Topik : Kelompok 7 :
Standar Universal ( G R I 1 0 0) 1. Theresia Melania Nuwa 1907531089
2. Andrian Tedja, 1907531092
3. Ni Made Adi Ayu Ganitri, 1907531220
4. I Nengah Adi Nugraha, 1907531225
Pendahuluan
Standar GRI adalah standar global pertama untuk pelaporan keberlanjutan. Standar GRI dibagi
menjadi empat seri, yaitu; seri 100,200,300,400. Seri 100 mencakup tiga Standar universal (GRI 101:
Landasan, GRI 102: Pengungkapan Umum, GRI 103: Pendekatan Manajemen). Seri 200, 300, 400
mencakup banyak Standar topik spesifik. Seri-seri ini digunakan untuk melaporkan informasi
mengenai dampak organisasi yang terkait dengan topik-topik ekonomi, lingkungan dan sosial (misalnya
Dampak Ekonomi Tidak Langsung, Air, atau Kepegawaian).
Peta Konsep
GRI 100
(Standart Universal)
Pelaporan Informasi
Prinsip Laporan dan Bagaimana mengelolah
konseptual dan praktik
menjelaskan tentang cara topik material.
pelaporannya termasuk
menyiapkan laporan yang Pengungkapan 103-1, 103-
profil, strategi, etika dan
sesuai dengan standart 2 dan 103-3
integritas, serta tata kelola
Bagian 2 :
Menjelaskan proses dasar untuk menggunakan Standar GRI untuk pelaporan keberlanjutan. Bagian ini
mencakup persyaratan mendasar untuk menerapkan Prinsip-Prinsip Pelaporan, serta mengidentifikasi
dan melaporkan topik material.
Persyaratan ini memandu organisasi pelapor melalui proses persiapan laporan keberlanjutan yang mana:
Prinsip-Prinsip Pelaporan telah diterapkan;
• Pengungkapan yang memberikan informasi kontekstual tentang organisasi telah dibuat;
• Setiap topik material telah diidentifikasi dan dilaporkan.
• Pelaporan mengenai topik material
• Menyajikan informasi
Bagian 3:
Menetapkan cara bagaimana Standar GRI dapat digunakan dan klaim tertentu, atau pernyataan
penggunaan, yang diwajibkan untuk organisasi dalam menggunakan Standar.
Terdapat dua pendekatan dasar dalam menggunakan Standar GRI:
• Menggunakan Standar GRI sebagai satu rangkaian untuk mempersiapkan laporan keberlanjutan
yangsesuai dengan Standar.
• Menggunakan Standar yang dipilih, atau bagian dari isinya, untuk melaporkan informasi spesifik.
Profil organisasi: bagian ini terdiri dari; 1) Nama organisasi; 2) Kegiatan, merek, produk, dan jasa; 3)
Lokasi kantor pusat; 4) Lokasi operasi; 5) Kepemilikan dan bentuk hukum; 6) Pasar yang dilayani; 7)
Skala organisasi; 8) Informasi mengenai karyawan dan pekerja lain; 9) Rantai pasokan; 10)
Perubahan signifikan pada organisasi dan rantai pasokannya; 11) Pendekatan atau Prinsip
Pencegahan; 12) Inisiatif eksternal; dan 13) Keanggotaan asosiasi.
Strategi: bagian ini terdiri dari; 14) Pernyataan dari pembuat keputusan senior; dan15) Dampak
Page | 2
utama, risiko, dan peluang.
Etika dan integritas: bagian ini terdiri dari; 16) Nilai, prinsip, standar, dan norma perilaku; 17)
Mekanisme untuk saran dan kekhawatiran tentang etika.
Tata kelola: bagian ini terdiri dari; 18) Struktur tata; 19) Mendelegasikan wewenang 20) Tanggung
jawab tingkat eksekutif untuk topik ekonomi, lingkungan, dan sosial; 21) Berkonsultasi dengan para
pemangku kepentingan mengenai topik-topik ekonomi, lingkungan, dan sosial; 22) Komposisi
badan tata kelola tertinggi dan komitenya; 23) Ketua badan tata kelola tertinggi; 24)
Menominasikan dan memilih badan tata kelola tertinggi; 25) Konflik kepentingan; 26) Peran badan
tata kelola tertinggi dalam menetapkan tujuan, nilai- nilai, dan strategi; 27) Pengetahuan kolektif badan tata
kelola tertinggi; 28) Mengevaluasi kinerja badan tata kelola tertinggi; 29) Mengidentifikasi dan mengelola
dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial; 30) Keefektifan proses manajemen risiko; 31) Pengkajian topik
ekonomi, lingkungan, dan sosial; 32) Peran badan tata kelola tertinggi dalam pelaporan keberlanjutan; 33)
Mengomunikasikan hal-hal kritis; 34) Sifat dan jumlah total hal-hal kritis; 35) Kebijakan remunerasi; 36)
Proses untuk menentukan remunerasi; 37) Keterlibatan para pemangku kepentingan dalam remunerasi; 38)
Rasio kompensasi total tahunan; 39) Persentasekenaikan dalam total rasio kompensasi total tahunan.
Keterlibatan pemangku kepentingan: bagian ini terdiri dari; 40) Daftar kelompok pemangku
kepentingan; 41) Perjanjian perundingan kolektif; 42) Mengidentifikasi dan memilih pemangku
kepentingan; 43) Pendekatan terhadap keterlibatan pemangku kepentingan; 44) Topik utama dan
masalah yang dikemukakan.
Praktik pelaporan: bagian ini terdiri dari; 45) Entitas yang termasuk dalam laporan keuangan
dikonsolidasi; 46) Menetapkan isi laporan dan Batasan topic; 47) Daftar topik material; 48)
Penyajian kembali informasi; 49) Perubahan dalam pelaporan; 50) Periode pelaporan; 51) Tanggal
laporan terbaru; 52) Siklus pelaporan; 53) Titik kontak untuk pertanyaan mengenai laporan; 54)
Klaim bahwa pelaporan sesuai dengan Standar GRI; 55 Indeks isi GRI; 56) Assurance oleh pihak
eksternal.
Penutup
GRI 101 yang merupakan landasan menjelaskan bagaimana organisasi menyiapkan laporan
menggunakan prinsip-prinsip pelaporan dan menyiapkan yang sesuai dengan standart. Laporan
yang dibuat harus menjelaskan konteks keberlanjutan tentang perusahaan dimana perusahaan
dapat mengidentifikasi dampak dan mencoba untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip
keberlanjutan dalam operasional bisnisnya.
GRI 102 berisi tentang pengungkapan yang digunakan organisasi untuk memberikan informasi
tentang praktik pelaporannya dan detail organisasi lainnya seperti aktivitas tata kelolah dan
kebijakannya. Standart GRI 102 memperkuat dasar dari semua pelaporan serta memberikan
tingkat transparansi tinggi untuk memahami dampak organisasi terhadap ekonomi, lingkungan
dan manusia.
GRI 103 menjelaskan terkait pengungkapan pendekatan manajemen yang memungkinkan
organisasi untuk menjelaskan bagaimana organisasi tersebut mengelola dampak ekonomi,
lingkungan dan sosial yang terkait dengan topik material. Hal ini memberikan informasi narasi
tentang bagaimana organisasi mengidentifikasi, menganalisis, serta merespons dampak aktual dan
potensialnya.
Page | 4