Standar GRI adalah standar global pertama untuk pelaporan keberlanjutan. Standar GRI
menciptakan satu bahasa yang sama untuk organisasi dan para pemangku kepentingan, sehingga
dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial dari organisasi-organisasi itu dapat dikomunikasikan
dan dipahami. Standar ini dirancang untuk meningkatkan komparabilitas (keterbandingan) global
dan kualitas informasi tentang dampak ini, sehingga memungkinkan transparansi dan
akuntabilitas organisasi yang lebih besar.
Standar GRI dibagi menjadi empat seri, yaitu; seri 100,200,300,400. Seri 100 mencakup
tiga Standar universal (GRI 101: Landasan, GRI 102: Pengungkapan Umum, GRI 103:
Pendekatan Manajemen). Seri 200, 300, 400 mencakup banyak Standar topik spesifik. Seri-seri
ini digunakan untuk melaporkan informasi mengenai dampak organisasi yang terkait dengan
topik-topik ekonomi, lingkungan dan sosial (misalnya Dampak Ekonomi Tidak Langsung, Air,
atau Kepegawaian).
GRI 101: Landasan adalah titik awal untuk penggunaan rangkaian Standar GRI. GRI
101 menetapkan Prinsip-Prinsip Pelaporan untuk menentukan isi dan mutu laporan. Ini
mencakup persyaratan untuk mempersiapkan laporan keberlanjutan sesuai dengan Standar GRI,
dan menjelaskan bagaimana Standar GRI dapat digunakan dan dirujuk. GRI 101 juga mencakup
klaim tertentu yang diwajibkan bagi organisasi dalam mempersiapkan laporan keberlanjutan
sesuai dengan Standar, dan bagi mereka yang menggunakan Standar GRI tertentu yang dipilih
untuk melaporkan informasi spesifik. Standar ini terdiri dari:
Bagian 1: Menyajikan Prinsip-Prinsip Pelaporan untuk menentukan isi dan mutu laporan.
Prinsip-Prinsip Pelaporan ini fundamental untuk membantu organisasi memutuskan informasi
apa yang harus dimasukkan dalam laporan keberlanjutan dan bagaimana memastikan kualitas
informasi.
1
Bagian 2: Menjelaskan proses dasar untuk menggunakan Standar GRI untuk pelaporan
keberlanjutan. Bagian ini mencakup persyaratan mendasar untuk menerapkan Prinsip-Prinsip
Pelaporan, serta mengidentifikasi dan melaporkan topik material.
Bagian 3: Mnetapkan cara bagaimana Standar GRI dapat digunakan dan klaim tertentu, atau
pernyataan penggunaan, yang diwajibkan untuk organisasi dalam menggunakan Standar.
Profil organisasi: bagian ini terdiri dari; 1) Nama organisasi; 2) Kegiatan, merek, produk, dan
jasa; 3) Lokasi kantor pusat; 4) Lokasi operasi; 5) Kepemilikan dan bentuk hukum; 6) Pasar
yang dilayani; 7) Skala organisasi; 8) Informasi mengenai karyawan dan pekerja lain; 9)
Rantai pasokan; 10) Perubahan signifikan pada organisasi dan rantai pasokannya; 11)
Pendekatan atau Prinsip Pencegahan; 12) Inisiatif eksternal; dan 13) Keanggotaan asosiasi.
Strategi: bagian ini terdiri dari; 14) Pernyataan dari pembuat keputusan senior; dan15)
Dampak utama, risiko, dan peluang.
Etika dan integritas: bagian ini terdiri dari; 16) Nilai, prinsip, standar, dan norma perilaku; 17)
Mekanisme untuk saran dan kekhawatiran tentang etika.
Tata kelola: bagian ini terdiri dari; 18) Struktur tata; 19) Mendelegasikan wewenang 20)
Tanggung jawab tingkat eksekutif untuk topik ekonomi, lingkungan, dan sosial; 21)
Berkonsultasi dengan para pemangku kepentingan mengenai topik-topik ekonomi,
lingkungan, dan sosial; 22) Komposisi badan tata kelola tertinggi dan komitenya; 23) Ketua
badan tata kelola tertinggi; 24) Menominasikan dan memilih badan tata kelola tertinggi; 25)
2
Konflik kepentingan; 26) Peran badan tata kelola tertinggi dalam menetapkan tujuan, nilai-
nilai, dan strategi; 27) Pengetahuan kolektif badan tata kelola tertinggi; 28) Mengevaluasi
kinerja badan tata kelola tertinggi; 29) Mengidentifikasi dan mengelola dampak ekonomi,
lingkungan, dan sosial; 30) Keefektifan proses manajemen risiko; 31) Pengkajian topik
ekonomi, lingkungan, dan sosial; 32) Peran badan tata kelola tertinggi dalam pelaporan
keberlanjutan; 33) Mengomunikasikan hal-hal kritis; 34) Sifat dan jumlah total hal-hal kritis;
35) Kebijakan remunerasi; 36) Proses untuk menentukan remunerasi; 37) Keterlibatan para
pemangku kepentingan dalam remunerasi; 38) Rasio kompensasi total tahunan; 39) Persentase
kenaikan dalam total rasio kompensasi total tahunan.
Keterlibatan pemangku kepentingan: bagian ini terdiri dari; 40) Daftar kelompok pemangku
kepentingan; 41) Perjanjian perundingan kolektif; 42) Mengidentifikasi dan memilih
pemangku kepentingan; 43) Pendekatan terhadap keterlibatan pemangku kepentingan; 44)
Topik utama dan masalah yang dikemukakan.
Praktik pelaporan: bagian ini terdiri dari; 45) Entitas yang termasuk dalam laporan keuangan
dikonsolidasi; 46) Menetapkan isi laporan dan Batasan topic; 47) Daftar topik material; 48)
Penyajian kembali informasi; 49) Perubahan dalam pelaporan; 50) Periode pelaporan; 51)
Tanggal laporan terbaru; 52) Siklus pelaporan; 53) Titik kontak untuk pertanyaan mengenai
laporan; 54) Klaim bahwa pelaporan sesuai dengan Standar GRI; 55 Indeks isi GRI; 56)
Assurance oleh pihak eksternal.
3
dengan menggunakan Standar topik spesifik (seri 200, 300 dan 400). Hal ini secara khusus bisa
berguna untuk menjelaskan informasi kuantitatif kepada pemangku kepentingan. Hal ini
ditetapkan dalam Standar sebagai berikut:
Persyaratan umum untuk melaporkan pendekatan manajemen
Pengungkapan 103-1 Penjelasan topik material dan Batasannya
Pengungkapan 103-2 Pendekatan manajemen dan komponennya
Pengungkapan 103-3 Evaluasi pendekatan manajemen
GRI 201 membahas topik kinerja ekonomi. Ini termasuk nilai ekonomi yang dihasilkan
dan didistribusikan (EVG&D) oleh organisasi; kewajiban program pensiun manfaat pastinya;
bantuan finansial yang diterima dari pemerintah mana pun; dan implikasi finansial pada
perubahan iklim. Konsep ini tercakup dalam instrumen penting dari Organisasi untuk Kerja
Sama dan Pembangunan Ekonomi. Pengungkapan dalam Standar ini bisa memberikan informasi
tentang dampak suatu organisasi terkait kinerja ekonominya, dan bagaimana organisasi tersebut
mengaturnya.
Standar ini mencakup pengungkapan pendekatan manajemen dan pengungkapan topik spesifik.
Hal ini ditetapkan dalam Standar sebagai berikut:
4
GRI 202 membahas topik keberadaan pasar organisasi, yang mencakup kontribusinya
terhadap pembangunan ekonomi di daerah atau masyarakat setempat di mana organisasi itu
beroperasi. Misalnya tentang pendekatan organisasi terhadap remunerasi atau perekrutan lokal.
Pengungkapan dalam Standar ini bisa memberikan informasi tentang dampak suatu organisasi
terkait keberadaan pasarnya, dan bagaimana organisasi tersebut mengaturnya. Standar ini
mencakup pengungkapan pendekatan manajemen dan pengungkapan topik spesifik. Hal ini
ditetapkan dalam Standar sebagai berikut:
GRI 203 membahas dampak ekonomi tidak langsung, yang merupakan konsekuensi
tambahan dari dampak langsung transaksi keuangan dan aliran uang antara organisasi dan
pemangku kepentingannya. GRI 203 juga membahas dampak dari investasi infrastruktur dan
dukungan layanan organisasi. Dampak ekonomi tidak langsung dapat bersifat moneter maupun
non-moneter, dan penting untuk dinilai dalam kaitannya dengan masyarakat lokal
dan perekonomian regional. Pengungkapan dalam Standar ini bisa memberikan informasi
tentang dampak ekonomi tidak langsung organisasi, dan bagaimana organisasi tersebut
mengaturnya. Standar ini mencakup pengungkapan pendekatan manajemen dan pengungkapan
topik spesifik. Hal ini ditetapkan dalam Standar sebagai berikut:
5
GRI 204 membahas topik praktik pengadaan. Ini mencakup dukungan organisasi untuk
para pemasok lokal, atau yang dimiliki oleh perempuan atau para anggota kelompok rentan. Hal
ini juga mencakup bagaimana praktik pengadaan organisasi (seperti jangka waktu produksi
hingga pengiriman barang oleh pemasok yang disepakati dengan pemasok, atau harga beli yang
dinegosiasikan) menyebabkan atau berkontribusi pada dampak negatif dalam rantai pasokan.
Pengungkapan dalam Standar ini bisa memberikan informasi tentang dampak suatu organisasi
terkait praktik pengadaan, dan cara organisasi tersebut mengatur dampak tersebut.
GRI 205 membahas topik anti-korupsi. Dalam Standar ini, dipahami bahwa korupsi
mencakup praktik-praktik seperti penyuapan, pembayaran fasilitasi atau perantara, penipuan,
pemerasan, kolusi, dan pencucian uang; penawaran atau penerimaan hadiah, pinjaman, biaya,
imbalan, atau keuntungan lain sebagai dorongan untuk melakukan sesuatu yang tidak jujur,
ilegal, atau memiliki unsur melanggar kepercayaan. Korupsi juga bisa termasuk praktik seperti
penggelapan, menggunakan pengaruh dalam perdagangan, penyalahgunaan fungsi, memperkaya
diri secara ilegal, penyembunyian, dan menghalangi keadilan. Standar ini mencakup
pengungkapan pendekatan manajemen dan pengungkapan topik spesifik. Hal ini ditetapkan
dalam Standar sebagai berikut:
6
GRI 206: PERILAKU ANTI-PERSAINGAN
GRI 206 membahas topik perilaku anti-persaingan, termasuk praktik anti-trust dan
monopoli. Perilaku anti-persaingan merujuk pada tindakan organisasi atau karyawannya yang
dapat menyebabkan adanya kolusi dengan pesaing potensial, dengan tujuan membatasi efek
kompetisi pasar. Tindakan ini dapat mencakup penetapan harga atau mengoordinasikan
penawaran, membuat batasan pasar atau hasil, memberlakukan kuota geografis, dan
mengalokasikan pelanggan, pemasok, wilayah geografis, dan lini produk.
Standar ini mencakup pengungkapan pendekatan manajemen dan pengungkapan topik spesifik.
Hal ini ditetapkan dalam Standar sebagai berikut: