Anda di halaman 1dari 3

Ipasal 29 ayat 1 ; setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib

memiliki surat tanda regitrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi.

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan :

4. Sertifikat kompetensi adalah surat tanda pengakuan terhadap


kemampuan seorang dokter atau dokter gigi untuk menjalankan praktik
kedokteran di seluruh Indonesia setelah lulus uji kompetensi.
5. Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap dokter dan dokter gigi yang
telah memiliki sertifikat kompetensi dan telah mempunyai kualifikasi
tertentu lainnya serta diakui secara hukum untuk melakukan tindakan
profesinya.
7. Surat izin praktik adalah bukti tertulis yang diberikan pemerintah kepada
dokter dan dokter gigi yang akan menjalankan praktik kedokteran setelah
memenuhi persyaratan.
8. Surat tanda registrasi dokter dan dokter gigi adalah bukti tertulis yang
diberikan oleh Konsil Kedokteran Indonesia kepada dokter dan dokter gigi
yang telah diregistrasi.
11. Profesi kedokteran atau kedokteran gigi adalah suatu pekerjaan
kedokteran atau kedokteran gigi yang dilaksanakan berdasarkan suatu
keilmuan, kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan yang berjenjang,
dan kode etik yang bersifat melayani masyarakat.

 Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) merupakan pedoman bagi paraprofessional di


bidang masing-masing sebagai acuan dalam melaksakan praktek atau melakukan tugasnya di
bidang-bidang tertentu. Kode etik profesi ini juga merupakan suatu tatanan etika yang telah
disepakati oelh suatu kelompok masyarakat tertentu.

 Kode etik profesi ini juga merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oelh suatu
kelompok masyarakat tertentu. Pada umumnya, kode etik ini termasuk ke dalam norma sosial,
namun apabila terdapat kode etik yang memiliki sanksi berat bagi pelanggaranya maka
termasuk juga kepada norma hukum.

 Kode etik  atlm di atas adalah beberapa sikap dan perilaku yang wajib Anda pahami dan
laksanakan saat bekerja di laboratorium. Pada prakteknya, butir-butir tersebut dapat bertambah,
disesuaikan dengan kondisi yang ada di masing-masing laboratorium tetapi tidak boleh
dikurangi atau dihilangkan.
Pengertian kompetensi adalah gabungan antara pengetahuan, keterampilan, dan atribut kepribadian seseorang
sehingga meningkatkan kinerjanya dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan organisasinya.
Selain itu kompetensi juga berarti adalah kapasitas yang ada pada seseorang dan bisa membuat orang tersebut
mampu untuk memenuhi apa yang diisyaratkan oleh pekerjaan dalam suatu organisasi sehingga organisasi tersebut
mampu mencapai hasil yang diharapkan.
Sedangkan menurut UU no 13 tahun 2003, kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup
aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Sertifikat kompetensi adalah piagam atau kartu yang berisi bukti pengakuan tertulis atas
penguasaan kompetensi kerja pada jenis profesi tertentu. Salah satu lembaga yang berwenang di bidang terkait
memberikan sertifikat kompetensi adalah organisasi profesi.

Oleh karena itu kemampuan yang harus dimiliki flebotomis diantaranya memahami
pengetahuan anatomi tubuh dan sirkulasi darah manusia, memahami situasi pasien,
teknik komunikasi, memahami peralatan dan prosedur pengambilan darah, memahami
persiapan dan pengiriman bahan, proses pengendalian mutu, mematuhi terhadap
kebijakan organisasi seperti cara berpakaian, pengendalian infeksi, Kesehatan dan
keselamatan kerja atau K3, memahami pengetahuan tentang istilah medis dan jenis
pemeriksaan laboratorium, kepuasan pelanggan dan tanggung jawab administrasi.
Kemampuan atau pengetahuan ini dapat diperoleh dari pendidikan atau pelatihan yang
sesuai dengan flebotomi yang dilaksanakan di rumah sakit atau tempat pelatihan yang
dilatih oleh tenaga pelatih yang kompeten dengan waktu lama pelatihan atau
Pendidikan sesuai aturan yang telah ditetapkan.
Sertifikat kompetensi tersebut harus dikeluarkan oleh lembaga Pendidikan yang
terakreditasi atau lembaga sertifikasi tertentu. Pendidikan teknologi laboratorium
medis dan flebotomis bukanlah Pendidikan profesi dan juga bukan pula Pendidikan
vokasi.
Dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia belum diatur tenaga laboratorium
yang disebut sebagai teknisi flebotomis, oleh karena itu teknisi flebotomis belum sah
sebagai salah satu tenaga kesehatan. Ada kecenderungan bahwa suatu pekerja dibidang
kesehatan akan lebih mudah diakui sebagai tenaga kesehatan apabila pendidikannya
setidaknya sudah mencapai D3.
Hal ini perlu dilakukan agar konsumen kesehatan terjamin kepentingan dan
keselamatannya. Sementara itu teknologi laboratorium medis menjadi tenaga kesehatan
sebagaimana diatur dalam PP 32 Tahun 1996 tentang tenaga Kesehatan, meskipun
belum ada Permenkes yang mengaturnya lebih lanjut, terutama yang berkaitan dengan
kewenangannya melakukan flebotomi. Dengan demikian kewenangan yang mandiri,
namun harus dianggap sebagai kewenangan yang memerlukan supervisi dari profesi
yang menjadi tanggung jawab. Etika dan standar pekerjaannya harus ditetapkan, diatur
dan ditegakkan oleh yang bertanggung jawab.
Beberapa hal yang perlu diketahui bahwa teknologi laboratorium medis mempunyai
kompetensi dasar yang harus dimiliki. Kompetensi berarti kemampuan individual yang
dibutuhkan untuk mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan yang dilandasi oleh
pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan persyaratan.
Setelah dilakukan standarisasi kompetensi untuk mendapatkan lisensi yang
dianalogikan seperti surat izin mengemudi (SIM) dan berlaku dengan periode tertentu,
sertifikasi adalah proses pengakuan terhadap kompetensi mulai dari pengetahuan, sikap
dan keterampilan seorang tenaga kesehatan melalui uji kompetensi. Sertifikasi
kompetensi merupakan pengakuan formal seseorang telah memperoleh kompetensi
dalam suatu bidang tertentu.
Organisasi profesi teknologi laboratorium medis, yaitu Persatuan Ahli Teknologi
Laboratorium Kesehatan Indonesia (PATELKI) bersama Perhimpunan Dokter Spesialis
Patologi Klinik Indonesia (PDS PATKLIN) mengadakan kesepakatan pelatihan bersama
berupa "Training Of Trainer" yang diselenggarakan di kota Jakarta dan Bandung pada
tahun 2011, kemudian dilanjutkan dengan workshop dan pelatihan nasional flebotomi
di kota Surabaya, Malang dan Denpasar, hal ini menguatkan posisi teknologi
laboratorium medis sebagai tenaga kesehatan untuk ikut mengambil peran sebagai
flebotomis.

Anda mungkin juga menyukai