Struktur organisasi adalah organisasi vertikal dan departemen horizontal.
otoritas, dan pekerjaan dalam perusahaan
(Williams, 2000). Sementara itu, menurut Robbins dan Coulter (2015), struktur organisasi adalah pembagian pekerjaan secara formal dalam suatu organisasi. Pada saat manajer membangun atau mengubah struktur, mereka terlibat dalam desain organisasi, sebuah proses yang mencakup enam elemen kunci, yaitu spesialis pekerjaan, departementalisasi, rantai komando, luas pengendalian, sentralisasi dan desentralisasi, formalisasi, serta strategi dan struktur (Robbins) dan Coulter, 2015). Rukert, Orville, Walker, dan Roering (1985) menambahkan satu dimensi lagi, yaitu orientasi suatu organisasi, apakah internal ataukah eksternal. Desain organisasi bagi perusahaan lama masih perlu diterapkan, karena dengan desain organisasi akan terbentuk struktur yang terorganisasi, untuk mengatasi perubahan yang terjadi secara cepat. Organisasi harus cepat menyesuaikan, meskipun didalamnya ada spesialisasi pekerjaan, tetapi karyawan sangat terampil, sehingga mampu menangani pekerjaan yang berbeda. Sesuai dengan tujuan perusahaan. Spesialisasi pekerjaan adalah pembagian kegiatan-kegiatan dalam organisasi ke dalam tugas-tugas kerja yang berbeda-beda. Departementalisasi adalah pengelompokan tugas yang berbeda-beda ke dalam suatu kelompok. Pengelompokan ini bisa didasarkan pada fungsi (departementalization fungsional), produk (product departementalization), area geografis (geogrementalization), proses (process departementalization), konsumen (consumer departementalization). Rantai komando (chain of command), merupakan otoritas dari yang tertinggi sampai terendah, yang mengatur siapa dapat mengatur siapa dan siapa melapor ke siapa. Ada tiga konsep yang terkait dengan rantai komando, yaitu otoritas, tanggung jawab, dan kesatuan komando. Otoritas adalah hak yang terdapat pada posisi manajerial untuk menyuruh orang-orang tentang apa yang harus dilakukan dan mengharapkan mereka melakukannya. Tanggung jawab adalah kewajiban untuk melakukan suatu pekerjaan atau menunjukkan suatu hasil. Kesatuan komando (kesatuan komando), berkaitan dengan otoritas lini, di mana seseorang melapor hanya pada satu orang Tanpa kesatuan komando bisa terjadi kekacauan arah organisasi. Situasi ini digambarkan dalam perumpamaan: "Satu perahu dua nakoda". Luas pengendalian ( span of control), yaitu berapa orang yang dapat dikontrol seorang manajer? Semakin banyak orang yang dapat dibawahi secara efektif dan efisien, semakin efisien organisasi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah orang yang optimal dalam pengendalian, yaitu kemampuan manajer, kemampuan bawahan, dan kemampuan pekerjaan. Sentralisasi dan desentralisasi. Sentralisasi pemusatan pengambilan keputusan pada manajemen tingkat tinggi. Desentralisasi adalah mempersembahkan peluang pada karyawan yang tingkatnya lebih rendah untuk mengambil keputusan. Apa yang mempengaruhi desentralisasi dan sentralisasi? Formalisasi berkaitan dengan seberapa standar pekerjaan-pekerjaan dalam organisasi dan apapun perilaku karyawan yang diarahkan oleh aturan dan prosedur. Apabila formalitas tinggi, terdapat deskripsi kerja yang jelas. Dalam bekerja, karyawan cukup mengikutinya. Ada pula aturan dan prosedur yang jelas. Misalnya, penarikan dan penyetoran uang lewat teller hanya sampai tiga sore. Kebanyakan bank memenuhinya secara ketat. Sumber: EKMA4475/MODUL 9
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional