Tahun 2015
SKP (Sasaran Keselamatan Pasien)
2. Semua Staf: Untuk pasien yang tidak Untuk pasien yang tidak dipasang
Dokter, Perawat, memungkinkan gelang identitas (pasien luka bakar
pramusaji, petugas memakai gelang luas, pasien psikatri yang tidak
laboratorium, dll. identitas, bagaimana kooperatif/ psikosis gaduh gelisah,
identifikasinya ? pasien dengan multitrauma amputasi)
petugas melakukan identifikasi dengan
mencocokkan wajah pasien dengan
foto pasien distatus rekam medis.
Prosedur:
1. Petugas kesehatan melakukan
penilaian apakah pasien memerlukan
dokimentasi foto.
a. Untuk pasien rawat jalan,
1
dokumentasi foto dilakukan di
Bagian Humas.
b. Untuk pasien rawat inap, perawat
menghubungi Bagian Humas
RSUD RAZA setiap hari pukul
08.00-21.00 WITA. Pada pukul
21.00-08.00 perawat ruangan
dapat menghubungi Dinas
Kontrol.
2. Foto yang diambil adalah foto wajah
tampak depan ukuran postcard dan
dilengkapi dengan identitas pasien
tersebut.
3. Hasil foto diletakkan pada halaman
pertama rekam medis pasien oleh
perawat penanggung jawab pasien.
4. Dokumentasi foto pasien yang
menjalani operasi wajah dalam
beberapa tahap dilakukan oleh
dokter yang melakukan operasi
sebelum dan sesudah operasi.
3
disimpan di ruang perawatan kecuali
di kamar operasi jantung dan Unit
Perawartan Intensif (ICU).
c. Ruang perawatan yang boleh
menyimpan elektrolit pekat harus
memastikan bahwa elektrolit pekat
disimpan di lokasi dengan akses
terbatas bagi petugas yang diberi
wewenang. Obat diberi penandaan
yang jelas berupa stiker berwarna
merah bertuliskan “High Alert” dan
khusus untuk elektrolit, harus
ditempelkan stiker yang bertuliskan
“Elektrolit pekat, harus diincerkan
sebelum diberikan”.
4
Apabila Anda tidak melakukan cuci
tangan 6 langkah pada 5 moment maka
pasien berhak mengingatkan sesuai
edukasi yang disampaikan pada pasiet
saat masuk ke bagian pendaftaran
rumah sakit.
Rawat Jalan
Perawat memasang pita kuning di
lengan pasien dan memberikan brosur
edukasi jatuh sambil menyampaikan
pada keluarga dan pasien maksud
pemasangan pita dan brosur tersebut.
Pita disarankan untuk digunting setelah
pasien sampai di rumah. Dokter
membuat surat konsul ke Dokter
Rehabilitasi Medik untuk tatalaksana
pencegahan jatuh.
8
pesan.
4. Menghubungi DPJP/PPDS yang
merawat pasien dalam waktu kurang
dari 1(satu) jam dengan urutan
sebagai berikut: 15 menit pertama
lapor ke DPJP/PPDS, bila belum
berhasil menghubungi, 15 menit
kedua lapor kembali ke DPJP/PPDS,
bila belum berhasil, 15 menit ketiga
hubungi divisi departement terkait,
bila diluar jam kerja/hari libur
hubungi konsulen jaga yang
bertugas, bila belum berhasil juga,
15 menit ke empat hubungi urutan
pimpinan sebagai berikut:
a. Kepala IGD
b. Kepala ICU
c. Direktur Medik dan Keperawatan
9
menjelaskan, Dapatkah 230, dengan DPJP dr. Y, mengalami
Anda mempraktekan sesak nafas dan penurunan kesadaran,
bagaimana cara overan? TD:110/70, Nadi:160 x/menit,
Pernapasan: 40x/menit, dan
Suhu:38oC, hasil pengkajian nyeri
VAS >4
10
kebijakanya?
6. Perawat Dapatkah Anda Alur pasien baru masuk ruangan dapat
menjelaskan, melalui IGD atau Poliklinik. Untuk
Bagaimana alur proses Kelas Khusus dapat langsung masuk
pasien masuk ke ruang ke ruang rawat dengan syarat kondisi
perawatan? (sesuaikan stabil dan ada Surat Pengantar Rawat
dengan SPO (SPR) dari DPJP departemen.
unit/departement yang
memiliki rawat inap)
7 Perawat dan Dokter Dapatkah Anda Saya mendapatkan informasu melalui
menjelaskan, Apa yang telepon dari petugas admission bahwa
perawat lakukan pada pasien akan tiba di ruang rawat dan
saat menerima pasien akan menempati kamar nomer
baru di ruangan? (sebutkan contoh nomor kamar di
ruangan Anda), Kemudian saya
menginformasikan kepada perawat
lainnya dan melakukan konfirmasi
kesiapan tempat tidur pasien, ketika
pasien datang, saya memperkenalkan
diri saya kepada pasien dan keluarga
pasien,saya mengindentifikasi pasien
dengan menanyakan nama lengkap
pasien dan tanggal lahir pasien sambil
mencocokan dengan gelang identitas
pasien. Kemudian saya mengantarkan
pasien ketempat tidur. Bila pasien
mampu berdiri, saya akan menimbang
berat badan pasien terlebih dahulu.
Selanjutnya saya akan melakukan
serah terima pasien dengan petugas
yang mengantar pasien dan menda
tangani Formulir Transfer Pasien
Antar Ruang.
8. Perawat Dapatkah Anda Perawat PP dan PA
menjelaskan, Siapa
yang melakukan initial
assessment atau
pengkajian awal?
9. Perawat Dapatkah Anda Pengkajian awal dilakukan oleh
menjelaskan, Apakah perawat pelaksana atau perawat primer
ada persyaratan atau dengan pendidikan minimal SPK dan
kualifikasi perawat dilengkapi oleh Perawat Primer dengan
yang melakukan pendidikan minimal D3 Keperawatan
pengkajian awal dan dalam waktu kurang dari 24 jam. Pada
pengkajian ulang atau saat hari Sabtu, Minggu, atau hari libur
pengkajian lanjut? pengkajian awal dilengkapi oleh
Perawat Penanggung Jawab (PJ).
10 Dokter dan Perawat Dapatkah Anda 1. Keputusan untuk transfer pasien
menjelaskan, dilakukan DPJP
Bagaimana kebijakan 2. DPJP memberikan penjelasan
transfer pasien? Apa mengenai alasan pemindahan pada
saja yang perlu pasien sebelum pemindahan
dipersiapkan? dilakukan.
3. Memastikan kesiapan ruang
penerima pasien dan kesiapan tenaga
11
medis di tempat pasien akan
ditransfer.
4. Pasien-pasien yang memerlukan
pemantauan tanda vital secara
berkesinambungan (EKG, tekanan
darah, saturasi oksigen) dan
peralatan resusitasi lengkap
termasuk difribilator perlu mendapat
perhatian khusus. DPJP wajib
melakukan pendampingan.
5. Pengisian Formulit Transfer Pasien
Antar Ruang.
6. Persiapan transportasi pasien yang
dilengkapi dengan resume pasien
pindah
7. Saya melakukan indentifikasi
pasien, kemudian saya melakukan
pendampingan transfer pasien jika
pasien mendapat transfusi darah,
terapi obat kewaspadaan tinggi,
pasien dengan masalah irama
jantung.
8. Serah terima menggunakan teknik
SBAR dan membawa Formulit
Transfer Pasien Antar Ruang, hasil
pemeriksaan pasien, status rekam
medis pasien.
11. Perawat Dapatkah Anda Saya akan mempersiapkan sesuai yang
menjelaskan, Apa saja telah diinstruksikan DPJP dalam
yang perlu dipersiapkan resume medis, discharge planning
ketika pasien akan pada lembar catatan terintegrasi yaitu
pulang? kebutuhan edukasi, instruksi perawatan
pasien selama di rumah seperti obat,
alat bantu selama pasien di rumah,
kebutuhan perawatan luka, pantangan
makanan, waktu kontrol pasien
12 Perawat Dapatkah Anda Resume Medis harus dibuat dari dokter
menjelaskan, Kapan dan diberikan ke pasien oleh perawat
resume pasien pulang sebelum pasien pulang.
dibuat? Dapatkan Anda
menunjukkan instruksi
pasien diperbolehkan
pulang DPJP?
13 Petugas Admisi Bagaimana kebijakan Petugas admisi akan membuat list
mengenai pasien-pasien pasient tunggu kemudian akan disusun
waiting list? prioritas berdasarkan kriteria yang
ditetapkan masing-masing ruang rawat
inap.
14 Dokter dan Perawat Bagaimana kebijakan Rawat inap: Semua pasien yang akan
mengenai penilaian di transfer antar ruangan akan ditemani
transportasi pasien oleh petugas RSUD RAZA.
rawat inap dan rawat Berdasarkan kondisi medsi pasien, dan
jalan? alat yang digunakan, akan menentukan
siapa pendaming transfer (perawat,
transporter, dll)
12
SPO Transfer pasien dari poliklinik
ke unit lain
15 Dokter, Perawat Apakah ada kebijakan Ada, tapi tidak semua ruang rawat,
mengenai case hanya Gedung A
manager?
16 Dokter, Perawat Apa tugas dari case Case manager bertanggung jawab
manager ? terhadap perawatan pasien. Mereka
akan memastikan bahwa pasien sesuai
dengan kriteria admission ruang rawat
inap dan berkoordinasi untuk transfer
pasien keruangan.
17 Dokter, Perawat Siapa yang melakukan Screening/Primary Triage dilakkan
Screening/ Triase oleh Dokter dan Keperawatan yang
primer terhadap pasien telah mendapatkan pelatihan khusus
dan dimana dilakukan? triase di IGD.
18 Petugas admisi Jelaskan prosesnya Dimulai dari pendaftara, pengurusan
mulai dari pasien jaminan, menuju perawatan-perawatan
datang hingga pulang? yang dibutuhkan, pengurusan
pembayaran dan administrasi lain yang
dibutuhkan, selesai
19 Petugas P3RN, MOD Bagaimana monitoring P3RN akan berkoordinasi dengan
bed kosong? seluruh rawat inap (Koordinator
manajemen bed) yang ada di RS
RAZA, dapat melalui telepon, MOD,
dll.
20 Petugas P3RN, Apakah dibolehkah Tidak bisa. Hal ini hanya bisa
Perawat, Dokter booking antar ruangan dilakukan melalui Koordinator
tanpa melewati petugas manajemen bed atau P3RN.
pendaftaran rawat inap?
21 Staf Apa yang selanjutnya Memberikan informasi alur
dilakukan petugas selanjutnya.
setelah selesai melayani
pasien/keluarga?
22 Staf admisi Gelang apa saja yang Gelang Identitas akan diberikan sesuai
diberikan kepada pasien dengan kebijakan, pink untuk
di bagian pendataran perempuan, biru untuk laki-laki.
rawat inap? Tambahan berupa gelang resiko akan
ditambahkan kemudian berdasarkan
hasil initial assessment di ruang rawat
dari perawatan.
23. Staf admisi Ada berapa hak pasien Ada 20 Hak pasien yang terlampir
di rawat inap? Kapan dalam formulir hak dan kewajiban
Anda menjelaskan pasien. Formulir dan penjelasan
tentang hak pasien? tersebut akan diberikan kepada pasien
oleh petugas admisi.
24. Perawat Ada berapa hak pasien Hak dan kewajiban pasien tertera pada
di rawat jalan? Kapan leaflet yang tersedia di bagian
Anda menjelaskan customer service. Jika pasien
tentang hak pasien? membutuhkan penjelasan/klarifikasi,
pasien bisa mendapatkannya dari staf
di bagian klinik edukasi yang berasa di
area registrasi.
25 Petugas Ambulan Ceritakan tentan Yang mendampingi adalah satu
perawatan ambulans perawat dengan kemampuan
13
dan siapa yang BTCLS/BHD plus Defensive Driving
mendampingi pasien di dan berkomunikasi (pilot) serta satu
dalam ambulan? perawat dengan kemampuan
BTLCS/PPGD (crew).
26. Petugas Ambulan Bagaimana tentang Dijabarkan di MOU Nomor
pengaturan ambulan? 0029/MKRT/YAGD118/III/2012
14
selama perawatan rumah sakit.
inap? 2. Petugas admisi menindak lanjuti
kepada perawat dan dokter yang
merawat pasien. Untuk pengambilan
dokumentasi pasien berupa foto,
rekaman wawancara diluar
kepentingan keperawatan dan
pengobatan harus seijin oleh pasien.
8. Staff Medis Bagaimana Saat dilakukan pemeriksaanm,
implementasi konsultasi, tatalaksana antar pasien akan
kebijakan privasi dibatasi dengan tirai
pasien di IGD? SK Privasi Pasien
9. Staf Medis Bagaimana Saat anamnesis, pemeriksaan,
implementasi konsultasi, pengobatan ada privasinya
kebijakan privasi masing-masing
pasien di RSUD RAZA SK Privasi Pasien
(mata) (1 ruang periksa
ada 3 pasien tanpa
skerem), bagaimana
dengan kerahasiaan
informasinya?
10. Seluruh Staf Penyimpanan barang SPO Penyimpanan Barang Milik
pasien yang ada di Pasien
IGD? Dan siapa yang 1. Petugas menyimpan barang milik
bertanggung jawab pasien dalam kantong yang telah
menyimpan? disediakan
2. Petugas membuat daftar barang
sesuai spesifikasi barang dan kondisi
barang yang meliputi: nama lengkap
pasien, NRM, tanggal lahir, waktu
dan nama petugas yang menerima
barang.
3. Daftar barang milik pasien
ditandatangai oleh pasien atau
perawat juka pasien tidak sadar dan
tidak ada pendamping. Manager of
Duty (MOD) yang bertugas dan dua
orang saksi dari rumah sakit.
4. Daftar barang dibuat dalam dua
rangkap, satu lembar untuk pasien
dan satu lembar untuk rumah sakit.
5. Jika pasien dalam kondisi tidak sadar,
maka satu lembar yang seharusnya
untuk pasien disimpan dalam rekam
medis pasien.
6. Daftar barang untuk rumah sakit
disimpan oleh MOD.
7. Apabila pasien pindah ruang
perawatan, maka barang milik pasien
akan diserahkan kepada perawat
ruangan pasien dirawat dengan
formulir serah terima barang.
8. Penyerahan barang milik pasien
setelah pasien sadar diri atau kepada
keluarga setelah diidentifikasi dengan
berita acara serah terima.
15
9. Berita acara serah terima dibuat
dalam rangkap dua dan
ditandatangani oleh pasien atau
keluarga dan petugas MOD/Kepala
Perawat ruangan
10. Berita Acara serah terima barang
milik pasien yang sudah
ditandatangani satu rangkap disimpan
dalam rekam medik pasien.
11. Seluruh Staf Apakah rumah sakit Loker untuk pasien hanya terdapat di
menyediakan loker area seperti ODC, IGD, dan jika pasien
untuk pasien? Only in areas like ODC, IGD. Jika
pasien tidak sadar, rumah sakit akan
menjaga barang-barang milik pasien
sesuai kebijakan SPO Penyimpanan
Barang Milik Pasien. Untuk pasien
normal lainnya, kebijakan rumah sakti
mengatakan bahwa rumah sakit tidak
bertanggung jawab atas rasa memiliki
pasien. Hal ini ditulis dalam Tata
Tertib dari Rumah Sakit.
12. Seluruh Staf Perlindungan pasien Kriteria kekerasan fisik di lingkungan
terhadap kekerasan Rumah Sakit terdiri atas; pelecehan
fisik? seksual, pemukulan, penelantaran dan
pemaksaan fisik terhadap pasien baik
yang dilakukan oleh
penunggu/pengunjung pasien maupun
petugas. Kecuali terdapat indikasi,
petugas kesehatan dapat melakukan
pemaksaan fisk (spt: pengekangan)
sesuai standar medis dan etika rumah
sakit yang berlaku.
Setiap petugas keamanan sudah terlatih
untuk menangani hal tersebut.
Setiap pengunjung hanya boleh
berkunjung pada jam tertentu dengan
menggunakan identitas.
SK Perlindungan Pasien Dari
Kekerasan Fisik
13. Dokter, Perawat Pasien apa saja yang a. Anak-anak dan Remaja (0-12 tahun)
termasuk kelompok b. Pasien dengan usia lanjut (lebih 60
resiko? tahun)
c. Pasien dengan sakit terminal atau
stadium akhir
d. Pasien dengan nyeri hebat atau nyeri
kronis
e. Wanita bersalin dam wanita yang
mengalami terminasi kehamilan.
f. Pasien dengan gangguan jiwa
g. Pasien yang dicurigai memiliki
ketergantungan obat dan atau
alkohol.
h. Pasien korban penganiayaan dan
penelantaran.
i. Pasien dengan penyakit infeksi
menular dan atau gangguan sistem
16
kekebalan tubuh,
j. Pasien yang menjalani kemoterapi
dan atau terapi radiasi.
k. Pasien cacat
SK Perlindungan Pasien Sesuai
Kelompok Resiko
14. Dokter Data apa saja yang Dalam formulir second opinion akan
boleh dilampirkan dituliskan identitas pasien, alasan
dalam second opinion? rujukan, resume perjalanan pasien.
SPO Secon Opinion
15. Dokter, Perawat Bagaimana kebijakan 1. DPJP mengkaji secara medis terkait
pasien dalam kondisi kondisi terminal, merevisi discharge
terminal? planning, membuat rencana
pengobatan.
2. Hubungi/beri informasi kepada DPJP
untuk melakukan pelayanann
terminal.
3. Identifikasi pasien dalam kondisi
terminal
4. Perawat melaksanakan asuhan dan
pengobatan pada pasien terminal.
5. Perawat yang merawat pasien
menghubungi keluarga untuk
memberitahuh kondisi pasien.
6. Perawat memfasilitasi kebutuhan
terhadap pelayanan kerohanian,
kehadiran sanak saudara dan
kebutuhan privasi pasien.
7. Keluarga pasien diberi kesempatan
untuk mendampingi pasien dan
berdoa sesuai kepercayaan pasien.
16. Seluruh Staf Bagaimana Komplain tingkat A:
Penanganan komplain Petugas unit kerja/humas/ kontrol
pasien? menerima komplain tingkat A secara
tertulis (mengisi formulir
kimplain/saran) kemudian melakukan
koordinasi dengan Ka. Bagian/ Ka. Unit
kerja untuk membuat kronologis
kejadian.
Komplain tingkat B:
Petugas humas/kontrol menerima
komplain tingkat B secara tertulis dari
unit kerja kemudian mengidentifikasi
komplain dan berkoordinasi dengan
CSO
Komplain tingkat C:
Petugas unit kerja/humas/kontrol
menerima komplain tingkat C secara
tertulis dan melaporkan komplain
kepada CSO.
AP (Asesmen Pasien)
18
pengkajian ulang pada setiap 8 jam, sedangkan pasien dengan
pasien nyeri? skala nyeri > 4 dapat dilakkan penilaian
ulang setiap 2 jam sampai nyeri teratasi.
7. Perawat Dapatkah Anda Tatalaksana nyeri dengan skala nyeri >4
menjelaskan, Siapa (sedang sampai berat) wajib diberikan
yang bertanggung oleh DPJP. Dan apabila nyeri tidak
jawab menangani tertanggulangi lagi dapat dikonsultasikan
pasien jika pasien kepada Tim Tatalaksana nyeri yang
nyeri? diketuai oleh dr. Anestesi menggunakan
formulir konsultasi.
8. Perawat Diaman biasanya Formulir Catatan Perkembangan
perawat mencatat Terintegrasi
kajian ulang?
9. Dokter Saat menerima pasien Menanyakan identitas pasien dengan
baru di ruang rawat pertanyaan terbuka: siapa nama lengkap
inap apa yang Anda pasien, dan tanggal lahir pasien, sambil
lakukan? mencocokkannya dengan gelang
identifikasi pasien. Memberikan orientasi
kepada pasien dan keluarganya sesuai
Checklist Orientasi Pasien Baru. Lalu
membuat initial assessment perawat
untuk mengetahui adakah hal-hal yang
harus ditindaklanjuti: bila pasien
memiliki resiko tinggi jatuh, akan
dilakukan tatalaksana mencegah resiko
jatuh termasuk membuat surat konsul ke
Dokter Rehabilitasi Medik,
menyesuaikan obat-obat yang diminum
pasien sebelumnya dengan obat yang
akan diberikan, dll.
10 Dokter, Perawat Jika pasien merupakan Pasien akan diperiksa oleh dokter/PPDS
pasien dari luar dengan sebelum memulai tatalaksana apapun,
membawa surat rawat, Initial assessment akan dilakukan
maka dalam waktu sebelum 24 jam.
berapalama pasien SK dan SPO Initial Assesment
tersebut akan dilihat
oleh dokter?
11 Dokter, Perawat Apa yang dioperkan Saat serah terima akan dibahas:
saat serah terima pasien 1. Identitas dan identifikasi pasien
pada pergantian shift? 2. Diagnosis psien
3. Riwayat tindakan
4. Rencana tindakan
5. Masalah keprawatan dari tindakan-
tindakan
6. Pasien-pasien higt depence
7. Rekapitulasi rencana bedah
8. DPJP setiap pasien
9. Rekapitulasi jadwal pulang
10. Pasien-pasien dengan risiko code
blue + penanganannya
11. Berapa jumlah perawat dan
jumlah perawat cuti/tidak masuk
12 Dokter, Perawat Bagaimana mekanisme Dalam 48 jam setelah pasien masuk,
penyusun Discharge perawat akan membuat discharge
Planning saat pasien planning pasien yang mencakup
19
datang? beberapa topik dan kriteria tentang
bagaimana pasien akan dirawat setelah
pulang. Hal ini didokumentasikan di
formulir pengkajian awal keperawatan
rawt inap.
13 Patologi Anatomi, staf Alur Frozen section di Petugas menerima sample dari OK
Ok IBP? nomor sekian disertai formulir
permintaan, kemudian specimen akan
diproses di laboraturium PA di OK
petugas akan menyampaikan hasil secara
verbal kemudian akan menulis hasil
tersebut dalam lembar jawaban. Saat
petugas menerima sample, petugas akan
mencocokan identitas pasien dengan
sample.
14. Dokter ( terutama Apabila ada pasien Pasien baru di IGD yang telah melewati
residen) baru langkah apa yang triage 2 dan sudah memiliki catatan
harus dilakukan di kondisi pasien dalam formulir triage.
IGD? Paseien akan dikirim ke IMET dimana
asesmen gejala pasien dan tatalaksana
sudah akan diberikan nerdasarkan
hasilkonsultasi denganKonsulen, dimana
keluarga pasien mengurus pendaftaran.
Hal ini akan didokumentasikan dalam
formulir evaluasi IMET terintegrasi.
Jika pasien butuh konsultasi kebagian
lain maka akan dibuatkan formulir
konsul ke bidang ilmu yang dituju. Jika
pasien berada dalam kondisi yang
membutuhkan resusitasi makan akan
dikirim langsung ke ruang resusitasi
tanpa melalui IMET.
Jika pasien merupakan pasien falee
emergency, maka pasien akan melalui
tahapan yang awal.
PP (Pelayanan Pasien)
26
yang menghilangkan.
6. Perbekalan farmasi dan
penguncian troli dikontrol oleh farmasi.
7. Troli akan dibuka 3 bualn sekali
untuk dilakukan pemeriksaan
kesesuaian perbekalan farmasi dengan
daftar, ketepatan penyimpanan dan
tanggal kadaluarasa.
8. Laci troli diberi label yang jelas
berdasarkan jenis tindakan (Airway,
Breathing, Circulation).Prosedur
khusus diletakkan pad arak bagian
bawah.
9. Jenis obat dan alat kesehatan
emergensi disesuaikan dengan
kebutuhan pelayanan.
10. Pengecekan defibrillator
dilakukan setiap hari oleh
dokter/perawat.
11. Tidak semua troli emergensi
memiliki defibrillator. Lokasi troli
emergensi yang memiliki defibrillator
ditetapkan oleh Kepala Unit Pelayanan
dan diketahui Oleh petugas.
14 Perawat, Apoteker Bagaimana SPO Pengembalian Perbekalan Farmasi
Penyimpanan obat-obat dari Pasien:
sisa? Obat sisa tidak disimpan di ruang rawat.
Jika belum terpakai dan kemasan masih
utuh, dikembalikan ke satelit farmasi.
Jika sudah terpakai sebagian dan
kemasan tidak utuh lagi, maka segera
dibuang ke tempat limbah yang sesuai
(infeksius, sitostatika, benda tajam).
15 Perawat, Apoteker Bagaimana prosedur SPO Pemusnahan Perbekalan
penanganan obat yang Farmasi; SPO Stock Opnamae
sudah kadaluarsa? Perbekalan Farmasi; IK penanganan
Perbekalan Farmasi Akan/Sudah
Rusak/Kadaluarsa; IK Penggantian
Perbekalan
FarmasiRusak/Kadaluarsa; Obat yang
sudah kadaluarsa segera dikembalikan ke
gudang farmasi untuk dimusnahkan,
16 Perwat, Apoteker Jika ada obat suntik Obat suntik mutidose vial (contoh:
tersisa, Apa yang anda heparin, insulin), jika tidak disebutkan
lakukan? lain oleh produsennya, maka dapat
disimpan selama 28 hari hari kedepan
dari tanggal pertama kali dibuka.
Instalasi Farmasi setiap bulan
mengeluarkan daftar tanggal kadaluarsa
obat multidose vial berdasarkan tanggal
pertama kali vial dibuka/ditusuk.
PERHATIAN: ketentuan ini tidak
berlaku untuk obat suntik yang
dilarutkan dalam pelarut lain atau
produsen telah menetapkan batas
kadaluarsa khusus.
27
17 Perawat, Apoteker Apakah pada botol Tidak Perlu, karena instalasi farmasi
handruf perlu dibuka telah menetapkan tanggal kadaluarsa
tanggal pertama kali disetiap botolnya dan menetapkan bahwa
dibuk? tanggal tersebut dapat dijadikan patokan
bahwa handruf masih dapat digunakan
sampai dengan batas waktu tersebut.
18 Perawat, Apoteker Bagaimana cara Botol handruf RS RaZa adalah
mengisi kembali botol disposable (sekali pakai buang), artinya
handruf yang sudah ketika isi botol handruf sudah habis
habis? maka, botol segera dibuang, dan diganti
dengan yang baru.
19 Dokter, Perawat, Apakah pernah ada SPO Penarikan Kembali Perbekalan
Apoteker kejadian penarikan Farmasi:
obat? Jika ya, Jika terdapat obat yang ditari, maka
bagaimana prosedurnya adalah: Instalasi Farmasi
prosedurnya? akan mengedarkan surat yang meminta
penarikan kembali obat tersebut. Semua
ruang rawat/poliklinik/satelit farmasi
yang memiliki obat tersebut segera 2x24
jam harus dipastikan obat tersebut sudah
tidak ada lagi diruang
rawat/poliklinik/satelit/satelit farmasi.
20 Perawat, Apoteker Bagaimana Anda IK Pemantauan Suhu Ruangan dan
memantau suhu lemari Lemari Pendingin:
pendingin obat - Pemantauan suhu lemari
pendingan dilakukan tiga kali sehari
pada pukul 06.00, 14.00, dan 21.00
WIB.
- Suhu yang tertera pada
thermometer saat melakukan
pemantauan, dicatat pada formulir
pemantauan, dengan membubuhkan titik
pada posisi yang sesuai.
- Ditarik garis dari titikpada
pemantauan sebelumnya sehingga
terlihat seperti grafik garis.
- Petugas yang melakukan
pemantauan, membubuhkan inisial
nama pada kolompetugas sesuai dengan
inisial yang telah ditetapkan oleh
penanggung jawab.
- Jika pada saat pemantauan, suhu
dari ruangan berada diluar rentang 15-
30oC, atau suhu lemari pendingin berada
diluar rentang 2-8oC, maka petugas yang
melakukan pemantauan memerikasa
apakah aliran listrik atau ada atau tidak,
apakah pintu ruangan atau pintu lemari
pendingin dalam keadaan terbuka, dan
sebab lain yang diketahui dapat
mempengaruhi perubahan suhu,.Jika
ditemukan penyebabnya, maka petugas
pemantau segera melakukan upaya
tindakan perbaikan.
- Jika setelah dilakukan upaya
tindakan perbaikan suhu tetap diluar
28
rentang normal, maka petugas pemantau
segera melaporkan ketidaksesuaian
tersebut kepada penanggung
jawabsatelit/ gudang/ruang
perawatn/poliklinik untuk dibuatkan
laporan kepenanggung jawab asset-unit-
kerja terkait/ Bagian Teknik RS RaZa.
- Formulir pemantauan
dikumpulkan oleh penanggung jawab
satelit/ gudang/ ruang pearawatan/
poliklinik setiap bulan, kelalaian
pengisian formulir pemantauan menjadi
tenggung jawab penanggung jawab
satelit/ gudang/ ruang perawatan/
poliklinik.
- Apabila lemari pendingin
mengalami kerusakan, maka obat-obat
disimpan di lemari pendingin lain.
21 Perawat, Apoteker Apa yang anda lakukan IK Penanganan Resep yang tidak
jika instruksi dokter Jelas:
kurang jelas? Meminta klarifikasi ke dokter penulis
resep/instruksi. Jika melalui telepon,
maka dilakukan metode TBAK.
22 Dokter Apa yang anda lakukan Kebijakan Pengelolaan dan
ketika akan menulis Penggunaan Perbekalan Farmasi:
resep? Melakukan medication reconcillation;
mantara obat yang akan diresepkan
dengan obat yang sedang digunakan
pasien), untuk mencegah duplikasi atau
terhentinya pengobatan (omission), atau
terjadinya kesalahan obat lain (dosis,
interaksi obat, kontraindikasi,alergi obat)
23 Dokter, Perawat Apakah ada Pedoman PPRA:
pembatasan dalam Ya, antibiotika di RS RaZa
peresepan antibiotic? dikelompokan menjadi 3 lini: Lini 1
(Kelompok A) boleh diresepkan oleh
semua dokter; Lini 2(B) boleh dirsepkan
oleh semua dokter tetapi hanya untuk
indikasi tertentu sesuai dengan standar
pelayanan medik Departemen; Lini 3(C)
boleh diresepkan setelah mendapat
persetujuan dari Tim Pokja PPRA tingkat
Departemen /UPT/Instalasi atau Tim
PPRA yang telah ditunjuk berdasarkan
Direktur.
24 Dokter, Perawat Apakah ada singkatan Ya, RS RaZa telah menerbitkan buku
standar dalm penulisan Standar Singkatan RS RaZa.
resep? Jika ya, berikan
contoh yang sering
Anda tulis,
25 Dokter, Perawat, Abagaimana prosedur IK Instruksi Lisan:
Apoteker instruksi verbal untuk Instruksi verbal dilakukan hanya jika
terapi obat diberikan? dokter tidak sedang berada diruang
rawat. Instruksi verbal tidak boleh
dilakukan untuk obat high alert, kecuali
29
dalam keadaaan emergensi. Prosedur
instruksi verbal: petugas yang menerima
instruksi yang diberikan, membacakan
kembali, untuk nama obat dieja, dan
memastikan dokter mngonfirmasi
kebenarannya.
26 Dokter, Perawat Bagaimana kebijakan Kebijakan Pengelolaan dan
RS RaZa tentang Penggunaan Perbekalan Farmasi:
persyaratan resep yang Resep harus memenuhi kelengkapan:
lengkap? - Nama pasien
- Tanggal lahir dan norekam
medik.
- Berat bdan pasien (untuk pasien
anak)
- Nama dokter
- Tanggal penulisan resep
- Nama ruang pelayanan
- Memastikan ada tidaknya riwayat
alergi obat dengan mengisi kolom
riwayat alergi obat pada bagian kanan
atas lembar resep manual atau secara
elektronik dalam system informasi
farmasi.
- Tanda R pada setiap sediaan.
- Untuk nama obat tunggal ditulis
dengan nama generik, Untuk obat
kombinasi ditulis sesuai nama dalam
Formularium, dilengkapi dengan
bentuksediaan obat (contoh; injeksi,
tablet, kapsul, salep), serta kekuatannya
(contoh; 500mg, 1gram).
- Jumlah sediaan
- Bila obat berupa racikan
dituliskan nama setiap jenis/bahan obat
dan jumlah bahan obat (untuk bahan
padat: microgram, milligram, gram) dan
untuk cairan: tetes, milliliter, liter.
- Pencampuran beberapa obat jadi
dalam satu sediaan tidak dianjurkan,
kecuali sediaan dalam bentuk campuran
tersebut telah terbukti aman dan efektif.
- Penggunaan obat off-label
(penggunaan obat yang Indikasinya
diluar indikasi yang disetujui oleh
Badan Pengawas Obat dan Makanan
RI)harus berdasarkan panduan
pelayanan medik yang menetapkan oleh
Departemen.
- Aluran pakai(frekuensi, dosis,
rute pemberian), Untuk aturan pakai jika
perlu atau prn atau “pro re nate”, harus
dituliskan dosis maksimal dalam sehari.
27 Apoteker, Perawat Bagaimana anda SPO Penanganan Limbah Obat
membuang limbah Sitostatika:
kemoterapi? Limbah kemoterapi dibuang kedalam
kantong berstiker warna ungu “OBAT
30
KANKER, TANGANI DENGAN
HATI-HATI”
28 Doketr, Perawat, Siapa yang SPO Pelayanan Konseling Obat
APoteker memberikan edukasi (untuk edukasi yang diberikan
tentang penggunaan farmasis):
obat ke pasien? Poin- Edukasi tentang penggunaan obat dapat
poin apa saja yang diberikan oleh dokter, perawat, atau
disampaikan ke pasien? farmasis (untuk ruang rawat yang sudah
ada farmasis klinikny). Poin-poin yang
disampaikan: Indikasi, dosis, waktu dan
cara minum/ menggunakan obat, hasil
terapi yang diharapkan, efek samping
obat, cara penyimpanan obat dan hal-hal
lain yang harus diperhatikan selama
penggunaan obat.
29 Dokter, Perawat, Bagainama anda SPO Pemantauan dan Pelaporan Efek
Apoteker melaporkan jika asien Samping Obat:
mengalami efek Laporan mengisi formulir khusus (warna
samping obat? kuning) dan mengirimkannya ke PAnitia
Farmasi dan Terapi paling lambat 7 hari
setelah ditemukannya ESO.
30 Doketer, Perawat, Bagaimana anda SPO Pemantauan Respons Pasien
Apoteker memonitor efek obat? terhadap Terapi Obat:
PEmantauan respons pasien terhadap
terapoi obat dilakukan secara kolaboratif
oleh dokter, perawatdan farmasis klinik.
Pemantauan dilakukan setiap kunjunagn
dokter.
31
Jalan (PPK)
4 Dokter, perawat, staf Bagaimana mekanisme Pasien baruinformasi pertama
admis rawat jalan pasien dan keluarga diberikan oleh petugas admisi (hak dan
mendapatkan edukasi kewajiban, pengurusan
di rawat inap? jaminan)masuk ruang
rawatassesment kebutuhan edukasi
menggunakan formulir edukasi
terintegrasiedukasi akan diberikan
sesuai kebutuhan oleh pihak yang
berkewenangan.
Sesuai SPO Pemberian Edukasi di
Rawat Inap (PPK)
5 Dokter, perawat, Apa bukti edukasi telah Tanda tangan pasien dan educator di
tenaga kesehatan lain diberikan kepada formulir edukasi terintegrasi yang ada di
pasien? rekam medik.
Sesuai dengan:
IK Pemberian Edukasi Kepada Pasien
Dan Keluarga di Rawat Jalan
IK Pemberian Edukasi Kepada Pasien
Dan Keluarga di Rawat Inap
6 Dokter, perawat, Bagaimana Berdasarkan asesmen keperawatan jika
tenaga kesehatan lain penanganan edukasi didapatkan ada hambatan Bahasa/ fisik,
pasien jika terkendala akan menghubungi PKRS untuk
Bahasa/ Fisik? mendapatkan bantuan penerjemah.
Sesuai SPO Pemberian Edukasi Pada
Pasien dengan hambatan Bahasa dan
kebutuhan khusus (PPK)
7 Dokter, perawat, Bagaimana monitoring Melalui kolom evaluasi di formulir
tenaga kesehatan lain pencapaian edukasi terintegrasi, ada bagian re-
keberhasilan edukasi edukasi, re-demonstrasi, atau sudah
yang telah diberikan? mengerti. Jika membutuhkan re-edukasi
aka nada tanggal rencana pelaksanaan.
Metode pengisian akan dilakukan
berdasarkan Tanya jawab dengan pasien
atau pasien diminta mengulangi edukasi
yang telah diberikan.
Sesuai IK Formulir Edukasi
Terintegrasi.
8 Dokter, perawat Apakah ada program Ada di program kerja klinik edukasi dan
mengenai edukasi UPJT.
pengunjung dan pasien Jika di rawat inap akan dilakukan oleh
terhadap cuci tangan? perawat di rawat inap. Melalui Banner,
poster, media televise, dllBerdasarkan
Program Kerja unit PKRS dan PPIRS.
36
Dilakukan tindak lanjut perbaikan
serta mengisi table assessment resiko,
lalu dikirimkan ke KMKK berikut
hasil tindak lanjutdan perbaikannya
untuk dianalisis/ regrading.
Kuning laporan insiden segera
dikirim ke KMKK, dilakukan RCA
oleh unit kerja maks 45 hari.
Merah laporan insiden segera
dikirim ke KMKK, RCA dipimpin
oleh KMKK dalam waktu maks 45
hari untuk memperoleh rekomendasi.
37
PPI (Pencegahan Pengendalian Infeksi)
38
3. Memberikan penyuluhan bagi
petugas kesehatan, pengunjung
dan keluarga tentang PPI-RSUD
Ratu Zalecha Martapura.
4. Melaksanakan survelians infeksi,
pola kuman, kejadian luka tusuk
jarum.
5. Melakukan investigasi terhadap
KLB, melaporkan ke komite
PPIRS dan bersama-sama
mengatasi KLB yang terjadi.
6. Mengaudit Pengendalian Infeksi
termasuk terhadap limbah,
factory, gizi, kelengkapan
fasilitas PPI-RSUD Ratu Zalecha
dengan menggunakan daftar tilik.
7. Memberikan motivasi dan
teguran tentang pelaksanaan
kepatuhan PPI-RSUD Ratu
Zalecha Martapura.
8. Bersama Komite PPIRS
melakukan pelatihan petugas
kesehatan tentang PPI di RSUD
Ratu Zalecha Martapura.
9. Bersama komite PPIRS
menganjurkan prosedur isolasi
dan memberi konsultasi
pencegahan pengendalian infeksi
yang diperlukan pada kasus yang
terjadi di rumah sakit.
10. Bersama Komite PPIRS
mendesain dan mengevaluasi
surveilans infeksi yang terjadi di
RSUD Ratu Zalecha Martapura.
11. Melaksanakan, memonitor dan
mengevaluasi surveilans infeksi
yang terjadi di RSUD Ratu
Zalecha Martapura.
12. Memonitor kesehatan petugas
kesehatan ke pasien atau
sebaliknya.
13. Memonitor Pelaksanaan PPI,
penerapan SPO, kewaspadaan
isolasi.
14. Memonitor kesehatan
lingkungan.
15. Turut memonitor terhadap
pengendalian penggunaan
antibiotiknya yang rasional.
16. Membuat laporan surveilans dan
melaporkan ke Komite PPIRS.
17. Bersama komite PPIRS,
memberikan saran desain ruangan
rumah sakit agar sesuai dengan
prinsip PPI.
18. Bertanggung jawab terhadap
39
pelaksanaan PPI-RS Ratu
Zalecha Martapura kepada
Komite PPIRS.
IPONLINK Sesuai dengan SK tim PPI
1. Mengisi dan mengumpulkan
formulir surveilans setiap pasien
di unit rawat inap masing-masing
dengan arahan IPCN, kemudian
menyerahkan kepada IPCN setiap
bulan maksimum tanggal 5.
2. Memberikan motivasi dan
teguran tentang pelaksanaan
kepatuhan pengendalian infeksi
pada setiap personil ruangan di
unit rawatnya masing-masing.
3. Memberitahukan kepada IPCN
apabila ada kecurigaan atau
adanya infeksi rumah sakit pada
pasien.
4. Berkoordinasi dengan IPCN saat
terjadi infeksi atau potensial
KLB, penyuluhan bagi
pengunjung di ruang rawat
masing-masing, konsultasi
prosedur yang harus dijalankan
bila belum paham.
5. Memonitor kepatuhan petugas
kesehatan yang lain dalam
menjalankan Standar Isolasi.
6. Bekerja dalam Tim Pencegahan
dan Pengendalian infeksi di
Departemen / Unit Pelayanan
Terpadu / Instalasi.
41
11. Perawat Apakah ada kebijakan - Ada kebijakan sesuai dengan
berapa kali dipakai ketetapan profesi masing-masing
ulang? Yang - Yang menentukan adalah profesi
menentukan siapa? dan kondisi alat setelah di re-use.
12. Perawat, Petugas Pertanyaan terkai Proses penanganan dimulai diunit kerja
Farmasi Penanganan barang harus dijelaskan dan menjadi tanggung
kadaluarsa: jawab siapa harus dijelaskan. Kemudian
jelaskan Barang kadaluarsa diretur ke
◦ Bagaimana
faramsi, kemudian farmasi simpan
penanganan barang
digudang kemudian dimusnahkan sesuai
kadaluarsa contoh
jadwal. Barang alat medis seperti linen
alkes?
yang akan kadaluarsa sebaiknya
◦Bagaimana kebijakan dikirimkan ke CSSD 1 bulan sebelum
untuk barang yang kadaluarsa untuk proses sterilisasi ulang.
akan kadaluarsa? Jika barang yang akan kadaluarsa
ternyata kemasan masih bagus dan tidak
◦Bagaimana kita tahu
bahwa barang akan Berubah warna, dapat dikembalikan
kadaluarsa? kemanufaktur untuk penggantian
◦Siapa yang
bertanggung jawab
diunit untuk mendata
barang yang akan
kadaluarsa?
13. Petugas laboratorium, Penanganan sampel Sesuai dengan SPO pembangunan
USL dilaboratorium limbah medis/infeksius. Semua sampah
bagaimana hasil laboratorium adalah sampah
pembuangannya? infeksus, dimasukkan ke sampah
infeksius. Limbah benda tajam
dimasukkan ke box infeksi.
14. Departemen Forensik, Pertanyaan terkait Sesuai dengan SPO pengiriman
PPIRS, Perawat jenazah: Jenazah
◦ Bagaimana - Semua Jenazah adalah infeksius,
mekanisme untuk sehingga penerapan kewaspadaan
pengiriman jenazah? standar terutama kebersihan
tangan dan memakai APD
◦Bagaimana penandaan - Ada identitas dari ruangan untuk
jenazah infeksius? jenazah infeksi dan non infeksi
- Ada penandaan jenazah basah
dan kering
- Identifikasi jenazah yang
infeksius dengan menuliskan
diagnosis di lembar identitas
jenazah.
42
- Jika jenazah berpenyakit menular
khusus (SARS, flu babi, flu
burung) maka tubuh jenazah
ditempatkan dalam kantong
jenazah pada proses pemindaian.
43
dokter mengenai isolasi dan isolasi
penanganan pasien
- Ruangan isolasi dngan negatif
dengan TB?
preasure (sedang mengajukan)
- Pasien menggunakan masker
surgical
- Petugas menggunakan Masker
N95
- Breket APD diletakkan
diantercom
21. PPIRS, perawat & Bagaiana perawatan Sesuai dengan SK Kebijakan
dokter pasien dengan hepatitie penerapan kewaspadaan isolasi
B? (kewaspadaan standar)
1. Kebersihan tangan
2. Penggunaan alat pelindung diri
3. Desinfeksi, dekontaminasi, dan
sterilisasi alat
4. Manajemen limbah/ benda tajam
5. Manajemen linen
6. Penempatan pasien / isolasi
7. Pemngendalian lingkungan dan
hewan pengganggu
8. Kesehatan karyawan
9. Lumbal pungsi
10. Penyuntikan obat yang aman
Etika batuk dan bersin
22. Petugas UPM/pantry Bagaimana proses Sesuai dengan SOP
bahan makanan
Bahan makanan masuk sesuai dengan
masuk?
spesifikasi jenis bahan makanan
- Memeriksa kualitas dan kuantitas
sesuai spesifikasi dan order UPM
- UPM berhak menolak bahan dan
jasa yang tidak sesuai dengan
order
- UPM mengecek, menghitung,
menimbang bahan makanan
termasuk tanggal kadaluarsa
- Menyerahkan bahan makanan
kemasing – masing gudang
dengan buku expedisi
23. Petugas UPM/pantry Bagaiana proses Sesuai dengan Kemenes 1204/tahun
pemantauan mutu 2004
bahan makanan?
- Koordinasi dengan sanitasi untuk
pemeriksaan mikroba
- Pemeriksaan spesimen tangan,
celemek, peralatan makanan, alat
penyajian, sample makanan,
untuk penjamah makanan
24. Petugas UPM/pantry Bagaimana Seusai dengan SPO penanganan
penanganan makanan makanan yang kadaluarsa.
yag kadaluarsa?
- Kontrol bahan makanan
menggunakan prinsip First in
44
First Out (FIFO)
- Makanan matang dicicip
25. Petugas UPM/pantry Berapa stadar suhu di Sesuai dengan standart SOP ruangan
ruangan persiapan persiapan makanan 20 – 25 Celcius
makanan?
26. Petugas UPM/pantry Bagaimana Sesuai dengan SOP pembersihan
pemeliharaan ruangan ruangan UPM, dipel 3-4 x sehari
ini?
- Jumat bersih melakukan
kebersihan oleh semua pegawai
dibagian masing – masing
- Kamis melakukan bongkar besar
27. Petugas UPM/pantry Bagaimana - Sesuai dengan rekomendasi
memastikan makanan dengan menggunakan cairan
bebas formalin/boraks? bebas formalin yag dkeluarkan
dari badan POM
28. Petugas UPM/pantry Berapa lama makanan - Sesuai dengn kebijakan dan SOP
disimpan di ruangan enyimpann 1x24 jam, untuk
ini? sample makanan disimpan dalam
3x24 jam
29. Petugas UPM/pantry Bagaimana sterilisasi - Sesuai dengan pembersihan
alat-alat yang makanan, Alat makan tidak
digunakan? disterilisasi, tahap akhir disiram
dengan air panas
-
30. Petugas UPM/pantry, Apa saja medical - Sesuai dengan Kemenkes
PPIRS check-up yang perlu 1204/tahun 2004. Pemeriksaan
dilakukan terhadap terhadap E, Coli
penjamah makanan?
31. Direksi, Kepala SDM, Apakah dilakukan - Iya, 2 tahun sekali
PPIRS vaksinasi dan medical
check up teratur bagi
dokter dan pegawai?
32. Seluruh staf Kenapa masker - Sesuai dengan SOP penggunaan
dibuang ketempat APD, dan perhitungan limbah,
sampah kuning? Karena terkena cairan tubuh dari
mulut (mukos)
33. Perawat & dokter Apakah dipisahkan - Iya, pasien ditempatkan sesuai
pasien infeksius dan dengan sumber infeksi, apakah
non infeksius? lewat kontak, airbone, dan
droplet.
34. Perawat & dokter Penanggalan Hard rub - Sebagai tanggal buka hardrub
untuk memonitoring terpakainya
handrub tersebut(diisi di dalam
logbook masing- masing
ruangan)
35. Perawat & dokter Kapan pasien TB di - Jika pasien adalah pasien
pindahkan dari ruang diagnosis baru dan saat ini dalam
isolasi keadaan menular maka pasien
akan diisolasi dan diberi Obat
OAT yang ketat sampai 3
minggu.
45
36. Perawat & dokter Berapa lama maskes - Sesuai dengan IK pemakaian N95
N95 dipakai - Mengguanakan surgical mask
dulu; lalu memakai N 95
- Disimpan di amplop kertas
sampai 5 hari, diberi nama
37. Perawat & dokter Tindakan apa yang - Pasien disuruh menggunakan
Anda lakukan jika masker
terdapat pasien - Petugas yang merawat pasien
infeksius udara isolasi harus menggunakan APD;masker
yang kosong? N95
- Matikan AC dala ruangan, buka
jendela lebar-lebar
- Pintu selalu ditutup
46
3. Direksi Bagaimana Penjabaran visi
dan misi dalam bentuk
pelayanan?
4. Direksi & kepala unit Dapatkan anda 1. Kerjasama antara Lab. Tony
menunjukkan bentuk dengan RSAS tentang Rujukan
kerjasama yang dilakukan Pemeriksaan Laboratorium
dengan pihak luar? 2. Kerjasama antara RS Islam dan
RSAS untuk CT-SCAN
3. Kerjasama antara PMI dan RSAS
untuk Unit Transfusi Darah.
4. Kerjasama antara Muhamadiyah
dan Aisyiyah ddengan RSAS
tentang Bibingan Rohaniawan
5. Direksi Apa saja yang menjadi 1. Profesionalisme
nilai – nilai dasar korporat/ Kompeten, bertanggung jawab,
corporate Values? dan memberikan yang terbaik
2. Integritas
- Jujur, disiplin, dan konsisten
- Menjunjung tinggi moral, etika,
dan kemanusiaan.
3. Kepedulian
- Proaktif, peka, dan tanggap
- Ramah dan bersahabat
- Saling menghargai dan bekerja
sama
4. Penyempurnaan
Berkesinambungan
- Kreatif dan inovatif
- Terbuka terhadap perubahan
5. Belajar dan mendidik
- Belajar berkesinambungan
- Mendidik dengan santun
6. Direksi Apakah ada kebijakan Tidak ada
mengenai kerja sama
dokter dengan rumah sakit
lain untuk pemeriksaan
radiologi di rumah sakit
lain?
7. Direksi Bagaimana peran polisi Polisi berwenang untuk meminta
terhadap otopsi medis? dilaksanakannya otopsi dan
mendapatkan hasil otopsi
48
pengamanan area menggunakan 3
ring area risiko, yaitu
o Ring II pengawasan tidak terlalu
ketat (Alur masuk dan keluar
pengunjung, Taman, Toilet)
9. PJ hazmat Cara mengidentifikasi area o Berdasarkan daftar identifikasi
PJ gedung bahan berbahaya? Apa barang B3 yang dikeluarkan oleh
yang menjadi pemerintah , maka Unit Sanitasi
pedomannya? membuat kebijakan untuk identifikasi
barang B3 yang ada di setiap unit
kerja Kemudian unit kerja akan
mengidentifikasi dan
mengelompokkan barang B3 tersebut
dalam suatu area tersendiri.
o Penandaan B3 dilakukan dengan
menggunakan label dan stiker
standard B3 yang sudah tertuang
dalam SPO/IK
o Terdapat dalam IK penyimpanan
bahan B3; IK penyimpanan B3
yang bersifat asam; IK pemberian
Symbol dan label B3
10. Seluruh Staf Apakah Anda tahu di Penyimpanan spill kit tergantung
mana spill kit disimpan di kebijakan masing-masing departemen.
departemen Anda dan bisa Jika ada darah / tumpahan silotoksik:
Anda menjelaskan langkah Bawa spill kit, buka kotak dan tutup
– langkah untuk area tumpahan dengan potongan –
menggunakan spill kit potongan kain kasa.
dalam kasus darah / Pasang papan peringatan Awas
tumpahan silotoksik? berwarna kuning
Hubungi staf rumah tangga
Masukan APD
Dengan bantuan gunting tang yang
terdapat di kotak kit, ambil kain kasa
dan masukkan ke dalam tas kuning /
ungu.
Setelah daerah tumpahan telah
dibersihkan buang semua APD dan
masukkan ke dalam kantong plastik
masing-masing
Laporkan tumpahan dalam Laporan
Insiden dan kirimkan laporan ke
K3RS
11. Korporat Bagaiana mengkoordinir Melakukan pertemuan setiap bulan
PJ Pokja tanpa outsourcing? dengan perusahaan cleaning service,
pertemuan dengan supervisor dan leader
cleaning service, komunikasi dengan HT
dan telephone
12. Korporat Bagaimana menjamin Pelatihan dalam bentuk pemberian materi
PJ Pokja roses pleatihan untuk dan referensi bersumber dari SPO dan
tenaga outsourcing sudah IK. Untuk menilai keberhasilan
sesuai dengan pedoman? pelatihan, maka dilakukan pengetesan
Bentuk pelatihannya (uji) kepada seluruh tenaga outsourcing
49
seperti apa?
13. Korporat Bagaimana prosedur o Dokter/perawat/karyawan yang
PJ safety security pencegahan dan mengetahui segera melapor pada pos
Karyawan/petugas penanganan penculikan komando pusat jalan kimia (ext 3823)
Pengunjung bayi (code pink)? o Pos komando segera mengaktifkan
code pink
o Petugas keamanan terutama pada
gerbang pintu masuk menutup akses
masuk dan keluar rumah sakit dan
melakukan penyisiran
o Setiap orang yang membawa bayi/tas
besar/bungkusan besar/kendaraan
segara di lokalisir dan diperiksa
o Code pink dinyatakan selesai setelah
bayi ditemukan atau pasca 12 jam
setelah pencurian (dialihkan kepada
pihak kepolisian)
o Semua merujuk pada SPO
pencegahan penculikan bayi dan
SPO penanganan penculikan bayi
dan anak
14. Korporat Bagaimana bila ada o Bila mendengar informasi adanya
PJ safety security ancaman bom, apakah paket bom atau ancaman bom, tetap
Karyawan/petugas sudah terdapat tenang, mengambil panduan ceklist
Dokter/PPDS prosedurnya? ancaman bom pada pos security
setempat.
o Petugas security setempat
mengaktifkan code black dan melapor
pada pos komando pusat jalan kimia
(ext 3823)
o Dapatkan informasi atau data-data
lengkap mengenai bom dan sang
penelepon atau tempat yang dicurigai
adanya bom
o Petugas security mengamankan lokasi
dan melakukan penyisiran.
o Jika ada perintah evakuasi, segera
evakuasi sesuai arahan dan Regu
Pengamanan/ Koordinator Keamanan
o Code black telah selesai jika bom
ditemukan atau pasca 12 jam
dilakukan penyisiran
o Semua merujuk pada SPO
penanganan ancaman terror bom
50
9. Insiden B3 dengan korban sedikit
10. Wabah
11. Gempa Bumi
12. Banjir eksternal
16. Korporat Adakah pedoman Ada yaitu:
PJ gedung penanggulangan bencana o Kebijakan Direksi Tanggap Darurat
PJ Perencanaan di RSRAZA? Bagaimana dan Bencana
Sumberdaya implementasinya? o SPO kesiapsiagaan Tanggap Darurat.
Perusahaan o IK menghadapi gempa:
o Jika terjadi gempa, menuju ke tempat
aman sesuai peta area aman setiap
lantai, untuk jongkok di bawah meja
yang kuat atau sudut dalam ruangan
atau di sebelah lemari yang kokoh
o Lindungi kepala dan leher dengan
menggunakan kedua tangan yang
diletakkan di atas kepala atau
menggunakan tas dan lainnya
o Berpeganglah erat pada sesuatu benda
yang kuat
o Tetap berada di sana dan jangan
bergerak sampai goncangan berhenti,
tunggu perintah lebih lanjut
o IK menghadapi banjir:
o Jika air mulai meninggi, segera bawa
dokumen ketempat aman
o Matikan aliran listrik
17. Korporat Bagaimana setiap staf dan Agar penghuni gedung mengetahui arah
PJ Gedung setiap pengunjung dapat evakuasi saat bencana dengan cara:
PJ Perencanaan mengetahui arah evakuasi o Melihat tanda arah jalan keluar, pintu
Sumberdaya jika ada bencana? keluar, dan titik aman berkumpul
Perusahaan pada masing-masing gedung
Karyawan/petugas o Untuk pegawai, diberi tambahan
Pengunung pelatihan khusus berupa simulai ERP
menghadapi bencana
o Adanya pengenalan petunjuk
evakuasi pada orientasi pegawai baru
18. Korporat Peraturan pemerintah yang Secara Implisit:
PJ gedung mengatur tentang o UU Nomor 1 thun 1970 tentang
PJ Perencanaan penanganan kebakaran di Keselamatan Kerja
Sumberdaya RS? o UU nomor 13 tahun 2003 tentang
Perusahaan Ketenagakerjaan.
o UU nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
o Permenaker nomor 5 tahun 1996
tentang SMK3:
Secara Eksplisit:
o Permen PU nomor 26 tahun 2008
tentang Persyaratan Teknis sistem
Proteksi Kebakaran pada Bangunan
gedung dan Lingkungan
o Kepmen PU nomor 11 tahun 2000
tentang manajemen Pemasangan dan
Pemeliharaan APAR
51
o Permenaker nomor 2 tahun 1983
tentang Instalasi Alarm Kebakaran
Automatik.
o Kepmenaker nomor 186 tahun 1999
tentang Unit Penanggulangan
kebakaran di tempat kerja.
o Instruksi Menaker nomor 11 tahun
1997 tentang Pengawasan Khusus K3
Penanggulangan Kebakaran (dalam
SK Manajemen penanggualangan
kebakaran)
19. Korporat Jika sistem utilitas utama (dalam FMS plan)
di RS RAZA mati?
Apakah ada Sistim peruntuka kelistrikan di RSRAZA
dibagi menjadi 3
PJ Utilitas Back-up plan terkait Area:
kondisi tersebut? Apakah o AREA 1 (tidak berisiko)yaitu
pernah diuji cobakan untuk penerangan selasar, penerangan
memastikan back-up plan taman, penerangan area parkir, ruang
berfungsi? kerja administrasi umum, area ini
tidak mendapa back-up kelistrikan
o AREA 2 (resiko sedang)yaitu
gedung- gedung ruang perawatan.
Poliklinik, laundry , unit produksi
makanan, sterilisasi, bank darah
boiler, mesin- mesin pompa air, lift
dll mendapat back up listrik genset
o AREA 3 (resiko tinggi)yaitu ruang
yang berisiko tinggi seperti ICCU,
ICU, OK, NICU, system IT/ server
dll di samping mendapat back-up
listrik genset juga mendapat back-up
UPS (Uninterrupted Power Supply)
o Back up supply air bersih adalah
menggunakan sumur dalam (Deep
Well)
o Laporan-laporan back-up utilites
(Dalam FMS plan)
Uji Coba terhadap PERALATAN
back up
o Uji kesiapan genset tanpa beban
dilakukan 2 kai setiap hari (pagi dan
sore) dengan lama uji sekurang-
kurangnya 10 menit.
o Uji kesiapan genset dengan beban
dilakukan minimal 2 kali dalam satu
tahun
o Uji coba terhadap pompa air (deep
well) dilakukan seriap hari
20. Korporat Bagaimana pengelolaan Setiap peralatan medis dilakukan 3
PJ Pokja peralatan medis? program dari bagian teknik, yaitu
Karyawan/ petugas prevntif, kuratif, dan kalibrasi
teknik
o Bagian teknik melakukan tugas
berupa merencanakan memonitoring,
52
dan mengevaluasi kegiatan
pemeliharaan sarana,prasarana, dan
peralatan medik atau non-medik.
o Bagian teknik mengusulkan kepada
pengendali program memonitoring,
mengevaluasi kegiatan kalibrasi atau
sertifikasi sarana, prasarana dan
peralatan medik atau non-medik yang
idak memiliki kejelasan pengolahnya
o SK pemeliharaan sarana, prasarana,
dan peralatan medik atau non-medik
21. Korporat Apakah semua peralatan o Semua peralatan / mesin dilakukan
PJ Pokja mendapatkan 3 program program preventif maintenance setiap
Karyawan/ petugas ini (preventf,kuratif dan hari untuk mengecek parameter pada
teknik kalibrasi)? mesin/ peralatan apakah sesuai
dengan ketentuan- ketentuan dari
pabrikan, hasil pengecekan parameter
tersebut tercatat dalam log book /
kartu pemeliharaan
o Semua peralatan/mesin dilakukan
kuratif maintenance/ pemeliharaan /
perbaikan berjadwal untuk mengganti
peralatan/ suku cadang yang
mempunyai masa “life time” nya
sudah habis/ berakhir
o Semua peralatan/ komponen harus
dilakukan kalibrasi terutama
komponen utama yang menentukan
terhadap akurasi kinerja mesin
22. Korporat Bagaimana memastikan Sudah termasuk dalam MOU yang telah
PJ Pokja pihak KSO tetap dibuat
Karyawan/ petugas melakukan 3 program
teknik tersebut?
23. Korporat Apakah ada daftar Ada daftar peralatan ada di bagian teknik
PJ poka peralatan medis? dan masing – masing gedung
Karyawan/ petugas
Teknik
24. Korporat` Bagaimana jadwal Jadwal ada,
PJ Pokja kalibrasinya?siapa yang Dilakukan RSRAZA dan pihak III
Karyawan/ petugas melakukan? (BPFK/Vendor/BATAN/DEPNAKER)
teknik
25. Korporat Bagaimana memastikan o Dengan menghidupkan monitor
PJ Pokja seluruh alat siap pakai? o Dengan melihat kartu pemeliharaan
Karyawan/ petugas alat medik
Teknik o Dengan melihat kari kalibrasi alat
yang tergantung/ ditempel pada alat
tersebut
26. Korporat Apakah terdapat program o Sudah terdapat program orientasi
PJ pokja orientasi PPDS dan PPDS dan pegawai yang
Karyawan/Petugas pegawai mengenai berkoordinasi dengan bagian diklat
keamanan dan o Bukti TOR
keselamatan
27. PJ Fre safety Bagaimana cara Penggunaan APAR menggunakan
PJ gedung menggunakan APAR metode yang disingkat dengan CARRA,
53
Karyawan/petugas yaitu:
PPDS/pengunjung
o CABUT: Cabut atau tarik pengaman
APAR
o ARAHKAN: Arahkan ujung selang
ke dasar api jaga jarak sekitar 2,5
meter
o REMAS: Remas tuas APAR
o RATAKAN: Ratakan ke arah api
dengan cara menyapu.
28 PJ Fire safety Apakah anda tahu jalur
PJ gedung evakuasi ketika terajadi
Karyawan/petugas bencana?
PPDS/pengunjung
29. PJ Gedung Apakah anda sudah Sudah, terkait dengan jadwal yang
Karyawan/petugas mendapatkan pelatihan- diberikan oleh K3RS berkoordinasi
PPDS/pengunjung pelatihan seperti APAR dengan bagian diklat
dan bencana?
30. PJ hazmal Radiologi: Bagaimana cara Bekerja sesuai prosedur dan instruksi
PJ gedung anda memastikan bahwa kerja pemakaian APD yang tepat,
Karyawan/petugas anda aman dari bahaya pengukuran paparan radiasi baik ke
PPDS radiasi? pasien pekerja dan lingkungan terjadwal
sesuai program proteksi radiasi
Tanda Peringatan:
JAM:.......S/D........
TERIMA KASIH
PJ.GEDUNG
46. Cleaning service Coba peragakan cara 1. Siapkan peralatan dan bahan pelarut
mengepel lantai? yang akan digunakan (satu unit
double bucket, 1 buah mop set,1
lembar kape, 3 unit warning
sign(caution wet floor), bahan
desinfektan, air bersih)
60
2. Kenakan sarung tangan, masker,
apron, dan sepatu boot sebelum
membuat larutan pembersih lantai.
3. Buat larutan bahan pembersih pada
ember 1 dari double bucket dengan
perbandingan sesuai dengan
ketentuan pabrik sedang ember diisi
dengan 2 air bersih 2/3 bagian
4. Ambil 2 unit warning sign dan
letakkan pada batas depan (warning
sign 1) dan batas belakang area kerja
(warnign sign ) ± 5 meter, sehingga
tidak dilalui orang saat melakukan
pengepelan
5. Khusus untuk area selasar, lobby, dan
ruang tunggu, pasang tali pembatas
yang menghubungkan kedua warning
sign (setengah area)
6. Letakkan double bucket di belakang
garis kerja pada saat pengepelan
7. Masukan kain mop ke dalam ember
larutan pembersih, peras hingga
hampir kering, agar saat pengepelan
lantai tidak terlalu basah
8. Mulailah mengepel dari baian
belakang warning sign 1 secara zig-
zag dengan gerakan mundur
9. Lakukan pengepelan separuh-separuh
area, agar orang yang lalu lalang
tidak menginjak lantai yang basah
10. Bilaslah kain pel pada ember air
bersih jika kain pel sudah agak kotor
11. Jika sudah sampai pada batas
warning sign 2, ambil warning sign 3
dan letakkan pada batas belakang
area kerja berikutnya
12. Biarkan lantai yang telah dipel
sampai kering selama ± 15-20 menit,
agar bahan desinfektan bekerja untuk
membunuh bakteri
13. Lakukan pengepelan sampai
batas warning sign 3
14. Pindahkan warning sign 1 ke
batas belakang area warning sign 3,
dan seterusnya
15. Gantilah larutan pembersih dan
air bersih pada double bucket jika
sudah terlihat keruh dan buang ke
spoelhok atau saluran buangan di
kamar mandi atau janitor
16. Kenakan sarung tangan, masker,
dan sepatu bot jika akan mengepel di
ruangan yang beresiko menularkan
penyakit
47. Cleaning service Kapan anda melakukan 1. Pada saat membuat larutan pembersih
perlindungan diri ketika APD yang digunakan: sarung tangan,
61
bekerja untuk menjaga masker, apron, dan sepatu boot
kesehatan anda dan APD 2. Pada saat mengepel ruangan/ area
apa yang dipakai? yang beresiko menularkan penyakit
(ruang rawat penyakit menular, ruang
operasi, laboratorium, toilet)
APD yang digunakan: sarung tangan,
masker, apron dan sepatu boot
3. Pada saat membuang sampah
APD yang digunakan: sarung tangan,
masker, apron dan sepatu boot
4. Pada saat menangani tumpahan bekas
infeksius
APD yang digunakan: sarung tangan,
masker, apron, dan sepatu boot
5. Pada saat menangani tumpahan bahan
sitostatika APD yang digunakan:
masker N951 lapis atau masker bedah
lapis 2, penutup kepala, kacamata
goggle, sarung tangan lapis 2,
surgical Gown atau Jumpsuit,
penutup sepatu/shoe cover
o Dokumen terkait SPO pemakaian
APD
48. Cleaning service Kapan anda melakukan 1. Setelah membuat larutan pembersih
kebersihan tangan? 2. Setelah melakukan kegiatan
pembersihan ruangan
3. Setelah membuang sampah
4. Setelah melepas sarung tangan
49. Cleaning service Bagaimana menangani 1. Amankan area tumpahan, lokalisir
tumpahan infeksius? dengan perlengkapan apapun yang
tersedia di area sekitar tumpahan
(floor sign, kursi, meja dll)
2. Pasang rambu (tanda peringatan) di
area tumpahan
3. Buka spill kit, gunakan APD
(masker, sarung tangan, gaun, tutup
kepala, penutup kaki, kaca mata
goggle)
4. Batasi penyebaran tumpahan dengan
bahan yang menyerap (tissue, kain
majun)
5. Bersihkan dan dekontaminasi area
tumpahan dengan cara:
a. Serap tumpahan dengan bahan
penyerap (tissue/ kain majun)
b. Bersihkan material tumpahan
dengan menggunakan sekop dan
sikat sampai benar-benar bersih
c. Buang bahan penyerap dan material
tumpahan ke dalam kantong kuning
d. Berikan larutan desinfektan pada
area tumpahan, biarkan selama 2
menit kemudian bersihkan dan
keringkan dengan kain majun/
tissue, lalu buang kedalam kantong
kuning
62
6. Lepaskan APD dan masukan ke
dalam kantong kuning
7. Cucilah tangan dengan sabun dan air
mengalir sampai bersih
8. Buat laporan terjadinya tumpahan
dengan menggunakan formulir
laporan insiden dan kirim ke Unit
K3RS
o Dokumen terkait: IK penanganan
tumpahan dan kebocoran B3 dan
limbah B3
50. Perawat, petugas Bagaimana menangani 1. Tutup/ lokalisir area tumpahan
farmasi dan Cleaning tumpahan obat atau limbah dengan perlengkapan apapun yang
service sitotoksik? tersedia di area sekitar
2. Kenakan APD setibanya dilokasi,
namun sebelum masuk area
tumpahan (masker N951 lapis atau
masker bedah 2 lapis, penutup kepala,
kacamata gogel, sarung tangan 2
lapis, surgical Gown atau Jumpsuit,
penutup sepatu/ shoe cover)
3. Tempatkan tanda peringatan penanda
sedang dilakukan pembersihan
tumpahan sitostatika
4. Bersihkan tumpahan menggunakan
tisu (gunakan pinset untuk memegang
tisu tersebut)
5. Jika tumpahan adalah obat serbuk,
basahi tisu sehingga mencegah
serbuk beterbangan. Gunakan sikat
plastic dan pengki jika diperlukan
untuk membersihkan serpihan kaca
6. Masukkan seluruh sampah tisu
kedalam plastik klip
7. Bersihan area tumpahan dengan
larutan antidote (basa kuat misalnya
NaOH)
8. Bilas area tumpahan dengan air,
kemudian keringkan dengan tisu
9. Masukkan seluruh plastic klip dan
pinset kedalam kantung ungu
10. Masukkan kantong ungu ke dalam
wadah safety sharp (wadah
sitotoksik) kemudian bawa wadah ke
incinerator
o Dokumen terkait: IK penanganan
tumpahan dan kebocoran B3 dan
limbah B3
51. Perawat, dan Cleaning Bagimana menangani 1. Amankan area tumpahan, lokalisir
service tumpahan mercury dengan perlengkapan apapun yang
tersedia di area sekitar tumpahan
(floor sign, kursi, meja dll)
2. Pasang rambu (tanda peringatan) di
area tumpahan
3. Lepaskan seluruh perhiasan atau
asesoris yang menempel di
63
pergelangan tangan
4. Buka spill kit, gunakan APD
(masker, sarung tangan, kaca mata
goggle)
5. Bersihkan dan dekontaminasi area
tumpahan dengan cara:
a. Kumpulkan butiran mercury dan
pecahan mercury dengan
menggunakan 2 card board (satu
dipegang dangan tangan kiri dan
satu lagi dipegang dengan tangan
kanan) lalu masukkan ke dalam
plastik klip
b. Masukan card board ke dalam
plastik klip
c. Ambil syringe dan hisap mercury
dengan syringe
d. Masukan dengan hati-hati ke
dalam tube tahan bocor, tutup
rapat-rapat
e. Masukan syringe ke dalam plastik
klip
f. Ambil sisa-sisa mercury yang
tidak tersedot oleh syringe dengan
menggunakan surgical tape
g. Masukan surgical tape ke dalam
plastik klip
h. Masukan tube ke dalam plastic
klip
6. Lepaskan sarung tangan dan masker
lalu masukan ke dalam plastik klip
7. Lepaskan kaca mata gogle dan
masukan ke dalam plastik klip bila
terkena percikan mercury
8. Tutup rapat plastik klip
9. Masukan plastik klip ke dalam plastik
klip yang lainnya
10. Tutup rapat plastik klip dan simpan
sementara di ruang untuk diserahkan
ke Unit Sanitasi dan Lingkungan
11. Cucilah tangan dengan sabun dan air
mengalir sampai bersih
12. Buat laporan terjadinya tumpahan
dengan menggunakan formulir
laporan insiden dan kirim ke Unit
K3RS
o Dokumen terkait: IK penanganan
tumpahan dan kebocoran B3 dan
limbah B3
52. Perawat, dan Cleaning Bagaimana menangani 1. Amankan area tumpahan, lokalisir
service tumpahan bahan kimia dengan perlengkapan apapun yang
tersedia di area sekitar tumpahan
(floor sign, kursi, meja dll)
2. Pasang rambu (tanda peringatan) di
area tumpahan
3. Buka spill kit, gunakan APD
64
(masker, sarung tangan, gaun, tutup
kepala, penutup kaki, kaca mata
gogel)
4. Hentikan tumpahan dengan
mengangkat kemasan bahan
berbahaya dan tutup segera tumpahan
tersebut
5. Cegah tumpahan agar tidak masuk ke
dalam saluran air hujan, saluran air
limbah, reservoar air bersih dan tanah
atau batasi penyebaran tumpahan
dengan dengan bahan yang menyerap
(absorben, kain majun)
6. Identifikasi jenis tumpahan dengan
cara melihat label dan simbol yang
ada di kemasan bahan berbahaya
7. Batasi penyebaran tumpahan dengan
bahan yang menyerap (tissue, kain
majun)
8. Bersihkan dan dekontaminasi/
netralisir area tumpahan dengan cara:
a. Material asam/ basa
1) Serap tumpahan dengan bahan
penyerap (absorben/kain majun)
2) Bersihkan material tumpahan
dengan menggunakan sekop
dan sikat sampai benar-benar
bersih
3) Buang bahan penyerap dan
material tumpahan ke dalam
kantong bening/ coklat
4) Berikan sedikit air pada area
tumpahan kemudian bersihkan
dan keringkan dengan kain
majun/ tissue, lalu buang ke
dalam kantong bening/ coklat
b. Material yang mudah terbakar:
1) Taburi area tumpahan dengan
media penyerap seperti pasir
atau tanah diatom
2) Matikan semua sumber api
3) Bersihkan material tumpahan
dengan menggunakan sekop
dan sapu sampai benar-benar
bersih
4) Buang bahan penyerap dan
material tumpahan ke dalam
kantong bening/ coklat
c. Material berbentuk serbuk
1) Basahi bahan penyerap
(absorben/ tisu/ kain majun)
dengan air
2) Tutupi area tumpahan dengan
bahan penyerap basah
3) Bersihkan material tumpahan
dengan menggunakan sekop
65
dan sapu sampai benar-benar
bersih
4) Buang bahan penyerap dan
material tumpahan ke dalam
kantong bening/ coklat
9. Lepaskan APD dan masukan ke
dalam kantong kuning
10. Cucilah tangan dengan sabun dan air
mengalir sampai bersih
11. Buat laporan terjadinya tumpahan
dengan menggunakan formulir
laporan insiden dan kirim ke Unit
K3RS
53. Bagian Teknik/ petugas Have you received any We have received training from the
teknik untuk lain special training from the vendor/ distributor/ installation
Hospital for managing the technician of the equipment. They have
high end equipment? certified and trained us in the basic
maintenance and repairing of the
equipment
Organizing:
1. Mengadakan rapat koordinasi dengan
HN & HO tentang managemen ruang
rawat setiap bulan
2. Melakukan validasi rencana mutasi,
rotasi, promosi, cuti dan mengajukan
kenaikan pangkat perawat
3. Mengikuti evening report &
menginformasikan ke subordinatnya
4. Menghadiri pertemuan kasus sulit
yang terjadi di unit kerjanya
5. Melaksanakan Manager Of Duty
Corporate (MODC)
Supervision:
1. Melakukan supervise terhadap
pelaksanaan asuhan keperawatan
2. Melakukan supervisi & bimbingan
kepada HN, NO, PP, dan PA
3. Melakukan supervisi terhadap penata
rekening
4. Melakukan supervisi pelaksanaan
praktek mahasiswa
5. Melakukan koordinasi dengan HN &
NO tentang penilaian kinerja PP &
PA
Monitoring:
1. Memonitor pelaksanaan Clinical
67
Pathway
2. Melakukan monitoring dokumentasi
asuhan keperawatan
3. Memonitor ketersediaan alat
kesehatan dan berfungsi baik
4. Memonitor kegiatan HN, NO, PP,
PA, POS dan piñata rekening
5. Memonitor kebersihan & kerapihan
ruang rawat (5R)
Evaluating:
1. Melakukan evaluasi mutu askep
2. Melakukan evaluasi kepuasan pasien
3. Melakukan evaluasi kepuasan
karyawan
4. Melakukan evaluasi keselamatan
pasien
5. Melakukan evaluasi “bed
Management”
6. Melakukan evaluasi kinerja HN &
NO per bulan
7. Rekapitulasi data dashboard Gedung
A
8. Rekapitulasi data KPI
9. Melakukan evaluasi bimbingan
mahasiswa
10. Melakukan evaluasi BOR, ALOS,
TOI, BTO, NDR, dan GDR setiap
tahun
11. Membuat rekapitulasi laporan harian,
bulanan, tahunan indikator mutu
Organizing:
1. Memimpin pre-conference
2. Melakukan orientasi perawat baru,
mahasiswa baru (PPDS, Kedokteran
Umum, keperawatan dan kebidanan
3. Melakukan mutasi, rotasi, promosi,
cuti dan mengajukan kenaikan
pangkat perawat bersama NO
4. Melakukan koordinasi untuk
pertemuan ilmiah secara berkala.
5. Mengikuti evening report &
menginformasikan ke subordinatnya
6. Menghadiri pertemuan kasus sulit
68
yang terjadi di unit kerjanya
7. Melaksanakan MODC
Supervision:
1. Melakukan supervisi terhadap
pelaksanaan asuhan keperawatan di
unit kerjanya
2. Supervisi & bimbingan kepada PP,
PA dan mahasiswa
3. Melakukan koordinasi dengan Nurse
Officer tentang pelaksanaan
penilaian kinerja yang berhubungan
dengan remunerasi dan penilaian
usulan angka kredit seluruh pegawai
di unit kerjanya
Monitoring:
1. Memonitor pelaksanaan Clinical
Pathway
2. Melakukan monitoring dokumentasi
asuhan keperawatan yang dilakukan
PP dan PA
3. Memonitor kebersihan & kerapihan
ruang rawat (5 R)
Evaluating:
1. Melaksanakan evaluasi mutu askep
2. Melakukan evaluasi kinerja PP & PA
setiap bulan
3. Melakukan evaluasi kepuasan pasien
4. Melakukan evaluasi kepuasan
karyawan
5. Melakukan evaluasi keselamatan
pasien
6. Membuat laporan harian, bulanan,
tahunan indicator mutu
Organizing:
1. Koordinasikan kegiatan konsul atau
kegiatan keluar ruang rawat lain
2. Kesinambungan askep pasien dari
masuk ruang rawat hingga keluar
rumah sakit
3. Komunikasikan dan koordinasikan
dengan anggota tim lain, dokter, tim
69
terapis, ahli gizi, dll
Monitoring:
1. Memonitor & membimbing PA
melakukan intervensi keperawatan
(pemenuhan oksigen, nutrisi,
eliminasi, mobilisasi, perawatan
luka, dsb)
2. Memonitor ketepatan daftar terapi
3. Memonitor dan melengkapi
dokumentasi keperawatan
71
MKI (Manajemen Komunikasi dan Informasi)
72
Bagaimana cara memilah/ IK Input data ke JCI dashboard.
mengolah data dashboard
dari unit terkecil? Apakah
ada pengaturan data yang
lebih simpel? Dashboard
adalah kumpulan data dari
unit, apakah ada prosedur
pemasukan datanya?
10. Bagi Pemasaran Bagaimana evaluasi Jika evaluasi dilakukan kepada pasien,
prosedur komunikasi? bisa menggunakan metode wawancara,
apakah pasien mengerti mengenai
informasi yang sudah diberikan kepada
pasien atau belum. Dari hasil tersebut,
bisa kita gunakan untuk media informasi
selanjutnya.
11. Perencanaan Tipe informasi yang Kepala Departemen dan Korporat sudah
termasuk rahasia/ punya daftar data-data yang termasuk
confidential? confidential tersebut. Pegawai yang akan
mengakses data harus mempunyai
authorized dari kepala departemen atau
atasan.
12. Bagian administrasi Bagaimana kebijakan Sudah ada kebijakan yaitu SK Pedoman
untuk membuat kebijakan? Pemberlakuan Kebijakan Standar
Prosedur Operasional dan Instruksi
Kerja di RSUD Ratu Zalecha.
13. Bagian administrasi Kebijakan untuk dokumen Sudah dijelaskan dalam SPO penarikan
dan formulir yang sudah dokumen internal yang tidak berlaku
tidak terpakai? (absolut).
Dokumen yang sudah tidak berlaku
ditarik dari peredaran dengan
melampirkan persetujuan dari pembuat
dokumen tersebut.
14. Bagian administrasi Berapa lama waktu untuk Waktu penyimpanan untuk informasi
penyimpanan data dan rekam medik adalah 5 tahun. SK
informasi (informasi medis Pengelolaan Rekam Medis.
dan non medis)? Prosesnya (Rekam Medis):
1. Dilakukan penyeleksian dokumen
rekam medis yang sudah lama
2. Dokumen tersebut disimpan terpisah
dari dokumen yang masih dipakai
3. Dimusnahkan
Untuk Dokumen no medis belum ada
kebijakan.
73
sasarannya? organisasi lainnya di luar RSUD Ratu
Zalecha sudah memiliki prosedur
komunikasi khusus.
2. Bagian Pemasaran, Apakah sudah ada Sudah ada metode komunikasi
Perawat & Dokter prosedur komunikasi identifikasi pasien-pasien yang berada
dengan pasien? tidak pada tempatnya. Sudah ada SPO
nya sering juga dilakukan ronde oleh
pihak keamanan, dan perawat.
3. Bagian UPPJ Bagaimana prosedur File terkait:
komunikasi dengan Administrasi pelayanan 24 jam di UGD
Jamkesmas bagi peserta Jamkesmas SPO UPPJ.
(pengelolanya)?
4. Bagian Pemasaran Bagaimana cara menilai Menggunakan kuisioner yang disebarkan
seberapa efektif metode kepada pasien.
komunikasi dengan
menggunakan buku, leaflet
dan juga customer service?
5. Bagian Pemasaran Bagaimana menyampaikan Diadakan pertemuan berkala yang
apa yang dibutuhkan oleh dilaksanakan antara RSAS dengan
RSUD Ratu Zalecha penjamin, dan sudah diatur jadwalnya
kepada penjamin? untuk tiap penjamin yang ada di masing-
masing daerah. Sudah ada KSO yang
mengatur jadwal, materi, tempat yang
diatur tetapi belum diatur dalam SPO.
6. Seluruh staf Apakah ada prosedur RSUD Ratu Zalecha memiliki Buku
singkatan-singkatan yang Standar Singkatan RSUD Ratu Zalecha,
dipakai dan yang tidak didalamnya ada singkatan yang boleh
dipakai di dalam buku dan tidak boleh dipakai. Bila tidak ada
daftar singkatan RSUD dalam Buku Standar Singkatan berarti
Ratu Zalecha? kata tersebut tidak boleh disingkat.
7. Bagian Administrasi Bagaimana kebijakan Sudah ada SK kebijakan dari Bagian
mengenai pengelolaan Administrasi.
dokumen mulai dari
penyusunan, penyebaran,
dan penarikan dokumen
yang sudah tidak dipakai
lagi?
8. Unit Rekam Medis Mengenai evaluasi rekam Sudah ada SPO monitoring rekam medis.
medis yang dikaitkan Sudah ada form monitoringnya.
dengan penggunaan
singkatan yang terstandar.
Bagaimana prosedur
evaluasi yang dipakai di
rekam medis?
9. Ketua KMKK, PIC Indikator JCI sudah masuk Ada penanggung jawab pengumpul data
Pengumpul Data Unit dalam JCI dashboard dari pada tiap-tiap unit kerja, sudah ada IK
Kerja tiap-tiap unit kerja. dan validasi data (QPS).
Bagaimana cara memilah/ IK Input data ke JCI dashboard.
mengolah data dashboard
dari unit terkecil? Apakah
ada pengaturan data yang
lebih simpel? Dashboard
adalah kumpulan data dari
unit, apakah ada prosedur
pemasukan datanya?
74
10. Bagi Pemasaran Bagaimana evaluasi Jika evaluasi dilakukan kepada pasien,
prosedur komunikasi? bisa menggunakan metode wawancara,
apakah pasien mengerti mengenai
informasi yang sudah diberikan kepada
pasien atau belum. Dari hasil tersebut,
bisa kita gunakan untuk media informasi
selanjutnya.
11. Perencanaan Tipe informasi yang Kepala Departemen dan Korporat sudah
termasuk rahasia/ punya daftar data-data yang termasuk
confidential? confidential tersebut. Pegawai yang akan
mengakses data harus mempunyai
authorized dari kepala departemen atau
atasan.
12. Bagian administrasi Bagaimana kebijakan Sudah ada kebijakan yaitu SK Pedoman
untuk membuat kebijakan? Pemberlakuan Kebijakan Standar
Prosedur Operasional dan Instruksi Kerja
di RSUD Ratu Zalecha.
13. Bagian administrasi Kebijakan untuk dokumen Sudah dijelaskan dalam SPO penarikan
dan formulir yang sudah dokumen internal yang tidak berlaku
tidak terpakai? (absolut).
Dokumen yang sudah tidak berlaku
ditarik dari peredaran dengan
melampirkan persetujuan dari pembuat
dokumen tersebut.
14. Bagian administrasi Berapa lama waktu untuk Waktu penyimpanan untuk informasi
penyimpanan data dan rekam medik adalah 5 tahun. SK
informasi (informasi medis Pengelolaan Rekam Medis.
dan non medis)? Prosesnya (Rekam Medis):
1. Dilakukan penyeleksian
dokumen rekam medis yang
sudah lama
2. Dokumen tersebut disimpan
terpisah dari dokumen yang
masih dipakai
3. Dimusnahkan
Untuk Dokumen no medis belum ada
kebijakan.
75
medik yang lama ke Bagian Rekam
Medik. Jika status rekam medik yang
lama juga tidak ada maka kita minta
PPDS dan Anestehetis mengunjungi
pasien untuk melakukan pengkajian
kesiapan operasi. Dengan demikian maka
dapat diketahui apakah pasien siap atau
tidak untuk dioperasi.
2. Perawat Bagaimana anda - Kita mengecek rekam medis pasien
mempersiapkan pasien dan mengkonfirmasi waktu
yang akan dipindahkan ke pelaksanaan operasi sesuai instruksi
OK? anasthetif.
- Pasien dimandikan dengan disinfektan
pada pagi hari
- Semua formulir rekam medik yang
dibutuhkan; formulir ceklis
keperawatan pra operasi dan formulir
transfer pasien antar ruang diatur dan
dilampirkan ke status pasien.
- Tergantung kondisi pasien, perawat
mengantarkan pasien ke OK.
- Serah terima pasien dilakukan dengan
staf keperawatan dari OK.
3. Perawat OK Bisakah anda menjelaskan Pasien dibawa ke OK oleh perawat atau
proses serah terima pasien Transporter. Kami mengkonfirmasi
dari ruang rawat ke OK? jadwal pasien dengan perawat bangsal
sebelum pasien dipindahkan ke OK.
Ketika pasien tiba kami memeriksa
transfer Formulir pasien untuk
mengetahui kondisi pasien. Perawat
memberitahu kita jika ada instruksi
khusus bagi pasien. Kami juga melakukan
serah terima pasien dengan bantuan
Ceklis Formulir Keperawatan Pra
Operasi.
4. Dokter OK Proses apa yang ada di SKP 4 keselamatan operasi yang meliputi
tempat anda untuk proses:
memastikan operasi yang
benar dilakukan pada - Sign in, pembacaan dan pengisian
pasien yang benar? formulir sign in yang dilakukan
sebelum pasien dianestesi di holding
area
- Time out, dilakukan di ruang operasi
sesaat sebelum insisi pasien operasi
- Sign out, setelah operasi selesai (dapat
dilakukan di recovery room).
Proses sign in, time out dan sign out ini
dipandu oleh perawat sirkuler dan
diikuti oleh operator, dokter anestesi,
perawat.
Dokumentasi prosedur ini disimpan
dalam form checklist keselamatan
operasi tindakan invasif.
SPO Keselamatan Operasi dan
Checklist Keselamatan Operasi.
5. Dokter & perawat OK Seberapa sering anda Dilakukan dengan frekuensi setiap 5
76
dan Ruang Pulih melakukan monitoring menit.
terhadap pasien yang
mendapatkan prosedur SPO Pemantauan Selama Anestesi dan
sedasi dalam? Sedasi
6. Dokter & perawat OK Seberapa sering anda SPO Layanan Anestesi
dan Ruang Pulih melakukan monitoring - Setelah pembedahan selesai,
terhadap pasien yang kedalaman anestesi tetap dipantau dan
mendapatkan anestesi dicatat di status anestesi.
umum dalam untuk - Sebelum dipindahkan ke ruang pulih,
operasi? kondisi pasien dievaluasi lagi
- Jika pasien belum sadar setibanya di
ruanng pulih maka di pantau dengan
lebih ketat oleh staf ruang pulih
- DPJP Anestesiologi atau PPDS
mengidentifikasi keadaan pasien bila
terjadi keadaan anestesi yang
berkepanjangan akibat komplikasi atau
pemulihan anestesi yang lambat.
- Setiap pasien pasca anestesi
diobservasi di ruang pulih dan dinilai
secara periodik menggunakan kriteria
skor Aldrette.
- Semua proses pasca anestesi harus
terdokumentasi dan dimasukkan dalam
rekam medis pasien.
Pemantauan dilakukan dengan
frekuensi setiap 5 menit.
SPO Pemantauan Selama Anestesi dan
Sedasi
7. Ruang Pulih, Ruang Apa saja kriteria SPO Perhitungan Skor Aldrette
Operasi, ODC pemulangan pasien
setelah operasi - Kriteria pengeluaran pasien yang
pembedahan? dipakai adalah skor Aldrette yang
terdapat di status anesthesia halaman 4
dan catatan keperawatan intra dan
pasca operatif halaman 4.
- Penilaian skor Aldrette dilakukan
dengan pemantauan 5 parameter yaitu
aktivitas, pernafasan, sirkulasi,
kesadaran dan saturasi oksigen.
- Dari setiap parameter tersebut
diberikan skor 0-2
- Semua skor parameter dijumlahkan
- Bila skor Aldrette > 8 maka pasien
dapat dipindahkan ke ruang rawat.
- Pemantauan terhadap skor Aldrette
dilakukan secara periodik setiap 15
menit.
- Pemantauan skor Aldrette di ruang
pulih dilakukan maksimal 6 jam.
- Rasio antara perawat ruang pulih
dengan pasien disesuaikan dengan
kondisi pasien:
- Jika pasien sadar = 1:2
- Jika pasien sudah ke tahap persiapan
pulang = 1:4
77
- Semua kondisi pasien pasca operasi
harus diinformasikan kepada keluarga
pasien.
- DPJP atau peserta anestesiologi yang
bertugas di ruang pulih mengisi dan
menandatangani kriteria skor Aldrette
yang terdapat di status anesthesia
halaman 4 dan catatan keperawatan
intra dan pasca operatif halaman 4.
8. Ruang Pulih, Ruang Dimana anda mencatat - Dokter anestesi mencatat instruksi di
Operasi, ODC instruksi pasca operasi catatan anestesi
untuk pasien? - Dokter bedah akan mencatat di laporan
pembedahan.
- Dokter di ruang pulih akan mencatat di
formulir transfer pasien antar ruang
untuk keseluruhan instruksi perawatan
pasien di ruang rawat.
9. Kepala Departemen Bagaimana anda Pelayanan sedasi sedang dan berat di
Anestesi mengelola pelayanan rumah sakit dibatasi hanya pada kamar
sedasi dalam dan sedasi operasi saja. Ada ronde rutin/ penemuan
sedang di area berbeda di dengan Kepala departemen untuk
rumah sakit? menjamin keselamatan pasien selama
operasi. DPJP untuk operasi ini
bertanggung jawab atas pasien selama
operasi dan dia melayani pasien dengan
bantuan perawat yang telah dilatih secara
khusus. DPJP yang menyediakan layanan
sedasi telah diberi hak istimewa klinis
untuk sedasi.
5. Bagaimana Cara Orang yang sedang dalam tahap HIV tidak bisa kita kenali. Mereka
Mengetahui Status tampak sehat dan tidak menunjukkan gejala penyakit apapun. Status
HIV? terinfeksi HIV hanya dapat diketahui setelah mengikuti test HIV yang
disertai konseling.
6. Apa yang dimaksud Layanan tes HIV dan konseling ini disebut sebagai VCT (Voluntary
dengan tes HIV? Counseling and Testing). Tes HIV biasanya berupa tes darah untuk
memastikan adanya antibodi HIV di dalam sampel darah. Tes HIV
bersifat sukarela dan rahasia. Sebelum melakukan tes HIV akan
dilakukan konseling untuk mengetahui tingkat risiko infeksi dan
perilaku selama ini dan bagaimana nantinya harus bersikap setelah
mengetahui hasil tes HIV. Untuk tes cepat dapat juga digunakan tes
usapan selaput lendir mulut (Oraquick).
7. Apakah ada Terinfeksi HIV bukanlah vonis mati. AIDS dapat dicegah dengan
pengobatan untuk pengobatan antiretroviral atau ARV. Pengobatan ARV menekan laju
HIV dan AIDS perkembangan virus HIV di dalam tubuh sehingga orang dengan infeksi
HIV dapat kembali kembali “sehat” atau “bebas gejala”. Namun virus
HIV masih ada di dalam tubuhnya dan tetap bisa menularkan pada
orang lain.
8. Apakah orang yang Risiko penularan kepada pasangan melalui hubungan seksual dapat
terinfeksi HIV boleh dicegah dengan penggunaan kondom. Pengobatan denngan ARV juga
berkeluarga dan dapat menekan pertumbuhan virus HIV dalam tubuh manusia sampai
memilki keturunan? ke batas yang tidak terdeteksi sehingga risiko penularan ke pasangan
dapat dikurangi, namun harus tetap menggunakan kondom.
Orang yang telah terinfeksi HIV bahkan tetap dapat memiliki keturunan
dengan aman. Melalui program Pencegahan Penularan HIV dari ibu ke
anak (PPIA/ PMTCT), penularan HIV dari ibu ke anak saat kehamilan,
melahirkan dan menyusui dapat dikurangi sampai 0%. Calon orang tua
dapat menekan risiko penularan pada anak dengan mengetahui status
HIV sejak dini.
9. Apakah orang yang Anda tidak perlu menghindari orang yang telah terinfeksi HIV.
terinfeksi HIV perlu Penularan HIV terjadi melalui cara-cara yang spesifik. Berinteraksi
79
dihindari? sosial dengan orang yang telah terinfeksi HIV tidak menyebabkan
penularan HIV.
10. Adakah keterkaitan Infeksi Menular Seksual atau IMS adalah infeksi yang ditularkan
infeksi dan Infeksi melalui hubungan seksual baik melalui vagina, anus atau mulut. Orang
Menular Seksual yang mengidap IMS memilki risiko yang lebih besar untuk terinfeksi
HIV. Perlukaan pada kelamin karena adanya IMS dapat mempermudah
seseorang tertular HIV saat berhubungan seks tanpa pengaman.
11. Apa saja media - Aliran darah, bisa berbentuk luka
penularan HIV? - Cairan sperma
- Cairan vagina
3. Kode darurat
Hal-hal yang perlu Kode Simbol Panggilan Darurat
diwaspadai
Kebakaran Merah -
80
Orang yang Abu-abu -
membahayakan
81