media

Pembebasan
Dari Membaca, Tercipta Revolusi
 2 Salam Kematian Sekularisme-Kapitalisme
Salam Kemulhidan Materialisme-sosialisme
Salam Kemuliaan Ideologi Islam
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
R amadhan dalam penger an
e mologisnya berar bulan
pembakaran. Sebagaimana karat
yang menempel pada logam mulia maka
dengan berpuasa dan beribadah lainnya di
bulan Ramadhan dimaksudkan untuk
mengurai pelbagai kotoran yang melengket
agar mudik spiritual sang abdi kembali
dalam keadaan yang fitri.
Ka re n a nya , R a m a d h a n p a d a
empirisnya menjadi puncak ekspresi
spiritualitas seorang mukmin. Lihatlah
masjid begitu massif didatangi. Alquran
menjadi bacaan ru n. Para dermawan
berbagi takjil berseliweran di pinggir jalan.
Kesemuanya sebagai wujud paripurna
dalam menjalankan ibadah selama bulan
Ramadhan.
Syahdan, dalam historisnya puasa
pertama di bulan Ramadhan oleh Rasulullah
beserta para sahabatnya bersamaan dengan
perang badar. Perang yang terjadi pada 17
Ramadhan 2 Hijriah. Di mana pasukan kaum
muslimin yang berjumlah 313 orang
melawan pasukan kafir Quraish sebanyak
1.000 orang. Pasukan kaum muslim yang
sedang berpuasa sukses menghancurkan
barisan pertahanan dan memukul mundur
pasukan kafir Quraish tersebut. Inilah
Peris wa poli s yang di mana dalam
sejarahnya ak vitas semacam itu berulang
kali terjadi pada bulan Ramadhan.
Sebut saja peris wa Fathul Makkah
yang terjadi pada tanggal 10 Ramadhan 8
MEDIA
!
Hijriah atau sejarah perjalanan Nabi ke
Tabuk yang memimpin terntara kaum
muslimin sebanyak 30.000. Demikian
juga peris wa diutusnya Ali bin Abi Thalib
ke Yaman khususnya suku Hamdan yang
dalam periode satu hari semua mereka
memeluk Islam.
Sejarah Khalid bin Walid diutus
untuk memusnahkan berhala al 'Uzza di
Nakhla 5 hari sebelum berakhirnya
Ramadhan tahun kesembilan Hijriah. Di
bulan yang sama rombongan kaum Bani
Thaqif datang ke Makkah dengan
menyerahkan kota Ta'if. Lihat pula apa
yang terjadi Pada tanggal 28 Ramadhan
ta h u n ke - 9 2 H i j r i a h Pe m b e b a s a n
Andalusia oleh panglimanya yang terkenal
Tariq bin Ziyad. Di catatan sejarah yang lain
di mana tentara Islam mengalahkan
tentara mongol pada 15 Ramadhan 658
Hijriah.
Te r m a s u k p r o k l a m a s i
kemerdekaan Indonesia merupakan
peris wa poli s yang terjadi pada hari
J u m at , 9 R a m a d h a n 1 3 6 4 H ata u
bertepatan dengan 17 Agustus 1945.
Hingga penentuan awal dan akhir
Ramadhan diputuskan lewat poli k yakni
sidang isbat oleh kemenag.
Selain tema menarik lainnya,
seputar Ramadhan dalam dimensi poli k
dan spiritual yang akan menjadi tema
dalam edisi Media Pembebasan kali ini.
Selamat membaca!.
3

Ibrah
29
02
BELAJAR DARI
“POLITIK” SIDANG ISBAT

Salam Pembebasan
Catatan Kritis
32
04 Dari Redaksi
ISLAM AGAMA POLITIK
DAN SPIRITUAL

Sepak Bola: Lobi Politik Israel

di Dunia Internasional
Analisis Politik
Opini Internasional 36
08 Mahasiswa MEMBACA WATAK ASLI
NORMA INTERNASIONAL
(MENJADI)
MAHASISWA REVOLUSIONER

Sastra Politik
40
12 Muhasabah MUDIK

ISLAM: PERJUANGAN KITA

17 Fokus
Politik
43
KARTEL POLITIK DI BALIK
RAMADHAN: DIMENSI PENGESAHAN UU CIPTA KERJA?
POLITIK DAN SPRITUAL

20 Kampusiana Perbandingan
Ideologi 47
SUDAHKAH MAHASISWA
RAMADHAN BAGI
MENGENAL KHILAFAH?
MUSLIM DAN KAUM KAFIR

24 Ekonomi Tarikh
50
RADIKALISME: PROYEK
LIBERALISASI AGAMA SA'AD BIN MU'ADZ
 4
K ick poli cs out of football adalah
jargon yang kerap dikampanyekan
dalam sepak bola modern. Hal itu
dapat kita baca saat Paul Pogba dan Ahmad
Diallo membawa bendera Pales na di Old
Trafford. Pihak Asosiasi Sepak Bola Inggris FA
pun menegur bahwa dak diizinkan m dan
atau individu menampilkan simbol poli k.
Menurut mereka, Sepak bola dak boleh
digunakan sebagai pla orm untuk poli k
dan rasisme.
Kasus yang hampir-hampir mirip
dengan Ozil. Baik di mnas Jerman maupun
saat bermain di Arsenal. Ozil
dikambinghitamkan saat negara yang
dibelanya kalah dalam penyisihan piala
dunia 2018 di Rusia. Kemudian usai dirinya
berfoto dengan Presiden Turki Erdogan
bermunculanlah komentar yang bernada
rasis. “Saya jerman ke ka menang, dan Turki
ke ka kalah”, tuturnya.
Karirnya di Arsenal pun dihabisi
dengan dak dimainkan oleh Arteta
sepanjang musim 2020-2021. Hal itu
diduga karena Ozil yang bersuara lantang
terhadap kezaliman Cina terhadap muslim
Uighur. Ozil yang dianggap sebagai pemain
yang mencampuradukkan poli k dan
sepak bola perlahan karirnya di sepak bola
meredup.
Lalu apakah sepakbola memang
betul-betul bersih dari poli k?. Memang
dalam regulasi FIFA diatur larangan untuk
membawa simbol, pernyataan, maupun
sikap poli k di dalam lapangan. Tapi pada
kenyataannya banyak aspek dari sepak
bola sarat dengan pesan poli s. Najwa
Shihab mengatakan bahwa football has
always been poli cal.
Apa yang dilakukan mnas
Jerman berpose sambil menutup mulut
sebagai reaksi poli k atas aturan
penguasa Qatar dalam larangan
kampanye LGBT. Tim seper Inggris dan
 5
Denmark juga mengecam aturan itu di
Qatar. Di sisi lain Federasi Sepak Bola
P ra n c i s ( F F F ) m e l a ra n g wa s i t u nt u k
menghen kan pertandingan sejenak
sekadar memberikan waktu kepada pemain
muslim untuk berbuka puasa selama bulan
ramadhan. Parahnya, klub sepak bola asal
Prancis Nantes mencoret pemain muslim
Hadjam dari skuad karena menolak untuk
dak berpuasa. Bukankah ini juga poli s?.
Poli k Sepak Bola Israel
Pada mulanya seluruh masyarakat
mendukung world Cup U-20 dilaksanakan di
Indonesia. Suatu kebanggaan mnas muda-
mudi kita bisa menghirup atmosfer
pertandingan sepak bola paling bergengsi di
Dunia. Kenda memang bukanlah mnas
senior yang bermain.
Persoalannya mulai muncul ke ka
salah satu pesertanya adalah Israel. Di
sinilah masyarakat terpecah menjadi dua.
Masyarakat yang memahaminya murni
dalam sudut pandang sepak bola
menganggap hal wajar jika kemudian
Israel lolos ke dalam partai final piala
dunia U-20. Bagi yang memakai kaca mata
poli k jelas argumentasinya. menerima
I s ra e l s a m a d e n ga n m e n ga ku i nya
sebagaimana Negara pada umumnya.
Ar nya Israel dak lagi dipandang sebagai
negara Penjajah.
Bisakah sepak bola dak dikait-
kaitkan dengan poli k?. Bisa. Jika yang
bermain adalah bocil-bocil yang
bertanding sepakbola di emperan jalan
saat hujan. Atau pekan olahraga dan seni
bagi siswa-siswa di sekolahan. Yang
bertanding antar kelas pasca ujian
semester.
Bahkan ajang sepak bola antar
kampung saja jika penyelenggaranya
adalah Karang Taruna maka ini sudah
terkontaminasi dengan poli k. Apatah lagi
 6
s e ka l i b e r n e ga ra
seper Israel jelas
itu bagian dari
kebijakan Israel di
aspek olahraga.
Chandra Purna
Irawan menyindir
dalam sebuah
pemeo, " mnas
Israel adalah utusan
atau representasi
Negara, karena dak
ada klub bola swasta
yang bisa ikut piala
dunia," ejeknya.
Pasalnya FIFA dengan standar
gandanya pun sering mengambil keputusan
yang bersifat poli s juga. Seper FIFA dan
UEFA yang membanned mnas dan klub asal
Rusia bermain di laga internasional.
Kebijakan poli s itu diambil karena Komite
Olahraga Dunia Interna onal Olympic
Commi ee yang disingkat (IOC) turut ajukan
Rusia ke Pengadilan Arbitrase Olahraga
(CAS).
Tidak hanya itu investor asal Rusia
yang juga pemilik klub bola Chelsea turut
diusir di tanah Inggris. Ditambah dengan
negara-negara di Eropa menolak bertanding
dengan Rusia. Hal itu dinilai sebagai wujud
perlawanan terhadap invasi Rusia ke
Ukraina. Sehingga UEFA kemudian melarang
Rusia.
Lalu kenapa FIFA memutuskan
ke b i j a ka n b e r b e d a s a at b a nya k nya
gelombang protes terhadap Israel bermain
di World Cup U-20?. Alih-alih FIFA
membanned Israel di kompe si
internasional. Malah
tuan rumahnya yang
disalahkan. Apa
bedanya dengan
Qatar yang melarang
minuman keras di
tempat umum, juga
menolak kampanye
LGBT selama
perhelatan piala
dunia berlangsung.
Adalah sikap poli k
dari tuan rumah.
Toh, World Cup tetap
dilaksanakan di
Qatar. Kenapa FIFA dak membatalkan?.
Ti k per mbangan FIFA ada pada Israel
bukan?.
Israel dalam sejarah sepak
bolanya di kompe si internasional
memang kontroversial. Jadi penolakan ini
bukanlah hal yang baru. Israel sempat
bergabung dalam AFC(Asian Football
Compedera on) pada periode 1954-1974.
O l e h n e ga ra - n e ga ra m u r te n ga h
memboikotnya. Pada kualifikasi piala
dunia 1958 zona Asia dan Afrika semua
lawan-lawannya menolak untuk
bertanding dengan Israel.
Pada tahun 1964 Israel sempat
menjadi tuan rumah piala Asia dan jadi
juara. Karena 11 dari 16 negara yang ikut
berpar sipasi memilih untuk mundur
ke m b a n g b e r ta n d i n g d i r u m a h
penjajah:Israel. Di sini dapat dipahami
bagaimana FIFA seolah-olah berperan
sebagai diplomat Israel. Sudah jelas bahwa
Israel ditolak oleh banyak negara malah
 7
ditunjuk sebagai tuan rumah.
Puncaknya tahun 1974 saat Kuwait
dan Korea Utara yang jadi tuan rumah Asian
Games. Kuwait sebagai tuan rumah menolak
rombongan atlit dari Israel. Akhirnya
divo ng. Di antara 36 peserta, 17 negara
menolak Israel, 13 mendukung dan sisanya
memilih abstain. Dari penolakan sana-sini.
Komunikasi ke sejumlah besar negara-
negara Asia macet akhirnya Israel mencari
suaka di UEFA.
Jadi dapat dimaknai bahwa salah
satu lobi poli k Israel di dunia internasional
adalah dengan sepak bolanya. Semakin
ditolak, lobi Israel ke FIFA semakin kencang.
Hingga pada akhirnya semua negara
mengakui mnas sepak bolanya. Dengan
begitu eksistensi Israel sebagai sebuah
negara utuh pun akan diakui di dunia
internasional.
Masih ingat piala dunia di Qatar
tahun kemarin di mana Qatar dak punya
hubungan diploma s denga Israel lalu
dipaksa tunduk dengan aturan FIFA.
Sampai-sampai dibuka penerbangan
langsung rute Tel Aviv-Doha. Yang jadi soal
juga Israel ini dak pernah mencerminkan
dirinya sebagai negara yang mencintai
sepak bola.
Tahun 1964, Israel melarang
kompe si independen yang dilakukan
oleh masyarakat Pales na lalu
penyelenggaranya pun ditangkap. Israel
pada tahun 2016, 2017 dan 2019 secara
spesifik mengeluarkan travel advisory
yang melarang pesebak bola Pales na
melintasi perbatasan untuk ikut
pertandingan. Yang terbaru 2022 kemarin,
pesepak bola Pales na tewas ditembaki
tentara Israel di Tepi Barat.
Dengan begitu Israel telah
menyalahi statuta FIFA pasal 3. Pasal itu
tertulis secara tegas jika diskriminasi
dalam bentuk apapun terhadap negara,
orang pribadi atau sekelompok orang
dengan membawa etnis, jenis kelamin,
bahasa, agama, poli k atau alasan lain
sangat dilarang dan akan dihukum lewat
sanksi atau dihapus dari keanggotaan
FIFA.
Apakah Israel pernah mendapat
sanksi dari FIFA?. Yang terjadi malah
sebaliknya siapa yang menghalngi lobi
poli k Israel di persepak bolaan dunia
siap-siap saja dibanned oleh FIFA.
Buk nya dapat kita telisik bagaimana
sikap UEFA hari ini. UEFA mengecam invasi
Rusia ke Ukraina sehingga mnas dan
klubnya dilarang. Di sisi lain Israel yang
puluhan tahun mengokupasi Pales na
diterima dalam keanggotaan di UEFA.
 8
(MENJADI)
MAHASISWA
REVOLUSIONER
D alam sketsa pergumulan poli k
mahasiswa selalu mengambil
peran pen ng dalam sejarah suatu
Negara dari masa ke masa. yang terjadi di
Indonesia, misalnya yang saling
bersangkutan, Tragedi Orde Lama yang
dilanjutkan Tragedi Orde Baru: Pada tahun
1965, ribuan mahasiswa berhasil mendesak
Presiden Soekarno untuk mundur dari
jabatannya (lebih dikenal sebagai tragedi
Soekarno).
Dan pada bulan Mei 1998, ratusan
ribu mahasiswa berhasil mendesak Presiden
Soeharto untuk melakukan hal yang sama,
turun dari jabatan presiden (lebih terkenal
sebagai Tragedi trisak , Orde baru dan atau
Tragedi soeharto).
Berbicara tentang Mahasiswa
Seakan sudah menjadi langganan, negeri ini
ada habis oleh ramainya isu yang membuat
berbagai kalangan merasa geram. Tak
terkecuali mahasiswa. Hal ini sangat wajar
karena di pundak mahasiswa-lah harapan
perubahan dan perbaikan negeri ini
M. Diki Wahyudi
(PD GEMA Pembebasan)
ditumpukan.
Tak dipungkiri mahasiswa yang
memiliki gelar agent of change, iron stock,
guardian of value maupun social control
berusaha menggunakan perannya dengan
sebaik mungkin di tengah masyarakat.
Mereka menjadi penyambung lidah untuk
menyampaikan aspirasi rakyat kepada
penguasa. Terlebih ke ka kebijakan
penguasa telah demikian zalim hingga
banyak kalangan masyarakat yang
dirugikan. Maka sudah pas jalanan akan
dipenuhi oleh pemuda dengan orasi dan
jas almamaternya.
Sejarah mencatat, sejak awal
kemerdekaan Indonesia mahasiswa selalu
b e ra d a d i g a r d a t e r d e p a n u n t u k
menyuarakan aspirasi masyarakat demi
meraih keadilan. Seper demo mahasiswa
pada tahun 1966, 1974, 1998 dan demo
besar pada tahun 2020 tentang penolakan
terhadap Omnibus Law. Patut mendapat
apresiasi bahwa ternyata mahasiswa
masih membara ke ka melihat
 9
kewenangan yang dilakukan penguasa
dipandang merugikan rakyatnya.
Namun jika kita jeli dalam
mengama berbagai aksi mahasiswa yang
terjadi ini, maka kita akan menyimpulkan
bahwa apa yang sejak dahulu mahasiswa
perjuangkan hanyalah sebuah reaksi dari
kesalahan suatu sistem yang berkuasa. Sejak
awal kemerdekaan, mahasiswa telah
m e n u nt u t sta b i l i ta s h a rga p a n ga n ,
menurunkan harga BBM juga problem
kesejahteraan rakyat lainnya.
Hingga hari ini, masalah itu tak
terselesaikan dengan baik, bahkan rakyat
masih sulit untuk meraih kesejahteraan.
Penguasa dak mampu untuk memenuhi
kebutuhan dasar rakyat seper memenuhi
kebutuhan pokok. Gerakan mahasiswa bisa
dibilang merupakan gerakan naluriah karena
merasa terancam atau bisa dikatakan
sebatas gerakan karena dorongan
memenuhi kebutuhan perut semata.
Lebih parah lagi, banyak dari
kalangan mahasiswa yang mengiku aksi
hanya sekedar terkena provokasi tanpa
mengetahui esensi ia melakukan aksi. Tak
jarang dampak dari aksi hanya berakhir
dengan anarkisme, perusakan fasilitas
umum bahkan menimbulkan korban jiwa
tanpa dibarengi dengan solusi yang
menyelesaikan persoalan.
Secara umum, solusi yang
diusung mahasiswa dalam se ap aksinya
masih bersifat parsial. Hanya berharap
penggan an rezim tanpa memandang
bahwa ada sistem yang perlu diperbaiki.
Mahasiswa seharusnya menyadari bahwa
segala problema ka yang mbul di negeri
ini adalah sistemik, sehingga dak cukup
hanya dengan penggan an rezim atau
pemimpin.
Berdasarkan data Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Kemendikbud Ristek), jumlah
10
9

mahasiswa di Indonesia sebanyak 9,32 juta

orang pada 2022. Jumlah itu naik 4,02%
dibandingkan pada tahun sebelumnya
sebanyak 8,96 juta orang. Sebuah angka
yang fantas s untuk jumlah agen perubahan
di negeri ini.
Namun disayangkan selain
pemikiran mahasiswa yang pragma s,
p o te n s i k r i s m a h a s i s wa b e r u s a h a
dibendung dengan ak vitas yang dak
mengarah kepada perubahan. Tuntutan nilai
akademik, dan program-program dari
pemerintah yang ditengarai hanya akan
mengukuhkan para kapitalis seper program
merdeka belajar atau kampus merdeka.
Sudah saatnya kita bersama
menyadarkan mahasiswa untuk kembali ke
ja dirinya. Menyatukan suara untuk
melakukan revolusi atau perubahan secara menjadi solusi, maka terdapat sebuah
f u n d a m e n t a l , d a k h a n y a s e ke d a r sistem yang telah terbuk
melakukan reformasi atau perbaikan. mensejahterakan rakyat selama 13 abad
Mahasiswa harus bisa memahami lamanya. Yaitu sistem Islam yang berdiri
bahwa duduk persoalan dari karut-marutnya sejak tahun 662 M-1924 M atau sejak
at u ra n d i n e ge r i i n i a d a l a h ka re n a zaman Rasulullah sampai zaman Khilafah
diterapkannya sistem kapitalisme yang Utsmaniyah.
melanggengkan pengusaha atau korporasi. Sistem ini telah mencetak para
Hal ini didukung dengan sistem demokrasi pemimpin negara yang amanah dalam
yang meniscayakan pembuatan aturan menjalankan tugasnya. Seper Khalifah
perundang-undangan berada di tangan elite Umar bin Kha ab yang rela hanya makan
yang sarat dengan kepen ngan tertentu. minyak demi seluruh rakyatnya bisa
Sudah sepatutnya kita berfikir menikma makanan. Juga Khalifah Umar
untuk memperbaiki sistem, seper halnya bin Abdul Aziz yang berhasil membuat
sebuah kendaraan yang telah rusak, maka seluruh rakyatnya hidup sejahtera hingga
untuk bisa mengendarainya dak cukup dak ada satu orang pun yang berhak
hanya dengan menggan sopir, namun juga mnerima zakat dikarenakan rakyat sudah
perlu untuk menggan dengan kendaraan merasa berkecukupan.
yang baru. Sungguh suatu keadaan yang
Berbicara tentang sistem yang bisa sangat diimpikan oleh manusia yang hidup
 11
9
di dunia. Hal ini bisa tercipta karena dalam
Islam, poli k berar ri'ayatu su'unil ummah
atau mengurusi urusan umat. Bukan sebagai
ajang untuk berebut kursi kekuasaan
kemudian menumbalkan rakyat demi
masing-masing kepen ngan.
Dalam Islam, penguasa akan
menjalankan amanahnya sebagai pemimpin
dengan sebaik mungkin atas dasar dorongan
iman dan rasa takut terhadap Allah. Se ap
penguasa akan mempertanggungjawabkan
kepemimpinannya di dunia, bahkan rakyat
pun boleh menuntut di hadapan Allah ke ka
seorang penguasa berlaku zalim terhadap
mereka. Semua ini dilakukan agar
terciptanya keberkahan di dunia, seper
firman Allah berikut yang ar nya:
“Jikalau sekiranya penduduk
negeri-negeri beriman dan
bertakwa, pas lah Kami akan
melimpahkan kepada mereka
berkah dari langit dan bumi,
tetapi mereka mendustakan
(ayat-ayat Kami) itu, maka Kami
s i k s a m e r e ka d i s e b a b ka n
perbuatannya.” (QS. Al-A'raf : 96)

Dengan demikian, sudah saatnya
mahasiswa menyatukan langkah dan
men garah kan p erj u an gan men u j u
perjuangan yang revolusioner. Selain itu
mahasiswa juga perlu untuk berpikir
sampai pada tataran sistem (Systemic
Thinking). Sehingga se ap langkah yang
dilakukan akan membuahkan solusi, dak
hanya reak f. Bukan seper ikan yang
sedang terusik karena habitatnya di darat
sedang diganggu, kemudian diam saat
dak ada gangguan, padahal ia sedang
dak berada dalam habitatnya yang
seharusnya.
Maka dengan menjadikan Islam
sebagai nafas perjuangan, mahasiswa
harus berani menyibak tabir kediktatoran
penguasa rani dan lantang untuk
menyuarakan solusi hakiki yang
bersumber dari Islam.
Bibliografi:
- Id.Wikipedia.Org
- Suara.Com
- Ku pan Ayat Al-Qur'an
 12
9
ISLAM:
PERJUANGAN KITA
Aji Sukman (PP GEMA Pembebasan)
A bdul Wahid selaku Ketua Badan
Ekseku f Hizbut Tahrir Inggris pada
Juli 2007 dalam pengantarnya di
buku “Khilafah, Radikalisme dan
Ekstrimisme”, mengawali kalimatnya
dengan frasa, “... korban pertama dalam
perang adalah kebenaran”. Dan dalam
perang antara rezim dengan rakyatnya
sendiri, itulah yang benar-benar terjadi.
Tentu ini akan menjadi peman k
sebuah diskusi panjang di seluruh ruang-
ruang perkopian di manapun ak vis berada.
Dan bahwa se ap orang memiliki fantasi
untuk menjalani hidup dengan normal dan
merdeka menurut versinya masing-masing.
Itulah sebabnya dalam ranah sosial,
kemerdekaan, kebebasan, keadilan,
seringkali menjadi perdebatan yang sulit
bertemu kata usai.
Sebab begitulah adanya dalam
kehidupan ini, bahwa dak ada satu pun
sesuatu yang tak menimbulkan definisi yang
plural. Sebab semua definisi akan lahir
tergantung dari literatur mana yang
dijadikan konsumsi untuk kepala kita
masing-masing.
Tidak aneh jika kemerdekaan,
kebebasan, keadilan, itu diperdebatkan
dalam kasus personal yang ke ka terlibat
dalam urusan antara dua orang yang
berebutan hak milik. Yang aneh jika
terminologi tersebut dilarang pada se ap
individu untuk memperdebatkan tentang
kemerdekaan, kebebasan, keadilan,
dalam lingkup negara. Sebab negara
bertanggungjawab terhadap
ke l a n g s u n ga n h i d u p b a n g s a nya .
Sementara bangsa adalah negara itu
sendiri. Ar nya, negara itu akan terwujud
dan akan nampak ke permukaan sesuai
dengan bagaimana keinginan bangsa itu
sendiri.
Lantas bagaimana jika
kemerdekaan, kebebasan, keadilan
 13
9
dilarang untuk ditelusuri oleh se ap
individu? Sementara definisi ke ga
terminologi tersebut juga masih kabur dan
amat jauh dari kata universal untuk bangsa.
Kok bisa gitu? Iya, sebab bangsa
k i ta s a at i n i s e d a n g b e ra d a d a l a m
kebingungan yang akut. Orang-orang yang
menderita karena sistem, dilarang keras
menanyakan sebab musabab
ke m i s k i n a n nya . D i l a ra n g m e n ca r i
kebenaran. Dilarang mencari kebebasan.
Dan tentu saja dilarang mencari keadilan di
dalam sistem. Sebab semua orok ini tak lagi
mampu ditutupi oleh pengampuh sistem,
bahwa betapa busuknya rencana-rencana
yang telah disediakan untuk negeri ini.
Siapapun yang berani menanyakan
perihal keadilan, maka pintu penjara akan
terbuka, lalu pentungan, pantat senjata,
kemudian fitnah keji akan menjadi jawaban
keadilan untuk si penanya. Dan para
pemegang kekuasaan ini sudah tak memiliki
lagi urat malu untuk menyembunyikan
kebusukan rencananya.
Bahkan mereka akan terang-
terangan melawan opini publik demi
melancarkan misi pribadi serta kelompok
dan tentu saja misi tuan biadabnya di balik
layar.Walau demikian. Seluruh manusia
yang mengaku sebagai person yang
melawan penindasan, baiknya tetap
melancarkan serangan perlawanan
kepada sistem yang mengacau dan rezim
yang kian lama kian bengis.
Bukalah kembali puisi-puisi
perjuangan para pendahulu kita. Dulu apa
yang dikemukakan lewat sastra masihlah
tersembunyi dan tertutup rapat. Namun
saat ini, benarlah rezim bengis itu telah
mempertontonkan kezalimannya.
Mereka pandai bermain akroba k.
Tubuhnya pandai dilipat-lipat hingga
pantat dan kemaluannya sendiri
mampu dijilat-jilat//Di luar berbau
wangi, namun di dalam penuh dengan
bakteri.
Demikianlah Wiji Thukul melihat
penguasa serta kebusukan sistem yang
mengangkangi negeri ini. Dan keadaan
sekarang, entah itu di zaman Wiji—Orde
Baru—atau pun di zaman Soe Hok
Gie—Orde Lama—semuanya sama saja.
Sama-sama tak mampu membawa
rakyatnya benar-benar masuk ke dalam
gerbang kemerdekaan yang hakiki.
Lihatlah, tanah air kita yang
katanya mengadopsi nilai-nilai Islam,
namun seiring berjalannya waktu, rezim
bergan rezim, gelombang phobia
terhadap ajaran Islam itu kian besar bagai
bola salju yang sung guh-sung guh
mengkhawa rkan.
Apa yang harus kita lakukan?
Kepada seluruh kaum muda,
pelajar dan mahasiswa muslim, hendaklah
 14
9
bersegera untuk menunaikan seruan Tuhan
kita semua, sebab zaman sudah benar-benar
edan. Orang-orang yang ingin menerapkan
ajaran agamanya secara utuh justru
dipersekusi sedemikian rupa. Dan agaknya
memang sungguh-sungguh benar, kalau di
balik ini semua ada sekelompok berkekuatan
besar yang sulit untuk dilawan dan itulah
yang mengendalikan para penguasa yang
kerap kali ber ndak zalim.
Sebab kekacauan negeri ini sudah
sedemikian parahnya. Mulai dari kasus polisi
tembak polisi. Saling jebak dan saling
merampas kedudukan di istana.
Pe n g h a n c u ra n to ko h - to ko h d i K P K ,
penggodokan undang-undang yang pro
oligarki di DPR, sengketa lahan yang tak
kunjung usai antara warga, tanah adat dan
perusahaan raksasa yang jelas muaranya
adalah keuntungan sepihak pada kapitalis
dan kerusakan lingkungan yang akan berefek
kepada seluruh rakyat kalangan bawah.
Belum lagi kasus E-KTP yang
memakan banyak korban. Lalu kasus polisi
lapor polisi dan juga yang terbaru adalah
kasus anak pe nggi pegawai pajak hingga
gempa 300 triliun yang akhirnya membuka
mata kita, bahwa inilah wajah Indonesia
hari ini. Wajah yang penuh dengan
kemunafikan serta kus- kus yang telah
menggerogo tanah air yang semakin ke
sini semaki banyak dan brutal.
Olehnya, kita benar-benar harus
bangkit melawan realitas kejahatan ini.
Kita perlu melawan badai pembodohan
zaman dengan melakukan
pengarusutamaan ideologi Islam agar
kelak bisa terealisasi dalam bentuk
ins tusi yang akan melenyapkan seluruh
bentuk-bentuk penjajahan di atas dunia
ini.
Perjuangan kita itu adalah
perjuangan Islam. Menegakkan kembali
ins tusi islam di bumi Allah SWT., ini. Kita
harus menjadikan syariat Islam sebagai
panduan kehidupan kita. Meski demikian
kita akan mengalami banyak rintangan di
depan sana. Kita akan dituding sebagai
 15
9
biang kerok kerusuhan, permusuhan, serta
dituding sebagai gembong teroris serta
seluruh omong kosong lainnya yang
diproduksi dari dapur redaksi elit global dan
diteruskan kepada boneka-boneka di se ap
negeri-negri kaum muslimin hari ini.
Perjuangan Islam senan asa
diwarnai dengan berbagai macam fitnah keji
yang dilontarkan oleh para penguasa barat
yang notabenenya adalah penjajah yang
sungguh-sungguh penjajah di dunia nyata.
Seper halnya Tony Blair ke ka mencoba
menghubung-hubungkan peris wa bom
bunuh diri di Inggris pada 7 Juli 2005.
Dalam insiden menyedihkan itu
menewaskan orang sekitar 52 orang serta
korban luka-luka sebanyak 700 orang. Dan
akhirnya ini disebut sebagai “Peris wa 7/7”
(rmol.id)
Setelah peris wa itu, Tony Blair
langsung angkat bicara dan menuding Islam
sebagai perpanjangan dari aksi terorisme itu
sendiri yang dimaksudkan pada perjuangan
poli k menuju penegakan syariat Islam dan
Khilafah di Timur Tengah.
Dan bola liar dari Tony Blair ini
akhirnya diterima oleh Zeyno Baran dari
Ins tut Hudson yang menuding bahwa
Partai Hizbut Tahrir adalah jalur menuju
terorisme. Dan pernyataan manusia sialan
ini akhirnya dijadikan sebagai basis
argumentasi bahwa siapa saja yang
terlibat dalam partai poli k Islam, maka
dia adalah teroris (dalam buku, “Khilafah,
Radikalisme dan Ektrimisme”, hal. 63-64)
Meski kita tahu, bahwa Tony Blair
ini adalah mantan Perdana Menteri Inggris
yang kita kenal sebagai sosok yang amat
m e m b e n c i I s l a m d a n m e n d u ku n g
penyerangan Amerika ke Afganistan
(2001) dan Irak (2003) yang sebenarnya
itu semua adalah penjajahan yang amat
m e n j i j i k k a n ( m e r d e k a . c o m / t o n y-
blair/profil)
Jika benar apa yang dikatakan
oleh Tony Blair terkait perjuangan kaum
muslimin di mur tengah, maka mes nya
seluruh tokoh-tokoh abad pencerahan di
Eropa dan Barat harus dituding pula
sebagai terorisme.
Misalnya Thomas Paine, yang
tulisan-tulisannya dalam mendukung
perjuangan kemerdekaan Amerika, yang
b e r j u d u l “ C o m m o n S e n s e ”. Pa i n e
menyatakan dengan tegas bahwa, “Kami
memandang musuh kami dalam karakter
highwaymen atau housebreakers, dan
karena kami dak memiliki tempat dalam
hukum sipil; kami wajib menghukum
m e r e k a d e n ga n c a ra m i l i t e r d a n
menggunakan pedang”.
Termasuk Thomas Jefferson juga
m e n d a k u b a h w a ke ke r a s a n a k a n
16
9
mewarnai jalan kemerdekaan Amerika.
Begitu juga dengan John Lock yang
menyatakan bahwa “... Kekerasan yang
digunakan untuk melawan rani diperlukan
dan dapat dibenarkan, hanya untuk
memperbaiki ke dakseimbangan yang
diciptakan oleh penindasan”. (Khilafah,
Radikalisme dan Ekstrimisme, hal. 65-66)
Dengan ini kita sudah menger
watak asli dari para pembenci Islam di
seluruh dunia. Bahwa kebenaran di mata
mereka hanyalah bersifat tenta f dan itu
tergantung dari kebutuhan dan keuntungan
mereka sendiri. Maka dengan ini, kita benar-
benar harus serius dalam mendakwahkan
Islam total di dalam seluruh lini kehidupan
kita serta melakukan pergerakan yakni:
1. M e n g e m b u s k a n d a k w a h
internasional kepada seluruh
khalayak.
Mereka (kaum muslimin) perlu
menger betapa Islam itu adalah
agam yang paripurna dan dak
cukup hanya sekadar bangun
berdiri solat, ngaji, puasa, dan
manggut-manggut saja terhadap
keadaan. Islam itu adalah jalan
perjuangan antara yang hak dan
ba l di seluruh lini kehidupan kita.
Tidak ada jalan yang lain selain
jalan ini.
2. M e n e ka n d a n m e m b e ra nta s
gerakan separa s ideologi lokal.
Seluruh ideologi-ideologi yang
berupaya untuk menahan dan
merintangi tumbuh suburnya
dakwah islam, harus diganyang
dengan argumentasi yang kuat
serta dibarengi dengan fakta-
fakta yang terjadi di sekitar kita.
3. P e m b e r o n t a k a n t e r h a d a p
imperialisme.
Sebagai agresor, serta seluruh
kaum muslimin yang telah
terinternalisasi ideologi Islam ini
ke dalam benak dan ha nya,
perlu membangun basis massa
lalu mendorong pemberontakan
terhadap imperialis lokal
maupun global, terlebih kepada
ke l o m p o k- ke l o m p o k y a n g
ternyata hanyalah kaki-tangan
para imperialis global.
4. Mendukung para ak vis dakwah
lewat harta dan tenaga dengan
sepenuh keyakinan bahwa dak
ada jalan kebenaran kecuali
hanya dengan Islam Total dan
Global.
5. Hindari dan menolak ak vitas
kekerasan dalam dakwah dan
senan asa mengiku metode
dakwah Nabi dalam penegakan
daulah islam.
Kita dak boleh terpasung oleh
s gma-s gma kotor para penjajah itu.
Mereka selalu berteriak ada teroris di
s a n a , p a d a h a l m e re ka s e n d i r i l a h
terorisnya. Mereka selalu mengutuk
penindasan di sana, sementara dia
sendirilah kaum penindas itu sendiri.
Semoga janji Allah dan Rasulullah
yang telah disampaikan itu, kita semua
termasuk ke dalam golongan orang-orang
yang ber ndak benar dan dicintai oleh
Allah dan Rasulullah Muhammad SAW.
 17
9
RAMADHAN:
DIMENSI POLITIK DAN SPRITUAL
Musafir Al-Luwi (PP GEMA Pembebasan)
R amadhan seharusnya menjadi
momentum pen ng bagi umat Islam
untuk mendekatkan diri kepada
Allah SWT dengan cara melaksanakan
syariah-Nya secara kâffah. Tentu ketaatan itu
dak sebatas amalan ritualitas dan moralitas
semata, melainkan juga mencakup amal-
amal poli s dalam makna mengatur dan
mengurusi umat dengan syariah Islam.
Pasalnya, Islam dak mengenal dikotomi
antara ajaran spritual dan poli k.
Ramadhan, Spritual dan Poli k
Pada dasarnya Islam mengatur
s e ge n a p p e r b u ata n m a n u s i a d a l a m
hubungannya dengan Tuhannya yakni Allah
SWT, melalui hukum-hukum yang terkait
dengan akidah dan amalan ritual lainnya
seper shalat, puasa, zakat, haji dan
sebagainya. Islam juga mengatur hubungan
manusia dengan dirinya sendiri melalui
hukum-hukum akhlak, makanan, pakaian
dan sebaagainya.
Islam pun mengatur hubungan
manusia dengan sesamanya melalui
hukum-hukum yang terkait dengan
muamalah dan 'uqubat, seper ekonomi,
pemerintahan, poli k, pendidikan,
perang, pidana dan lain sebagainya.
Terkait hal tersebut, maka sangat pen ng
untuk memahami dua hal berikut:
Pertama, Islam menolak
sekularisme. Ide ini pada dasarnya
memisahkan agama dari kehidupan
publik/negara yang sangat bertentangan
dengan karakteris k ajaran Islam yang
menyeluruh (syumuliyyah) yang mengatur
ke ga jenis hubungan tersebut di atas.
Fakta menunjukkan rangkaian
proses sekularisasi pemikiran Islam di
Indonesia semakin mencuat pasca
terbitnya kompilasi tulisan Nurcholis
M a d j i d ya n g d i b e r i j u d u l “ I s l a m ,
Kemodernan dan Keindonesiaan”.
Nurcholis Madjid menyerukan untuk
membangun Islam inklusif yang bersifat
terbuka dan toleran terhadap ajaran
agama lain dan budaya keindonesiaan.
18
9
Di susul buku-buku serupa yang
pada in nya mempropagandakan paham
sekularisme, pluralisme dan liberalisme
s e b a ga i p ra sya rat m u t l a k te ga k nya
Demokrasi di Indonesia. Di antaranya adalah
Buku yang berjudul “Membela Kebebasan
Beragama: Percakapan tentang
Sekularisme, Liberalisme dan Pluralisme” di
tahun 2010.
Perlu dicatat bahwa sekularisasi di
Indonesia dan negeri-negeri Muslim lainnya
merupaka proyek global oleh negara-negara
Barat, khususnya AS. Pasalnya, mereka
berkepen ngan melanggengkan Ideologi
kapitalisme di negeri-negeri muslim,
sekaligus menyingkirkan ideologi Islam
sebagai rival utamanya. Buk kongkrit atas
hal itu, Counter Legal Draf Kompilasi Hukum
(CLD KHI) yang berisi prinsip-prinsip hukum
kontoversial dengan syariah Islam itu
ternyata di danai The Asia Founda on.
Karena itu di bulan Ramadhan ini,
selain perlu membahas ibadah dan akhlak,
perlu juga disampaikan kepada umat untuk
taat pada syariah Islam secara kaffah dan
menolak propaganda sekularisasi dalam
bentuk apapun.
Kedua, Islam dak memisahkan
spritualitas dan ak vitas poli k karena
keduanya diatur dalam Islam. Poli k yang
dimaksud adalah Pengaturan urusan umat
d i d a l a m d a n l u a r n e ge r i . p o l i k
dilasakanakan oleh Negara dan umat.
Ak vitas poli k yang dijalankan oleh
Negara dilaksanakan secara perka s
dengan menerapkan hukum-hukum
Islam. Sedangkan ak vitas poli k yang
dilakukan oleh umat yaitu mengawasi
j a l a n nya ro d a p e m e r i n ta h a n d a n
melakukan muhasabah atas kebijakan
yang zalim. Dengan demikian, spritualitas
dan poli k Islam satu kesatuan yang dak
dapat dipisahkan.
Ramadhan Bulan Perjuangan Poli k
Tidak sedikit ak vitas poli k luar
negeri yang terjadi melainkan itu terjadi
dibulan suci Ramadhan. Kemenangan
umat Islam atas perang Badar tahun ke 8 H
terjadi di bulan Ramadhan, perang Tabuk
tahun ke 9 H terjadi di bulan Ramadhan,
diutusnya Ali bin Abi Thalib ke Yaman dan
bertemu dengan pemimpin Bani Hamdan
untuk menyampaikan dakwah juga terjadi
di Bulan Ramadhan tahun ke 10 H.
Peris iwa poli k luar negeri
lainya yang terjadi di bulan Ramadhan
pasca wafatnya Nabi SAW. Kemenangan
atas perang Qadisiyah yang dipimpin oleh
Saat bin Abi Waqas sehingga menjadi
19
9
pintu pembebasan ibukota Persia al-Madain
dan seluruh Persia juga terjadi di bulan
Ramadhan tahun 15 H.
Kita tentu juga tahu bagaimana
sikap al-Mu'tasim Billah ke ka menjawab
teriakan seorang muslimah atas pelecehan
yang dialaminya oleh pasukan Romawi dan
Amuriyah, akibatnya Al-Mu'tasim Billah
sebagai kepala Nagara Islam menyerbu kota
Amuriyah sehingga benteng pertahanannya
pun jatuh dan peris wa tersebut terjadi di
bulan Ramadhan.
Semua peperangan dan
kemenangan yang diraih oleh umat Islam
kala itu bukan dalam rangka menjajah,
melainkan memerdekakan manusia dari
penghambaan thagut menuju
penghambaan Allah SWT. Rab'i bin Amir saat
ditanya oleh Jendral Rustum tentang
mo vasi kaum muslimin melakukan ekpansi
ke Persia, ia kemudian menjawab, “kami
datang diutus Allah untuk membebaskan
manusia dari kezhaliman agama-agama
selain Islam menuju keadilan Islam dan
mengeluarkan manusia dari kegelapan
kekufuran menuju cahaya Islam.”
Perjuangan Poli k: Pendekatan Kepada
Allah di Bulan Ramadhan
Ramadhan sebagai afdhal asy-
syuhur (bulan paling utama) yang di
dalamnya terdapat malam utama, tentu
akan lebih sempurna jika diisi dengan afdhal
al-qurbât (pendekatan paling utama kepada
Allah). Bagaimana pendekatan paling utama
itu? Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah
menyatakan:
“Wajib menegakkan
kepemimpinan, baik karena
alasan menegakkan agama
maupun pendekatan diri kepada
A l l a h . S e b a b s e s u n g g u ny a
pendekatan diri kepada Allah
yang paling utama adalah dalam
Hal kepemimpinan, yaitu dengan
menaa Allah dan Rasul-Nya
adalah pendekatan yang paling
utama kepada Allah”
Syaikhul Ibn Taimiyyah juga menegaskan:
“Wajib diketahui bahwa wilayah
amri an-nâs adalah kewajiban
agama yang paling agung,
karena agama dak akan tegak
tanpa Imamah/Khilafah”
Inilah urgensitas tegaknya
ins tusi poli k Islam, yakni Khilafah. Oleh
karena itu, sebagai bentuk upaya
memaksimal pendekatan diri kepada
Allah, maka seharusnya umat Islam dan
gerakan-gerakan Islam mengisi Ramadhan
ini dak hanya dengan amal-amal ibadah
ritual, namun juga amal-amal poli k.
Adapun Perjuangan poli k yang paling
pen ng untuk dilakukan saat ini adalah
memperjuangkan ins tusi poli k Islam
yang dengannya akan menyatukan mul -
potensi kekuatan umat di seluruh dunia.
Dengannya pula umat Islam kembali akan
memimpin dunia.
20
9
SUDAHKAH
MAHASISWA
MENGENAL
KHILAFAH?
Ahmad Ansharullah
(Aktivis Pergerakan Mahasiswa DIY)
A lvara pernah melakukan Jajak
pendapat yang menunjukkan
sekitar seperlima mahasiswa dan
pelajar Indonesia sepakat dengan Khilafah.
Apakah betul sekitar 20 persen mahasiswa
Indonesia sudah paham tentang konsep
Khilafah dalam Islam?. Lantas apakah itu
khilafah, dan apakah khilafah ada dalam
literatur khazanah Islam?.
Is lah Khilafah bukanlah sesuatu
yang asing jika saja kawan-kawan mahasiswa
m u s l i m b e n a r- b e n a r m e n g e r d a n
memahami ajaran Islam secara total
(kaffah). Sebab, akidah Islam mencakup
seluruh aspek kehidupan manusia.
Baik itu berkaitan dengan ibadah,
akhlak maupun muamalah.
Ibadah yang dimaksud
adalah yang berkaitan dengan
hubungan antara hamba dengan
Rabb yang menciptakan manusia.
Ibadah ritual ini seper : sholat,
puasa, zakat dan haji. Islam
mengatur waktu dan tata cara
pengerjaannya secara baik dan
teratur.
Sedangkan akhlak
menjelaskan tentang bagaimana
seorang muslim bersikap dan
bertutur, termaksud makanan dan
minuman, cara berpakaian dan
merawat diri sesuai tuntunan
syariat. Begitulah ajaran Islam,
mengatur hubungan juga interaksi
antara manusia dengan Rabbnya,
dengan dirinya maupun manusia
dengan sesama manusia lainnya.
Lalu di mana bahasan Khilafah
dalam akidah Islam? jika kawan-kawan
pernah mendengar is lah sistem ekonomi
Islam, sistem pergaulan Islam dan hukum
Islam. Maka semes nya dak perlu aneh
apalagi alergi mendengar kata Khilafah.
Sebab Khilafah adalah implementasi dari
poli k Islam (siyaasah) yang dalam akidah
Islam termaksud aspek muamalah.
Kata Khilafah secara akar kata
diambil dari mashdar kata "khalafa" kata
kerja Khalafa-yakhlifu-khilafatan, yang
memiliki makna yakni "ja'a ba' duhu" atau
diar kan yang datang kemudian. Di mana
 21
9
antara kata khalifah dan Khilafah memiliki
kaitan yang sangat erat hubungannya.
Khalifah adalah orang yang melakukan
pekerjaan memimpin, sedangkan Khilafah
adalah hal-hal yang mengenai
kepemimpinan.
Di nusantara sendiri, jauh sebelum
kolonialisme eropa masuk mengerogo
tanah air. Telah berdiri dan membentang
kerajaan-kerajaan Islam dari sabang hingga
merauke yang terhubung langsung dengan
pusat Khilafah Islamiah di Turky (kekhilafaan
Utsmaniyah) bahkan Islam saat itu telah
menjadi ideologi dan bagian dari tatanan
kehidupan umat Islam di Nusantara (1267-
1903 M).
Kerajaan-kerajaan Islam dalam
sejarah Indonesia tercatat berperan besar
dalam perlawanan mengusir penjajah
belanda dan portugis. Bahkan setelah tahun
1903 M. Pengaruh kerajaan kesultanan
Nusantara belum juga hilang, lahirnya
tokoh-tokoh pergerakan Nusantara
dengan semangat keislaman yang kokoh
sekuat baja ternyata mampu
menghilangkan dominasi imperialisme
jadul dan menjadi cikal bakal
terbentuknya Indonesia bahkan berhasil
melahirkan Piagam Jakarta.
Selain merujuk kepada kitab-
kitab para Ulama terkemuka semisal Imam
Asy-Suyu dalam tulisannya "Tharikh
Khulafah", dan Imam Al-Mawardi dalam
kitab "Ahkam Sulthaniyah". Terdapat pula
ulama Nusantara, beliau adalah H.
Sulaiman Rasjid yang juga mengemukakan
pandangannya terkait khilafah, dalam
buku Fiqh Islam yang ditulisnya (1986)
beliau mencantumkan bab khusus
tentang tema Khilafah (Kepemimpinan).
Harus kita akui, bahwa sejarah
Islam terutama yang berceritra tentang
masa kejayaan Islam antara abad ke-7
m a s eh i h in g ga a b a d p er ten ga h a n
22
9
mengalami banyak pendistorsian yang
luarbiasa hebatnya. Dalam kurikulum
p e n d i d i ka n n a s i o n a l m i s a l nya , k i ta
disuguhkan sejarah manusia dari zaman
batu, megali kum hingga peradaban
yunani, mesopotamia mesir dan akhirnya
masuk revolusi industri, revolusi prancis, era
kemerdekaan dan sampai saat ini.
Hal yang sama juga terjadi dalam
pelajaran pendidikan Agama Islam, di mana
yang diajarkan dalam pendidikan formal
sebatas perkara sholat, puasa, zakat dan haji
sesekali jujur dan tolong menolong
sedangkan aspek muamalah berkaitan
dengan hukum sosial dan kepemimpinan
sengaja dihilangkan.
Yang dipelajari dan diajarkan
kepada kita dan anak-anak kaum muslimin
dari sederet catatan kebesaran Islam
hanyalah masa kemunduran Islam dan
sedikit perseteruan intern di tubuh daulah
Islam, seper yang terjadi pada perang
jamal, konflik antara pendukung sahabat Ali
bin Abi Thalib RA dan pendukung ummul
mukminin Aisya RA. Itupun dituliskan
dengan perspek f para orientalis dan kaum
munafikuun.
Sebagai akibatnya, sejarah emas
kejayaan peradaban Islam pun perlahan
dilupakan bahkan dihapus dari ingatan dan
catatan sejarah umat Islam itu sendiri.
Padahal sejak Tahun 622 M. Daulah Islam
Madinah (Negara Islam) yang dipimpin
langsung oleh baginda Nabi Muhammad
Saw. telah ada, berdiri kokoh sebagai sebuah
negara dan menerapkan syariat Islam kaffah
sebagai dasar hukum bernegara.
Di masa Kekhilafahan Abu Bakar
Ash Siddiq RA dan Umar bin Khatab RA,
perluasan daulah Islam terus bertambah
hingga sebagian wilayah persia takluk di
tangan muslimin dan menjadi bagian dari
Kekhilafahan Rasyidah. Tidak berhen
s a m p a i d i s i t u , p e n a k l u ka n d e m i
penaklukan dengan semangat
menghilangkan kekufuran dan kedzaliman
di muka bumi terus dilakukan oleh para
Khalifah dan kesatria-kesatria muslimin
yang datang setelahnya.
Selama peradaban Islam
berkuasa, kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat begitu menjadi
prioritas utama Negara Khilafah Islamiah
yang tegak menaungi siapapun yang hidup
di dalamnya dengan sebutan "umat".
Tanpa ada perbedaan ras, suku bangsa
bahkan non muslim sekalipun dapat hidup
bersama dan mendapat perlakuan yang
sama pula dengan muslimin, dimana
harta, darah dan nyawa mereka (kaffir
d z i m i ) m e n j a d i p e r l i n d u n ga n d a n
tanggung jawab Khalifah untuk dijaga dan
23
9
haram untuk ditumpahkan darahnya.
Begitulah akidah Islam mengatur
urusan kehidupan manusia, khilafah hadir
sebagai penjaga agama dan pelayan umat.
Saat itu, umat Islam dak mengenal sistem
pemerintahan selain dari pada Khilafah,
bahkan khilafah lah satu-satunya sistem
yang berlaku selama 1.300 tahun sepanjang
kejayaan peradaban Islam.
Perabadan Islam terbentang dari
Maroko hingga Merauke. Bahkan cahaya
Islam mampu menguasai 2/3 dunia ke ka
itu, kepemimpinan yang adil dan amanah
itulah khilafah. Benarlah firman Allah Swt.
Dalam Al-Qur'an surat An-Nur ayat 55. :
"Dan Allah telah berjanji kepada
orang-orang yang beriman di
antara kamu dan mengerjakan
amal-amal yang saleh bahwa Dia
sungguh-sungguh akan
menjadikan mereka berkuasa
dimuka bumi, sebagaimana Dia
telah menjadikan orang-orang
sebelum mereka berkuasa, dan
sungguh Dia akan meneguhkan
bagi mereka agama yang telah
diridhai-Nya untuk mereka, dan
Dia benar-benar akan menukar
(keadaan) mereka, sesudah
m e r e ka d a l a m keta ku ta n
menjadi aman sentausa. Mereka
tetap menyembahku-Ku dengan
ada mempersekutukan sesuatu
apapun dengan Aku. Dan
barangsiapa yang (tetap) kafir
sesudah (janji) itu, maka mereka
itulah orang-orang yang fasik".
Bisharoh akan tegaknya Khilafah
di akhir zaman untuk yang kedua kalinya
juga disampaikan oleh Nabi Saw. dalam
hadist riwayat Ahmad, Nabi Saw Bersabda
;"..Setelah itu akan terulang kembali
periode khilafah 'ala minhaj nubuwwah.
Kemudian Nabi Muhammad saw diam.”
(HR Ahmad; Shahih).***
Seperlima dari 9,32 juta
mahasiswa Indonesia yang paham
Khilafah tentu sangatlah sedikit. Setelah
membaca dan menghaya penjelasan di
atas kita akan paham betapa pen ngnya
diskursus Khilafah untuk kita wacanakan di
kampus-kampus. Sebagai mahasiswa
Islam, tak elok rasanya jika tak ikut andil
dalam memperkenalkan ke sahabat
mahasiswa sesama muslim.
Bibliografi:
- Abdurrahman, Yahya. 2017. Ta’rif:
Ensiklopedi Is lah Tsaqofah Islamiyah. Al
Azhar Fresh Zone:Bogor.
- Al Mawardi, Imam. 2017. Ahkam
Sulthaniyah. Al Azhar Fresh Zone:Bogor.
- Al Khalidi, Mahmud ‘Abd Al Majid. 2013.
Pilar-pilar sistem pemerintahan Islam. Al
Azhar Press:Bogor
24
9
RADIKALISME:
PROYEK LIBERALI$A$I AGAMA
Muhammad Abdullah Al-Hakimi (PP GEMA Pembebasan)
I su radikalisme masih menjadi isu
terhangat yang senan asa
dipertontonkan oleh rezim Jokowi
kepada khalayak umum. Tak tanggung-
tanggung, pada periode kedua rezim Jokowi
berkuasa, isu radikalisme menjadi k fokus
permasalahan negara yang paling urgent
pada kabinet Indonesia Maju. Se daknya
ada lima kementrian dalam kabinet
Indonesia Maju yang terfokus untuk
melawan radikalisme yakni Menteri Agama
(Yaqut Cholil Qoumas), Menkopolhukam
(Mahfud MD), Menhan (Prabowo Subianto),
Mendagri (Tito karnavian), dan Menpan
(Abdullah Azwar Anas).

Dari kelima menteri tersebut
sangat jelas bahwa tujuan Jokowi menunjuk
kelima menteri yakni Yaqut yang berlatar
belakang Anshar NU, Mahfud MD mantan
(BPIP), Prabowo Subianto mantan militer,
Tito Karnavian (mantan Kapolri) dan Azwar
anas mantan Ketua LKPP para menteri
diharapkan bisa menjalankan tugasnya
secara brutal dalam upaya pemerintah rezim
Jokowi untuk perang melawan
radikalisme.
Padahal isu perang melawan
radikalisme adalah isu sampah dan omong
kosong rezim Jokowi untuk melegalkan
segala cara demi mempertahankan
kekuasaan yang hina tersebut untuk
menghantam siapa saja yang dianggap
bertentangan dan menghalanginya untuk
tetap kokoh dalam singgasana kekuasaan
tersebut.
Jika benar rezim Jokowi serius
dalam memerangi radikalisme, kenapa
OPM di Papua dak diperangi? Bukankah
sudah sangat terang benderang bahwa
OPM adalah teroris dan radikalis? Mereka
telah membunuh banyak orang yang dak
bersalah.
Se daknya ada puluhan bahkan
mencapai ratusan warga sipil yang telah
dibunuh oleh OPM dan mereka juga telah
membunuh beberapa orang polisi dan
angkatan darat Indonesia. Apakah ini
masih kurang radikal menurut rezim
25
9
Jokowi?. Ataukah maksud radikal menurut
rezim Jokowi adalah umat Islam yang
menginginkan penerapan Islam Kaffah?
Padahal penerapan Islam Kaffah akan
membawa keberkahan bagi bangsa ini
sebagaimana janji Allah Swt dalam Al Quran
: semakin meningkat, aset negeri dikuasai
“Jikalau sekiranya penduduk
negeri-negeri beriman dan
bertakwa, pas lah Kami akan
melimpahkan kepada mereka
berkah dari langit dan bumi, tetapi
mereka mendustakan (ayat-ayat
Kami) itu, maka Kami siksa mereka
d i s e b a b ka n p e r b u a t a n n y a ”.
(Al–A'raf:96)
Radikalisme kini semakin menjadi
isu yang hangat diperbincangkan setelah
masalah tersebut diungkapkan menjadi
fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo
(Jokowi). Rocky Gerung lantas mengungkap
dugaan isu radikalisme terus digulirkan.
Rocky Gerung mengatakan,
suatu pemerintahan yang gagal dalam
menyejahterakan masyarakat biasanya
akan mencari-cari isu agar perha an
masyarakat teralihkan. Pemberantasan
paham radikal masuk menjadi salah satu
prioritas kerja periode kedua Joko Widodo
bersama Ma'ruf Amin. Namun isu paham
radikal fokus pemerintah sebaliknya
dituding menjadi kamuflase pemerintah
untuk menutupi kinerja ekonomi yang
buruk. Kri k itu dilontarkan ekonom
senior Rizal Ramli.
Padahal sudah menjadi rahasia
umum bahwa kondisi ekonomi Indonesia
saat ini sedang berada pada kondisi yang
s a n ga t m e m p e r i h a n ka n , H a l i n i
m e m b u k ka n ke p a d a k i ta b eta p a
gagalnya kinerja perekonomian yang saat
ini dipimpin oleh rezim Jokowi. Ada 4 hal
yang membuk kan bahwa rezim Jokowi
benar–benar gagal dalam mengelola
ekonomi negeri ini yakni hutang yang
asing, defisit neraca perdagangan dan
gagal sejahterakan rakyat.
Isu Radikalisme: Proyek liberalisasi
ajaran Islam

Gelombang kesadaran dan
persetujuan umat terhadap syariah dan
Khilafah terus meningkat. Namun,
anehnya ini malah menjadi masalah besar
bahkan ancaman bagi rezim sekuler di
negeri ini. Hal ini bisa muncul akibat
ke dakpahaman, salah paham, atau
berpaham salah terhadap Islam dan
umatnya. Lebih dari itu adalah karena
26
9
terseret propaganda jahat kafir Barat yang
tak hen untuk membendung tegaknya
Khilafah.
Maka menjadi suatu hal yang
pen ng bagi Barat—menggunakan tangan-
tangan rezim berkuasa—untuk menjauhkan
umat dari Islam yang sebenarnya (Islam
kaffah). Barat menginginkan agar umat
memahami Islam dengan metode berpikir
B a r a t d a n m e n j a d i k a n t o l a k u k u r,
pemahaman, dan pemikiran kaum Muslim
menyimpang, rancu, dan rusak. Karenanya,
tak aneh jika perang melawan radikalisme
yang menjadi agenda utama rezim Jokowi
Jilid II, merupakan proyek sekularisasi serta
l i b e ra l i s a s i a j a ra n I s l a m s e r ta k i a n
menguatkan bahwa rezim Islampbhobic
radikal sekuler (an Islam).
Barat dan rezim-rezim bonekanya
di negeri-negeri Muslim—termasuk rezim
negeri ini— berada dalam ketakutan luar
biasa terhadap kembalinya Islam sebagai
negara adidaya untuk kedua kalinya.
Sebab, pasca runtuhnya Komunisme,
satu-satunya ideologi yang menjadi
ancaman paling menakutkan bagi Dunia
Barat adalah Islam.
Mantan Perdana Menteri Inggris,
Tony Blair, pernah menyatakan ideologi
Islam sebagai 'ideologi setan' (evil
i d e o l o g y ) . D a l a m p i d ato nya p a d a
Konferensi Kebijakan Nasional Partai
Buruh Inggris, Blair menjelaskan ciri
ideologi setan, yaitu menolak legi masi
Israel, memiliki pemikiran bahwa syariah
adalah dasar hukum Islam, dan kaum
Muslim harus menjadi satu kesatuan
dalam naungan Khilafah serta dak
mengadopsi nilai-nilai liberal dari Barat.
Barat menciptakan berbagai
pemikiran palsu dan memanipulasi wajah
Islam dan pengemban dakwahnya
sedemikian rupa sehingga terlihat hitam,
kotor, dan jahat. Dengan menggunakan
27
9
corong penguasa dan lidah ulama-ulama
”penjilat”, lantas dimunculkanlah narasi
tumpul radikalisme dan Islam “radikal”.
Kemudian menunjuk berbagai
gerakan Islam yang menuntut kembalinya
sistem Islam—khilafah, yang memiliki
landasan yang sahih dan terbuk mampu
menyelesaikan berbagai macam masalah
manusia berabad lamanya, difitnah sebagai
kaum “radikal”, takfiri, sesat, dan pengadu
domba. Meski rezim mengelak, di belakang
narasi perang terhadap radikalisme dak
bisa dibantah bahwa yang dituju adalah
Islam dan umatnya.
Liberalisasi Islam
Tidak hanya liberalisasi di sektor
ekonomi, Barat pun melakukan liberalisasi
agama. Islam hendak diliberalkan dalam
seluruh aspek kehidupan. Baik dalam
kepemilikan, keyakinan, berperilaku, dan
pemikirannya. Liberalisasi terhadap agama
(Islam) menjadi derivat dari proyek
liberalisasi secara umum. Agama
dipriva sasi dan aturannya direduksi
sebatas nasihat dan ritual.
Maka daklah mengherankan,
bagaimana Menko Polhukam Mahfud MD
menuding rumah Allah sebagai tempat adu
domba. Sehingga meminta masjid-masjid
milik pemerintah untuk menyiarkan pesan-
pesan damai. Bukan ceramah-ceramah adu
domba dan permusuhan.
T i d a k b o l e h b e rs i fat ta k fi r i ,
menganggap orang lain yang dak sepakat
sebagai musuh, adalah kafir. Menurutnya
pesan agama paling pokok itu adalah
membangun kedamaian di ha ,
membangun persaudaraan sesama umat
manusia. Ditambah pula apa yang
dilontarkan oleh Menteri Agama (Menag)
pada tahun lalu membandingkan suara
speaker masjid dengan gonggongan
anjing.
Jika kita mau kri s melihat,
sebenarnya apa yang dituduhkan rezim
tersebut kepada Islam dan umat ini
hanyalah upaya “lempar batu sembunyi
tangan”. Ar nya, tuduhan-tuduhan yang
dilontarkan tersebut seja nya lebih
menggambarkan sifat rezim itu sendiri.
Menunjuk hidungnya sendiri. Lisan
mereka jauh dari menyejukkan umat di
tengah kegalauan kebijakan yang gagal
membuat rakyat dan negeri ini sejahtera.
Ini memperlihatkan sikap
paranoid penguasa terhadap gerakan
dakwah Islam dan para ulamanya yang
lurus. Tujuannya adalah pengerdilan
Islam, menghalangi dakwah Islam dan
a m a r m a k r u f n a h i m u n g ka r s e r ta
menghambat sikap kri s ulama terhadap
rezim dengan segala kebijakannya yang
28
9

telah menyengsarakan rakyat.

Lebih dari itu, keinginan untuk
melenyapkan 'klaim kebenaran' yang Sementara jargon-
dituding dapat memicu sikap radikal dan jargon 'Islam
konflik horisontal. Karena konflik dan
kekerasan dengan mengatasnamakan
agama damai dan
agama akan tersingkirkan jika ap- ap sejuk' seja nya
agama yaitu Islam dak lagi menganggap
bahwa agamanya yang paling benar.
adalah pemikiran-
Penerapan syariat Islam akan dianggap pemikiran liberal
intoleren dan mengekang kebebasan berkedok Islam
individu masyarakat dan akan merusak
persaudaraan antar umat beragama. yang ditujukan
Padahal faktanya, bukan Islam yang untuk mema kan
akan memecah belah bangsa ini. Namun,
sistem hidup sekuler liberal yang diadopsi
ruh jihad serta
oleh negara inilah yang telah menjadi segala mengeliminasi
biang keruwetan yang tak berujung dan
tengah membawa kehancuran bagi bangsa
is lah sakral kafir
ini. menjadi non-
Sementara jargon-jargon 'Islam Muslim atau
agama damai dan sejuk' seja nya adalah
pemikiran-pemikiran liberal berkedok Islam muwathinun
yang ditujukan untuk mema kan ruh jihad (warga negara).
serta mengeliminasi is lah sakral kafir
menjadi non-Muslim atau muwathinun dengan karakter kesempurnaan syariat
(warga negara). Islam.
Begitu pula is lah Islam rahmatan Sebab, Alquran dan ajaran Islam
lil 'alamin yang ditafsirkan dengan makna itu Allah turunkan untuk mengatur
menerima kebenaran segala keragaman kehidupan umat manusia sepanjang
agama, budaya, dan poli k. Hasil dari zaman, bersifat tetap dan final. Dalam ar
liberalisasi Islam ini tumbuhnya paham tetap aktual dan relevan untuk se ap
pluralisme dan mul kulturalisme. Padahal, waktu dan tempat. Inilah yang diinginkan
keragaman agama bukan sebuah masalah Barat. Agar umat Islam melikuidasi ajaran
bagi Islam. Namun, mencampuradukkan a ga m a nya s e n d i r i ata u
ajaran Islam dengan ajaran agama lain mengkompromikannya dengan ajaran dan
dengan dalih toleransi adalah sebuah pemikiran di luar Islam.
kemungkaran. Hal ini sangat kontradik f
29
9
BELAJAR dari
POLITIK
SIDANG ISBAT
Suljaris (PP GEMA Pembebasan)
M erujuk tulisan K.H Hafidz
Abdurrahman bahwa
perbedaan dalam menentukan
awal dan akhir Ramadhan bisa terjadi karena
ga faktor yakni faktor astronomi, fikih dan
faktor poli k. “Dari ke ga faktor ini, faktor
poli klah jelas yang paling dominan,” tegas
Ustad hafidz.
Kenapa faktor poli k yang
mendominasi. Karena segala per mbangan
astronomi dan fikih ditetapkan lewat poli k.
Dalam konteks Indonesia kemudian disebut
sidang isbat. Sebenarnya sidang isbat bukan
spesifik menyoal awal dan akhir Ramadhan.
Te r m a s u k I d u l A d h a . D i k u p d a r i
Eksiklopedia Hukum Islam bahwa Sidang
Isbat adalah Sidang penetapan dalil syar'i di
hadapan hakim dalam suatu majelis untuk
m e n eta p ka n s u at u ke b e n a ra n ata u
peris wa. Namun yang popular di Indonesia
Sidang Isbat berkaitan dengan penentuan
awal Ramadhan dan 1 Syawal.
Selama ini Kementrian Agama
menggelar Sidang Isbat mendasar pada UU
Nomor 3 Tahun 2006 khususnya Pasal 52 A
yang menyebutkan bahwa Pengadilan
Agama memberikan penetapan(isbat)
kesaksian rukyat hilal dalam penentuan
awal bulan hijriyah. Jadi menteri agama
mengeluarkan keputusan secara nasional
1 Ramadhan dan 1 Syawal.
Prinsip sidang isbat seharusnya
mampu menampung aspirasi umat Islam
yang menginginkan kepas an masuknya
dan berakhirnya bulan Ramadhan. Jadi
idealnya sidang tersebut menyelesaikan
masalah yang mbul sebelum sidang
isbat. Karena psikis umat de k-de k
m e n j e l a n g R a m a d h a n d a n s e s a at
memasuki hari lebaran cenderung
bahagia.
Jangan rusak kebahagiaan umat
Islam hanya karena keputusan Sidang
Isbat pemerintah yang dak sefrekuensi
dengan umat itu sendiri. Di bugis-
makassar ada tradisi Assuro ammaca.
Dilakukan dengan berdoa sebagai ekspresi
rasa syukur yang masih dipertemukan
dengan bulan mulia:Ramadhan.
Dilanjut dengan menyantap
hidangan khas awal bulan ramadhan.
Betapa banyak kasus yang terjadi Assuro
30
9
ammaca sudah dilakukan te ba sidang isbat
memutuskan s kmal yakni menggenapkan
jumlah bulan menjadi 30 hari. Hal-hal yang
seper ini saja dak bisa diselesaikan,
bagaimana dengan persoalan yang lebih
kompleks.
Konsep Mathla' dan Negara Bangsa
Umat Islam di seluruh dunia saat ini
dibatasi oleh wilayah na on state masing-
masing. Sehingga se ap Negara punya
semacam sidang isbat tersendiri. Lalu
diqiyaskanlah konsep mathla'(tempat-
waktu terbitnya hilal) dengan konsep Negara
bangsa yang walaupun dak logis. Tidak
logisnya di mana?
Pertama, Ustad Hafidz
A b d u r ra h m a n m e n e ra n g ka n b a h wa
perbedaan mathla' sebenarnya merupakan
manath(fakta untuk penerapan hukum)
yang telah dikaji oleh para ulama dulu. Oleh
k a r e n a ke t e r b a t a s a n i n f ra s t r u k t u r
komunikasi dengan luasnya wilayah Khilafah
Umayyah atau Abbasiyah menyebabkan
distribusi informasi yang lamban.
Dalam konsep mathla' se ap
daerah yang berjarak 24 farsakh atau 133 km
boleh memiliki mathla' sendiri. Ar nya
penduduk Indonesia dalam radius 133 KM
hanya terikat dengan rukyat yang
dilakukan di wilayah itu. Sementara jarak
Indonesia dari ujung barat sampai ujung
mur sekitar 5200 KM. Seluas itu akan
menjadi 39 mathla'.
Pada akhirnya konsep mathla' ini
dak diterapkan sebagaimana adanya.
Namun masyarakat Islam di seluruh
Indonesia lebih memper mbangkan
keputusan sidang isbat dari pemerintah
dibandingkan 39 mathla' yang seharusnya
punya keputusan sendiri tanpa harus
berkiblat pada sidang isbat. Kalau
memang betul-betul kita merujuk kepada
konsep itu.
Kedua, sebagian kalangan konon
membuat mazhab baru yakni merujuk
pada wilayah al-hukmi. Hal ini tentu
mengundang pelbagai pertanyaan
tentang kaum muslimin yang terpecah
menjadi lebih 50 negara dengan wilayah al
hukminya masing-masing membuat
penetapan awal dan akhir Ramadhan.
Pertanyaannya adalah apa landasan syar'i
yang membolehkan wilayah geografis
kaum muslim dikapling ke dalam puluhan
wilayah al-hukmi dalam mengadakan
rukyatul hilal secara mandiri?
Jika pembahasannya dalam
konteks Indonesia apakah wilayah al
hukmi yang merupakan batas demarkasi
geografis peninggalan penjajah yang
kemudian dijadikan dalil sidang Isbat di
ap- ap Negara itu sahih?. Jadi
maksudnya konsep mathla' dipaksa
beradaptasi dengan konsep teritorial
nasional peninggalan penjajah?.
 31
9

Kita pahami bersama bahwa

Belanda secara formal mengakui kedaulatan
Indonesia pada Konferensi Meja Bundar
tahun 1949 dan menyerahkan seluruh
wilayah bekas jajahannya kecuali Papua
Barat yang diserahkan ke Indonesia 14 tahun
kemudian pada tahun 1963 berdasarkan
New York Agreement.
Ar nya sidang Isbat tersebut dapat
dimaknai sebagai sikap poli s pemerintah
dalam hal ini adalah kemenag yang dak
mengindahkan fakta adanya orang yang
bersaksi telah melihat hilal di saat itu namun
orang tersebut bukanlah penduduk yang
nggal Indonesia.
Padahal Rasulullah
memerintahkan kita berpuasa dan atau
mengakhiri puasa saat hilal telah terlihat. Hafidz Abdurrahman menegaskan, “umat
Pertanyaan yang selanjutnya apakah dalam Islam semes nya berpatokan pada rukyat
s i d a n g i s b a t a ka n d i t e t a p ka n o l e h hilal global dalam ar rukyatul hilal di
pemerintah sebagai 1 Ramadhan atau 1 salah satu negeri muslim berlaku untuk
Syawal ke ka masyarakat Indonesia belum kaum muslimin di negeri-negeri lain di
ada yang melihat hilal. Di saat bersamaan seluruh dunia. Hal ini sesuai dengan
ada masyarakat Singapura, Malaysia atau pendapat jumhur,”pungkasnya.
Brunei Darussalam yang bersaksi telah Oleh sebab itu jika sidang Isbat
melihat hilal?. kita pahami secara poli s maka ada
Dalih pembelaan yang dipakai pelajaran pen ng yang mes kita pe k.
biasanya merujuk ke konsep mathla' dan Pertama, umat Islam akan terpecah-pecah
atau wilayah al hukmi. Padahal akal sehat ke dalam wilayah Negara masing-masing
kita ingin membantah bahwa bukankah hari u n t u k m e n g i ku p e n e ta p a n a wa l
ini akses informasi hanya dalam sekian de k Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha.
umat Islam di seluruh dunia akan tahu jika Pa d a h a l ko n s e p m a t h l a ' d a k l a h
salah satu negeri-negeri muslim sekiranya dimaksudkan pada pemahaman wilayah
ada yang telah menetapkan 1 Ramadhan teritorial bekas patokan penjajah. Kedua,
atau 1 Syawal dengan menggunakan metode Umat Islam memerlukan satu ins tusi
rukyatul hilal yang sifatnya global?. poli k pemersatu yang ke ka menetapkan
Di sinilah kerancuan poli k sidang hasil rukyat maka akan berlaku untuk
Isbat di se ap negeri-negeri muslim. Ustad seluruh umat Islam di seluruh dunia.
32
9
ISLAM
AGAMA POLITIK DAN SPIRITUAL
Indra Gundy S.(PP GEMA Pembebasan)
I slam seja nya adalah agama yang dak
hanya mengajarkan perihal sholat, puasa
dan zakat. Akan tetapi, Islam juga
memerintahkan untuk melakukan amar
ma'ruf nahi munkar, menolong yang
kesusahan dan mengoreksi penguasa
apabila ia dak memerintah dengan hukum
Allah SWT.
Begitulah ajaran Islam, sebuah
risalah yang datang dari Allah SWT, Sang
pencipta manusia dan kehidupan. Agama
yang juga sekaligus sebagai mabda' yang
berfungsi mengatur segala ndak tanduk
manusia dalam mengarungi Samudra

kehidupan ini.
Tidak diragukan lagi, sebagai
sebuah mabda' (aqidah aqliyah) Islam tentu
saja memiliki seperangkat konsep hidup
yang paripurna, yang dalam prakteknya
begitu aplika f serta mampu menjawab
tantangan zaman. Dalam hal ini, Islam secara
konseptual terbuk mampu memecahkan
persoalan mendasar dalam kehidupan umat
manusia. Pertanyaan dari mana, untuk apa
dan mau kemana kehidupan ini, ke ganya
dapat dijawab dengan jawaban yang sangat
mencerahkan, mampu memuaskan akal
manusia dan sesuai dengan tabiatnya
secara lahir maupun ba n.
Aqidah Islam meyakini bahwa di
balik alam semesta, manusia dan
kehidupan dunia ini terdapat pencipta
yang telah menciptakan segala sesuatu.
Bahwa manusia dan segala yang ada di
alam ini berasal dari Allah SWT, tujuan
penciptaannya pun jelas dalam rangka
beribadah kepada Allah dan
mensucikanNya.
Tidak sampai di situ, aqidah Islam
juga menerangkan bahwa tempat kembali
segala sesuatu adalah kepada Allah.
Dengan kata lain, kita hidup dan ma
hanya untuk Allah SWT saja, bukan selain
itu. Keyakinan inilah yang termaktub
dalam kalimat syadah, Laa Ilaha illallah
muhammadan Rasulullah.
K a r e n a ke t e r b a t a s a n d a n
kelemahan manusia sebagai makhluk,
mengharuskan dirinya butuh terhadap
aturan serta konsep hidup di luar dari
dirinya, dan tentu saja konsep itu harsulah
konsep yang benar sehingga melahirkan
33
9
kebangkitan yang benar pula. Adapun
standar kebenaran konsep itu hanya bisa
diukur dari kebenaran hakikat kehidupan ini
serta yang ada dibaliknya.
Dari sanalah, kebangkitan itu akan
lahir. Dan tentu saja akan kita dapa
kebangkitan yang benar itu hanya ada pada
Islam, sebab Islam telah terbuk mampu
mengurai pokok mendasar dari sebuah
simpul kehidupan :dari mana, untuk apa dan
akan kemana kehidupan ini.
Uraian dari ke ga simpul besar di
atas (al Uqdatul Qubra) telah melahirkan
aqidah aqliyah, sebuah pemahaman yang
mendasar dan menyeluruh tentang
kehidupan dan segala hakikat yang ada di
dalamnya. Gagasan inilah yang kemudian
kita kenal dengan sebutan mabda' atau lebih
dekat dengan is lah kita dengan sebutan
ideology.
Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani,
memaknai mabda' sebagai aqidah aqliyah
yang memancarkan peraturan. Sebuah
pemikiran mendasar dan menyeluruh yang
berangkat dari jawaban terhadap simpul
besar tentang kehidupan, dari sanalah
segala sesuatu baik pemikiran, perbuatan
dan gaya hidup manusia akan
tercerminkan olehnya. Atau dengan kata
lain bangkitnya manusia bergatung pada
pemikirannya tentang hidup, alam
semesta dan kehidupan serta hubungan
ke ganya dengan sesuatu yang ada
sebelum dan sesudah kehidupan ini.
Ideologi(mabda') harus memiliki
dua unsur utama didalamnya: fikrah dan
thariqoh. Fikrah sendiri ialah sekumpulan
pemikiran tentang kehidupan, sedangkan
thoriqah adalah pemahaman prak s
tentang bagaimana fikrah bisa diterapkan.
Jadi selain harus berangkat dari pemikiran
mendasar dan menyeluruh (aqidah
aqliyah) juga harus memiliki fikrah dan
thariqoh.
Sehingga pemikiran tersebut bisa
digunakan dalam menyelesakan se ap
masalah yang dihadapi oleh manusia.
Begitulah sebuah mabda' berkerja. Ia
harus mampu menjadi penuntun manusia
dalam se ap keputusan yang dibuatnya.
Apakah ia mengacu kepada mabda' Islam
ataukah diluar mabda' Islam (baca
:kapitalisme, sosialisme).
Al alamah Syaikh Taqiyuddin an-
Nabhani dalam kitabnya Nizhomul Islam,
mendefiniskan Islam sebagai agama yang
diturunkan oleh Allah SWT, kepada nabi
M u h a m m a d S AW y a n g m e n g a t u r
hubungan manusia dengan Khaliq-nya
tercakup dalam perkara akidah dan
ibadah, hubungan manusia dengan dirinya
tercakup dalam perkara akhlak, makanan
34
9
dan pakaian. Hubungan manusia dengan
sesamanya tercakup dalam perkara
mu'amalah dan uqubat (sanksi).
Dari uraian di atas sangat dapat
dipahami bahwa Islam sebagai mabda' yang
shohih memiliki dimensi spiritual dan poli k.
Pemikiranm mabda'i yang mampu
memancarkan peraturan, melahirkan
berbagai pemecahan dalam kehidupan
manusia, baik dulu, sekarang maupun yang
akan datang.
Islam akan selalu relevan untuk
se ap zaman, inilah karakteris k ideology ia
dak hanya untuk zaman tertentu saja
bahkan ia melintasi batas waktu dan tempat
serta akan selalu sesuai dengan fitrah
manusia, sebab itulah kebenaran mabda'
Islam ditunjukan oleh kesesuaiannya
dengan tabiat manusia setelah akalnya
terpuaskan secara intelektual.
Alhasil, mabda' Islam-lah satu-
satunya dien sekaligus mabda'(Ideologi)
yang shahih dan mampu membawa
kebangkitan yang benar bagi manusia.
Sedangkan selain itu adalah ba l karena
dak bersumber dari Allah SWT, sang
pencipta dan karena bukan pemikiran yang
menyeluruh atau mendasar di samping
ke dak sesuaian dengan fitrah manusia dan
dak pula memuaskan akal manusia.
Kenda demikian, karena Islam
membutuhkan peran kekuasaan untuk bisa
menegakkan seluruh hukum dan syariatnya
maka dibutuhkan ins tusi poli k sebagai
legal formal untuk menjembatani
pelaksanaan hukum syariat tersebut. Inilah
yang selanjutnya disebut sebagai daulah
(negara), imamah atau kekuasaan atau
Khilafah Islamiyah.
Sehingga menjadi jelas bahwa
dimensi spiritual dan poli k, keduanya
akan bisa teraplikasi secara menyeluruh
bila hanya dengan adanya Negara. Karena
itulah keberadaan negara Islam menjadi
wajib dalam hukum Islam, sesuai dengan
kaidah maala ya mul wajibun illahbihi
fahuwa wajibun, bahwa dak lah
sempurna sesuatu yang wajib kecuali
dengan adanya perkara mubah maka
mewujudkan perkara mubah tersebut
menjadi wajib bila itu adalah sebab untuk
terlaksananya sesuatu kewajiban.
Dalam prakteknya, kaum
muslimin selalu mengikatkan dirinya
dengan hukum-hukum Islam. Baik dalam
keadaan sempit maupun lapang, serta
d a l a m u r u s a n p r i b a d i , ke l u a r g a ,
b e r m a sya ra kat b a h ka n b e r n e ga ra
sekalipun kaum muslimin selalu terikat
dengan hukum Islam. Dalam perjalanan
panjang usia umat Islam, sejak Islam
pertama kali turun ke muka bumi hingga
wafatnya Rasulullah SAW.
Dan bergan nya kepemimpin
35
9
umat kepada para khalifah. Kaum muslimin
selalu dibersamai oleh seorang khalifah
dalam kurun waktu tersebut, hingga
dikatakan dak pernah ada kekosongan
kepemimpinan umat Islam dalam waktu
lebih dari ga hari, kecuali pas akan ada
khalifah baru yang menggan kan khalifah
setelahnya. Begitulah urgensi
kepemimpinan dan kekuasaan di dalam
hukum Islam. Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya seorang imam itu
( l a k s a n a ) p e r i s a i . D i a a ka n
dijadikan perisai, dimana orang
akan berperang dibelakangnya,
dan digunakan sebagai tameng,
jika dia memerintahkan takwah
kepada Allah 'Azza wa Jalla, dan
adil, maka dengannya, dia akan
mendapatkan pahala. Tetapi, jika
dia memerintahkan yang lain,
maka dia juga akan mendapatkan
dosa/adzab karenanya.” (HR
Bukhari dan Muslim)

dan bertakwa,pas lah Kami
Dengan demikian, untuk
mewujudkan penerapan Islam yang kaffah
dalam dimensi spiritual dan juga poli k
maka dibutuhkan adanya negara yang
m a m p u m e n j a d i re r p re s e nta s i d a r i
pemerintahan Islam tentu saja dalam
bingkai negara Khilafah Islamiyah bukan
selain itu.
Sebab makna syar'i tentang
pemerintahan Islam hanya mengenal
is lah khilafah bukan yang lain. Dan untuk
mewujudkan semua itu hanya bisa
ditempuh dengan dakwah fikriyyah,
dakwah yang ideologis yang mengarah
kepada persatuan umat dan seruan untuk
berhukum dengan hukum Allah secara
totalitas melalui ins tusi formal negara
Khilafah Islamiyyah.
Khilafah Islamiyyah inilah yang
akan menegakkan hukum dan syariat
Allah. Mengumandangkan jihad fii
sabillah untuk membebaskan negeri-
negeri muslim dari penjajahan kaum kafir
serta kemunafikan para penguasa boneka
di negeri-negeri muslim.
Khilafah jualah yang kelak akan
memberikan perlindungan kepada umat
Islam serta menjamin kemanan dan
ke d a m a i a n d u n i a d i b a wa h p a n j i
kemuliaan mabda' Islam. Dengan begitu,
kerahmatan Islam sebagai rahmat bagi
sekalian alam akan terasa, sebagai bentuk
ketaatan kepada Allah SWT dan sebagai
hadiah pencipta kepada hambanya yang
beriman. Allah SWT, berfirman:
“Jikalau sekiranya penduduk
negeri-negeri tersebut beriman
akan melimpahkan kepada
mereka berkah dari langit dan
bumi, tetapi mereka
mendustakan (ayat-ayat Kami)
itu, maka Kami siksa mereka
disebabkan perbuatannya.”
(TQS. Al-A'raf : 96)
Wallahualam bish-shawab
36
9
Siddiq Robbani (Ketua Umum PP GEMA Pembebasan)
F IFA akhirnya membatalkan Indonesia
menjadi tuan rumah piala dunia U-20.
Putusan ini disinyalir akibat respon
masyarakat Indonesia yang menolak
keberadaan mnas Israel turut berlaga pada
turnamen tersebut.

Sebagian orang menilai putusan
tersebut dak adil, sebab jika FIFA melarang
Rusia ikut berlaga di Piala dunia akibat
menyerang Ukraina, mengapa untuk Israel
yang notabene masih menjajah Pales na,
dak diberikan sanksi yang sama. Mengapa
ins tusi internasional, sejenis FIFA bisa
bermuka dua, menerapkan kebijakan yang
berbeda pada konteks yang sama. Realitas
putusan ini dak dapat dipahami, kecuali
dengan memahami asal muasal norma
internasional.
Sepanjang abad 17 negara – negara
Eropa membentuk aliansi suci (Holy League)
di 1648. Aliansi tersebut terdiri Austria,
Polandia, Venesia, Rusia, kaum pendeta di
Malta, dan Paus di Roma yang bertujuan
melawan Khilafah Usmaniyyah. Upaya ini
merupakan reaksi atas berbagai kekalahan
negara – negara Eropa terhadap serangan
kaum Muslim.
Hal itu karena kondisi Eropa
sebelum akhir abad 16 merupakan
wilayah – wilayah feodal (tuan tanah) yang
memiliki kedaulatan tersendiri di hadapan
raja. Akibatnya raja dak mampu
memaksa para feodal ini ikut berperang
termasuk pada urusan luar negeri. Hal
tersebut mulai berubah pada akhir abad
16, kekuatan Eropa mulai terhimpun lewat
dominasi gereja.
Dalam pembentukan aliansi suci,
disepaka berbagai prinsip tertentu
seper mengakui hak yang sama,
mempunyai nilai dan cita yang sama,
kekuasaan spiritual ter nggi ada pada
Paus. Meski secara prinsipil nilai – nilai
aliansi ini dak jauh berbeda dengan
aliansi suci tahun 1571, serta status
mereka yang masih tergolong negara
kristen.
Hal yang paling mencolok adalah
menguatnya peran negara ke mbang
dengan feodal dan gereja. Aktor negara
37
9

lebih berperan ak f dalam urusan poli k

luar negeri dan dalam negeri ke mbang
gereja. Inilah momen yang dikenal dalam
sejarah sebagai perjanjian Westaphalia
(1648), sekaligus menjadi cikal bakal norma
internasional.
Melalui prinsip ini aliansi
melancarkan serangan ke Khilafah. Meski
pada awalnya aliansi ini dak dapat
menandingi kekuatan Khilafah Usmaniyyah,
namun semenjak kegagalan jihad di Viena
pada tahun 1683, aliansi ini dapat
menghantam balik Khilafah. Hasilnya
mereka dapat melepaskan Hungaria dari
otoritas Islam sejak di tanda tangani
perjanjian Karlowitz di tahun 1699 dan
wilayah Krimea melalui perjanjian Kucuk
Kaynarca. Barat dak mendapatkan pengakuan dari
Pe l e p a s a n w i l aya h te rs e b u t muslim negara jajahan.
berakibat hilangnya status Hal itu karena bagi se ap muslim,
kewarganegaraan Khilafah (Islam) pada Khalifah adalah simbol penguasa dunia
penduduk di wilayah tersebut. Hilangnya dan akhirat. Guna melawan pemahaman
kewarganegaraan ini berdampak besar pada tersebut, Barat kemudian memosisikan
muslim dan Islam. Sebab Khalifah yang Khalifah hanya sekedar pemimpin Rohani
sebelumnya berstatus sebagai pemimpin belaka. Barat meyakinkan negara jajahan
kaum muslimin dalam urusan poli k dan bahwa mereka pemimpin yang 'sah' dalam
agama, berubah menjadi hanya sebagai urusan dunia/poli k, sedangkan Khalifah
pemimpin agama saja, sebagaimana jabatan tetap menjadi pemimpin dalam urusan
Paus di Roma. Inilah awal mula Barat spiritual.
berhasil memisahkan potensi spiritual dan
Pe m a k n a a n b a r u t e rs e b u t
poli k dari Khilafah.
kemudian menjadi jurus ampuh untuk
Sejak kekalahan perang Lepanto membenarkan penjajahan Barat terhadap
(1571) supremasi Khilafah di laut turut wilayah Islam di Afrika dan Asia. Salah satu
menghilang, sehingga mengakibatkan contoh tersebut dapat kita pada buku
kolonialisme di dunia ke ga tak terelakkan, “ketakutan penjajahan barat”, di mana
tetapi Barat tetap dak mampu berkuasa muslim di Karachi menyatakan “sangat
secara penuh. Muslim dunia ke ga tetap senang dan nyaman di bawah kekuasaan
menganggap barat bukanlah Inggris yang longgar dan hukum yang adil
tuan/pemimpin mereka. Dalam kata lain dari pemerintah kita.... Kami menganggap
38
9
Sultan sebagai kepala agamawi untuk Islam,
sama seper Paus...”. Walhasil kepatuhan
secara poli k telah di miliki Barat dari
muslim dunia jajahan. Namun barat dak
berhen pada tahapan tersebut.
Meski norma internasional telah
berhasil mengantar Holy League
mematahkan dominasi Khilafah dan
menancapkan hegemoni terhadap wilayah
jajahannya. Peraturan tersebut masih belum
menjadi peraturan Internasional yang
berlaku umum, melainkan hanya mengikat
negara-negara Kristen Eropa Barat.
Meski keanggotaan komunitas
tersebut terus berkembang dengan
masuknya negara Eropa Timur, juga negara
Kristen luar Eropa, namun komunitas
tersebut tetap terlarang untuk Khilafah.
Pelarangan tersebut tetap berlaku hingga
pertengahan abad 19.
Kala itu Sultan Abdulmecit I mulai
memberlakukan reformasi (Tanzimat)
pada tubuh Khilafah Usmaniyyah.
Kebijakan Tanzimat adalah upaya untuk
mengadopsi peraturan perundang-
undangan yang terinspirasi dari Barat,
termasuk dalam hal urusan poli k luar
negeri. Abdulmecit I mengajukan Khilafah
sebagai bagian dari concert Europeen.
Meski pada awalnya usulan itu
ditolak, namun berkat lobi-lobi selama
beberapa waktu, akhirnya usulan tersebut
diterima pada 1856 yakni saat Kongres
Paris dilaksanakan. Sejak saat itu Khilafah
turut terikat ke dalam hukum publik Eropa
(dua droit public europeen).
Terikatnya Khilafah pada hukum
publik Eropa memiliki konsekuensi yang
serius, terhadap Islam dan ak vitas poli k
luar negeri. Sebab keterikatan itu,
bermakna Khilafah harus meninggalkan
islam sebagai dasar hubungan
internasional. Khilafah dak boleh lagi
menggunakan poli k luar negeri islam
yakni dakwah dan jihad. Khilafah juga
harus mengakui kedaulatan negara Eropa
termasuk daerah jajahan di dunia ke ga.
Dalam kata lain hukum publik Eropa yang
kemudian hari menjadi norma
I n t e r n a s i o n a l m e r u p a ka n b e n t u k
pengakuan penjajahan.
Hal itu terbuk dengan
berubahnya sikap bantuan Khilafah
Usmaniyyah terhadap kesultanan Aceh.
Dulu ke ka sultan Ala al-Din Riayat Syah al-
Qahhar (1566) meminta pertolongan
Istanbul untuk melawan kafir Portugis,
sultan Selim II segera memerintahkan
Kurdoglu Hizi Reis untuk mengirikan 15
9
39

kapal perang dan 2 kapal galiun ke Aceh.

Namun situasi itu berubah pada
abad 19, setelah Usmaniyyah terikat pada
hukum publik Eropa, meski sultan Aceh
sudah beberapa kali mengirimkan surat
permohonan bantuan dari serangan kafir
Belanda karena masih menganggap diri
sebagai vasal Khilafah. Usmaniyyah justru
menilai pengiriman bantuan tersebut dak
memberikan keuntungan, bahkan mereka
lebih khawa r hubungan baik mereka
dengan penjajah kerajaan Belanda bakal
terganggu jika menolong Aceh, karena
bertentangan dengan kerangka hukum
internasional. dan United Na on (UN) demi melayani
Hal itu karena kerangka hukum urusan kepen ngan negara adidaya. Ide
internasional berdiri di atas 2 ide yakni inilah yang menjadi sandaran utama
berikut: Pertama, keseimbangan hukum internasional yang secara hipokrit
internasional. Kedua, ide konferensi digunakan untuk menghukum negara-
internasional. Ide pertama membatasi negara yang berani melawan kepen ngan
perluasan wilayah antar negara anggota, negara adidaya.
ke k a a d a a n g g o t a y a n g m e n c o b a Inilah wajah asli norma
melakukan ekspansi maka seluruh negara internasional, hipokrit standart ganda.
anggota akan berkumpul dan menghalangi Meski tentu menghubungkannya dengan
ekspansi tersebut. FIFA yang bersifat apoli s, lebih sulit
Ide tersebut menjadi batu sandung ke mbang melihat ins tusi poli k
bagi Khilafah untuk menolong dunia muslim internasional lain seper PBB & IMF,
di dunia ke ga. Padahal ide tersebut begitu namun watak hipokrit tetap menjadi
hipokrit dan bermuka dua sebab bagaimana bagian utama yang terus terpelihara oleh
mungkin daerah jajahan kolonialis, dianggap norma internasional.
menjadi wilayah negara kafir penjajah hanya Bibliografi:
berdasarkan kesepakatan norma
internasional.
- An-Nabhani, Taqiyuddin. Konsepsi
Poli k Iden tas Hizbut Tahrir.
Adapun ide kedua, menyatakan
pembentukan konferensi sebagai wadah
- Pandawa, Nicko. Khilafah & Ketakutan
untuk membicarakan masalah bersama dan Penjajah Belanda.
berbagai urusan dalam naungan
- Zallun, Abdul Qadim. Pemikiran Poli k
kepen ngan Eropa. Dalam perkembangan Islam.
ide ini kemudian menjadi liga bangsa-bangsa
 9
40
MUDIK
Daeng Tale (Kontributor Bisabaca)
G aston Bachelard pernah menulis
suatu analisis mengenai “puisi
ruang”. Bahwa sebuah ruang hanya
akan memperoleh ar emosional dan
bahkan rasional jika ia telah melalui
semacam proses pui sasi. Ruang dalam
pemaknaan Bachelard dibagi menjadi dua.
Pertama apa yang disebut dengan objec ve
space. Adalah ruang dalam penger an
literalnya. Kampung, rumah atau kamar
secara empiris.
Yang kerap mengenang dalam
memori manusia berasal dari jenis ruang
yang kedua yakni inside space. Merupakan
ruang yang telah memperoleh makna dan
eksperiensi di dalamnya. Olehnya, mudik
menjelang lebaran bukanlah ekspresi rindu
akan kampung halaman secara fisik.
Melainkan reuni seorang anak rantau
dengan diari kehidupan yang pernah ia tulis
bertahun-tahun lamanya di kampung
halaman. Juga perjumpaan seorang anak-
yang selamanya akan tetap dianggap anak-
pulang ke rumah impian: pelukan ibu.
Rumah dalam pendakuan Bachelard adalah
analogi dari Rahim ibu sebagai pelindung.
Dalam hal ini rumah tak ada lagi
hubungannya dengan geometri atau
a rs i te k t u r. S e a p s u d u t m e m i l i k i
keakraban yang in m. Anak-anak yang
tersesat di jalan sebenarnya dimulai dari
rumah dengan sosok ayah yang absen.
Dengan ibu yang dak lagi mengayomi.
“Karena rumah adalah sudut dunia kita. Ini
adalah alam semesta kita. Ini benar-benar
sebuah kosmos,” terang Bachelard. ***
Mudik Tafsir Teologis
Menurut Dr. Mohd Sabri, mudik
dalam diksi dan tradisi melayu nusantara
diasalkan pada satu kata yaitu udik.
Adalah suatu wilayah yang amat terdalam
dalam wilayah yg paling pedalaman. Itu
sebabnya mudik diandaikan bukan pada
aspek place yang sifatnya materil. Akan
tetapi lebih kapada aspek ruang palung
terdalam atau inner space dari sebuah
kampung.
D e m i k i a n l a h m u d i k ke ra p
disinonimkan dengan pulang. Pulang
9
41
memiliki stressing di dalam Islam. Kata-kata
raja'a, yarji'u, irji'i, raji'un di dalam Alqur'an
mengindikasikan makna untuk pulang.
Sehingga mudik diamsalkan sebagai pulang
ke yang asal. “Orang yang sukses pulang
adalah orang yang ba pada k di mana ia
berangkat,” terang Dr. Sabri.
Dus, manusia muasalnya dari
mana, untuk apa dan mau mudik ke mana?.
Cak Nun mengawali pembahasan mudik dari
konsep tauhid la ilaaha illallah. Mekanisme
melingkar dari Allah ke Allah.
pengejawantahan mudik yakni proses
kembali kepada (K)ebenaran. Dan hebatnya,
manusia telah dibekali naluri untuk
kembali:mudik. Syekh Taqiyuddin an
N a b h a n i m e nye b u t nya G h a r i za h a t
tadayyun.
Manusia akan ma um jika mampu
menjawab uqdatul kubra dari dirinya
sendiri. Simpul besar manusia berorbit dan
berpusat hanya kepada Allah. Dari-untuk-ke.
Manusia mengawali mudiknya
lewat proses “dari”. Saat bersensus
dengan Allah dengan ijab qabul Qalu Bala
Sy a h i d n a . Pe r nyata a n a za l i ka l a u
kebenaran itu hanya datangnya dari Allah.
Lanjut ke proses “untuk” bahwa manusia
bersatus sebagai abdi dan berfungsi
sebagai khalifah. Dengan konsekuensi
kalau hidup, ma dan perjuangan
hanyalah untuk (K)ebenaran. Hingga
perjalanan manusia menuju “ke”. Adalah
rumah eskatologi manusia yang eternal.
Oleh sebab itu gerakan pulang
daklah gerak materi semata. Akan tetapi
secara teologis, mudik adalah rindu akan
kampung yang usuli, yang ilahi: Allah SWT.
Tentu manusia sedang berjalan kembali
pulang. Siapakah manusia yang pulang
dengan selamat?.
Islam juga berar selamat. Siapa
yang berislam, dia akan selamat. Namun
keberislaman itu memiliki konsekuensi
logis. Ada seperangkat aturan yang mes
diterapkan. Menyangkut relasi manusia
9
42

dengan Tuhannya. Hubungannya dengan

sesamanya dengan manusia. Included
hubungan manusia dengan dirinya sendiri.
Olehnya yang pulang dengan selamat adalah
yang taat dan tunduk kepada perintah dan
larangan yang termaktub di dalamnya.
Perjalanan spiritual manusia
memang hakikatnya sedang mudik ke
haribaan asalnya yakni Allah. Namun
materialisasi mudik mengeja kekinian dan
kedisinian manusia dari aspek sosial-
ekonomi-poli k sebagai bagian dari
kesejarahannya. Siapa yang menciptakan
mudik?.
Menyambung pendapat Cak Nun
bahwa sekitar 80 persen uang berputar di
kota. Menggumpal di sana. Konsekuensi dari
terpusatnya perputaran uang di kota
meman k terjadinya urbanisasi. Produksi
ruang dan proses urbanisasi merupakan
sebuah bisnis besar kapitalisme. Dalam
analisis Marxian membangun kota atau
mendorong urbanisasi satu cara kunci dan
efek f yang dilakukan untuk menyerap
surplus atau kelebihan modal dari satu
wilayah ke wilayah lainnya agar modal dak
berhen berakumulasi. pakaian adalah pakaian takwa. Patutnya
Salah satu jebakan yang disiapkan ritual mudik kembali menjadi fitri
adalah konsumerisme. Dipasarkan kultur membentuk iman dan imun agar kebal
“Ayo belanja” oleh Kemenkeu Sri Mulyani dan memiliki sikap kri s terhadap hal-hal
daklah relevan dengan pesan ramadhan yang sekularis k. Berupaya menghindar
yang penekanannya pada aspek sedekah. dari memberhalakan materi-harta yang
Ramadhan dise ng sedemikian rupa agar sifatnya profan.
tak ubahnya seper event tahunan. Budaya Jika e mon “mudik” diar kan
konsum f sebagai habitus. Padahal bersaum sebagai pulang. Ke mana umat Islam
dimaksudkan untuk meredam konsumsi hendak berpulang?. Jika “rumah”
secara eksesif. diar kan tempat berkumpul pasca mudik.
Aktus membeli tren busana muslim Selayaknya tempat bersatu umat Islam
baru demi untuk memakai pakaian serba adalah Khilafah?. []
baru di hari raya. Padahal sebaik-baik
9
43
KARTEL POLITIK
DI BALIK PENGESAHAN
UU CIPTA KERJA?
Dedi Rahmat(PP GEMA Pembebasan)
D alam mengan sipasi
perkembangan dinamika
perekonomian global yang dapat
berdampak signifikan kepada perekonomian
n a s i o n a l d a n p e n c i p ta a n l a p a n ga n
pekerjaan, Pemerintah menetapkan
Peraturan Pemerintah Penggan Undang-
Undang (PERPPU) Nomor 2 Tahun 2022
tentang Cipta Kerja sebagai kebijakan
an sipa f dalam penguatan fundamental
ekonomi domes k melalui reformasi
struktural.
Penetapan PERPPU Cipta Kerja
merupakan pelaksanaan kons tusi atas
kewenangan atribu f Presiden berdasarkan
Pasal 22 UUD 1945. Namun pelaksanaan
kewenangan tersebut juga dibatasi di mana
PERPPU harus diajukan kepada DPR RI untuk
m e n d a p at ka n p e rs et u j u a n . D e n ga n
demikian subyek fitas Presiden dalam
menetapkan PERPPU, akan dinilai secara
obyek f oleh DPR RI untuk dapat ditetapkan
menjadi Undang-Undang (UU).
Dalam Rapat Kerja Pemerintah
bersama Badan Legislasi DPR RI dalam
rangka Pengambilan Keputusan
Pembicaraan Tingkat I RUU Penetapan
PERPPU Cipta Kerja menjadi Undang-
Undang , Rabu (15/02), dihasilkan
keputusan bahwa RUU Penetapan
PERPPU Cipta Kerja disetujui untuk
dibawa ke sidang Rapat Paripurna DPR RI,
untuk dilakukan pengambilan keputusan
ngkat II dan disahkan menjadi Undang-
Undang.
Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Airlang ga Hartarto
bersama Menteri Koordinator Bidang
Poli k, Hukum, dan Keamanan, Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia, Wakil
Menteri Agama, serta para perwakilan
Fraksi DPR RI yang hadir dalam Rapat Kerja
tersebut, melakukan penanda tanganan
persetujuan Badan Legislasi DRP RI atas
RUU Penetapan PERPPU Cipta Kerja
menjadi Undang-Undang.
“Pemerintah telah mendengar
pandangan fraksi-fraksi dan memberikan
apresiasi. Baik yang mendukung dan
menyetujui, maupun fraksi yang dak
menyetujui. Tentunya semua catatan itu
selalu menjadi masukan bagi Pemerintah
dalam pelaksanaan UU Penetapan
PERPPU Cipta Kerja Menjadi UU nan nya,”
ungkap Menko Airlangga.
 9
44
Kontroversi UU Cipta Kerja
Proses pengesahan UU Cipta Kerja
sejak awal menuai penolakan dan protes
keras dari berbagai kalangan. Mulai dari
buruh hingga mahasiswa. Tetapi pemerintah
dan DPR tetap ngotot agar beleid tersebut
disahkan. Berikut perjalanan UU Cipta Kerja
yang penuh kontroversi, menuai protes dan
penolakan, sejak 2020 lalu. UU Cipta Kerja
bermula saat pemerintah mengusulkan RUU
Cipta Kerja ke dalam Program Legislasi
Nasional (Prolegnas) Jangka Menengah
2020-2024 pada 17 Desember 2019.
Pada Februari 2020, Presiden Joko
Widodo mengirim enam menterinya yakni
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto,
Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri
Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, Menteri
Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri
Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil serta
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Si Nurbaya untuk menyerahkan draf,
naskah akademik (NA) RUU Cipta Kerja
beserta Surat Presiden (Surpres) ke DPR.
Kemudian draf RUU Cipta Kerja
beredar di masyarakat dan selalu berubah-
ubah. Mulai 1.200 halaman lalu menjadi 800
halaman dan bertambah lagi menjadi
kurang lebih 1.000 halaman. Berbagai
kalangan, termasuk buruh dan akademisi
dibuat bingung.
Dari awal pengajuan UU Cipta
Kerja ini sudah mendapat penolakan dari
berbagai pihak. Ketua Pengurus Pusat
Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia
( P P M I ) D a e n g Wa h i d i n m e nye b u t
ndakan pemerintah dan DPR
mengesahkan Perppu Ciptaker telah
mencederai kepercayaan rakyat.
Demikian juga Fraksi PKS
mengkri k bahwa pemerintah terlalu
memaksakan diri dengan menentang
putusan MK. Padahal dak ada kondisi
kegen ngan yang memaksa," kata
Mulyanto kepada CNNIndonesia.com.
Ar nya bahwa ada sesuatu hal yang sangat
pen ng bagi rezim sehingga
mengeluarkan PERPPU Cipta Kerja ini yang
kemudian disahkan jadi UU cipta kerja.
Hingga pada tahap pengesahan
UU Cipta Kerja ini patut diduga kuat
adanya perselingkuhan poli k penguasa.
Secara logika sehat bahwa jika seseorang
p u nya kep en n ga n ya n g s a n gat
menguntungkan maka segala cara bisa
dilakukan agar kepen ngannya itu
terealisasi. Termasuk dilahirkannya UU
Cipta Kerja ini yang ditengarai merupakan
kartel poli k di kalangan elit dan oligark.
UU cipta kerja tersebut bisa
d i j a d i ka n s e b a ga i s m u l u s u n t u k
melancarkan aksi kepen ngan penguasa
dan pengusaha saat ini. Sebelumnya UU
ini sudah menimbulkan kontroversi di
berbagai kalangan. Banyak yang
9
45
menggugat bahwa dak ada kegen ngan
yang mengharuskan dikeluarkannya UU
Cipta Kerja sebagaimana yang dimaksud
pemerintah.
Sampai hari ini alasan yang
dikemukakan oleh pemerintah untuk
mengesahkan UU Cipta Kerja dianggap
hanyalah dalih. Sehingga wajar jika
kemudian spekulasi publik mengendus
adanya persekongkolan poli k yang sedang
terjadi untuk kepen ngan para kapitalis
atau asing.
Menurut keterangan pemerintah
penyusunan UU cipta kerja dimaksudkan
dalam upaya penciptaan lapangan kerja
dengan memberi kemudahan, memberi
perlindungan serta pemberdayaan usaha
mikro, kecil dan menengah, peningkatan
ekosistem ivestasi dan kemudahan berusaha
dan ivestasi yang diinisasi oleh pemerintah
ngkat pusat.
Dalam penampakannya di
lapangan itu sangat berbeda. Kenapa?. IMF
memprediksi Indonesia akan memiliki
ngkat pengangguran sebesar 5,3 persen
pada 2023. Angka tersebut memposisikan
Indonesia menjadi urutan kedua ter nggi
ngkat penganggurannya setelah Filipina.
Ar nya bahwa lapangan kerja di
Indonesia masih kurang untuk rakyat
Indonesia lalu siapa yang mengisi lapangan
kerja yang disebutkan dalam UU Cipta Kerja
tersebut?. Adakah tenaga kerja asing yang
memenuhi semua lini posisi di se ap
perusahaan Indonesia?.
Berdasarkan data kementrian
tenaga kerja (kemenaker) tercatat jumlah
tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia
Tenaga Kerja Asing di Indonesia
tahun 2022 sebesar 111.537 orang.
Jumlah tersebut melonjak 26,36%
dibandingkan pada tahun sebelumnya
yang sebanyak 88,271 orang. Jumlah TKA
2022 merupakan yang ter nggi setelah
pandemi covid-19 melanda. Bahkan
angkanya telah melampaui jumlah TKA
pada masa pra pandemi ke ka 2019. Dan
h e b at nya , D e d e Yu s u f p e r n a h
memperkirakan kalau jumlah TKA ilegal 3
kali lipat lebih banyak dibandingkan yang
terda ar.
Dapat dimaknai bahwa UU Cipta
Kerja adalah kartel poli k penguasa untuk
menstempel legalitas tenaga kerja asing.
Juga untuk investor asing yang pada
in nya bukan untuk kepen ngan bangsa
ini?. Jangan-jangan benar adanya bahwa
UU tersebut pesanan Asing:Kapitalis?
SOLUSI
Hari ini rakyat dak bisa berharap
banyak lagi kepada sistem yang ada.
Karena penguasa dan wakil rakyat yang
dihasilkan oleh sistem
t e rs e b u t ( d e m o k ra s i ) s e o l a h - o l a h
mengatakan, “hei rakyat Indonesia!.
Kalian bagiku dak pen ng saat ini. Yang
pen ng kepen ngan saya dan partai saya
9
46
tercapai. Kalian cukup dikasih sedikit amplop
menjelang pemilu sudah cukup”. Kenapa?.
Karena penguasa hari ini telah berkonspirasi
untuk menutupi kejahatannya kepada
rakyat demi kepen ngan kapitalis.
Adapun dewan perwakilan rakyat
yang seharusnya memperjuangkan rakyat
ternyata mereka tunduk pada ketua partai
mereka masing-masing. Mereka lebih
mendengarkan suara ketua partai mereka
daripada suara rakyat. Sementara yang
menjadikan mereka duduk di sana adalah
suara rakyat. Bukan ketua partai mereka.
Setelah menelaah dan menganalisa
proses pengesahan UU Cipta Kerja ini tentu
dapat ditarik kesimpulan bahwa penguasa
saat ini cenderung menjadi kartel poli k
agar melicinkan proyek kapitalis untuk
mengeksploitasi sumber daya alam dan
sumber daya manusia yang ada di Indonesia.
Untuk menghen kan ini semua
adalah dengan merubah sistem yang nyata-
nyata telah menampakkan keburukannya
dan merusak tatanan kehidupan berbangsa
dan bernegara. Jelaslah sudah apa yang
dibutuhkan rakyat Indonesia saat ini yakni
butuh sebuah sistem yang dapat melahirkan
pemimpin yang dak materialis c dan
sekularis k sehingga dak memberhalakan
harta dan kekuasaan.
Sistem yang di dalamnya
memproduksi pemimpin yang taat dan
tunduk hanya kepada (K)benaran. Pemimpin
yang menjadikan standar kebenaran dari
prinsip Al haqqu mirrabbik yakni pemimpin
yang takut serta taat kepada Allah dan
rasulnya sehingga kebutuhan hidup
rakyatnya dak mereka gadaikan demi
perutnya dan kelompoknya sendiri.
Tipologi pemimpin semacam itu
hanya memungkinkan ada pada sistem
pemerintahan Islam yang berdasar
kepada Al quran dan sunnah rasul lah yang
dapat mengeluarkan rakyat Indonesia dari
berbagai kesusahan dan kesulitan hidup
yang mereka jalani selama ini.
Sistem Demokrasi dak dapat
diharapkan hari ini. Terbuk apa yang kita
alami saat ini, hampir semua lini
kehidupan mengalami kesulitan dan
pemimpin lulusan demokrasi dak mau
tau tentang kehidupan rakyatnya. Rakyat
Indonesia harus sadar bahwa ada system
pemerintahan Islam yang disebut Khilafah
bisa menjadi solusi alterna f untuk
memulihkan kehidupan yang rusak ini
akibat demokrasi. Sistem yang dalam
sejarahnya telah terbuk .
Bibliografi:
h ps://www.ekon.go.id/publikasi/detail/
4923/badan-legislasi-dpr-ri-menyetujui-
r u u - p e n eta p a n - p e r p u - c i pta - ke r j a -
menjadi-undang-undang
h ps://www.mkri.id/index.php?page=we
b.Berita&id=18845
h ps://www.nu.or.id/nasional/tuai-
penolakan-tapi-tetap-disahkan-ini-jejak-
kontroversi-uu-cipta-kerja-Xx2sA
h ps://www.cnnindonesia.com/nasional
/20230321113713-32-927697/perppu-
ciptaker-jadi-uu-pks-sebut-pemerintah-
lawan-putusan-mk
h ps://www.cnnindonesia.com/nasional
/20230327184707-20-930012/ramai-
ramai-kecam-pengesahan-perppu-
ciptaker-jadi-uu/2
h ps://dataindonesia.id
9
47
RAMADHAN
Abd. Rifai (PP GEMA Pembebasan)
R amadhan akan selalu dipandang dari
dua sisi. Ada yang menyambutnya
dengan Bahagia, gegap gempita,
suka cita. Di sisi lain, ada yang
menyambutnya dengan biasa saja, bahkan
ra s a t a ku t d a n t ra u m a m e n d a l a m .
Bagaimana seharusnya kaum Muslim
bersikap saat Ramadhan ba?
Ramadhan Bagi Muslim
Ramadhan adalah bulan paling
is mewa dari dua belas bulan yang ada. Di
bulan Ramadhan Allah SWT menurunkan Al-
Qur'an, mewajibkan muslim berpuasa di
siang hari, dan mendirikan sholat di malam
harinya. Ramadhan disebut juga bulan
berkah, sebab di dalamnya terdapat malam
yang lebih mulia dari seribu bulan, malam
Lailatul Qadar. Satu kebaikan dimalam itu
lebih mulia dan lebih berat mbangan
pahalanya daripada amalan yang sama
dilakukan seribu tahun lamanya.
Ramadhan disebut juga bulan
Magfirah yang ar nya ampunan, sebab di
bulan ini, Allah SWT membuka lebar-lebar
BAGI MUSLIM
DAN KAUM KAFIR
pintu ampunan, dosa sebesar apapun
diampuni cukup melaksanakan puasa ga
puluh hari lamanya dengan iman dan
taqwa.
”Barangsiapa yang berpuasa di bulan
Ramadhan karena iman dan
mengharap pahala dari Allah maka
dosanya di masa lalu akan diampuni”.
(HR. Bukhari No. 38 dan Muslim no.
760)

Begitu banyak alasan yang
seharusnya menjadikan kaum muslim
bergembira menyambut Ramadhan,
dengan catatan di dalam ha nya memang
masih terdapat keimanan kepada Allah
SWT. Anehnya, dak sedikit yang
menganggap Ramadhan sama saja
dengan bulan-bulan lainnya, bahkan
cenderung merasa disusahkan saat
Ramadhan ba.
Mengingat ada cerita dari senior
di Kampus UIN, dia sampaikan ke saya,
ternyata ada satu Ustadz, panggilan sopan
kami untuk se ap dosen yang ngajar di
kampus UIN. Beliau ternyata diberatkan
 9
48
d e n g a n ke w a j i b a n p u a s a d i b u l a n
Ramadhan. Ia sampaikan, ibadah yang
paling saya dak suka adalah puasa,
makanya saya dak pernah puasa sunnah,
bahkan seandainya puasa Ramadhan itu
dak wajib tentunya saya dak akan puasa.
Ya, dosen tersebut cukuplah menjadi sampel
bahwa memang ada muslim yang dak
Bahagia menyambut Ramadhan.

Jika kita berkaca dan mengambil
pelajaran, bagaimana Rasulullah SAW, nabi
kita yang mulia menyambut dan melewa
Ramadhan, tentu apa yang kita lakukan saat
ini belum ada apa-apanya.
Ramadhan Bulan Perjuangan

Jika banyak dari kaum muslim hari
ini menghabiskan waktu menunggu waktu
berbuka dengan rebahan, justru generasi
awal umat ini melewa Ramadhan dengan
ak vitas dakwah dan Jihad.
Da ar perang besar yang dilewa
pada bulan Ramadhan: pertama, Perang
Badar. Perang Badar Al Kubra terjadi pada
bulan Ramadan tahun kedua sesudah Hijrah.
Rasulullah memimpin langsung aksi
penyerangan yang hanya melibatkan sekitar
313 orang muslim, 8 pedang, 6 baju perang,
70 ekor unta, dan 2 ekor kuda. Sedangkan
kaum Quraisy memiliki 1.000 orang, 600
persenjataan lengkap, 700 unta, dan 300
ku d a . N a m u n , s e m a n gat j i h a d ya n g
membara di bulan Ramadan membuat
pasukan Islam berhasil menewaskan ga
pimpinan perang dari kaum Quraisy, yakni
Utbah, Syaibah, dan Walid bin Utbah.
Kedua, Perang Khandaq. Dikenal
juga sebagai Pertempuran Al Ahzab atau
Pertempuran Konfederasi. Perang yang
terjadi pada tahun 5 Hijriah merupakan
perang yang dilakukan dengan tak k
m e m b u at p a r i t u nt u k m e l i n d u n g i
Madinah. Perang ini melibatkan 3.000
pasukan Muslim melawan 10.000 pasukan
musuh yang terdiri atas Bani Quraisy, Bani
Nadir, Bani Sulaym, dan Bani Murra.
Ke ga, Penaklukan Kota Makkah.
Peris wa ini disebut juga dengan Fathu
Makkah. Terjadi pada bulan Ramadan
ta h u n ke d e l a p a n s e s u d a h H i j ra h .
Rasulullah membagi dua pasukannya
untuk memasuki Kota Makkah. Khalid bin
Walid ditempatkan di sayap kanan untuk
memasuki Makkah dari dataran rendah,
sementara Zubair bin Awwam memimpin
pasukan sayap kiri dan membawa bendera
Nabi SAW melalui dataran nggi.
Keempat, Perang Tabuk. Perang
Tabuk sebenarnya dimulai pada bulan
Rajab kesembilan Hijriyah. Namun, pada
26 Ramadan, Rasulullah baru kembali dari
peperangan tersebut setelah memperoleh
kemenangan.
Serentetan perang yang dilalui
oleh kaum muslim generasi awal,
semes nya bisa jadi contoh dan pelajaran
terbaik dalam melewa Ramadhan.
Ak fitas dakwah dan perjuangan justru
9
49
semakin digalakkan saat Ramadhan ba.
Ramadhan Bagi Kaum Kafir

Sejarah peperangan di Bulan
Ramadhan yang berulang kali dimenangkan
kaum muslim pun telah membawa rasa
takut dan trauma mendalam bagi kaum kafir
terkhusus Yahudi laknatullah. Ramadhan
yang membawa spirit persatuan tentunya
akan selalu menjadi ancaman bagi kaum
kafir penjajah terutama Yahudi Israel
Laknatullah.

Agresi militer menjadi
pemandangan ru n se ap ba bulan
Ramadhan. Kebencian mereka menjadi-jadi,
penindasan dan penjajahan yang dilakukan
kepada Muslim pales na meningkat di bulan
Ramadhan.

Disisi lain, Para kapitalis yang
notabene kafir, juga memanfaatkan momen
Ramadhan sebagai ajang memperkaya diri.
Berbagai promosi khusus Ramadhan
digalakkan terutama yang menyangkut F&B
dan Fashion. Tujuannya meraup keuntungan
sebanyak-banyaknya. Sebut saja MCD, KFC
dan yang lainnya, mengeluarkan menu
khusus sahur dan berbuka.

Perlakuan kafir terhadap kaum
Muslim di bulan Ramadhan memang
beragam, di satu sisi dijajah dan
dihancurkan, disisi lain diperas dan
diekploitasi secara dak sadar.
Penutup

Sudah semes nya kaum muslim
menyambut dan menjalankan Ramadhan
dengan penuh penghayatan, agar
R a m a d h a n ta k l ewat b e g i t u s a j a .
Mengu p apa yang disampaikan Ust Is,
sapaan akrab cendekiawan Ust. Ismail
Yusanto.

“Puasa sebenarnya perintah
untuk meninggalkan yang halal bukan
yang haram. Jadi sebenarnya intensi
(maksud) dari semua ini menunjukkan
bahwa Allah itu menginginkan kita
memiliki semacam kalau dalam is lah saya
itu kekuatan untuk taat kepada Allah. Para
ulama menyebut sebagai tarbiyah
ruhiyah/spiritual exercise.”

Ramadhan juga semes nya
menjadi momentum, k tolak kaum
muslimin untuk kembali bersatu di bawah
satu kepemimpinan Islam. Sebab hanya
dengan persatuan itulah kedigdayaan
penjajah kafir hari ini bisa digulingkan,
kedamaian bagi muslim Pales na dapat
kembali terwujud.
Bibliografi:
h ps://www.liputan6.com/islami/read/3967743/5-
perang-besar-dan-bersejarah-yang-terjadi-di-bulan-
ramadan).
h ps://muslim.or.id/22143-kajian-ramadhan-37-
banyaknya-pengampunan-dosa-di-bulan-
ramadhan.html
h ps://www.liputan6.com/islami/read/3967743/5-
perang-besar-dan-bersejarah-yang-terjadi-di-bulan-
ramadan).
h ps://www. ntamedia.web.id/2023/03/ramadhan-
bulan-is mewa.html
 9
50
Sa’ad
bin Muadz
Aspek Politik Sirah Sahabat
Penguasa Yatsrib(Bagian 2)
Arifin Alfatih(Analis Sekolah Peradaban)
K e ka Sa'ad bin Mu'adz ba di tempat
kaumnya, ia berkata kepada mereka,
“Hai Bani Abdul Asyhal, bagaimana
pendapat kalian tentang diriku?”. Mereka
menjawab, 'Engkau pemimpin kami, orang
yang paling baik perkataannya dan yang
paling baik per mbangannya”. Sa'ad
berkata, “Sesungguhnya perkataan orang
laki-laki dan wanita haram bagiku hingga
kalian beriman kepada Allah dan rasul-nya.”
Pada hari itu dak ada seorang pun
dari klan Aus maupun Khazraj, kecuali
semuanya memeluk Islam. Setelah itu
terjadilah bai'at Aqabah kedua, lalu
peris wa hijrah hingga berdirinya negara
Islam Madinah pada tahun 622 M.
Terdapat beberapa poin pen ng
seputar masuk Islamnya Sa'ad bin Mu'adz
yang mungkin saja luput dari pengamatan
kita ke ka membaca sirah Sa'ad bin Mu'adz.
Sebagaimana kami jelaskan di edisi
sebemulan(bagian I) bahwa ini adalah poin
pen ng dan krusial yang memiliki pengaruh
b e s a r b a g i p e r ke m b a n g a n I s l a m
setelahnya.
Pertama, peris wa sejarah
mengenai Sa'ad bin Mu'adz memberikan
kekuasaan poli k kepada Rasulullah Saw.
Ke ka Sa'ad bin Mu'adz menyerahkan
tahta dan kekuasaan poli knya kepada
Rasulullah Saw. Sa'ad bin Mu'adz
menanggalkan seluruh wewenang dan
otoritas serta kontrol poli k atas wilayah
kekuasaan sekaligus hak memerintah
dalam suku/klan 'Aus.
Ini berar memberikan
kekuasaan penuh kepada Rasulullah Saw
untuk dapat mengontrol kebijakan,
mengambil keputusan dan memutuskan
perkara ditengah-tengah masyarakat
tanpa intervensi atas dasar kepen ngan
sukuisme apalagi atas dasar penokohan
kepada seorang panutan.
Kedua, ke ka Madinah menjadi
negara Islam pertama di dunia dengan
seperangkat aturan yang didasarkan pada
 9
51
supremasi hukum Ilahiah. Negara Islam
Madinah menjadi negara pertama yang
menerapkan Islam secara menyeluruh
dalam se ap aspek kehidupan warganya.
Hal ini menjadi 'qarinah' indikasi
tegas dan pas bahwa dalam menerapkan
Islam, negara diwajibkan turut andil di
dalamnya. Adalah sebuah kekeliruan besar
jika menganggap bahwa Islam dapat
ditegakkan secara 'kaffah' menyeluruh
tanpa ada keterlibatan negara di dalamnya.
Hal di atas selain menyalahi
metode Rasulullah Saw dalam menerapkan
Islam, juga mengkerdilkan keluasan serta
kesempurnaan Islam dalam mengatur
seluruh aspek kehidupan manusia. Allah
Subhanahu Wa Ta'ala befirman:
" Wa h a i o r a n g - o r a n g y a n g
beriman! Masuklah ke dalam Islam secara
keseluruhan, dan janganlah kamu iku
langkah-langkah setan. Sungguh, ia
musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-
Baqarah 2: Ayat 208)
Jika Allah Swt menyuruh
hambanya masuk(menerapkan) Islam
secara menyeluruh, maka logikanya
seluruh aspek kehidupan umat baik
individu, kelompok, masyarakat, baik RT,
RW, ke l u ra h a n , d e s a , ke ca m ata n ,
kabupaten, propinsi bahkan dalam
cakupan yang lebih besar dalam skala
negara pun juga seharusnya Islam
d i te ra p ka n s e ca ra m e nye l u r u h d i
dalamnya. Bukan mengambil Islam secara
parsial saja, memilih mana yang sesuai
dan meninggalkan mana yang dak
sesuai.
Ke ga, Makna poli s dibalik
ajakan Sa'ad kepada kaumnya untuk
masuk Islam. Ke ka Sa'ad bi Mu'adz
masuk Islam, ia lantas mengajak semua
pengikutnya untuk memeluk Islam. Pada
saat itu, seluruh kaumnya menyatakan
keislamannya di hadapan Sa'ad bin
Mu'adz. Menurut kami, ini adalah satu
langkah revolusioner yang telah dilakukan
Sa'ad bin Mu'adz.
Ia berhasil mengubah cara
pandang pengikutnya dari cara pandang
yang membanggakan ikatan 'eksklusifme'
klan atau fana k 'sukuisme' ke dalam
ikatan yang didasarkan pada ikatan yang
benar dan kokoh yakni ikatan akidah atau
ideologi.
Ikatan atas dasar ideologi,
terbuk lebih kokoh dan mengakar kuat
pada pengembannya ke mbang ikatan
9
52
lemah dan labil atas dasar kepen ngan,
sukuisme, nasionalisme dan lain-lain.Allah
Subhanahu Wa Ta'ala befirman:
"Dan berpegang teguhlah kamu
semuanya pada tali (agama) Allah, dan
janganlah kamu bercerai-berai, dan
ingatlah nikmat Allah kepadamu ke ka
kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuhan,
lalu Allah mempersatukan ha mu, sehingga
d e n g a n ka r u n i a - N y a ka m u m e n j a d i
bersaudara, sedangkan (ke ka itu) kamu
berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu dari sana.
Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-
Nya kepadamu agar kamu mendapat
petunjuk."(QS. Ali-'Imran 3: Ayat 103).

Keempat, Islam dalam wujud
negara, mulai melakukan perlawanan atas
kezaliman dan kesewenang-wenangan.
Selama ga belas tahun Rasulullah Saw
b e rd a k w a h d i M e ka h , b e l i a u d a k
mendapatkan jumlah pengikut yang
signifikan, padahal Rasulullah Saw telah
mengerahkan seluruh tenaga, pikiran
bahkan hartanya untuk mengajak manusia
kepada Islam.
Di mekah, ak fitas dakwah
Rasulullah Saw dapat dikatakan stagnan
dan terhen hanya pada kalangan budak,
miskin dan tak berpengaruh dari kaum
'proletar'. Tentu hal ini terjadi selain
karena opini buruk tentang Islam, juga
karena diskriminasi dan in midasi kafir
quraisy yang dilakukan kepada siapapun
yang hendak menjadi pengikut Rasulullah
Saw.
Namun berbeda ke ka
Rasulullah Saw menduduki tampuk
kekuasaan, dan Islam mewujud dari
agama yang sebelumnya diemban oleh
individu dan kelompok semata, menjadi
agama yang diemban oleh negara. Sejak
saat itu, Islam berdiri tegak melawan
kecongkakan dan kezaliman. Pada saat itu
pula ayat-ayat yang berisi perintah untuk
berperang dan membela diri demi
mempertahankan kehormatan kaum
muslim diturunkan.
Kelima, Dari negara Islam
Madinah, dunia mulai memperhitungkan
9
53
eksistensi Islam dalam kancah poli k global.
Berdasarkan letak geografis, Jazirah Arab
dikelilingi oleh ribuan kilometer padang
pasir yang panas, kering dan tandus. Hal ini
menjadi benteng alam yang kokoh yang
mampu melindungi wilayah Arab dari invasi
dan penaklukan dua negara adidaya pada
saat itu, yakni Romawi dan Persia.
' A l exa n d e r T h e G re at ' ata u
Aleksander agung (400-an SM) pun pada
saat itu membatalkan niatnya untuk
m e n a k l u k k a n J a z i ra h A ra b , i a d a n
pasukannya dak pernah memasuki wilayah
tersebut dan hanya mengitarinya melalui
wilayah yang diis lahkan dengan 'wilayah
bulan sabit'.
Baik Persia maupun Romawi,
kedua negara adidaya tersebut dak pernah
menganggap bahwa Jazirah Arab, Mekah
dan sekitarnya kelak menjadi sebuah negara
adidaya yang akan meruntuhkan hampir
secara bersamaan negara 'super power'
Romawi dan Persia.
Namun, kurang dari 100 tahun
sejak Islam dan negara Islam
memproklamirkan eksistensinya dalam
ko n ste l a s i p o l i k d u n i a , i a m a m p u
meruntuhkan hegemoni dua negara
adidaya sekaligus yang telah berdiri sejak
ratusan bahkan ribuan tahun lamanya.
Akhirnya, bukan hanya kafir
Quraisy yang harus mengkalkulasikan
ulang relasi antara mereka dengan Islam,
keberadaan negara Islam Madinah
menjadikan seluruh negara dan kekuatan-
kekuatan diluar Islam harus menghitung
kembali bagaimana posisi mereka
dihadapan Islam.
Seper itulah sedikit gambaran
dan analisa poli k kami mengenai situasi
pasca Islamnya Sa'ad bin Mu'adz,
penduduk Yatsrib dan berdirinya negara
Islam Madinah.
Bibliografi:
Hisyam, Ibnu. _. Sirah Nabawiyah Ibnu
Hisyam Jilid 1, Fadhil Bahri. 2017. Darul
Falah: Bekasi
Alfa h, Arifin. 2018. Misi Rahasia Mush'ab
bin Umair:Menelisik Sisi Poli s dan
Strategi Dakwah Sang Diplomat
Pertama Umat Islam. Al Azhar Fresh
Zone Publishing: Bogor
 @gppembebasan

kritik dan saran, sampaikan

https://linktr.ee/mediapembebasan

Link Berlangganan
http://form.drip.id/MP