Anda di halaman 1dari 7

IDUL FITRI

MOMENTUM MERAJUT KEHARMONISAN DALAM KERAGAMAN

Jamal Ghofir, S.Sos.I,.M.A

‫سالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬ ّ ‫ال‬


‫َّللاُ أ َ ْم َج ُس‬
‫ ه‬،‫َّللا ُ أ َ ْمجَ ُس‬
‫ ه‬،‫َّللاُ أ َ ْم َج ُس‬
‫ ه‬،‫َّللاُ أ َ ْم َج ُس‬
‫ ه‬،‫َّللاُ أ َ ْم َج ُس‬
‫ ه‬،‫َّللاُ أ َ ْم َج ُس‬
‫ ه‬،‫َّللاُ أ َ ْم َج ُس‬
‫ ه‬،‫َّللاُ أ َ ْم َج ُس‬
‫ ه‬،‫َّللاُ أ َ ْم َج ُس‬
‫ه‬
ِْ ٍِ َٗ ‫ش ُس ْٗ ِز أ َ ّْفُ ِسَْب‬ ُ ْ٘ ُ ‫ُُْٔ ََّٗ ْست َ ْغ ِف ُسُٓ ََّٗت‬ْٞ ‫َِْ َّحْ ََدُُٓ ََّٗ ْست َ ِع‬َِٞ َ‫ة ْاى َعبى‬
ُ ِْ ٍِ ِ‫ ِٔ ََّٗعُ ْ٘ذ ُ ثِبهلل‬ْٞ َ‫ة ِإى‬ ِ ّ ‫ا َ ْى َح َْد ُ ِ ّلِلِ َز‬
َ‫ ا َ ْش َٖد ُ ا َ ُْ الَ اِىَٔ اِاله هللاُ َٗ ْحدَُٓ ال‬.ُ َٔ‫ ى‬ِٛ َ ‫ض ِي ْو فَالَ َٕبد‬ ْ ُٝ ِْ ٍَ َٗ َُٔ‫ض هو ى‬ ِ ٍُ َ‫َ ْٖ ِد هللاُ فَال‬ٝ ِْ ٍَ ‫د أ َ ْع ََب ِىَْب‬ ِ ‫ئَب‬ِّٞ ‫س‬ َ
ِٔ ‫ َءا ِى‬َٚ‫عي‬
َ َٗ ‫َِّْب ٍُ َح هَ ٍد‬ِٞ‫ َّج‬َٚ‫عي‬
َ ًُ َ‫سال‬ ‫س ْ٘ىُُٔ َٗاى ه‬
‫صالَح ُ َٗاى ه‬ َ ‫ َْل ىَٔ ُ َٗا َ ْش َٖد ُ ا َ هُ ٍُ َح هَدًا‬ٝ‫ش َِس‬
ُ ‫ع ْجدُُٓ َٗ َز‬
ٌْ ‫ع ِت ِٔ ىَ َعيه ُن‬
َ ‫طب‬َ َٗ ِ‫ ثِت َ ْق َ٘ هللا‬ِٜ‫ ُن ٌْ ََّٗ ْفس‬ْٞ ‫ص‬
ِ ْٗ ُ ‫ ا‬: ِ‫ب ِع َجبدَ هللا‬َٞ َ‫ ف‬:ُ ‫ ا َ هٍب َث ْعد‬.ِِْ ّٝ‫ ْ٘ ًِ اى ِد‬َٝ َٚ‫ص َحب ِث ِٔ َٗ ٍَ ِْ ت َ ِج َعُٔ اِى‬
ْ َ ‫َٗا‬
‫َِْ ا َ ٍَُْ٘ا اتهقُ٘ا هللاَ َح هق تُقَبتِ ِٔ َٗالَ ت َ َُ ْ٘ت ُ هِ اِاله‬ٝ‫ُّ َٖب اىه ِر‬َٝ‫با‬َٝ :ٌِْ ٝ‫آُ ْاى َن ِس‬
ِ ‫ ْاىقُ ْس‬ِٚ‫ ف‬ٚ‫ قَب َه هللاُ ت َ َعب َى‬. َُْ٘ ‫ت ُ ْف ِي ُح‬
ُ ‫َّللاُ أ َ ْمجَ ُس َٗ ِ هلِلِ ْاى َح َْد‬
‫َّللاُ أ َ ْمجَ ُس ه‬
‫َّللاُ أ َ ْمجَ ُس ه‬
‫َٗا َ ّْت ُ ٌْ ٍُ ْس ِي َُ َُْ٘ ه‬

Kaum Muslimin Jama’ah Sholat Idul Fitri yang Dirahmati Allah

Segala puji bagi Allah Swt yang telah memberikan rahmat-Nya kepada kita,
sehingga kita masih dapat menjalankan ibadah puasa dan sholat Idul Fitri dengan
berjamaah. Sholawat dan salam senantiasa terlimpahkan kepada revolosioner perubah
peradaban dari zaman jahiliya menuju zaman yang penuh dengan berkah yaitu
Rasulullah Muhammad Saw.

Pada kesempatan kali ini tak lupa saya wasiatkan kepada diri saya pribadi dan
kepada jama’ah semuanya, agar selalu meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita,
karena iman dan taqwa adalah sebaik-baik bekal untuk menuju kepada kehidupan
diakhirat nanti.

Kaum Muslimin Jama’ah Sholat Idul Fitri yang Berbahagia

Agama dalam maknanya yang paling esensial merupakan mengkonsepsikan satu


pemahaman tentang pesan akan nilai-nilai universal sebagai rahmat seluruh umat
(rahmatan lil alamin) dan bukan kekerasan maupun peperangan yang terkandung di
dalamnya. Semangat inilah yang dikandung oleh setiap agama mengajarkan
kedamaian, cinta kasih dan jauh dari kekerasan. Rentannya konflik yang berlatar
belakang agama telah menjadikan problem kemanusiaan semakin jauh dari
penyelesaian. Karena tindakan destruktif yang dilakukan manusia sering kali
mengatasnamakan agama, maka agama lambat taun akan kehilangan ruh sucinya
yang berakhir pada kaburnya nilai-nilai kemanusiaan yang dikandungnya.

Kaum Muslimin Jama’ah Sholat Idul Fitri yang Berbahagia

Kehadiran Islam sebagai agama yang hadir di Bumi Nusantara menjadi


perbincangan khususnya para cendekiawan. Sebagai agama baru setelah Hindu-
Budha. Ia mampu menarik simpati masyarakat Nusantara untuk masuk dan
mengikutinya. Keluwesan Islam dalam konteks budaya, tradisi dan kearifan lokal
menjadi pertimbangan tersendiri bagi masyarakat. Islam dengan kultur budaya
mampu masuk ke urat nadi bahkan jantung tradisi masyarakat Nusantara.
Perjalanan penyebaran Islam di Bumi Nusantara yang memiliki berjuta ragam
budaya, agama, dan keyakinan. Menjadikan gerak langkah penyebaran ajaran Islam
harus menyesuaikan dan bisa melebur dalam kebudayaan masyarakat lokal, tanpa
menghilangkan nilai-nilai ajaran yang dibawa.

Dengan kemajemukan masyarakat baik dari segi tradisi, budaya, etnis, bahasa,
dan agama. Mampu dipertemukan dengan mengedepankan nilai-nilai tasamuh dalam
keragaman. Relasi antara agama dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan. Islam yang
sudah tersitem rapi pada masa Rasulullah Saw di Kota Madinah menjadi pijakan kita
untuk meneladinya. Sendi-sendi keragaman yang hadir pada masyarakat yang
beraneka ragam agama, suku, ras, dan budaya dapat dipersatukan dalam sebuah
ikatan kebersamaan yang kuat.

Islam sebagai agama mampu menjadi ujung tombak terciptanya kedamaian dan
keharmonisan anak bangsa. Tauladan tersebut dapat diterapkan di Bumi Nusantara
yang secara kultur dan budaya sangat berbeda. Kemajemukan yang ada terkadang
menjadi pemantik pertikaian antar anak bangsa. Keberadaan Islam yang
mengedepankan nilai-nilai tradisi dan budaya menjadi benteng kekuatan kultur
Nusantara. Kenapa demikian? Dapat dibuktikan sampai detik ini keberadaan Islam
sebagai sebuah agama yang mayoritas menjadi payung keharmonisan bagi yang
minoritas. Multikulturalisme yang hadir menjadi pengikat antar anak bangsa untuk
saling bergandengan tangan dalam membangun dan mengembangan tradisi dan
kebudayaan.

Kaum Muslimin Jama’ah Sholat Idul Fitri yang Dirahmati Allah

Keragaman merupakan sebuah keniscayaan yang selalu mewarnai kehidupan


manusia. Keragaman adalah wujud dari perbedaan-perbedaan yang berangkat dari
fitrah manusia atau faktor bawaan sebagai anugrah dari Allah Swt. Pada hakikatnya
keragaman jika dipandang dan disikapi secara positif merupakan sebuah anugrah
dan manifestasi bagi setiap individu dalam kelompok sosial yang akan saling
melengkapi, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang saling
membutuhkan antara satu dengan yang lain. Dan Allah Swt menciptakan manusia
pada dasarnya adalah untuk saling mengenal dan berbuat baik. Sebagaimana
dijelaskan dalam Al-Qur’an :

             

        


Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.

Kaum Muslimin Jama’ah Sholat Idul Fitri yang Berbahagia

Kejeniusan para Wali dan Mubaligh dalam menyebarluaskan ajaran Islam di


Nusantara merupakan contoh nyata, agar tujuan yang akan dicapai bisa berjalan
dengan baik. Multikulturalisme yang ada di Bumi Nusantara merupakan khazanah
kebudayaan yang harus dan tetap dilestarikan. Sebagaimana para Wali masuk dalam
kebudayaan masyarakat Jawa dan memberikan sumbangsih yang konstruktif pada
kemajuan kebudayaan tersebut. Pandainya para Wali dan mubaligh Islam mengambil
hati masyarakat menjadi cacatan penting bagi kita dalam mentransformasikan nilai-
nilai keislaman disegala aspek kehidupan. Hal ini juga sesuai dengan kaidah tradisi
yang telah mengakar di kalangan Sunni yaitu “Al-Muhafadhatu „ala al-Qodim al-Salih
wal Akhdhu bil Jadid al-Aslah”.

Islam merupakan agama dakwah yaitu agama yang menegaskan umatnya untuk
menyebarkan dan menyiarkan kepada seluruh umat manusia secara arif dan
bijaksana. Sebagai agama yang rahmatan lil alamin Islam dapat menjamin akan
terwujudnya kebahagiaan dan kesejahtraan umatnya, manakala ajaran Islam
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan benar sebagaimana yang telah
dilakukan oleh Rasulullah. Dalam al-Quran telah ditegaskan :

             

           
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang
lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk".
Dakwah Islam pada hakekatnya merupakan aktualisasi iman, yang
dimanifestasikan dalam sistem kegiatan manusia beriman dalam bidang
kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi cara
berfikir, bersikap, dan bertindak manusia pada dataran kenyataaan individu, serta
sosio-kultural dalam rangka mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dalam semua
segi kehidupan. Secara sosio-kultural dakwah Islam mengalami dua kemungkinn.
Pertama, dakwah Islam mampu memberikan manfaat terhadap lingkungan
masyarakat sampai terbentuk realitas baru. Kedua, dakwah Islam dipengaruhi oleh
perubahan masyarakat dalam arti eksistensi, corak, dan arahnya. Kehadiran para
Nabi berfungsi untuk memperbaiki dan mengubah sistem kehidupan yang lalim
menuju struktur sosial baru yang adil. Sebagaimana dalam menyikapi kemajukan
budaya dan tradisi yang ada.
Oleh karena itu, keberadaan Islam sebagai sebuah agama yang memiliki
pegangan kitab suci yang harus dijalankan sungguh-sungguh oleh pemeluknya
diantaranya adalah menghormati perbedaan dalam kemajemukan baik budaya,
tradisi, dan kearifan lokal yang ada. Sangatlah penting, hal ini dikarenakan
keberadaan Islam memiliki misi yang mulia yaitu membangun sebuah kebudayaan
dan peradaban yang lebih bermartabat dan berakhlak. Sebagaimana dijelaskan dalam

hadis : ِ ‫ِإنَّ َما بُ ِعثْتُ ألُت َ ِ ّم َم َمك َِار َم األ َ ْخ‬


‫الق‬
“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak.”
(HR. Al-Baihaqi)
.
Kaum Muslimin Jama’ah Sholat Idul Fitri yang Berbahagia

Nabi Muhammad SAW telah memberikan contoh nyata dalam mewujudkan


sebuah tatanan yang lebih elegan di tengah-tengah masyarakat Madīnah yang plural
dengan mengedepankan sikap saling menghargai dan menghormati tidaklah mudah.
Ajaran-ajaran agama senantiasa mengajarkan pada terciptanya sebuah kedamaian
dan kesejahtraan bagi setiap umat manusia, baik kebahagiaan di dunia maupun di
akherat.

Agama Islam adalah agama yang lengkap, bukan hanya agama akidah dan
syari’ah tetapi juga dinul ilmi was tsaqofah (agama ilmu dan peradaban). Islam lahir di
tengah masyarakat jahiliyah yang serba terbelakang, dengan dipimpin oleh seorang
Nabi Revolusioner, mampu mengubah tatanan kehidupan masyarakat yang jauh dari
nilai-nilai kemanusiaan menuju masyarakat yang maju dan memiliki peradaban
tinggi selanjutnya menjadi kiblat dunia.

Oleh karena itu, di hari yang fitri ini marilah kita meneladani nilai-nilai tradisi
dan kebudayaan yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah dalam menyikapi
keragaman di kota Madinah. Begitu juga nilai-nilai yang sudah dikembangkan oleh
para Wali dan Ulama dalam menciptakan keharmonisan ditengah-tengah perbedaan
,suku, ras, tradisi, budaya, dan agama. Sehingga terciptanya tatanan masyarakat
yang harmonis, toleran baldatun thoyibatun warabbul ghofur.

‫د َٗاى ِرّ ْم ِس‬ ِ ‫َب‬ْٟٝ‫ ِٔ ٍَِِ ا‬ْٞ ِ‫هب ُم ٌْ ِث ََب ف‬ٝ‫ َٗ ِإ‬ْٜ ِْ‫ ََّٗ َف َع‬،ٌِْ ٞ‫آُ ْاى َع ِظ‬ ِ ‫ ْاىقُ ْس‬ِٜ‫ َٗىَ ُن ٌْ ف‬ْٜ ‫بز َك هللاُ ِى‬ َ َ‫ث‬
‫ َٕرَا َٗأَ ْستَ ْغ ِف ُس‬ْٜ ‫ أَقُ ْ٘ ُه قَ ْ٘ ِى‬.ٌُ ْٞ ‫ ُع ْاىعَ ِي‬ْٞ َِ ‫س‬
‫ إِّهُٔ ُٕ َ٘ اى ه‬،َُٔ‫ َٗ ٍِ ْْ ُن ٌْ تِالَ َٗت‬ْٜ ِّْ ٍِ ُ‫ َٗتَقَجَ هو هللا‬،ٌِْ ٞ‫ْاى َح ِن‬
،ُْٓٗ ‫ فَب ْستَ ْغ ِف ُس‬.ِ‫َِْ َٗ ْاى َُؤْ ٍَِْبد‬ِْٞ ٍِ ْ‫د َٗ ْاى َُؤ‬ ِ ‫َِْ َٗ ْاى َُ ْس ِي ََب‬َِٞ ‫سب ِئ ِس ْاى َُ ْس ِي‬
َ ‫ َٗىَ ُن ٌْ َٗ ِى‬ْٜ ‫ ٌَْ ِى‬ٞ‫هللاَ ْاى َع ِظ‬
‫ِإّهُٔ ُٕ َ٘ ْاىغَفُ ْ٘ ُز ه‬
.ٌُ ْٞ ‫اىس ِح‬
‫‪KHUTBAH KEDUA‬‬

‫هللاُ ا َ ْم َج ُس‪ ،‬هللا ُ ا َ ْم َج ُس‪ ،‬هللاُ ا َ ْم َج ُس‪ ،‬هللاُ ا َ ْم َج ُس‪ ،‬هللاُ ا َ ْم َج ُس‪ ،‬هللاُ ا َ ْم َج ُس‪ ،‬هللاُ ا َ ْم َج ُس َم ِج‪ًْ ٞ‬سا َٗ ْاى َح َْد ُ ِ هلِلِ َم ِث‪ًْ ٞ‬سا‪،‬‬
‫ص‪ًْ ٞ‬ال‪َ ،‬الاِىََٔ ا هِال هللاُ َٗهللاُ ا َ ْم َج ْس‪ ،‬هللاُ ا َ ْم َج ُس َٗ ِ هلِلِ ْاى َح َْد ُ‬
‫س ْج َحبَُ هللاِ ثُ ْن َسح ً َٗأ َ ِ‬ ‫َٗ ُ‬
‫عيَ ْ‪ِ ِٔ ٞ‬ث َنأ ْ ِس ْاى ََُْ ْ٘ ُِ قَدْ‬
‫سبَُ ٍَب ىَ ٌْ ‪ْ َٝ‬عيَ ٌْ‪َٗ ،‬قَده َز ِز ْشقَُٔ َٗا َ َجئَُ َٗ َ‬ ‫عيه ٌَ ِث ْبىقَيَ ٌِ‪َ ،‬‬
‫عيه ٌَ ْ ِ‬
‫اْلّ َ‬ ‫ْاى َح َْد ُ ِ هلِلِ اىهرِ‪َ ٛ‬‬
‫ش َٖبدح ً ت ُ ْْ ِج ْ‪ ٜ‬قَبئِيَ َٖب ٍَِِ ْاالَىَ ٌْ‪َٗ ،‬ا َ ْش َٖد ُ ا َ هُ ٍُ َح هَدًا‬
‫َح َن ٌْ‪ ،‬ا َ ْش َٖد ُ ا َ ُْ َالاِىََٔ ا هِال هللا ُ َٗحْ دَُٓ َالش َِس‪َْ ٝ‬ل ىَٔ ُ َ‬
‫عيَ‪َ ٚ‬‬
‫س ِّ‪ِ ٞ‬دَّب ٍُ َح هَ ٍد‬ ‫س ِيّ ٌْ َٗ َث ِ‬
‫بز ْك َ‬ ‫س ِي‪ِ َٗ َِْٞ‬ث ِٔ َخت َ ٌْ‪ ،‬اىيه ُٖ هٌ َ‬
‫ص ِّو َٗ َ‬ ‫ف هللاُ ِث ِٔ ْاى َُ ْس َ‬
‫س ْ٘ىُُٔ ش ََس َ‬
‫ع ْجدُُٓ َٗ َز ُ‬
‫َ‬
‫س َال ًٍب دَائِ ََ‪ٍُ ِِْ ٞ‬ت َ َال ِش ٍَ‪ ِِْ ٞ‬اِىَ‪ ًِ ْ٘ َٝ ٚ‬اى ِدّ‪{ ِِْ ٝ‬اٍبثعد} َ‪ٝ‬باَ‪َٖ ُّٝ‬ب اىه ِر‪َِْٝ‬‬
‫ص َالح ً َٗ َ‬ ‫عيَ‪ ٚ‬ا ِى ِٔ َٗا َ ْ‬
‫ص َحب ِث ِٔ‪َ ،‬‬ ‫َٗ َ‬
‫سبَُ فِ‪ٜ‬‬ ‫ا َ ٍَُْ٘ا اتهقُ٘ا هللاَ َح هق تُقَبتِ ِٔ َٗالَ ت َ َُ ْ٘ت ُ هِ اِاله َٗا َ ّْت ُ ٌْ ٍُ ْس ِي َُ َُْ٘ ‪ ،‬قبه هللا تعبى‪ : ٚ‬ىَقَدْ َخيَ ْقَْب ْ ِ‬
‫اْلّ َ‬
‫غ‪ُْ ٞ‬س ٍَ َُْْ ٍ‬
‫ُ٘‬ ‫د فَيَ ُٖ ٌْ أ َ ٌ‬
‫جْس َ‬ ‫سبفِ ِي‪ ، َِٞ‬إِ هال اىهرِ‪ َِٝ‬آ ٍَُْ٘ا َٗ َ‬
‫ع َِيُ٘ا اى ه‬
‫صب ِى َحب ِ‬ ‫س ِِ ت َ ْق ِ٘ ٍ‪ ،ٌٝ‬ث ُ هٌ َزدَدَّْبُٓ أ َ ْسفَ َو َ‬
‫أَحْ َ‬
‫س ِّي َُ ْ٘ا ت َ ْس ِي ْ‪ًَ ٞ‬ب‪ .‬اىيه ُٖ هٌ‬ ‫صيُّ ْ٘ا َ‬
‫عيَ ْ‪َ َٗ ِٔ ٞ‬‬ ‫عيَ‪ ٚ‬اىْهجِ‪َٝ ِ ٜ‬ب َ ُّ‪َٖ ٝ‬باىه ِر‪َ َِْٝ‬ءا ٍَُْ ْ٘ا َ‬
‫صيُّ َُْ٘ َ‬
‫۞ ِإ هُ هللاَ َٗ ٍَ َال ِئ َنتَُٔ ‪َ ُٝ‬‬
‫سـبئِ ِي‪ ۞ َِْٞ‬اَىيه ُٖ هٌ‬ ‫ْت اى َ‬ ‫ص َحب ِث ِٔ اَجْ ََ ِع‪ َِْٞ‬آٍ‪َٝ ِٞ‬ب ٍُ ِج‪َ ٞ‬‬ ‫ع َي‪َ ٚ‬‬
‫س ِّ‪ِ ٞ‬دَّب ٍُ َح هَ ٍد َٗ اى ِٔ َٗا َ ْ‬ ‫بز ْك َ‬ ‫س ِيٌّ َٗ َث ِ‬
‫ص ِّو َٗ َ‬
‫َ‬
‫س َِ ْ‪ٌ ٞ‬ع قَ ِس‪ٌ ٝ‬‬
‫ْت‬ ‫د اِّه َل َ‬ ‫بء ٍِ ْْ ُٖ ٌْ َٗاْأل َ ٍْ َ٘ا ِ‬ ‫د َٗ ْاى َُؤْ ٍِِْ‪ْ َٗ َِْٞ‬اى َُؤْ ٍَِْب ِ‬
‫د اْأل َ ْح‪ِ َٞ‬‬ ‫ا ْغ ِف ْس ِى ْي َُ ْس ِي َِ‪ْ َٗ َِْٞ‬اى َُ ْس ِي ََب ِ‬
‫بص ِس‪َٗ َِْٝ‬ا ْفتَحْ ىََْب فَ ِبّه َل َخ‪ُْ ٞ‬س ْاىفَبتِ ِح‪َٗ َِْٞ‬ا ْغ ِف ْس ىََْب‬ ‫ص ْسَّب فَ ِبّه َل َخ‪ُْ ٞ‬س اىْه ِ‬ ‫د ۞ اَىيه ُٖ هٌ ا ّْ ُ‬ ‫ْت اىدهع َْ٘ا ِ‬ ‫ٍُ ِج‪ُ ٞ‬‬
‫اىس ِاشقِ‪َٗ َِْٞ‬ا ْٕ ِدَّب َّٗ ِ َّجَْب‬ ‫از ُش ْقَْب فَ ِبّه َل َخ‪ُْ ٞ‬س ه‬
‫اح َِ‪ْ َٗ َِْٞ‬‬
‫اىس ِ‬ ‫فَ ِبّه َل َخ‪ُْ ٞ‬س ْاىغَبفِ ِس‪ْ َٗ َِْٝ‬‬
‫از َح ََْْب فَ ِبّه َل َخ‪ُْ ٞ‬س ه‬
‫ص ِي ْح ىََْب‬ ‫ص ََخُ أ َ ٍْ ِسَّب َٗأ َ ْ‬ ‫اىظب ِى َِ‪ْ َٗ َِْٞ‬اى َنبفِ ِس‪ ۞ َِْٝ‬اَىيه ُٖ هٌ أ َ ْ‬
‫ص ِي ْح ىََْب ِد ْ‪َْْٝ‬ب َ اىهرِ‪ِ َ٘ ُٕ ٙ‬ع ْ‬ ‫ٍَِِ ْاىقَ ْ٘ ًِ ه‬
‫آخ َستََْب اىهتِ‪ ٚ‬فِ ْ‪َٖ ٞ‬ب ٍَ َعبدَُّب َٗا ْج َع ِو ْاى َح‪َٞ‬بح َ ِش‪َٝ‬بدَح ً ىََْب فِ‪ُ ٚ‬م ِّو َخ‪ٍْ ٞ‬س‬
‫صيِحْ ىََْب ِ‬‫شَْب َٗأ َ ْ‬‫د ُ ّْ‪َٞ‬بَُ اىهتِ‪ ٚ‬فِ ْ‪َٖ ٞ‬ب ٍَ َعب ُ‬
‫شس ۞‬ ‫د َزا َحخً ىََْب ٍِ ِْ ُم ِّو ٍ ّ‬ ‫َٗاجْ َع ِو ْاى ََ ْ٘ َ‬
‫‪Bismillahi wa Audzubihi, duh Gusti Allah paringana sedaya warga raos ayem lan‬‬
‫‪tentrem ing manah lan sentosaning badan, tansah nyawiji ing pebrayan agung, ing‬‬
‫‪nagari kita wabil khusus ing........, tinebihna saking sedaya bala', kalis saking rubeda,‬‬
‫‪memala lan bebaya sageta kalis, tata titi tentrem karta raharja, padang ing manah,‬‬
‫‪kebak ing wicaksana, jatosipun sedaya amung saking asih Paduka.‬‬
Duh Gusti Allah, paringana kula lan sedaya warga, gesang ingkang miguna mring
sasami, sesimahan kang kebak ing katresnan hingga pikantuk rahmat, Hidayat kang
pinuju dumateng Panjenengan.

Duh Gusti Allah, paringana sedaya putra kula warga, putra ingkang sholeh lan
shalihah kang ambekteni twin bapa lan ibu dawah para sepuh lan pinisepuhipun.

Duh Gusti Allah, kanthi pangajab kang amung tumuju dumateng Panjenengan.
Paringana sedaya warga pinten-pinten rizki ingkang berkah ugi thoyyibah, sumeleh
ing manah lan becik ing lampah.

ِ ‫اة اىْه‬
َِٞ‫بزٗاىحَد هلل زة اىعبى‬ َ ‫ األ َ ِخ َس ِح َح‬ٚ‫سَْخً َٗ ِف‬
َ ‫سَْخً َٗ ِقَْب‬
َ َ‫عر‬ َ ‫ب َح‬َٞ ّْ ُّ‫ اىد‬ٚ‫َزثهَْب ا َ ِتَْب ِف‬

Anda mungkin juga menyukai