Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance

Volume 5 Nomor 1, Mei 2022


p-ISSN 2621-6833
e-ISSN 2621-7465

ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS SYARIAH PADA INDUSTRI


KECIL DAN MENENGAH DALAM MENDAPATKAN PEMBIAYAAN
DARI PERBANKAN SYARIAH
Firdaus Abdul Rahman1 & Rona Naula Oktaviani2
1&2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Islam Riau
Email : firdaus_ar@eco.uir.ac.id, ronanaulaoktaviani@eco.uir.ac.id

ABSTRAK
Tujuan penelitian untuk mengetahui kelayakan bisnis pada industri kecil dan menengah gula aren di
Desa Kaiti Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau dalam mendapatkan
pembiayaan dari perbankan syariah yang ditinjau dari aspek sumber daya insani, aspek operasional,
aspek pemasaran, dan aspek keuangan serta untuk menentukan strategi pengembangan yang tepat
untuk pertumbuhan IKM dimasa depan. Metode penelitian kualitatif dengan analisis data deskriptif.
Teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis kelayakan menggunakan
analisis studi kelayakan bisnis syariah dan analisis SWOT. Tingkat kelayakan bisnis IKM gula aren
ini dalam mendapatkan pembiayaan dari perbankan syariah yang ditinjau dari aspek sumber daya
insani nilainya 10 (Layak), aspek operasional nilainya 15 (Layak), aspek pemasaran nilainya 20
(Layak), dan aspek keuangan: 1) ISM menunjukkan surplus investasi selama 5 tahun sebesar
978,01%. 2) GVM menunjukkan keuntungan berdasarkan nilai emas 116,59 gram. 3) GIM adalah
17,72%. Disimpulkan bahwa tingkat kelayakan bisnis IKM gula aren Layak (dapat diberi
rekomendasi bahwa pengembangan usahanya layak dikembangkan lebih luas lagi). Strategi yang tepat
adalah strategi WO. Saran, untuk aspek sumber daya insani diberi pemahaman dan ilmu tentang
proses produksi berperspektif Islam, aspek operasional memakai 100% bahan baku air nira yang
berkualitas baik, aspek pemasaran melakukan pengembangan pasar yang mengarah ke market place,
dan aspek keuangan dapat menerapkan akuntansi sesuai ketetapan SAK EMKM dan konsep dasar
akuntansi.
Kata Kunci : Studi Kelayakan Bisnis Syariah, Perbankan Syariah, Industri Kecil dan
Menengah.
ABSTRACT
The purpose of the study was to determine the business feasibility of Small and Medium Palm Sugar
Industry in Kaiti Village, Rambah District, Rokan Hulu Regency, Riau Province in obtaining
financing from Islamic Banking in terms of human resources, operational aspects, marketing aspects,
and financial aspects as well as to determine strategies appropriate development for the growth of
SMEs in the future. Qualitative research method with descriptive data analysis. Data collection
techniques are observation, interviews, and documentation. Feasibility analysis using a sharia
business feasibility study analysis and SWOT analysis. The level of feasibility of the Palm Sugar IKM
business in obtaining financing from Islamic Banking in terms of the human resources aspect is 10
(Decent), the operational aspect is 15 (Decent), the marketing aspect is 20 (Decent), and the financial
aspect: 1) ISM shows investment surplus for 5 years amounted to 978.01%. 2) GVM shows a profit
based on the value of 116.59 grams of gold. 3) GIM is 17.72%. It is concluded that the level of
business feasibility of Palm Sugar IKM is feasible (it can be recommended that its business
development is feasible to be developed more widely). The right strategy is the WO Strategy.
Suggestions, for the aspect of human resources, given understanding and knowledge of the production
process from an Islamic perspective, the operational aspect using 100% good quality nira water raw
materials, the marketing aspect of developing a market that leads to a market place, and the financial
aspect can apply accounting according to the provisions of SAK EMKM and basic accounting
concepts.
Keywords : Feasibility Study of Sharia Business, Islamic Banking, Small and Medium Industries.

108
2022, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 5 (1) : 108 - 121

PENDAHULUAN pihak yang memiliki kelebihan dana kepada


pihak yang membutuhkan dana.
Banyaknya usaha industri baru yang
bermunculan, mulai dari usaha berskala kecil Salah satu bentuk sumber dana yang
hingga berskala besar yang biasa disingkat dapat dimanfaatkan oleh usaha industri
dengan IKM (Industri Kecil Menengah) adalah pembiayaan. Peraturan Bank
merupakan industri yang memiliki skala Indonesia No.14/22/PBI/2012 tentang
industri kecil dan menengah. Pengembangan Pemberian Kredit atau Pembiayaan oleh
sektor usaha kerakyatan merupakan wujud Bank Umum dan Bantuan Teknis dalam
keseriusan pemerintah untuk memeratakan Rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil,
perekonomian di Indonesia. Sehingga dan Menengah bahwasanya bank umum
banyak program yang berada di Pemerintah diwajibkan untuk menyalurkan dananya
Pusat maupun Pemerintah Daerah salah dalam bentuk kredit/pembiayaan kepada
satunya adalah untuk pembinaan usaha UMKM dengan pangsa sebesar minimal
industri, maka keberadaannya diharapkan 20% secara bertahap yang diikuti dengan
dapat meningkatkan permintaan terhadap penerapan insentif/disinsentif. Pembiayaan
komoditas pertanian. adalah istilah yang dipakai oleh bank syariah
untuk arti penyaluran dana. Pembiayaan
Salah satu komoditi perkebunan yang
merupakan suatu fasilitas yang diberikan
menjadi pilihan secara ekonomi bagi
bank syariah kepada masyarakat yang
masyarakat di Kabupaten Rokan Hulu adalah
membutuhkan untuk menggunakan dana
aren. Aren yang sering disebut Nau atau
yang telah dikumpulkan oleh bank syariah
Enau adalah ciri khas tanaman Negara
dari masyarakat yang surplus dana.
Indonesia yang potensi ekonominya sangat
besar. Banyak produk-produk turunan Mengingat kondisi ini maka perlu
tanaman aren yang memiliki manfaat pertimbangan tertentu bagi lembaga
ekonomi yang relatif besar apabila perbankan syariah untuk penyalurkan
dieksplorasi secara benar, satu diantaranya dananya ke usaha-usaha industri yang ada.
adalah gula aren. Salah satunya harus dikaji dan diteliti
kelayakannya dengan menganalisis studi
Usaha industri ini tentunya sangat
kelayakan melalui beberapa aspek, sehingga
erat hubungannya dengan keuangan. Sistem
hasil daripada studi tersebut bisa digunakan
keuangan merupakan sarana penting dalam
peradapan masyarakat moderen yang untuk memutuskan apakah bisnis atau usaha
itu layak dikerjakan, ditunda, atau
bertugas untuk menghimpun dana dari yang
dibatalkan. Para pelaku usaha industri
kelebihan dana dan menyalurkannya ke yang
sekarang ini baik dalam tahap pendirian,
membutuhkan untuk ditanamkan pada sektor
pengembangan, perluasan atau pun
produksi atau investasi, disamping juga
pembubaran perusahaan tidak terlepas dari
untuk digunakan aktivitas membeli barang
kegiatan studi kelayakan usaha.
dan jasa, sehingga aktivitas ekonomi dapat
tumbuh dan berkembang serta meningkatkan Menurut Agustin (2017) Studi
standar kehidupan masyarakat. Kelayakan Bisnis Syariah (SKBS) adalah
laporan sistematis penelitian dengan
Penyaluran dana merupakan kegiatan
menggunakan analisis ilmiah mengenai
utama perbankan, baik bank konvensional
layak (diterima) atau tidak layak (ditolak)
maupun bank syariah. Bank syariah adalah
usulan suatu usaha bisnis yang halal menurut
lembaga keuangan yang usaha pokoknya
pandangan syariah Islam dalam rangka
memberikan pembiayaan dan jasa lainnya
rencana investasi perusahaan. Untuk itu
dalam hal pembayaran, peredaran, dan
pelaku usaha harus mempunyai pondasi
pengoperasiannya disesuaikan dengan
agama (syariat) yang kuat agar dalam
prinsip syariat Islam. Fungsi dari perbankan
menjalankan usahanya tidak melanggar
syariah itu untuk menyalurkan dana dari
hukum dan tidak merugikan orang lain,

109
2022, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 5 (1) : 108 - 121

dengan adanya keseimbangan hidup antara usulan suatu usaha bisnis yang halal menurut
duniawi dan akhirat akan mewujudkan pandangan syariah Islam dalam rangka
pengusaha yang berkualitas dan rencana investasi perusahaan (Agustin,
bermoralitas. Manfaat utama dari SKBS 2017).
adalah untuk membuat pilihan keputusan Manfaat utama SKBS adalah untuk
menerima atau menilai suatu usulan usaha membuat pilihan keputusan menerima atau
bisnis. Menurut Barotuttaqiyyah dan menolak suatu usulan usaha bisnis. Apabila
Estiningrum (2021) manfaat SKBS untuk usulan usaha bisnis diterima, maka ada
mengambil keputusan dan mengetahui pihak-pihak yang memerlukan laporan
usulan kita diterima atau ditolak, dan SKBS untuk kajian ulang atau pertimbangan
biasanya jika diterima maka pihak tertentu sebelum usaha bisnis disetujui atau
akan membuat laporan SKB untuk mengkaji
dilaksanakan. Tujuan dari studi kelayakan
ulang, dan jika terjadi kesalahan biasanya bisnis syariah adalah : 1) Ikhtiar untuk
pihak pengkaji akan menolak laporan SKB, kesuksesan usaha. 2) Meminimalisir resiko.
maka dari itu laporan dan data yang dibuat 3) Memudahkan perencanaan. 4)
harus benar. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan. 5
Untuk usaha industri yang diteliti Memudahkan pengendalian dan pengawasan.
adalah IKM Gula Aren yang ada di Desa Aspek-aspek yang perlu diperhatikan
Kaiti Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan sebelum dimulainya SKBS dapat
Hulu. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) dikategorikan sebagai berikut:
(2014) menunjukkan angka produksi enau,
yang jika dihitung trennya maka hasilnya 1. Analisis Aspek Sumber Daya Insani (SDI)
minus atau menurun. Sumber daya insani dimulai dari
Sebelumnya peneliti juga telah keberadaan manusia sebagai makhluk
melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat ciptaan Allah SWT dengan sebaik-
(PKM) disana yang hasilnya adalah anggota baiknya bentuk. Keberadaan SDI dalam
IKM HPR masih kurang dalam pencatatan kajian Islam merupakan insan sebagai
dan pengelolaan keuangan dalam usahanya, sumber daya pelaksana suatu usaha bisnis,
khususnya laporan keuangan akuntansi harus mempunyai karakteristik atau sifat-
syariah (Oktaviani et al, 2020). Inilah yang sifat yang dimiliki dari shifatul anbiyaa
menjadi dasar acuan peneliti sehingga atau sifat-sifat para nabi terutama Nabi
terlihat potensi, data-data, serta Muhammad SAW (Agustin, 2017).
permasalahan yang ada pada IKM tersebut, Analisis ini bertujuan untuk mengetahui
yaitu mereka belum pernah mendapatkan apakah dalam pembangunan dan
pembiayaan dari lembaga perbankan implementasi bisnis diperkirakan layak
manapun sehingga hal ini menyebabkan atau tidak dari ketersediaan SDM.
kurang maksimalnya produksi dan Pemahaman dan ilmu tentang proses
pendapatan yang diperoleh. Berdasarkan produksi berperspektif Islam, harus sesuai
uraian diatas, maka penulis tertarik untuk dengan tuntunan dalam Al-Qur’an,
membahas lebih lanjut lagi mengenai faktor- dengan visi masa depan yang tidak hanya
faktor kelayakan dan pembiayaan dari semata-mata berorientasi meraih laba
lembaga perbankan syariah. sesaat (short run) tetapi merugi dalam
TINJAUAN PUSTAKA jangka panjang (long-run), yaitu untuk
tidak melakukan pengoplosan bahan baku
A. Studi Kelayakan Bisnis Syariah (SKBS) dalam proses produksinya, agar terjaga
Studi kelayakan bisnis syariah adalah kualitas produknya dan terwujud
laporan sistematis penelitian dengan penambahan mashlahah, bukan hanya
menggunakan analisis ilmiah mengenai sebatas penambahan materi (Rosyetti,
layak (diterima) atau tidak layak (ditolak) 2020).

110
2022, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 5 (1) : 108 - 121

2. Analisis Aspek Operasional memperoleh balasan yang berlipat


ganda disebabkan apa yang telah
Islam menekankan memproduksi suatu
mereka kerjakan, dan mereka aman
produk harus mempunyai manfaat bagi
sentosa di tempat-tempat yang tinggi
manusia atau harus mempunyai hubungan
(dalam surga). (Q.S. Sabaa’ ayat 37)
untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Analisis penentuan operasional adalah : a) b. Setiap harta yang diperoleh terdapat
Analisis produksi. b) Analisis proses hak orang lain.
produksi. Artinya : Dan pada harta-harta
3. Analisis Aspek Pemasaran mereka ada hak untuk orang miskin
yang meminta dan orang miskin yang
Menurut Agustin (2017) Pemasaran
tidak mendapat bagian. (Q.S. Adz-
adalah suatu aktivitas yang kerap
Dzariyaat ayat 19)
dikaitkan dengan perdagangan. Jika
meneladani Rasulullah SAW saat c. Uang sebagai alat tukar, bukan sebagai
melakukan perdagangan, maka beliau komoditas yang diperdagangkan.
sangat mengedepankan adab dan etika Artinya : Orang-orang yang makan
berdagang yang luar biasa. Etika dan adab (mengambil) riba tidak dapat berdiri
perdagangan inilah yang disebut sebagai melainkan seperti berdirinya orang
strategi dalam perdagangan. Berikut ini yang kemasukan setan lantaran
etika berdagang muslim dalam aktivitas (tekanan) penyakit gila. Keadaan
jual beli, berdasarkan hadist Rasulullah mereka yang demikian itu adalah
SAW, yaitu tidak menjual sesuatu yang sebabkan mereka berkata
haram, tidak melakukan sistem
(berpendapat), sesungguhnya jual beli
perdagangan terlarang, tidak terlalu itu sama dengan riba, padahal Allah
banyak mengambil untung, tidak telah menghalalkan jual beli dan
membiasakan bersumpah ketika mengahramkan riba. Orang-orang
berdagang, tidak berbohong ketika yang telah sampai kepadanya larangan
berdagang, penjual harus melebihkan dari Tuhannya, lalu terus berhenti
timbangan, pemaaf, mempermudah, dan (dari mengambil riba), maka baginya
lemah lembut dalam berjual beli, tidak apa yang telah diambilnya dahulu
boleh memakan dan memonopoli barang (sebelum datang larangan), dan
dagangan tertentu. urusannya (terserah) kepada Allah.
4. Analisis Aspek Keuangan Orang yang kembali (mengambil riba),
maka orang itu adalah penghuni-
Kegiatan manajerial keuangan untuk
penghuni neraka, mereka kekal di
meraih tujuan usaha dengan menjalankan
dalamnya (Q.S. Al-Baqarah ayat 275).
dan memerhatikan kesesuaian antara
perhitungan keuangan dengan prinsip- Menurut Agustin (2017) Penilaian
prinsip syariah disebut analisis aspek investasi dalam perspektif Islam adalah:
keuangan syariah. Prinsip syariah pada a. Gold Value Method (GVM)
aspek keuangan meliputi :
Investasi menurut prinsip Islam
a. Setiap perbuatan akan diminta investasi tidak menentukan keuntungan
pertanggungjawabannya. di muka, melainkan menggunakan
Artinya : Dan sekali-kali bukanlah prinsip bagi hasil baik dalam keadaan
harta dan bukan (pula) anak-anak untung atau pun rugi (profit and loss
kamu yang mendekatkan kamu kepada sharing). Prinsip ini lebih adil, karena
Kami sedikitpun, tetapi orang-orang kegiatan bisnis itu hasil akhirnya tidak
yang beriman dan mengerjakan amal- bisa dipastikan. Sehingga Islam
amal (saleh, mereka itulah yang menghendaki dilakukan perhitungan

111
2022, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 5 (1) : 108 - 121

bagi hasil secara adil dengan B. Pembiayaan Perbankan Syariah


melibatkan penyedia dana maupun Menurut Ilyas (2015) Bank Syari’ah
pelaku aktivitas usaha. Berikut rumus merupakan lembaga intermediasi keuangan
untuk menghitung GVM: (financial intermediary institution) yang
kegiatan operasionalnya bebas dari unsur-
∑ ( ) ( ) unsur yang dilarang oleh Islam, yaitu maysir,
garar, riba, risywah, dan batil.
Keterangan: Menurut Undang-Undang Republik
Indonesia No. 21 Tahun 2008 tentang
( ) Perbankan Syariah, Pasal 1 Ayat 25
Pembiayaan adalah penyediaan dana atau
tagihan yang dipersamakan dengan itu
( ) berupa : 1) Transaksi bagi hasil dalam
bentuk mudharabah dan musyarakah. 2)
Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk
ijarah atau sewa beli dalam bentuk
muntahiyah bittamlik. 3) Transaksi jual beli
b. Gold Index Method (GIM) dalam bentuk piutang qardh. 4) Transaksi
sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah
GIM adalah rasio antara present value atau untuk transaksi multijasa.
emas dan present value emas dari
pengeluaran aliran kas. Metode ini Menurut Antonio (dalam Idris, 2015)
memberikan hasil yang konsisten Pembiayaan terbagi dua berdasarkan sifat
dengan GVM. Berikut rumus untuk penggunaannya, yaitu :
menghitung GIM: 1. Pembiayaan produktif adalah pembiayaan
( ) yang ditujukan untuk memenuhi
( ) kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu
untuk peningkatan usaha, baik usaha
c. Investible Surplus Method (ISM) produksi, perdagangan maupun investasi.
ISM adalah seberapa besar surplus 2. Pembiayaan konsumtif adalah pembiyaan
investasi usaha yang dilakukan selama untuk memenuhi kebutuhan konsumsi
waktu berjalan, dengan menghitung yang akan habis digunakan untuk
sejumlah tahun untuk surplus investasi memenuhi kebutuhan.
(setelah balik modal) yang terus
dicapai perusahaan dengan Secara prinsip pembiayaan syariah
peningkatan (surplus) keuangan. harus memenuhi dua aspek, yaitu aspek
Berikut rumus untuk menghitung ISM: syariah dan aspek ekonomi. Artinya selain
harus syariah, bank syariah harus tetap
memperhitungkan profitabilitas dari usaha
∑( )( )
yang dibiayai, agar menguntungkan bagi
bank maupun nasabah.
untuk semua
Analisis pembiayaan menggunakan
Keterangan: metode analisis 5C menurut Nurelita (2018),
yaitu : 1) Character (Karakter). 2) Capacity
(Kapasitas). 3) Capital (Modal). 4)
Condition (Kondisi). 5) Collateral
(Jaminan).
Menurut Kara (2013) hambatan
UMKM dalam memperoleh pembiayaan dari

112
2022, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 5 (1) : 108 - 121

bank syariah adalah masih minimnya aspek usaha tersebut layak dilakukan serta
legalitas dan administrasi. Oleh karena itu, menunjukkan analisis perhitungan dengan
maka perlu adanya solusi untuk metode syariah (GVM, GI, dan ISM) dapat
mempermudah akses UMKM terhadap digunakan dalam menilai kelayakan
pembiayaan bank syariah. investasi.
C. Industri Kecil dan Menengah (IKM) Penelitian Afiyah et al, (2015)
mengenai analisis studi kelayakan usaha
IKM adalah industri yang memiliki
pendirian Home Industry (Studi Kasus pada
skala industri kecil dan menengah. Menurut
Home Industry Cokelat “Cozy” Kademangan
Peraturan Kementerian Perindustrian No.64
Blitar). Hasil penelitiannya untuk analisis
Tahun 2016 Pasal 3 Ayat 1 tentang Industri
pasar & pemasaran menunjukkan prospek
Kecil, merupakan industri yang
cukup baik. Analisis teknis & produksi
mempekerjakan paling banyak 19 (sembilan
menunjukkan dekat dengan pemukiman
belas) orang Tenaga Kerja dan memiliki
sehingga memudahkan untuk merekrut
Nilai Investasi kurang dari Rp.
tenaga kerja. Analisis organisasi &
1.000.000.000 (satu milyar rupiah) tidak
manajemen menunjukkan pemilik usaha
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
telah menjalankan fungsi manajemen dengan
Menurut Kristiyanti (2012) usaha kecil
baik. Analisis finansial dari hasil Payback
didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang
Period (PP), yaitu 1 tahun 7 bulan, Net
dilakukan oleh perseorangan atau rumah
Present Value (NPV) sebesar 116.261.950,
tangga maupun suatu badan bertujuan untuk
Internal Rate of Return (IRR) sebesar
memproduksi barang atau jasa untuk
116,33% dan Profitability Index (PI) sebesar
diperniagakan secara komersial dan
12,63.
mempunyai omzet penjualan sebesar 1 (satu)
miliar rupiah atau kurang. Penelitian oleh Sappeami et al,
(2021) mengenai peran studi kelayakan
Persyaratan atau kriteria untuk dapat
bisnis syariah pada pembiayaan murabahah.
digolongkan dalam usaha kecil menurut
Hasilnya menunjukkan pembiayaan
Undang-Undang No. 9 Tahun 1995 tentang
murabahah pada perbankan syariah harus
Usaha Kecil, Pasal 5 Ayat 1, yaitu: 1)
memperhatikan beberapa aspek, yaitu aspek
Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.
manajemen, yuridis & legalitas, aspek
200.000.000 (dua ratus juta rupiah), tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, pemasaran, aspek produksi, aspek syariah,
dan aspek jaminan.
atau. 2) Memiliki hasil penjualan tahun
paling banyak Rp. 1.000.000. 3) Milik Penelitian yang dilakukan Saputra et
Warga Negara Indonesia. 4) Berdiri sendiri, al, (2012) tentang strategi pemasaran gula
bukan merupakan aspek perusahaa atau semut di Kabupaten Rokan Hulu Provinsi
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, Riau. Hasilnya adalah strategi yang
atau berafiliasi baik langsung maupun tidak dilakukan dengan memanfaatkan lahan yang
langsung dengan Usaha Menengah atau potensial dengan mengembangkan tanaman
Usaha Besar. 5) Berbentuk usaha orang aren, budidaya aren dilakukan secara
perseorangan, badan usaha yang tidak terencana agar didukung oleh Dinas
berbadan hukum, atau badan usaha yang setempat, memperkuat kelembagaan dengan
berbadan hukum, termasuk koperasi. pembinaan dan pengarahan, memanfaatkan
keunggulan komperatif dan kompetitif, serta
D. Penelitian Terdahulu
pengembangan teknologi pengolahan produk
Penelitian yang dilakukan oleh gula aren. Dan dari aspek finansial
Agustin (2017) tentang analisis keuangan menunjukkan bahwa usaha ini efisien dan
kelayakan bisnis syariah Hamdi’s Model layak dikembangkan.
(studi kasus usaha swalayan syariah di
Penelitian Muslimah dan
Pekanbaru). Hasilnya menunjukkan bahwa

113
2022, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 5 (1) : 108 - 121

Alimsyahputra (2017) mengenai analisis HASIL PENELITIAN DAN


kelayakan finansial usaha pengelolahan gula PEMBAHASAN
aren di Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh
A. Studi Kelayakan Bisnis Syariah
Tamiang. Hasil analisis kelayakan finansial
untuk 4 penilaian kriteria investasi semuanya 1. Aspek Sumber Daya Insani
layak. Nilai NPV sebesar Rp. 63.561.623,48 Untuk aspek ini ada tiga unsur yang
(layak karena > 0), Nilai IRR sebesar dinilai, yaitu:
26,13% (layak karena > bunga bank 12%),
Nilai Net B/C sebesar 9,02 (layak karena Net a. Kemampuan dan Pengalaman
B/C > 1) dan Nilai PBP sebesar 1,56 tahun Pemilik, dari data menunjukkan
(layak karena PBP < 5 tahun). bahwa untuk lama usaha dalam
menjalankan usaha gula aren paling
METODE PENELITIAN lama diatas 20 tahun. Sementara
Desain penelitian yang digunakan yang paling singkat atau yang baru
adalah metode pendekatan Deskriptif- dalam menjalan usaha dibawah 5
kualitatif, yaitu penggambaran secara tahun. Dan responden juga sudah
kualitatif fakta, data, atau objek material memiliki pengalaman dalam
yang bukan berupa rangkaian data, mengelola usaha gula aren tersebut.
melainkan berupa ungkapan bahasa atau Ini menunjukkan, bahwasanya
wacana melalui interpretasi yang tepat dan usaha ini merupakan usaha turun-
sistematis (Wibowo dalam Idris, 2015). menurun dari orang tua ke anaknya,
begitu seterusnya.
Jenis data yang digunakan adalah
data primer, merupakan sebuah informasi b. Jumlah Tenaga Kerja dan Upah,
dan data yang diperoleh penulis secara dari data menunjukkan bahwa ada
langsung dari tempat penelitian atau objek 30 orang anggota IKM di Desa Kaiti
penelitian (berupa hasil dari wawancara Kabupaten Rokan Hulu tersebut.
dengan kepala kelompok tani aren di IKM Yang menjadi responden dalam
Kabupaten Rokan Hulu) dan juga data penelitian ini hanya 15 orang. Dan
sekunder, merupakan data-data yang sudah untuk sistem upah atau
tersedia dan diperoleh dengan membaca, pembayarannya adalah tergantung
melihat, atau mendengarkannya (berupa dari berapa banyak gula aren yang
catatan keuangan harian dari IKM Gula Aren dihasilkan oleh para anggota,
Kabupaten Rokan Hulu). selanjutnya IKM membeli gula aren
tersebut dan menjualnya dengan
Setelah keseluruhan data terkumpul mengambil sedikit keuntungan.
dan diolah sedemikian rupa, kemudian
dianalisis secara deskriptif kualitatif c. Job Spesifikasi, dari data
sehingga peneliti dapat menentukan layak menunjukkan bahwa responden
atau tidaknya IKM Gula Aren di Kabupaten tidak memerlukan keahlian khusus
Rokan Hulu mendapatkan pembiayaan dari untuk para anggota yang bekerja
perbankan syariah. Selain itu dilakukan juga pada IKM tersebut.
menggunakan analisis SWOT, yaitu metode 2. Aspek Operasional
perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), Untuk aspek operasional ada lima
kelemahan (weaknesses), peluang unsur penilaian, yaitu:
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam a. Kualitas Produk, dari data
suatu proyek atau spekulasi bisnis. menunjukkan bahwa responden
sangat mementingkan kualitas
bahan baku yang sangat baik untuk
memproduksi dan menghasilkan

114
2022, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 5 (1) : 108 - 121

gula aren yang berkualitas, bersih, a. Analisis Minat Konsumen, dari data
dan halal, karena untuk menerapkan responden menunjukkan bahwa
UU Perlindungan Konsumen. responden menjalankan usahanya
dengan jujur, pendirian IKM di
b. Desain Produk, dari data
daerah strategis (dipinggir jalan
menunjukkan bahwa hasil gula aren
Desa Kaiti), produk gula aren sangat
dari IKM di Desa Kaiti ini ada dua
bermanfaat bagi masyarakat, harga
jenis, yaitu : (1) Gula padat
gula arennya masih terjangkau oleh
(berbentuk persegi panjang, yang
masyarakat sekitar ataupun
dikemas dengan daun pisang kering
konsumen luar.
dan ada juga yang kemasan
moderen dengan menambahkan b. Analisis Mitra Usaha, dari data
kotak persegi panjang yang sudah responden menunjukkan bahwa
diberi merek. (2) Gula semut hanya ada dua IKM yang ada di
(tekstur serbuk, yang dikemas Kabupaten Rokan Hulu Kecamatan
kedalam plastik bening kiloan). Rambah ini, yaitu IKM HPR dan
IKM Barokah, di Desa Kaiti.
c. Kapasitas Produk, dari data
menunjukkan bahwa responden c. Analisis STP, dilihat dari tiga segi,
memanen air nira itu dalam 1 hari 2 yaitu : (1) Segmentasi, dari data
kali (di pagi dan sore hari). Untuk 1 responden menunjukkan bahwa
pohon aren menghasilkan 40 liter hasil produksi gula aren tidak
air nira aren, yang bisa sempat dijual ke pasar-pasar atau ke
menghasilkan gula aren sebanyak 8 wilayah lainnya, karena yang dijual
kg per hari (jika cuaca bagus). di IKM cepat habis dan terkadang
sudah dipesan jauh hari oleh
d. Penggunaan Teknologi, dari data
pelanggan tetap. (2) Target Pasar,
menunjukkan bahwa responden
dari data responden menunjukkan
masih menggunakan teknik
bahwa kalangan masyarakat yang
tradisional dalam memproduksi gula
membeli gula aren tersebut adalah
arennya, karena jika menggunakan
ibu rumah tangga, pedagang, dan
teknologi canggih atau modern
wisatawan yang berkunjung. (3)
biayanya sangat tinggi.
Posisi Pasar, dari data responden
e. Lokasi Usaha, dari data menunjukkan bahwa keunggulan
menunjukkan bahwa responden ada usaha gula aren ini dibandingkan
yang memiliki lokasi tempat usaha dengan gula aren di daerah lain
yang berdampingan dengan rumah adalah kualitas yang terjamin
pribadinya, ada juga yang memakai (bersih dari ampas atau sampah dan
rumah pribadinya masing-masing. juga halal dari awal sampai hasil
Dan untuk lokasi pohon arennya ada akhir).
yang tumbuh secara alami dari
d. Analisis Bauran Pemasaran Syariah,
warisan orang tua terdahulu diarea
dapat dilihat dari lima segi, yaitu :
belakang rumah masing-masing dan
(1) Pedoman pada Syariah Islam,
ada yang terpisah atau khusus
dari data menunjukkan bahwa
memiliki lahan yang ditanami
responden belum pernah
pohon aren.
menggunakan pinjam dari Bank
3. Aspek Pemasaran (baik Bank Syariah maupun Bank
Ada empat unsur penilaian untuk aspek Konvensional). (2) Produk Barang
pemasaran, yaitu: dan Jasa, dari data menunjukkan
bahwa responden menggunakan
bahan baku halal dan tidak

115
2022, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 5 (1) : 108 - 121

melanggar aturan syariah. (3) Nilai, whatsapp, dan instagram), dan


dari data menunjukkan bahwa melalui pameran-pameran yang
produk gula aren ini sangat diadakan oleh Dinas Perindustrian
bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan Perdagangan Kabupaten Rokan
dan harga jualnya masih sangat Hulu. (5) Distribusi, dari data
terjangkau atau sesuai dengan harga menunjukkan bahwa jalur distribusi
jual dipasaran. (4) Promosi, dari yang digunakan responden untuk
data menunjukkan bahwa responden produk gula aren ini adalah
mempromosikan produk gula aren langsung sampai ke tangan
ini dengan cara promosi secara konsumen.
langsung (dari mulut ke mulut), 4. Aspek Keuangan
promosi melalui flayer (brosur dan
spanduk), promosi melalui media Untuk perhitungan penilaian
cetak (koran dan katalog), promosi investasi dalam perspektif Islam, yaitu:
melalui media sosial (facebook, a. Gold Value Method (GVM)
Tabel 1. Perhitungan GVM
S Nisbah
Harga Emas
Nilai Pendapatan
Tahun
u Laba Bersih Bagi Pendapatan setelah Dijadikan
(per gram)
Hasil gram Emas
m
b
(1) (2) (3) (4) = (2) × (3) (5) (6) = (4) ÷ (5)
e ke 1
Tahun 43.143.500 0,6 25.886.100 965.000 26,82
r
Tahun ke 2 47.592.450 0,6 28.555.470 1.109.750 25,73
Tahun
: ke 3 52.486.295 0,6 31.491.777 1.276.213 24,68
Tahun ke 4 57.869.525 0,6 34.721.715 1.467.644 23,66
Tahun ke 5 63.791.077 0,6 38.274.646 1.687.791 22,68
Total Pendapatan Emas (gram) 123,57
Jumlah Investasi Awal (gram) 6.730.000 965.000 6,97
Nilai Pendapatan (gram) 116,59
Sumber: Data olahan (2021)

b. Gold Index Method (GIM)


Berdasarkan Tabel 1. diatas, ( )
menunjukkan bahwa apabila profit sharing ( )
40:60 maka investasi tersebut sebaiknya
diterima, karena jumlah nilai pendapatan ( )
emas lebih besar dari jumlah investasi.
Artinya bahwa dana Rp. 6.730.000 atau ( )
123,57 gram emas yang diinvestasikan Berdasarkan perhitungan diatas, nilai
selama 5 tahun dalam pengembangan usaha GIM menunjukkan > 1 (lebih dari satu),
Gula Aren akan menghasilkan keuntungan artinya bahwa usaha ini Layak untuk
berdasarkan nilai emas 116,59 gram. Maka dijalankan.
sebaiknya, investasi ini diterima.

116
2022, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 5 (1) : 108 - 121

c. Investible Surplus Method (ISM)

Tabel 2. Perhitungan ISM


Periode Bt Ct IS = (Ct + Bt) n-t ISn = IS × (n - t)
0 6.730.000 (6.730.000)
Tahun ke 1 44.489.500 37.759.500 4 151.038.000
Tahun ke 2 48.938.450 11.178.950 3 33.536.850
Tahun ke 3 53.832.295 42.653.345 2 85.306.690
Tahun ke 4 59.215.525 59.215.525 1 59.215.525
Tahun ke 5 65.137.077 65.137.077 0 -
Isn 329.097.065
Sumber: Data Olahan (2021)
ISn = 329.097.065 adalah hal yang menjadi penilaian
kelayakan pemberian pembiayaan.
Ct = 6.730.000
3. Capital, dari data yang diperoleh
n – t1 = (5 – 0) = 5
menunjukkan responden yang
(Ct) (n – t1) = 6.730.000×5 = menjawab “Setuju” bahwa calon
33.650.000 debitur yang banyak bidang usaha
sebagai sumber penghasilan dan yang
memiliki simpanan atau tabungan di
Bank adalah yang akan disetujui
Berdasarkan Tabel 2. diatas,
permohonan pembiayaannya. Dan
menunjukkan bahwa surplus investasi
responden yang menjawab “Tidak
selama 5 tahun adalah sebesar 978,01%.
setuju” bahwa hanya calon debitur
B. Pembiayaan Perbankan Syariah yang memiliki sumber penghasilan
1. Character, dari data yang diperoleh tetap saja yang akan disetujui
menunjukkan responden yang permohonan pembiayaannya.
menjawab “Setuju” bahwa watak, pola 4. Condition, dari data yang diperoleh
perilaku, gaya hidup calon debitur, menunjukkan responden yang
itikad dan rasa tanggungjawab yang menjawab “Setuju” bahwa
dimiliki debitur, komitmen perkembangan usaha, perkembangan
pembayaran oleh debitur, serta perekonomian, dan kondisi sosial
pemahaman calon debitur akan ekonomi calon debitur adalah hal yang
perbedaan pembiayaan perbankan menjadi penilaian kelayakan
syariah dengan konvensional adalah pemberian pembiayaan.
hal yang menjadi penilaian kelayakan
5. Collateral, dari data yang diperoleh
pemberian pembiayaan.
menunjukkan responden yang
2. Capacity, dari data yang diperoleh menjawab “Setuju” bahwa nilai
menunjukkan responden yang jaminan yang diagunkan sebanding
menjawab “Setuju” bahwa sumber atau melebihi nilai plafond, memiliki
penghasilan dan pendapatan, jaminan berupa fisik atau non-fisik,
kemampuan dalam membayar serta kepemilikan jaminan dan keaslian
angsuran, kemampuan dalam dokumen adalah yang akan disetujui
menyelesaikan pinjaman tepat waktu permohonan pembiayaannya.

117
2022, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 5 (1) : 108 - 121

C. Variabel Industri Kecil dan Menengah bangunan, dan tempat usaha. Karena, omset
yang diterima pertahunnya dari penjualan
Dari data yang diperoleh
produk gula aren sebesar ≤ Rp. 60.000.000
menunjukkan bahwa responden yang
dan untuk kepemilikan usaha ini adalah
menjawab “Tidak Setuju” jika memiliki
usaha perorangan.
kekayakan bersih paling banyak Rp.
200.000.000 belum termasuk tanah, D. Perencanaan Strategi Pengembangan
Tabel 3. Formulasi Matriks Analisis SWOT
Faktor Internal Kekuatan/ Kelemahan/
Strengths (S) Weakness (W)
 Kemampuan dan pengalaman  Pendanaan tidak melibatkan
yang sangat matang. perbankan.
 Keahlian yang diperoleh secara  Sistem pencatatan keuangan
turun-menurun. masih sangat sederhana.
 SDI anggota keluarga sendiri.  Proses produksi secara manual.
 Produk halal dan thoyib.  Masih menggunakan peralatan
yang sederhana dan tradisional.
 Produk yang unik dan khas.
 Kapasitas produksi rendah dan
 Penjualan produk mudah hasil yang tidak menentu.
 Lokasi usaha strategis.  Bantuan teknologi canggih tidak
 Promosi sudah mengikuti bisa digunakan karena kapasitas
perkembangan secara online. bahan baku tidak memadai dan
biaya yang sangat tinggi.
 Minat konsumen sangat tinggi.
 Sulitnya bekerjasama untuk
mengoperasikan teknologi
canggih.

Faktor Eksternal
Peluang/ Opportunity (O) Strategi (SO) Strategi (WO)
 Perhatian dan dukungan dari  Mengoptimalkan penggunaan  Membuat koperasi tani aren
pemerintah. teknologi ke para pengrajin disetiap wilayah untuk
untuk berkomitmen menjalankan mempermudah pengelolaan
 Adanya event dan pameran. inovasi. usaha dan koordinasi kepada
 Dukungan sektor pariwisata dan  Mengoptimalkan dukungan
pemerintah.
dinas kehutanan. pemerintah dalam  Mengoptimalkan nilai
 Jaringan internet dan pengembangan produk melalui keunggulan produk gula aren
telekomunikasi yang semakin luas. event dan pameran lokal maupun melalui perluasan pasar, baik
nasional. online maupun melalui pameran.
 Nilai tambah dan potensi
pengembangan produk gula aren.  Melakukan pelatihan atau
workshop kepada pengrajin
terkait pentingnya manajemen
usaha, pencatatan keuangan, dan
pemikiran jangka panjang.

118
2022, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 5 (1) : 108 - 121

Ancaman/ Threats (T) Strategi (ST) Strategi (WT)


 Keadaan cuaca yang buruk.  Memberikan edukasi kepada  Mempertahankan keaslian dan
generasi muda untuk kemurnian produk gula aren.
 Pemberian bantuan yang tidak mempertahankan kearifan lokal
sesuai kebutuhan. produk gula aren.  Bantuan pemerintah untuk
memberikan modal berupa
 Keterbatasan pengetahuan  Memberikan standarisasi peralatan dan teknologi yang
teknologi. pengembangan produk gula aren tepat guna.
 Adanya produk campuran gula dengan memberikan label Halal
aren. pada kemasan.

Pembahasan Analisis Kelayakan Usaha kajian mengenai kelayakan suatu bisnis,


apakah usaha bisnis tersebut layak atau tidak
Banyak dana yang diperlukan untuk
untuk dijalankan dan dikembangkan. Berikut
keberlangsungan usaha bisnis, baik dari
ini adalah keputusan penilaian kelayakan
investasi maupun pembiayaan produksi.
investasinya, hasil keputusan layak apabila
Namun, banyak bisnis yang sudah dijalankan
nilai minimum 60 (Agustin, 2017).
sekian lama ternyata tidak memberikan
keuntungan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan
Tabel 4. Hasil Keputusan Penilaian Kelayakan Investasi
Aspek Bobot Nilai yang
No. Indikator
Analisis Maksimal Diberikan
Penerapan ASIFAT dan kemanfaatan
1. Ekonomi Syariah 20 15
untuk masyarakat pada usaha
2. Ekonomi Makro Pertumbuhan ekonomi dan sosial budaya 10 10
Sumber Daya Kemampuan dan pengalaman
3. 15 10
Insani pengelolaan
4. Operasional Lokasi usaha strategis 15 15
5. Pemasaran Minat konsumen 20 20
6. Keuangan Hasil penilaian kelayakan investasi 20 15
Total 100 85
Sumber: Data Olahan (2021)
Keputusan Kelayakan Usaha:
Layak atau Tidak layak

LAYAK

*lingkari yang dipilih


Sumber : Laporan Keuangan BAZNAS Kab. Bengkalis (2020)
Pembahasan Analisis SWOT kelemahan) dan analisis eksternal (faktor
Analisis SWOT merupakan peluang dan ancaman). Hasil analisis SWOT
ini menjadi pedoman perusahaan dalam
perangkat analisis untuk mengetahui posisi
membuat analisis selanjutnya, untuk
usaha bisnis yang akan dipilih dengan
memberikan daya gerak keberhasilan usaha
analisis internal (faktor kekuatan dan
bisnis tersebut (Agustin, 2017).
119
2022, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 5 (1) : 108 - 121

Hasil perumusan alternatif strategi KESIMPULAN


untuk IKM Gula Aren di Kabupaten Rokan Berdasarkan hasil penelitian
Hulu yang diharapkan mampu menerapkan menunjukkan bahwa tingkat kelayakan
atau merealisasikan strategi berikut: bisnis pada IKM Gula Aren di Kabupaten
1. Strategi SO (Strenghts-Opportunity) Rokan Hulu dalam mendapatkan pembiayaan
dari perbankan syariah yang ditinjau dari
a. Mengoptimalkan penggunaan
empat aspek, yaitu aspek sumber daya insani
teknologi ke para pengrajin untuk
menunjukkan bahwa nilainya 10 (Layak),
berkomitmen menjalankan inovasi.
aspek operasional menunjukkan bahwa
b. Mengoptimalkan dukungan nilainya 15 (Layak), aspek pemasaran
pemerintah dalam pengembangan menunjukkan bahwa nilainya 20 (Layak),
produk melalui event dan pameran aspek keuangan : 1) hasil perhitungan
lokal maupun nasional. Investible Surplus Method (ISM)
2. Strategi WO (Weakness-Opportunity) menunjukkan bahwa surplus investasi
selama 5 tahun sebesar 978,01%, 2) hasil
a. Membuat koperasi tani aren disetiap perhitungan Gold Value Method (GVM)
wilayah untuk mempermudah menunjukkan keuntungan berdasarkan nilai
pengelolaan usaha dan koordinasi emas sebesar 116,59 gram, dan 3) hasil
kepada pemerintah. perhitungan Gold Index Method (GIM)
b. Mengoptimalkan nilai keunggulan adalah 17,72% artinya jika nilai GIM lebih
produk gula aren melalui perluasan dari satu maka usaha tersebut layak untuk
pasar, baik online maupun melalui dijalankan. Maka disimpulkan bahwa tingkat
pameran. kelayakan bisnis pada IKM Gula Aren
adalah Layak (dapat diberi rekomendasi
c. Melakukan pelatihan atau workshop bahwa pengembangan usaha gula aren
kepada pengrajin terkait pentingnya adalah layak dikembangkan lebih luas). Dan
manajemen usaha, pencatatan untuk menentukan strategi yang akan
keuangan, dan pemikiran jangka dilakukan IKM Gula Aren untuk
panjang. pertumbuhan bisnisnya dimasa depan adalah
3. Strategi ST (Strenghts-Treaths) dengan Strategi WO (Weakness-
Opportunity) yaitu dengan meminimalkan
a. Memberikan edukasi kepada
kelemahan yang dimiliki responden untuk
generasi muda untuk
meraih peluang yang ada.
mempertahankan kearifan lokal
produk gula aren. DAFTAR PUSTAKA
b. Memberikan standarisasi Afiyah, Abidatul., Saifi Muhammad., &
pengembangan produk gula aren Dwiatmanto. 2015. Analisis Studi
dengan memberikan label Halal Kelayakan Usaha Pendirian Home
pada kemasan. Industry (Studi Kasus pada Home
Industry Cokelat “Cozy”
4. Strategi WT (Weakness-Treaths)
Kademangan Blitar). Jurnal
a. Mempertahankan keaslian dan Administrasi Bisnis, 23(1), p. 1-11.
kemurnian produk gula aren.
Agustin, Hamdi. 2017. Analisis Keuangan
b. Bantuan pemerintah untuk Kelayakan Bisnis Syariah Hamdi’s
memberikan modal berupa peralatan Model (Studi Kasus Usaha Swalayan
dan teknologi yang tepat guna. Syariah di Pekanbaru). Jurnal
Manajemen Bisnis Indonesia, 4(3), p.
295-305.

120
2022, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 5 (1) : 108 - 121

Agustin, Hamdi. 2017. Studi Kelayakan Oktaviani, Rona Naula., Rosyetti., Nur Agia,
Bisnis Syariah. Edisi 1. Cetak 1. Lintang., Jamil, Poppy Camenia., &
Rajawali Pers. Depok. Lifriance, Annisa. 2020. Sosialisasi
Keuangan Akuntansi Syariah Pada
Badan Pusat Statistik. 2014. Kabupaten
Anggota IKM Gula Aren Di
Rokan Hulu dalam Angka. ISSN:
Kecamatan Rambah Kabupaten
2355-4525. Badan Pusat Statistik
Rokan Hulu Provinsi Riau.
Kabupaten Rokan Hulu.
COMSEP: Jurnal Pengabdian
Barotuttaqiyyah, A’yun., & Estiningrum, Sri Kepada Masyarakat, 1(1), p. 121-
Dwi. 2021. Studi Kelayakan Bisnis 127.
(Bagi Badan Usaha Syariah). Madza
Rosyetti. 2020. Berkah dan Nikmat Keaslian
Media. Malang.
Gula Aren. Diakses pada 26
Idris, Syam Maulana. 2015. Analisis September 2021 dari :
Kelayakan Pembiayaan Mikro pada https://www.kompasiana.com/rosyetti
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Al- /5f682933d541df13952cb792/berkah-
Salam). Skripsi, Fakultas Syariah dan dan-nikmat-keaslian-gula-
Hukum-UIN Syarif Hidayatullah. aren?page=1&page_images=1.
Jakarta.
Sappeami., Dzulkifli., & Umi. 2021. Peran
Ilyas, Rahmat. 2015. Konsep Pembiayaan Studi Kelayakan Bisnis Syariah pada
Dalam Perbankan Syari’ah. Jurnal Pembiayaan Murabahah. Ekobis:
Penelitian IAIN Kudus, 9(1), p. 183- Jurnal Ekonomi dan Bisnis Syariah,
2004. 5(1), p. 17-23.
Kara, Muslimin. 2013. Konstribusi Saputra, Edi., Fitriana, Laily., & Bahar,
Pembiayaan Perbankan Syariah Edward. 2012. Strategi
Terhadap Pengembangan Usaha Pengembangan Usaha Gula Aren Di
Mikro, Kecil, Dan Menengah. Desa Rambah Tengah Barat
Ahkam: Jurnal Ilmu Syariah, 13(2), Kecamatan Rambah Kabupaten
p. 315-322. Rokan Hulu. Jurnal Penelitian
Kristiyanti, Mariana. 2012. Peran Strategi Sungkai, 1(1), p. 23-31.
Usaha Kecil Menengah (UKM)
dalam Pembangunan Nasional.
Majalah Ilmiah Informatika, 3(1), p.
63-89.
Muslimah dan Alimsyahputra. 2017.
Analisis Kelayakan Finansial Usaha
Pengelolahan Gula Aren Di
Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh
Tamiang. AGRISAMUDRA Jurnal
Penelitian, 4(2), p. 1-9.
Nurelita. 2018. Analisis Standar Kelayakan
Pengajuan Pembiayaan Konsumtif
dalam Perspektif Ekonomi Islam
(Studi pada KSPPS Baitut Tamwil
Muhammadiyah BiMU Bandar
Lampung. Skripsi, Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam-Universitas Islam
Negeri Raden Intan Lampung.

121

Anda mungkin juga menyukai