Anda di halaman 1dari 10

PIDATO

Pendidikan

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam yang telah memberikan limpahan
rahmat serta karunia-Nya sehingga pada kesempatan ini kita dapat berkumpul disini
dalam keadaan sehat walafiat. Tak lupa sholawat serta salam tetap kita
curahkankepada junjungan Nabi Muhammad SAW. Karena atas petunjuk dan
bimbingannya kepada kita semua sehingga sampai saat ini kita masih berada pada
jalan yang di ridhoi oleh Allah SWT yakni islam.

Bapak/Ibu dan teman-teman sekalian yang berbahagia.Pada kesempatan yang


indah ini, mohon izinkan saya memberikansekata dua kata untuk menyampaikan
sebuah ceramah singkat dan berwasiat khususnya untuk diri saya pribadi dan
umumnya untuk para hadirin sekalian. Dimana tema dari ceramah yang akan saya
sampaikan hari ini adalah mengenai pentingnya pendidikan moral dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.

Bapak/Ibu guru dan teman-teman yang saya cintai. Kita harus mengetahui bahwa
sebuah bangsa dan negara sangat dipengaruhi oleh moralitasmasyarakatnya. Bisa
dikatakan sebuah bangsa dan negara akan menjadi lemah apabila perilaku
masyarakatnya tidak didasari oleh moral yang baik dalam setiap tingkah lakunya.

Oleh karena itu wajib hukumnya bagi seluruh lapisan masyarakat dari sebuah
bangsa dan negara untuk senantiasa menjaga moralitasnya. Yang mana beberapa
pengaruh maupun efek buruk dapat merusak nilai kearifan kita semua sebagai
sebuah bangsa yang bermartabat. Hal tersebut haruslah kita cegah dan tanggulangi
bersama agar tercipta sebuah bangsa dan negara yang kuat di mata dunia serta
disegani oleh negara-negara lain.

Namun, kita semua tidak sepatutnya tidak terbuai dengan berbagai kenyamanan dan
kemudahan yang diciptakan tersebut untuk digunakan dengan berleha-leha saja,
karenabisa jadi semua yang kita dapat secara mudah dan instan itu malah secara
tidak langsung akan merusak moral kita. Maka ada baiknya pula apabila kita semua
yang ada di sini untuk lebih bijak dalam menggunakan kemudahan-kemudahan atau
sarana prasarana yang telah tersedia tersebut dan dapat dimanfaatkan untuk tujuan
yang baik

Yang sesungguhnya kita tahu bahwa anak-anak merupakan aset generasi muda
yang peranannya sangatlah penting dalam membangun kemajuan sebuah negeri.
Untuk itu, peran orang tua sangat dibutuhkan dalam hal ini, agar dapat mendidik
putra-putrinya agar menjadi pribadi yang unggul dan berakhlak mulia.

Orang tua sudah sepatutnya harus senantiasa melakukan pemantauan terhadap


anak-anaknya agar terhindar dari pengaruh buruk yang dapat merusak moralitas
mereka. Seperti melalui tayangan televisi maupun internet yang tak patut ditonton
oleh anak-anak yang bisa memberi pengaruh buruk pada mereka.

Selalu memberikan nasihat yang mendidik dan mengarah padakebenaran


merupakan suatu kewajiban yang sangat penting dilakukan oleh setiap orang
tua.Sebaiknya pilihlah tayangan yang bisa membawa kearah positif dan membatasi
tontonan yang berkonten kedewasaan atau bahkan kekerasan dimana hal itu sendiri
dapat membentuk karakter dari seorang anak untuk melakukan hal yang sama
dengan apa yang telah ditonton dan hal itu bisa merusak moralitas anak-anak kita.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk membentuk moral yang baik pada anak-
anak. Misalnya saja dengan memberikan pendidikan agama sejak usia dini, serta
para orang tua juga dapat memberikan berbagai macam informasi serta motivasi
sehingga membuat anak-anak mereka lebih bersemangat dan termotivasi untuk
belajar lebih giat.
Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini.Semoga apa
yang telah saya sampaikan tadi dapat bermanfaat bagi kita semuadan kita selalu
dalam lindungan dan rahmat-Nya yang telah dianugerahkan oleh Allah SWT yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati, saya mohon maaf.Akhir kata,
Wassalamualikum Wr.Wb
Sosial

Assalamualaikum wr wb,

Bapak-bapak/ibu-ibu yang saya hormati, pertama-tama marilah kita panjatkan puji


dan syukur kepada Tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul ditempat ini, 

Saya ucapkan terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan untuk


menyampaikan sebuah pidato tentang dampak atau pengaruh media sosial terhadap
anak anak remaja, lingkungan, orang tua, maupun terhadap diri kita sendiri.

Ibu/Bapak yang saya hormati, sebelumn saya menyampaikan lebih jauh pidato ini,
ada satu pertanyaan yang ingin saya ajukan kepada ibu/bapak yang hadir ditempat
ini.

"siapa diatara ibu/bapak yang hadir ditempat ini yang tidak mempunyai aku?"...

Dari pertanyaan tersebut dan dari jumlah ibu/bapak yang mengakui telah mempunyai
akun. Maka saya bisa simpulkan, sedikit sekali diantara kita yang hadir ditempat ini
yang tidak memiliki akn, malah bisa dibilang hampir semuanya telah memiliki akun.

Ibu/Bapak yang saya hormati, dari data yang mengacu pada pertanyaan tadi, saya
berkesimpulan, kalau kita semua pasti sudah memiliki salah satu media sosial yang
banyak jenisnya.

Kalau kita menilik dari berbagai macam media sosial yang ada saat ini, kita bisa
memilah milah media sosial mana yang akan kita gunakan, hal tersebut mungkin
tergantung dari seberapa banyak komunitas atau orang-orang yang dekat dengan
kita menggunakan media sosial. Contohnys, bila orang yang berada ata orang yang
dekat dengan kita menggunakan Twitter atau Facebook, mungkin kita juag akan
mengikutinya. 

Ibu/Bapak yang saya hormati, yang menjadi permasalahannya adalah "Bagaimana


kita menggunakan media sosial tersebut". 
Pada Bagian ini... Silahkan dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi saat ini.
Contohnya pada saat saya membuat contoh pidato tentang media sosial ini. Hal
yang sedang rame dibicarakan akalah tentang HOAX. Atau bila ibu/bapak
membutuhkan contoh pidato tentang facebok, silahkan liat contoh pidato
facebook ini.

Ibu/Bapak yang saya hormati, sebetulnya masih banyak hal ingin saya sampaikan
dikesempatan yang ini tentang untung dan ruginya kita menggunakan atau menjadi
salah satu komunitas media sosial, namun mudah-mudahan dengan sedikit pidato
yang telah saya sampaikan tadi, bisa menjadi satu pelajaran berhaga, .

Terimakasih atas waktu dan kesempatan yang telah diberikan kepada saya ini,
akhirul kata, wassalamualaikum wr wb

PUISI
Puisi tentang Pendidikan

Puisi 1

Judul: Guru adalah Kunci


Karya: Meghana Taylor
Judul Asli: Teacher

Guru adalah kunci


Yang membuka wawasan
Kau yang menjadi petunjuk untuk membentuk cara pikir
Kau adalah satu-satunya
 
Kau bak penggembala
Yang menjaga domba-domba tetap di jalurnya
 
Kau, guru, membalik halaman
Dari sebuah buku besar
Kau mendidik kami
 
Terima kasih guruku,
Telah mendidik kami
Dari sekumpulan manusia, engkau istimewa

Puisi 2
Judul: Pahlawanku yang Terbaik
Karya: Nadia Ayu
 
Sinaran sang mentari
Tanda tuk memulai hari-harimu
Tak ada kata lelah dari dirimu
Kata semangat yang kau ingatkan kepadaku
 
Guruku
Jasa-jasamu yang aku ingat
saat aku berputus asa
Perjuangan besarmu yang aku kagumi
Kesabaranmu yang menjadi ciri khas mu
 
Ohh guruku
Senyum semangatmu
Amarahmu
Kesabaranmu
Yang menjadi tanda kedatanganmu
 
Ilmumu
Yang telah kau berikan kepada semua anak didikmu
Semoga akan bermanfaat untuk semua orang
Terima kasih guruku
Jasamu akan kukenang selamanya

Puisi 3

Judul: Mengejar Mimpi


Karya: Mohammad Sya’roni

Bilamana mentari bangun pagi


Ku telah berlari memulai hari
Mentari tersenyum menyemangati
Diiringi syahdunya merpati bernyanyi
 
Walau kerikil tajam ku temui
Walau angin pagi menusuk ulang ini
Walau hujan memandikan diri ini
Walau ransel membebani raga ini
 
Namun tak menyerah diri ini
Semakin kilat lari ini
Tuk menuju sekolah yang menanti
Tempatku menuntut ilmu tuk nanti
 
Walau kadang tak paham ilmu ini
Ku tanyakan pada guru tiap hari
Walau tugas menumpuk tanpa henti
Tak kenal lelah ku kerjakan semua ini
 
Ku takkan menyerah mengejar mimpi
Walau badai kehidupan melempar diri ini
Ke lautan putus asa dan malas diri
Namun ku bangkit lagi mengejar mimpi
 
Dengan doa dan usaha ku kejar mimpi
Dan tawakal pada sang illahi
Ku jadikan pelecut tuk mengejar mimpi
Demi masa depan yang syahdu nanti
 
Puisi 4
Judul: Jejak Para Perindu
Karya: Ana Masrurotul Jannah

Aku kembali melangkah


Menjejakkan kakiku dengan pasti
Yang kugenggam memang api
Api yang nyalanya abadi
Akan kupercikan sedikit pada lilin kecil
Berharap di hari nanti mampu menyalakan lentera-lentera di
tengah petang
 
Aku menjejakkan kakiku dengan mantap hati
Agar ribuan malaikat meneduhi langkah kecilku
Kuharap butiran keringat tak henti menetes
Demi membasuhku dari kegersangan hati
Mengobatiku dari dahaga akan cahaya terang
 
Aku menjejakkan kakiku dengan sepenuh hati
Menabur cinta dan asa di setiap pijakanku
Berharap jejak langkahku tak terhapus
Lalu tumbuh jutaan bunga berwarna-warni
Jalan terjal penuh duri itu akan membuatku limbung
Tetapi kesulitan itu semakin membuatku mampu untuk tegak
 
Di jalan yang teduh oleh kepak sayap malaikat itu
Kurangkai kembali mimpi-mimpi yang usang dan mulai
berdebu
Berharap makhluk-makhluk menyenandungkan
permohonan ampunan
Pada jiwa-jiwa yang kakinya menapak di jalan itu
Jalan yang ku percaya mampu membawaku pada yang
Haqq
Dalam merengkuh ridha-Nya

 
Puisi 5
Judul: Rindu Guru Tercinta
Karya: Greety Marbun

Di keheningan malam yang gelap


kau beriku obor kehidupan
Meski hanya bertahan satu malam
Namun berguna untuk kehidupanku
 
Di teriknya panas siang hari
Kau beriku keteduhan
Meski hanya sekejap kurasa
Namun selalu kurasakan dalam hidupku

 Jasa yang setiap kau lakukan


Tak ubahnya kasih sayang
Tak pernah mengharap balas
Karena kau pahlawan kehidupan
 
Baru kusadari
Betapa beratnya kau menjadi guru
Butuh waktu dan tenaga super
Karena muridmu kini sudah menjadi guru
Sepertimu…
 

PUISI BEBAS

1. Cita-citaku Menjadi Dokter


Dari kecil aku bercita-cita
Ingin sekali menjadi dokter.
Memakai seragam putih
Di rumah sakit mengobati.
Dokter itu orang pintar
Selalu belajar dengan rajin
Tak pernah malas-malasan
Hatinya baik membantu insan.

2. Sajadah Panjang
Ada sajadah panjang terbentang
Dari kaki buaian
Sampai ke tepi kuburan hamba
Kuburan hamba bila mati
Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan sujud
Di atas sajadah yang panjang ini
Diselingi sekedar interupsi
Mencari rezeki, mencari ilmu
Mengukur jalanan seharian
Begitu terdengar suara azan
Kembali tersungkur hamba
Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan rukuk
Hamba sujud dan tak lepas kening hamba
Mengingat Dikau
Sepenuhnya.

3.Kau Ajarkan Kami

Cita-citaku menjadi guru


Para guru sangat mulia
Mengajarkan kami ilmu
Belajar berhitung dan membaca.

Karena guru kami tahu


Mana buruk mana yang baik
Bukan sekedar ilmu
Tetapi juga akhlak yang baik.

4. Mulia di Dunia, Mulia di Akhirat

Dunia ini sementara


Begitu yang diajarkan para ulama.

Carilah bekal untuk akhirat


Agar di sana hidup selamat.

Maka inginku menjadi guru


Menuntut ilmu dan mengajarkan
Sebab di sana lah tumbuh kemuliaan.
Moga di dunia hidup mulia,
Moga di akhirat mendapat pahala.

Ibu,
Doakan anakmu
Agar cita-citanya tercapai
Agar hidup dengan pandai
Agar mulia, di dunia maupun di akhirat kelak.

5. Terimakasih Guruku

Terimakasih guruku
Yang selalu memotivasi diriku.

Karenamu
Kini aku banyak tahu

Karenamu
Aku mengenal banyak ilmu.

Semoga suatu hari nanti


Akupun bisa sepertimu
Mengajarkan dengan penuh sabar

Maafkan muridmu ini


Jika lama tak mengerti

Engkaulah guruku
Yang terbaik dan kucintai.

Dari hati
Aku mendoakan
Agar engkau selalu dalam lindungan-Nya.

Anda mungkin juga menyukai