Anda di halaman 1dari 6

Silahkan mengerjakan tugas 3 ini, jika ada yang perlu ditanyakan silahkan gunakan forum

diskusi untuk berdiskusi. Perhatikan batas akhir mengunggah tugas ya,,,

No. Tugas Tutorial Skor Sumber


Maksimal Tugas
Tutorial
1 PT Bumi Manufacturing adalah perusahaan 25 BMP SIA:
manufaktur yang memproduksi Mesin Jahit.
PT Bumi Manufacturing sedang Modul 7
mengembangkan sistem informasi akuntansi
untuk mengatur aktivitas produksi. KB 1
Departemen di PT Bumi Manufacturing,
antara lain pembelian, penjualan, produksi,
akuntansi dan keuangan serta gudang. Untuk
memudahkan perancangan sistem informasi,
maka anda diminta untuk merancang activity
diagram untuk siklus produksi di PT Bumi
Manufacturing. Buatlah gambarnya dan beri
penjelasan gambarnya juga!
2 Mengapa perusahaan manufaktur memerlukan 25 BMP SIA:
akuntansi biaya?
Modul 7

KB 1
3 Identifikasi tiga ancaman/risiko yang 25 BMP SIA:
mungkin terjadi dalam siklus produksi di
perusahaan manufaktur dan cara Modul 8
mengatasinya!
KB 1
4 Identifikasi tiga ancaman/risiko yang 25 BMP SIA:
mungkin terjadi dalam siklus penggajian di
perusahaan manufaktur dan cara Modul 8
mengatasinya!
KB 3
-Keep spirit-
Lembar Jawaban
Nama : Ni Made Mawarni
Nim : 044399105

1. PT Bumi Manufacturing adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi Mesin


Jahit. PT Bumi Manufacturing sedang mengembangkan sistem informasi akuntansi
untuk mengatur aktivitas produksi. Departemen di PT Bumi Manufacturing, antara
lain pembelian, penjualan, produksi, akuntansi dan keuangan serta gudang. Untuk
memudahkan perancangan sistem informasi, maka anda diminta untuk merancang
activity diagram untuk siklus produksi di PT Bumi Manufacturing. Buatlah gambarnya
dan beri penjelasan gambarnya juga!
Jawaban : Activity Diagram Siklus Produksi perusahaan manufaktur PT Bumi
Manufacturing

Departemen Departemen Departemen Pegawai Sistem


Pembelian Produksi Penjualan Gudang Terkomputerisasi

Update data Mendesain


bahan baku produk

Bahan baku
tersedia
Ya
Membuat
anggaran
produksi
Tidak

Merencanakan
produksi

Membuat Mencetak
jadwal spesifikasi
produksi produk

Membuat Mengirimkan
produk bahan baku

Menghitung Menjual hasil


biaya produksi produksi
Dari diagram diatas dapat dijelaskan bahwa urutan-urutan fungsi yang dilakukan
sebagai berikut :
a) Akivitas dalam siklus produksi dimulai dari mendesain produk yang nantinya
akan diproduksi untuk mematikan proses produksi dilakukan dengan tujuan
menghasilkan sebuah produk yang benar-benar sesuai spesifikasi teknis yang
diinginkan dari berbagai aspek, seperti kualitas, bahan baku yang digunakan,
efektivitas proses produksi, dan aspek-aspek lainnya.
b) Setelah spesifikasi teknis sudah jelas ditentukan, selanjutnya mengecek
ketersediaan bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi. Apabila
belum tersedia depatermen pembelian akan diminta untuk mendatangkan
barang yang diinginkan, begitu[un sebaliknya apabila bahan baku sudah
tersedia, departemen produksi dapat meneruskan ke tahapan selanjutnya.
c) Mempertimbangkan anggaran produksi yang diperlukan untuk memperkirakan
besar biaya produksi yang mungkin akan dikeluarkan selama proses produksi.
d) Persiapan produksi, pada tahap ini biasanya sudah dibicarakan aspek teknis
yang akan dilakukan dalam proses produksi. Hal yang dibicarakan misalnya
menyangkut siapa saja yang akan terlibat dalam proses produksi, tahapan
proses produksi yang akan dilakukan, dan bagaimana Kerjasama yang akan
dilakukan antar setiap subunit produksi.
e) Penjadwalan proses produksi. Hal yang dibahas dalam tahap ini menyangkut
kapan produksi akan dimulai, kapan proses produksi akan berakhir, apakah
diperlukan jam kerja tambahan (jam kerja lembur), dan beberapa aspek lainnya
yang berhubungan dengan waktu pengerjaan sebuah produk.
f) Setelah proses produksi semua komponen biaya itu dikalkulasikan. Komponen
tersebut mencakup biaya tenaga kerja langsung, biaya jam kerja mesin, dan
biaya overhead lainnya.
g) Setelah semua tahap dilakukan, tahapan selanjutnya adalah menyerahkan
barang hasil produksi ke departemen penjualan. Biasanya harga jual produksi
ditentukan oleh departemen penjualan dengan mempertimbangkan seluruh
aspek biaya yang terlah dikeluarkan, termasuk total biaya produksi.
Sumber : BMP EKSI4312/ Modul 7 hal 7.7-7.8/ Sistem Informasi Akuntansi
2. Mengapa perusahaan manufaktur memerlukan akuntansi biaya?
Jawaban : Perusahaan manufaktur memerlukan akuntansi biaya karena bertujuan
untuk :
a. Memberikan informasi biaya yang berkaitan dengan proses perencanaan,
pengendalian, dan evaluasi kinerja operasi produksi. Untuk mencapai tujuan
ini, sistem informasi akuntansi harus didesain untuk mengumpulkan data real
time mengenai kinerja aktivitas produksi agar pihak manajemen dapat
membuat keputusan yang tepat pada waktunya.
b. Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam
menetapkan harga serta keputusan bauran produk.
c. Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung
persediaan serta harga pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan
perusahaan. Untuk mencapai tujuan kedua dan ketiga, sistem informasi
akuntansi harus dapat mengumpulkan biaya berdasrkan berbagai kategori,
kemudian membebankan biaya-biaya tersebut ke produk tertentu dan unit
organisasional tertentu.
Sumber : BMP EKSI4312/ Modul 7 hal 7.16/ Sistem Informasi Akuntansi

3. Identifikasi tiga ancaman/risiko yang mungkin terjadi dalam siklus produksi di


perusahaan manufaktur dan cara mengatasinya!
Jawaban : Ancaman atau risiko yang mungkin terjadi dalam siklus produksi di
perusahaan manufaktur dan cara mengatasinya :
a. Desain produk yang kurang baik. Risiko ini dapat mengakibatkan peningkatan
biaya dibeberapa lini. Misalnya, biaya kerugian karena sudah terlanjur dibeli
ternyata baru diketahui kemudian bahwa desain produknya belum sempurna.
b. Kelebihan atau kekurangan produksi. Kelebihan produksi dapat
mengakibatkan kelebihan pasokan barang atas permintaan jangka pendek
hingga menciptakan potensi masalah arus kas karena sumber daya terikat
dalam persediaan. Sementara itu, kekurangan produksi dapat mengakibatkan
kehilangan peluang penjualan dan ketidakpuasan pelanggan. Perencanaan
produksi yang akurat seharusnya dapat mencegah risiko kelebihan dan
kekurangan produksi. Dibutuhkan prediksi penjualan yang akurat disertai
dengan data persediaan yang memadai untuk merencanakan proses produksi
yang baik. Biasanya risiko kelebihan atau kekurangan produksi lebih sering
terjadi pada produk yang baru diproduksi. Persetujuan dan otorisasi yang
memadai atas pemroduksian produk adalah pengendalian lainnya untuk
mencegah risiko ini.
c. Kinerja yang buruk adalah salah satu dari ancaman pada operasi produksi.
Pelatihan merupakan jalan untuk menmitigasi anacaman ini. Survei perusahaan
manufaktur melaporkan hubungan langsung antara waktu yang dipakai untuk
pelatihan produktivitas secara keseluruhan. Perusahaan juga perlu menyiapkan
dan menilai laporan kinerja secara tertatur untuk mengidentifikasi kapan
pelatihan tambahan dibutuhkan oleh perusahaan.
Sumber : BMP EKSI4312/ Modul 7 hal 2.24-2.25/ Sistem Informasi Akuntansi

4. Identifikasi tiga ancaman/risiko yang mungkin terjadi dalam siklus penggajian di


perusahaan manufaktur dan cara mengatasinya!
Jawaban : Ancaman atau risiko yang mungkin terjadi dalam siklus penggajian di
perusahaan manufaktur dan cara mengatasinya :
a. Perubahan tanpa otorisasi atas file induk penggajian. Risiko ini dapat
mengakibatkan kenaikan biaya jika gaji atau taruf dasar lainnya yang
digunakan untuk menetapkan kompensasi pegawai ternyata dipalsukan.
Masalah ini dapat juga meninmbulkan laporan yang tidak akurat atas biaya
kerja yang kemudian akan memengaruhi keputusan yang akan dibuat.
Pemisahan tugas yang tepat adalah prosedur pengendalian utama untuk
mengatasi ancaman ini, yaitu pemisahan anatara fungsi update data pegawai
dengan fungsi yang memiliki akses langsung ke cek pembayaran gaji. Sebagai
tambahan, semua perubahan dari file induk pengajian harus ditinjau dan
disetujui oleh orang lain (supervisory approval), selain pegawai yang
merekomendasikan perubahan tersebut. Mengendalikan akses ke sistem
penggajian juga merupakan hal yang penting.
b. Data waktu kerja yang tidak akurat. Ketidak akuratan dalam catatan waktu
kehadiran dapat menghasilkan peningkatan biaya tenaga kerja dan laporan
biaya tenaga kerja yang salah. Di sisi lain, ketidak akuratan dapat merusak
moral pegawai. Otomatisasi dapat mengurangi risiko ketidak akuratan dalam
input data waktu. Data mesin pencatat waktu dapat juga langsung digunakan
untuk memperkirakan atau bahkan langsung menghitung penggajian serta
dapat juga digunakan untuk merekonsiliasi data waktu kerja.
c. Pemrosesan penggajian yang tidak akurat. Kompleksitas penggajian, misalnya
berbagai syarat peraturan perpajakan dapat memperbesar kemungkinan
terjadinya kesalahan pada pemrosesan penggajian, kesalahan pemrosesan
dapat mengakibatkan penalty apabila kesalahan tersebut mengakibatkan
keterlambatan dalam mengirimkan pembayaran pajak penghasilan kepada
pemerintah. Pemeriksaan silang terhadap daftar penggajian dapat dilakukan
untuk memastikan bahwa perhitungan penggajian sudah akurat. Cara lain
adalah penggunaan rekening kliring untuk penggajian. Rekening kliring
penggajian adalah akun buku besar yang digunakan untuk memeriksa akurasi
dan kelengkapan biaya gaji dan alokasi ke pusat biaya yang terkait. Status
pajak pekerja juga harus diklasifikasikan dengan tepat.
Sumber : BMP EKSI4312/ Modul 8 Hal 8.22-8.23/ Sistem Informasi Akuntansi

Anda mungkin juga menyukai