Anda di halaman 1dari 55

ALITSA QOTHRUN N/31402000023/A6E31

GLOBAL REPORTING INITIATIVE (GRI) 100-200

Standar GRI adalah standar global pertama untuk pelaporan keberlanjutan. Standar GRI
menciptakan satu bahasa yang sama untuk organisasi dan para pemangku kepentingan, sehingga dampak
ekonomi, lingkungan, dan sosial dari organisasi-organisasi itu dapat dikomunikasikan dan dipahami.

Standar GRI dibagi menjadi empat seri, yaitu: seri 100, 200, 300, 400. Seri 100 mencakup tiga
Standar universal (GRI 101: Landasan, GRI 102: Pengungkapan Umum, GRI 103: Pendekatan
Manajemen). Seri 200, 300, 400 mencakup banyak Standar topik spesifik.

Persyaratan, rekomendasi, dan panduan

Standar GRI mencakup:

Persyaratan : Ini adalah instruksi wajib. Dalam teks ini, persyaratan disajikan dalam huruf tebal dan
ditandai dengan kata 'harus'. Persyaratan harus dibaca dalam konteks rekomendasi dan
panduan; namun, sebuah organisasi tidak diwajibkan untuk mematuhi rekomendasi atau
panduan untuk mengklaim bahwa laporan telah disusun sesuai dengan Standar.

Rekomendasi : Ini adalah kasus ketika tindakan tertentu dianjurkan, tetapi tidak diwajibkan. Dalam teks
ini, kata ‘sebaiknya’ menunjukkan rekomendasi.

Panduan : Bagian-bagian ini mencakup informasi latar belakang, penjelasan, dan contoh-contoh untuk
membantu organisasi lebih memahami persyaratan.

GRI 101: LANDASAN

GRI 101:

Landasan adalah titik awal untuk penggunaan rangkaian Standar GRI. GRI 101 menetapkan. Prinsip-
prinsip Pelaporan untuk menentukan isi dan mutu laporan. Ini mencakup persyaratan untuk
mempersiapkan laporan keberlanjutan sesuai dengan Standar GRI, dan menjelaskan bagaimana Standar
GRI dapat digunakan dan dirujuk. GRI 101 juga mencakup klaim tertentu yang diwajibkan bagi
organisasi dalam mempersiapkan laporan keberlanjutan sesuai dengan Standar, dan bagi mereka yang
menggunakan Standar GRI tertentu yang dipilih untuk melaporkan informasi spesifik.

Standar GRI 101 ini terdiri dari:

Bagian 1 :

Menyajikan Prinsip-prinsip Pelaporan untuk menentukan isi dan mutu laporan. Prinsip-prinsip Pelaporan
ini fundamental untuk membantu organisasi memutuskan informasi apa yang harus dimasukkan dalam
laporan keberlanjutan dan bagaimana memastikan kualitas informasi.

Prinsip-Prinsip Pelaporan untuk menentukan isi laporan adalah:

• Inklusivitas Pemangku Kepentingan


Organisasi pelapor harus mengidentifikasi para pemangku kepentingannya, dan menjelaskan
bagaimana organisasi pelapor itu telah menanggapi harapan dan kepentingan yang masuk akal dari
para pemangku kepentingan.
• Konteks Keberlanjutan
Laporan harus menyajikan kinerja organisasi pelapor dalam konteks keberlanjutan yang lebih luas.
• Materialitas
Laporan harus mencakup topik-topik yang:
1. mencerminkan dampak sosial, lingkungan, ekonomi signifikan organisasi pelapor; atau
2. secara substansial memengaruhi penilaian dan keputusan dari para pemangku kepentingan.
• Kelengkapan
Laporan harus menyertakan cakupan topik material dan Batasannya yang cukup untuk mencerminkan
dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang signifikan, dan untuk memungkinkan para pemangku
kepentingan menilai kinerja organisasi pelapor dalam periode pelaporan.

Prinsip-prinsip Pelaporan untuk menentukan kualitas laporan adalah:

• Akurasi
Informasi yang dilaporkan harus cukup akurat dan terperinci bagi para pemangku kepentingan untuk
menilai kinerja organisasi pelapor.
• Keseimbangan
Informasi yang dilaporkan harus mencerminkan aspek positif dan negatif dari kinerja organisasi
pelapor untuk memungkinkan penilaian yang beralasan atas kinerja secara keseluruhan.
• Kejelasan
Organisasi pelapor harus membuat informasi tersedia dengan cara yang dapat dimengerti dan dapat
diakses oleh para pemangku kepentingan yang menggunakan informasi tersebut.
• Keterbandingan
Organisasi pelapor harus memilih, menyusun, dan melaporkan informasi secara konsisten. Informasi
yang dilaporkan harus disajikan dengan cara yang memungkinkan para pemangku kepentingan untuk
menganalisis perubahan kinerja organisasi dari waktu ke waktu, dan yang bisa mendukung analisis
relatif terhadap organisasi lainnya.
• Keandalan
Organisasi pelapor harus mengumpulkan, mencatat, menyusun, menganalisis, dan melaporkan
informasi serta proses yang digunakan dalam persiapan laporan dengan cara yang dapat diperiksa,
serta memiliki kualitas dan materialitas informasi.
• Ketepatan waktu
Organisasi pelapor harus melapor secara rutin sehingga informasi tersedia tepat waktu bagi para
pemangku kepentingan untuk membuat keputusan yang terinformasi.

Bagian 2 :
Menjelaskan proses dasar untuk menggunakan Standar GRI untuk pelaporan keberlanjutan. Bagian ini
mencakup persyaratan mendasar untuk menerapkan Prinsip-Prinsip Pelaporan, serta mengidentifikasi dan
melaporkan topik material.

Persyaratan ini memandu organisasi pelapor melalui proses persiapan laporan keberlanjutan yang mana:

• Prinsip-Prinsip Pelaporan telah diterapkan;


• pengungkapan yang memberikan informasi kontekstual tentang organisasi telah dibuat;
• setiap topik material telah diidentifikasi dan dilaporkan.

Menerapkan Prinsip-Prinsip Pelaporan

Organisasi pelapor harus menerapkan seluruh Prinsip-Prinsip Pelaporan dari Bagian 1 untuk
mendefinisikan isi dan kualitas laporan.

Melaporkan pengungkapan umum

Organisasi pelapor harus melaporkan pengungkapan yang diwajibkan oleh GRI 102: Pengungkapan
Umum.

Mengidentifikasi topik material dan Batasannya

1. Organisasi pelapor harus mengidentifikasi topik materialnya menggunakan Prinsip-Prinsip Pelaporan


untuk menentukan isi laporan. Organisasi pelapor harus berkonsultasi dengan Pengungkapan Sektor
GRI yang terkait dengan sektornya, jika tersedia, untuk membantu dalam mengidentifikasi topik
materialnya.
2. Organisasi pelapor harus menentukan Batasan untuk setiap topik material.

Pelaporan mengenai topik material

Untuk setiap topik material, organisasi pelapor:

1. harus melaporkan pengungkapan pendekatan manajemen untuk topik tersebut, menggunakan GRI
103: Pendekatan Manajemen; dan juga:
2. harus melaporkan pengungkapan topik spesifik dalam Standar GRI yang sesuai, jika topik material
dicakup dalam Standar GRI yang sudah ada (seri 200, 300, dan 400); atau
3. harus melaporkan pengungkapan lain yang sesuai, jika topik material tidak tercakup dalam Standar
GRI

Menyajikan informasi

• Melaporkan pengungkapan yang diwajibkan dengan menggunakan rujukan


1. Jika organisasi pelapor melaporkan pengungkapan yang diwajibkan dengan menggunakan rujukan
dari sumber lain tempat informasi tersebut berada, organisasi tersebut harus memastikan:
a. rujukan itu menyertakan lokasi spesifik dari pengungkapan yang diwajibkan;
b. informasi rujukan itu tersedia untuk publik dan sudah dapat diakses.
• Menyusun dan menyajikan informasi dalam laporan
1. Ketika menyiapkan laporan keberlanjutan, organisasi pelapor sebaiknya:
a. menyajikan informasi untuk periode pelaporan yang sekarang dan setidaknya dua periode
sebelumnya dan juga target jangka pendek dan jangka menengah jika telah ditetapkan;
b. menyusun dan melaporkan informasi menggunakan metrik internasional yang diterima secara
umum (seperti kilogram atau liter) dan faktor konversi standar, dan menjelaskan dasar
pengukuran/penghitungan apabila tidak jelas;
c. menyediakan data mutlak dan catatan penjelasan ketika menggunakan rasio atau data yang
dinormalkan;
d. menetapkan periode pelaporan yang konsisten untuk menerbitkan laporan.

Bagian 3 :

Menetapkan cara bagaimana Standar GRI dapat digunakan dan klaim tertentu, atau pernyataan
penggunaan, yang diwajibkan untuk organisasi dalam menggunakan Standar.

Terdapat dua pendekatan dasar dalam menggunakan Standar GRI:

1. Menggunakan Standar GRI sebagai satu rangkaian untuk mempersiapkan laporan keberlanjutan yang
sesuai dengan Standar.
Organisasi yang ingin menggunakan Standar GRI untuk melaporkan dampak ekonomi, lingkungan,
dan/atau sosialnya, disarankan menggunakan pendekatan ini, dan memenuhi kriteria pelaporan sesuai
dengan Standar. Memenuhi kriteria ini menunjukkan bahwa laporan keberlanjutan memberikan
gambaran lengkap dan seimbang mengenai topik material organisasi dan dampak terkait, serta
bagaimana dampak-dampak tersebut dikelola. Sebuah laporan sesuai dengan Standar GRI dapat
diproduksi sebagai laporan keberlanjutan yang berdiri sendiri, atau dapat merujuk informasi yang
diungkapkan dalam berbagai lokasi dan format (misalnya, berbasis kertas atau elektronik). Setiap
laporan yang disusun sesuai dengan Standar GRI diwajibkan mencantumkan indeks isi GRI, yang
disajikan dalam satu lokasi dan mencakup nomor halaman atau URL untuk semua pengungkapan
yang dilaporkan.
Terdapat dua pilihan dalam menyiapkan laporan sesuai dengan Standar GRI: Inti dan Komprehensif.
a. Inti. Pilihan ini mengindikasikan bahwa sebuah laporan berisi informasi minimal yang diperlukan
untuk memahami hakikat organisasi, topik materialnya dan dampak terkait, serta bagaimana hal
tersebut dikelola.
b. Komprehensif. Pilihan ini dibuat dengan berdasarkan pada pilihan Inti dengan mewajibkan
pengungkapan tambahan tentang strategi, etika dan integritas, serta tata kelola organisasi. Selain
itu, organisasi diwajibkan untuk melaporkan secara lebih ekstensif mengenai dampaknya dengan
melaporkan seluruh pengungkapan topik spesifik untuk setiap topik material yang dicakup dalam
Standar GRI.
2. Menggunakan Standar yang dipilih, atau bagian dari isinya, untuk melaporkan informasi spesifik
Pilihan ini dirujuk sebagai klaim yang ‘merujuk pada GRI’. Pilihan ini cocok untuk organisasi yang
ingin melaporkan dampak ekonomi, lingkungan, dan/atau sosialnya, tapi tidak ingin menggunakan
Standar GRI untuk menyediakan gambaran lengkap dari topik material dan dampak terkaitnya.
Sebagai contoh, suatu organisasi mungkin ingin melaporkan dampaknya terhadap keanekaragaman
hayati untuk kelompok pemangku kepentingan tertentu. Dalam hal ini, organisasi tersebut dapat
menggunakan pengungkapan dari GRI 103: Pendekatan Manajemen dan GRI 304: Keanekaragaman
Hayati, dan akan mencantumkan klaim yang merujuk pada GRI yang diwajibkan dalam semua materi
yang dipublikasikan berdasarkan Standar ini.

Untuk setiap cara-cara penggunaan Standar ini, ada klaim yang berhubungan, atau pernyataan
penggunaan, yang ditetapkan dalam Standar ini. Semua materi yang dipublikasikan bersama
pengungkapan berdasarkan Standar GRI selalu dirujuk menggunakan salah satu dari klaim ini. Ini
memastikan transparansi tentang bagaimana Standar itu telah diterapkan.

GRI 102: PENGUNGKAPAN UMUM

GRI 102: Pengungkapan Umum digunakan untuk melaporkan informasi kontekstual tentang sebuah
organisasi dan praktik pelaporan keberlanjutannya. Standar ini dapat digunakan oleh organisasi dari
berbagai ukuran, jenis, sektor, atau lokasi geografis.

Informasi yang tercantum pada GRI 102: Pengungkapan Umum adalah:

1. Profil organisasi
Pengungkapan-pengungkapan ini memberikan ikhtisar tentang ukuran, lokasi geografis, dan kegiatan
organisasi. informasi kontekstual ini penting untuk membantu para pemangku kepentingan dalam
memahami sifat organisasi dan dampak ekonomi, lingkungan, serta sosialnya.
Pada bagian ini, organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

1.1 Pengungkapan 102-1 : organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang nama
organisasi
1.2 Pengungkapan 102-2 : organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang: a)
deskripsi kegiatan organisasi; b) Merek utama, produk, dan
jasa, termasuk penjelasan tentang produk atau jasa apa pun
yang dilarang di pasar tertentu.
1.3 Pengungkapan 102-3 : organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang
Lokasi kantor pusat organisasi.
1.4 Pengungkapan 102-4 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang
Jumlah negara tempat organisasi beroperasi, dan nama-nama
negara tempat organisasi memiliki
operasional yang signifikan dan/atau yang relevan dengan
topik yang dibahas dalam laporan.
1.5 Pengungkapan 102-5 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang Sifat
kepemilikan dan bentuk hukum
1.6 Pengungkapan 102-6 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang: a)
Pasar yang dilayani, mencakup: lokasi geografis tempat
produk dan jasa ditawarkan; sektor yang dilayani; jenis
pelanggan dan penerima manfaat.
1.7 Pengungkapan 102-7 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang: a)
Skala organisasi, mencakup: jumlah total karyawan; jumlah
total operasi: penjualan bersih (untuk organisasi sektor
swasta) atau pendapatan bersih (untuk organisasi sektor
publik); kapitalisasi total (untuk organisasi sektor swasta)
diuraikan dalam hal utang dan ekuitas; jumlah produk atau
jasa yang disediakan.
1.8 Pengungkapan 102-8 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
a. Jumlah total karyawan berdasarkan kontrak kerja
kepegawaian (tetap dan temporer), berdasarkan jenis
kelamin.
b. Jumlah total karyawan berdasarkan kontrak kerja
kepegawaian (tetap dan temporer), berdasarkan
wilayah.
c. Jumlah total karyawan berdasarkan jenis kontrak
ketenagakerjaan (purnawaktu dan paruh waktu),
berdasarkan jenis kelamin.
d. Apakah kegiatan organisasi dalam jumlah signifikan
dilakukan oleh pekerja yang bukan karyawan. Jika
berlaku, deskripsi sifat dan skala pekerjaan yang
dilakukan oleh pekerja yang bukan karyawan.
e. Setiap variasi yang signifikan dalam angka-angka yang
dilaporkan dalam Pengungkapan 102-8-a, 102-8-b, dan
102-8-c (misalnya variasi musiman dalam industri
pariwisata atau pertanian).
f. Penjelasan tentang bagaimana data dikompilasi,
termasuk setiap asumsi yang dibuat.
1.9 Pengungkapan 102-9 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
Deskripsi rantai pasokan organisasi, termasuk unsur-unsur
utamanya karena berkaitan dengan kegiatan, merek utama,
produk, dan jasa organisasi.
1.10 Pengungkapan 102-10 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
Perubahan signifikan terhadap ukuran, struktur,
kepemilikan, atau rantai pasokan organisasi, mencakup:
a. Perubahan pada lokasi, atau perubahan pada, operasi,
termasuk pembukaan, penutupan, dan perluasan
fasilitas;
b. Perubahan pada struktur modal saham dan bentuk
modal lainnya, pemeliharaan, dan operasi perubahan
(untuk organisasi sektor swasta);
c. Perubahan pada lokasi pemasok, struktur rantai
pasokan, atau hubungan dengan pemasok, termasuk
pemilihan dan pemutusan hubungan.
1.11 Pengungkapan 102-11 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
Apakah dan bagaimana organisasi menerapkan Pendekatan
atau prinsip pencegahan.
1.12 Pengungkapan 102-12 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
Daftar piagam-piagam ekonomi, lingkungan dan sosial yang
dikembangkan secara eksternal, prinsip-prinsip, atau inisiatif
lain yang diikuti atau didukung organisasi tersebut.
1.13 Pengungkapan 102-13 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
Daftar keanggotaan utama dalam asosiasi industri atau
lainnya, dan organisasi advokasi nasional atau internasional.

2. Strategi
Pengungkapan ini memberikan gambaran tentang strategi organisasi sehubungan dengan
keberlanjutan, dalam rangka memberikan konteks untuk pelaporan selanjutnya, yang lebih terperinci
menggunakan Standar GRI lainnya. Bagian strategi dapat menggunakan informasi yang diberikan
dalam bagian lain dari laporan tersebut, tetapi bagian ini dimaksudkan untuk memberikan wawasan
tentang masalah strategis dan bukan untuk merangkum isi laporan.
Pada bagian ini, organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

2.1 Pengungkapan 102-14 : organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:


Sebuah pernyataan dari pembuat keputusan paling senior di
organisasi (seperti CEO, ketua, atau posisi senior yang
setara) tentang relevansi keberlanjutan bagi organisasi dan
strateginya untuk menangani keberlanjutan.
2.2 Pengungkapan 102-15 : organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
Penjelasan dampak penting, risiko, dan peluang.

3. Etika dan Integritas


Pada bagian ini, istilah ‘mitra bisnis’ digunakan sehubungan dengan kedua pengungkapan ini. Dalam
konteks Standar GRI ini, ‘mitra bisnis’ antara lain meliputi pemasok, agen, pelobi dan perantara
lainnya, usaha patungan dan mitra konsorsium, pemerintah, pelanggan, serta klien.
Pada bagian ini, organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
3.1 Pengungkapan 102-16 : organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
Deskripsi nilai, prinsip, standar, dan norma perilaku
organisasi.
3.2 Pengungkapan 102-17 : organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
Deskripsi mekanisme internal dan eksternal untuk:
a. meminta saran tentang perilaku etis dan sah, serta
integritas organisasi;
b. melaporkan kekhawatiran tentang perilaku yang tidak
etis atau melanggar hukum, dan integritas organisasi.

4. Tata Kelola
Pengungkapan pada bagian ini memberikan ikhtisar tentang:
• struktur tata kelola dan komposisinya;
• peran badan tata kelola tertinggi dalam menetapkan tujuan, nilai-nilai, dan strategi organisasi;
• evaluasi kinerja dan kompetensi dari badan tata kelola tertinggi;
• peran badan tata kelola tertinggi dalam manajemen risiko;
• peran badan tata kelola tertinggi dalam pelaporan keberlanjutan;
• peran badan tata kelola tertinggi dalam mengevaluasi kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial;
• remunerasi dan insentif.

Pada bagian ini, organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

4.1 Pengungkapan 102-18 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang: a)


Struktur tata kelola organisasi, termasuk komite badan tata
kelola tertinggi. b) Komite bertanggung jawab untuk
mengambil keputusan mengenai topik-topik ekonomi,
lingkungan, dan sosial.
4.2 Pengungkapan 102-19 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
Proses untuk mendelegasikan wewenang untuk topik
ekonomi, lingkungan, dan sosial dari badan tata kelola
tertinggi kepada eksekutif senior dan karyawan lainnya.
4.3 Pengungkapan 102-20 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
a. Apakah organisasi telah menunjuk posisi tingkat
eksekutif atau posisi dengan tanggung jawab untuk topik
ekonomi, lingkungan, dan sosial.
b. Apakah pemegang jabatan itu melapor langsung ke badan
tata kelola tertinggi.
4.4 Pengungkapan 102-21 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
a. Proses untuk konsultasi antara para pemangku
kepentingan dan badan tata kelola tertinggi mengenai
topik ekonomi, lingkungan, dan sosial.
b. Jika konsultasi didelegasikan, jelaskan kepada siapa
didelegasikan dan bagaimana umpan balik yang
dihasilkan diberikan kepada badan tata kelola tertinggi.
4.5 Pengungkapan 102-22 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
Komposisi badan tata kelola tertinggi dan komitenya
berdasarkan:
a. eksekutif atau bukan eksekutif;
b. mandiri;
c. masa jabatan badan tata kelola;
d. jumlah posisi dan komitmen signifikan lainnya dari
setiap individu, serta sifat dari komitmen;
e. jenis kelamin;
f. keanggotaan kelompok sosial yang kurang terwakili;
g. kompetensi terkait topik-topik ekonomi, lingkungan, dan
sosial;
h. perwakilan pemangku kepentingan.
4.6 Pengungkapan 102-23 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
a. Apakah ketua badan tata kelola tertinggi juga merupakan
pejabat eksekutif dalam organisasi.
b. Jika ketua juga merupakan pejabat eksekutif, jelaskan
fungsinya dalam manajemen organisasi dan alasan
pengaturan ini.
4.7 Pengungkapan 102-24 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
a. Proses nominasi dan seleksi untuk badan tata kelola
tertinggi dan komitenya.
b. Kriteria yang digunakan untuk mencalonkan dan memilih
anggota badan tata kelola tertinggi, termasuk apakah dan
bagaimana:
- para pemangku kepentingan (termasuk pemegang
saham) terlibat;
- keragaman dipertimbangkan;
- kemandirian dipertimbangkan;
- keahlian dan pengalaman yang berkaitan dengan topik
ekonomi, lingkungan, dan social dipertimbangkan.
4.8 Pengungkapan 102-25 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
a. Proses untuk badan tata kelola tertinggi guna memastikan
konflik kepentingan dihindari dan dikelola.
b. Apakah konflik kepentingan diungkapkan kepada para
pemangku kepentingan, termasuk, minimal:
- Keanggotaan lintas dewan;
- Lintas kepemilikan saham dengan pemasok dan para
pemangku kepentingan lain;
- Keberadaan pemegang saham pengendali;
- Pengungkapan pihak terkait.
4.9 Pengungkapan 102-26 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
Peran badan tata kelola tertinggi dan eksekutif senior dalam
pengembangan, persetujuan, dan memperbarui tujuan, nilai
atau pernyataan misi, strategi, kebijakan, dan sasaran
organisasi yang berkaitan dengan topik ekonomi,
lingkungan, dan sosial.
4.10 Pengungkapan 102-27 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
Langkah-langkah yang diambil untuk mengembangkan dan
meningkatkan pengetahuan kolektif badan tata kelola
tertinggi untuk topik ekonomi, lingkungan, dan sosial.
4.11 Pengungkapan 102-28 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
a. Proses untuk mengevaluasi kinerja badan tata kelola
tertinggi sehubungan dengan tata kelola topik ekonomi,
lingkungan, dan sosial.
b. Apakah evaluasi tersebut mandiri atau tidak, serta
frekuensinya.
c. Apakah evaluasi tersebut merupakan penilaian terhadap
diri sendiri (swapenilaian).
d. Tindakan yang dilakukan dalam menanggapi evaluasi
kinerja badan tata kelola tertinggi sehubungan dengan
tata kelola topik ekonomi, lingkungan, dan sosial,
termasuk, minimal, perubahan dalam keanggotaan dan
praktik organisasi.
4.12 Pengungkapan 102-29 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
a. Peran badan tata kelola tertinggi dalam
mengidentifikasi dan mengelola topik ekonomi,
lingkungan, dan sosial serta dampak, risiko, dan
peluangnya – termasuk perannya dalam pelaksanaan
proses uji tuntas.
b. Apakah konsultasi pemangku kepentingan digunakan
untuk mendukung identifikasi badan tata kelola
tertinggi dan manajemen topik ekonomi, lingkungan,
dan sosial serta dampak, risiko, dan peluangnya.
4.13 Pengungkapan 102-30 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
Peran badan tata kelola tertinggi dalam mengkaji efektivitas
proses manajemen risiko organisasi untuk topik ekonomi,
lingkungan, dan sosial.
4.14 Pengungkapan 102-31 Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
Frekuensi pengkajian oleh badan tata kelola tertinggi untuk
topik ekonomi, lingkungan, dan social serta dampak, risiko,
dan peluangnya.
4.15 Pengungkapan 102-32 Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
Posisi atau komite tertinggi yang secara formal mengkaji
dan menyetujui laporan keberlanjutan organisasi serta
memastikan bahwa seluruh topik material dicakup.
4.16 Pengungkapan 102-33 Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
Proses untuk mengomunikasikan hal-hal kritis kepada badan
tata kelola tertinggi.
4.17 Pengungkapan 102-34 Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
a. Jumlah total dan sifat dari kekhawatiran penting yang
dikomunikasikan kepada badan tata kelola tertinggi.
b. Mekanisme yang digunakan untuk menangani dan
menyelesaikan permasalahan kritis.
4.18 Pengungkapan 102-35 Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
a. Kebijakan remunerasi untuk badan tata kelola tertinggi
dan eksekutif dan senior untuk jenis-jenis remunerasi
berikut:

- Pembayaran tetap dan pembayaran tidak tetap,


termasuk pembayaran berbasis kinerja, pembayaran
berbasis ekuitas, bonus, dan saham ditangguhkan
(deferred share) atau saham berhak penuh (vested
share);
- Bonus mendaftar atau pembayaran insentif
perekrutan;
- Pembayaran uang pesangon;
- Clawback;
- Tunjangan pensiun, termasuk perbedaan antara
skema tunjangan dan tarif kontribusi bagi badan tata
kelola tertinggi, eksekutif senior, dan semua
karyawan lainnya.
b. Bagaimana kriteria kinerja dalam kebijakan remunerasi
berhubungan dengan tujuan-tujuan badan tata kelola
tertinggi dan eksekutif senior untuk topik ekonomi,
lingkungan, dan sosial.
4.19 Pengungkapan 102-36 Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
a. Proses untuk menentukan remunerasi.
b. Apakah konsultan remunerasi terlibat dalam menentukan
remunerasi dan apakah mereka independen dari
manajemen.
c. Hubungan lain yang dimiliki konsultan remunerasi
dengan organisasi.
4.20 Pengungkapan 102-37 Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
a. Bagaimana pandangan para pemangku kepentingan
diminta dan dipertimbangkan terkait remunerasi.
b. Jika berlaku, hasil pemilihan suara mengenai kebijakan
dan proposal remunerasi.
4.21 Pengungkapan 102-38 Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
Rasio kompensasi total tahunan bagi individu dengan
bayaran tertinggi di organisasi di setiap negara yang
memiliki operasi yang signifikan terhadap nilai tengah total
kompensasi tahunan untuk semua karyawan (tidak termasuk
individu dengan bayaran tertinggi) di negara yang sama.
4.22 Pengungkapan 102-39 Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
Rasio persentase kenaikan pada kompensasi total tahunan
bagi individu dengan bayaran tertinggi di organisasi di
setiap negara yang memiliki operasi yang signifikan
terhadap nilai tengah total persentase kenaikan kompensasi
tahunan untuk semua karyawan (tidak termasuk individu
dengan bayaran tertinggi) di negara yang sama.

5. Keterlibatan Pemangku Kepentingan


Pengungkapan ini memberikan gambaran tentang pendekatan organisasi terhadap keterlibatan
pemangku kepentingan. Ini tidak terbatas pada keterlibatan yang dilakukan untuk tujuan penyusunan
laporan. Untuk panduan tambahan mengenai keterlibatan pemangku kepentingan, lihat prinsip
Inklusivitas Pemangku Kepentingan di GRI 101: Landasan.

Pada bagian ini, organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

5.1 Pengungkapan 102-40 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:


Daftar kelompok pemangku kepentingan yang dilibatkan
oleh organisasi.
5.2 Pengungkapan 102-41 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
Persentase total karyawan yang dicakup oleh perjanjian
perundingan kolektif.
5.3 Pengungkapan 102-42 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
Dasar untuk mengidentifikasi dan memilih pemangku
kepentingan yang dilibatkan.
5.4 Pengungkapan 102-43 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
Pendekatan organisasi untuk keterlibatan pemangku
kepentingan, termasuk frekuensi keterlibatan berdasarkan
jenis dan berdasarkan kelompok pemangku kepentingan,
serta indikasi apakah keterlibatan itu dilakukan secara
khusus sebagai bagian dari proses persiapan laporan.
5.5 Pengungkapan 102-44 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
Topik utama dan hal-hal yang telah diajukan melalui
keterlibatan pemangku kepentingan, mencakup:
- bagaimana organisasi menanggapi topik-topik utama
dan hal-hal tersebut, termasuk melalui pelaporannya;
- kelompok pemangku kepentingan yang mengajukan
masing-masing hal dan topik utama.

6. Praktik Pelaporan
Pengungkapan ini memberikan gambaran tentang proses yang telah diikuti organisasi untuk
menentukan isi laporan keberlanjutannya. Pengungkapan ini juga meninjau proses yang diikutinya
untuk mengidentifikasi topik material dan Batasannya, bersama dengan perubahan apa pun atau
penyajian kembali. Selain itu, pengungkapan ini memberikan informasi dasar tentang laporan, klaim
yang dibuat tentang penggunaan Standar GRI, indeks konten GRI, dan pendekatan organisasi untuk
mencari assurance oleh pihak eksternal.
Pada bagian ini, organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

6.1 Pengungkapan 102-45 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:


a. Daftar semua entitas yang termasuk dalam laporan
keuangan terkonsolidasi organisasi atau dokumen setara.
b. Apakah setiap entitas yang termasuk dalam laporan
keuangan terkonsolidasi organisasi atau dokumen setara
yang tidak dicakup oleh laporan.
6.2 Pengungkapan 102-46 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
a. Penjelasan tentang proses untuk menentukan isi laporan
dan Batasan topik.
b. Penjelasan tentang cara organisasi mengimplementasikan
Prinsip-Prinsip Pelaporan untuk menentukan isi laporan.
6.3 Pengungkapan 102-47 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
Daftar topik material yang diidentifikasi dalam proses untuk
menentukan isi laporan.
6.4 Pengungkapan 102-48 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
Pengaruh dari setiap penyajian kembali informasi yang
diberikan dalam laporan sebelumnya, dan alasan untuk
penyajian kembali tersebut.
6.5 Pengungkapan 102-49 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
Perubahan signifikan dari periode pelaporan sebelumnya
dalam daftar topik material dan Batasan topik.
6.6 Pengungkapan 102-50 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
Periode pelaporan untuk informasi yang diberikan.
6.7 Pengungkapan 102-51 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang: Jika
berlaku, tanggal dari laporan terbaru sebelumnya.
6.8 Pengungkapan 102-52 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
Siklus pelaporan.
6.9 Pengungkapan 102-53 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
Titik kontak untuk pertanyaan mengenai laporan atau isinya
6.10 Pengungkapan 102-54 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
Klaim yang dibuat oleh organisasi, jika organisasi telah
menyiapkan laporan sesuai dengan Standar GRI, adalah
salah satu ini:
- ‘Laporan ini telah disiapkan sesuai dengan Standar GRI:
Pilihan inti’;
- ‘Laporan ini telah disiapkan sesuai dengan Standar GRI:
Pilihan komprehensif’
6.11 Pengungkapan 102-55 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
a. Indeks isi GRI, yang menentukan setiap Standar GRI
yang digunakan dan mendaftarkan semua pengungkapan
yang dicakup dalam laporan.
b. Untuk setiap pengungkapan, indeks isi harus
menyertakan:
- jumlah pengungkapan (untuk pengungkapan yang
dicakup oleh Standar GRI);
- nomor halaman atau URL tempat informasi dapat
ditemukan, baik di dalam laporan atau dalam materi
lain yang diterbitkan;
- jika berlaku, dan diizinkan, alasan untuk tidak
mencantumkan ketika pengungkapan yang diwajibkan
tidak dapat dibuat.
6.12 Pengungkapan 102-56 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi tentang:
a. Deskripsi kebijakan organisasi dan praktik saat ini
sehubungan dengan usaha mencari assurance oleh pihak
eksternal untuk laporan.
b. Jika laporan tersebut telah dijamin secara eksternal:
- Rujukan ke laporan assurance oleh pihak eksternal,
pernyataan, atau opini. Jika tidak tercakup dalam
laporan assurance yang menyertai laporan
keberlanjutan, deskripsi mengenai apa yang telah dan
apa yang belum mendapat assurance dan atas dasar
apa, termasuk standar assurance yang digunakan,
tingkat assurance yang diperoleh, dan semua batasan
proses assurance;
- Hubungan antara organisasi dan penyedia assurance;
- Apakah dan bagaimana badan tata kelola tertinggi
atau eksekutif senior terlibat dalam mencari
assurance oleh pihak eksternal untuk laporan
keberlanjutan organisasi.

GRI 103: PENDEKATAN MANAJEMEN

GRI 103: Pendekatan Manajemen memungkinkan organisasi untuk menjelaskan bagaimana organisasi
tersebut mengelola dampak ekonomi, lingkungan dan sosial yang terkait dengan topik material. Hal ini
memberikan infommasi narasi tentang bagaimana organisasi mengidentifikasi, menganalisis, scrta
merespons dampak aktual dan potensialnya. Pengungkapan tentang pendekatan manajemen organisasi
juga memberikan konteks untuk informasi yang dilaporkan dengan menggunakan Standar topik spesifik
(seri 200, 300 dan 400). Hal ini secara khusus bisa berguna untuk menjelaskan informasi kuantitatif
kepada pemangku kepentingan.

Persyaratan umum untuk melaporkan pendekatan manajemen

Persyaratan pelaporan

1. Jika pengungkapan pendekatan manajemen digabungkan untuk sekelompok topik material,


organisasi pelapor harus menyatakan topik mana yang dicakup oleh masing-masing pengungkapan.
2. Jika tidak ada pendekatan manajemen untuk topik material, organisasi pelapor harus menjelaskan:
a. setiap rencana untuk mengimplementasikan pendekatan manajemen; atau
b. alasan untuk tidak memiliki pendekatan manajemen.
Pada bagian ini, organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

1 1 Pengungkapan 103-1 : Untuk setiap topik material, organisasi pelapor harus


melaporkan informasi berikut:
a. Penjelasan mengapa topik tersebut bersifat material.
b. Batasan untuk topik material, yang mencakup penjelasan
mengenai:
- lokasi terjadinya dampak;
- keterlibatan organisasi atas dampak. Misalnya, apakah
organisasi telah menyebabkan atau berkontribusi
terhadap dampak, atau secara langsung terkait dengan
dampak melalui hubungan bisnisnya.
c. Setiap pembatasan khusus terkait dengan Batasan topik.
1 .2 Pengungkapan 103-2 : Untuk setiap topik material, organisasi pelapor harus
melaporkan informasi berikut:
a. Penjelasan tentang bagaimana organisasi mengelola topik
tersebut.
b. Pernyataan tujuan pendekatan manajemen.
c. Deskripsi hal-hal berikut, jika pendekatan manajemen
mencakup komponen tersebut:
- Kebijakan
- Komitmen
- Sasaran dan target
- Tanggung jawab
- Sumber daya
- Mekanisme penanganan pengaduan
- Tindakan khusus, seperti proses, proyek, program,
dan inisiatif
1.3 Pengungkapan 103-3 : Untuk setiap topik material, organisasi pelapor harus
melaporkan informasi berikut: Penjelasan tentang
bagaimana organisasi mengevaluasi pendekatan manajemen,
termasuk:
- mekanisme untuk mengevaluasi efektivitas
pendekatan manajemen;
- hasil dari evaluasi pendekatan manajemen;
- penyesuaian apa pun yang berkaitan dengan
pendekatan manajemen.

GRI 201: KINERJA EKONOMI

GRI 201: Membahas topik kinerja ekonomi. Ini termasuk nilai ekonomi yang dihasilkan dan
didistribusikan (EVG&D) oleh organisasi, kewajiban program pensiun manfaat pastinya, bantuan
finansial yang diterima dari pemerintah mana pun, dan implikasi finansial pada perubahan iklim. Konsep
ini tercakup dalam instrumen penting dari Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi.
Pengungkapan dalam Standar ini bisa memberikan informasi tentang dampak suatu organisasi terkait
kinerja ekonominya, dan bagaimana organisasi tersebut mengaturnya. Standar ini mencakup
pengungkapan pendekatan manajemen dan pengungkapan topik spesifik.

1. Pengungkapan pendekatan manajemen


Pengungkapan pendekatan manajemen adalah penjelasan naratif tentang cara suatu organisasi
mengelola suatu topik material, dampak terkaitnya, serta harapan dan kepentingan yang wajar dari
pemangku kepentingan. Organisasi apapun yang mengklaim laporannya telah disiapkan sesuai
dengan Standar GRI diwajibkan untuk melaporkan pendekatan manajemennya untuk setiap topik
material, serta melaporkan pengungkapan topik spesifiknya untuk topik-topik tersebut. Oleh karena
itu, Standar topik spesifik ini dirancang untuk digunakan bersama dengan GRI 103: Pendekatan
Manajemen untuk memberikan pengungkapan penuh dari dampak organisasi. GRI 103 menjelaskan
cara melaporkan pendekatan manajemen dan informasi apa yang diberikan.
2. Pengungkapan Topik Spesifik
Suatu organisasi diharapkan untuk menyusun informasi untuk pengungkapan ekonomi dengan
menggunakan angka-angka dari laporan keuangannya yang telah diaudit atau dari akun manajemen
yang telah diaudit secara internal, apabila memungkinkan. Data bisa disusun dengan menggunakan,
misalnya:
• Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) yang relevan, yang dipublikasikan oleh Badan
Standar Akuntansi Internasional (IASB), dan Interpretasi yang dikembangkan oleh Komite
Interpretasi IFRS (IFRS yang spesifik dirujuk untuk beberapa pengungkapan);
• Standar Akuntansi Sektor Publik Internasional (IPSAS) yang diterbitkan oleh Federasi Akuntan
Internasional (IFAC);
• Standar nasional atau regional yang diakui secara internasional untuk tujuan pelaporan keuangan.

Pada bagian ini, organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

1.1 Pengungkapan 201-1 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:


a. Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan didistribusikan
(EVG&D) dengan basis akrual, termasuk komponen dasar
untuk operasi global organisasi sebagaimana terdaftar di
bawah ini. Jika data disajikan dengan basis tunai, laporkan
alasan pembenaran atas keputusan ini selain melaporkan
komponen dasar berikut ini:
• Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan: pendapatan;
• Nilai ekonomi yang didistribusikan: biaya operasional,
gaji dan tunjangan karyawan, pembayaran untuk
penyedia modal, pembayaran untuk pemerintah
berdasarkan negara, dan investasi masyarakat;
• Nilai ekonomi yang disimpan: ‘nilai ekonomi langsung
yang dihasilkan’ dikurangi ‘nilai ekonomi yang
didistribusikan’.
b. Jika signifikan, laporkan EVG&D secara terpisah pada
tingkat nasional, regional, atau pasar, dan kriteria yang
digunakan untuk menentukan signifikansinya.
1.2 Pengungkapan 201-2 Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
Risiko dan kesempatan yang diakibatkan oleh perubahan iklim
yang berpotensi menghasilkan perubahan substantif dalam
operasi, pendapatan, atau pengeluaran, termasuk:

• deskripsi risiko atau kesempatan dan klasifikasinya baik


secara fisik, regulatif, atau lainnya;
• deskripsi dampak yang diasosiasikan dengan risiko atau
kesempatan;
• implikasi finansial dari risiko atau kesempatan sebelum
tindakan diambil;
• metode yang digunakan untuk mengelola risiko atau
kesempatan;
• biaya dari langkah yang diambil untuk mengelola risiko atau
kesempatan.
1.3 Pengungkapan 201-3 Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Nilai perkiraan liabilitas, jika liabilitas program tersebut
dipenuhi oleh sumber daya umum organisasi.
b. Jika ada dana terpisah untuk membayar liabilitas program
pensiun:
• sejauh mana liabilitas skema diperkirakan akan dicakup
oleh aset yang telah disisihkan untuk memenuhinya;
• dasar bagaimana perkiraan itu dibuat;
• kapan perkiraan tersebut dibuat.
c. Jika dana yang dibentuk untuk membayar liabilitas program
pensiun tidak sepenuhnya dicakup, jelaskan strategi, jika
ada, yang dianut oleh pemberi kerja untuk mengupayakan
penjaminan penuh, dan skala waktu, jika ada, yang menjadi
batasan pemberi kerja untuk mencapai penjaminan penuh.
d. Persentase gaji yang dikontribusikan oleh karyawan atau
pemberi kerja.
e. Tingkat partisipasi dalam program pensiun, seperti
partisipasi dalam skema wajib atau sukarela, skema
regional, atau berbasis negara, atau yang memiliki dampak
finansial.
1.4 Pengungkapan 201-4 Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Nilai moneter total dari bantuan finansial yang diterima oleh
organisasi dari pemerintah manapun selama periode
pelaporan, yang mencakup:
• pembebasan pajak dan kredit pajak;
• subsidi;
• hibah investasi, hibah untuk penelitian dan
pengembangan, dan jenis dana hibah lain yang relevan;
• penghargaan;
• fasilitas pembebasan royalti sementara (royalty
holidays);
• bantuan finansial dari Badan Kredit Ekspor (ECA);
• insentif finansial;
• tunjangan finansial lainnya yang diterima atau dapat
diterima dari pemerintah mana pun untuk operasi apa
pun.
b. Informasi dalam 201-4-a berdasarkan negara.
c. Apakah, dan sejauh mana, pemerintah ikut dalam struktur
kepemilikan saham.

GRI 202: KEBERADAAN PASAR

GRI 202: Membahas topik keberadaan pasar organisasi, yang mencakup kontribusinya terhadap
pembangunan ekonomi di daerah atau masyarakat setempat di mana organisasi itu beroperasi. Misalnya
tentang pendekatan organisasi terhadap remuncrasi atau perekrutan lokal. Pengungkapan dalam Standar
ini bisa memberikan informasi tentang dampak suatu organisasi terkait keberadaan pasarnya, dan
bagaimana organisasi terscbut mengaturnya. Standar ini mencakup pengungkapan pendekatan manajemen
dan pengungkapan topik spesifik.

1. Pengungkapan pendekatan manajemen.


Pengungkapan pendekatan manajemen adalah penjelasan naratif tentang cara suatu organisasi
mengelola suatu topik material, dampak terkaitnya, serta harapan dan kepentingan yang wajar dari
pemangku kepentingan. Organisasi apapun yang mengklaim laporannya telah disiapkan sesuai dengan
Standar GRI diwajibkan untuk melaporkan pendekatan manajemennya untuk setiap topik material,
serta melaporkan pengungkapan topik spesifiknya untuk topik-topik tersebut.
2. Pengungkapan topik spesifik
Suatu organisasi diharapkan untuk menyusun informasi untuk pengungkapan ekonomi dengan
menggunakan angka-angka dari laporan keuangannya yang telah diaudit atau dari akun manajemen
yang telah diaudit secara internal, apabila memungkinkan. Data bisa disusun dengan menggunakan,
misalnya:
 Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) yang relevan, yang dipublikasikan oleh Badan
Standar Akuntansi Internasional (IASB), dan Interpretasi yang dikembangkan oleh Komite
Interpretasi IFRS (IFRS yang spesifik dirujuk untuk beberapa pengungkapan);
 Standar Akuntansi Sektor Publik Internasional (IPSAS) yang diterbitkan oleh Federasi Akuntan
Internasional (IFAC);
 Standar nasional atau regional yang diakui secara internasional untuk tujuan pelaporan keuangan.

Pada bagian ini, organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

1.1 Pengungkapan 202-1 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:


a. Ketika proporsi yang signifikan dari karyawan
mendapatkan kompensasi yang berdasarkan pada upah
yang tunduk pada aturan upah minimum, laporkan rasio
yang relevan dari upah karyawan entry-level berdasarkan
jenis kelamin terhadap upah minimum di lokasi operasi
yang signifikan.
b. Ketika proporsi yang signifikan dari pekerja lainnya (tidak
termasuk karyawan) yang melakukan kegiatan organisasi
mendapatkan kompensasi yang berdasarkan pada upah
yang tunduk pada aturan upah minimum, jelaskan tindakan
yang diambil untuk menentukan apakah para pekerja
ini dibayar di atas upah minimum.
c. Apakah tidak ada upah minimum regional atau bervariasi
di lokasi operasi yang signifikan, berdasarkan jenis
kelamin. Dalam keadaan ketika upah minimum yang
berbeda dapat digunakan sebagai rujukan, laporkan upah
minimum mana yang digunakan.
d. Definisi yang digunakan untuk ‘lokasi operasi yang
signifikan’.
1.2 Pengungkapan 202-2 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Persentase manajemen senior di lokasi operasi yang
signifikan yang berasal dari masyarakat lokal.
b. Definisi yang digunakan untuk ‘manajemen senior.’
c. Definisi geografis organisasi tentang ‘lokal’.
d. Definisi yang digunakan untuk ‘lokasi operasi yang
signifikan’.

GRI 203: DAMPAK EKONOMI TIDAK LANGSUNG


Standar ini mencakup pengungkapan pendekatan manajemen dan pengungkapan topik spesifik.
Hal ini ditetapkan dalam Standar sebagai berikut:
1. Pengungkapan pendekatan manajemen
Pengungkapan pendekatan manajemen adalah penjelasan naratif tentang cara suatu organisasi
mengelola suatu topik material, dampak terkaitnya, serta harapan dan kepentingan yang wajar dari
pemangku kepentingan. Organisasi apapun yang mengklaim laporannya telah disiapkan sesuai
dengan Standar GRI diwajibkan untuk melaporkan pendekatan manajemennya untuk setiap topik
material, serta melaporkan pengungkapan topik spesifiknya untuk topik-topik tersebut. Persyaratan
pelapor Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap dampak ekonomi
tidak
langsung dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
2. Pengungkapan topik spesifik
Suatu organisasi diharapkan untuk menyusun informasi untuk pengungkapan ekonomi dengan
menggunakan angka-angka dari laporan keuangannya yang telah diaudit atau dari akun manajemen
yang telah diaudit secara internal, apabila memungkinkan. Data bisa disusun dengan menggunakan,
misalnya:
• Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) yang relevan, yang dipublikasikan oleh Badan
Standar Akuntansi Internasional (IASB), dan Interpretasi yang dikembangkan oleh Komite
Interpretasi IFRS (IFRS yang spesifik dirujuk untuk beberapa pengungkapan);
• Standar Akuntansi Sektor Publik Internasional (IPSAS) yang diterbitkan oleh Federasi Akuntan
Internasional (IFAC);
• Standar nasional atau regional yang diakui secara internasional untuk tujuan pelaporan
keuangan.

Pada bagian ini, organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

1.1 Pengungkapan 203-1 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:


a. Tingkat pengembangan dari investasi infrastruktur yang
signifikan dan dukungan layanan.
b. Dampak kini atau yang diperkirakan akan terjadi pada
masyarakat dan perekonomian lokal, termasuk dampak
positif dan negatif yang relevan.
c. Apakah investasi dan layanan ini berifat komersial, dalam
bentuk benda atau barang, atau keterlibatan bersifat pro
bono.
1.2 Pengungkapan 203-2 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Contoh dampak ekonomi tidak langsung yang sudah
teridentifikasi yang signifikan dari organisasi, termasuk
dampak positif dan negatif.
b. Signifikansi dari dampak ekonomi tidak langsung dilihat
dalam konteks tolok ukur eksternal dan prioritas pemangku
kepentingan, seperti standar nasional dan internasional,
protokol, dan agenda kebijakan.

GRI 204: PRAKTIK PENGADAAN

Standar ini mencakup pengungkapan pendekatan manajemen dan pengungkapan topik spesifik.
Hal ini ditetapkan dalam Standar sebagai berikut:
1. Pengungkapan pendekatan manajemen
Pengungkapan pendekatan manajemen adalah penjelasan naratif tentang cara suatu organisasi
mengelola suatu topik material, dampak terkaitnya, serta harapan dan kepentingan yang wajar dari
pemangku kepentingan. Organisasi apapun yang mengklaim laporannya telah disiapkan sesuai
dengan Standar GRI diwajibkan untuk melaporkan pendekatan manajemennya untuk setiap topik
material, serta melaporkan pengungkapan topik spesifiknya untuk topik-topik tersebut. Persyaratan
pelapor Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap dampak ekonomi
tidak
langsung dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
2. Pengungkapan topik spesifik
Suatu organisasi diharapkan untuk menyusun informasi untuk pengungkapan ekonomi dengan
menggunakan angka-angka dari laporan keuangannya yang telah diaudit atau dari akun manajemen
yang telah diaudit secara internal, apabila memungkinkan. Data bisa disusun dengan menggunakan,
misalnya:
• Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) yang relevan, yang dipublikasikan oleh Badan
Standar Akuntansi Internasional (IASB), dan Interpretasi yang dikembangkan oleh Komite
Interpretasi IFRS (IFRS yang spesifik dirujuk untuk beberapa pengungkapan);
• Standar Akuntansi Sektor Publik Internasional (IPSAS) yang diterbitkan oleh Federasi Akuntan
Internasional (IFAC);
• Standar nasional atau regional yang diakui secara internasional untuk tujuan pelaporan
keuangan.

Pada bagian ini, organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

1.1 Pengungkapan 204-1 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:


a. Persentase anggaran pengadaan pada lokasi operasi yang
signifikan yang dikeluarkan untuk para pemasok lokal
dalam operasi tersebut (seperti persentase produk dan jasa
yang dibeli secara lokal).
b. Definisi geografis organisasi tentang ‘lokal’.
c. Definisi yang digunakan untuk ‘lokasi operasi yang
signifikan’.

GRI 205: ANTI-KORUPSI

Standar ini mencakup pengungkapan pendekatan manajemen dan pengungkapan topik spesifik.
Hal ini ditetapkan dalam Standar sebagai berikut:
1. Pengungkapan pendekatan manajemen
Pengungkapan pendekatan manajemen adalah penjelasan naratif tentang cara suatu organisasi
mengelola suatu topik material, dampak terkaitnya, serta harapan dan kepentingan yang wajar dari
pemangku kepentingan. Organisasi apapun yang mengklaim laporannya telah disiapkan sesuai
dengan Standar GRI diwajibkan untuk melaporkan pendekatan manajemennya untuk setiap topik
material, serta melaporkan pengungkapan topik spesifiknya untuk topik-topik tersebut. Persyaratan
pelapor Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap dampak ekonomi
tidak
langsung dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
2. Pengungkapan topik spesifik
Suatu organisasi diharapkan untuk menyusun informasi untuk pengungkapan ekonomi dengan
menggunakan angka-angka dari laporan keuangannya yang telah diaudit atau dari akun manajemen
yang telah diaudit secara internal, apabila memungkinkan. Data bisa disusun dengan menggunakan,
misalnya:
• Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) yang relevan, yang dipublikasikan oleh Badan
Standar Akuntansi Internasional (IASB), dan Interpretasi yang dikembangkan oleh Komite
Interpretasi IFRS (IFRS yang spesifik dirujuk untuk beberapa pengungkapan);
• Standar Akuntansi Sektor Publik Internasional (IPSAS) yang diterbitkan oleh Federasi Akuntan
Internasional (IFAC);
• Standar nasional atau regional yang diakui secara internasional untuk tujuan pelaporan
keuangan.

Pada bagian ini, organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

1.1 Pengungkapan 205-1 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:


a. Jumlah dan persentase total dari operasi yang dinilai
memiliki risiko terkait korupsi.
b. Risiko signifikan yang terkait dengan korupsi yang
diidentifikasi melalui pengkajian risiko.
1.2 Pengungkapan 205-2 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Jumlah dan persentase total anggota badan tata kelola yang
telah dikomunikasikan oleh organisasi mengenai kebijakan
dan prosedur anti-korupsi, yang diuraikan berdasarkan
wilayah.
b. Jumlah dan persentase total karyawan yang telah
dikomunikasikan oleh organisasi mengenai kebijakan dan
prosedur anti-korupsi, yang diuraikan berdasarkan kategori
karyawan dan wilayah.
c. Jumlah dan persentase total mitra bisnis yang telah
dikomunikasikan oleh organisasi mengenai kebijakan dan
prosedur anti-korupsi, yang diuraikan berdasarkan jenis
mitra bisnis dan wilayah. Menjelaskan apakah kebijakan
dan prosedur anti-korupsi organisasi telah disampaikan
kepada orang atau organisasi lain.
d. Jumlah dan persentase total anggota badan tata kelola yang
telah mengikuti pelatihan anti-korupsi, yang diuraikan
berdasarkan wilayah.
e. Jumlah dan persentase total karyawan yang telah
mengikuti pelatihan anti-korupsi, yang
diuraikan berdasarkan kategori karyawan dan wilayah.
1.3 Pengungkapan 205-3 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Jumlah total dan sifat insiden korupsi yang terbukti.
b. Jumlah total insiden yang terbukti yang mengakibatkan
karyawan diberhentikan atau dihukum karena korupsi.
c. Jumlah total insiden yang terbukti yang mengakibatkan
kontrak dengan mitra bisnis diakhiri atau tidak diperbarui
karena pelanggaran terkait korupsi.
d. Kasus hukum terkait korupsi yang diajukan oleh publik
terhadap organisasi atau karyawannya selama periode
pelaporan dan hasil dari kasus-kasus tersebut.

GRI 206: PERILAKU ANTI-PERSAINGAN

Standar ini mencakup pengungkapan pendekatan manajemen dan pengungkapan topik spesifik.
Hal ini ditetapkan dalam Standar sebagai berikut:
1. Pengungkapan pendekatan manajemen
Pengungkapan pendekatan manajemen adalah penjelasan naratif tentang cara suatu organisasi
mengelola suatu topik material, dampak terkaitnya, serta harapan dan kepentingan yang wajar dari
pemangku kepentingan. Organisasi apapun yang mengklaim laporannya telah disiapkan sesuai
dengan Standar GRI diwajibkan untuk melaporkan pendekatan manajemennya untuk setiap topik
material, serta melaporkan pengungkapan topik spesifiknya untuk topik-topik tersebut. Persyaratan
pelapor Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap dampak ekonomi
tidak
langsung dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
2. Pengungkapan topik spesifik
Suatu organisasi diharapkan untuk menyusun informasi untuk pengungkapan ekonomi dengan
menggunakan angka-angka dari laporan keuangannya yang telah diaudit atau dari akun manajemen
yang telah diaudit secara internal, apabila memungkinkan. Data bisa disusun dengan menggunakan,
misalnya:
• Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) yang relevan, yang dipublikasikan oleh Badan
Standar Akuntansi Internasional (IASB), dan Interpretasi yang dikembangkan oleh Komite
Interpretasi IFRS (IFRS yang spesifik dirujuk untuk beberapa pengungkapan);
• Standar Akuntansi Sektor Publik Internasional (IPSAS) yang diterbitkan oleh Federasi Akuntan
Internasional (IFAC);
• Standar nasional atau regional yang diakui secara internasional untuk tujuan pelaporan
keuangan.

Pada bagian ini, organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

1.1 Pengungkapan 206-1 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:


a. Jumlah tindakan hukum yang menunggu keputusan atau
telah selesai selama periode pelaporan sehubungan dengan
perilaku anti-persaingan serta pelanggaran terhadap
peraturan anti-trust dan monopoli di mana organisasi telah
diidentifikasi sebagai peserta.
b. Hasil utama dari tindakan hukum yang telah selesai,
termasuk semua keputusan atau putusan hakim.

GRI 207: PAJAK

Standar ini mencakup pengungkapan pendekatan manajemen dan pengungkapan topik spesifik.
Hal ini ditetapkan dalam Standar sebagai berikut:
1. Pengungkapan pendekatan manajemen
Pengungkapan pendekatan manajemen adalah penjelasan naratif tentang cara suatu organisasi
mengelola suatu topik material, dampak terkaitnya, serta harapan dan kepentingan yang wajar dari
pemangku kepentingan. Organisasi apapun yang mengklaim laporannya telah disiapkan sesuai
dengan Standar GRI diwajibkan untuk melaporkan pendekatan manajemennya untuk setiap topik
material, serta melaporkan pengungkapan topik spesifiknya untuk topik-topik tersebut. Persyaratan
pelapor Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap dampak ekonomi
tidak
langsung dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
2. Pengungkapan topik spesifik
Suatu organisasi diharapkan untuk menyusun informasi untuk pengungkapan ekonomi dengan
menggunakan angka-angka dari laporan keuangannya yang telah diaudit atau dari akun manajemen
yang telah diaudit secara internal, apabila memungkinkan. Data bisa disusun dengan menggunakan,
misalnya:
• Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) yang relevan, yang dipublikasikan oleh Badan
Standar Akuntansi Internasional (IASB), dan Interpretasi yang dikembangkan oleh Komite
Interpretasi IFRS (IFRS yang spesifik dirujuk untuk beberapa pengungkapan);
• Standar Akuntansi Sektor Publik Internasional (IPSAS) yang diterbitkan oleh Federasi Akuntan
Internasional (IFAC);
• Standar nasional atau regional yang diakui secara internasional untuk tujuan pelaporan
keuangan.

Pada bagian ini, organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

1.1 Pengungkapan 207-1 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:


Deskripsi pendekatan terhadap pajak meliputi:
 apakah organisasi mempunyai strategi pajak, dan jika ada,
tautan ke strategi itu jika tersedia untuk umum;
 badan tata kelola atau posisi tingkat eksekutif di dalam
organisasi yang secara resmi meninjau dan menyetujui
strategi pajak, serta frekuensi peninjauan tersebut;
 pendekatan untuk kepatuhan terhadap peraturan;
 bagaimana pendekatan terhadap pajak ditautkan dengan
bisnis dan strategi pembangunan berkelanjutan organisasi.
1.2 Pengungkapan 207-2 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Deskripsi kerangka kerja tata kelola dan pengontrolan
pajak, termasuk:
 Badan tata kelola atau posisi tingkat eksekutif dalam
organisasi yang berakuntabilitas atas kepatuhan
terhadap strategi pajak;
 bagaimana pendekatan pajak ditanamkan di dalam
organisasi;
 pendekatan terhadap risiko pajak, termasuk bagaimana
risiko diidentifikasi, dikelola, dan dipantau;
 bagaimana kepatuhan terhadap kerangka kerja tata
kelola dan pengendalian pajak dievaluasi.
b. Deskripsi tentang mekanisme untuk pelaporan terkait
perilaku yang tidak etis atau melanggar hukum dan
integritas organisasi sehubungan dengan pajak.
c. Deskripsi mengenai proses penjaminan atas pengungkapan
pajak dan, jika berlaku, rujukan untuk laporan, pernyataan,
atau opini penjaminan.
1.3 Pengungkapan 207-3 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
Deskripsi mengenai pendekatan terhadap keterlibatan
pemangku kepentingan dan pengelolaan kepedulian pemangku
kepentingan yang berkaitan dengan pajak, meliputi:
 pendekatan terhadap keterlibatan dengan otoritas
perpajakan;
 pendekatan terhadap advokasi kebijakan publik tentang
pajak;
 proses untuk mengumpulkan dan mempertimbangkan
pandangan serta kepedulian para pemangku kepentingan,
termasuk pemangku kepentingan eksternal
1.4 Pengungkapan 207-4 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Semua yurisdiksi pajak tempat entitas-entitas yang
dimasukkan dalam laporan keuangan organisasi yang
terkonsolidasi dan sudah diaudit,
b. Untuk setiap yurisdiksi pajak yang dilaporkan dalam
Pengungkapan 207-4-a :
 Nama entitas yang berkedudukan di yurisdiksi
 Aktivitas-aktivitas utama organisasi
 Jumlah karyawan, dan dasar penghitungan jumlah ini
 Pendapatan dari penjualan pihak ketiga
 Pendapatan dari transaksi antar-grup dengan yurisdiksi
pajak lain
 Laba/kerugian sebelum pajak
 Aset berwujud (tangible) selain kas dan yang setara
dengan kas
 Pajak penghasilan perusahaan yang dibayarkan secara
tunai
 Pajak penghasilan perusahaan yang ditimbulkan karena
laba/rugi
 Alasan-alasan adanya selisih antara pajak penghasilan
perusahaan yang harus dibayar atas laba/rugi dengan
pajak yang jatuh tempo jika tarif pajak
c. Periode waktu yang dicakup oleh informasi yang
dilaporkan dalam pengungkapan 207-4
GLOBAL REPORTING INITIATIVE 300-400

GRI 301: MATERIAL

Standar ini mencakup pengungkapan pendekatan manajemen dan pengungkapan topik spesifik. Hal
ini ditetapkan dalam Standar sebagai berikut:

• Pengungkapan pendekatan manajemen (bagian ini merujuk pada GRI 103)


• Pengungkapan 301-1 Material yang digunakan berdasarkan berat atau volume
• Pengungkapan 301-2 Material input dari daur ulang yang digunakan
• Pengungkapan 301-3 Produk reclaimed dan material kemasannya
1. Pengungkapan pendekatan manajemen
Pengungkapan pendekatan manajemen adalah penjelasan naratif tentang cara suatu organisasi
mengelola suatu topik material, dampak terkaitnya, serta harapan dan kepentingan yang wajar dari
pemangku kepentingan. Organisasi apapun yang mengklaim laporannya telah disiapkan sesuai
dengan Standar GRI diwajibkan untuk melaporkan pendekatan manajemennya untuk setiap topik
material, serta melaporkan pengungkapan topik spesifiknya untuk topik-topik tersebut.
Oleh karena itu, Standar topik spesifik ini dirancang untuk digunakan bersama dengan GRI 103:
Pendekatan Manajemen untuk memberikan pengungkapan penuh dari dampak organisasi. GRI 103
menjelaskan cara melaporkan pendekatan manajemen dan apa informasi yang diberikan.

Persyaratan pelaporan

Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap material dengan


menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.

2. Pengungkapan topik spesifik


Suatu organisasi diharapkan untuk menyusun informasi untuk pengungkapan ekonomi dengan
menggunakan angka-angka dari laporan keuangannya yang telah diaudit atau dari akun manajemen
yang telah diaudit secara internal, apabila memungkinkan. Data bisa disusun dengan menggunakan,
misalnya:
• Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) yang relevan, yang dipublikasikan oleh Badan
Standar Akuntansi Internasional (IASB), dan Interpretasi yang dikembangkan oleh Komite
Interpretasi IFRS (IFRS yang spesifik dirujuk untuk beberapa pengungkapan);
• Standar Akuntansi Sektor Publik Internasional (IPSAS) yang diterbitkan oleh Federasi Akuntan
Internasional (IFAC);
• Standar nasional atau regional yang diakui secara internasional untuk tujuan pelaporan keuangan.

Pada bagian ini, organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

1.1 Pengungkapan 301-1 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:


Berat atau volume total material yang digunakan untuk
memproduksi dan mengemas produk dan jasa utama organisasi
selama periode pelaporan, berdasarkan:
• material tak terbarukan yang digunakan;
• material terbarukan yang digunakan;
1.2 Pengungkapan 301-2 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
Persentase dari material input dari daur ulang yang digunakan
untuk memproduksi produk dan jasa utama organisasi.
1.3 Pengungkapan 301-3 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Persentase produk reclaimed dan material kemasannya
untuk setiap kategori produk.
b. Bagaimana data untuk pengungkapan ini dikumpulkan.

GRI 302: ENERGI

Standar ini mencakup pengungkapan pendekatan manajemen dan pengungkapan topik spesifik. Hal
ini ditetapkan dalam Standar sebagai berikut:

• Pengungkapan pendekatan manajemen (bagian ini merujuk pada GRI 103)


• Pengungkapan 302-1 Konsumsi energi dalam organisasi
• Pengungkapan 302-2 Konsumsi energi di luar organisasi
• Pengungkapan 302-3 Intensitas energi
• Pengungkapan 302-4 Pengurangan konsumsi energi
• Pengungkapan 302-5 Pengurangan pada energi yang dibutuhkan untuk produk dan jasa
1. Pengungkapan Pendekatan manajemen
Persyaratan pelaporan: Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap
material dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
2. Pengungkapan topik spesifik
Suatu organisasi diharapkan untuk menyusun informasi untuk pengungkapan ekonomi dengan
menggunakan angka-angka dari laporan keuangannya yang telah diaudit atau dari akun manajemen
yang telah diaudit secara internal, apabila memungkinkan. Data bisa disusun dengan menggunakan,
misalnya:
• Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) yang relevan, yang dipublikasikan oleh Badan
Standar Akuntansi Internasional (IASB), dan Interpretasi yang dikembangkan oleh Komite
Interpretasi IFRS (IFRS yang spesifik dirujuk untuk beberapa pengungkapan);
• Standar Akuntansi Sektor Publik Internasional (IPSAS) yang diterbitkan oleh Federasi Akuntan
Internasional (IFAC);
• Standar nasional atau regional yang diakui secara internasional untuk tujuan pelaporan keuangan.

Pada bagian ini, organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

1.1 Pengungkapan 302-1 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:


a. Konsumsi bahan bakar total dalam organisasi dari sumber
daya tak terbarukan, dalam joule atau kelipatannya, dan
termasuk jenis bahan bakar yang digunakan.
b. Konsumsi bahan bakar total dalam organisasi dari sumber
daya terbarukan, dalam joule atau kelipatannya, dan
termasuk jenis bahan bakar yang digunakan.
c. Dalam joule, watt jam atau kelipatannya, total: konsumsi
listrik, konsumsi pemanasan, konsumsi pendinginan,
konsumsi uap
d. Dalam joule, watt jam atau kelipatannya, total: listrik
terjual, pemanasan terjual, pendinginan terjual, uap terjual
e. Konsumsi energi total dalam organisasi, dalam joule atau
kelipatannya.
f. Standar, metodologi, asumsi, dan/atau alat penghitungan
yang digunakan.
g. Sumber faktor konversi yang digunakan.
1.2 Pengungkapan 302-2 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Konsumsi energi total di luar organisasi, dalam joule atau
kelipatannya.
b. Standar, metodologi, asumsi, dan/atau alat penghitungan
yang digunakan.
c. Sumber faktor konversi yang digunakan.
1.3 Pengungkapan 302-3 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Rasio intensitas energi untuk organisasi.
b. Metrik khusus organisasi (penyebut) yang dipilih untuk
menghitung rasio.
c. Jenis-jenis energi yang termasuk dalam rasio intensitas;
apakah bahan bakar, listrik, pemanasan, pendinginan, uap,
atau semuanya.
d. Apakah rasio menggunakan konsumsi energi dalam
organisasi, di luarnya, atau keduanya.
1.4 Pengungkapan 302-4 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Jumlah pengurangan konsumsi energi yang dicapai sebagai
akibat langsung dari inisiatif konservasi dan efisiensi,
dalam joule atau kelipatannya.
b. Jenis-jenis energi yang termasuk dalam pengurangan;
apakah bahan bakar, listrik, pemanasan, pendinginan, uap,
atau semuanya.
c. Dasar untuk menghitung pengurangan konsumsi energi,
seperti tahun dasar atau kondisi awal, termasuk alasan
untuk memilihnya.
d. Standar, metodologi, asumsi, dan/atau alat penghitungan yang
digunakan.
1.5 Pengungkapan 302-5 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Pengurangan pada energi yang dibutuhkan produk dan jasa
terjual yang dicapai selama periode pelaporan, dalam joule
atau kelipatannya.
b. Dasar untuk menghitung pengurangan konsumsi energi,
seperti tahun dasar atau kondisi awal, termasuk alasan
untuk memilihnya.
c. Standar, metodologi, asumsi, dan/atau alat penghitungan
yang digunakan.

GRI 303: AIR DAN EFLUEN


1. Pengungkapan Pendekatan manajemen

Pada bagian ini, organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

1.1 Pengungkapan 303-1 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:


a. Deskripsi bagaimana organisasi berinteraksi dengan air,
termasuk bagaimana dan di mana air diambil, dikonsumsi,
dan dibuang, dan dampak-dampak terkait air yang
disebabkan atau menerima kontribusi dari, atau secara
langsung terkait dengan aktivitas, produk atau jasa milik
organisasi melalui hubungan bisnis (mis. dampak yang
disebabkan oleh air limpahan).
b. Deskripsi pendekatan yang digunakan untuk
mengidentifikasi dampak-dampak terkait air, termasuk
ruang lingkup penilaian, kerangka waktunya, dan semua
alat atau metodologi yang dipakai.
c. Deskripsi bagaimana dampak terkait air ditangani,
termasuk bagaimana organisasi bekerja dengan para
pemangku kepentingan untuk menata layankan air sebagai
sumber daya bersama, dan bagaimana organisasi bekerja
sama dengan para pemasok atau pelanggan dengan
dampak-dampak terkait air yang signifikan.
d. Penjelasan tentang proses menetapkan tujuan dan target
yang berkaitan dengan air yang menjadi bagian dari
pendekatan manajemen organisasi, serta bagaimana tujuan
dan target tersebut terhubung dengan kebijakan publik dan
konteks lokal di setiap wilayah yang mengalami stres air.
1.2 Pengungkapan 303-2 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
deskripsi atas rangkaian standar-standar minimum untuk
kualitas efluen yang dibuang, dan bagaimana standar-standar
minimum tersebut ditetapkan, termasuk:
• bagaimana penetapan standar untuk fasilitas yang
beroperasi di lokasi yang tidak memiliki persyaratan lokal
terkait pembuangan limbah/air lokal;
• semua standar atau panduan tentang kualitas air yang
dikembangkan secara internal;
• semua standar yang berlaku spesifik terhadap sektor yang
dipertimbangkan;
• apakah profil badan air penerima telah dipertimbangkan.

2. Pengungkapan topik spesifik

Pada bagian ini, organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

1.3 Pengungkapan 303-3 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:


a. Total pengambilan air dari semua wilayah dalam
megaliter, dan perincian jumlah total ini berdasarkan
sumber-sumber berikut, jika sesuai: Air permukaan; Air
tanah; Air laut; Air yang diproduksi; Air yang berasal dari
pihak ketiga.
b. Total pengambilan air dari semua wilayah yang mengalami
stres air dalam megaliter, dan perincian jumlah total ini
berdasarkan sumber-sumber berikut, jika sesuai: Air
permukaan; Air tanah; Air laut; Air yang diproduksi; Air
yang berasal dari pihak ketiga, dan perincian jumlah total
ini berdasarkan sumber pengambilan yang tertera di i-iv.
c. Perincian atas total pengambilan air dari setiap sumber
yang tertera di Pengungkapan 303-3-a dan 303-3-b dalam
megaliter berdasarkan kategori-kategori berikut: Air tawar
(≤1.000 mg/L Total Padatan Terlarut); Air lainnya (>1.000
mg/L Total Padatan Terlarut).
d. Semua informasi kontekstual yang diperlukan untuk
memahami proses penyusunan data, seperti standar,
metodologi, dan asumsi yang digunakan.
1.4 Pengungkapan 303-4 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Total pembuangan air ke seluruh wilayah dalam
megaliter, dan perincian jumlah total ini berdasarkan tujuan
pembuangan berikut, jika sesuai: Air permukaan; Air tanah; Air
laut; Air pihak ketiga, dan volume dari jumlah total air pihak
ketiga yang dikirimkan ke organisasi lain untuk digunakan, jika
sesuai.
b. Perincian total pembuangan air ke seluruh wilayah dalam
megaliter berdasarkan kategori berikut: Air tawar (≤1.000
mg/L Total Padatan Terlarutkan); Air lainnya (>1.000
mg/L Total Padatan Terlarutkan).
c. Total pembuangan air ke seluruh wilayah yang mengalami
stres air dalam megaliter, dan perincian jumlah total
berdasarkan kategori berikut: Air tawar (≤1.000 mg/L
Total Padatan Terlarutkan); Air lainnya (>1.000 mg/L
Total Padatan Terlarutkan).
d. Zat-zat prioritas yang patut diperhatikan yang
pembuangannya diolah, termasuk:
• bagaimana cara mendefinisikan zat-zat prioritas yang
patut diperhatikan, dan semua standar internasional,
daftar otoritatif, atau kriteria yang digunakan;
• pendekatan untuk menetapkan batas-batas pembuangan
untuk zat-zat prioritas yang patut diperhatikan;
• jumlah insiden ketidakpatuhan terhadap batas-batas
pembuangan.
e. Semua informasi kontekstual yang diperlukan untuk
memahami bagaimana data telah dikumpulkan, seperti
misalnya standar, metodologi, dan asumsi yang digunakan.
1.5 Pengungkapan 303-5 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Total konsumsi air dari semua wilayah dalam megaliter.
b. Total konsumsi air dari semua wilayah yang mengalami
stres air dalam megaliter.
c. Perubahan dalam penyimpanan air dalam megaliter, jika
penyimpanan air telah diidentifikasi sebagai memiliki
dampak terkait air yang signifikan.
d. Semua informasi kontekstual yang diperlukan untuk
memahami bagaimana data disusun, seperti standar,
metodologi, dan asumsi yang digunakan, termasuk apakah
informasi dihitung, diestimasi, dimodelkan, atau bersumber
dari pengukuran langsung, dan pendekatan yang dilakukan
untuk hal tersebut, misalnya penggunaan faktor-faktor
spesifik sektor.

GRI 304: KEANEKARAGAMAN HAYATI

1. Pengungkapan Pendekatan manajemen


Persyaratan pelaporan: Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap
material dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
2. Pengungkapan topik spesifik

Pada bagian ini, organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

1.1 Pengungkapan 304-1 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:


Untuk setiap lokasi operasi yang dimiliki, disewa, dikelola, atau
berdekatan dengan, Kawasan lindung dan kawasan dengan nilai
keanekaragaman hayati tinggi di luar kawasan lindung,
informasi berikut:
 Lokasi geografis;
 Tanah di bawah permukaan dan bagian di bawah tanah
yang mungkin dimiliki, disewa, atau dikelola oleh
organisasi;
 Posisi dalam kaitannya dengan kawasan lindung (di dalam
kawasan, berdekatan, atau terdapat bagian yang
merupakan kawasan lindung) atau kawasan dengan nilai
keanekaragaman hayati tinggi di luar kawasan yang
dilindungi;
 Jenis operasi (kantor, manufaktur atau produksi, atau
ekstraktif);
 Ukuran lokasi operasi dalam km2 (atau unit lain, jika
berlaku);
 Nilai keanekaragaman hayati ditandai oleh atribut kawasan
lindung atau kawasan dengan nilai keanekaragaman hayati
tinggi di luar kawasan lindung (ekosistem daratan, air
tawar,
 atau maritim);
 Nilai keanekaragaman hayati ditandai dengan daftar status
yang dilindungi (seperti Kategori Manajemen Kawasan
Lindung IUCN, Konvensi Ramsar, legislasi nasional).
1.2 Pengungkapan 304-2 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Sifat dari dampak langsung dan tidak langsung yang
signifikan pada keanekaragaman hayati dengan rujukan ke
satu atau lebih dari hal-hal berikut:
 Konstruksi atau penggunaan pabrik produksi, tambang,
dan infrastruktur transportasi;
 Polusi (masuknya zat-zat yang tidak terjadi secara alami
di habitat tersebut baik yang berasal dari satu sumber
tunggal polusi maupun dari berbagai sumber polusi);
 Masuknya spesies, hama, dan patogen yang invasif;
 Pengurangan spesies;
 Konversi habitat;
 Perubahan dalam proses ekologi di luar kisaran variasi
alami (seperti kadar garam atau perubahan pada
ketinggian air tanah).
b. Dampak positif dan negatif signifikan yang langsung dan
tidak langsung dengan rujukan terhadap hal berikut:
 Spesies yang terpengaruh;
 Jangkauan wilayah yang terkena dampak;
 Durasi dampak;
 Reversibilitas atau ireversibilitas dampak tersebut.
1.3 Pengungkapan 304-3 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Ukuran dan lokasi dari seluruh habitat kawasan yang
dilindungi atau yang direstorasi, dan apakah keberhasilan
langkah-langkah restorasi telah disetujui atau disetujui
oleh para profesional independen eksternal.
b. Apakah dilakukan kemitraan dengan pihak ketiga untuk
melindungi atau merestorasi wilayah habitat yang berbeda
dengan wilayah di mana organisasi telah melakukan
pengawasan dan mengimplementasikan restorasi atau
langkah-langkah perlindungan.
c. Status dari setiap wilayah berdasarkan kondisinya pada
saat terakhir periode pelaporan.
d. Standar, metodologi, dan asumsi yang digunakan.
1.4 Pengungkapan 304-4 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
Jumlah total dari spesies Daftar Merah IUCN dan spesies daftar
konservasi nasional dengan habitat dalam wilayah yang terkena
efek operasi organisasi, berdasarkan tingkat risiko kepunahan:
 Kritis atau sangat terancam punah
 Terancam punah
 Rentan
 Hampir terancam
 Risiko rendah

GRI 305: EMISI

Pengungkapan pendekatan manajemen adalah penjelasan naratif tentang cara suatu organisasi mengelola
suatu topik material, dampak terkaitnya, serta harapan dan kepentingan yang wajar dari pemangku
kepentingan. Organisasi apa pun yang mengklaim laporannya telah disiapkan sesuai dengan Standar GRI
diwajibkan untuk melaporkan pendekatan manajemennya untuk setiap topik material, serta melaporkan
pengungkapan topik spesifiknya untuk topik-topik tersebut.

Oleh karena itu, Standar topik spesifik ini dirancang untuk digunakan bersama dengan GRI 103:
Pendekatan Manajemen untuk memberikan pengungkapan penuh dari dampak organisasi. GRI 103
menjelaskan cara melaporkan pendekatan manajemen dan informasi apa yang diberikan.

Persyaratan pelaporan

1.1 Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap emisi dengan
menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
1.2 Saat melaporkan target emisi GRK, organisasi pelapor harus menjelaskan apakah offset digunakan
untuk memenuhi target, termasuk jenis, jumlah, kriteria, atau skema di mana offset merupakan
bagiannya.
3. Pengungkapan topik spesifik

Pada bagian ini, organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

1.1 Pengungkapan 305-1 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:


a. Emisi GRK (Cakupan 1) langsung kotor dalam metrik ton
setara CO2.
b. Gas-gas yang termasuk dalam penghitungan; apakah
berupa CO2, CH4, N2O, HFC, PFC, SF6, NF3, atau
semuanya.
c. Emisi CO2 biogenik dalam metrik ton setara CO2.
d. Tahun dasar untuk penghitungan, jika ada, meliputi: alasan
untuk memilihnya; emisi pada tahun dasar; konteks untuk
setiap perubahan yang signifikan dalam emisi yang
memicu penghitungan ulang emisi tahun dasar.
e. Sumber faktor emisi dan nilai potensi pemanasan global
(GWP) yang digunakan atau rujukan ke sumber GWP.
f. Pendekatan konsolidasi untuk emisi; apakah porsi ekuitas,
kontrol finansial, atau kontrol operasional.
g. Standar, metodologi, asumsi, dan/atau alat penghitungan
yang digunakan.
1.2 Pengungkapan 305-2 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Emisi energi GRK (Cakupan 2) tidak langsung kotor
berdasarkan lokasi dalam metrik ton setara CO2.
b. Jika ada, emisi energi GRK (Cakupan 2) tidak langsung
kotor berdasarkan pasar dalam metrik ton setara CO2.
c. Jika ada, gas-gas yang termasuk dalam penghitungan;
apakah berupa CO2, CH4, N2O, HFCs, PFCs, SF6, NF3,
atau semuanya.
d. Tahun dasar untuk penghitungan, jika ada, meliputi: alasan
untuk memilihnya; emisi pada tahun dasar; konteks untuk
setiap perubahan yang signifikan dalam emisi yang
memicu penghitungan ulang emisi tahun dasar.
e. Sumber faktor emisi dan nilai potensi pemanasan global
(GWP) yang digunakan atau rujukan ke sumber GWP.
f. Pendekatan konsolidasi untuk emisi; apakah porsi ekuitas,
kontrol finansial, atau kontrol operasional.
g. Standar, metodologi, asumsi, dan/atau alat penghitungan
yang digunakan.
1.3 Pengungkapan 305-3 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Emisi GRK (Cakupan 3) tidak langsung lainnya kotor
dalam metrik ton setara CO2.
b. Jika ada, gas-gas yang termasuk dalam penghitungan;
apakah berupa CO2, CH4, N2O, HFCs, PFCs, SF6, NF3,
atau semuanya.
c. Emisi CO2 biogenik dalam metrik ton setara CO2.
d. Kegiatan dan kategori emisi GRK (Cakupan 3) tidak
langsung lainnya yang dimasukkan dalam penghitungan.
e. Tahun dasar untuk penghitungan, jika ada, meliputi: alasan
untuk memilihnya; emisi pada tahun dasar; konteks untuk
setiap perubahan yang signifikan dalam emisi yang
memicu penghitungan ulang emisi tahun dasar.
f. Sumber faktor emisi dan nilai potensi pemanasan global
(GWP) yang digunakan atau rujukan ke sumber GWP.
g. Standar, metodologi, asumsi, dan/atau alat penghitungan
yang digunakan.
1.4 Pengungkapan 305-4 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Rasio intensitas emisi GRK untuk organisasi.
b. Metrik khusus organisasi (penyebut) yang dipilih untuk
menghitung rasio.
c. Jenis emisi GRK yang dimasukkan dalam rasio intensitas;
apakah langsung (Cakupan 1), energi tidak langsung
(Cakupan 2), dan/atau tidak langsung lainnya (Cakupan 3).
d. Gas-gas yang termasuk dalam penghitungan; apakah
berupa CO2, CH4, N2O, HFC, PFC, SF6, NF3, atau
semuanya.
1.5 Pengungkapan 305-5 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Emisi GRK berkurang sebagai akibat langsung inisiatif
pengurangan, dalam metrik ton setara CO2.
b. Gas-gas yang termasuk dalam penghitungan; apakah
berupa CO2, CH4, N2O, HFC, PFC, SF6, NF3, atau
semuanya.
c. Tahun dasar atau kondisi awal, termasuk alasan untuk
memilihnya.
d. Cakupan di mana pengurangan terjadi; apakah (Cakupan
1) langsung, (Cakupan 2) energi tidak langsung, dan/atau
(Cakupan 3) tidak langsung lainnya.
e. Standar, metodologi, asumsi, dan/atau alat penghitungan
yang digunakan.
1.6 Pengungkapan 305-6 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Produksi, impor, dan ekspor ODS dalam metrik ton setara
trichlorofluoromethane (FCF-11).
b. Zat-zat yang dimasukkan dalam penghitungan.
c. Sumber faktor emisi yang digunakan.
d. Standar, metodologi, asumsi, dan/atau alat penghitungan
yang digunakan.
1.7 Pengungkapan 305-7 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Emisi udara yang signifikan, dalam kilogram atau kelipatannya,
untuk masing-masing hal berikut: NOX; SOX; Polutan organik
yang persisten (POP); Senyawa organik yang mudah menguap
(VOC); Polutan udara berbahaya (HAP); Materi partikulat
(PM); Kategori standar lainnya dari emisi udara yang
diidentifikasikan dalam peraturan-peraturan terkait
b. Sumber faktor emisi yang digunakan.
c. Standar, metodologi, asumsi, dan/atau alat penghitungan
yang digunakan.

GRI 306: AIR LIMBAH (EFLUEN) DAN LIMBAH

1. Pengungkapan Pendekatan manajemen


Persyaratan pelaporan: Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap
material dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
2. Pengungkapan topik spesifik

Pada bagian ini, organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

1.1 Pengungkapan 306-1 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:


a. Volume total pelepasan air yang direncanakan dan tidak
direncanakan berdasarkan: tujuan; mutu air, termasuk
metode pengolahan; apakah air digunakan kembali oleh
organisasi lain.
b. Standar, metodologi, dan asumsi yang digunakan.
1.2 Pengungkapan 306-2 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Berat total limbah berbahaya, dengan uraian berdasarkan
metode pembuangan berikut jika berlaku: Penggunaan
kembali; Daur ulang; Pengolahan menjadi kompos;
Perolehan kembali (recovery), perolehan kembali energi;
Insinerasi (pembakaran massa); Sumur injeksi; Tempat
Pembuangan Akhir; Penyimpanan setempat; Lainnya
(untuk dijelaskan oleh organisasi)
b. Berat total limbah tidak berbahaya, dengan uraian
berdasarkan metode pembuangan berikut jika berlaku:
Penggunaan kembali; Daur ulang; Pengolahan menjadi
kompos; Perolehan kembali (recovery), perolehan
kembali energi; Insinerasi (pembakaran massa); Sumur
injeksi; Tempat Pembuangan Akhir; Penyimpanan
setempat; Lainnya (untuk dijelaskan oleh organisasi)
c. Bagaimana metode pembuangan limbah ditetapkan:
 Dibuang langsung oleh organisasi, atau dikonfirmasi
secara langsung
 Informasi diberikan oleh kontraktor pembuangan
limbah
 Standar organisasi mengenai kontraktor pembuangan
limbah
1.3 Pengungkapan 306-3 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Jumlah dan volume total tumpahan signifikan yang
tercatat.
b. Informasi tambahan berikut untuk setiap tumpahan yang
dilaporkan dalam laporan keuangan organisasi: Lokasi
tumpahan; Volume tumpahan; Material tumpahan,
dikategorikan berdasarkan: tumpahan minyak (permukaan
tanah atau air), tumpahan bahan bakar (permukaan tanah
atau air), tumpahan limbah (permukaan tanah atau air),
tumpahan bahan kimia (kebanyakan permukaan tanah atau
air), dan lainnya (akan ditentukan oleh organisasi).
c. Dampak tumpahan yang signifikan.
1.4 Pengungkapan 306-4 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Berat total untuk setiap hal berikut ini: Limbah berbahaya
yang diangkut; Limbah berbahaya yang diimpor; Limbah
berbahaya yang diekspor; Limbah berbahaya yang diolah
b. Persentase limbah berbahaya yang dikirim secara
internasional.
c. Standar, metodologi, dan asumsi yang digunakan.
1.5 Pengungkapan 306-5 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
Badan air dan habitat terkait yang secara signifikan dipengaruhi
oleh pelepasan air dan/atau limpahan, termasuk informasi
mengenai:
 ukuran badan air dan habitat terkait;
 apakah badan air dan habitat terkait ditetapkan sebagai
kawasan lindung secara nasional atau internasional;
 nilai keragaman hayati, seperti jumlah total spesies
dilindungi.

GRI 307: KEPATUHAN LINGKUNGAN

1. Pengungkapan Pendekatan manajemen


Persyaratan pelaporan: Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap
material dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
2. Pengungkapan topik spesifik
GRI 307-1
Persyaratan pelaporan
Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Denda yang signifikan dan sanksi non-moneter karena ketidakpatuhan terhadap undang-undang
dan/atau peraturan tentang lingkungan hidup dalam hal:
 nilai moneter total dari denda yang signifikan;
 jumlah total sanksi non-moneter;
 kasus yang diajukan ke mekanisme penyelesaian sengketa.
b. Jika organisasi tidak mengidentifikasi adanya ketidakpatuhan apa pun terhadap undang-undang
dan/atau peraturan tentang lingkungan hidup, pernyataan ringkas tentang fakta ini sudah cukup.

GRI 308: PENILAIAN LINGKUNGAN PEMASOK

1. Pengungkapan Pendekatan manajemen


Persyaratan pelaporan: Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap
material dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
2. Pengungkapan topik spesifik

Pada bagian ini, organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

1.1 Pengungkapan 308-1 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:


Persentase pemasok baru yang diseleksi dengan menggunakan
kriteria lingkungan.
1.2 Pengungkapan 308-2 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Jumlah pemasok yang dinilai untuk dampak lingkungan.
b. Jumlah pemasok yang diidentifikasi memiliki dampak
lingkungan negatif aktual dan potensial yang signifikan.
c. Dampak lingkungan negatif aktual dan potensial signifikan
yang diidentifikasi dalam rantai pasokan.
d. Persentase pemasok yang diidentifikasi sebagai memiliki
dampak lingkungan negatif aktual dan potensial signifikan
dan yang menyepakati dilakukannya perbaikan sebagai
hasil dari penilaian.
e. Persentase pemasok yang diidentifikasi sebagai memiliki
dampak lingkungan negatif aktual dan potensial signifikan
dan hubungan kerja dengan mereka diakhiri sebagai hasil
dari penilaian, serta penyebabnya.

GRI 401: KEPEGAWAIAN

1. Pengungkapan Pendekatan manajemen


Persyaratan pelaporan: Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap
material dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
2. Pengungkapan topik spesifik
Pada bagian ini, organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

1.1 Pengungkapan 401-1 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:


a. Jumlah total dan tingkat perekrutan karyawan baru selama
periode pelaporan, berdasarkan kelompok usia, jenis
kelamin, dan wilayah.
b. Jumlah total dan tingkat pergantian karyawan selama
periode pelaporan, berdasarkan kelompok usia, jenis
kelamin, dan wilayah.
1.2 Pengungkapan 401-2 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Tunjangan yang bersifat standar untuk karyawan
purnawaktu organisasi tetapi tidak diberikan kepada
karyawan sementara atau paruh waktu, berdasarkan lokasi
operasi yang signifikan. Ini termasuk, secara minimum:
asuransi jiwa; perawatan kesehatan; tanggungan disabilitas
dan difabel; cuti melahirkan; persiapan masa pensiun;
kepemilikan saham; lainnya.
b. Definisi yang digunakan untuk ‘lokasi operasi yang
signifikan’.
1.3 Pengungkapan 401-3 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Total jumlah karyawan yang berhak mendapat cuti
melahirkan, berdasarkan jenis kelamin.
b. Total jumlah karyawan yang mengambil cuti melahirkan,
berdasarkan jenis kelamin.
c. Total jumlah karyawan yang kembali bekerja pada periode
pelaporan setelah cuti melahirkan berakhir, berdasarkan
jenis kelamin.
d. Total jumlah karyawan yang kembali bekerja setelah cuti
melahirkan berakhir, yang masih dipekerjakan 12 bulan
setelah kembali bekerja, berdasarkan jenis kelamin.
e. Tingkat karyawan yang mengambil cuti melahirkan yang
kembali bekerja dan dapat dipertahankan, berdasarkan
jenis kelamin.

GRI 402: HUBUNGAN TENAGA KERJA/MANAJEMEN

1. Pengungkapan Pendekatan manajemen


Persyaratan pelaporan: Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap
material dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
2. Pengungkapan topik spesifik
GRI 402-1

Persyaratan pelaporan

Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

a. Jumlah minggu pemberitahuan minimum yang biasanya diberikan kepada para karyawan dan
perwakilan mereka sebelum pengimplementasian perubahan operasional yang signifikan yang
dapat memberi pengaruh besar kepada mereka.
b. Untuk organisasi dengan perjanjian perundingan kolektif, laporkan apakah periode
pemberitahuan dan ketentuan konsultasi serta negosiasi dijelaskan secara spesifik dalam
perjanjian kolektif.

GRI 403: KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

1. Pengungkapan Pendekatan manajemen


Persyaratan pelaporan: Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap
material dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
2. Pengungkapan topik spesifik

Pada bagian ini, organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

1.1 Pengungkapan 403-1 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:


a. Di tingkat mana komite resmi gabungan manajemen-
pekerja untuk kesehatan dan keselamatan biasanya
beroperasi di dalam organisasi.
b. Persentase pekerja yang pekerjaannya, atau tempat
kerjanya, dikendalikan oleh organisasi, yang diwakili oleh
komite resmi gabungan manajemen-pekerja untuk
kesehatan dan keselamatan.
1.2 Pengungkapan 403-2 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Jenis kecelakaan kerja, tingkat kecelakaan kerja (TKK),
tingkat penyakit akibat pekerjaan (TPAK), tingkat hari
kerja yang hilang (THKH), tingkat ketidakhadiran (TK),
dan kematian terkait pekerjaan, untuk seluruh karyawan,
dengan perincian berdasarkan: wilayah; jenis kelamin.
b. Jenis kecelakaan kerja, tingkat kecelakaan kerja (TKK),
dan kematian terkait pekerjaan, untuk seluruh pekerja
(tidak termasuk karyawan) yang pekerjaannya, atau tempat
kerjanya, dikendalikan oleh organisasi, dengan perincian
berdasarkan: wilayah; jenis kelamin.
c. Sistem peraturan yang berlaku dalam mencatat dan
melaporkan statistik kecelakaan.
1.3 Pengungkapan 403-3 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
Apakah ada pekerja yang pekerjaannya, atau tempat kerjanya,
dikendalikan oleh organisasi, yang terlibat dalam aktivitas kerja
dengan tingkat kecelakaan kerja tinggi atau risiko penyakit
tertentu yang tinggi.
1.4 Pengungkapan 403-3 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Apakah perjanjian resmi (baik lokal atau global) dengan
serikat buruh mencakup kesehatan dan keselamatan.
b. Jika iya, sampai sejauh mana, dalam bentuk persentase,
berbagai topik kesehatan dan keselamatan dicakup oleh
perjanjian ini.

GRI 404: PELATIHAN DAN PENDIDIKAN

1. Pengungkapan Pendekatan manajemen


Persyaratan pelaporan: Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap
material dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
2. Pengungkapan topik spesifik

Pada bagian ini, organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

1.1 Pengungkapan 404-1 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:


Rata-rata jam pelatihan yang telah dilakukan karyawan
organisasi tersebut selama periode pelaporan, berdasarkan:
jenis kelamin; kategori karyawan.
1.2 Pengungkapan 404-2 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Jenis dan ruang lingkup program yang diterapkan dan
bantuan yang diberikan untuk meningkatkan keterampilan
karyawan.
b. Program bantuan peralihan yang disediakan untuk
memfasilitasi kemampuan kerja yang berkesinambungan
dan manajemen akhir karier karena pensiun atau
pemutusan hubungan kerja.
1.3 Pengungkapan 404-3 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
Persentase total karyawan berdasarkan jenis kelamin dan
berdasarkan kategori karyawan yang menerima tinjauan rutin
terhadap kinerja dan pengembangan karier selama periode
pelaporan.

GRI 405: KEANEKARAGAMAN DAN KESEMPATAN SETARA


1. Pengungkapan Pendekatan manajemen
Persyaratan pelaporan: Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap
material dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
2. Pengungkapan topik spesifik

Pada bagian ini, organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

1.1 Pengungkapan 405-1 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:


a. Persentase individu dalam badan tata kelola organisasi di
setiap kategori keanekaragaman berikut: Jenis kelamin;
Kelompok usia: di bawah 30 tahun, 30 – 50 tahun, di atas
50 tahun; Indikator keberagaman lainnya yang relevan (seperti
kelompok minoritas atau kelompok rentan).
b. Persentase karyawan per kategori karyawan dalam setiap
kategori keanekaragaman berikut: Jenis kelamin;
Kelompok usia: di bawah 30 tahun, 30 – 50 tahun, di atas
50 tahun; Indikator keberagaman lainnya yang relevan
(seperti kelompok minoritas atau kelompok rentan).
1.2 Pengungkapan 405-2 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Rasio gaji pokok dan remunerasi perempuan dibandingkan
laki-laki untuk setiap kategori karyawan, berdasarkan
lokasi operasi yang signifikan.
b. Definisi yang digunakan untuk 'lokasi operasi yang
signifikan'.

GRI 406: NON -DISKRIMINASI

1. Pengungkapan Pendekatan manajemen


Persyaratan pelaporan: Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap
material dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
2. Pengungkapan topik spesifik

GRI 406-1

Persyaratan pelaporan

Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

a. Jumlah total insiden diskriminasi selama periode pelaporan.


b. Status insiden dan tindakan yang dilakukan berdasarkan rujukan berikut:
 Insiden yang ditinjau oleh organisasi;
 Rencana remediasi yang sedang dilaksanakan;
 Rencana remediasi yang telah diterapkan, dengan hasil yang ditinjau melalui proses kajian
 manajemen internal rutin;
 Insiden yang tidak lagi menjadi subjek tindakan.

GRI 407: KEBEBASAN BERSERIKATDAN PERUNDINGAN KOLEKTIF

1. Pengungkapan Pendekatan manajemen


Persyaratan pelaporan: Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap
material dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
2. Pengungkapan topik spesifik

GRI 407-1

Persyaratan pelaporan

Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

a. Operasi dan pemasok di mana hak-hak pekerja untuk menjalankan kebebasan berserikat atau
perundingan kolektif mungkin dilanggar atau sedang mengalami risiko signifikan dalam hal:
 jenis operasi (seperti pabrik manufaktur) dan pemasok;
 negara-negara atau wilayah geografis dengan operasi dan pemasok yang dianggap berisiko.
b. Tindakan yang dilakukan oleh organisasi dalam periode pelaporan yang bertujuan mendukung
hak untuk menjalankan kebebasan berserikat dan perundingan kolektif.

GRI 408: PEKERJA ANAK

1. Pengungkapan Pendekatan manajemen


Persyaratan pelaporan: Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap
material dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
2. Pengungkapan topik spesifik

GRI 408-1

Persyaratan pelaporan

Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

a. Operasi dan pemasok yang dianggap memiliki risiko signifikan terhadap insiden:
 pekerja anak;
 pekerja muda yang terpapar pekerjaan berbahaya.
b. Operasi dan pemasok yang memiliki risiko signifikan terhadap insiden pekerja anak dalam hal:
 jenis operasi (seperti pabrik manufaktur) dan pemasok;
 negara-negara atau wilayah geografis dengan operasi dan pemasok yang dianggap berisiko.
c. Tindakan yang dilakukan oleh organisasi dalam periode pelaporan yang ditujukan untuk
berkontribusi pada penghapusan pekerja anak secara efektif
GRI 409: KERJA PAKSA ATAU WAJIB KERJA

1. Pengungkapan Pendekatan manajemen


Persyaratan pelaporan: Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap
material dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
2. Pengungkapan topik spesifik

GRI 409-1

Persyaratan pelaporan

Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

a. Operasi dan pemasok yang memiliki risiko signifikan terhadap insiden kerja paksa atau wajib
kerja dalam hal:
 jenis operasi (seperti pabrik manufaktur) dan pemasok;
 negara-negara atau wilayah geografis dengan operasi dan pemasok yang dianggap berisiko.
b. Tindakan yang dilakukan oleh organisasi dalam periode pelaporan yang ditujukan untuk
berkontribusi pada penghapusan segala bentuk kerja paksa atau wajib kerja.

GRI 410: PRAKTIK KEAMANAN

1. Pengungkapan Pendekatan manajemen


Persyaratan pelaporan: Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap
material dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
2. Pengungkapan topik spesifik

GRI 410-1

Persyaratan pelaporan

Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

a. Persentase petugas keamanan yang telah menerima pelatihan resmi dalam kebijakan organisasi
tentang hak asasi manusia atau prosedur spesifik dan penerapannya pada keamanan.
b. Apakah persyaratan pelatihan juga berlaku bagi organisasi pihak ketiga yang menyediakan
petugas keamanan.

GRI 411: HAK-HAK MASYARAKAT ADAT

1. Pengungkapan Pendekatan manajemen


Persyaratan pelaporan: Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap
material dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
2. Pengungkapan topik spesifik

GRI 411-1
Persyaratan pelaporan

Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

a. Jumlah total insiden pelanggaran yang teridentifikasi yang melibatkan hak-hak masyarakat adat
selama periode pelaporan.
b. Status insiden dan tindakan yang dilakukan berdasarkan rujukan berikut:
 Insiden yang ditinjau oleh organisasi;
 Rencana remediasi yang sedang dilaksanakan;
 Rencana remediasi yang telah diterapkan, dengan hasil yang ditinjau melalui proses kajian
 manajemen internal rutin;
 Insiden yang tidak lagi menjadi subjek tindakan.

GRI 412: PENILAIAN HAK ASASI MANUSIA

1. Pengungkapan Pendekatan manajemen


Persyaratan pelaporan: Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap
material dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
2. Pengungkapan topik spesifik

Pada bagian ini, organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

1.1 Pengungkapan 412-1 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:


Jumlah total dan persentase operasi yang telah melewati
tinjauan hak asasi manusia atau penilaian dampak hak asasi
manusia, berdasarkan negara.
1.2 Pengungkapan 412-2 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Jumlah total jam dalam periode pelaporan yang
dikhususkan untuk pelatihan mengenai kebijakan hak asasi
manusia atau prosedur yang berkaitan dengan aspek hak
asasi manusia yang relevan untuk operasi.
b. Persentase karyawan yang dilatih selama periode
pelaporan mengenai kebijakan hak asasi manusia atau
prosedur yang berkaitan dengan aspek hak asasi manusia
yang relevan untuk operasi.
1.3 Pengungkapan 412-3 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Jumlah total dan persentase perjanjian serta kontrak
investasi signifikan yang memasukkan klausul-klausul hak
asasi manusia atau yang telah melalui penyaringan hak
asasi manusia.
b. Definisi yang digunakan untuk ‘perjanjian investasi
signifikan’.
GRI 413: MASYARAKAT LOKAL

1. Pengungkapan Pendekatan manajemen


Persyaratan pelaporan: Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap
material dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
2. Pengungkapan topik spesifik

Pada bagian ini, organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

1.1 Pengungkapan 413-1 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:


Persentase operasi dengan keterlibatan masyarakat lokal yang
sudah diimplementasikan, penilaian dampak, dan/atau program
pengembangan, termasuk penggunaan:
 penilaian dampak sosial, termasuk penilaian dampak
gender, berdasarkan proses partisipatif;
 penilaian dampak lingkungan dan pemantauan terus
menerus;
 pengungkapan publik atas hasil penilaian dampak
lingkungan dan sosial;
 program pengembangan masyarakat lokal berdasarkan
kebutuhan masyarakat lokal;
 rencana keterlibatan pemangku kepentingan berdasarkan
pemetaan pemangku kepentingan;
 komite konsultasi masyarakat lokal luas dan proses yang
menyertakan kelompok rentan;
 dewan kerja, komite kesehatan dan keselamatan kerja,
serta badan-badan perwakilan pekerja lain untuk
menangani dampak;
 proses pengaduan keluhan masyarakat lokal secara formal.
1.2 Pengungkapan 413-2 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
Operasi yang secara aktual dan yang berpotensi memiliki
dampak negatif signifikan terhadap masyarakat lokal, termasuk:
 lokasi operasi;
 potensi dampak negatif dan aktual yang signifikan dari
operasi.

GRI 414: PENILAIAN SOSIAL PEMASOK

1. Pengungkapan Pendekatan manajemen


Persyaratan pelaporan: Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap
material dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
2. Pengungkapan topik spesifik

Pada bagian ini, organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

1.1 Pengungkapan 414-1 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:


Persentase pemasok baru yang diseleksi dengan menggunakan
kriteria sosial.
1.2 Pengungkapan 414-2 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Jumlah pemasok yang dinilai untuk dampak sosial.
b. Jumlah pemasok yang diidentifikasi memiliki dampak
sosial negatif aktual dan potensial yang signifikan.
c. Dampak sosial negatif aktual dan potensial signifikan yang
diidentifikasi dalam rantai pasokan.
d. Persentase pemasok yang diidentifikasi sebagai memiliki
dampak sosial negatif aktual dan potensial signifikan dan
yang menyepakati dilakukannya perbaikan sebagai hasil
dari penilaian.
e. Persentase pemasok yang diidentifikasi sebagai memiliki
dampak sosial negatif aktual dan potensial signifikan dan
hubungan kerja dengan mereka diakhiri sebagai hasil dari
penilaian, serta penyebabnya.

GRI 415: KEBIJAKAN PUBLIK

1. Pengungkapan Pendekatan manajemen


Persyaratan pelaporan: Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap
material dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
2. Pengungkapan topik spesifik

GRI 415-1

Persyaratan pelaporan

Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

a. Total nilai moneter kontribusi politik baik secara finansial maupun dalam bentuk benda/barang
yang diberikan langsung dan tidak langsung oleh organisasi berdasarkan negara dan penerima/
penerima manfaat.
b. Jika berlaku, bagaimana nilai moneter kontribusi berupa benda/barang diperkirakan.

GRI 416: KESEHATAN DAN KESELAMATANPELANGGAN


1. Pengungkapan Pendekatan manajemen
Persyaratan pelaporan: Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap
material dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
2. Pengungkapan topik spesifik

Pada bagian ini, organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

1.1 Pengungkapan 416-1 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:


Persentase kategori produk dan jasa yang signifikan yang
dinilai dampak kesehatan dan keselamatannya untuk perbaikan.
1.2 Pengungkapan 416-2 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadap regulasi
dan/atau peraturan sukarela yang menyangkut dampak
kesehatan dan keselamatan dari produk dan jasa dalam
periode pelaporan, berdasarkan:
 insiden ketidakpatuhan terhadap regulasi yang
menghasilkan denda atau hukuman;
 insiden ketidakpatuhan terhadap regulasi yang
menghasilkan adanya peringatan;
 insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan sukarela.
b. Jika organisasi tidak mengidentifikasi ketidakpatuhan apa
pun terhadap regulasi dan/atau peraturan sukarela,
pernyataan ringkas tentang fakta ini sudah cukup.

GRI 417: PEMASARAN DAN PELABELAN

1. Pengungkapan Pendekatan manajemen


Persyaratan pelaporan: Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap
material dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
2. Pengungkapan topik spesifik

Pada bagian ini, organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

1.1 Pengungkapan 417-1 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:


a. Apakah masing-masing jenis informasi berikut ini
disyaratkan oleh prosedur organisasi untuk pelabelan dan
informasi produk dan jasa:
 Sumber komponen produk atau jasa;
 Isi, khususnya yang berhubungan dengan zat yang
mungkin menghasilkan dampak lingkungan atau sosial;
 Penggunaan produk atau jasa dengan aman;
 Pembuangan produk dan dampak lingkungan atau
sosial;
 Lainnya (jelaskan).
b. Persentase kategori produk atau jasa yang signifikan yang
dicakup dan dinilai kepatuhannya terhadap prosedur tersebut.

1.2 Pengungkapan 417-2 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:


a. Jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadap regulasi
dan/atau peraturan sukarela yang menyangkut pelabelan
dan informasi produk dan jasa, berdasarkan:
 insiden ketidakpatuhan terhadap regulasi yang
menghasilkan denda atau hukuman;
 insiden ketidakpatuhan terhadap regulasi yang
menghasilkan adanya peringatan;
 insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan sukarela.
b. Jika organisasi tidak mengidentifikasi ketidakpatuhan apa
pun terhadap regulasi dan/atau peraturan sukarela,
pernyataan ringkas tentang fakta ini sudah cukup.
1.3 Pengungkapan 417-3 : Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadap regulasi
dan/atau peraturan sukarela yang menyangkut komunikasi
pemasaran, termasuk periklanan, promosi, dan
pensponsoran, berdasarkan:
 insiden ketidakpatuhan terhadap regulasi yang
menghasilkan denda atau hukuman;
 insiden ketidakpatuhan terhadap regulasi yang
menghasilkan adanya peringatan;
 insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan sukarela.
b. Jika organisasi tidak mengidentifikasi ketidakpatuhan apa
pun terhadap regulasi dan/atau peraturan sukarela,
pernyataan ringkas tentang fakta ini sudah cukup.

GRI 418: PRIVASI PELANGGAN

1. Pengungkapan Pendekatan manajemen


Persyaratan pelaporan: Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap
material dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
2. Pengungkapan topik spesifik
GRI 418-1

Persyaratan pelaporan

Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

a. Jumlah total pengaduan yang berdasar yang diterima mengenai pelanggaran terhadap privasi
pelanggan, yang dikategorikan berdasarkan:
 pengaduan yang diterima dari pihak luar dan diperkuat oleh organisasi;
 pengaduan dari badan regulatif.
b. Jumlah total kebocoran, pencurian, atau kehilangan data pelanggan yang teridentifikasi.
c. Jika organisasi tidak mengidentifikasi pengaduan yang berdasar apa pun, pernyataan ringkas
tentang fakta ini sudah cukup.

GRI 419: KEPATUHAN SOSIAL EKONOMI

1. Pengungkapan Pendekatan manajemen


Persyaratan pelaporan: Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap
material dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.
2. Pengungkapan topik spesifik

GRI 419-1

Persyaratan pelaporan

Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

a. Denda yang signifikan dan sanksi non-moneter karena ketidakpatuhan terhadap undang-undang
dan/atau peraturan di bidang sosial dan ekonomi dalam hal:
 nilai moneter total dari denda yang signifikan;
 jumlah total sanksi non-moneter;
 kasus yang diajukan ke mekanisme penyelesaian sengketa.
b. Jika organisasi tidak mengidentifikasi ketidakpatuhan apa pun terhadap undang-undang dan/atau
peraturan, pernyataan ringkas tentang fakta ini sudah cukup.
c. Konteks timbulnya denda yang signifikan dan sanksi non-moneter.

Anda mungkin juga menyukai