Anda di halaman 1dari 7

METODE ANALISIS DAN PERANCANGAN TERSTRUKTUR

ANALISIS CONTEXT DIAGRAM (CD) DAN DATA FLOW DIAGRAM (DFD)

DALAM SISTEM PENJUALAN/RETAIL


Kajian
disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak

Dosen pengampu : Dr. Asep Wahyudin, S. Kom., M.T.

Oleh :
SEKAR MADU KUSUMAWARDANI 2007703

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2022
A. Pendahuluan
Data Flow Diagram atau sering disingkat DFD adalah perangkat-perangkat analisis dan
perancangan yang terstruktur yang termasuk ke dalam salah satu behaviour model dimana
memungkinkan analis sistem memahami sistem dan subsistem secara visual sebagai suatu
rangkaian aliran data yang saling berkaitan. DFD menggambarkan sistem sebagai jaringan
kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain melalui aliran dan penyimpanan
datanya. DFD juga menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran
data di antara komponen tersebut beserta asal, tujuan dan penyimpanan datanya.
Sedangkan Context Diagram atau CD merupakan jenis environtmental model dimana
CD ini merupakab bentuk DFD top level yang berfungsi untuk memetakan batasan sistem
dengan lingkungan dan direpresentasikan melalui lingkaran tunggal yang mewakili sistem
secara keseluruhan. Context Diagram menggambarkan hubungan antara sistem dengan
entitas luarnya melalui aliran data yang dikirimkan atau diterimanya.
Dalam kajian analisis kali ini, penyusun mengambil contoh sistem penjualan sebagai
contoh sistem yang akan di analisis CD dan DFD nya. CD dan DFD yang akan di analisis
diambil dari artikel yang dibuat oleh Ramadhanti pada situs pinhome.id. CD dan DFD ini
merupakan gambaran dari sistem informasi penjualan cinderamata pada CV Serasan Oniex
Sidoarjo. Berikut merupakan CD dan DFD yang dimaksud dan akan menjadi topik
pembahasan serta bahan analisis dalam kajian ini.

Gambar 1.1 Context Diagram

Gambar 1.2 DFD Level 0


Gambar 1.3 DFD Level 1 Proses 1

Gambar 1.4 DFD Level 1 Proses 2


Gambar 1.5 DFD Level 1 Proses 3

B. Analisis
1. Komponen
Dapat dilihat berdasarkan CD dan DFD pada gambar 1.1 sampai 1.5 bahwa
model penggambaran diagram tersebut dibuat menggunakan komponen model De
Marco atau Yourdon. Komponen model ini menggunakan simbol lingkaran untuk
merepresentasikan proses (atau nama sistem pada CD), menggunakan underline yang
digabung dengan topline untuk merepresentasikan data store atau tempat penyimpanan
data, simbol persegi panjang untuk merepresentasikan entitas eksternal, serta tanda
panah untuk merepresentasikan aliran data.
Jika dikaji berdasarkan model De Marco atau Yourdon ini, maka penggambaran
yang dilakukan dapat dikatakan sudah baik. Karena dapat dilihat pada gambar 1.1,
lingkaran besar berisi nama sistem yaitu Sistem Informasi Penjualan Cinderamata CV
Serasan Oniex Sidoarjo. Sedangkan simbol persegi panjang yang ada pada kiri dan
kanan lingkaran tersebut merupakan entitas atau unit luar yang terkait di dalam proses
sistem tersebut. Aliran data yang terjadi pada sistem ini juga dengan jelas digambarkan
menggunakan simbol panah berarah yang diberikan keterangan proses yang terjadi di
dalamnya.
Sedangkan pada DFD level 0 yang merupakan pengembangan dari CD, sistem
terbagi menjadi 3 proses besar yang juga digambarkan menggunakan simbol lingkaran.
Penggambaran ini dapat dikatakan tepat apabila dilihat menggunakan model De Marco
atau Yourdon. Entitas yang sebelumnya ada pada CD pun tetap berkomunikasi
melewati proses yang telah terbagi menjadi lebih spesifik dengan menggunakan aliran
data dengan label yang juga dibuat menjadi lebih spesifik yang direpresentasikan
dengan simbol panah.

2. Ketentuan Penggambaran
Dalam penggambaran DFD, terdapat beberapa aturan, yaitu :
a. Setiap lingkaran proses minimal mempunyai 1 input dan 1 output
b. Antara entitas eksternal dan entitas eksternal lainnya tidak berhubungan
langsung tanpa adanya proses
c. Antara entitas eksternal dan penyimpanan data tidak berhubungan langsung
tanpa adanya proses
d. Antara 2 penyimpanan data/data store tidak berhubungan langsung tanpa
adanya proses
e. Satu arus data tidak dapat berarti dua nama arus data
f. Setiap aliran data (data flow) harus mempunyai nama/label yang bermakna
g. Ukuran dan bentuk segi-4 untuk entitas tetap sama
h. Panah yang melengkung dan lurus sama saja

Berdasarkan aturan-aturan tersebut, DFD yang telah diperlihatkan pada gambar 1.2
sampai 1.5 telah memenuhi semuanya.

Pada DFD level 0 di atas terdapat sebuah pemborosan kata pada penamaan
proses, dimana simbol lingkaran sendiri sudah mewakili kata ‘proses’ namun tetap
ditambahkan kata ‘proses’nya di dalam lingkaran tersebut. Seharusnya penamaan
untuk ketiga proses tersebut cukup ‘Pendataan Produk’ untuk lingkaran proses 1.0,
‘Pemesanan’ untuk lingkaran proses 2.0, dan ‘Pembayaran’ untuk lingkaran proses 3.0.
Namun disamping itu, setiap proses telah sesuai dengan aturan pembuatan DFD
poin (a) dimana setiap proses telah memiliki minimal 1 input dan 1 output. Misalnya
pada Proses 1.0, terdapat input dari entitas Admin berupa Data Produk dan
menghasilkan output ke entitas Customer berupa Data Produk. Maksudnya adalah,
admin dapat melakukan proses pendataan produk yang mana nantinya produk yang
telah di data dapat dilihat/diakses oleh customer. Begitupun dengan Proses 2.0
menerima 1 buah input dari entitas Customer dan menghasilkan 2 buah output untuk
entitas Admin dan Customer. Disini dapat diartikan bahwa customer melakukan proses
pemesanan dan data pemesanan tersebut diterima baik oleh admin maupun customer
itu sendiri. Terakhir, pada proses 3.0 terdapat input dari entitas customer berupa data
login yang akan digunakan dalam proses pembayaran yang mana nantinya pembayaran
ini menghasilkan laporan data pembayaran untuk admin dan menghasilkan nota atau
bukti pembayaran untuk customer terkait.
Setiap entitas pada DFD level 0 tersebut tidak berhubungan secara langsung
namun melalui minimal 1 proses. Ini sejalan dengan aturan pembuatan DFD poin (b).
Setiap aliran data pada DFD tersebut juga memiliki nama atau label yang jelas dan
sesuai serta tidak memiliki label yang lebih dari 1 dimana ini sesuai dengan aturan
pada poin (e) dan (f). Penamaan label pada DFD tersebut juga sudah sesuai dengan
menggunakan nama benda untuk penamaannya.

Pada DFD level 1 untuk proses 1 di atas telah memenuhi aturan yang telah dikaji
terhadap DFD level 0 sebelumnya. Sedangkan sisanya dapat dilihat bahwa pada DFD
tersebut tedapat data store dimana pada aturan poin (c) dan (d) dimana entitas tidak
boleh berhubungan dengan data store secara langsung tanpa adanya proses serta antar
data store juga tidak boleh berhubungan tanpa adanya proses. Dapat dilihat pada DFD
level 1 proses 1 tersebut, data store Data Produk terhubung dengan entitas Admin
melalui 2 buah proses, yaitu proses 1.1 Pendataan Produk dan proses 1.2 Cek
Kelengkapan Data Produk. Ini artinya input data produk dari admin akan masuk ke
proses pendataan dan hasilnya diteruskan sebagai input untuk proses pengecekan
kelengkapan, setelah itu data baru dapat disimpan dalam data store. Data store Data
Produk juga terhubung dengan entitas Customer melalui proses 1.3 Tampilkan Data
Produk yang artinya data-data yang dalam data store ini menjadi input bagi proses
untuk menampilkan data produk dan hasil pemrosesannya berupa tampilan data produk
yang dapat dilihat oleh customer.
Selain itu, dapat dilihat juga pada gambar 1.4 dan 1.5 yaitu DFD level 1 untuk
proses 2 dan 3 bahwa penggambaran DFD disana sudah sesuai dengan aturan-aturan
pembuatan DFD yang telah disebutkan sebelumnya.

3. Kesesuaian Konteks
Konteks yang diangkat pada kajian analisis ini adalah mengenai penjualan.
Analisis yang dilakukan pada Sistem Informasi Penjualan Cinderamata CV Serasan
Oniex Sidoarjo ini sudah sesuai jika dengan asumsi sistem ini adalah sistem yang
sederhana dimana hanya 2 entitas eksternal yang terlibat di dalamnya. Proses yang
digambarkan juga sudah sesuai apabila digunakan asumsi yang sama dengan
sebelumnya. Tidak ada proses yang aneh dan ambigu dalam CD dan DFD yang telah
digambarkan. Karena hal itu pula, penyusun dapat dengan mudah memahami alur
sistem yang dibuat hanya dengan melihat rancangan CD dan DFD nya.

C. Diagram Dekomposisi
Berikut merupakan diagram dekomposisi dari CD dan DFD pada Sistem Informasi
Penjualan Cinderamata CV Serasan Oniex Sidoarjo.

D. Sumber CD dan DFD


Pinhome.id. 12 Juni 2021. Contoh DFD dan Diagram Konteks. Diakses pada Minggu,
20 Maret 2022 pukul 19.35 melalui tautan https://www.pinhome.id/blog/contoh-
dfd/#:~:text=Konteks%20diagram%20dan%20DFD%20memiliki,telah%20digambarkan
%20oleh%20diagram%20konteks

Anda mungkin juga menyukai