8-Menutup mata terhadap sebagian kesalahannya,selama tidak melanggar syariat
Allah.Dengan adanya hadis nabi”Janganlah seorang mukmin benci kepada seorang Wanita mukminah(istrinya),jika ia membenci sikap istrinya maka ia akan ridho dengan sikapnya yang lain” 9-Tidak boleh memukul istri pada wajahnya,seperti yang telah nabi sabdakan pada hadistnya”Janganlah memukul wajah istri atau melukai”dan Nabi SAW bersabda”Janganlah salah seorang kalian memukul istrinya seperti ia memukul seorang budak,sedangkan ia penghujung hari ia pun menggaulinya”Nabi tidak pernah memukul istri-istrinya,Aisyah bersaksi bahwa “Nabi tidak pernah memukul istrinya dan tidak pula memukul dengan tangannya baik itu pelayan beliau maupun perempuan kecuali waktu nabi berperang”. Faidah: Memukul istri itu disyariatkan jikalau istri membangkang pada suami dan meninggalkan ketaatan pada suaminya yang telah dicontohkan pada ayat Al-quran “Dan para istri yang membangkang maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka,dan pukullah mereka.Kemudian jika mereka mentaatiumu,maka janganlah kamu mencari-cariu jalan untuk menyusahkannya.Sesungguhnhya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar” Dan yang di maksud memukul pada ayat ini ialah pukulan yang seperti ini ada 3 urutan: 1-Ketika tidak mendengarkan nasihat dan berpisah dari tempat tidur 2-Adanya pukulan itu pukulan yang mendidik tidak menyakitkan yang melukai diri tetapi tidak melukai tulang 3-Menghilangkan pemukulan dan mencegahnya ketika dia mematuhi perintah suaminya. 10-Agar tidak meninggalkannya,jika meninggalkannya,maka kecuali dirumah Seperti dalam hadist yg telah dijelaskan”dan jangan memukul wajah,jangan mencelanya,dan jangan meninggalkannya kecuali didalam rumah”Kecuali terdapat masalah (kebutuhan)syariat dalam meninggalkannya diluar rumah.seperti nabi meninggalkan istri- istrinya sebulan diluar rumah mereka.Dan pembahasan selanjutnya”Sumpah Ila’” 11-Untuk memaafkannya Maka mempunyai keinginan untuk menghindarkan matanya dari yang haram itu sebabnya Nabi SAW memberitahu usman