Anda di halaman 1dari 7

Nama : Sofia Malinda Nisa Firmansyah

NIM : 2004569
Kelas : 6B
Tugas : Membuat AU film Mencuri Raden Saleh
Mata Kuliah : Keterampilan Menulis Abad-21

“Menyelamatkan Lukisan Perburuan Rusa”

Setelah berhasil mencuri Lukisan Karya Raden Saleh yang berjudul “Penangkapan
Pangeran Dipenogoro”, Piko and The Gang pun akan melancarkan aksinya Kembali. Namun
kali ini, Piko and the Gang akan bekerjasama dengan interpol dalam misi menyelamatkan
Lukisan Karya Raden Saleh yang Berjudul “Perburuan Rusa” yang telah hilang dicuri oleh
komplotan perdagangan gelap internasional di Museum Louvre Paris, Perancis.

Pada awalnya, Piko beserta para sahabatnya yaitu Sarah, Ucup, Gofar, Tuktuk, dan
Fella pergi ke Perancis untuk menemani Fella dan Piko yang diundang kedalam sebuah acara
di Museum Louvre di Paris, Perancis. Tentunya kedatangan mereka ke Perancis ini dibiayai
oleh Fella yang merupakan anak konglomerat. Namun siapa sangka perjalanan mereka ke
Paris ini mengharuskan mereka untuk berhadapan kembali dengan lukisan karya Raden
Saleh.

Piko, Sarah, Ucup, Gofar, Tuktuk, dan Fella baru saja tiba di Perancis dengan
menggunakan pesawat Qatar Airways dengan kode penerbangan 031 pada pukul 13.00 waktu
setempat. Mereka pun tiba di Bandar Udara Charles de Gaulle Paris, Piko, Ucup, Tuktuk,
Sarah dan Gofar yang baru pertama kali menginjakkan kakinya di luar negeri pun sangat
kagum dengan keindahan serta hangatnya kota Paris di musim semi ini. Fella yang melihat
kelima sahabatnya ini hanya tersenyum. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya supir
yang diperintahkan oleh orang tua Fella pun tiba mereka pun segera masuk kedalam mobil
dan segera melaju pergi ke hotel.

Karena bosan, akhirnya Fella pun mengajak kelima temannya ini ke museum Louvre
untuk melihat berbagai karya seni indah yang dipajang disana sambil melihat persiapan acara
yang akan diadakan di museum tersebut. Ketika mereka melihat-lihat berbagai macam karya
seni, tibalah mereka di depan lukisan karya Raden Saleh yang lain, yaitu lukisan “Berburu
Rusa”. Piko yang memang merupakan seorang pelukis yang sangat menggemari karya Raden
Saleh pun terpaku meihat lukisan tersebut. Setelah beberapa lama mengamati lukisan
tersebut, Piko menyadari bahwa terdapat hal yang aneh di dalam lukisan tersebut. ia melihat
beberapa detail yang terlupakan dalam lukisan tersebut. Piko yang penasaran pun akhirnya
bertanya kepada Ucup, apakah mungkin jika lukisan di Museum ini merupakan karya palsu?
Ucup yang mendengar perkataan Piko pun terdiam, kemudian ia bilang “ah ga mungkin,
museum ini memiliki pengamanan yang cukup ketat, ga mungkin lah Pik…”

Coba liat sekali lagi dah, lu liat di bagian kaki kudanya itu warnanya luntur dan ada
beberapa detail yang kurang, lu perhatiin lagii coba. Melihat Piko dan Ucup yang sedang
berdebat Tuktuk dan Gofar pun menghampiri mereka dan bertanya, setelah mendengar
perkataan Piko, Tuktuk pun mengeluarkan kaca pembesar dari dalam tasnya, ia pun
kemudian melihat dengan lebih detail. Dan ternyata perkataan Piko pun benar. Karena
terdapat perbedaan yang terlihat sedikit mencolok dengan gambar asli yang terdapat di
website museum ini.

Fella yang tidak mau ambil pusing pun, segera mengajak keempat temannya itu untuk
pergi mengunjungi bar yang menyediakan permainan poker di dalamnnya. Keempat
temannya pun hanya mengangguk setuju saja. Ketika sampai di bar, Fella pun segera
mendatangi meja poker untuk ikut bertaruh dalam permainan kali ini. Ucup, Tuktuk dan
Gofar pun cukup bersemangat untuk melihat aksi Fella tersebut. di tengah permainan, Fella
cukup serius dalm mengatur strategi supaya ia memenangkan taruhan. Piko pun hanya
melihat tanpa rasa tertarik sekalipun, karena yang ada di dalam pikirannya ialah ia sangat
yakin bahwa lukisan perburuan rusa itu telah dicuri dan dipalsukan oleh seseorang.

Gofar yang sedang asyik melihat aksi Fella pun tiba-tiba ingin pergi ke toilet. Setelah
selesai Gofar pun segera kembali ke tempat tadi untuk melihat Fella, ketika sedang berjalan,
Gofar meliha seseorang yang menurutnya sedikit mencurigakan di salah satu ruangan yang
sedikit tertutup. Karena penasaran ia pun melihat dari celah pintu, ia melihat seseorang
dengan menggunakan jaket berwarna merah dengan topi hitam beserta masker terlihat edang
melakukan negosiasi. Ia juga melihat di samping pria itu terdapat papan besar yang tertutup
dengan kain putih dan ketika kain putih itu ditarik terlihat sebuah lukisan yang terlihat tidak
asing.

Gofar pun menyadari bahwa lukisan itu merupakan lukisan yang diperdebatkan oleh
Piko. Gofar pun segera mengeluarkan handphone milikinya dan segera merekam aksi
tersebut. setelah beberapa saat pria berjaket merah pun bergegas keluar sambil membawa
lukisan tersebut yang dibantu oleh seorang pria berbaju biru. Pria tersebut pun tanpa curiga
melewati Gofar yang berpura-pura sedang mengangkat kardus bir. Melihat kedua pria yang
membawa lukisan melalui pintu belakang dan tanpa disangka kertas yang terdapat di dalam
saku salah satu pria tersebut pun terjatuh. Gofar pun hanya bisa mengamati kedua pria
tersebut dari kejauhan. Gofar yang akan pergi menemui Piko pun mengambil lipatan kertas
yang terdapat di lantai, Gofar yang penasaran pun melihat di dalam lipatan kertas tersebut
terdapat sebuah alamat misterius. Gofar pun segera mengambil kertas tersebut. Dengan
terburu-buru Gofar pun segera berlari untuk menemui Piko.

Piko yang tengah termerenung sambil menikmati segelas kopi hitam di hadapannya
ini pun, dikejutkan oleh kedatangan Gofar yang tiba tiba mengeluarkan sebuah catatan,
kemudian menjelaskan apa yang ia lihat tadi. Fella, Tuktuk dan Ucup pun menghampiri Piko
dan Gofar yang sedang berbicara serius. Menyadari bahwa ini merupakan hal yang cukup
luar biasa Fella pun segera mengajak keempat temannya ini untuk pergi ke hotel.

Di hotel mereka pun tiba-tiba disambut oleh agen CIA (Central Intellegence Agency)
yang Bernama Nick dan Sandra. Fella yang kebingungan pun bertanya kepada dua agen
tersebut mengapa mendatangi mereka? Apakah mereka membuat suatu tindak criminal
ataukah peanggaran yang lain. Nick pun menjelaskan bahwa, lukisan karya Raden Saleh yang
berjudul “Perburuan Rusa’ telah dicuri oleh komplotan perdagangan gelap internasional.
Fella yang masih belum mengerti hubungan hilangnya lukisan dengan kedatangan dua agen
ini pun bertanya “terus hubungannya dengan kami di sini ada apa?” Sandra pun kemudian
mengeluarkan biodata Piko dari dalam tasnya dan menjelaskan bahwa ia mendapatkan info
dari pemerintahan RI bahwa terdapat seorang pelukis muda yang memiliki bakat dalam
menduplikat lukisan Raden Saleh. Sandra berkata, mengapa harus Piko yang terpilih, karena
dari kejadian dulu saat Piko memalsukan karya Raden Saleh karya tersebut memiliki
kemiripan 98% sehingga Piko dipilih untuk membantu pihak CIA untuk memalsukan lukisan
tersebut sampai lukisan asli dapat ditemukan.

Fella yang memang pandai dalam bernegosiasi pun, berkata bahwa ada beberapa
syarat yang harus dipenuhi seperti fasilitas tempat tinggal serta keamanan yang lengkap,
kemudian uang serta kebutuhan hidup yang ditanggung oleh pihak CIA serta mendapatkan
perlindungan dari pihak CIA karena tindakan ini merupakan tindakan illegal yang dapat
membuat mereka diadili di negara ini. Tanpa berpikir Panjang Nick dan Sandra pun setuju,
mereka pun kemudian mengeluarkan surat perjanjian untuk ditandatangani oleh mereka.

Setelah melakukan negosisasi, sampailah dimana ketika Piko and the gang bersama
agen CIA ini membuat rencana dimana dalam rencana ini ialah, lukisan ini harus dibuat
selama 8 hari. Piko yang merasa keberatan pun berkata bahwa waktu yang dibutuhkan
sangatlah kurang. Namun Nick menegaskan bahwa lukisan tersebut harus jadi karena acara di
museum Louver sendiri telah diundur selama 8 hari karena lukisan tersebut hilang. Piko yang
masih merasa keberatan pun menawarkan jika bayaran yang akan mereka terima harus
meningkat dari kesepakatan sebesar 80 miliar menjadi 100 miliar. Sandra pun menyetujui hal
tersebut, asalkan Piko membuatkan lukisan tersebut dengan kemiripan yang sangat mirip
dengan lukisan aslinya.

Sementara itu Fella mendapatkan tugas untuk ikut dalam permainan poker yang
terdapat di bar tersebut untuk memancing sindikat perdagangan gelap. Permainan poker ini
bukanlah permainan poker biasa, karena di dalam permainan poker ini Lukisan tersebut akan
di lelang kepada para pemain poker lainnya. Sementara itu Sarah akan bertugas menjadi
bodyguard Fella. Ucup dan Nick akan mencari data mengenai komplotan para penjahat
tersebut. sementara Tuktuk akan bertugas sebagai supir Fella dan Gofar akan menyamar
sebagai pegawai bar. Sebelum memulai aksi Sandra memberikan kalung yang di dalamnya
sudah diberikan alat pelacak di dalamnya supaya pihak CIA dapat membantu mereka
dimanapun dan kapanpun itu terjadi.

Keesokan harinya di sebuah rumah besar tempat persembunyian mereka, Piko pun
mulai sudah memulai aksinya untuk melukis karya Raden Saleh tersebut, karena memiliki
gaya yang sama Piko pun tidak terlalu kesulitan dalam membuat karya tersebut, hanya
beberapa detail saja yang harus lebih diperhatikan supaya karya tersebut terlihat sangat mirip.
Sementara itu Sandra sedang berlatih beladiri bersama Sarah. Di ruang makan terlihat Nick
dan Ucup yang sedang melakukan hack untuk mendapatkan informasi-informasi penting
terkait para pencuri tersebut. Tuktuk yang sedang melakukan test drive ditemani oleh seorang
agen CIA dan Gofar sendiri sedang berlatih bagaimana caranya menjadi seorang pelayan
yang dibantu oleh salah seorang agen CIA lainnya yang Bernama Mark.

8 hari kemudian, Rencana yang mereka lakukan pun sudah selesai dan tiba saatnya
bagi Fella dan yang lain sedang bersiap untuk pergi ke bar untuk melancarkan aksinya,
sementara Piko dan Sandra sedang bersiap-siap untuk pergi ke acara museum tersebut,
sementara Fella akan menyusul setelah berhasil mendapatkan lukisan tersebut. Tuktuk pun
membukakan pintu mobil untuk Fella dan Sarah, sementara Ucup, dan Nick berada di mobil
Jeep berwarna hitam yang akan mengawasi gerak gerik mereka. Sementara itu Gofar dan
Mark telah berada di lokasi untuk memantau siapa saja dari perampok tersebut yang sudah
datang ke bar.

Di dalam mobil Fella sangat serius mengingat hal-hal penting yang kemungkinan
akan terjadi di sana, karena dala misi kali ini Fella memegang peranan yang cukup penting
untuk melakukan negosiasi supaya lukisan tersebut berhasil ia dapatkan kembali. Setelah
sampai Fella yang menggunakan kemeja berwarna merah maroon beserta sepatu hak
tingginya ini berjalan dengan penuh percaya diri, dalam misi ini Fella harus bergaya layaknya
seorang pecinta seni untuk meyakinkan para penjahat tersebut. sementara itu Sarah yang
berdiri di belakang Fella berdiri dengan tegak untuk memastikan bahwa peran Fella ini
memang merupakan seorang konglomerat ternama.

Di dalam ruang VVIP Gofar dan Mark pun menyiapkan tempat untuk permainan kali
ini. tidak lupa Gofar dan Mark pun memasangkan alat pelacak berukuran cukup kecil di
bawah meja serta di tiap sudut ruangan. Dan para ketua komplotan dari pencuri lukisan yang
Bernama James ini pun memasuki ruangan beserta anak buahnya, tak lama kemudian Fella
dan Sarah pun masuk ke dalam ruangan, diikuti para pemain poker yang lain.

Singkat cerita, Fella pun berhasil memenangkan permainan poker tersebut, dan ia pun
berhak atas lukisan tersebut. namun Fella merasa ada yang janggal karena James, terlihat
santai dan tatapannya seperti mentertawakan Fella. Di dalam mobil Fella pun melihat lukisan
tersebut dan betapa terkejutnya bahwa itu bukanlah lukisan yang dimaksud. Fella pun segera
menghubungi Ucup dan Nick untuk melacak keberadaan lukisan yang asli. Dan dengan cepat
Ucup dan Nick pun berhasil menemukan lokasi disimpannya lukisan tersebut. Dengan
kemampuan Tuktuk dalam mengemudi mereka pun segera menuju lokasi karena waktu
pameran di museum Louvre tinggal 3 jam lagi.

Di lain tempat Piko dan Sandra pun segera memasuki museum yang masi sepi,
mereka pun kemudian bertemu dengan curator museum Lovure yang Bernama Achille untuk
menukarkan lukisan Perburuan Rusa yang dipajang dengan lukisan yang dibuat oleh Piko.
Achille pun mengapresiasi karena lukisan yang dibuat oleh Piko sangatlah mirip dengan yang
aslinya, berbeda dengan lukisan sebelumnya yang ditukar oleh kompoltan pencuri yang
terlihat sangat aneh. Para pengunjung pameran pun mulai memasuki area museum, Achille
sedikit merasa deg-degan karena lukisan Perburuan Rusa ini merupakan bintang utama yang
akan di lelang dalam pameran kali ini, dan jika lukisan tersebut belum berhasil ditemukan,
maka museum akan menagalmi kerugian yang cukup besar.

Namun, sejauh ini belum ada pengunjung yang mengetahui bahwa lukisan yang
dipajang tersebut merupakan lukisan palsu. Sementara itu, Tuktuk dan yang lainnya pun telah
sampai di lokasi tempat penyimpanan lukisan asli itu. Namun ketika hendak masuk mereka
telah dihadang oleh anak buah dari James yang berjumlah 6 orang. Sarah, Fella, Tuktuk, dan
Gofar pun mulai melakukan perlawanan. Sarah telah berhasil mengalahkan 3 orang dalam
waktu yang cukup singkat dengan kemampuan pencak silat yang ia miliki, sementara itu
Fella, Tuktuk dan Gofar pun berhasil mengalahkan 3 orang penjaga dengan susah payah.
Mereka pun mulai masuk kedalamruangan tersebut, namun ternyata di sana sudah ada James
dengan para pengawal yang lebih banyak.

Sarah dan yang lainnya pun hanya bisa berjuangan semampu mereka sambil
mengharapkan pertolongan dari agen CIA yang lainnya, dan timingnya pun cukup pas
dimana dari arah atas terdapat helicopter yang berisi agen CIA yang telah mengepung tempat
tersebut. Sarah yang melihat hal itu pun kembali bersemangat dan melancarkan aksi bela
dirinya tersebut untuk melumpuhkan pengawal James.

Singkat cerita, lukisan asli pun berhasil didapatkan kembali oleh Fella dan kawan-
kawan. Waktu pun telah menunjukkan 20.00 dimana acara pameran tela dimulai. Karena
jalanan Paris yang cukup macet, akhirnya mereka pun pergi dengan menggunakan helicopter
milik CIA. Mereka pun tiba dengan selamat, dan mereka pun bergegas untuk bertemu dengan
Achille. Achille yang sedang berdiri di belakang panggung pelelangan lukisan pun seketika
terjatuh karena lemas, ia pikir bahwa lukisan itu tidak akan kembali. Namun ternyata lukisan
ini pun berhasil ditemukan dan dikembalikan kepada Achille yang merupakan curator
museum.

Piko yang sedang duduk sambil melihat jalannya pelelangan ini pun, gelisah karena
belum ada kabar dari teman-temannya. Ditengah kegelisahannya ini, tiba-tiba Ucup, Fella,
Sarah, Gofar, dan Tuktuk pun datang mengampiri Piko yang sedang duduk sendiri. Piko yang
kaget pun tak kuasa menahan haru karena misi yang mereka jalankan ini pun berhasil.
Achille pun mendatangi meja Piko and the gang dan mengucapkan rasa terimakasih yang
sebesar-besarnya.
Sementara itu Nick dan Sandra beserta agen CIA yang lain, mengantarakan Piko and
the gang ke bandara mereka pun saling berpelukan dan mengucapkan selamat tinggal. Piko
pun berkata kepada Nick untuk menyimpan lukisan palsu miliknya sebagai kenang-kenangan
dari Piko untuk Nick yang telah memberikan misi kepada mereka. Nick pun tak lupa
mengucapkan terima kasih kepada Piko yang mau membantunya dalam misi menyelamatkan
lukisan Perburuan Rusa tersebut. Ucup yang penasaran pun bertanya kepada Sandra,
bagaimana dengan komplotan James yang merupakan otak dibalik pencurian lukisan tersebut.
Sandra pun berkata bahwa saat ini mereka tengah diintrogasi karena, mereka ini merupakan
buronan yang sudah lebih dari 10 tahun dicari oleh pihak CIA.

-SELESAI-

Anda mungkin juga menyukai