Anda di halaman 1dari 42

JENIS DAN FORMAT LAPORAN

HASIL IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO PUSKESMAS TABANAN III

Bulan /tahun : 2020


Unit Kerja : R. Tindakan

Tingkat
Risiko
sangat tinggi
Pencegahan Upaya penanganan Pelaporan bila terjadi
No. Risiko yang Mungkin Terjadi (ST), tinggi Penyebab terjadinya Akibat resiko bila terjadi resiko PJ paparan
(T), sedang
(S), rendah
(R).

a. Untuk Pasien
1 Salah identifikasi pasien R Nama yang Kesalahan dalam R. tindakan Tim KP, PJ UKP, Kepala
sama/hampir mirip perekaman medis Puskesmas
dan pasien yang tidak
kooperatif saat
dipanggil di loket Memanggil
dengan nama,
tanggal lahir, petugas diruang
kepala keluarga, tindakan memanggil
alamat serta kembali dan
menyerahkan memastikan
kartu identitas identitas pasien
(KTP) sesuai dengan RM
2 Pasien terjatuh dari tempat T Bed yang digunakan Cedera ringan- berat Dipasang/ diganti Mengkaji dan R. tindakan
tidur adalah yang non dgn bed yang ada menangani cidera
handle handle yang dialami sesuai
SOP dan bila perlu
dirujuk ke RS

3 Alergi obat oral/injeksi T Pasien lupa /kurang Timbul reaksi alergi Pasien harus Terapkan SOP R. tindakan
koperatif saat di hingga syok ingat/ punya penanganan reaksi
anamnesa anafilaktik catatan khusus alergi maupun syok
tentang riw.alergi anafilaktik

b. Untuk Petugas
1 Tertusuk jarum T Reccaping jarum Infeksi /tertular Recapping Cuci luka dengan air R. tindakan
suntuk dengan 2 penyakit dengan 1 tangan/ mengalir &
tangan jarum suntik antiseptic,
langsung
dimasukkan ke
safety box tanpa
recapping Kaji riwayat pasien
dan petugas,
suntuk dengan 2 penyakit dengan 1 tangan/
tangan jarum suntik
langsung
dimasukkan ke
safety box tanpa
recapping

Rujuk ke RS,uji darah


untuk menegakan
diagnosisdan bila
terbukti positif
dilanjukan terapi
sesuai diganosa
2 Terpapar cairan /darah pasien T Petugas tidak Infeksi /tertular menerapkan Mencuci bagian yang R. tindakan
/ Tertular penyakit dari pasien menggunakan APD penyakit,cedera protokol terpapar dengan
yang datang berobat yang benar,Petugas petugas kesehatan 3M antiseptic dan air
tidak menerapkan dimana saja, mengalir,
protokol kesehatan sosialisasi
(3M), daya tahan langkah-langkah
tubuh petugas cuci tangan
rendah, bersih dengan kaji & tangani cedera
sabun maupun sesuai SOP,
handrub
melaporkan ke
petugas kesehatan
terdekat,
rujuk ke poli untuk
mendapat terapi

MATRIK ANALISIS TERHADAP TINGKAT RISIKO


(PROFIL RISIKO)
Tingkat Risiko Minimal (1) Minor (2) Moderat (3) Mayor (4) Katatropik (5)
Probabilitas

Sangat sering terjadi ( tiap


minggu /bulan) 5
5 10 15 20 25

Sering terjadi ( beberapa kali/


tahun) 4
4 8 12 16 20

Mungkin terjadi (1 - > 2


tahun /kali) 3
3 6 9 12 15

Jarang terjadi
(>2-<5th/kali) 2
2 4 6 8 10

Sangat jarang terjadi (


>5th/kali) 1
1 2 3 4 5
Keterangan :

Matrik level Tindakan


Sangat Tinggi Resiko exstrem, di lakukan RCA paling lama
45 hari, membutuhkan tindakan
segera,perhatian sampai ke Ka Pkm

Tinggi Resiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45


hari, kaji dgn detail & perlu tindakan segera,
serta membutuhkan tindakan top
managemen

Sedang Resiko sedang, di lakukan investigasi


sederhana, paling lama 2 minggu, Manager/
pimpinan klinis sebaiknya menilai dampak
terhadap bahaya & kelola resiko

Rendah Resiko rendah di lakukan investigasi


sederhana paling lama 1 minggu
diselesaikan dengan prosedur rutin

TK. RESIKO DESKRIPSI DAMPAK Probabilitas Deskripsi Frekuensi


TIDAK CEDERA Sangat sering terjadi tiap minggu
1 MINIMAL 5 /bulan)
CEDERA RINGAN, MIS: LUKA LECET. ( BUTUH Sering terjadi beberapa kali
2 MINOR PENANGANAN P3K 4 pertahun
CEDERA SEDANG (MIS: LUKA ROBEK/ VULNUS Mungkin terjadi 1 - > 2 tahun
APPERTUM), BERKURANGNYA FUNGSI /kali
MOTORIK, SENSORIK, PSIKOLOGIS (REVERSIBLE),
TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN
3 MODERAT PENYAKIT,SETIAP KASUS MEMPERPANJANG 3
PERAWATAN,

CEDERA BERAT (MIS: CACAT /LUMPUH), Jarang terjadi >2-<5th/kali


KEHILANGAN FUNGSI MOTORIK, SENSORIK,
PSIKOLOGIS (IREVERSIBLE), SETIAP KASUS
4 MAYOR MEMPERPANJANG PERAWATAN, TIDAK 2
BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT,

KEMATIAN YANG TIDAK BERHUBUNGAN Sangat jarang terjadi >5th/kali


5 KATATROPIK DENGAN PENYAKIT 1
JENIS DAN FORMAT LAPORAN
HASIL IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO PUSKESMAS TABANAN III

Bulan /tahun : 2020


Unit Kerja : R. Pemeriksaan Umum

Tingkat
Risiko
sangat tinggi
Upaya penanganan Pelaporan bila terjadi
No. Risiko yang Mungkin Terjadi (ST), tinggi Penyebab terjadinya Akibat Pencegahan resiko PJ
(T), sedang bila terjadi resiko paparan
(S), rendah
(R).

a. Untuk Pasien
1 Salah identifikasi pasien R Nama yang Kesalahan dalam Memanggil dengan petugas diruangan Tim KP, PJ UKP, Kepala
sama/hampir mirip perekaman medis nama, tanggal lahir, pemeriksaan Puskesmas
dan pasien yang tidak kepala keluarga, alamat memanggil kembali
kooperatif saat serta menyerahkan kartu dan memastikan
dipanggil di loket identitas (KTP) identitas pasien
sesuai dengan RM P. Umum

2 Tertular penyakit dari pasien T Pasien tidak Pasien tertular infeksi Menerapkan protokol 3 Menjalani terapi
yang datang berobat menerapkan protokol lain dari sesama M selama pasien pengobatan dengan
sebelumnya 3M, daya tahan tubuh pasien (seperti TB, mendapat penanganan baik
rendah, memiliki covid-19) di ruangan
penyakit komorbid Merujuk pasien ke
PPK Tk II jika
P. Umum
membutuhkan
penanganan
lanjutan

2 Pasien terjatuh S Bed yang digunakan Cedera ringan- berat Dipasang/ diganti dgn Mengkaji dan P. Umum
di ruang pemeriksaan bed yang ada handle menangani cidera
adalah yang non yang dialami sesuai
handle SOP dan bila perlu
dirujuk ke RS

kursi di ruang tunggu Kursi yang rusak segera


yang tidak dilaporkan untuk
stabil/rusak diperbaiki maupun
diganti baru

lantai keramik di Lantai keramik dipel


depan R. Pemeriksaan kering sehingga tidak
Umum licin licin dan diberikan tanda
agar hati-hati
3 Alergi obat oral/injeksi T Pasien lupa /kurang Timbul reaksi alergi Pasien harus ingat/ Terapkan SOP P. Umum
koperatif saat di hingga syok punya catatan khusus penanganan reaksi
anamnesa anafilaktik tentang riw.alergi alergi maupun syok
anafilaktik

b. Untuk Petugas
1 Tertular penyakit dari pasien T Petugas tidak Infeksi /tertular Menggunakan APD saat menjalani terapi P. Umum
yang datang berobat menggunakan APD penyakit, cedera melakukan tindakan ke pengobatan dengan
yang benar,Petugas petugas pasien/ profilaksis baik dan segera
tidak menerapkan treatment disaat hendak konsul ke poli RS
protokol kesehatan memeriksa pasien, atau dokter spesialis
(3M), daya tahan sosialisasi cuci tangan untuk mendapatkan
tubuh petugas sesuai SOP dengan terapi yang lanjutan
rendah, ruangan handrub maupun sabun, jika diperlukan
lembab sebagai mendesain ruangan
tempat pemeriksaan agar aman
perkembangbiakan selama pandemi
kuman

MATRIK ANALISIS TERHADAP TINGKAT RISIKO


(PROFIL RISIKO)
Tingkat Risiko Minimal (1) Minor (2) Moderat (3) Mayor (4) Katatropik (5)
Probabilitas

Sangat sering terjadi ( tiap


minggu /bulan) 5
5 10 15 20 25

Sering terjadi ( beberapa kali/


tahun) 4
4 8 12 16 20

Mungkin terjadi (1 - > 2


tahun /kali) 3
3 6 9 12 15

Jarang terjadi
(>2-<5th/kali) 2
2 4 6 8 10

Sangat jarang terjadi (


>5th/kali) 1
1 2 3 4 5
Keterangan :

Matrik level Tindakan


Sangat Tinggi Resiko exstrem, di lakukan RCA paling lama
45 hari, membutuhkan tindakan
segera,perhatian sampai ke Ka Pkm

Tinggi Resiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45


hari, kaji dgn detail & perlu tindakan segera,
serta membutuhkan tindakan top
managemen

Sedang Resiko sedang, di lakukan investigasi


sederhana, paling lama 2 minggu, Manager/
pimpinan klinis sebaiknya menilai dampak
terhadap bahaya & kelola resiko

Rendah Resiko rendah di lakukan investigasi


sederhana paling lama 1 minggu
diselesaikan dengan prosedur rutin

TK. RESIKO DESKRIPSI DAMPAK Probabilitas Deskripsi Frekuensi


TIDAK CEDERA Sangat sering terjadi tiap minggu
1 MINIMAL 5 /bulan)
CEDERA RINGAN, MIS: LUKA LECET. ( BUTUH Sering terjadi beberapa kali
2 MINOR PENANGANAN P3K 4 pertahun
CEDERA SEDANG (MIS: LUKA ROBEK/ VULNUS Mungkin terjadi 1 - > 2 tahun
APPERTUM), BERKURANGNYA FUNGSI MOTORIK, /kali
SENSORIK, PSIKOLOGIS (REVERSIBLE), TIDAK
BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT,SETIAP KASUS
3 MODERAT MEMPERPANJANG PERAWATAN, 3

CEDERA BERAT (MIS: CACAT /LUMPUH), KEHILANGAN Jarang terjadi >2-<5th/kali


FUNGSI MOTORIK, SENSORIK, PSIKOLOGIS (IREVERSIBLE),
SETIAP KASUS MEMPERPANJANG PERAWATAN, TIDAK
4 MAYOR BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT, 2

KEMATIAN YANG TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN Sangat jarang terjadi >5th/kali


5 KATATROPIK PENYAKIT 1
JENIS DAN FORMAT LAPORAN
HASIL IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO PUSKESMAS TABANAN III

Bulan /tahun : 2020


Unit Kerja : R. Apotek dan Gudang Obat

Tingkat
Risiko
sangat tinggi
Upaya penanganan Pelaporan bila terjadi
No. Risiko yang Mungkin Terjadi (ST), tinggi Penyebab terjadinya Akibat Pencegahan resiko PJ
bila terjadi resiko paparan
(T), sedang
(S), rendah
(R).

a. Untuk Pasien
1 Obat yang tertukar T Identitas pasien yang Menimbulkan reaksi Penulisan obat sesuai Segera mencari Depo obat Tim KP, PJ UKP, Kepala
tidak lengkap/ mirip, alergi hingga SOP, konsultasi ke dokter pasien bila masih di Puskesmas
penulisan resep yg kematian jaga agar penulisan resep lingk. PKM, telpon
tidak jelas oleh jelas & bisa di baca, nomor HP, datangi
dokter, pemberi obat petugas pemberi resep alamat pasien.
yang tidak kompeten harus yg berkompeten di
bidangnya/ mendapat
pelatihan di bidang ke
farmasian, menanyakan
kembali identitas pasien
dan menyertakan nomor
hp yg bisa di hubungi

2 Salah cara minum obat R KIE yg kurang jelas Efektifitas SOP pemberian Penanganan Depo obat
dalam pemberian penyerapan obat jadi informasi obat yang terhadap kondisi ES
informasi obat ke berkurang, terjadi benar dan sosialisasikan obat, KIE ke pasien
pasien saat efek samping obat tentang E.S obat &
penyerahan obat, pada pasien KIE ke fasilitas
pasien tidak koperatif kesehatan terdekat
saat di KIE bila kondisi
memburuk
3 Salah pemberian dosis obat S Penulisan resep Overdosis obat, SOP pemberian Segera tangani Depo obat
kurang jelas pengobatan informasi obat yang kondisi pasien joika
/penyembuhan tidak benar dan sosialisasikan terjadi ES terhadap
efektif, terapi tidak obat, KIE ke pasien
adekuat tentang E.S obat &
KIE ke fasilitas
kesehatan terdekat
bila kondisi
memburuk

4 Pemberian obat expired R Obat jarang Efektifitas obat KIE ke semua poli & Segera mencari Depo obat
digunakan, kurang terhadap dokter jaga tentang obat pasien bila masih di
teliti petugas dalam penyembuhan yg jarang di digunakan, lingk. PKM, tangani
pengawasan obat menurun ( insulin), monitoring rutin untuk kondisi terhadap ES
expired tindak pidana obat yg mendekati E.D obat, telpon nomor
(perbedaan stiker warna HP, datangi alamat
pada box obat) pasien.

b. Untuk Petugas

MATRIK ANALISIS TERHADAP TINGKAT RISIKO


(PROFIL RISIKO)
Tingkat Risiko Minimal (1) Minor (2) Moderat (3) Mayor (4) Katatropik (5)
Probabilitas

Sangat sering terjadi ( tiap


minggu /bulan) 5
5 10 15 20 25

Sering terjadi ( beberapa kali/


tahun) 4
4 8 12 16 20

Mungkin terjadi (1 - > 2


tahun /kali) 3
3 6 9 12 15

Jarang terjadi
(>2-<5th/kali) 2
2 4 6 8 10

Sangat jarang terjadi (


>5th/kali) 1
1 2 3 4 5
Keterangan :

Matrik level Tindakan


Sangat Tinggi Resiko exstrem, di lakukan RCA paling lama
45 hari, membutuhkan tindakan
segera,perhatian sampai ke Ka Pkm

Tinggi Resiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45


hari, kaji dgn detail & perlu tindakan segera,
serta membutuhkan tindakan top
managemen

Sedang Resiko sedang, di lakukan investigasi


sederhana, paling lama 2 minggu, Manager/
pimpinan klinis sebaiknya menilai dampak
terhadap bahaya & kelola resiko

Rendah Resiko rendah di lakukan investigasi


sederhana paling lama 1 minggu
diselesaikan dengan prosedur rutin

TK. RESIKO DESKRIPSI DAMPAK Probabilitas Deskripsi Frekuensi


TIDAK CEDERA Sangat sering terjadi tiap minggu
1 MINIMAL 5 /bulan)
CEDERA RINGAN, MIS: LUKA LECET. ( BUTUH Sering terjadi beberapa kali
2 MINOR PENANGANAN P3K 4 pertahun
CEDERA SEDANG (MIS: LUKA ROBEK/ VULNUS Mungkin terjadi 1 - > 2 tahun
APPERTUM), BERKURANGNYA FUNGSI MOTORIK, /kali
SENSORIK, PSIKOLOGIS (REVERSIBLE), TIDAK
BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT,SETIAP KASUS
3 MODERAT MEMPERPANJANG PERAWATAN, 3

CEDERA BERAT (MIS: CACAT /LUMPUH), KEHILANGAN Jarang terjadi >2-<5th/kali


FUNGSI MOTORIK, SENSORIK, PSIKOLOGIS (IREVERSIBLE),
SETIAP KASUS MEMPERPANJANG PERAWATAN, TIDAK
4 MAYOR BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT, 2

KEMATIAN YANG TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN Sangat jarang terjadi >5th/kali


5 KATATROPIK PENYAKIT 1
JENIS DAN FORMAT LAPORAN
HASIL IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO PUSKESMAS TABANAN III

Bulan /tahun : 2020


Unit Kerja : R. KIA / KB

Tingkat
Risiko
sangat tinggi
Upaya penanganan Pelaporan bila terjadi
No. Risiko yang Mungkin Terjadi (ST), tinggi Penyebab terjadinya Akibat Pencegahan resiko PJ
bila terjadi resiko paparan
(T), sedang
(S), rendah
(R).

a. Untuk Pasien
1 Salah identifikasi pasien R Nama yang Kesalahan dalam Memanggil dengan Petugas diruangan Tim KP, PJ UKP, Kepala
sama/hampir mirip perekaman medis nama, tanggal lahir, pemeriksaan Puskesmas
dan pasien yang tidak kepala keluarga, alamat memanggil kembali
kooperatif saat serta menyerahkan kartu dan memastikan
dipanggil di loket identitas (KTA) atau KTP identitas pasien
sesuai dengan RM R. KIA/KB

2 Tertular penyakit dari pasien T Pasien tidak Pasien tertular infeksi Menerapkan protokol 3 Menjalani terapi
yang datang berobat menerapkan protokol lain dari sesama M selama pasien pengobatan dengan
sebelumnya 3M, daya tahan tubuh pasien mendapat penanganan baik
rendah, di ruangan
Merujuk pasien ke
PPK Tk II jika R. KIA/KB
membutuhkan
penanganan
lanjutan

3 Pasien terjatuh S Bed yang digunakan Cedera ringan- berat Dipasang/ diganti dgn Mengkaji dan R. KIA/KB
di ruang pemeriksaan bed yang ada handle menangani cidera
adalah yang non yang dialami sesuai
handle SOP dan bila perlu
dirujuk ke RS

kursi di ruang tunggu Kursi yang rusak segera


yang tidak dilaporkan untuk
stabil/rusak diperbaiki maupun
diganti baru

lantai keramik di Lantai keramik dipel


depan ruangan yang kering sehingga tidak
licin licin dan diberikan tanda
awas licin

b. Untuk Petugas
1 Tertular penyakit dari pasien T Petugas tidak Infeksi /tertular Menggunakan APD saat menjalani terapi R. KIA/KB
yang datang berobat menggunakan APD penyakit, cedera melakukan tindakan ke pengobatan dengan
yang benar,Petugas petugas pasien/ profilaksis baik dan segera
tidak menerapkan treatment disaat hendak konsul ke poli RS
protokol kesehatan memeriksa pasien, atau dokter spesialis
(3M), daya tahan sosialisasi cuci tangan untuk mendapatkan
tubuh petugas sesuai SOP dengan terapi yang lanjutan
rendah, ruangan handrub maupun sabun, jika diperlukan
lembab sebagai mendesain ruangan
tempat pemeriksaan agar aman
perkembangbiakan selama pandemi
kuman

2 Tertusuk jarum T Reccaping jarum Infeksi /tertular Recapping dengan 1 Cuci luka dengan air R. KIA/KB
suntuk dengan 2 penyakit tangan/ jarum suntik mengalir &
tangan langsung dimasukkan ke antiseptic, - Kaji
safety box tanpa riwayat pasien dan
recapping petugas, uji darah
untuk menegakan
diagnosisdan bila
terbukti positif
dilanjukan terapi
sesuai diganosa

3 Vaksin rusak/ kontaminasi R Listrik padam/ Vaksin rusak, kinerja Usulan anggaran untuk Laporkan ke kapus
konsleting listrik, petugas terganggu gentset dan dinas terkait,
gangguang dari pihak R. KIA/KB
PLN

MATRIK ANALISIS TERHADAP TINGKAT RISIKO


(PROFIL RISIKO)
Tingkat Risiko Minimal (1) Minor (2) Moderat (3) Mayor (4) Katatropik (5)
Probabilitas

Sangat sering terjadi ( tiap


minggu /bulan) 5
5 10 15 20 25

Sering terjadi ( beberapa kali/


tahun) 4
4 8 12 16 20

Mungkin terjadi (1 - > 2


tahun /kali) 3
3 6 9 12 15
Jarang terjadi
(>2-<5th/kali) 2
2 4 6 8 10

Sangat jarang terjadi (


>5th/kali) 1
1 2 3 4 5

Keterangan :

Matrik level Tindakan


Sangat Tinggi Resiko exstrem, di lakukan RCA paling lama
45 hari, membutuhkan tindakan
segera,perhatian sampai ke Ka Pkm

Tinggi Resiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45


hari, kaji dgn detail & perlu tindakan segera,
serta membutuhkan tindakan top
managemen

Sedang Resiko sedang, di lakukan investigasi


sederhana, paling lama 2 minggu, Manager/
pimpinan klinis sebaiknya menilai dampak
terhadap bahaya & kelola resiko

Rendah Resiko rendah di lakukan investigasi


sederhana paling lama 1 minggu
diselesaikan dengan prosedur rutin

TK. RESIKO DESKRIPSI DAMPAK Probabilitas Deskripsi Frekuensi


TIDAK CEDERA Sangat sering terjadi tiap minggu
1 MINIMAL 5 /bulan)
CEDERA RINGAN, MIS: LUKA LECET. ( BUTUH Sering terjadi beberapa kali
2 MINOR PENANGANAN P3K 4 pertahun
CEDERA SEDANG (MIS: LUKA ROBEK/ VULNUS Mungkin terjadi 1 - > 2 tahun
APPERTUM), BERKURANGNYA FUNGSI MOTORIK, /kali
SENSORIK, PSIKOLOGIS (REVERSIBLE), TIDAK
BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT,SETIAP KASUS
3 MODERAT MEMPERPANJANG PERAWATAN, 3

CEDERA BERAT (MIS: CACAT /LUMPUH), KEHILANGAN Jarang terjadi >2-<5th/kali


FUNGSI MOTORIK, SENSORIK, PSIKOLOGIS (IREVERSIBLE),
SETIAP KASUS MEMPERPANJANG PERAWATAN, TIDAK
4 MAYOR BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT, 2
KEMATIAN YANG TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN Sangat jarang terjadi >5th/kali
5 KATATROPIK PENYAKIT 1
JENIS DAN FORMAT LAPORAN
HASIL IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO PUSKESMAS TABANAN III

Bulan /tahun : 2020


Unit Kerja : R. Pemeriksaan Lansia

Tingkat
Risiko
sangat tinggi
Upaya penanganan Pelaporan bila terjadi
No. Risiko yang Mungkin Terjadi (ST), tinggi Penyebab terjadinya Akibat Pencegahan resiko PJ
bila terjadi resiko paparan
(T), sedang
(S), rendah
(R).

a. Untuk Pasien
1 Salah identifikasi pasien R Nama yang Kesalahan dalam Memanggil dengan Petugas diruangan R. Pemeriksaan Lansia Tim KP, PJ UKP, Kepala
sama/hampir mirip perekaman medis nama, tanggal lahir, pemeriksaan Puskesmas
dan pasien yang tidak kepala keluarga, alamat memanggil kembali
kooperatif saat serta menyerahkan kartu dan memastikan
dipanggil di loket identitas (KTA) atau KTP identitas pasien
sesuai dengan RM

2 Tertular penyakit dari pasien T Pasien tidak Pasien tertular infeksi Menerapkan protokol 3 Menjalani terapi R. Pemeriksaan Lansia
yang datang berobat menerapkan protokol lain dari sesama M selama pasien pengobatan dengan
sebelumnya 3M, daya tahan tubuh pasien mendapat penanganan baik
rendah, di ruangan
Merujuk pasien ke
PPK Tk II jika
membutuhkan
penanganan
lanjutan

3 Pasien terjatuh S Bed yang digunakan Cedera ringan- berat Dipasang/ diganti dgn Mengkaji dan R. Pemeriksaan Lansia
di ruang pemeriksaan bed yang ada handle menangani cidera
adalah yang non yang dialami sesuai
handle SOP dan bila perlu
dirujuk ke RS

Kursi di ruang tunggu Kursi yang rusak segera


yang tidak dilaporkan untuk
stabil/rusak diperbaiki maupun
diganti baru

Lantai keramik di Lantai keramik dipel


depan ruangan yang kering dan diberikan
licin tanda awas licin

b. Untuk Petugas
1 Tertular penyakit dari pasien T Petugas tidak Infeksi /tertular Menggunakan APD saat Menjalani terapi R. Pemeriksaan Lansia Tim KP, PJ UKP, Kepala
yang datang berobat menggunakan APD penyakit, cedera melakukan tindakan ke pengobatan dengan Puskesmas
yang benar,Petugas petugas pasien/ profilaksis baik dan segera
tidak menerapkan treatment disaat hendak konsul ke poli RS
protokol kesehatan memeriksa pasien, atau dokter spesialis
(3M), daya tahan sosialisasi cuci tangan untuk mendapatkan
tubuh petugas sesuai SOP dengan terapi yang lanjutan
rendah, ruangan handrub maupun sabun, jika diperlukan
lembab sebagai mendesain ruangan
tempat pemeriksaan agar aman
perkembangbiakan selama pandemi
kuman

MATRIK ANALISIS TERHADAP TINGKAT RISIKO


(PROFIL RISIKO)
Tingkat Risiko Minimal (1) Minor (2) Moderat (3) Mayor (4) Katatropik (5)
Probabilitas

Sangat sering terjadi ( tiap


minggu /bulan) 5
5 10 15 20 25

Sering terjadi ( beberapa kali/


tahun) 4
4 8 12 16 20

Mungkin terjadi (1 - > 2


tahun /kali) 3
3 6 9 12 15

Jarang terjadi
(>2-<5th/kali) 2
2 4 6 8 10

Sangat jarang terjadi (


>5th/kali) 1
1 2 3 4 5

Keterangan :

Matrik level Tindakan


Sangat Tinggi Resiko exstrem, di lakukan RCA paling lama
45 hari, membutuhkan tindakan
segera,perhatian sampai ke Ka Pkm

Tinggi Resiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45


hari, kaji dgn detail & perlu tindakan segera,
serta membutuhkan tindakan top
managemen

Sedang Resiko sedang, di lakukan investigasi


sederhana, paling lama 2 minggu, Manager/
pimpinan klinis sebaiknya menilai dampak
terhadap bahaya & kelola resiko

Rendah Resiko rendah di lakukan investigasi


sederhana paling lama 1 minggu
diselesaikan dengan prosedur rutin

TK. RESIKO DESKRIPSI DAMPAK Probabilitas Deskripsi Frekuensi


TIDAK CEDERA Sangat sering terjadi tiap minggu
1 MINIMAL 5 /bulan)
CEDERA RINGAN, MIS: LUKA LECET. ( BUTUH Sering terjadi beberapa kali
2 MINOR PENANGANAN P3K 4 pertahun
CEDERA SEDANG (MIS: LUKA ROBEK/ VULNUS Mungkin terjadi 1 - > 2 tahun
APPERTUM), BERKURANGNYA FUNGSI MOTORIK, /kali
SENSORIK, PSIKOLOGIS (REVERSIBLE), TIDAK
BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT,SETIAP KASUS
3 MODERAT MEMPERPANJANG PERAWATAN, 3

CEDERA BERAT (MIS: CACAT /LUMPUH), KEHILANGAN Jarang terjadi >2-<5th/kali


FUNGSI MOTORIK, SENSORIK, PSIKOLOGIS (IREVERSIBLE),
SETIAP KASUS MEMPERPANJANG PERAWATAN, TIDAK
4 MAYOR BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT, 2

KEMATIAN YANG TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN Sangat jarang terjadi >5th/kali


5 KATATROPIK PENYAKIT 1
JENIS DAN FORMAT LAPORAN
HASIL IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO PUSKESMAS TABANAN III

Bulan /tahun : 2020


Unit Kerja : R. Kesehatan Gigi dan Mulut

Tingkat
Risiko
sangat tinggi
Upaya penanganan Pelaporan bila terjadi
No. Risiko yang Mungkin Terjadi (ST), tinggi Penyebab terjadinya Akibat Pencegahan resiko PJ
bila terjadi resiko paparan
(T), sedang
(S), rendah
(R).

a. Untuk Pasien
1 Salah identifikasi pasien R Nama yang Kesalahan dalam Memanggil dengan Petugas diruangan R. Kesehatan Gigi dan Tim KP, PJ UKP, Kepala
sama/hampir mirip perekaman medis nama, tanggal lahir, pemeriksaan Mulut Puskesmas
dan pasien yang tidak kepala keluarga, alamat memanggil kembali
kooperatif saat serta menyerahkan kartu dan memastikan
dipanggil di loket identitas (KTA) atau KTP identitas pasien
sesuai dengan RM

2 Suara kompresor yang bising S Kompresor gigi ada di Ketidak nyaman Penempatan kompresor KIE ke pasien untuk R. Kesehatan Gigi dan
dalam ruangan pasien dalam berobat di luar gedung, usulkan permaklukman atas Mulut
kompresor kedap suara ketidak nyamanan
tersebut

3 Pasien terjatuh R Kabel dental unit dan Cedera ringan- berat dirapikan dengan diikat Mengkaji dan R. Kesehatan Gigi dan
kompresor yang menjadi satu serta menangani cidera Mulut
melintang di lantai ditutup lakban lebar yang dialami sesuai
SOP dan bila perlu
dirujuk ke RS

b. Untuk Petugas
1 Tertusuk jarum T Reccaping jarum Infeksi /tertular Recapping dengan 1 Cuci luka dengan air R. Kesehatan Gigi dan Tim KP, PJ UKP, Kepala
suntuk dengan 2 penyakit tangan/ jarum suntik mengalir & Mulut Puskesmas
tangan langsung dimasukkan ke antiseptic, - Kaji
safety box tanpa riwayat pasien dan
recapping petugas, uji darah
untuk menegakan
diagnosisdan bila
terbukti positif
dilanjukan terapi
sesuai diganosa

2 Terpapar saliva dan darah T Petugas tidak Infeksi /tertular Menggunakan APD saat Mencuci bagian yang R. Kesehatan Gigi dan
pasien menggunakan APD infeksi penyakit melakukan tindakan ke terpapar dengan Mulut
yang benar,Petugas pasien/ profilaksis sabun antiseptik
tidak menerapkan treatment disaat hendak serta air mengalir
protokol kesehatan memeriksa pasien, maupun dengan
(3M), daya tahan sosialisasi cuci tangan hand rub
tubuh petugas sesuai SOP dengan
rendah, ruangan handrub maupun sabun,
lembab sebagai mendesain ruangan
tempat pemeriksaan agar aman
perkembangbiakan selama pandemi
kuman

MATRIK ANALISIS TERHADAP TINGKAT RISIKO


(PROFIL RISIKO)
Tingkat Risiko Minimal (1) Minor (2) Moderat (3) Mayor (4) Katatropik (5)
Probabilitas

Sangat sering terjadi ( tiap


minggu /bulan) 5
5 10 15 20 25

Sering terjadi ( beberapa kali/


tahun) 4
4 8 12 16 20

Mungkin terjadi (1 - > 2


tahun /kali) 3
3 6 9 12 15
Jarang terjadi
(>2-<5th/kali) 2
2 4 6 8 10

Sangat jarang terjadi (


>5th/kali) 1
1 2 3 4 5

Keterangan :

Matrik level Tindakan


Sangat Tinggi Resiko exstrem, di lakukan RCA paling lama
45 hari, membutuhkan tindakan
segera,perhatian sampai ke Ka Pkm

Tinggi Resiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45


hari, kaji dgn detail & perlu tindakan segera,
serta membutuhkan tindakan top
managemen

Sedang Resiko sedang, di lakukan investigasi


sederhana, paling lama 2 minggu, Manager/
pimpinan klinis sebaiknya menilai dampak
terhadap bahaya & kelola resiko

Rendah Resiko rendah di lakukan investigasi


sederhana paling lama 1 minggu
diselesaikan dengan prosedur rutin

TK. RESIKO DESKRIPSI DAMPAK Probabilitas Deskripsi Frekuensi


TIDAK CEDERA Sangat sering terjadi tiap minggu
1 MINIMAL 5 /bulan)
CEDERA RINGAN, MIS: LUKA LECET. ( BUTUH Sering terjadi beberapa kali
2 MINOR PENANGANAN P3K 4 pertahun
CEDERA SEDANG (MIS: LUKA ROBEK/ VULNUS Mungkin terjadi 1 - > 2 tahun
APPERTUM), BERKURANGNYA FUNGSI MOTORIK, /kali
SENSORIK, PSIKOLOGIS (REVERSIBLE), TIDAK
BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT,SETIAP KASUS
3 MODERAT MEMPERPANJANG PERAWATAN, 3

CEDERA BERAT (MIS: CACAT /LUMPUH), KEHILANGAN Jarang terjadi >2-<5th/kali


FUNGSI MOTORIK, SENSORIK, PSIKOLOGIS (IREVERSIBLE),
SETIAP KASUS MEMPERPANJANG PERAWATAN, TIDAK
4 MAYOR BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT, 2
KEMATIAN YANG TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN Sangat jarang terjadi >5th/kali
5 KATATROPIK PENYAKIT 1
JENIS DAN FORMAT LAPORAN
HASIL IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO PUSKESMAS TABANAN III

Bulan /tahun : 2020


Unit Kerja : R. Laboratorium

Tingkat
Risiko
sangat tinggi
Upaya penanganan bila Pelaporan bila terjadi
No. Risiko yang Mungkin Terjadi (ST), tinggi Penyebab terjadinya Akibat Pencegahan resiko terjadi resiko PJ paparan
(T), sedang
(S), rendah
(R).

a. Untuk Pasien
1 Spesimen tertukar T Salah identifikasi Salah diagnosis, Membuat dan Mencari pasien & check ulang Lab Tim KP, PJ UKP, Kepala
pasien pasien komplain menjalankan SOP Puskesmas
identifikasi di
laboratorium & SOP
pelabelan spesimen

2 cedera saat dilakukan R takut di ambil darah, cedera ringan - berat usulan di berikan bed Rujuk ke poli untuk Lab
pemeriksaan di lab takut jarum pasien di lab, KIE mendapatkan pemeriksaan &
pengobatan

b. Untuk Petugas
1 Tertusuk jarum T Reccaping jarum Infeksi /tertular Recapping dengan 1 Cuci luka dengan air mengalir Lab Tim KP, PJ UKP, Kepala
suntuk dengan 2 penyakit tangan/ jarum suntik & antiseptic, - Kaji riwayat Puskesmas
tangan langsung dimasukkan ke pasien dan petugas, uji darah
safety box tanpa untuk menegakan
recapping diagnosisdan bila terbukti
positif dilanjukan terapi
sesuai diganosa

2 Terpapar reagen yang bersifat S Petugas tidak Iritasi dan Menggunakan APD −Mencuci bagian yang Lab
korosif menggunakan APD peradangan pada sesuai SOP saat terpapar dengan sabun
yang benar sesuai kulit maupun mukosa melakukan tindakan ke antiseptik serta air mengalir
SOP mata dan saluran pasien, sosialisasi cuci maupun dengan hand rub
pernafasan tangan sesuai SOP
setelah selesai
melakukan tindakan
dengan handrub maupun
sabun,
2 Terpapar reagen yang bersifat S Petugas tidak Iritasi dan Menggunakan APD Lab
korosif menggunakan APD peradangan pada sesuai SOP saat
yang benar sesuai kulit maupun mukosa melakukan tindakan ke
SOP mata dan saluran pasien, sosialisasi cuci
pernafasan tangan sesuai SOP
setelah selesai
melakukan tindakan
dengan handrub maupun −Apabila terjadi keracunan
sabun, pada kulit dan mata maka
menyiram kulit tersebut
dengan aoir mengalir selama
kurang lebih 15 menit

3 Terpapar spesimen/ kontak T Petugas tidak Resiko penularan Menggunakan APD


langsung dengan pasien menggunakan APD penyakit sesuai SOP saat
yang benar sesuai melakukan tindakan ke
SOP pasien, sosialisasi cuci
tangan sesuai SOP
setelah selesai
melakukan tindakan
dengan handrub maupun
sabun,

MATRIK ANALISIS TERHADAP TINGKAT RISIKO


(PROFIL RISIKO)
Tingkat Risiko Minimal (1) Minor (2) Moderat (3) Mayor (4) Katatropik (5)
Probabilitas

Sangat sering terjadi ( tiap


minggu /bulan) 5
5 10 15 20 25

Sering terjadi ( beberapa kali/


tahun) 4
4 8 12 16 20

Mungkin terjadi (1 - > 2


tahun /kali) 3
3 6 9 12 15

Jarang terjadi
(>2-<5th/kali) 2
2 4 6 8 10

Sangat jarang terjadi (


>5th/kali) 1
1 2 3 4 5
Keterangan :

Matrik level Tindakan


Sangat Tinggi Resiko exstrem, di lakukan RCA paling lama
45 hari, membutuhkan tindakan
segera,perhatian sampai ke Ka Pkm

Tinggi Resiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45


hari, kaji dgn detail & perlu tindakan segera,
serta membutuhkan tindakan top
managemen

Sedang Resiko sedang, di lakukan investigasi


sederhana, paling lama 2 minggu, Manager/
pimpinan klinis sebaiknya menilai dampak
terhadap bahaya & kelola resiko

Rendah Resiko rendah di lakukan investigasi


sederhana paling lama 1 minggu
diselesaikan dengan prosedur rutin

TK. RESIKO DESKRIPSI DAMPAK Probabilitas Deskripsi Frekuensi


TIDAK CEDERA Sangat sering terjadi tiap minggu
1 MINIMAL 5 /bulan)
CEDERA RINGAN, MIS: LUKA LECET. ( BUTUH Sering terjadi beberapa kali
2 MINOR PENANGANAN P3K 4 pertahun
CEDERA SEDANG (MIS: LUKA ROBEK/ VULNUS Mungkin terjadi 1 - > 2 tahun
APPERTUM), BERKURANGNYA FUNGSI MOTORIK, /kali
SENSORIK, PSIKOLOGIS (REVERSIBLE), TIDAK
BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT,SETIAP KASUS
3 MODERAT MEMPERPANJANG PERAWATAN, 3

CEDERA BERAT (MIS: CACAT /LUMPUH), KEHILANGAN Jarang terjadi >2-<5th/kali


FUNGSI MOTORIK, SENSORIK, PSIKOLOGIS (IREVERSIBLE),
SETIAP KASUS MEMPERPANJANG PERAWATAN, TIDAK
4 MAYOR BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT, 2

KEMATIAN YANG TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN Sangat jarang terjadi >5th/kali


5 KATATROPIK PENYAKIT 1
JENIS DAN FORMAT LAPORAN
HASIL IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO PUSKESMAS TABANAN III

Bulan /tahun : 2020


Unit Kerja : Loket Pendaftaran dan RM

Tingkat
Risiko
sangat tinggi
Upaya penanganan bila Pelaporan bila terjadi
No. Risiko yang Mungkin Terjadi (ST), tinggi Penyebab terjadinya Akibat Pencegahan resiko terjadi resiko PJ paparan
(T), sedang
(S), rendah
(R).

a. Untuk Pasien
1 Keterlambatan pelayanan 5 Pasien banyak dan Penumpukan pasien Koordinasi pembagian KIE permakluman kepada koordinator Tim KP, PJ UKP, Kepala
petugas loket yang di loket pendaftaran shift jaga pada petugas pasien untuk bersabar akan loket Puskesmas
jaga sedang ada loket, menambah jumlah dilayani, percepat pelayanan
kegiatan/kesibukan petugas loket dengan meminta bantuan
lain unit lain untuk membantu

2 Pasien tidak membawa kartu R Kelalaian pasien Pelayanan terhambat KIE pasien maupun KIE pasien maupun keluarga koordinator
berobat menyimpan kartu keluarga untuk selalu untuk mencari kartu loket
berobat mebawa kartu berobat berobatnya sebelum
setiap akan berobat ke pelayanan atau KIE untuk
puskesmas datang kembali besok setelah
membawa kartu berobat

3 Gangguan signal R Jaringan internet Sistem Pcare dan Mengganti jaringan Pasien dilayani dengan koordinator
terganggu status pasien tidak menggunakan lan agar jaminan dan KIE pada pasien, loket
bisa dideteksi/ stabil atau mengecek untuk pelayanan rujukan
diperiksa status BPJS Kesehatan dibuatkan dengan manual
pasien menggunakan dengan catatan (note)
smart phone petugas

4 Salah identifikasi pasien R Nama yang Kesalahan dalam Memanggil dengan Petugas loket memanggil koordinator
sama/hampir mirip perekaman medis nama, tanggal lahir, kembali, mengganti RM yang loket
dan pasien yang tidak kepala keluarga, alamat salah dengan yang baru dan
kooperatif saat serta menyerahkan kartu memastikan identitas pasien
dipanggil di loket identitas (KTA) atau KTP sesuai dengan RM

b. Untuk Petugas
1 Petugas tertular penyakit dari R Pasien berobat tanpa Pasien menularkan Petugas menggunakan Melakukan pengobatan dan koordinator Tim KP, PJ UKP, Kepala
pasien yang datang berobat APD, petugas tidak infeksi ke petugas APD serta dipasang kaca menjalani terapi dengan baik loket Puskesmas
menggunakan APD dan pasien lain mika dgn lubang untuk serta merujuk jika diperlukan
(seperti TB) mengurangi penularan penanganan lanjutan
infeksi

2 Intrumen kabel listrik/ S Kebocoran kabel, Petugas tersetrum Kabel di rapikan dan Usulan ke kapus untuk check koordinator
komputer meledak penataan kabel tidak listrik / dilindungin dengan pipa/ up perbaikan instalasi listrik loket
rapi, gigitan tikus cedera,konsleting, plester lebar
kebakaran

3 Kehilangan/ kesalahan dalam R RM sering di pinjam RM sering tertukar, Sosialisasikan SOP Jika RM pasien tetap tidak Koordinator RM
penyimpanan RM oleh unit lain, waktu terbuang tentang penempatan ketemu maka dibuatkan RM
pengembalian RM banyak untuk dan penyimpanan RM baru
oleh petugas tidak pencarian RM, riw.
pada tempatnya Pasien tidak ada,
kesulitan dalam
penegakan diagnosis

MATRIK ANALISIS TERHADAP TINGKAT RISIKO


(PROFIL RISIKO)
Tingkat Risiko Minimal (1) Minor (2) Moderat (3) Mayor (4) Katatropik (5)
Probabilitas

Sangat sering terjadi ( tiap


minggu /bulan) 5
5 10 15 20 25

Sering terjadi ( beberapa kali/


tahun) 4
4 8 12 16 20

Mungkin terjadi (1 - > 2


tahun /kali) 3
3 6 9 12 15
Jarang terjadi
(>2-<5th/kali) 2
2 4 6 8 10

Sangat jarang terjadi (


>5th/kali) 1
1 2 3 4 5

Keterangan :

Matrik level Tindakan


Sangat Tinggi Resiko exstrem, di lakukan RCA paling lama
45 hari, membutuhkan tindakan
segera,perhatian sampai ke Ka Pkm

Tinggi Resiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45


hari, kaji dgn detail & perlu tindakan segera,
serta membutuhkan tindakan top
managemen

Sedang Resiko sedang, di lakukan investigasi


sederhana, paling lama 2 minggu, Manager/
pimpinan klinis sebaiknya menilai dampak
terhadap bahaya & kelola resiko

Rendah Resiko rendah di lakukan investigasi


sederhana paling lama 1 minggu
diselesaikan dengan prosedur rutin

TK. RESIKO DESKRIPSI DAMPAK Probabilitas Deskripsi Frekuensi


TIDAK CEDERA Sangat sering terjadi tiap minggu
1 MINIMAL 5 /bulan)
CEDERA RINGAN, MIS: LUKA LECET. ( BUTUH Sering terjadi beberapa kali
2 MINOR PENANGANAN P3K 4 pertahun
CEDERA SEDANG (MIS: LUKA ROBEK/ VULNUS Mungkin terjadi 1 - > 2 tahun
APPERTUM), BERKURANGNYA FUNGSI MOTORIK, /kali
SENSORIK, PSIKOLOGIS (REVERSIBLE), TIDAK
BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT,SETIAP KASUS
3 MODERAT MEMPERPANJANG PERAWATAN, 3

CEDERA BERAT (MIS: CACAT /LUMPUH), KEHILANGAN Jarang terjadi >2-<5th/kali


FUNGSI MOTORIK, SENSORIK, PSIKOLOGIS (IREVERSIBLE),
SETIAP KASUS MEMPERPANJANG PERAWATAN, TIDAK
4 MAYOR BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT, 2
KEMATIAN YANG TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN Sangat jarang terjadi >5th/kali
5 KATATROPIK PENYAKIT 1
JENIS DAN FORMAT LAPORAN
HASIL IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO PUSKESMAS TABANAN III

Bulan /tahun : 2020


Unit Kerja : Admen

Tingkat
Risiko
sangat tinggi
Upaya penanganan bila Pelaporan bila terjadi
No. Risiko yang Mungkin Terjadi (ST), tinggi Penyebab terjadinya Akibat Pencegahan resiko PJ
(T), sedang terjadi resiko paparan
(S), rendah
(R).

a. Untuk Petugas
1 Mendapat droping tenaga R Puskesmas tidak bisa Pelayanan kurang Usulan rekrutmen SDM Pelatihan/ workshop untuk Ka T.U Tim KP, Ka TU, Kepala
kesehatan yang tidak menilak dropping optimal yang lengkap dgn tenaga tersebut Puskesmas
kompeten/ tidak sesuai SDM dari pemda. kualifikasinya,
kebutuhan PKM

2 STR nakes sudah berakhir R Kelalaian nakes & Tidak dapat Mengurus STR minimal 6 Segera mengurus surat ijin Ka T.U
masa berlakunya kurangnya kontrol melalukan pelayanan bulan sebelum masa sementara sebelum STR asli
dari admen berlaku habis terbit

3 Petugas terpeleset / jatuh R Permukaan lantai Petugas terjatuh atau Lantai di pel kering dan Pertolongan segera sesuai Penanggungjawab
karena lantai licin yang licin mengalami cedera diberi tanda "Hati-hati SOP pasien jatuh sarana dan prasarana
ringan - berat lantai licin"

4 Kurangnya persediaan ATK R Kelalaian bagian tata Pelayanan surat Mengecek jumlah Mengusahakan ketersediaan Penanggungjawab
usaha dalam menyurat terganggu ketersediaan ATK secara ATK yang dibutuhkan sarana dan prasarana
mengontrol berkala
kecukupan ATK
MATRIK ANALISIS TERHADAP TINGKAT RISIKO
(PROFIL RISIKO)
Tingkat Risiko Minimal (1) Minor (2) Moderat (3) Mayor (4) Katatropik (5)
Probabilitas

Sangat sering terjadi ( tiap


minggu /bulan) 5
5 10 15 20 25

Sering terjadi ( beberapa kali/


tahun) 4
4 8 12 16 20

Mungkin terjadi (1 - > 2


tahun /kali) 3
3 6 9 12 15

Jarang terjadi
(>2-<5th/kali) 2
2 4 6 8 10

Sangat jarang terjadi (


>5th/kali) 1
1 2 3 4 5

Keterangan :

Matrik level Tindakan


Sangat Tinggi Resiko exstrem, di lakukan RCA paling lama
45 hari, membutuhkan tindakan
segera,perhatian sampai ke Ka Pkm

Tinggi Resiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45


hari, kaji dgn detail & perlu tindakan segera,
serta membutuhkan tindakan top
managemen
Sedang Resiko sedang, di lakukan investigasi
sederhana, paling lama 2 minggu, Manager/
pimpinan klinis sebaiknya menilai dampak
terhadap bahaya & kelola resiko

Rendah Resiko rendah di lakukan investigasi


sederhana paling lama 1 minggu
diselesaikan dengan prosedur rutin

TK. RESIKO DESKRIPSI DAMPAK Probabilitas Deskripsi Frekuensi


TIDAK CEDERA Sangat sering terjadi tiap minggu
1 MINIMAL 5 /bulan)
CEDERA RINGAN, MIS: LUKA LECET. ( BUTUH Sering terjadi beberapa kali
2 MINOR PENANGANAN P3K 4 pertahun
CEDERA SEDANG (MIS: LUKA ROBEK/ VULNUS Mungkin terjadi 1 - > 2 tahun
APPERTUM), BERKURANGNYA FUNGSI MOTORIK, /kali
SENSORIK, PSIKOLOGIS (REVERSIBLE), TIDAK
BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT,SETIAP KASUS
3 MODERAT MEMPERPANJANG PERAWATAN, 3

CEDERA BERAT (MIS: CACAT /LUMPUH), KEHILANGAN Jarang terjadi >2-<5th/kali


FUNGSI MOTORIK, SENSORIK, PSIKOLOGIS (IREVERSIBLE),
SETIAP KASUS MEMPERPANJANG PERAWATAN, TIDAK
4 MAYOR BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT, 2

KEMATIAN YANG TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN Sangat jarang terjadi >5th/kali


5 KATATROPIK PENYAKIT 1
JENIS DAN FORMAT LAPORAN
HASIL IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO PUSKESMAS TABANAN III

Bulan /tahun : 2020


Unit Kerja : UKM

Tingkat Risiko
sangat tinggi
No. Program Risiko yang Mungkin Terjadi (ST), tinggi (T), Penyebab terjadinya Akibat Pencegahan resiko Upaya penanganan bila PJ Pelaporan bila terjadi
terjadi resiko paparan
sedang (S),
rendah (R).

a. UKM Esensial
1 Pelayanan promosi Kecelakaan lalu lintas, gigitan R Petugas tidak hati- Kegiatan tidak bisa Gunakan APD saat Datang ke fasilitas kesehatan Pj. UKM Tim KP, PJ UKM,
kesehatan anjing hati, kondisi medan terlaksana, pelaporan berkendara, selalu terdekat dan rawat luka Kepala Puskesmas
yang jelek, banyak kegiatan terhambat, berhati- hati. sesuai SOP
anjing liar cedera ringan - berat

2 Pelayanan kesehatan Kecelakaan lalu lintas, gigitan R Petugas tidak hati- Kegiatan tidak bisa Gunakan APD saat Datang ke fasilitas kesehatan Pj. UKM
lingkungan anjing hati, kondisi medan terlaksana, pelaporan berkendara, selalu terdekat dan rawat luka
yang jelek, banyak kegiatan terhambat, berhati- hati. sesuai SOP
anjing liar cedera ringan - berat

3 Pelayanan KIA-KB Kecelakaan lalu lintas, gigitan S Petugas tidak hati- Kegiatan tidak bisa Gunakan APD saat Datang ke fasilitas kesehatan Pj. UKM
anjing hati, kondisi medan terlaksana, pelaporan berkendara, selalu terdekat dan rawat luka
yang jelek, banyak kegiatan terhambat, berhati- hati. sesuai SOP
anjing liar cedera ringan - berat

4 Pelayanan gizi Kecelakaan lalu lintas, gigitan R Petugas tidak hati- Kegiatan tidak bisa Gunakan APD saat Datang ke fasilitas kesehatan Pj. UKM
anjing hati, kondisi medan terlaksana, pelaporan berkendara, selalu terdekat dan rawat luka
yang jelek, banyak kegiatan terhambat, berhati- hati. sesuai SOP
anjing liar cedera ringan - berat
5 Pelayanan Kecelakaan lalu lintas, gigitan R Petugas tidak hati- Kegiatan tidak bisa Gunakan APD saat Datang ke fasilitas kesehatan Pj. UKM
pencegahan & anjing, petugas tertusuk hati, kondisi medan terlaksana, pelaporan berkendara, selalu terdekat dan rawat luka
pengendalian jarum yang jelek, banyak kegiatan terhambat, berhati- hati, petugas sesuai SOP
penyakit anjing liar, petugas infeksi/ tertular menggunakan APD saat
tidak menggunakan penyakit pemeriksaan darah
APD

6 Pelayanan Kecelakaan lalu lintas, gigitan R Petugas tidak hati- Kegiatan tidak bisa Gunakan APD saat Datang ke fasilitas kesehatan Pj. UKM
keperawatan anjing hati, kondisi medan terlaksana, pelaporan berkendara, selalu terdekat dan rawat luka
kesehatan yang jelek, banyak kegiatan terhambat, berhati- hati. sesuai SOP
masyarakat anjing liar cedera ringan - berat

a. UKM Non Esensial


1 Pelayanan kes. jiwa Kecelakaan lalu lintas, gigitan R Petugas tidak hati- Kegiatan tidak bisa Gunakan APD saat Datang ke fasilitas kesehatan Pj. UKM
anjing, petugas di pukul hati, kondisi medan terlaksana, pelaporan berkendara, selalu terdekat dan rawat luka
pasien yang jelek, banyak kegiatan terhambat, berhati- hati, selalu ada sesuai SOP
anjing liar, petugas cedera ringan - berat keluarga saat pelayanan
tidak waspada/ tanpa kes. Jiwa.
pendamping

2 Pelayanan kes. Gigi Kecelakaan lalu lintas, gigitan R Petugas tidak hati- Kegiatan tidak bisa Gunakan APD saat Datang ke fasilitas kesehatan Pj. UKM
masyarakat anjing, luka pada gusi hati, kondisi medan terlaksana, pelaporan berkendara, selalu terdekat dan rawat luka
yang jelek, banyak kegiatan terhambat, berhati- hati dalam sesuai SOP
anjing liar, menyikat cedera ringan - berat menggosok gigi/
gigi terlalu keras/ di mengikuti intruksi SOP
ganggu temannya gosok gigi yang benar.
saat hendak gosok
gigi

3 Pelayanan kes. Kecelakaan lalu lintas, gigitan R Petugas tidak hati- Kegiatan tidak bisa Gunakan APD saat Datang ke fasilitas kesehatan Pj. UKM
Tradisional anjing hati, kondisi medan terlaksana, pelaporan berkendara, selalu terdekat dan rawat luka
komplementer yang jelek, banyak kegiatan terhambat, berhati- hati. sesuai SOP
anjing liar cedera ringan - berat

4 Pelayanan kes. Kecelakaan lalu lintas, gigitan R Petugas tidak hati- Kegiatan tidak bisa Gunakan APD saat Datang ke fasilitas kesehatan Pj. UKM
Olahraga anjing, cedera saat hati, kondisi medan terlaksana, pelaporan berkendara, selalu terdekat dan rawat luka
pembinaan olahraga yang jelek, banyak kegiatan terhambat, berhati- hati, selalu sesuai SOP
(kelelahan, pingsan, terjatuh, anjing liar,peserta/ cedera ringan - berat meng- KIE pasien agar
kecelakaan) petugas kurang hatu- berhati-hati & mengikuti
hati dalam kegiatan instruksi petugas
pembinaan
5 Pelayanan kes. Indera Kecelakaan lalu lintas, gigitan R Petugas tidak hati- Kegiatan tidak bisa Gunakan APD saat Datang ke fasilitas kesehatan Pj. UKM
anjing, tertular penyakit mata hati, kondisi medan terlaksana, pelaporan berkendara, selalu terdekat dan rawat luka
yang jelek, banyak kegiatan terhambat, berhati- hati, sesuai SOP
anjing liar, petugas cedera ringan
tidak menggunakan
APD

6 Pelayanan kes. Lansia Kecelakaan lalu lintas, gigitan S Petugas tidak hati- Kegiatan tidak bisa Gunakan APD saat Datang ke fasilitas kesehatan Pj. UKM
anjing, terjatuh saat hati, kondisi medan terlaksana, pelaporan berkendara, selalu terdekat dan rawat luka
penimbangan, petugas yang jelek, banyak kegiatan terhambat, berhati- hati, petugas sesuai SOP
tertusuk jarum anjing liar, petugas cedera ringan menggunakan APD saat
tidak menggunakan pemeriksaan darah
APD

7 Pelayanan kes. Kerja Kecelakaan lalu lintas, gigitan S Petugas tidak hati- Kegiatan tidak bisa Gunakan APD saat Datang ke fasilitas kesehatan Pj. UKM
anjing hati, kondisi medan terlaksana, pelaporan berkendara, selalu terdekat dan rawat luka
yang jelek, banyak kegiatan terhambat, berhati- hati. sesuai SOP
anjing liar cedera ringan

8 Pelayanan kes. Kecelakaan lalu lintas, gigitan R Petugas tidak hati- Kegiatan tidak bisa Gunakan APD saat Datang ke fasilitas kesehatan Pj. UKM
Kesehatan lain anjing hati, kondisi medan terlaksana, pelaporan berkendara, selalu terdekat dan rawat luka
( PKPR) yang jelek, banyak kegiatan terhambat, berhati- hati. sesuai SOP
anjing liar cedera ringan

MATRIK ANALISIS TERHADAP TINGKAT RISIKO


(PROFIL RISIKO)
Tingkat Risiko Minimal (1) Minor (2) Moderat (3) Mayor (4) Katatropik (5)
Probabilitas

Sangat sering terjadi ( tiap


minggu /bulan) 5
5 10 15 20 25

Sering terjadi ( beberapa kali/


tahun) 4
4 8 12 16 20
Mungkin terjadi (1 - > 2
tahun /kali) 3
3 6 9 12 15

Jarang terjadi
(>2-<5th/kali) 2
2 4 6 8 10

Sangat jarang terjadi (


>5th/kali) 1
1 2 3 4 5

Keterangan :

Matrik level Tindakan


Sangat Tinggi Resiko exstrem, di lakukan RCA paling lama
45 hari, membutuhkan tindakan
segera,perhatian sampai ke Ka Pkm

Tinggi Resiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45


hari, kaji dgn detail & perlu tindakan segera,
serta membutuhkan tindakan top
managemen

Sedang Resiko sedang, di lakukan investigasi


sederhana, paling lama 2 minggu, Manager/
pimpinan klinis sebaiknya menilai dampak
terhadap bahaya & kelola resiko

Rendah Resiko rendah di lakukan investigasi


sederhana paling lama 1 minggu
diselesaikan dengan prosedur rutin

TK. RESIKO DESKRIPSI DAMPAK Probabilitas Deskripsi Frekuensi


1 MINIMAL TIDAK CEDERA 5 Sangat sering terjadi tiap minggu /bulan)
CEDERA RINGAN, MIS: LUKA LECET. ( BUTUH Sering terjadi beberapa kali
2 MINOR PENANGANAN P3K 4 pertahun
CEDERA SEDANG (MIS: LUKA ROBEK/ VULNUS Mungkin terjadi 1 - > 2 tahun /kali
APPERTUM), BERKURANGNYA FUNGSI
MOTORIK, SENSORIK, PSIKOLOGIS
(REVERSIBLE), TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN
3 MODERAT PENYAKIT,SETIAP KASUS MEMPERPANJANG 3
PERAWATAN,
CEDERA BERAT (MIS: CACAT /LUMPUH), Jarang terjadi >2-<5th/kali
KEHILANGAN FUNGSI MOTORIK, SENSORIK,
PSIKOLOGIS (IREVERSIBLE), SETIAP KASUS
4 MAYOR MEMPERPANJANG PERAWATAN, TIDAK 2
BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT,

KEMATIAN YANG TIDAK BERHUBUNGAN Sangat jarang terjadi >5th/kali


5 KATATROPIK DENGAN PENYAKIT 1
JENIS DAN FORMAT LAPORAN
HASIL IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO PUSKESMAS TABANAN III

Bulan /tahun : 2020


Unit Kerja : R. Bersalin

Tingkat
Risiko
sangat tinggi
Upaya penanganan bila Pelaporan bila terjadi
No. Risiko yang Mungkin Terjadi (ST), tinggi Penyebab terjadinya Akibat Pencegahan resiko terjadi resiko PJ paparan
(T), sedang
(S), rendah
(R).

a. Untuk Pasien
1 Salah identifikasi pasien R Nama yang Kesalahan dalam Memanggil dengan Petugas memanggil kembali Koordinator VK Tim KP, PJ UKP, Kepala
sama/hampir mirip perekaman medis nama, tanggal lahir, dan memastikan identitas Puskesmas
dan pasien yang tidak kepala keluarga, alamat pasien sesuai dengan RM
kooperatif saat serta menyerahkan kartu
dipanggil identitas KTP dan kartu
keluarga

2 Pasien terjatuh S Bed yang digunakan Cedera ringan- berat Dipasang/ diganti dgn Mengkaji dan menangani Koordinator VK
di ruang pemeriksaan bed yang ada handle cidera yang dialami sesuai
adalah yang non SOP dan bila perlu dirujuk ke
handle RS

Lantai keramik di Lantai keramik dipel


depan ruangan yang kering dan diberikan
licin tanda awas licin

Kabel lampu, suction kabel di rapikan dan


dan infant warmer dijadikan satu diplester
yang berserakan di dengan lakban
lantai

a. Untuk Petugas
1 Terpapar cairan tubuh T Petugas tidak Infeksi /tertular Menggunakan APD Mencuci bagian yang Koordinator VK
(ketuban) dan darah pasien menggunakan APD infeksi penyakit sesuai hasil rapid tes terpapar dengan sabun
yang benar,Petugas pasien saat melakukan antiseptik serta air mengalir
tidak menerapkan tindakan ke pasien/ maupun dengan hand rub
protokol kesehatan profilaksis treatment
(3M), daya tahan disaat hendak
tubuh petugas memeriksa pasien,
rendah, ruangan sosialisasi cuci tangan
lembab sebagai sesuai SOP dengan
tempat handrub maupun sabun,
perkembangbiakan mendesain ruangan
kuman pemeriksaan agar aman
selama pandemi

2 Tertusuk jarum T Reccaping jarum Infeksi /tertular Recapping dengan 1 Cuci luka dengan air mengalir Koordinator VK
suntuk dengan 2 penyakit tangan/ jarum suntik & antiseptic, - Kaji riwayat
tangan langsung dimasukkan ke pasien dan petugas, uji darah
safety box tanpa untuk menegakan
recapping diagnosisdan bila terbukti
positif dilanjukan terapi
sesuai diganosa

MATRIK ANALISIS TERHADAP TINGKAT RISIKO


(PROFIL RISIKO)
Tingkat Risiko Minimal (1) Minor (2) Moderat (3) Mayor (4) Katatropik (5)
Probabilitas

Sangat sering terjadi ( tiap


minggu /bulan) 5
5 10 15 20 25
Sering terjadi ( beberapa kali/
tahun) 4
4 8 12 16 20

Mungkin terjadi (1 - > 2


tahun /kali) 3
3 6 9 12 15

Jarang terjadi
(>2-<5th/kali) 2
2 4 6 8 10

Sangat jarang terjadi (


>5th/kali) 1
1 2 3 4 5

Keterangan :

Matrik level Tindakan


Sangat Tinggi Resiko exstrem, di lakukan RCA paling lama
45 hari, membutuhkan tindakan
segera,perhatian sampai ke Ka Pkm

Tinggi Resiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45


hari, kaji dgn detail & perlu tindakan segera,
serta membutuhkan tindakan top
managemen

Sedang Resiko sedang, di lakukan investigasi


sederhana, paling lama 2 minggu, Manager/
pimpinan klinis sebaiknya menilai dampak
terhadap bahaya & kelola resiko

Rendah Resiko rendah di lakukan investigasi


sederhana paling lama 1 minggu
diselesaikan dengan prosedur rutin

TK. RESIKO DESKRIPSI DAMPAK Probabilitas Deskripsi Frekuensi


TIDAK CEDERA Sangat sering terjadi tiap minggu
1 MINIMAL 5 /bulan)
CEDERA RINGAN, MIS: LUKA LECET. ( BUTUH Sering terjadi beberapa kali
2 MINOR PENANGANAN P3K 4 pertahun
CEDERA SEDANG (MIS: LUKA ROBEK/ VULNUS Mungkin terjadi 1 - > 2 tahun
APPERTUM), BERKURANGNYA FUNGSI MOTORIK, /kali
SENSORIK, PSIKOLOGIS (REVERSIBLE), TIDAK
BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT,SETIAP KASUS
3 MODERAT MEMPERPANJANG PERAWATAN, 3

CEDERA BERAT (MIS: CACAT /LUMPUH), KEHILANGAN Jarang terjadi >2-<5th/kali


FUNGSI MOTORIK, SENSORIK, PSIKOLOGIS (IREVERSIBLE),
SETIAP KASUS MEMPERPANJANG PERAWATAN, TIDAK
4 MAYOR BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT, 2

KEMATIAN YANG TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN Sangat jarang terjadi >5th/kali


5 KATATROPIK PENYAKIT 1
JENIS DAN FORMAT LAPORAN
HASIL IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO PUSKESMAS TABANAN III

Bulan /tahun : 2020


Unit Kerja : R. Rawat Inap

Tingkat
Risiko
sangat tinggi
Upaya penanganan bila Pelaporan bila terjadi
No. Risiko yang Mungkin Terjadi (ST), tinggi Penyebab terjadinya Akibat Pencegahan resiko PJ
terjadi resiko paparan
(T), sedang
(S), rendah
(R).

a. Untuk Pasien
1 Salah identifikasi pasien R Nama yang Kesalahan dalam Memanggil dengan Petugas memanggil kembali Koordinator Rwat Inap Tim KP, PJ UKP, Kepala
sama/hampir mirip perekaman medis nama, tanggal lahir, dan memastikan identitas Puskesmas
dan pasien yang tidak kepala keluarga, alamat pasien sesuai dengan RM
kooperatif saat serta menyerahkan kartu
dipanggil identitas KTP dan kartu
keluarga

2 Pasien terjatuh S Bed yang digunakan Cedera ringan- berat Dipasang/ diganti dgn Mengkaji dan menangani Koordinator Rwat Inap
di ruang pemeriksaan bed yang ada handle cidera yang dialami sesuai
adalah yang non SOP dan bila perlu dirujuk ke
handle RS

Lantai keramik di Lantai keramik dipel


depan ruangan yang kering dan diberikan
licin tanda awas licin

a. Untuk Petugas
3 Tertusuk jarum T Reccaping jarum Infeksi /tertular Recapping dengan 1 Cuci luka dengan air mengalir Koordinator Rwat Inap
suntuk dengan 2 penyakit tangan/ jarum suntik & antiseptic, - Kaji riwayat
tangan langsung dimasukkan ke pasien dan petugas, uji darah
safety box tanpa untuk menegakan
recapping diagnosisdan bila terbukti
positif dilanjukan terapi
sesuai diganosa
MATRIK ANALISIS TERHADAP TINGKAT RISIKO
(PROFIL RISIKO)
Tingkat Risiko Minimal (1) Minor (2) Moderat (3) Mayor (4) Katatropik (5)
Probabilitas

Sangat sering terjadi ( tiap


minggu /bulan) 5
5 10 15 20 25

Sering terjadi ( beberapa kali/


tahun) 4
4 8 12 16 20

Mungkin terjadi (1 - > 2


tahun /kali) 3
3 6 9 12 15

Jarang terjadi
(>2-<5th/kali) 2
2 4 6 8 10

Sangat jarang terjadi (


>5th/kali) 1
1 2 3 4 5

Keterangan :

Matrik level Tindakan


Sangat Tinggi Resiko exstrem, di lakukan RCA paling lama
45 hari, membutuhkan tindakan
segera,perhatian sampai ke Ka Pkm

Tinggi Resiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45


hari, kaji dgn detail & perlu tindakan segera,
serta membutuhkan tindakan top
managemen
Sedang Resiko sedang, di lakukan investigasi
sederhana, paling lama 2 minggu, Manager/
pimpinan klinis sebaiknya menilai dampak
terhadap bahaya & kelola resiko

Rendah Resiko rendah di lakukan investigasi


sederhana paling lama 1 minggu
diselesaikan dengan prosedur rutin

TK. RESIKO DESKRIPSI DAMPAK Probabilitas Deskripsi Frekuensi


TIDAK CEDERA Sangat sering terjadi tiap minggu
1 MINIMAL 5 /bulan)
CEDERA RINGAN, MIS: LUKA LECET. ( BUTUH Sering terjadi beberapa kali
2 MINOR PENANGANAN P3K 4 pertahun
CEDERA SEDANG (MIS: LUKA ROBEK/ VULNUS Mungkin terjadi 1 - > 2 tahun
APPERTUM), BERKURANGNYA FUNGSI MOTORIK, /kali
SENSORIK, PSIKOLOGIS (REVERSIBLE), TIDAK
BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT,SETIAP KASUS
3 MODERAT MEMPERPANJANG PERAWATAN, 3

CEDERA BERAT (MIS: CACAT /LUMPUH), KEHILANGAN Jarang terjadi >2-<5th/kali


FUNGSI MOTORIK, SENSORIK, PSIKOLOGIS (IREVERSIBLE),
SETIAP KASUS MEMPERPANJANG PERAWATAN, TIDAK
4 MAYOR BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT, 2

KEMATIAN YANG TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN Sangat jarang terjadi >5th/kali


5 KATATROPIK PENYAKIT 1

Anda mungkin juga menyukai