Anda di halaman 1dari 1

Perbedaan klasifikasi generasi dari proses inovasi Coupling Model dengan Integrated Model

Professor Roy Rothwell dari Science Policy Research unit (SPRU), the University of Sussex sebagaimana

dikutip Neely and Hii (1998) mengklasifikasikan proses inovasi menjadi lima generasi yaitu:

a) Generasi Pertama Technology Push.


b) Generasi Kedua Market Pull.
c) Generasi Ketiga Coupling Model.
d) Generasi Keempat Integrated Model.
e) Generasi Kelima Systems Integration and Networking.

Generasi Ketiga Coupling Model.

Dua model proses inovasi yang telah dibahas sebelumnya – technology push dan marketing-pull dianggap memiliki
beberapa kelemahan. Di antaranya (1) model tersebut terlalu menyederhanakan proses inovasi yang dalam realita
sesungguhnya sangat kompleks, (2) tidak ada umpan balik yang memungkinkan untuk perbaikan proses inovasi
selanjutnya. Oleh karenanya memasuki pertengahan tahun 1970-an sampai dengan awal tahun1980-an
dikembangkan model proses inovasi generasi

Ketiga yang disebut coupling model (lihat Gambar 6.20). Pada intinya model ini, meski masih bersifat sequential
seperti pada model pertama dan kedua, jauh lebih komprehensif karena keterkaitan faktor- faktor yang
mempengaruhi proses inovasi sudah dipertimbangkan secara seksama. Faktor yang dimaksud adalah: perusahaan
yang melakukan inovasi, komunitas ilmu pengetahuan dan teknologi, dan kebutuhan pasar. Model ini sering disebut
pula sebagai ―a complex net of communication path‖ karena sifatnya yang kompleks yang menghubungkan kondisi
internal perusahaan, ketersediaan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan kebutuhan pasar. Dari hubungan inilah
diperoleh umpan balik yang menjadi kunci dalam mengembangkan inovasi baru.

Generasi Keempat Integrated Model.

Proses inovasi generasi keempat yang disebut integrated model mulai dikembangkan di Jepang khususnya pada
industri otomotif dan elektronik sejak pertengahan tahun 1980-an sampai dengan tahun 1990-an. Sama seperti
proses inovasi generasi ketiga, integrated model merupakan proses inovasi yang bersifat kompleks, nonlinear dan
mensyaratkan adanya umpan balik. Bedanya adalah proses inovasi generasi keempat tidak terjadi secara berurutan
(sequential) melainkan proses inovasi yang melibatkan berbagai fungsi organisasi – marketing, R&D, product
development, production engineering, supplier dan manufacture secara parallel (lihat Gambar 6.21). Fungsi-fungsi
melakukan aktivitas bersama lintas fungsi agar bisa saling berbagi informasi dalam mengembangkan inovasi baru.

Dari pengelaman industri otomotif di Jepang diyakini bahwa model ini jauh lebih efektif dibandingkan dengan model-
model sebelumnya. Proses pengembangan produk baru membutuhkan waktu lebih pendek karena dilakukan secara
integratif, biaya lebih efisien, dan lebih penting lagi waktu yang dibutuhkan untuk memproses informasi juga lebih
efisien. Pada era 1980-an dan 1990-an keuntungan dari proses inovasi generasi keempat ini membutuhkan waktu
yang semakin pendek menjadi sangat penting mengingat tingkat persaingan yang semakin tinggi dan waktu menjadi
komponen kunci dalam menjaga tingkat persaingan.

Perbedaan mendasar pada proses inovasi Coupling model bersifat sequential (berurutan) sedangkan proses inovasi
Integrated model tidak terjadi secara berurutan.

Sumber: EKMA4565/MODUL 6

Anda mungkin juga menyukai