Anda di halaman 1dari 62

PENGERTIAN

SUPERVISI DAN
SUPERVISOR
Super = atas
Visi = penglihatan
Supervisi dapat diartikan sebagai penglihatan dari superior atau atasan
terhadap pelaksanaan suatu kegiatan (pekerjaan, tugas, dll).

Supervisi juga dapat berarti bentuk pengawasan yang dilakukan oleh atasan
atau orang yang dinilai mampu memberikan pengawasan.
“Supervisi adalah bentuk “Supervisi merupakan
kegiatan pembinaan yang pelayanan yang diberikan
direncanakan untuk kepada pegawai yang
membantu para pegawai bertujuan menghasilkan
agar dapat bekerja secara perbaikan pada proses
efektif” dan hasil kerja”
- Purwanto - L. Ross
MENGAPA SUPERVISI ?
1. Rencana – rencana yang telah ditetapkan manajemen memerlukan
dukungan SDM agar dapat direalisasikan
2. Terdapat perbedaan situasional antara tataran strategis (konseptual) dan
tataran taktis ataupun teknis di lapangan. Hal ini menyebabkan proses
realisasi rencana kerap menghadapi kendala – kendala.
3. Skala organisasi yang besar menyebabkan manajemen mengalami kesulitan
apabila dituntut melakukan proses perencanaaan hingga pelaksanaan
secara sekaligus
4. Realisasi rencana diupayakan semaksimal mungkin agar sesuai dengan
rencana yang telah disusun dan tetap berada dalam koridor standar maupun
prosedur yang telah ditetapkan
4 SITUASI KERJA KONDUSIF

PRESTATIF POSITIF PROSEDURAL

PRODUKTIF
4 SITUASI KERJA KONDUSIF
POSITIF
• Pegawai terdorong untuk berpikir dan berperilaku positif sesuai dengan nilai dan
peraturan yang berlaku di perusahaan
• Pegawai terhindar dari keresahan – keresahan akibat miskomunikasi dan informasi
yang tidak jelas
• Pegawai saling mengingatkan satu sama lain agar taat terhadap norma dan aturan
perusahaan secara penuh kesadaran

PRODUKTIF
• Pegawai memiliki mindset “berorientasi terhadap hasil / proses dan hasil”
• Pegawai dapat mengelola pekerjaanya dan mencapai hasil yang diharapkan
• Pegawai memiliki kreatifitas dalam bertindak untuk memberikan hasil yang maksimal
maupun melakukan perbaikan – perbaikan yang diperlukan
4 SITUASI KERJA KONDUSIF
PRESTATIF
• Pegawai dapat mendorong dirinya sendiri untuk tumbuh dan berkembang bersama
dengan perusahaan
• Pegawai terpacu untuk menciptakan hasil dengan kualitas maupun kuantitas yang
melebihi standar harapan

PROSEDURAL
• Pegawai dapat mengikuti proses, prosedur, dan aturan – aturan kerja yang berlaku
didalam perusahaan
• Pegawai memiliki kesadaran untuk mewujudkan perilaku yang positif, produktif,
maupun prestatif didalam koridor prosedur yang telah ditetapkan
POSITIF PRODUKTIF PRESTATIF PROSEDURAL
Supervisor adalah seseorang yang memiliki wewenang untuk menyelia,
menjadi jembatan penghubung antara manajemen dengan tenaga
pelaksana, dan memberikan arahan – arahan pada level teknis.

Supervisor tidak memiliki wewenang memberi arahan pada level strategis.


Namun demikian arahan pada level teknis ini adalah penerjemahan dari
arahan – arahan strategis.
FUNGSI, TUGAS,
DAN TANGGUNG
JAWAB
SUPERVISOR
FUNGSI SUPERVISOR

Menjembatani hal – STRATEGIS MANAJEMEN

hal yang bersifat


strategis agar dapat TAKTIS SUPERVISOR SUPERVISOR

dilaksanakan pada
TEKNIS
tataran teknis PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA
FUNGSI SUPERVISOR
FUNGSI PERENCANAAN
1. Menerjemahkan sasaran dan rencana manajerial / strategis menjadi
PLANNING sasaran dan rencana harian / teknis
2. Menetapkan tugas – tugas /pekerjaan yang harus dilakukan pelaksana

FUNGSI PENGORGANISASIAN
1. Mengatur penggunaan sumberdaya yang tersedia untuk mencapai
ORGANIZING sasaran / merealisasikan rencana teknis
2. Memastikan ketersediaan standar dan prosedur untuk merealisasikan
rencana

FUNGSI PELAKSANAAN
ACTUATING 1. Memastikan rencana – rencana taktis dan tugas – tugas yang bersifat
teknis dilaksanakan oleh pelaksana

FUNGSI PENGENDALIAN
1. Memantau proses pelaksanaan atau realisasi rencana dan tugas – tugas
CONTROLLING 2. Memastikan proses dan hasil telah sesuai dengan standar dan prosedur
yang berlaku
TUGAS & TANGGUNGJAWAB
SUPERVISOR
TUGAS TA N G G U N G J AWA B A K T I V I TA S

Menerjemahkan rencana strategis /


Memastikan rencana taktis selaras /
sasaran manajerial menjadi rencana Aligning
sesuai dengan rencana strategis
taktis
Mengatur tugas / pekerjaan yang harus Memberikan arahan mengenai tugas,
Briefing
diselesaikan oleh pelaksana pekerjaan dan hasil yang harus dicapai

Melaksanakan rencana taktis dengan


Memastikan rencana dilaksanakan Empowering
dukungan sumberdaya yang tersedia

Mengawasi pelaksanaan tugas oleh Memastikan standar dan prosedur


Monitoring
pelaksana sesuai standar dan prosedur kerja dipatuhi dan dilaksanakan

Memastikan ketersediaan solusi atas


Memecahkan masalah – masalah teknis Problem Solving
permasalahan
Memberi informasi dan mengkoordina
Menjaga validitas informasi dan
sikan tindakan berdasarkan situasi yang Reporting / Coordinating
rutinitas koordinasi
dihadapi kepada atasan / manajemen
TUGAS TA N G G U N G J AWA B A K T I V I TA S

Menerjemahkan rencana strategis /


Memastikan rencana taktis selaras /
sasaran manajerial menjadi rencana Aligning
sesuai dengan rencana strategis
taktis
Mengatur tugas / pekerjaan yang harus Memberikan arahan mengenai tugas,
Briefing
diselesaikan oleh pelaksana pekerjaan dan hasil yang harus dicapai

Melaksanakan rencana taktis dengan


Memastikan rencana dilaksanakan Empowering
dukungan sumberdaya yang tersedia

Mengawasi pelaksanaan tugas oleh Memastikan standar dan prosedur


Monitoring
pelaksana sesuai standar dan prosedur kerja dipatuhi dan dilaksanakan

Memastikan ketersediaan solusi atas


Memecahkan masalah – masalah teknis Problem Solving
permasalahan
Memberi informasi dan mengkoordina
Menjaga validitas informasi dan
sikan tindakan berdasarkan situasi yang Reporting / Coordinating
rutinitas koordinasi
dihadapi kepada atasan / manajemen
MENERJEMAHKAN
SASARAN
ORGANISASI
(STRATEGIS)
SASARAN
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang ingin dicapai. Sasaran adalah
rincian singkat dan tegas mengenai apa yang akan dicapai.

3 4

5
7

1 GOAL

6
START
PRINSIP SASARAN
Spesifik
• Pernyataan yang konkrit, rinci, namun ringkas
• Mencerminkan tujuan utama yang ingin dicapai

Dapat diukur
• Memiliki ukuran yang jelas dan dapat dievaluasi

Dapat dicapai
• Memungkinkan untuk diusahakan pencapaiannya dengan memerhitungkan kapasitas
sumberdaya yang tersedia

Realistis
• Sesuai dengan situasi dan kondisi real yang terjadi

Dibatasi waktu
• Memiliki Batasan waktu / berlaku sesuai dengan waktu yang ditetapkan
CONTOH SASARAN
“Mencapai target penjualan 1 Milyar / Account
Executive dalam waktu 3 bulan efektif”

200 juta 550 juta 1 Milyar


(bulan 1) (bulan 2) (bulan 3)

Realisasi rencana pencapaian 1 Milyar per AE dalam waktu 3 bulan efektif


MENERJEMAHKAN SASARAN
1. Pastikan keselarasan antara tujuan dengan
sasaran, atau sasaran jangka Panjang
dengan sasaran jangka pendek (target)
2. Gunakan ukuran – ukuran yang sesuai dan
mencerminkan pencapaian tujuan
3. Pecah atau bagi sasaran kedalam jumlah
dan waktu yang realistis untuk dicapai
4. Perhatikan kondisi – kondisi sumberdaya
yang ada dalam rentang waktu pencapaian
sasaran
5. Komunikasikan sasaran dengan Bahasa yang
dapat dipahami oleh pelaksana / pihak yang
mengupayakan pencapaian sasaran
Sasaran utama:
Merealisasikan penjualan 1 Milyar dalam waktu 3 bulan per account executive

Waktu Bulan I Bulan II Bulan III

Sasaran / Target 200 juta 550 juta 1 Milyar

Jumlah transaksi Jumlah transaksi Jumlah transaksi


Diukur oleh
yang sesuai kriteria yang sesuai kriteria yang sesuai kriteria

• Tim penjualan
• 50% tim penjualan • Tim penjualan
sudah kompeten
baru ditraining sudah kompeten
• 100% teknologi
• 50% teknologi • 70% teknologi
marketing
Kondisi Sumberdaya marketing marketing
digunakan
digunakan digunakan
• 70% Pasar dalam
• Pasar dalam tahap • Pasar dalam tahap
tahap desire dan
awareness interest
action
MENGKOMUNIKASIKAN
SASARAN PADA TIM
1. Pahami karakteristik anggota tim
2. Gunakan Bahasa dan gaya komunikasi yang sesuai karakteristik anggota tim
3. Berikan alasan / argumentasi mengapa sasaran harus dicapai
4. Bangun semangat dan komitmen tim terhadap pencapaian sasaran
5. Libatkan anggota tim dalam penentuan rencana tindakan atau tugas – tugas
yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran
6. Pastikan anggota tim telah memahami sasaran, rencana, dan tugas – tugas
yang harus dilaksanakan
KARAKTERISTIK ANGGOTA TIM
Briefing / team meeting EFFECTIVE BRIEFING

merupakan sarana yang efektif 1. Dihadiri seluruh anggota tim

untuk mengkomunikasikan 2. To the point

sasaran, menyusun rencana, 3. Hindari keluhan dan opini – opini


negatif / segera lakukan counter
dan menentukan tugas – tigas terhadap keluhan (dapat memakai
yang harus dilaksanakan untuk teknik reframing)

mencapai sasaran 4. Bangun komitmen / kesadaran untuk


melaksanakan hasil briefing
PEMBERDAYAAN
DAN MONITORING
KINERJA TIM
PEMBERDAYAAN TIM
Pemberdayaan adalah upaya membuat anggota tim memiliki inisiatif untuk
melaksanakan rencana dan memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam
upaya – upaya pelaksanaan rencana untuk mencapai tujuan / sasaran.

Kunci utama dari pemberdayaan adalah kepercayaan (trust) terhadap tim /


anggota tim tersebut.

Agar pemberdayaan berjalan secara efektif maka diperlukan pendekatan,


strategi, dan monitoring / pemantauan.
LANGKAH PEMBERDAYAAN
• Perhatikan kapasitas. Pastikan tim telah
memiliki pemahaman yang cukup terhadap
proses kerja, tugas – tugas yang harus
dilakukan, dan sasaran – sasaran yang
harus dicapai.
• Pahami rencana yang harus direalisasikan
bersama tim
• Pahami permasalahan – permasalahan
yang muncul dalam proses realisasi
rencana.
• Libatkan tim untuk merealisasikan rencana
dan memecahkan masalah
• Pantau / monitor pelaksanaan
STRATEGI PEMBERDAYAAN

Pendampingan dan Pemberdayaan


Pengawasan Intensif partisipatif
LEVEL OF TRUST

Pemberdayaan pada
Re-commitment /
sebagian permasalahan /
Reformation
ruang lingkup

TEAM CAPACITY
STRATEGI PEMBERDAYAAN
Re-Commitment
Kondisi dimana tingkat kepercayaan supervisor terhadap tim rendah dan tim
kurang memiliki kapasitas untuk melakukan tugas, melaksanakan rencana, atau
memecahkan masalah dalam realisasi rencana.

Strategi:
• Bangun kembali komitmen tim dan komitmen supervisor terhadap tim
• Bentuk kapasitas tim melalui pelatihan, bimbingan, edukasi baik yang
dilakukan secara formal maupun informal oleh supervisor
• Berikan ruang untuk bertumbuh (kepercayaan) sedikit demi sedikit seiring
dengan tumbuhnya kapasitas dari tim
STRATEGI PEMBERDAYAAN
Pendampingan dan Pengawasan Intensif
Kondisi dimana tingkat kepercayaan supervisor terhadap tinggi namun tim
kurang memiliki kapasitas untuk melakukan tugas, melaksanakan rencana, atau
memecahkan masalah dalam realisasi rencana.

Strategi:
• Berikan kepercayaan terhadap tim disertai dengan proses pembelajaran
untuk membentuk kapasitas tim
• Awasi pelaksanaan kerja tim dan berikan bimbingan atau pendampingan
yang cukup intensif
• Berikan ruang untuk bertumbuh (kepercayaan) sedikit demi sedikit seiring
dengan tumbuhnya kapasitas dari tim
STRATEGI PEMBERDAYAAN
Pemberdayaan Pada Sebagian Permasalahan
Kondisi dimana tingkat kepercayaan supervisor terhadap tim rendah namun tim
memiliki kapasitas memadai untuk melakukan tugas, melaksanakan rencana,
atau memecahkan masalah dalam realisasi rencana.

Strategi:
• Berdayakan tim pada permasalahan atau tugas – tugas yang benar – benar
dapat dilaksanakan
• Pengawasan intensif diberikan pada proses kerja yang berisiko tinggi
• Berikan ruang untuk bertumbuh (kepercayaan) sedikit demi sedikit seiring
dengan tumbuhnya kapasitas dari tim
STRATEGI PEMBERDAYAAN
Pemberdayaan Pada Sebagian Permasalahan
Kondisi dimana tingkat kepercayaan supervisor terhadap tim tinggi dan tim
memiliki kapasitas memadai untuk melakukan tugas, melaksanakan rencana,
atau memecahkan masalah dalam realisasi rencana.

Strategi:
• Libatkan tim didalam menyusun rencana – rencana, tugas
• Lakukan pengawasan yang bersifat kemitraan / pertnership
• Berikan ruang untuk bertumbuh (kepercayaan) sedikit demi sedikit seiring
dengan tumbuhnya kapasitas dari tim
STRATEGI PEMBERDAYAAN
• Awasi kerja tim dalam waktu • Libatkan tim dalam
berkala / rutin perencanaan dan penentuan
• Berikan pembelajaran untuk tugas – tugas
anggota tim secara berkala • Percayakan pemecahan
masalah pada tim

• Latih anggota tim • Berdayakan tim pada


• Bangun kembali komitmen permasalahan yang dinilai
LEVEL OF TRUST

tim dan spv mampiu untuk dipecahkan

TEAM CAPACITY
MONITORING TIM
Monitoring adalah langkah untuk memastikan pelaksanaan rencana telah
sesuai dengan rencana itu sendiri serta memenuhi standar – standar dan
prosedur yang berlaku di perusahaan.

Monitoring dilakukan dengan cara membandingkan hasil kerja dengan rencana,


proses kerja, serta standar yang ada.

Monitoring bertujuan agar:


• Realisasi rencana tetap berada dalam koridor standar proses kerja
• Mengidentifikasi masalah yang muncul dalam pelaksanaan rencana
• Memecahkan masalah dan melakukan antisipasi terhadap permasalahan
yng mungkin muncul di kemudian hari
LANGKAH MONITORING

PROCEDURE

PROBLEM PROCESS

PEOPLE
LANGKAH MONITORING
PROCEDURE
• Selalu berpegang pada prosedur dan standar yang berlaku
• Kompleksitas masalah prosedural menentukan kompleksitas pemecahan masalah

PROCESS
• Perhatikan bagaimana proses kerja berjalan, apakah proses berjalan sesuai dengan
standar yang ada?

PEOPLE
• Perhatikan perilaku – perilaku pegawai didalam melakukan proses kerja, apakah terjadi
perilaku yang menyimpang dalam melakukan proses kerja?

PROBLEM
• Pecahkan masalah yang ditemui
• Buatlah solusi sementara (jangka pendek) yang dapat dilakukan sesuai kapasitas
sumberdaya yang ada apabila permasalahan terlalu kompleks
PROCEDURE PROCESS PEOPLE PROBLEM
GUIDING &
COACHING
MEMAHAMI GUIDING
Guiding adalah upaya memberikan bimbingan secara teknikal kepada pegawai
agar mampu melaksanakan tugas – tugasnya dan mencapai sasaran yang
diharapkan.

Guiding dapat berupa bimbingan pengetahuan, bimbingan keterampilan teknis,


maupun bimbingan sikap dan perilaku.

Guiding dapat disebut juga dengan istilah mentoring,

Guiding dilakukan oleh pihak yang memiliki cukup pemahaman dan


pengalaman pada bidang kerjanya yang identik atau sama dengan bidang kerja
pegawai. Artinya guiding tidak harus selalu dilakukan oleh atasan.
MEMAHAMI GUIDING
Guiding diperlukan saat:

1. Tim dinilai tidak cukup paham dengan sasaran kerja, proses kerja,
permasalahan yang dihadapi, standar kerja, dll.

2. Tim telah mendapat pelatihan namun masih kurang memahami bagaimana


cara mengimplementasikannya

3. Tim mendapatkan situasi baru yang berbeda dengan situasi keseharian


yang dihadapinya
MEMAHAMI COACHING
Coaching adalah suatu bentuk pengembangan pegawai dimana pegawai
didukung oleh coach (bias atasan) dalam mencapai tujuannya. Dalam konteks
Team Coaching berarti tujuan yang dimaksud adalah tujuan / sasaran / target
dari team.

Coaching sangat erat dengan proses pemberdayaan.

Coaching tim hanya dapat dilakukan terhadap tim yang telah memiliki kapasitas
dalam pemahaman, keterampilan, maupun sikap atau perilakunya.

Coaching tidak dapat dilakukan pada tim dengan pengetahuan dan


keterampilan yang masih minim.
GUIDING & COACHING
INSPIRE / COACHING EMPOWERING

• (K) (S) (A) tim tinggi atau • (K) (S) (A) tim tinggi atau
memadai memadai
PENGETAHUAN, KETERAMPILAN, SIKAP

• Tim perlu dikembangkan • Tim perlu diberdayakan untuk


• Tim perlu diberi tantangan tugas – tugas baru atau
agar dapat diberdayakan mengatasi masalah

GUIDING DIRECTING

• (K) (S) (A) tim rendah • (K) (S) (A) tim rendah
• Tim memerlukan bimbingan • Tim memerlukan bimbingan
secara teknis agar terampil secara teknis agar terampil
• Tim perlu diberikan motivasi /
menumbuhkan sikap positif

MOTIVASI
MODEL COACHING
GOAL
REALITY
Tim menentukan
tujuan / sasaran OPTION
yang ingin Tim
dicapainya mengidentifikasi W AYO U T
kondisi – kondisi Tim menemukan
saat ini yang gap / perbedaan
antara tujuan yang Tim menentukan
menjadi starting jalan keluar atau
point dari ingin dicapai
dengan kondisi solusi untuk
pencapaian tujuan mencapai tujuan
saat ini serta
merumuskan yang sesuai dengan
alternatif solusinya kondisi – kondisi
saat ini
PERTANYAAN BANTUAN
GOAL
• Apa yang tim harapkan?
Tujuan / sasaran tim
• Mengapa tujuan / harapan itu menjadi penting?
anda

REALITY • Dibandingkan dengan harapan, bagaimana realita yang


Realitas yang dihadapi anda hadapi saat ini?
tim anda • Apa yang belum ada dan sudah ada?

OPTION
• Apa yang menjadi kunci untuk mencapai sasaran?
Pilihan solusi yang
• Bagaimana tim dapat merealisasikannya?
diidentifikasi

WAYOUT
• Sesuai dengan sumberdaya tim yang ada, pilihan manakah
Jalan keluar / solusi yang
yang paling tepat menjadi solusi?
diambil untuk mencapai
• Bagaimana tim dapat berkomitmen menjalankan solusi itu?
tujuan atau sasaran
MODEL COACHING
GOAL
Tujuan / sasaran tim
anda

REALITY
Realitas yang dihadapi
tim anda

OPTION
Pilihan solusi yang
diidentifikasi

WAYOUT
Jalan keluar / solusi yang
diambil untuk mencapai
tujuan atau sasaran
MEMBERIKAN FEEDBACK
Feedback adalah hal yang tidak dapat dilepaskan / terpisah dari proses
coaching.

Feedback diberikan Coach kepada tim atas pemaparan yang disampaikan oleh
tim sesuai urutan kerangka GROW.

Feedback diberikan atas:


1. Kualitas tujuan
2. Penilaian anggota tim terhadap keadaanya saat ini
3. Alternatif – alternatif yang diidentifikasi oleh tim
4. Pilihan solusi yang diambil oleh tim apabila tim menghadapi permasalahan
5. Komitmen tim terhadap pencapaian tujuan dan persistensi dalam
menghadapi masalah
CREATIVE
PROBLEM SOLVING
PROBLEM SOLVING
Problem berasal dari kata
“Probalin” yang berarti peluang
untuk menemukan solusi.

Problem sendiri adalah


kesenjangan atau gap yang
terjadi antara kondisi ideal yang
diharapkan dengan kondisi real
yang dihadapi oleh seseorang
atau sekelompok orang.
PROBLEM SOLVING
Problem berasal dari kata “Probalin” yang berarti peluang untuk menemukan
solusi.

Problem Solving adalah proses mental yang melibatkan intelektualitas


seseorang didalam menemukan masalah serta merancang jalan keluar dari
permasalahan tersebut.

Problem Solving seringkali diidentikan dengan Decision Making atau


pengambilan keputusan.

Seorang supervisor perlu memahami proses problem solving secara efektif agar
dapat memberikan solusi permasalahan yang terjadi ditempat kerjanya.
PROBLEM SOLVING

Kondisi ideal Kondisi real / aktual


Sesuai prosedur Tidak sesuai
Proses berjalan prosedur
lancar Proses tidak lancar
Target tercapai Target tidak tercapai
PRINSIP PROBLEM SOLVING
1. Gejala bukanlah sumber masalah sebenarnya. Pisahkan gejala dengan
sumber masalah / akar masalah

2. Hindari sikap blaming atau menyalahkan, focus pada bagaimana


menemukan sumber masalah dan menentukan solusinya

3. Uraikan masalah satu persatu lalu selesaikan. Jangan menyelesaikan


masalah dalam keadaan masalah tersebut masih kompleks

4. Intelektual diperlukan didalam proses mental (pemecahan masalah), maka


hindari mentalitas yang mengedepankan perasaan

5. Upayakan selalu terdapat solusi meski hanya bersifat temporary atau


sementara
MENGURAI MASALAH
Pelanggan banyak yang mengeluhkan kualitas pelayanan

Pelanggan yang mana?,


apakah semuanya?

Seberapa banyak?, apakah Apa saja hal – hal yang


diatas rata – rata standar dikeluhkan ?
atau masih didalam rata –
rata standar ?

Bagimana bentuk
keluhannya?, kemana
pelanggan mengeluh?
MENGURAI MASALAH
Pernyataan problem setelah diurai:

Segmen pelanggan…… sebanyak 40% menyatakan ketidakpuasan terhadap:


a. Sikap petugas pelayanan yang acuh
b. Waktu penyelesaian masalah cukup lama
c. Mekanisme penyelesaian masalah bertele – tele
d. Tidak terdapat solusi sementara yang dapat diterima pelanggan

Temukan penyebab dan


tentukan solusinya
MENEMUKAN AKAR MASALAH
1. Teknik Mengamati dan menilai gejala – gejala yang nampak lalu
menyimpulkan

2. Teknik fishbone, atau teknik penggunaan diagram tulang ikan

3. Teknik 5 Why (Multiple Why), mempertanyakan alasan mengapa masalah


terjadi / gejala muncul berulang ulang (minimal 5 kali)
MEMECAHKAN MASALAH
• Kumpulkan alternatif – alternatif yang dinilai dapat menjadi solusi

• Lakukan visualisasi / brainstorming mengenai kemungkinan – kemungkinan


yang terjadi apa bila setiap alternative tersebut diaplikasikan pada masalah

• Nilai dan tentukan mana alternatif solusi yang paling layak atau sesuai untuk
menjadi solusi permasalahan

• Gunakan proses kreatif untuk mengembangkan solusi

• Uji coba solusi dan evaluasi hasilnya


GENERASI
MILLENIAL DAN
ENGAGEMENT
• Pekerja keras • Pekerja keras yang • Pragmatis • Antusiastik
• Melakukan individualistis • Skeptis • Cenderung percaya
pekerjaan secara • Optimis • Cenderung diri
resmi di kantor • Menghargai individualis dan • Ingin dihargai atas
• Nyaman dengan engagement / memisahkan diri pencapaiannya
hierarki bonding • Menghargai • Senang melakukan
• Menghargai • Berinteraksi secara kesimbangan terobosan / inovasi
otoritas positif kehidupan pribadi • Berorientasi
• Mengharapkan dan pekrjaan teknologi / digital
untuk dihargai dan • Menyukai aturan • Berjuang keras
diapresiasi untuk bias
bekerjasama
dengan orang yang
berbeda
ISU GENERASI MILLENIAL
• Ketidaksamaan sudut pandang dan nilai (value) yang dianut

• Perbedaan cara dalam merespon suatu keadaan

• Kecepatan didalam mengakses sumber informasi

• Tingkat ekspresi keingintahuan yang berbeda – beda

• Pola pikir yang terbentuk dalam suasana dan jenis teknologi yang berbeda -
beda
MENGATASI PERBEDAAN

Saling memahami karakteristik

Menemukan maksud baik dari setiap perilaku yang ditunjukan

Menggunakan pendekatan Pacing / Leading

Tidak menghakimi dengan mudah

Anda mungkin juga menyukai