memberikan
imbalan atau tambahan pada saat mengembalikan, namun bank bisa mengenakan biaya
administrasi yang relatif kecil, dan bank juga bisa meminta jaminan. Oleh karena penyaluran
dana ini bersifat khusus, maka biasanya sumber dananya juga khusus, seperti sodaqoh,
infak, ataupun zakat.

3. Produk Jasa a. Al-Wakalah Prinsip dari Al-Wakalah adalah nasabah memberi kuasa pada
bank untuk mewakili dirinya untuk melakukan jasa tertentu, misalnya pembukaan L/C, inkaso,
dan transfer dana. Untuk pelaksanaan pekerjaan ini bank berhak mengenakan imbalan atau
fee. Secara teknis alur kerja dari jasa ini dapat dijelaskan pada gambar berikut:

Sumber: Muhammad, 2011 Gambar 4.13 Skema Kerja Prinsip al- Wakala

b. Al-Hawalah Jasa Al-Hawalah adalah jasa pengalihan utang piutang. Transaksi ini lazim
digunakan untuk membantu pengusaha untuk mendapatkan dana tunai guna melanjutkan
usahanya. Transaksi ini dalam praktek perbankan bisa diterapkan dalam rangka anjak
piutang atau factoring. Adapun mekanisme transaksinya secara singkat dapat dijelaskan
dengan gambar berikut:

Sumber: Muhammad, 2011 Gambar 4.14 Skema Kerja Prinsip al- Hawalah

c. Al-Kafalah Jasa
Al-Kafalah pada prinsipnya adalah bank garansi. Sebagaimana bank konvensional, bank
Syariah juga dapat memberikan jasa bank garansi, yaitu garansi bank kepada nasabahnya
misalnya jaminan untuk melaksanakan proyek, jaminan untuk mengikuti tender, dan lain-lain.
Mekanisme transaksinya dapat dijelaskan pada gambar berikut.
Sumber: Muhammad, 2011 Gambar 4.15 Skema Kerja Prinsip al- Kafala

d. Al-Rahn Jasa
Al-Rahn pada prinsipnya adalah jasa gadai yaitu utang dengan jaminan harta atau aset.
Barang yang diserahkan sebagai jaminan harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu milik
nasabah sendiri; jelas ukuran, sifat, dan jumlahnya; nilai barang ditentukan berdasarkan nilai
pasar; dapat dikuasai namun tidak dapat dimanfaatkan oleh bank.

Sumber: Muhammad, 2011 Gambar 4.16 Skema Kerja Prinsip ar-Rahn

2. A. Iya sangat perlu karena kesehatan bank harus dipelihara dan/atau ditingkatkan agar kepercayaan
masyarakat terhadap bank dapat tetap terjaga. Selain itu, tingkat kesehatan bank digunakan sebagai
salah satu sarana dalam melakukan evaluasi terhadap kondisi dan permasalahan yang dihadapi bank
serta menentukan tindak lanjut untuk mengatasi kelemahan atau permasalahan bank, baik berupa
corrective action oleh bank maupun supervisory action oleh Bank Indonesia.

Atas dasar konsep Bank Indonesia tersebut maka ada dua kepentingan mengapa kesehatan bank perlu
dijaga, yaitu:
1. menjaga kepercayaan masyarakat terhadap bank;
2. sebagai indikator bagi Bank Indonesia sebagai lembaga pengawas perbankan di Indonesia untuk
melakukan evaluasi terhadap kondisi dan permasalahan yang dihadapi bank serta menentukan tindak
lanjut untuk mengatasi kelemahan atau permasalahan bank, baik berupa corrective action oleh Bank
maupun supervisory action

B. Lembaga apa yang memiliki kewenangan atas pengawasan perbankan dan non perbankan adalah
Bank Indonesia. Dalam hal perizinan, sesuai UU tersebut, Bank Indonesia, mempunyai kewenangan :

1) memberikan dan mencabut izin usaha Bank;


2) memberikan izin pembukaan, penutupan, dan pemindahan kantor Bank;
3) memberikan persetujuan atas kepemilikan dan kepengurusan Bank;
4) memberikan izin kepada Bank untuk menjalankan kegiatan-kegiatan usaha tertentu.
Sementara itu, dalam hal pengawasan Bank oleh Bank Indonesia adalah pengawasan langsung dan
tidak langsung. Bentuk-bentuk pengawasan itu meliputi:
1) Bank Indonesia mewajibkan Bank untuk menyampaikan laporan, keterangan, dan penjelasan sesuai
dengan tata cara yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
2) Apabila diperlukan, kewajiban pelaporan ini dikenakan pula terhadap perusahaan induk, perusahaan
anak, pihak terkait, dan pihak terafiliasi dari Bank.
3) Bank Indonesia melakukan pemeriksaan terhadap Bank, baik secara berkala maupun setiap waktu
apabila diperlukan.
4) Apabila diperlukan, pemeriksaan dapat pula dilakukan pada perusahaan induk, perusahaan anak,
pihak terkait, pihak terafiliasi, dan debitur Bank. Bank dan pihak-pihak wajib memberikan kepada
pemeriksa : keterangan dan data yang diminta; kesempatan untuk melihat semua pembukuan,
dokumen, dan sarana fisik yang berkaitan dengan kegiatan usahanya; dan hal-hal lain yang diperlukan.
5) Bank Indonesia dapat menugasi pihak lain untuk dan atas nama Bank Indonesia melaksanakan
pemeriksaan.

3. A. Bank Dunia adalah sebuah lembaga keuangan multilateral pemberi dana bantuan
pembangunan ke negera-negara berkembang dan negara yang sedang dalam masa transisi.
Tujuan atau misi Bank Dunia ialah untuk menghapus kemiskinan dan meningkatkan standar hidup
negara berkembang dengan memberi bantuan dana di bidang pembangunan. Bank Dunia didirikan
sebagai Lembaga Investasi Internasional untuk memberikan atau menjamin kredit-kredit yang
ditujukan untuk proyek-proyek rekonstruksi dan pertumbuhan yang produktif. Dana untuk itu berasal
dari modal sendiri, yang terdiri dari kontribusi pemerintah negara-negara asing dan melalui
mobilisasi modal swasta. Modal saham Bank Dunia disusun sedemikian rupa sehingga setiap risiko
dalam melaksanakan kegiatannya dibebankan kepada negara-negara asingnya dengan berdasarkan
kekuatan ekonomi mereka masing-masing. Fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank Dunia pertama
kali dilaksanakan tahun 1947 dan berjumlah US $ 500 juta untuk Program Rekonstruksi di empat
negara Eropa.Semula sumber-sumber yang dimiliki oleh Bank Dunia ditujukan untuk membantu
proses rekonstruksi bagi negara-negara yang menderita karena perang. Pada tahun 1948 Bank
Dunia mengalihkan usaha usahanya terutama ditujukan untuk kegiatan pembangunan. Badan
pimpinan Bank Dunia adalah Dewan Gubernur, di mana semua negara anggota terwakili. Operasi
umum didelegasikan kepada satu kelompok yang lebih kecil, Dewan Direktur Eksekutif, sementara
Presiden dari Bank Dunia bertindak sebagai Ketua Dewan. Anggota Bank Dunia terdiridari
negara negara berkembang yang memerlukan bantuan dana dan juga terdiri darinegara yang
sudah maju yang memerlukan bimbingan atau bantuanteknis. Kantor pusat Bank Dunia berada di
Washington DC, Amerika Serikat. Dewan Gubernur memiliki kekuasaan mengakui anggota-anggota
baru Bank Dunia dan untuk menentukan syarat-syarat keanggotaan berdasarkan persyaratan-
persyaratan berikut ini. Setiap negara yang setuju memberikan kontribusinya kepada modal Bank
Dunia, dapat menjadi anggota. Sebelum semua itu terlaksana, negara tersebut harus menjadi
anggota IMF (International Monetary Fund), yang meliputi perjanjian untuk menerapkan peraturan
praktek keuangan internasional yang berlaku, disertai penjelasan mengenal pokok-pokok informasi
perekonomian demi kelayakan suatu negara dalam menerima bantuan. Bila semua telah dilakukan,
maka negara tersebut dapat dipertimbangkan menjadi anggota Bank Dunia. Bank Dunia bukanlah
bank seperti pada umumnya melainkan sebuah agen pembangunan khusus dari PBB yang terdiri
dari 5 organisasi, yaitu:
1. IBRD (International Bank for Reconstruction and Development) IBRD memiliki tujuan untuk
mengurangi kemiskinan di negara yang lebih miskin dengan memajukan perkembangan
berwawasan lingkungan lewat pinjaman, jaminan, servis analitik, dan pelayanan nasehat. IBRD
disusun seperti koperasi yang dimiliki dan diselenggarakan untuk keuntungan 185 negara
anggotanya. Pinjaman yang diberikan adalah berbasis pasar.

2. IDA (International Development Association) IDA didirikan pada tahun 1960 dan merupakan
bagian dari Bank dunia yang membantu negara-negara termiskin di dunia untuk mengurangi
kemiskinan dengan memberikan kredit dengan bunga nol persen, grace periode 10 tahun dan
jangka waktu 35 sampai 40 tahun. IDA membantu membangun human capital, kebijakan-kebijakan,
institusi-institusi dan infrastruktur fisik yang dibutuhkan negara-negara untuk mempercepat
pertumbuhan yang environmental sustainable. Tujuan IDA adalah untuk mengurangi kesenjangan
antar negara dan dalam negara, terutama dalam hal akses terhadap pendidikan dasar, kesehatan
pokok, air bersih dan sanitasi, dan untuk mendorong meningkatkan produktifitas masyarakat.
Indonesia bergabung tahun 1968.

3. IFC (International Finance Corporation) IFC berdiri pada tahun 1956 merupakan bagian dari Bank
Dunia yang bertujuan untuk mendorong investasi/pertumbuhan sektor swasta yang sustainable di
negara-negara berkembang sebagai salah satu cara untuk mengurangi kemiskinan dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. IFC juga mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan
kualitas hidup masyarakat di negara-negara berkembang anggotanya. Indonesia bergabung tahun
1968. Aktifitas IFC termasuk pembiayaan proyek-proyek swasta untuk mencari dana di pasar
keuangan internasional, dan memberikan saran dan bantuan teknis untuk dunia usaha dan
pemerintah.

4. MIGA (Multilateral Investment Guarantee Agency) MIGA merupakan bagian dari Bank Dunia
yang bertujuan untuk mendorong investasi asing langsung (foreign direct investment) di
negara negara berkembang untuk meningkatkan tingkat kehidupan masyarakat dan mengurangi
kemiskinan. MIGA menawarkan political risk insurance/guarantees kepada negara-negara
berkembang untuk menarik dan menjaga investasi swasta.

5. ICSID (International Center for the Settlement of Investment Disputes) ICSID membantu untuk
melakukan proses konsiliasi dan arbitrasi dalam hal terjadi perselisihan investasi yang bersifat
internasional.

Operasional Bank Dunia adalah Organisasi Bank Dunia berbentuk seperti koperasi yang
terdiri dari 187 negara. Seluruh negara anggota, atau disebut juga dengan pemegang saham
diwakili oleh Dewan Gubernur yang merupakan pembuat kebijakan utama dalam Bank Dunia.
Umumnya, para gubernur adalah menteri keuangan atau menteri pembangunan dari negara
anggota. Dewan Gubernur bertemu sekali dalam setahun dalam Pertemuan Tahunan Dewan
Gubernur dari Bank Dunia Group dan IMF. Para gubernur mendelegasikan tugas-tugas secara
spesifik pada 25 Direktur Eksekutif. Lima pemegang saham terbesar: Perancis, Jerman, Jepang,
Inggris, dan Amerika Serikat menunjuk satu Direktur Eksekutif, sementara negara anggota lainnya
diwakili oleh 20 Direktur Eksekutif terpilih. Presiden Bank Dunia Group mengepalai pertemuan
Dewan Gubernur dan bertanggung jawab pada keseluruhan manajemen Bank Dunia. Presiden
dipilih oleh Dewan Direktur Eksekutif untuk menjabat selama 5 tahun dan dapat dipilih kembali.
Direktur Eksekutif memilih Dewan Direktur Bank Dunia. Mereka umumnya bertemu paling tidak dua
kali seminggu untuk mengawasi jalannya bisnis, termasuk di antaranya persetujuan pinjaman dan
jaminan, kebijakan baru, anggaran administratif, strategi bantuan negara dan keputusan finansial.

B. Karena tujuan dari lembaga ini adalah untuk membantu negara berkembang menyusun rencana
untuk membangun infrastruktur dan ekonomi sebagai cara mengurangi kemiskinan dan
meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Lembaga ini juga membantu pendidikan dan
pengembangan kesehatan.

SUMBER : BUKU MATERI POKOK EKSI4205

Anda mungkin juga menyukai