Menyusun uraian tugas atau tanggungjawab menurut jenjang kedudukan sebagai berikut :
Memastikan bahwa
pelaksanaan perikatan
sudah sesuai dengan
standar profesi dan
ketentuan etika yang
berlaku
Manajer/ Rekan Memastikan bahwa Melakukan reviu dan
Supervisor prosedur-prosedur telah supervi atas pekerjaan
diikuti dan rekan
memiliki informasi yang
cukup untuk
mempermudah dalam
pengambilan keputusan
mengenai laporan yang
akan diberikan
Posisi Melapor Kepada Tanggung Jawab Tugas Pokok
Ketua tim/In- Manajer Memastikan bahwa Melakukan supervise
change perikatan telah atas pekerjaan staf,
dilaksanakan sesuai melakukan dan
dengan standar profesi mendokumentasikan
yang berlaku, sesuai pelaksanaan pekerjaan
dengan rencana pada area kompleks
penugasan dan telah
memperoleh bukti/data Melakukan dan
yang cukup dan relevan mendokumentasikan
perencanaan dan
menyelesaikan
prosedur-prosedur
perikatan
Staf Ketua Tim Melakukan pekerjaan Melakukan dan
seperti yang mendokumentasikan
diperintahkan oleh ketua penugasan dan
tim menindaklanjuti atas
poin-poin yang
menjadi catatan ini.
Check list pelaksanaan tanggung jawab
Memenuhi ketentuan dalam standar profesi dan ketentuan etika yang berlaku tentang
independensi dan profesionalisme, kami :
Nama KJA :
Nomor Ijin KJA :
Alamat KJA :
Telepon Kantor :
Nama Klien :
Alamat :
Nomor/Tanggal :
Perikatan :
Lingkup Pekerjaan :
Menyatakan bahwa kantor kami dan anggota tim yang ditugaskan untuk perikatan kerja tersebut
di atas secara independen dan professional akan menjalankan fungsi kami sebagai Akuntan
Profesional yang bebas dari segala benturan kepentingan (conflict of interest).
Sebagai Akuntan Profesional yang independen, kami menyatakan dan menjamin bahwa laporan
yang dikeluarkan oleh kantor kami merupakan laporan yang sesuai dengan keadaan serta bebas
dari segala unsure benturan kepentingan (conflict of interest). Apabila di kemudian hari ternyata
ditemukan bahwa telah terjadi suatu benturan kepentingan, maka (nama klien) berhak untuk
mengakhiri penunjukan kami sebagai Akuntan Profesional terhitung sejak terjadinya benturan
kepentingan tersebut.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh rasa tanggung jawab.
Tegal,……………………..
Memenuhi ketentuan dalam standar profesi dan ketentuan etika yang berlaku tentang menjaga
kerahasiaan dan profesionalisme, kami :
Nama KJA :
Nomor Ijin KJA :
Alamat KJA :
Telepon Kantor :
Nama Klien :
Alamat :
Nomor/Tanggal :
Perikatan :
Lingkup Pekerjaan :
Menyatakan bahwa kantor kami dan anggota tim yang ditugaskan untuk perikatan kerja tersebut
di atas professional akan menjalankan fungsi kami sebagai Akuntan Profesional, kami akan
menjamin kerahasiaan data Perusahaan selama melakukan pekerjaan maupun untuk masa yang
akan dating.
Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan bahwa telah terjadi suatu kebocoran rahasia
perusahaan, maka (nama klien) berhak untuk mengakhiri penunjukan kami sebagai Akuntan
Profesional terhitung sejak diketahuinya adanya kebocoran rahasian tersebut.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh rasa tanggung jawab.
Tegal,……………………..
Tegal, xxxx
Kepada :
KJA ABC (KJA terdahulu)
Dengan hormat,
Kami juga ingin penjelasan dari KJA ABC mengenai hal-hal berikut :
Fakta yang mungkin berpengaruh terhadap integritas manajemen PT. XXX
Adanya ketidaksepakatan antara KJA ABC dengan manajemen PT XXX atas penerapan
standar profesi, standar akuntansi, atau hal signifikan yang sejenis
Adanya indikasi kecurangan dan pelanggaran hukum, dan
Hal-hal yang terkait dengan penggantian KJA
Tanggapan hal di atas dapat kami terima paling lambat 1 (satu) minggu setelah tanggal surat ini
dikirimkan. Apabila tidak ditanggapi dalam waktu tersebut, kami beranggapan tidak ada
keberatan professional dan tidak ada informasi penting yang perlu ketahui mengenai PT XXX.
Hormat kami,
Nama Klien :
Status Klien : Baru (Calon Klien) Keberlanjutan
Alamat :
No. Telepon & Fax :
Personel Inti :
Dilaksanakan Oleh : Nama : Paraf : Tanggal :
/ /
Direviu Oleh : Nama : Paraf : Tanggal :
/ /
Pada saat akuntan menerima klien dan atau menjalankan pekerjaannya dan atau melaksanakan
perikatannya, Akuntan wajib menerapkan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa (PMPJ) sesuai
pasal 3 Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Republik Indonesia Nomor 55/PMK.01/2017
tentang Prinsip Mengenali Pengguna Jasa (PMJ) Bagi Akuntan, yaitu :
PMK tersebut mensyaratkan akuntan memperoleh informasi pengguna jasa, baik perorangan
maupun perusahaan yang meliputi: identitas, pekerjaan, sumber dana, dan tujuan transaksi
yang diuraikan pada bagian I dan II formulir ini.
INFORMASI PENGGUNA JASA PERORANGAN
1. Identitas
Nama lengkap :
Nomor identitas :
kependudukan atau paspor
Tempat dan tanggal lahir :
Kewarganegaraan :
Alamat tempat tinggal yang :
tercantum dalam kartu
identitas
Alamat tempat tinggal terkini :
termasuk nomor telepon (bila
ada)
Alamat di negara asal (dalam :
hal warga negara asing)
2. Pekerjaan
3. Sumber dana
4. Tujuan Transaksi
PENGGUNA JASA PERUSAHAAN
1. Identitas
Nama :
Bentuk badan usaha :
Nomor surat keputusan :
pengesahan (dalam hal telah
berbadan hukum)
Bidang usaha :
Alamat dan nomor telepon :
2. Sumber dana
3. Tujuan transaksi
4. Informasi pihak-pihak yang mempunyai wewenang bertindak untuk dan atas nama
Perusahaan
TUJUAN PENUGASAN, PERIODE, DAN DEADLINE
1. Tujuan penugasan
Ada Tidak
4. Struktur organisasi
5. Uraian pekerjaan
6. SOP dan accounting manual (jika ada)
7. Program komputer (sebutkan nama aplikasinya)
8. Chart of account (jika ada)
9. Akta pendirian dan perubahannya
10. Pengesahan/persetujuan dari Kementerian Hukum dan HAM
11. Dokumen penting lainnya. Sebutkan (jika ada)
17. Alamat kantor pusat klien dan jumlah cabang (cerikan rinciannya)
Kantor pusat/cabang Alamat
20. Deskripsi pengembangan produk dan praktik usaha baru (jika ada) :
21. Deskripsi pengguna atau pengembangan teknologi baru, baik untuk produk baru maupun
untuk produk yang sedang digunakan (jika ada)
2. Jumlah rekening bank yang dimiliki klien (sebutkan 3 rekening yang teraktif/terbesar)
Nama bank dan
No Rekening Mata uang Saldo
cabang
Kesimpulan
Diterima Ditolak Keterangan
Klien baru
Klien lama
Tgl/bln/thn surat
Kepada Pimpinan klien
Alamat
Perihal
Paragraf pembuka yang bersisi penegasan maksud dan tujuan diadakannya perikatan. Pimpinan
KJA mengonfirmasi kembali bahwa dengan latar belakang penawan yang telah diajukan maka
Pimpinan KJA menindaklanjuti dengan mengajukan surat kontrak dengan menyampaikan ruang
lingkup sebagai berikut :
Nama Akuntan
Tandatangan Pimpinan KJA
No. Registrasi Akuntan Berpraktik
No. Izin KJA
Paragraph konfirmasi kepada klien yang dapat berbunyi…..”Jika semua kondisi diatas dapat
disetujui maka silahkan menandatangani surat kontrak ini pada kolom berikut:
Nama pimpinan/klien
Tgl/bln/thn
Tandatangan & stempel klien
BAB IV
SUMBER DAYA MANUSIA
A. Tujuan
1. Memberikan arahan kepada Pimpinan KJA untuk mengupayakan ketersediaan staf yang
kompeten sesuai dengan bidangnya (the right man on the right place)
2. Mendorong kegiatan pembelajaran terus menerus untuk mengembangkan pengetahuan
atau kemampuan profesionalnya
3. Mengatur penugasan staf secara efektif dan efisien
B. Kebijakan
Personalia
1. Mempertahankan mutu dengan melakukan pendidikan professional berkelanjutan secara
teratur terhadap seluruh staf professional (termasuk rekan dan Manajer). Pendidikan
dilanjutkan di dalam KJA (internal) maupun mengikuti lokakarya/seminar yang
diadakan oleh KJA
2. Melakukan penerimaan staf professional sesuai dengan uji kemahiran dan kelayakan
sebagai staf professional di KJA. Diawali dengan menetapkan criteria yang dibutuhkan
(sebagai contoh, tingkat pendidikan, kemampuan bahasa, kemampuan komunikasi, dan
kemampuan menyusun laporan keuangan sesuai SAK dan perpajakan)
3. Menerapkan proses penerimaan SDM/staf yang mencakup
a. Perencanaan
b. Kebijakan rekturmen
c. Program orientasi
d. Perencanaan penugasan
e. Pembentukan tim
f. Supervise
g. Pengembangan professional
h. Evaluasi
Penugasan
1. Perikatan harus dilaksanakan oleh tim yang kompeten
2. Dalam proses penugasan personel, sifat dan lingkup supervise harus dipertimbangkan.
Umumnya, apabila personel yang ditugasi semakin cakap dan berpengalaman, supervise
secara langsung terhadap personel tersebut, semakin tidak diperlukan
3. Pendekatan yang digunakan dalam penugasan personel harus dijelaskan, termasuk
perencanaan kebutuhan untuk KJA secara keseluruhan
4. Penunjukkan satu atau lebih personel yang tepat untuk bertanggungjawab dalam
penugasan tersebut
5. Peran dan tanggungjawab personel KJA harus ditetapkan
6. Setiap staf yang digunakan harus professional dan mampu menyelesaikan tugas tepat
waktu serta bertanggungjawab
C. Prosedur
Personalia
1. Menyelenggarakan sistem yang dirancang sedemikian rupa sehingga untuk memperoleh
personel yang berkemampuan melalui perencanaan kebutuhan personel, penetapan
tujuan rekrutmen, dan penetapan kualifikasi personel yang terlibat dalam fungsi
rekrutmen
2. Menetapkan standar kualitas dan pedoman untuk mengevaluasi orang-orang yang
potensial yang dapat diperkerjakan untuk mengisi jenjang jabatan yang sesuai
3. Menginformasikan kepada pelamar kerja dan personel baru, mengenai kebijakan dan
prosedur KJA yang berhubungan dengan personalia
4. Menyediakan informasi mengenai keberadaan dan perkembangan KJA kepada personel
5. Menetapkan pedoman dan persyaratan untuk program pengembangan professional dan
materi mengenai kebijakan dan prosedur teknis KJA dan memberikan dorongan bagi
mereka untuk terlibat dalam aktivitas pengembangan diri
6. Melakukan pelatihan untk evaluasi/promosi staf
7. Menyediakan pelatihan di tempat kerja (on the job training) selama pelaksanaan
penugasan
8. Mengingatkan kompetensi personel secara berkelanjutan (continue) dengan cara :
a. Belajar mandiri (self study) secara sukarela belajar sendiri dengan cara : diskusi,
membaca buku, jurnal, terbitan, dan aktif dalam kelembagaan professional
b. Memberikan penugasan dengan bimbingan, petunjuk, penilaian dan feedback dari
atasannya
c. PPL, in-house training, dan out-house training
Penugasan
1. Perencanaan kebutuhan personel KJA secara keseluruhan
2. Mengidentifikasi kebutuhan personel untuk perikatan tertentu secara rutin
3. Menyiapkan anggaran jumlah waktu pelaksanaan (time budget) perikatan untuk
penentuan kebutuhan personel dan penjadualan pekerjaan lapangan
4. Mempertimbangan faktor-faktor berikut ini untuk mencapai keseimbangan antara
kebutuhan, keahlian, pengembangan dan pemanfaatan personel dalam pelaksanaan
perikatan :
a. Ukuran dan kompleksitas perikatan
b. Ketersediaan personel
c. Keahlian khusus yang dibutuhkan
d. Waktu pelaksanaan pekerjaan
e. Rotasi personel secara berkelanjutan dan periodic
f. Kesempatan untuk pelatihan selama perikatan (on-the-job-training)
5. Mempertimbangkan hal-hal berikut ini dalam proses penugasan personel :
a. Sebutkan personel dan pengaturan waktu pelaksanaan perikatan tertentu
b. Evaluasi kualifikasi personel, yaitu mengenai pengalaman, posisi latar belakang dan
keahlian khusus personel
c. Supervisi terencana dan keterlibatan personel supervisor
d. Proyeksi ketersediaan waktu individu yang ditugasi
e. Situasi yang memungkingkan terjadinya masalah independensi dan benturan
kepentingan, seperti penugasan personel ke klien tertentu yang merupakan orang
yang memiliki hubungan keluarga tertentu dengannya
6. Mempertimbangkan dalam penugasan personel, aspek keberlanjutan kerja dan rotasi
sehingga memungkinkan perikatan dilaksanakan seefisien mungkin dan memungkinkan
personel lain dengan pengalaman dan latar belakang yang berbeda, memberikan
perspektif baru dalam pelaksanaan perikatan
D. Formulir
a. Uji kemahiran dan kelayakan, dan
b. Evaluasi kinerja staf
UJI KEMAHIRAN DAN KELAYAKAN
WAWANCARA
Nama Pelamar :
Nama Pewawancara :
Tanggal Wawancara :
Dari hasil wawancara, manajemen harus dapat menetapkan apakah calon pegawai :
1. Memiliki pengalaman atau tidak
2. Memiliki pendidikan memadai atau tidak
3. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik
4. Memiliki perilaku yang baik, dan
5. Lain-lain
KESIMPULAN
Karyawan dapat diterima
Karyawan tidak diterima