Anda di halaman 1dari 38

FIQH

ZAKAT MAL
OLEH: H. DWI CONDRO TRIONO, Ph.D
KEWAJIBAN ZAKAT

‫سو َل‬ َّ ‫الز َكاة َ َوأ َ ِطيعُوا‬


ُ ‫الر‬ َّ ‫ص ََلة َ َوآتُوا‬ َّ ‫• َوأَقِي ُموا ال‬
﴾٥٦﴿ ‫ون‬ َ ‫لَعَلَّ ُك ْم ت ُ ْر َح ُم‬
• “Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat,
dan ta`atlah kepada rasul, supaya kamu diberi
rahmat” (QS. An-Nuur: 56).
QORINAH WAJIBNYA

‫سول‬ ُ ‫أن ال إله إال هللا َو ِأني َر‬ ْ ‫الناس حتَّى يَ ْش َهد ُْوا‬
َ ‫ل‬َ ‫قات‬ ُ ‫أ‬ ‫أن‬ْ ُ
‫ت‬ ‫ر‬
ْ ‫م‬ِ ُ ‫•أ‬
‫ص ُم ْوا ِم ِني‬
َ ‫ع‬ َ ‫ فإذا فَعَلُ ْوا ذلك‬،َ ‫الز َكاة‬
َّ ‫ ويُؤتُوا‬،َ ‫صَلة‬ َّ ‫ ويُ ِق ْي ُم ْوا ال‬،‫هللا‬
‫ع َّز َو ََ َّل‬ ِ ‫علَى‬
َ ‫هللا‬ َ ‫سابُ ُه ْم‬ ِ ‫ق ْاْل ْس‬
َ ‫َلم َو ِح‬ ِ ‫ِد َما َء ُه ْم َو ْأم َوالَ ُه ْم إالَّ ِب َح‬
• “Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka
bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad
adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat. Jika
mereka melakuka hal itu maka mereka melindungi darah dan harta
mereka dariku keculai dengan hak Islam, dan hisab mereka terserah
kepada Allah” (HR al-Bukhari dan Muslim)
BERSEGERA MEMBAYAR ZAKAT

ٌّ َ‫ص َدقَةُ َماالً ق‬


ُ‫ط إالَّ أ َ ْهلَ َكتْه‬ َّ ‫ت ال‬ َ َ‫• ما خَال‬
ِ ‫ط‬
• “Tidaklah suatu harta dicampuri oleh zakat, kecuali akan
dirusakkannya” (HR. Imam Syafi'iy dan Imam Bukhari)
‫ص َدقَة فََلَ ت ُ ْخ ِر َُ َها فَيُ ْه ِل ُك ْال َح َرا ُم‬ َ ََ ‫كون قَ ْد َو‬
َ ‫ب عليك في َما ِل ِك‬ ُ َ‫• ي‬
‫ْال َحَل َل‬
• “Mungkin ada hartamu yang wajib dizakatkan tapi tidak engkau
keluarkan, maka harta haram itu akan merusak yang halal” (HR.
Humaidi).
BOLEH MENYEGERAKAN MEMBAYAR ZAKAT

‫سلَّ َم فِي‬ ‫و‬ ‫ه‬


ِ ‫ي‬
ْ
َ َ َ ُ َ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ّللا‬
َّ ‫ى‬ َّ ‫ل‬ ‫ص‬
َ ِ
‫ّللا‬
َّ ‫ل‬َ ‫و‬ ‫س‬ُ َ َ َ َ ‫• أ َ َّن‬
‫ر‬ ‫ل‬
َ َ ‫أ‬‫س‬ ‫َّاس‬ ‫ب‬‫ع‬ ْ
‫ال‬
‫َ لَهُ ِفي ذَ ِل َك‬ َ َّ
‫خ‬ ‫ر‬
َ َ ‫ف‬ ،‫ل‬َ ‫ح‬
ِ َ ‫ت‬ ْ
‫ن‬ َ ‫ص َدقَ ِت ِه قَ ْب َل أ‬
َ ‫ت َ ْع َِي ِل‬
• “Bahwa al -‘Abbas ra. bertanya kepada Rasulullah saw
tentang penyegeraan shadaqah sebelum berlalu haul
maka Rasul saw mengizinkannya dalam (melakukan) hal
itu” (HR al-Baihaqi).
‫ام األ َ َّول ِل ْلعَ ِام‬
َ ‫ع‬َ ‫َّاس‬
ِ ‫ب‬َ ‫ع‬ ْ
‫ال‬ َ ‫ة‬ ‫ا‬‫ك‬َ َ‫ز‬ ‫َا‬ ‫ن‬‫ذ‬ْ َ
‫خ‬ َ ‫• ِإنَّا قَ ْد أ‬
• “Kami telah mengambil dari al -‘Abbas zakat tahun ini pada
tahun pertama (lalu)” (HR ad-Daraquthni).
MEMILIH HARTA YANG TERBAIK

‫س ْبت ُ ْم َو ِم َّما أ َ ْخ َر َْنَا لَ ُكم‬


َ ‫ت َما َك‬ ِ ‫ط ِيبَا‬ َ ‫ين آ َمنُواْ أَن ِفقُواْ ِمن‬ َ ‫• يَا أَيُّ َها الَّ ِذ‬
‫آخ ِذي ِه ِإالَّ أَن‬
ِ ‫ون َولَ ْستُم ِب‬ َ ُ‫يث ِم ْنهُ تُن ِفق‬ َ ‫ض َوالَ تَيَ َّم ُمواْ ْال َخ ِب‬ ِ ‫ِم َن األ َ ْر‬
﴾٢٦٧﴿ ‫ي َح ِميد‬ ٌّ ‫ن‬
ِ َ
‫غ‬ ‫ّللا‬
َ َّ
‫ن‬ َ ‫أ‬ ْ ‫ا‬ ‫و‬ ‫م‬
ُ َ ‫ل‬ ‫ع‬
ْ ‫ا‬ ‫و‬
َ ‫ه‬
ِ ‫ي‬ ‫ف‬
ِ ْ ُ ‫ت ُ ْغ ِم‬
‫ض وا‬
• “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari
hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari
bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu
nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya
melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa
Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji” (QS. Al-Baqarah: 267).
FIQH ZAKAT

1. SYARAT WAJIB ZAKAT


2. SYARAT SAH ZAKAT
3. HARTA OBYEK ZAKAT
4. PERINCIAN ZAKAT
5. MUSTAHIQ ZAKAT
6. PENGELOLAAN ZAKAT
SYARAT WAJIBNYA ZAKAT
1. Islam
2. Merdeka
3. Baligh
4. Berakal
5. Hartanya wajib dizakati
6. Hartanya mencapai nishob
7. Hartanya milik sempurna
8. Hartanya mencapai haul
9. Tidak punya hutang yang berat
SYARAT SAHNYA ZAKAT

1. Niat
Zakat adalah ibadah, dan syarat sah ibadah harus
dengan niat.
‫ت‬ ِ ‫• إنَّ َما ْاأل ْع َما ُل ِب‬
ِ ‫النيَا‬
• “Sesunggunya amal itu ditentukan dengan niat”
(HR al-Bukhari, Muslim).
2. Tamlik
Memberikan hak miliknya.
HARTA OBYEK ZAKAT

1. Binatang ternak
Yaitu: unta, sapi, kambing.
2. Hasil tanaman dan buah-buahan
Yaitu: gandum, jewawut, kurma, kismis (anggur kering).
3. Mata uang
Yaitu: emas, perak, uang kertas.
4. Barang perdagangan
Yaitu: Segala macam barang yang sah diperdagangkan.
1. ZAKAT BINATANG TERNAK

 Obyek Zakatnya: Kambing, Sapi, Unta.


 Syarat:
1. Jinak (insiyyah)
2. Mencapai nishob: unta 5 ekor, kambing 40 ekor, sapi
30 ekor.
3. Satu tahun (haul)
4. Dimiliki 1 tahun penuh.
5. Dilepas atau digembalakan (bukan dikandangkan atau
dipekerjakan).
DALIL ZAKAT BINATANG TERNAK

‫ ِإ َّال‬،‫ َال يُ َؤ ِدي زَ َكات َ َها‬،‫غ ْن ٍم‬ َ ‫ َو َال‬،‫ َو َال بَقَ ٍر‬،‫ب ِإ ِب ٍل‬ ِ ‫اح‬ ِ ‫ص‬ َ ‫• َما ِم ْن‬
ُ‫ط َحه‬َ ‫ َحتَّى ت َ ْن‬،ُ‫ت َوأ َ ْس َمنَه‬ ْ َ‫ظ َم َما َكان‬ َ ‫ت يَ ْو َم ْال ِقيَا َم ِة أ َ ْع‬ْ ‫ََا َء‬
‫علَ ْي ِه‬
َ ‫ت‬ْ ‫د‬
َ ‫ا‬ ‫ع‬
َ ‫ا‬‫ه‬َ ‫ا‬ ‫ر‬‫خ‬ ْ ُ
َ ‫علَ ْي ِه أ‬ َ ‫ت‬ ْ ‫ ُكلَّ َما نَ ِف َد‬،‫طأَهُ ِبأ َ ْخفَافِ َها‬ َ َ ‫ َوت‬،‫ِبقُ ُرونِ َها‬
‫اس‬
ِ َّ ‫ن‬‫ال‬ ‫و‬ َ ‫أ‬
ِ ِ ِ ‫ق‬ ‫ئ‬ َ
‫ََل‬ ‫خ‬ ْ
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ْن‬َ ‫ي‬ ‫ب‬ ‫ّللا‬ ‫ي‬ ‫ض‬
َ ُ َّ َ ِ َ َ ْ
‫ق‬ ‫ي‬ ‫ى‬ َّ ‫ت‬‫ح‬ ،‫ا‬ ‫ه‬
َ َ
‫وال‬ ُ ‫أ‬
• Tidak ada pemilik unta, sapi, dan kambing yang tidak membayar zakatnya
kecuali binatang-binatang tersebut datang di hari kiamat dengan postur yang
sangat besar dan sangat gemuk yang mengamuki pemiliknya dengan tanduk-
tanduk mereka dan menginjak-nginjaknya dengan kaki mereka. Ketika binatang
yang paling belakang habis, maka yang depan kembali lagi padanya hingga
pemutusan (hisab) selesai di antara manusia)” (HR. Muslim).
ZAKAT SAPI
No Jumlah Sapi Jumlah yang dikeluarkan
1 30-39 ekor 1 ekor tabi’ atau tabi’ah
2 40-59 ekor 1 ekor musinnah
3 60 ekor 2 ekor tabi’ atau 2 ekor tabi’ah
4 70 ekor 1 ekor tabi dan 1 ekor musinah
5 80 ekor 2 ekor musinnah
6 90 ekor 3 ekor tabi’
7 100 ekor 2 ekor tabi’ dan 1 ekor musinnah
Keterangan: tabi’ dan tabi’ah adalah sapi jantan dan betina yang berusia
setahun. Musinnah adalah sapi betina yang berusia 2 tahun.
ZAKAT KAMBING

No Jumlah Kambing Jumlah yang dikeluarkan


1 40 ekor 1 ekor kambing
2 120 ekor 2 ekor kambing
3 201 – 300 ekor 3 ekor kambing
4 > 300 ekor 1 ekor kambing setiap 100 ekor
2. ZAKAT HASIL TANAMAN DAN BUAH-BUAHAN

 Obyek Zakatnya: gandum, juwawut,


kurma, kismis.
 Nishobnya:
Yaitu: 5 wasaq (652 kg).
 Zakatnya:
a. 10 % untuk pengairan alami.
b. 5 % untuk pengairan irigasi.
DALIL ZAKAT TANAMAN DAN BUAH-BUAHAN

‫َاف‬
ِ ْ ‫ن‬ ‫ص‬ َ ‫أل‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ذ‬ ‫ه‬ ‫ن‬ْ ‫م‬ َّ
ِ ِ َ ِ ِ ِ َ َّ ‫ال‬ ‫إ‬ ‫ة‬ َ ‫ق‬‫د‬ ‫ص‬ ‫ال‬ ‫ى‬ ‫ف‬
ِ ‫ا‬ َ
‫ذ‬ ُ
‫خ‬ ْ ‫• قَا َل الَ تَأ‬
‫ب َوالت َّ ْم ِر‬ ‫ي‬
ِ ِ َ‫ب‬ َّ
‫الز‬ ‫و‬ ‫ة‬
ِ َ
‫ط‬ ْ
‫ن‬ ‫ح‬
ِ ْ
‫ال‬ ‫ير َو‬ َّ ‫األ َ ْربَعَ ِة ال‬
ِ ‫ش ِع‬
• Sabda Rasulullah SAW: “Janganlah menarik zakat
selain pada empat komoditi: juwawut, gandum,
kismis dan kurma.
3. ZAKAT EMAS, PERAK DAN MATA UANG

 Emas nishobnya: 20 dinar (85 gram).


 Perak nishobnya: 200 dirham (595 gram).
 Untuk perhiasan emas dan perak yang dipakai (tidak
disimpan), tidak wajib dizakati, walaupun mencapai nishob.
 Sudah mencapai haul (1 tahun qomariyah atau hijriyah).
 Zakatnya: 2,5 %.
 Uang kertas: nishobnya dapat distandarisai dengan kurs harga
emas atau perak yang berlaku pada saat itu.
 Dipilih standar harga emas atau perak yang lebih murah.
DALIL ZAKAT EMAS DAN PERAK

ٍ ‫ب َذ َه‬
‫ب‬ ِ َ ‫اح‬ِ ‫ص‬ ‫ن‬ْ ‫م‬ِ ‫ا‬ ‫م‬ ‫م‬ َّ
َ َ َ َ َ ‫ل‬‫س‬‫و‬ ‫ه‬
ِ ‫ي‬
ْ َ ‫ل‬‫ع‬ ‫هم‬ َّ ‫الل‬ ‫ى‬َّ ‫صل‬ ِ َّ ‫سو ُل‬
َ ‫ّللا‬ ُ ‫• قَا َل َر‬
‫ان يَ ْو ُم ْال ِقيَا َم ِة‬
َ ‫ض ٍة َال يُ َؤ ِدي ِم ْن َها َحقَّ َها ِإ َّال ِإ َذا َك‬ َّ ِ‫َو َال ف‬
...‫َار ََ َهنَّ َم‬ ِ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫ه‬‫ي‬ْ َ
ِ َ َ َ ِ ‫َار فَأ‬
‫ف‬ ‫ا‬ ‫ل‬‫ع‬ ‫ي‬ ‫م‬ ‫ح‬
ْ ُ ٍ ‫صفَا ِئ َح ِم ْن ن‬َ ُ‫ت لَه‬ ْ ‫ص ِف َح‬
ُ
• Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah seseorang yang memiliki emas
dan perak yang tidak menunaikan haknya (zakat) kecuali besok di
hari kiyamat didudukkan di atas pedang batu di dalam neraka dan
dibakar atasnya di dalam neraka jahanam…”.
CONTOH PERHITUNGAN ZAKAT MATA UANG

 Misalnya, tanggal 1 Muharram 1441 H memiliki saldo uang


di tabungan: Rp. 20 juta
 Nishob Emas: 850.000 X 85 gram = Rp. 72.250.000,-
 Nishob perak: 72.000 X 200 Dirham = Rp. 14.400.000,-
 Dengan menggunakan nishob perak, maka tabungannya
sudah diatas nishob.
 Pada tanggal 29 Dzulhijjah 1441 H sudah mencapai haul.
 Maka, harus dilihat kembali saldo tabungannya = Rp. 30
juta (masih diatas nishob).
 Wajib Zakatnya: 2,5 % X 30 juta = Rp. 750.000,-
CONTOH ZAKAT MATA UANG DAN EMAS

 Misalnya, tanggal 1 Muharram 1441 H memiliki saldo uang di


tabungan: Rp. 30 juta dan emas yang tidak dipakai: 60 gram
 Nishob Emas: 850.000 X 85 gram = Rp. 72.250.000,-
 Nishob perak: 72.000 X 200 Dirham = Rp. 14.400.000,-
 Dengan menggunakan nishob perak, uangnya sudah diatas
nishob.
 Dengan menggunakan nishob emas, kepemilikan emasnya
belum mencapai nishob.
 Setelah tanggal 29 Dzulhijjah 1441 H sudah mencapai haul.
 Dilihat saldonya = Rp. 40 juta (masih di atas nishob).
 Zakatnya hanya untuk uang: 2,5 % X 40 juta = Rp. 1.000.000,-
4. ZAKAT PERDAGANGAN

Syaratnya:
 Nilai barang yang diperdagangkan sudah
mencapai nishob.
 Nishobnya mengikuti nishob mata uang.
 Zakatnya sama dengan mata uang.
 Sudah mencapai haul.
 Jika ada hutang, harus dikurangkan dahulu
dengan hutangnya.
PENJELASAN ZAKAT PERDAGANGAN

• Istilah fiqihnya: ‫ارة‬ ُ ‫زَ َكاة‬


َ ََ ِ‫ع ُر ْوض الت‬
• Artinya: zakat barang-barang dagangan.
• Definisi barang dagangan:
ُ‫غي ِْر النُّقُ ِد يُت َّ َخذ‬
َ ‫ش ْي ٍء ِم ْن‬ َ ‫ي ُك ُّل‬ َ ‫ض ال ِتَار ِة ِه‬ ُ ‫ع ُر ْو‬ ُ •
ِ ‫ْح‬
‫ب‬ ‫الر‬
ِ ‫د‬
ِ ‫ص‬
ْ َ ‫ق‬‫ب‬
ِ ‫ء‬
ً ‫ا‬ ‫ر‬َ ‫ش‬
ِ ‫و‬ ً ‫ا‬‫ْع‬
‫ي‬ َ ‫ب‬ ،‫ه‬ِ ‫ب‬
ِ ‫ة‬
ِ ‫ر‬
َ َ‫ا‬
ِ َ ‫ت‬‫م‬ُ ْ
‫ل‬ ‫ِل‬
• “Barang dagangan adalah segala sesuatu selain uang yang
diperdagangkan dalam jual beli dengan maksud
memperoleh laba” (Zallum, Al Amwal, hlm. 163)
ZAKAT PERDAGANGAN

• Tak ada khilafiyah bahwa zakat perdagangan itu hukumnya


wajib, berdasarkan Al-Hadits dan Ijma’ Shahabat.
‫صلَّى هللا‬ َ ‫س ْو َل هللا‬ ُ ‫فإن َر‬َّ ،‫س ُم َرة ِب ْن َُ ْندُب قال أما بعد‬ َ ‫ع ْن‬
َ •
‫ي نُ ِع ُّد ِل ْلبَي ِْع‬
ْ ‫ص َدقَةَ ِم ْن الَّ ِذ‬ َّ ‫سلَّم كا َ َن يَأ ُم ُرنَا أ َ ْن نُ ْخ ِر َج ال‬
َ ‫عليه و‬
)‫(رواه أبو داود‬
• Dari Samurah bin Jundub RA, dia berkata: “Kemudian
daripada itu, maka sesungguhnya Rasulullah SAW telah
memerintahkan kita untuk mengeluarkan zakat dari segala
sesuatu yang kita siapkan untuk diperjualbelikan” (HR Abu
Dawud)
ZAKAT PERDAGANGAN

ُ ‫ع ْن أ ِب ْي ِه قَا َل َم َّر ِبي‬


‫ع َم ُر ِب ْن‬ َ ‫اس‬ ِ ‫ع ْم ِرو ِبن َح َم‬ َ ‫ع ْن أ ِبي‬
َ •
‫ َما ِلي َمال‬:‫ت‬ ُ ‫ فقُ ْل‬،‫ ِأد زَ َكاة َ َما ِل َك‬،‫اس‬ َ ‫ يَا َح َم‬:‫ فَقَا َل‬،‫ب‬ َّ ‫الخ‬
ِ ‫َطا‬
‫ ث ُ َّم أ َ ِد زَ َكات َ َها‬،‫ قَ ِو ْم َها‬:‫ فقَا َل‬.‫ َوأ َ ْدم‬،‫إال َِعَاب‬
• Dari Abu ‘Amr bin Hammas dari ayahnya, dia berkata: “Umar bin Khaththab
melintasi aku lalu berkata: ‘Hai Hammas tunaikan zakat hartamu’. Lalu aku
menjawab: ‘Aku tak punya harta kecuali tempat anak panah (ji’aab) dan
kulit (admu)’. Umar berkata: ‘Hitungah nilainya kemudian keluarkan
zakatnya”. (HR Ahmad, Syafi’i, dll).
• Ini dalil Ijma’ Shahabat wajibnya zakat perdagangan.
ZAKAT PERDAGANGAN

• Zakat perdagangan besarnya 2,5%, dikeluarkan jika


memenuhi 2 (dua) kriteria:
1. Jika nilai barang dagangan telah mencapai nilai
nishab emas (20 dinar = 85 gram emas), atau nilai
nishab perak (200 dirham = 595 gram perak).
2. Jika telah berlalu haul (satu tahun qamariyah).
• Yang digunakan adalah nishab yang nilainya lebih
rendah antara emas dan perak.
• Boleh dikeluarkan dalam bentuk barang dagangan
atau dalam bentuk uang yang senilai.
CONTOH PERHITUNGAN ZAKAT PERDAGANGAN

• Jika seseorang mulai berdagang pada 1 Muharram 1441 H


dengan nilai barang dagangan = Rp. 10 juta.
• Nishob perak = Rp. 14.400.000,-
• Berarti pada tanggal tersebut dagangannya belum mencapai
nishob standar harga perak.
• Pada akhir haul (29 Dzulhijjah 1441 H) nilai barang
dagangannya telah mencapai nishob perak = Rp 25 juta.
• Apakah pedagang tersebut wajib mengeluarkan zakat?
• Jawab: Tidak wajib mengeluarkan zakat perdagangan, karena
belum berlalu haul (satu tahun qamariyah).
CONTOH PERHITUNGAN ZAKAT PERDAGANGAN

• Jika seseorang mulai berdagang pada 1 Muharram 1441 H


dengan nilai barang dagangan = Rp. 25 juta.
• Nishob perak = Rp. 14.400.000,-
• Berarti pada tanggal tersebut dagangannya sudah mencapai
nishob standar harga perak.
• Pada akhir haul (29 Dzulhijjah 1441 H) nilai barang
dagangannya masih diatas nishob, yaitu = Rp 50 juta.
• Zakat yang wajib dikeluarkan adalah = 2,5 % X 50 juta = Rp.
1,25 juta.
ZAKAT PERDAGANGAN DENGAN UTANG

• Jika seseorang mulai berdagang pada 1 Muharram 1441 H


dengan nilai barang dagangan = Rp. 30 juta.
• Nishob perak = Rp. 14.400.000,-
• Berarti pada tanggal tersebut dagangannya sudah
mencapai nishob standar harga perak.
• Tetapi pedagang itu memiliki utang = Rp 20 juta.
• Maka nilai dagangannya wajib dikurangi utang: 30 juta –
20 juta = Rp. 10 juta.
• Dagangannya belum mencapai nishob.
DALIL ZAKAT YANG MEMILIKI UTANG

‫صلَّى هللا عليه‬ َ ‫سو ُل هللا‬ ُ ‫ع َم َر قَا َل قَا َل َر‬


ُ ‫ع ْن إب ِْن‬
َ ‫• عن نَا ِفع‬
َ ‫ فََلَ زَ َكاة‬،‫ف ِد ْر َه ٍم‬ُ ‫علَ ْي ِه ْأل‬
َ ‫و‬ ،‫م‬ ٍ ‫ه‬
َ ‫ر‬ْ ‫د‬
ِ ‫ف‬ُ ْ
‫أل‬ ‫ل‬ٍ َ
ُ ‫ر‬
َ ‫ل‬
ِ ‫ان‬
َ َ
‫ك‬ ‫ا‬ َ ‫ذ‬‫إ‬ ‫م‬ َّ
َ ‫سل‬ َ ‫و‬
)‫علَ ْي ِه (ذكره ابن قدامة في المغني‬ َ
• Dari Nafi’ dari Ibnu Umar, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
“Jika seseorang mempunyai 1000 dirham dan juga punya utang
1000 dirham, maka tak ada zakat atas dia”. (Disebut oleh Imam
Ibnu Qudamah dalam kitabnya Al Mughni).
• Abdul Qadim Zallum, Al Amwal, hlm. 165.
ZAKAT PERDAGANGAN DENGAN UTANG

• Jika seseorang mulai berdagang pada 1 Muharram 1441 H dengan


nilai barang dagangan = Rp. 60 juta.
• Nishob perak = Rp. 14.400.000,-
• Berarti pada tanggal tersebut dagangannya sudah mencapai nishob
standar harga perak.
• Tetapi pedagang itu memiliki utang = Rp 40 juta.
• Maka nilai dagangannya wajib dikurangi utang: 60 juta – 40 juta =
Rp. 20 juta.
• Dagangannya masih mencapai nishob.
• Zakat yang wajib dikeluarkan = 2,5 % X 20 juta = Rp. 500.000,-
ZAKAT PIUTANG

• Jika pedagang punya piutang yang menjadi haknya,


tapi masih ada di tangan orang lain, wajibkah
dizakati?
• Jika piutang itu ada tangan orang kaya (mampu)
yang enggan mengembalikan utangnya (ghaniy
mumaathil), atau orang yang sedang dalam
kesulitan keuangan (mu’sir) seperti: pailit, banyak
utangnya dll,
• Maka piutang itu tidak wajib dizakati hingga
piutang itu benar-benar kembali di tangan
pedagang.
ZAKAT PIUTANG

• Jika piutang itu ada tangan orang kaya


(mampu) yang tidak enggan mengembalikan
utangnya (ghaniy ghairu mumaathil) dan
dapat ditagih sewaktu-waktu.
• Maka piutang itu wajib dizakati meskipun
masih berada di tangan pihak yang berutang.
• Abdul Qadim Zallum, Al Amwal, hlm. 165-166.
BULAN-BULAN ISLAM

1 MUHARRAM 7 RAJAB
2 SHAFAR 8 SYA’BAN
3 RABIUL AWAL 9 RAMADHAN
4 RABI’UL AKHIR 10 SYAWWAL
5 JUMADIL AWWAL 11 DZULQA’DAH
6 JUMADIL AKHIR 12 DZULHIJJAH
MUSTAHIQ ZAKAT

1. FAQIR
 Orang yang tidak mempunyai harta yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan pokoknya.
 Kaya: kelebihan 50 dirham (148,75 gram perak).
2. MISKIN
 Orang yang tidak mempunyai apa-apa, kedudukannya di bawah fakir.
 Tidak meminta-minta.
3. AMIL
 Mengumpulkan dan mendistribusikan dari muzakki.
 Berhak mendapatkan zakat walaupun kaya, sebagai imbalan tugas.
MUSTAHIQ ZAKAT

4. MU’ALLAF
 Para pemimpin, tokoh, pahlawan yang belum kuat imannya.
 Diberi zakat untuk menguatkan hati, menguatkan iman, memanfaatkan
untuk kepentingan Islam atau pengikut mereka.
5. BUDAK
 Untuk membebaskan dari perbudakan bagi Mukatab (Budak yang
dijanjikan oleh tuannya untuk dimerdekakan apabila dia telah
membayar sejumlah uang).
 Yang tidak berstatus mukatab, akan dimerdekakan.
 Fakta sekarang tidak ada perbudakan.
MUSTAHIQ ZAKAT

6. BERHUTANG
 Orang yang memikul hutang untuk memenuhi
kebutuhan, memperbaiki hubungan atau membayar
diyat.
7. FII SABILILLAH ATAU JIHAD
• Harus ada aktivitas jihad: perekrutan pasukan
perang, pendirian pabrik senjata dsb.
8. IBNU SABIL
• Orang yang kehabisan bekal dalam perjalannya.
• Diberikan zakat dengan jumlah cukup sampai ke
negerinya.
PENGELOLAAN ZAKAT

• Harta zakat tidak boleh untuk mendirikan


masjid, rumah sakit, sekolah, jalan raya, panti
asuhan, jembatan, saluran irigasi dan lain-lain.
• Khalifah memiliki kewenangan untuk
mengelola dan mendistribusikan zakat.
• Apabila tidak ditemukan mustahiq, maka akan
disimpan dalam Baitul Mal (pada Diwanuz
Zakat).
SEKIAN
Wassalaamu’alaikum
Warahmatullahi
Wabarakaatuh

Anda mungkin juga menyukai