SK Tim PPRA

Diperiksa dan disetujui oleh:
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM DARUS SYIFA’ SURABAYA
Nomor: 0539.B/Dir-SK/RSI.DS/IV/2022
TENTANG
TIM PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA (PPRA)

RUMAH SAKIT ISLAM DARUS SYIFA’ SURABAYA
DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM DARUS SYIFA’ SURABAYA
Bismillahirrohmanirrohim
Menimbang : a. Bahwa pemberian antimikroba (antibiotik atau antibakteri, antijamur,
antivirus, antiprotozoa) di Rumah Sakit Islam Darus Syifa’ yang tidak rasional
dan tidak bijak dapat memicu terjadinya resistensi yaitu ketidakmampuan
membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroba sehingga penggunaan
pada penanganan penyakit infeksi tidak efektif
b. Bahwa sebagai upaya mengurangi kejadian resistensi antimikroba akibat dari
penggunaan antimikroba yang tidak bijak dan pencegahan pengendalian
infeksi di Rumah Sakit Islam Darus Syifa’ Surabaya
c. Bahwa sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan, mengurangi
morbiditas dan mortalitas serta mengurangi beban biaya perawatan dan
pengobatan pasien akibat infeksi bakteri resisten
d. Bahwa untuk melaksanakan butir a, b, dan c di atas maka perlu ditetapkan
dalam Keputusan Direktur tentang Tim Program Pengendalian Resistensi
Antimikroba (PPRA)
Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang

Kesehatan
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 tahun 2017
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2015 tentang
Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2021
tentang Pedoman Penggunaan Antibiotik
6. Surat Keputusan Yayasan Darus Syifa’ Surabaya Nomor: 081/YDS/XII/2019
tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit Islam Darus Syifa’ Surabaya
MEMUTUSKAN
JL.Raya Benowo No.5 Surabaya. Telp. (031) 7406293, 7402866, 7404603 Fax. (031) 7422842.
Email : rsidarussyifa@gmail.com Web : www.rsidarussyifa.co.id
Fasilitas : IGD 24 Jam●Poli Umum●Rawat Inap●Bersalin●Laboratorium●Radiologi●ECG●USG●Instalasi Farmasi●CT-Scan●Endoskopi●
Poli Gigi●EEG● Ambulans●Ruang Operasi●Konsultasi Gizi● Fisioterapi●Poli KIA (Pemeriksaan Ibu Hamil, Pemeriksaan Ibu Setelah
Melahirkan, KB,Imunisasi)●Praktek Spesialis:Spesialis Mata●Spesialis Anak●Spesialis Bedah●Spesialis Kebidanan & Kandungan●
Spesialis Penyakit Dalam●Spesialis Paru●Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah● Spesialis Saraf● Spesialis Kulit & Kelamin● Spesialis
THT-KL● Spesialis Orthopedi & Traumathologi●Spesialis Anasthesi● Spesialis Urologi●Spesialis Radiologi●Spesialis Kedokteran
Jiwa●Spesialis Keterapian Fisik & Rehabilitasi●Spesialis Bedah Syaraf●Spesialis Bedah Mulut●
Menetapkan
Kesatu : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM DARUS
SYIFA’ TENTANG TIM PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI
ANTIMIKROBA (PPRA) RUMAH SAKIT ISLAM DARUS SYIFA’
SURABAYA
Kedua : Mencabut dan menyatakan tidak berlaku Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit
Islam Darus Syifa’ Nomor 0399.A/Dir.SK/RSI.DS/IV/2019 tentang Tim Program
Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) Rumah Sakit Islam Darus Syifa’
Surabaya
Ketiga : Tim Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) Rumah Sakit Islam
Darus Syifa’ sebagaimana tercantum dalam lampiran Surat Keputusan ini
Keempat : Keputusan ini berlaku mulai tanggal 4 April 2022 sampai dengan 3 April 2025
dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat perubahan akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Surabaya
Pada tanggal : 4 April 2022
RUMAH SAKIT ISLAM DARUS SYIFA’
Direktur
dr. H. M. Faiz, Sp. THT-KL

NPP. 01.129.04.05
Tembusan :
1. Kepala Bidang Medik
2. Kepala Bidang Keperawatan
3. Kepala Bidang Umum
4. Arsip
Lampiran Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Islam Darus Syifa’

Nomor : 0539.B/Dir-SK/RSI.DS/IV/2022
Tentang : Tim Pogram Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) Rumah Sakit Islam
Darus Syifa’ Surabaya

DIREKTUR
dr. H. M. Faiz, Sp. THT-KL
KETUA TIM
dr. Eko Agus Cahyono
SMF
KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR

KEPERAWATAN LABORATORIUM INSTALASI
FARMASI DAN PGA
Azizah Tri Kurnia, Sutiah, Amd.AK
Amd.Kep Musyafa’atun Anita, Apt. Ervina Maharani
Leny Dyah Astutik, Amd.AK Sutikno Putri, S. Farm
Amd.Kep
KOORDINATOR KOORDINATOR
TIM FARMASI & PPI
TERAPI (TFT)
TIM PGA
Apt. Nur Suci Siti Aminah,
Ratnawati, S. Farm S.Kep

TIM PENATAGUNAAN ANTIMIKROBA (PGA)

KETUA TIM PGA

dr. Yudith, Sp.PD
KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR

FARMASI KLINIK MIKROBIOLOGI KEPERAWATAN
KLINIK
SMF Azizah Tri Kurnia,
Apt. Ervina Maharani dr. Deby Amd.Kep
Sutikno Putri, S. Farm Kusumaningrum, M.Si, Leny Dyah Astutik,
Sp.MK Amd.Kep

SMF PPRA DAN PGA :

1. SMF Obgyn : dr. Danu Maryoto T., Sp.OG (K)
2. SMF Paru : dr. Winariani, Sp.P
3. SMF Jantung : dr. Ahmad Surya, Sp.JP
3. SMF Anak : dr. Agus Salim, Sp.A
4. SMF Orthopedi : dr. Yanuar C., Sp.OT
5. SMF Mata : dr. Ululil, Sp.M
6. SMF Kulit dan Kelamin : dr. Febrian Renatasari, Sp.KK
7. SMF THT : dr. H. M. Faiz, Sp.THT-KL
8. SMF Bedah : dr. Achmad Hendra, Sp.B
9. SMF Penyakit Dalam : dr. Umar Nur R., Sp.PD
10. SMF Urologi : dr. Raditya, Sp.U
11. SMF Syaraf : dr. Roxantin, Sp.S
12. SMF Anastesi : dr. Imam Suyuthi, Sp.An
13. SMF Bedah Mulut : drg. Nining Dwi Suti, Sp.BM
14. SMF Gigi : drg. Hj. Fevy

URAIAN TUGAS
RUMAH SAKIT ISLAM DARUS SYIFA’
No Jabatan Uraian Tugas
1. Ketua Tim a. Membantu Direktur Rumah Sakit Islam Darus Syifa’ Surabaya
dalam menetapkan kebijakan tentang pengendalian resistensi
antimikroba
b. Membantu Direktur Rumah Sakit Islam Darus Syifa’ Surabaya
dalam menetapkan kebijakan umum dan panduan penggunaan
antimikroba di rumah sakit
c. Membantu Direktur Rumah Sakit Islam Darus Syifa’ Surabaya
dalam melaksanakan program pengendalian resistensi
antimikroba
d. Membantu Direktur Rumah Sakit Islam Darus Syifa’ Surabaya
dalam mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program
pengendalian resistensi antimikroba
e. Menyelenggarakan forum kajian kasus pengelolaan penyakit
infeksi terintegrasi
f. Melakukan surveilans pola penggunaan antibiotik
g. Melakukan surveilans pola mikroba penyebab infeksi dan
kepekaannya terhadap antibiotik
h. Menyebarluaskan serta meningkatkan pemahaman dan
kesadaran tentang prinsip pengendalian resistensi antimikroba,
penggunaan antibiotik secara bijak bagi tenaga kesehatan dan
staf di rumah sakit melalui kegiatan pelatihan, serta pasien dan
keluarga melalui kegiatan penyuluhan
i. Melaksanakan pembinaan kualitas atau mutu program
j. Melaksanakan koordinasi dengan instalasi yang terkait dalam
membina kualitas program pengendalian resistensi antimikroba
k. Mengendalikan dan mengevaluasi kualitas program
l. Melaporkan kegiatan program pengendalian resistensi
antimikroba kepada Direktur Rumah Sakit Islam Darus Syifa’
Surabaya dan kepada Kementerian Kesehatan
2. Koordinator a. Menerapkan kewaspadaan standar dalam upaya mencegah
Keperawatan penyebaran mikroba resisten di keperawatan
b. Terlibat dalam cara pemberian antimikroba yang benar
c. Terlibat dalam pengambilan spesimen mikrobiologi secara
teknik aseptik
3. Koordinator a. Melakukan pemeriksaan Darah Lengkap, Urine Lengkap,

Laboratorium Faeces Lengkap, CRP atau sesuai form permintaan laboratorium
b. Melakukan pengiriman dan supervisi pemeriksaan mikrobiologi
c. Perencanaan dan pengadaan logistik laboratorium terkait
pemeriksaan mikrobiologi
d. Pencatatan dan pelaporan laboratorium mikrobiologi
e. Memberikan informasi pola mikroba dan pola resistensi secara
berkala tiap tahun melalui hasil uji kultur
4. Koordinator Instalasi a. Mengelola serta menjamin mutu dan ketersediaan antimikroba
Farmasi dan PGA yang tercantum dalam formularium
b. Memberikan rekomendasi dan konsultasi serta terlibat dalam
tata laksana pasien infeksi, melalui : pengkajian peresepan,
pengendalian, dan monitoring penggunaan antimikroba
c. Memberikan informasi dan edukasi tentang penggunaan
antimikroba yang tepat dan benar
d. Melakukan evaluasi penggunaan antimikroba bersama tim
e. Membantu tim pelayanan kesehatan di Rumah Sakit dalam
menerapkan penggunaan antimikroba secara bijak
f. Mendampingi dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP)
dalam menetapkan diagnosis penyakit infeksi, memilih jenis
antimikroba, dosis, rute, saat, dan lama pemberian
Ketua Tim PGA a. Memberikan persetujuan untuk penggunaan antimikroba
kelompok reserve
b. Menelaah tata cara dan pemberian antimikroba kelompok watch
dan reserve, dan memberikan reviu prospektif dan umpan balik
(prospective review and feedback) kepada DPJP sesuai
kebutuhan untuk menegakkan penggunaan antimikroba secara
bijak
c. Memberikan konsultasi tentang pengelolaan penyakit infeksi
d. Memimpin forum kajian kasus pengelolaan penyakit infeksi
secara terintegrasi
Koordinator Farmasi a. Melakukan reviu prospektif dan umpan balik kepada DPJP
Klinik sesuai kebutuhan untuk menegakkan penggunaan antimikroba
secara bijak dan mengkaji resep antimikroba secara
administratif, farmasetik, dan klinis sebelum disiapkan obatnya
untuk diberikan kepada pasien
b. Memberikan konsultasi dan rekomendasi dalam pemilihan
antimikroba, dosis rejimen (dosis, interval pemberian, rute/cara
pemberian, durasi), serta terlibat dalam pengelolaan pasien
infeksi melalui kunjungan di ruang rawat pasien
c. Melaksanakan penghentian otomatis (automatic stop order)
pemberian antimikroba sesuai indikasinya dan mendiskusikan
ulang dengan DPJP
d. Memberikan layanan informasi antimikroba kepada pasien
e. Memberikan konseling kepada pasien yang mendapatkan terapi

antimikroba untuk meningkatkan kepatuhan
f. Melaksanakan pemantauan manfaat dan keamanan antimikroba
setelah diberikan kepada pasien
g. Memantau, mencatat, dan mendiskusikan dengan DPJP reaksi
antimikroba yang tidak diinginkan, interaksi antimikroba
dengan obat lain, dengan makanan, dan dengan pemeriksaan
laboratorium, serta timbulnya reaksi alergi
h. Menginformasikan penggunaan antimikroba yang tidak bijak
kepada ketua Tim PGA
i. Melakukan evaluasi penggunaan antimikroba secara kuantitatif
dan kualitatif
Koordinator a. Memberikan pelayanan pemeriksaan mikrobiologi untuk tujuan
Mikrobiologi Klinik diagnosis infeksi yang meliputi uji biakan mikroba pathogen,
uji kepekaan terhadap antimikroba, uji molekuler, deteksi
antigen dan antibodi
b. Memberikan konsultasi hasil pengujian, atau kelayakan
spesimen yang tepat dalam upaya menegakkan diagnosis
(darah, sputum, pus, jaringan infeksi, urine, faeces, cairan
otak/pungsi lumbal, cairan atau jaringan tubuh lainnya), serta
metode pemeriksaan mikrobiologi yang tepat (kultur, serologi,
molekuler, dan metode lainnya sesuai perkembangan) dalam
upaya menegakkan diagnosis serta pengelolaan pasien infeksi
c. Memberikan konsultasi dan rekomendasi, serta terlibat dalam
pengelolaan pasien infeksi
d. Pembuatan antibiogram secara berkala setiap 12 bulan dan
melakukan upaya peningkatan kualitas dan pemanfaatan
antibiogram dalam penatagunaan antimikroba
Staf Medis Fungsional a. Merawat pasien secara etis dan professional
(SMF) b. Memberikan antimikroba sesuai Panduan Praktik Klinik (PPK)
dan Clinical Pathway (CP) penyakit infeksi, formularium
Rumah Sakit, dan pedoman penggunaan antibiotik (PPAB)
c. Mematuhi aturan yang diterbitkan oleh pimpinan Rumah sakit
tentang pengendalian resistensi antimikroba
d. Bekerja sama dengan Tim PPRA
Koordinator a. Penerimaan pasien
Keperawatan 1) Melakukan penerapan 10 benar sebelum pemberian
antimikroba pertama kali
2) Mengidentifikasi riwayat alergi antimikroba pada pasien
secara akurat
3) Melakukan pengambilan spesimen biakan secara tepat
sebelum pemberian antimikroba dimulai
4) Segera memulai pemberian antimikroba
b. Perawatan pasien
1) Melakukan penerapan 10 benar dalam 42-78 jam setelah
pemberian antimikroba yang pertama
2) Melaporkan perkembangan pasien termasuk mengawasi
efek terapi antimikroba dan timbulnya efek yang tidak
diharapkan
3) Melakukan penanganan spesimen klinik dan menyampaikan
informasi tentang hasil pemeriksaan mikrobiologi terbaru
kepada dokter, secepatnya setelah hasil tersedia
4) Bersama Tim PGA mendiskusikan pergantian rute
pemberian antimikroba IV ke oral dan peluang de-eskalasi
terapi antimikroba dengan farmasi dan dokter yang
meresepkan
c. Pemulangan pasien yaitu dengan mengedukasi mengenai
penggunaan antimikroba yang benar
5. Koordinator Tim Farmasi a. Menyusun kebijakan dan panduan penggunaan antimikroba di
dan Terapi (TFT) rumah sakit
b. Memantau kepatuhan penggunaan antimikroba secara bijak
c. Perbaikan pola sensitifitas antimikroba dan penurunan mikroba
multiresisten yang tergambar dalam pola kepekaan antimikroba
secara periodik setiap tahun
d. Membantu penyelenggaraan forum kajian kasus infeksi
terintegrasi
6. Koordinator Pencegahan a. Menerapkan kewaspadaan standar dalam upaya mencegah
dan Pengendalian Infeksi penyebaran mikroba resisten
(PPI) b. Surveilans kasus infeksi yang disebabkan mikroba multiresisten
c. Isolasi bagi pasien infeksi yang disebabkan mikroba
multiresisten
7. Staf Medis Fungsional a. Menerapkan prinsip penggunaan antimikroba secara bijak dan
(SMF) menerapkan kewaspadaan standar
b. Melakukan koordinasi program pengendalian resistensi
antimikroba di SMF
c. Melakukan koordinasi dalam penyusunan panduan penggunaan
antimikroba
d. Melakukan penyelenggaraan forum kajian kasus infeksi
terintegrasi (FORKIT)
e. Melakukan evaluasi penggunaan antimikroba bersama tim
Mengetahui,
Direktur
dr.H. M. Faiz, Sp.THT-KL

NPP.01.129.04.05

SK Tim PPRA

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

SK Tim PPRA

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Diperiksa dan disetujui oleh:

TIM PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA (PPRA)

DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM DARUS SYIFA’ SURABAYA

Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang

dr. H. M. Faiz, Sp. THT-KL

Lampiran Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Islam Darus Syifa’

TIM PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA (PPRA)

KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR

Lampiran Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Islam Darus Syifa’

TIM PENATAGUNAAN ANTIMIKROBA (PGA)

KETUA TIM PGA

KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR

Lampiran Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Islam Darus Syifa’

SMF PPRA DAN PGA :

Lampiran Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Islam Darus Syifa’

3. Koordinator a. Melakukan pemeriksaan Darah Lengkap, Urine Lengkap,

e. Memberikan konseling kepada pasien yang mendapatkan terapi

dr.H. M. Faiz, Sp.THT-KL

Anda mungkin juga menyukai