Standar GRI adalah standar global pertama untuk pelaporan keberlanjutan. Standar GRI
menciptakan satu bahasa yang sama untuk organisasi dan para pemangku kepentingan, sehingga dampak
ekonomi, lingkungan, dan sosial dari organisasi-organisasi itu dapat dikomunikasikan dan dipahami.
Standar GRI dibagi menjadi empat seri, yaitu: seri 100, 200, 300, 400. Seri 100 mencakup tiga
Standar universal (GRI 101: Landasan, GRI 102: Pengungkapan Umum, GRI 103: Pendekatan
Manajemen). Seri 200, 300, 400 mencakup banyak Standar topik spesifik.
Persyaratan : Ini adalah instruksi wajib. Dalam teks ini, persyaratan disajikan dalam huruf tebal dan
ditandai dengan kata 'harus'. Persyaratan harus dibaca dalam konteks rekomendasi dan
panduan; namun, sebuah organisasi tidak diwajibkan untuk mematuhi rekomendasi atau
panduan untuk mengklaim bahwa laporan telah disusun sesuai dengan Standar.
Rekomendasi : Ini adalah kasus ketika tindakan tertentu dianjurkan, tetapi tidak diwajibkan. Dalam teks
ini, kata ‘sebaiknya’ menunjukkan rekomendasi.
Panduan : Bagian-bagian ini mencakup informasi latar belakang, penjelasan, dan contoh-contoh untuk
membantu organisasi lebih memahami persyaratan.
GRI 101:
Landasan adalah titik awal untuk penggunaan rangkaian Standar GRI. GRI 101 menetapkan. Prinsip-
prinsip Pelaporan untuk menentukan isi dan mutu laporan. Ini mencakup persyaratan untuk
mempersiapkan laporan keberlanjutan sesuai dengan Standar GRI, dan menjelaskan bagaimana Standar
GRI dapat digunakan dan dirujuk. GRI 101 juga mencakup klaim tertentu yang diwajibkan bagi
organisasi dalam mempersiapkan laporan keberlanjutan sesuai dengan Standar, dan bagi mereka yang
menggunakan Standar GRI tertentu yang dipilih untuk melaporkan informasi spesifik.
Bagian 1 :
Menyajikan Prinsip-prinsip Pelaporan untuk menentukan isi dan mutu laporan. Prinsip-prinsip Pelaporan
ini fundamental untuk membantu organisasi memutuskan informasi apa yang harus dimasukkan dalam
laporan keberlanjutan dan bagaimana memastikan kualitas informasi.
• Akurasi
Informasi yang dilaporkan harus cukup akurat dan terperinci bagi para pemangku kepentingan untuk
menilai kinerja organisasi pelapor.
• Keseimbangan
Informasi yang dilaporkan harus mencerminkan aspek positif dan negatif dari kinerja organisasi
pelapor untuk memungkinkan penilaian yang beralasan atas kinerja secara keseluruhan.
• Kejelasan
Organisasi pelapor harus membuat informasi tersedia dengan cara yang dapat dimengerti dan dapat
diakses oleh para pemangku kepentingan yang menggunakan informasi tersebut.
• Keterbandingan
Organisasi pelapor harus memilih, menyusun, dan melaporkan informasi secara konsisten. Informasi
yang dilaporkan harus disajikan dengan cara yang memungkinkan para pemangku kepentingan untuk
menganalisis perubahan kinerja organisasi dari waktu ke waktu, dan yang bisa mendukung analisis
relatif terhadap organisasi lainnya.
• Keandalan
Organisasi pelapor harus mengumpulkan, mencatat, menyusun, menganalisis, dan melaporkan
informasi serta proses yang digunakan dalam persiapan laporan dengan cara yang dapat diperiksa,
serta memiliki kualitas dan materialitas informasi.
• Ketepatan waktu
Organisasi pelapor harus melapor secara rutin sehingga informasi tersedia tepat waktu bagi para
pemangku kepentingan untuk membuat keputusan yang terinformasi.
Bagian 2 :
Menjelaskan proses dasar untuk menggunakan Standar GRI untuk pelaporan keberlanjutan. Bagian ini
mencakup persyaratan mendasar untuk menerapkan Prinsip-Prinsip Pelaporan, serta mengidentifikasi dan
melaporkan topik material.
Persyaratan ini memandu organisasi pelapor melalui proses persiapan laporan keberlanjutan yang mana:
Organisasi pelapor harus menerapkan seluruh Prinsip-Prinsip Pelaporan dari Bagian 1 untuk
mendefinisikan isi dan kualitas laporan.
Organisasi pelapor harus melaporkan pengungkapan yang diwajibkan oleh GRI 102: Pengungkapan
Umum.
1. harus melaporkan pengungkapan pendekatan manajemen untuk topik tersebut, menggunakan GRI
103: Pendekatan Manajemen; dan juga:
2. harus melaporkan pengungkapan topik spesifik dalam Standar GRI yang sesuai, jika topik material
dicakup dalam Standar GRI yang sudah ada (seri 200, 300, dan 400); atau
3. harus melaporkan pengungkapan lain yang sesuai, jika topik material tidak tercakup dalam Standar
GRI
Menyajikan informasi
Bagian 3 :
Menetapkan cara bagaimana Standar GRI dapat digunakan dan klaim tertentu, atau pernyataan
penggunaan, yang diwajibkan untuk organisasi dalam menggunakan Standar.
1. Menggunakan Standar GRI sebagai satu rangkaian untuk mempersiapkan laporan keberlanjutan yang
sesuai dengan Standar.
Organisasi yang ingin menggunakan Standar GRI untuk melaporkan dampak ekonomi, lingkungan,
dan/atau sosialnya, disarankan menggunakan pendekatan ini, dan memenuhi kriteria pelaporan sesuai
dengan Standar. Memenuhi kriteria ini menunjukkan bahwa laporan keberlanjutan memberikan
gambaran lengkap dan seimbang mengenai topik material organisasi dan dampak terkait, serta
bagaimana dampak-dampak tersebut dikelola. Sebuah laporan sesuai dengan Standar GRI dapat
diproduksi sebagai laporan keberlanjutan yang berdiri sendiri, atau dapat merujuk informasi yang
diungkapkan dalam berbagai lokasi dan format (misalnya, berbasis kertas atau elektronik). Setiap
laporan yang disusun sesuai dengan Standar GRI diwajibkan mencantumkan indeks isi GRI, yang
disajikan dalam satu lokasi dan mencakup nomor halaman atau URL untuk semua pengungkapan
yang dilaporkan.
Terdapat dua pilihan dalam menyiapkan laporan sesuai dengan Standar GRI: Inti dan Komprehensif.
a. Inti. Pilihan ini mengindikasikan bahwa sebuah laporan berisi informasi minimal yang diperlukan
untuk memahami hakikat organisasi, topik materialnya dan dampak terkait, serta bagaimana hal
tersebut dikelola.
b. Komprehensif. Pilihan ini dibuat dengan berdasarkan pada pilihan Inti dengan mewajibkan
pengungkapan tambahan tentang strategi, etika dan integritas, serta tata kelola organisasi. Selain
itu, organisasi diwajibkan untuk melaporkan secara lebih ekstensif mengenai dampaknya dengan
melaporkan seluruh pengungkapan topik spesifik untuk setiap topik material yang dicakup dalam
Standar GRI.
2. Menggunakan Standar yang dipilih, atau bagian dari isinya, untuk melaporkan informasi spesifik
Pilihan ini dirujuk sebagai klaim yang ‘merujuk pada GRI’. Pilihan ini cocok untuk organisasi yang
ingin melaporkan dampak ekonomi, lingkungan, dan/atau sosialnya, tapi tidak ingin menggunakan
Standar GRI untuk menyediakan gambaran lengkap dari topik material dan dampak terkaitnya.
Sebagai contoh, suatu organisasi mungkin ingin melaporkan dampaknya terhadap keanekaragaman
hayati untuk kelompok pemangku kepentingan tertentu. Dalam hal ini, organisasi tersebut dapat
menggunakan pengungkapan dari GRI 103: Pendekatan Manajemen dan GRI 304: Keanekaragaman
Hayati, dan akan mencantumkan klaim yang merujuk pada GRI yang diwajibkan dalam semua materi
yang dipublikasikan berdasarkan Standar ini.
Untuk setiap cara-cara penggunaan Standar ini, ada klaim yang berhubungan, atau pernyataan
penggunaan, yang ditetapkan dalam Standar ini. Semua materi yang dipublikasikan bersama
pengungkapan berdasarkan Standar GRI selalu dirujuk menggunakan salah satu dari klaim ini. Ini
memastikan transparansi tentang bagaimana Standar itu telah diterapkan.
GRI 102: Pengungkapan Umum digunakan untuk melaporkan informasi kontekstual tentang sebuah
organisasi dan praktik pelaporan keberlanjutannya. Standar ini dapat digunakan oleh organisasi dari
berbagai ukuran, jenis, sektor, atau lokasi geografis.
1. Profil organisasi
Pengungkapan-pengungkapan ini memberikan ikhtisar tentang ukuran, lokasi geografis, dan kegiatan
organisasi. informasi kontekstual ini penting untuk membantu para pemangku kepentingan dalam
memahami sifat organisasi dan dampak ekonomi, lingkungan, serta sosialnya.
Pada bagian ini, organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
1.1 Pengungkapan 102-1 : organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang nama
organisasi
1.2 Pengungkapan 102-2 : organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang: a)
deskripsi kegiatan organisasi; b) Merek utama, produk, dan
jasa, termasuk penjelasan tentang produk atau jasa apa pun
yang dilarang di pasar tertentu.
1.3 Pengungkapan 102-3 : organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang
Lokasi kantor pusat organisasi.
1.4 Pengungkapan 102-4 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang
Jumlah negara tempat organisasi beroperasi, dan nama-nama
negara tempat organisasi memiliki
operasional yang signifikan dan/atau yang relevan dengan
topik yang dibahas dalam laporan.
1.5 Pengungkapan 102-5 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang Sifat
kepemilikan dan bentuk hukum
1.6 Pengungkapan 102-6 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang: a)
Pasar yang dilayani, mencakup: lokasi geografis tempat
produk dan jasa ditawarkan; sektor yang dilayani; jenis
pelanggan dan penerima manfaat.
1.7 Pengungkapan 102-7 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang: a)
Skala organisasi, mencakup: jumlah total karyawan; jumlah
total operasi: penjualan bersih (untuk organisasi sektor
swasta) atau pendapatan bersih (untuk organisasi sektor
publik); kapitalisasi total (untuk organisasi sektor swasta)
diuraikan dalam hal utang dan ekuitas; jumlah produk atau
jasa yang disediakan.
1.8 Pengungkapan 102-8 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
a. Jumlah total karyawan berdasarkan kontrak kerja
kepegawaian (tetap dan temporer), berdasarkan jenis
kelamin.
b. Jumlah total karyawan berdasarkan kontrak kerja
kepegawaian (tetap dan temporer), berdasarkan
wilayah.
c. Jumlah total karyawan berdasarkan jenis kontrak
ketenagakerjaan (purnawaktu dan paruh waktu),
berdasarkan jenis kelamin.
d. Apakah kegiatan organisasi dalam jumlah signifikan
dilakukan oleh pekerja yang bukan karyawan. Jika
berlaku, deskripsi sifat dan skala pekerjaan yang
dilakukan oleh pekerja yang bukan karyawan.
e. Setiap variasi yang signifikan dalam angka-angka yang
dilaporkan dalam Pengungkapan 102-8-a, 102-8-b, dan
102-8-c (misalnya variasi musiman dalam industri
pariwisata atau pertanian).
f. Penjelasan tentang bagaimana data dikompilasi,
termasuk setiap asumsi yang dibuat.
1.9 Pengungkapan 102-9 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
Deskripsi rantai pasokan organisasi, termasuk unsur-unsur
utamanya karena berkaitan dengan kegiatan, merek utama,
produk, dan jasa organisasi.
1.10 Pengungkapan 102-10 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
Perubahan signifikan terhadap ukuran, struktur,
kepemilikan, atau rantai pasokan organisasi, mencakup:
a. Perubahan pada lokasi, atau perubahan pada, operasi,
termasuk pembukaan, penutupan, dan perluasan
fasilitas;
b. Perubahan pada struktur modal saham dan bentuk
modal lainnya, pemeliharaan, dan operasi perubahan
(untuk organisasi sektor swasta);
c. Perubahan pada lokasi pemasok, struktur rantai
pasokan, atau hubungan dengan pemasok, termasuk
pemilihan dan pemutusan hubungan.
1.11 Pengungkapan 102-11 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
Apakah dan bagaimana organisasi menerapkan Pendekatan
atau prinsip pencegahan.
1.12 Pengungkapan 102-12 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
Daftar piagam-piagam ekonomi, lingkungan dan sosial yang
dikembangkan secara eksternal, prinsip-prinsip, atau inisiatif
lain yang diikuti atau didukung organisasi tersebut.
1.13 Pengungkapan 102-13 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
Daftar keanggotaan utama dalam asosiasi industri atau
lainnya, dan organisasi advokasi nasional atau internasional.
2. Strategi
Pengungkapan ini memberikan gambaran tentang strategi organisasi sehubungan dengan
keberlanjutan, dalam rangka memberikan konteks untuk pelaporan selanjutnya, yang lebih terperinci
menggunakan Standar GRI lainnya. Bagian strategi dapat menggunakan informasi yang diberikan
dalam bagian lain dari laporan tersebut, tetapi bagian ini dimaksudkan untuk memberikan wawasan
tentang masalah strategis dan bukan untuk merangkum isi laporan.
Pada bagian ini, organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
4. Tata Kelola
Pengungkapan pada bagian ini memberikan ikhtisar tentang:
• struktur tata kelola dan komposisinya;
• peran badan tata kelola tertinggi dalam menetapkan tujuan, nilai-nilai, dan strategi organisasi;
• evaluasi kinerja dan kompetensi dari badan tata kelola tertinggi;
• peran badan tata kelola tertinggi dalam manajemen risiko;
• peran badan tata kelola tertinggi dalam pelaporan keberlanjutan;
• peran badan tata kelola tertinggi dalam mengevaluasi kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial;
• remunerasi dan insentif.
6. Praktik Pelaporan
Pengungkapan ini memberikan gambaran tentang proses yang telah diikuti organisasi untuk
menentukan isi laporan keberlanjutannya. Pengungkapan ini juga meninjau proses yang diikutinya
untuk mengidentifikasi topik material dan Batasannya, bersama dengan perubahan apa pun atau
penyajian kembali. Selain itu, pengungkapan ini memberikan informasi dasar tentang laporan, klaim
yang dibuat tentang penggunaan Standar GRI, indeks konten GRI, dan pendekatan organisasi untuk
mencari assurance oleh pihak eksternal.
Pada bagian ini, organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
GRI 103: Pendekatan Manajemen memungkinkan organisasi untuk menjelaskan bagaimana organisasi
tersebut mengelola dampak ekonomi, lingkungan dan sosial yang terkait dengan topik material. Hal ini
memberikan infommasi narasi tentang bagaimana organisasi mengidentifikasi, menganalisis, scrta
merespons dampak aktual dan potensialnya. Pengungkapan tentang pendekatan manajemen organisasi
juga memberikan konteks untuk informasi yang dilaporkan dengan menggunakan Standar topik spesifik
(seri 200, 300 dan 400). Hal ini secara khusus bisa berguna untuk menjelaskan informasi kuantitatif
kepada pemangku kepentingan.
Persyaratan pelaporan
GRI 201: Membahas topik kinerja ekonomi. Ini termasuk nilai ekonomi yang dihasilkan dan
didistribusikan (EVG&D) oleh organisasi, kewajiban program pensiun manfaat pastinya, bantuan
finansial yang diterima dari pemerintah mana pun, dan implikasi finansial pada perubahan iklim. Konsep
ini tercakup dalam instrumen penting dari Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi.
Pengungkapan dalam Standar ini bisa memberikan informasi tentang dampak suatu organisasi terkait
kinerja ekonominya, dan bagaimana organisasi tersebut mengaturnya. Standar ini mencakup
pengungkapan pendekatan manajemen dan pengungkapan topik spesifik.
GRI 202: Membahas topik keberadaan pasar organisasi, yang mencakup kontribusinya terhadap
pembangunan ekonomi di daerah atau masyarakat setempat di mana organisasi itu beroperasi. Misalnya
tentang pendekatan organisasi terhadap remuncrasi atau perekrutan lokal. Pengungkapan dalam Standar
ini bisa memberikan informasi tentang dampak suatu organisasi terkait keberadaan pasarnya, dan
bagaimana organisasi terscbut mengaturnya. Standar ini mencakup pengungkapan pendekatan manajemen
dan pengungkapan topik spesifik.
Standar ini mencakup pengungkapan pendekatan manajemen dan pengungkapan topik spesifik.
Hal ini ditetapkan dalam Standar sebagai berikut:
1. Pengungkapan pendekatan manajemen
Pengungkapan pendekatan manajemen adalah penjelasan naratif tentang cara suatu organisasi
mengelola suatu topik material, dampak terkaitnya, serta harapan dan kepentingan yang wajar dari
pemangku kepentingan. Organisasi apapun yang mengklaim laporannya telah disiapkan sesuai
dengan Standar GRI diwajibkan untuk melaporkan pendekatan manajemennya untuk setiap topik
material, serta melaporkan pengungkapan topik spesifiknya untuk topik-topik tersebut. Persyaratan
pelapor Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap dampak ekonomi
tidak
langsung dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
2. Pengungkapan topik spesifik
Suatu organisasi diharapkan untuk menyusun informasi untuk pengungkapan ekonomi dengan
menggunakan angka-angka dari laporan keuangannya yang telah diaudit atau dari akun manajemen
yang telah diaudit secara internal, apabila memungkinkan. Data bisa disusun dengan menggunakan,
misalnya:
• Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) yang relevan, yang dipublikasikan oleh Badan
Standar Akuntansi Internasional (IASB), dan Interpretasi yang dikembangkan oleh Komite
Interpretasi IFRS (IFRS yang spesifik dirujuk untuk beberapa pengungkapan);
• Standar Akuntansi Sektor Publik Internasional (IPSAS) yang diterbitkan oleh Federasi Akuntan
Internasional (IFAC);
• Standar nasional atau regional yang diakui secara internasional untuk tujuan pelaporan
keuangan.
Standar ini mencakup pengungkapan pendekatan manajemen dan pengungkapan topik spesifik.
Hal ini ditetapkan dalam Standar sebagai berikut:
1. Pengungkapan pendekatan manajemen
Pengungkapan pendekatan manajemen adalah penjelasan naratif tentang cara suatu organisasi
mengelola suatu topik material, dampak terkaitnya, serta harapan dan kepentingan yang wajar dari
pemangku kepentingan. Organisasi apapun yang mengklaim laporannya telah disiapkan sesuai
dengan Standar GRI diwajibkan untuk melaporkan pendekatan manajemennya untuk setiap topik
material, serta melaporkan pengungkapan topik spesifiknya untuk topik-topik tersebut. Persyaratan
pelapor Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap dampak ekonomi
tidak
langsung dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
2. Pengungkapan topik spesifik
Suatu organisasi diharapkan untuk menyusun informasi untuk pengungkapan ekonomi dengan
menggunakan angka-angka dari laporan keuangannya yang telah diaudit atau dari akun manajemen
yang telah diaudit secara internal, apabila memungkinkan. Data bisa disusun dengan menggunakan,
misalnya:
• Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) yang relevan, yang dipublikasikan oleh Badan
Standar Akuntansi Internasional (IASB), dan Interpretasi yang dikembangkan oleh Komite
Interpretasi IFRS (IFRS yang spesifik dirujuk untuk beberapa pengungkapan);
• Standar Akuntansi Sektor Publik Internasional (IPSAS) yang diterbitkan oleh Federasi Akuntan
Internasional (IFAC);
• Standar nasional atau regional yang diakui secara internasional untuk tujuan pelaporan
keuangan.
Standar ini mencakup pengungkapan pendekatan manajemen dan pengungkapan topik spesifik.
Hal ini ditetapkan dalam Standar sebagai berikut:
1. Pengungkapan pendekatan manajemen
Pengungkapan pendekatan manajemen adalah penjelasan naratif tentang cara suatu organisasi
mengelola suatu topik material, dampak terkaitnya, serta harapan dan kepentingan yang wajar dari
pemangku kepentingan. Organisasi apapun yang mengklaim laporannya telah disiapkan sesuai
dengan Standar GRI diwajibkan untuk melaporkan pendekatan manajemennya untuk setiap topik
material, serta melaporkan pengungkapan topik spesifiknya untuk topik-topik tersebut. Persyaratan
pelapor Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap dampak ekonomi
tidak
langsung dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
2. Pengungkapan topik spesifik
Suatu organisasi diharapkan untuk menyusun informasi untuk pengungkapan ekonomi dengan
menggunakan angka-angka dari laporan keuangannya yang telah diaudit atau dari akun manajemen
yang telah diaudit secara internal, apabila memungkinkan. Data bisa disusun dengan menggunakan,
misalnya:
• Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) yang relevan, yang dipublikasikan oleh Badan
Standar Akuntansi Internasional (IASB), dan Interpretasi yang dikembangkan oleh Komite
Interpretasi IFRS (IFRS yang spesifik dirujuk untuk beberapa pengungkapan);
• Standar Akuntansi Sektor Publik Internasional (IPSAS) yang diterbitkan oleh Federasi Akuntan
Internasional (IFAC);
• Standar nasional atau regional yang diakui secara internasional untuk tujuan pelaporan
keuangan.
Standar ini mencakup pengungkapan pendekatan manajemen dan pengungkapan topik spesifik.
Hal ini ditetapkan dalam Standar sebagai berikut:
1. Pengungkapan pendekatan manajemen
Pengungkapan pendekatan manajemen adalah penjelasan naratif tentang cara suatu organisasi
mengelola suatu topik material, dampak terkaitnya, serta harapan dan kepentingan yang wajar dari
pemangku kepentingan. Organisasi apapun yang mengklaim laporannya telah disiapkan sesuai
dengan Standar GRI diwajibkan untuk melaporkan pendekatan manajemennya untuk setiap topik
material, serta melaporkan pengungkapan topik spesifiknya untuk topik-topik tersebut. Persyaratan
pelapor Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap dampak ekonomi
tidak
langsung dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
2. Pengungkapan topik spesifik
Suatu organisasi diharapkan untuk menyusun informasi untuk pengungkapan ekonomi dengan
menggunakan angka-angka dari laporan keuangannya yang telah diaudit atau dari akun manajemen
yang telah diaudit secara internal, apabila memungkinkan. Data bisa disusun dengan menggunakan,
misalnya:
• Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) yang relevan, yang dipublikasikan oleh Badan
Standar Akuntansi Internasional (IASB), dan Interpretasi yang dikembangkan oleh Komite
Interpretasi IFRS (IFRS yang spesifik dirujuk untuk beberapa pengungkapan);
• Standar Akuntansi Sektor Publik Internasional (IPSAS) yang diterbitkan oleh Federasi Akuntan
Internasional (IFAC);
• Standar nasional atau regional yang diakui secara internasional untuk tujuan pelaporan
keuangan.
Standar ini mencakup pengungkapan pendekatan manajemen dan pengungkapan topik spesifik. Hal
ini ditetapkan dalam Standar sebagai berikut:
Persyaratan pelaporan
Standar ini mencakup pengungkapan pendekatan manajemen dan pengungkapan topik spesifik. Hal
ini ditetapkan dalam Standar sebagai berikut:
Pengungkapan pendekatan manajemen adalah penjelasan naratif tentang cara suatu organisasi mengelola
suatu topik material, dampak terkaitnya, serta harapan dan kepentingan yang wajar dari pemangku
kepentingan. Organisasi apa pun yang mengklaim laporannya telah disiapkan sesuai dengan Standar GRI
diwajibkan untuk melaporkan pendekatan manajemennya untuk setiap topik material, serta melaporkan
pengungkapan topik spesifiknya untuk topik-topik tersebut.
Oleh karena itu, Standar topik spesifik ini dirancang untuk digunakan bersama dengan GRI 103:
Pendekatan Manajemen untuk memberikan pengungkapan penuh dari dampak organisasi. GRI 103
menjelaskan cara melaporkan pendekatan manajemen dan informasi apa yang diberikan.
Persyaratan pelaporan
1.1 Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap emisi dengan
menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
1.2 Saat melaporkan target emisi GRK, organisasi pelapor harus menjelaskan apakah offset digunakan
untuk memenuhi target, termasuk jenis, jumlah, kriteria, atau skema di mana offset merupakan
bagiannya.
3. Pengungkapan topik spesifik
Persyaratan pelaporan
a. Jumlah minggu pemberitahuan minimum yang biasanya diberikan kepada para karyawan dan
perwakilan mereka sebelum pengimplementasian perubahan operasional yang signifikan yang
dapat memberi pengaruh besar kepada mereka.
b. Untuk organisasi dengan perjanjian perundingan kolektif, laporkan apakah periode
pemberitahuan dan ketentuan konsultasi serta negosiasi dijelaskan secara spesifik dalam
perjanjian kolektif.
GRI 406-1
Persyaratan pelaporan
GRI 407-1
Persyaratan pelaporan
a. Operasi dan pemasok di mana hak-hak pekerja untuk menjalankan kebebasan berserikat atau
perundingan kolektif mungkin dilanggar atau sedang mengalami risiko signifikan dalam hal:
jenis operasi (seperti pabrik manufaktur) dan pemasok;
negara-negara atau wilayah geografis dengan operasi dan pemasok yang dianggap berisiko.
b. Tindakan yang dilakukan oleh organisasi dalam periode pelaporan yang bertujuan mendukung
hak untuk menjalankan kebebasan berserikat dan perundingan kolektif.
GRI 408-1
Persyaratan pelaporan
a. Operasi dan pemasok yang dianggap memiliki risiko signifikan terhadap insiden:
pekerja anak;
pekerja muda yang terpapar pekerjaan berbahaya.
b. Operasi dan pemasok yang memiliki risiko signifikan terhadap insiden pekerja anak dalam hal:
jenis operasi (seperti pabrik manufaktur) dan pemasok;
negara-negara atau wilayah geografis dengan operasi dan pemasok yang dianggap berisiko.
c. Tindakan yang dilakukan oleh organisasi dalam periode pelaporan yang ditujukan untuk
berkontribusi pada penghapusan pekerja anak secara efektif
GRI 409: KERJA PAKSA ATAU WAJIB KERJA
GRI 409-1
Persyaratan pelaporan
a. Operasi dan pemasok yang memiliki risiko signifikan terhadap insiden kerja paksa atau wajib
kerja dalam hal:
jenis operasi (seperti pabrik manufaktur) dan pemasok;
negara-negara atau wilayah geografis dengan operasi dan pemasok yang dianggap berisiko.
b. Tindakan yang dilakukan oleh organisasi dalam periode pelaporan yang ditujukan untuk
berkontribusi pada penghapusan segala bentuk kerja paksa atau wajib kerja.
GRI 410-1
Persyaratan pelaporan
a. Persentase petugas keamanan yang telah menerima pelatihan resmi dalam kebijakan organisasi
tentang hak asasi manusia atau prosedur spesifik dan penerapannya pada keamanan.
b. Apakah persyaratan pelatihan juga berlaku bagi organisasi pihak ketiga yang menyediakan
petugas keamanan.
GRI 411-1
Persyaratan pelaporan
a. Jumlah total insiden pelanggaran yang teridentifikasi yang melibatkan hak-hak masyarakat adat
selama periode pelaporan.
b. Status insiden dan tindakan yang dilakukan berdasarkan rujukan berikut:
Insiden yang ditinjau oleh organisasi;
Rencana remediasi yang sedang dilaksanakan;
Rencana remediasi yang telah diterapkan, dengan hasil yang ditinjau melalui proses kajian
manajemen internal rutin;
Insiden yang tidak lagi menjadi subjek tindakan.
GRI 415-1
Persyaratan pelaporan
a. Total nilai moneter kontribusi politik baik secara finansial maupun dalam bentuk benda/barang
yang diberikan langsung dan tidak langsung oleh organisasi berdasarkan negara dan penerima/
penerima manfaat.
b. Jika berlaku, bagaimana nilai moneter kontribusi berupa benda/barang diperkirakan.
Persyaratan pelaporan
a. Jumlah total pengaduan yang berdasar yang diterima mengenai pelanggaran terhadap privasi
pelanggan, yang dikategorikan berdasarkan:
pengaduan yang diterima dari pihak luar dan diperkuat oleh organisasi;
pengaduan dari badan regulatif.
b. Jumlah total kebocoran, pencurian, atau kehilangan data pelanggan yang teridentifikasi.
c. Jika organisasi tidak mengidentifikasi pengaduan yang berdasar apa pun, pernyataan ringkas
tentang fakta ini sudah cukup.
GRI 419-1
Persyaratan pelaporan
a. Denda yang signifikan dan sanksi non-moneter karena ketidakpatuhan terhadap undang-undang
dan/atau peraturan di bidang sosial dan ekonomi dalam hal:
nilai moneter total dari denda yang signifikan;
jumlah total sanksi non-moneter;
kasus yang diajukan ke mekanisme penyelesaian sengketa.
b. Jika organisasi tidak mengidentifikasi ketidakpatuhan apa pun terhadap undang-undang dan/atau
peraturan, pernyataan ringkas tentang fakta ini sudah cukup.
c. Konteks timbulnya denda yang signifikan dan sanksi non-moneter.