GURUKU PELITAKU
Tahukah engkau?
Dialah guruku
Bukan hanya soal mengajar hingga pandai saja, namun juga mendidikan karakter dari anak
didik itu sendiri. Pendidikan karakter itu sangatlah penting untuk diterapkan di lembaga-
lembaga formal seperti sekolah. Untuk itu, mari untuk sama-sama memajukan pendidikan
indonesia dengan terus berupaya dan juga berinovasi dalam mendidik.
Jika bukan kita siapa lagi, dan jika bukan sekarang kapan lagi. Bangsa yang besar adalah
bangsa yang didalamnya terbangun unsur-unsur yang saling bersinergi. Maka dari itu, mari
saling mengeratkan pegangan untuk Indonesia lebih unggul.
Suatu hari, Zebra melihat Gajah sedang minum sendirian di tepi kolam. Zebra adalah hewan serupa kuda
dengan belang hitam putih di tubuhnya.
"Apa sih istimewanya si Gajah? Badannya gemuk dan punya hidung panjang sekali. Kulitnya berwarna
cokelat dan terlihat kotor. Coba lihat aku. Badanku bersih dengan warna yang cantik dan unik," ucap Zebra
menyombongkan diri.
Si Gajah mendengar ucapan Zebra. Namun, ia cuek saja. Gajah sudah biasa mendengarkan ucapan
kesombongan si Zebra. Merasa diabaikan, Zebra berjalan mendekati Gajah.
"Hai, Gajah! Bagaimana bisa kamu punya badan jelek begini? Semua hewan tidak ada yang takut padamu
meski badanmu besar," kata Zebra.
Gajah menoleh sebentar, lalu meneruskan kesibukannya minum air. Sesekali ia menyiramkan air ke
tubuhnya. Zebra lalu menjauh. Ia kesal Gajah seakan tidak mendengar perkataannya.
Zebra berlari dan bermain bersama teman-temannya. Setelah lama bermain, Zebra merasa kehausan. Ia
berjalan ke arah tepi kolam. Si Gajah masih saja bermain air.
"Dasar Gajah! Lama benar ia main air," kata Zebra. Sesampainya di tepi kolam, Zebra bingung bagaimana
cara minum. Selama ini ia minum di kolam seberang, tapi sekarang kolam itu airnya surut sekali. Zebra
hanya duduk di samping Gajah.
"Kamu ingin minum, Zebra?" tanya Gajah. Zebra menoleh dengan wajah wajah sedih.
"Iya, Gajah. Aku tidak bisa mengambil air minum," kata Zebra. Gajah lalu mengambil air di kolam dengan
belalainya. Ia tuangkan air itu ke lubang kecil di tanah.
"Minumlah jika kamu mau, Zebra," kata Gajah. Zebra kaget melihat kebaikan Gajah.
Ia baru menyadari selama ini telah bersikap jahat terhadap Gajah. "Terima kasih, Gajah, kamu begitu baik
padaku. Maafkan aku selama ini selalu berkata jahat dan mengejekmu," ucap Zebra.
Gajah mengangguk dan tersenyum. "Minumlah. Kamu pasti haus sekali," ucap Gajah. Ia kembali asyik
bermain air. Sejak itu, Gajah dan Zebra berteman akrab dan selalu bermain bersama di tepi kolam.