Anda di halaman 1dari 2

Mengenal Resiko Investasi Emas

Emas memang salah satu investasi paling aman untuk melindungi nilai kekayaan. Kondisi ekonomi dunia
yang masih penuh ketidakpastian di masa pandemi ini membuat Investasi di sektor saham atau properti
memiliki resiko lebih tinggi dibanding masa normal. Karenanya, banyak investor kuatir dan memilih
langkah aman dengan berinvestasi ke logam mulia.

Masyarakat yang tak punya dana besar namun ingin memiliki simpanan aman dan punya masa depan
cerah juga cocok mulai menyimpan dalam bentuk emas. Dalam 15 tahun terakhir, harga emas telah
mengalami kenaikan hingga 5 kali lipat, ini tentu sangat menjanjikan. Karena emas adalah logam mulia,
maka nilainya akan tetap terjaga tanpa terpengaruh inflasi.

Meski terlihat menguntungkan, ada beberapa resiko yang harus diketahui sebelum memutuskan
membeli emas untuk investasi. Herru Wijayadie, D’Gold Father & CEO gudangemas.com, memaparkan
beberapa resiko investasi emas pada Webinar Semarak Ramadan 1442 H bertema "NGAJI FINANSIAL:
Peluang Emas Investasi Emas” yang digelar Katadata pada Jumat (30/4).

1. Emas Palsu
Pagi pemula, akan sulit untuk membedakan antara emas yang asli dengan yang palsu. Ini
membuat mereka ragu-ragu dan tak berani berinvestasi dalam jumlah besar. Untuk terhindar
dari penipuan, pastikan membeli dari tempat-tempat terpercaya semisal gerai butik Antam, atau
toko emas yang memiliki reputasi baik dan telah beroperasi lebih dari 3 tahun.

2. Penurunan Harga
Untuk masyarakat yang ingin menabung, emas sebenarnya cocok sebagai investasi jangka
panjang, paling tidak untuk jangka waktu 5 tahun keatas. Untuk jangka pendek, harga emas akan
terus bergerak fluktuatif mengikuti tren pasar.

Saat kondisi pandemi ini, harga emas cenderung terus naik, namun akan ada kemungkinan emas
mengalami penurunan harga ketika situasi global membaik. Karena alasan ini, para investor
besar malah menyimpan aset dalam bentuk emas untuk jangka sangat pendek untuk melindungi
nilai kekayaannya sambil menunggu ekonomi membaik sebelum memindahkannya ke investasi
lain yang lebih menguntungkan.

3. Resiko Penyimpanan
Karena berbentuk fisik, logam mulia rentan hilang atau rusak. Karenanya, pemilik harus
memastikan keamanan emas yang dimilikinya. Agar terhindar dari resiko hilang, emas bisa
disimpan dalam Save Deposit Box (SDB) yang tersedia di Bank, Pegadaian atau butik Antam.
Konsekuensinya Anda harus mengeluarkan biaya penyewaan SDB. Ini tentu sepadan dengan
jaminan keamanannya.

4. Resiko Gagal Sistem


Tren terbaru saat ini adalah menabung emas dalam bentuk digital. Emas bias kita beli sedikit
demi sedikit di platform digital dan ketika telah mencapai target. Kita bisa mendapatkan emas
fisik untuk diambil. Namun, resiko gagal sistem pada platform digital tetap ada. Untuk
mencegahnya, pastikan kita punya target jumlah emas yang akan diambil dalam bentuk fisik
ketika telah mencapainya.

Anda mungkin juga menyukai