Anda di halaman 1dari 3

GURU

Guru kau adalah pahlawan tanpa tanda jasa

Mengabdi untuk bangsa

Membagi ilmu untuk kami

Dengan penuh kesabaran


PUISI KELAS
KECIL
Didikan terhadap kami

Kepedulian dan kasih sayangmu

Yang selalu kau berikan

Tak akan pernah terlupakan

GURUKU PELITAKU

Kuikuti sudah langkah kaki ini

Membawaku menuju lorong-lorong tak berujung

Namun, selalu kudengar sang pelita memanggilku


PUISI KELAS
Dengan untaiannya sang pelita menuntunku BESAR

Karena pelita, ku keluar dari lorong

Karena pelita, kudapat meraih cita-cita

Tahukah engkau?

Ada pelita yang selalu kuingat

Ada pelita yang selalu kuhormati

Dialah guruku

Guru yang memberi setitik ilmu

Tak putus asa walau peluh terus mengucur

Tidaklah untuk dirinya seorang

Hanya untuk generasi penerus bangsa


PIDATO KELAS BESAR

Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua…


Puji syukur kita panjatkan atas kehadiran Tuhan YME, karena atas berkat rahmat dan
hidayahnya lah sehingga pada hari yang cerah ini kita semua masih diberikan kesempatan
untuk bisa berkumpul ditempat ini.
Pertama-tama, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak untuk kesempatan
yang berharga ini. Berdirinya saya disini adalah untuk membawakan pidato bertempa
pendidikan. Semua gagasan saya ini bisa diterima dan mampu memberikan manfaat untuk kita
semua.

Hadirin yang berbahagia,


Pendidikan adalah semua elemen penting dalam kehidupan yang harus menjadi perhatian
semua pihak. Lahirnya bangsa yang cerdas dan bijaksana dimulai dari generasinya. Begitu
penting arti sebuah pendidikan dalam membangun sebuah bangsa yang kuat. Bagaimana dengan
kondisi Pendidikan kita saat ini? Tentunya kita sama-sama sadar, bahwa untuk memajukan
pendidikan Indonesia, semua pihak harusnya bersinergi.

Hadirin yang terhormat,


dalam rangka memajukan pendidikan indonesia harus dimulai dari lembaga formal dimana
anak-anak bangsa ditempa. Perlunya regulasi yang baik dan juga matang untuk bisa
memberikan pendidikan terbaik untuk anak bangsa. Perbaikan harus kita lakukan untuk
memaksimalkan lulusan uang berkompeten dan mampu berdistribusi dalam negara nantinya.
Semua itu tidaklah bisa didapatkan dengan instan, butuh proses yang Panjang dan juga
konsistensi yang tinggi.
Kita sama-sama menyadari bahwa sistem pendidikan harus disesuaikan dengan perkembangan
zaman. Seperti sekarang ini, yakni zaman serba digital, tentunya sistem yang digunakan juga
harus sesuai dengan kebutuhan pendidikan saat ini.

Bukan hanya soal mengajar hingga pandai saja, namun juga mendidikan karakter dari anak
didik itu sendiri. Pendidikan karakter itu sangatlah penting untuk diterapkan di lembaga-
lembaga formal seperti sekolah. Untuk itu, mari untuk sama-sama memajukan pendidikan
indonesia dengan terus berupaya dan juga berinovasi dalam mendidik.

Jika bukan kita siapa lagi, dan jika bukan sekarang kapan lagi. Bangsa yang besar adalah
bangsa yang didalamnya terbangun unsur-unsur yang saling bersinergi. Maka dari itu, mari
saling mengeratkan pegangan untuk Indonesia lebih unggul.

Hadirin yang saya hormati,


Demikian pidato singkat yang sempat saya bawakan kali ini. Semoga pidato singkat ini dapat
mengena dalam benak hadirin sekalian. Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan. Akhir kata,
saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi.
~Gan en~
BERCERITA DONGENG KELAS KECIL
Gajah Baik Hati
Pernahkah kalian melihat gajah? Besar, kan, badan si gajah? Tentu besar sekali. Lebih besar dari tubuh
orang dewasa. Selain badannya yang gemuk dan besar, gajah punya ciri khas lain, yaitu belalainya yang
panjang dan kupingnya yang lebar. Wah, unik sekali, ya!

Suatu hari, Zebra melihat Gajah sedang minum sendirian di tepi kolam. Zebra adalah hewan serupa kuda
dengan belang hitam putih di tubuhnya.

"Apa sih istimewanya si Gajah? Badannya gemuk dan punya hidung panjang sekali. Kulitnya berwarna
cokelat dan terlihat kotor. Coba lihat aku. Badanku bersih dengan warna yang cantik dan unik," ucap Zebra
menyombongkan diri.

Si Gajah mendengar ucapan Zebra. Namun, ia cuek saja. Gajah sudah biasa mendengarkan ucapan
kesombongan si Zebra. Merasa diabaikan, Zebra berjalan mendekati Gajah.

"Hai, Gajah! Bagaimana bisa kamu punya badan jelek begini? Semua hewan tidak ada yang takut padamu
meski badanmu besar," kata Zebra.

Gajah menoleh sebentar, lalu meneruskan kesibukannya minum air. Sesekali ia menyiramkan air ke
tubuhnya. Zebra lalu menjauh. Ia kesal Gajah seakan tidak mendengar perkataannya.

Zebra berlari dan bermain bersama teman-temannya. Setelah lama bermain, Zebra merasa kehausan. Ia
berjalan ke arah tepi kolam. Si Gajah masih saja bermain air.

"Dasar Gajah! Lama benar ia main air," kata Zebra. Sesampainya di tepi kolam, Zebra bingung bagaimana
cara minum. Selama ini ia minum di kolam seberang, tapi sekarang kolam itu airnya surut sekali. Zebra
hanya duduk di samping Gajah.

"Kamu ingin minum, Zebra?" tanya Gajah. Zebra menoleh dengan wajah wajah sedih.

"Iya, Gajah. Aku tidak bisa mengambil air minum," kata Zebra. Gajah lalu mengambil air di kolam dengan
belalainya. Ia tuangkan air itu ke lubang kecil di tanah.

"Minumlah jika kamu mau, Zebra," kata Gajah. Zebra kaget melihat kebaikan Gajah.

Ia baru menyadari selama ini telah bersikap jahat terhadap Gajah. "Terima kasih, Gajah, kamu begitu baik
padaku. Maafkan aku selama ini selalu berkata jahat dan mengejekmu," ucap Zebra.

Gajah mengangguk dan tersenyum. "Minumlah. Kamu pasti haus sekali," ucap Gajah. Ia kembali asyik
bermain air. Sejak itu, Gajah dan Zebra berteman akrab dan selalu bermain bersama di tepi kolam.

Anda mungkin juga menyukai