Anda di halaman 1dari 3

POTENSIAL AKSI SEL JANTUNG

H2A021023
Salsabila Ariqah Mutiara H.

Source: Silverthorn DU et al. Human Physiology: an Integrated Approach. 5th ed. US: Pearson Education. 2010.
POTENSIAL AKSI SEL AUTORITMIK / SEL KONDUKSI JANTUNG
H2A021023
Salsabila Ariqah Mutiara H. • Ketika potensial membran sel adalah -60 mV, kanal If
yang permeable terhadap K+ dan Na+ terbuka.
• (disebut kanal If karena memungkinkan arus (I)
mengalir dan sifatnya tidak biasa).
• Ketika kanal If terbuka pada potensial membrane
negatif, masuknya Na+ melebihi pengeluaran K+.
• Masuknya muatan positif secara perlahan
mendepolarisasi sel autoritmik.
• Ketika potensial membran menjadi lebih positif, kanal
If secara bertahap menutup dan beberapa saluran Ca2+
membuka.
• Masuknya Ca2+ melanjutkan depolarisasi, dan
potensial membran bergerak terus menuju ambang
batas.

• Ketika potensial membran mencapai ambang batas,


tambahan kanal Ca2+ terbuka.
• Kalsium masuk ke dalam sel, menciptakan fase
depolarisasi yang curam dari potensial aksi. Fase
➛ Kemampuan sel konduksi/autoritmik jantung dihasilkan dari depolarisasi disebabkan oleh pembukaan voltage-
ketidakstabilan potensial membran (pacemaker potential), yang gated kanal Na+.
dimulai pada -60 mV dan perlahan naik ke atas menuju ambang
batas.
• Ketika kanal Ca2+ menutup pada puncak potensial
➛ Karena tidak pernah terletak pada nilai konstan, kapanpun pacemaker aksi, kanal K+ “slow” terbuka.
potential depolarisasi ke ambang, sel autoritmik menjadi potensial • Fase repolarisasi dari potensial aksi sel autoritmik
aksi. disebabkan oleh pengahabisan K+ yang dihasilkan.

Source: Silverthorn DU et al. Human Physiology: an Integrated Approach. 5th ed. US: Pearson Education. 2010.
POTENSIAL AKSI SEL KONTRAKTIL JANTUNG
H2A021023 Fase 4: Potensial Membran Istirahat
Salsabila Ariqah Mutiara H.
• Sel kontraktil jantung memiliki potensial istirahat yang stabil sekitar -90 mV.

Fase 0: Depolarisasi
• Ketik gelombang depolarisasi bergerak ke dalam sel kontraktil menuju gap junction, potensial
membran menjadi lebih positif.
• Voltage-gated kanal Na+ terbuka, memungkinkan Na+ untuk masuk ke sel dan dengan cepat
mendepolarisasinya.
• Potensial membran mencapai sekitar +20 mV sebelum kanal Na+ tertutup. Ini merupakan double-
gated kanal Na+, mirip dengan voltage-gated kanal Na+ pada akson.

Fase 1: Repolarisasi Awal


• Ketika kanal Na+ tertutup, sel mulai repolarisasi saat K+ keluar melalui kanal K+ yang terbuka.
• Repolarisasi awal sangat singkat.

Fase 2: The Plateau


• Grafik potensial aksi kemudian menjadi naik menjadi “plateau” sebagai hasil dari dua peristiwa:
penurunan permeabilitas K+ dan peningkatan permeabilitas Ca2+.
• Voltage-gated kanal Ca2+ yang diaktifkan oleh depolarisasi telah perlahan membuka selama fase 0 dan
1.
• Ketika akhirnya terbuka, Ca2+ memasuki sel. Pada saat yang sama, beberapa kanal K+ “fast” tertutup.
• Kombinasi masuknya Ca2+ dan penurunan pengahbisan K menyebabkan potensial aksi mendatar
menjadi dataran tinggi.

Fase 3: Repolarisasi Cepat


• “Plateau” berakhir ketika kanal Ca2+ ditutup dan permeabilitas K+ meningkat sekali lagi.
• Kanal K+ “slow” bertanggungjawab untuk fase ini, mirip dengan yang ada di neuron: diaktifkan oleh
depolarisasi tetapi lambat untuk membuka.
• Ketika kanal K+ “slow”: terbuka, K+ keluar dengan cepat mengembalikan sel ke potensial istirahat
(Fase 4).

Source: Silverthorn DU et al. Human Physiology: an Integrated Approach. 5th ed. US: Pearson Education. 2010.

Anda mungkin juga menyukai