Anda di halaman 1dari 3

KSM ANESTESIOLOGI dan TERAPI INTENSIF

RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA


Jl. Menteri Empat , Martapura Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan

Nomor : 01/KSM-Anestesiologi/VIII/2020 Martapura, 14 Agustus 2020


Perihal : Tanggapan surat edaran direktur
mengenai Rapid Test SARS-COV2
Lampiran :-

Kepada Yth.
Direktur RSUD Ratu Zalecha
Martapura
di-
Tempat

Dengan Hormat,

Menanggapi Surat Edaran dari Direktur RSUD Ratu Zalecha Martapura Nomor :

445.1/1072/RAZA tanggal 11 Agustus 2020 tentang skrining pasien suspek Covid-19 yang

menindaklanjuti KMK RI Nomor HK.01.07/Menkes/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan

dan Pengendalian COVID 19, dimana Rapid Test tidak digunakan lagi untuk diagnostik tetapi

dapat digunakan untuk screening pada populasi spesifik dan situasi khusus serta untuk

penguatan pelacakan kontak. Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka dari KSM

Anestesiologi dan Terapi Intensif RSUD Ratu Zalecha Martapura menanggapi dengan usulan

sebagai berikut :

1. Selama pandemi COVID 19 belum dinyatakan berakhir maka kami tetap mewajibkan

pemeriksaan Rapid Test SARS-COV2 pada semua pasien yang akan menjalani

tindakan operasi baik elektif maupun emergency (CITO) di Instalasi Bedah Sentral

RSUD Ratu Zalecha Martapura dan pasien yang akan menjalani perawatan

intensif di ICU RSUD Ratu Zalecha Martapura. Kami menganggap pasien yang akan

menjalani operasi baik elektif maupun CITO dan pasien yang akan menjalani perawatan

intensif di ICU merupakan bagian dari populasi spesifik sehingga membutuhkan


screening COVID-19 mengingat resiko penularan COVID-19 yang sangat besar karena

adanya tindakan invasif yang dilakukan baik di IBS maupun di ICU yang dapat

menimbulkan aerosol sehingga dapat membahayakan personil IBS ataupun ICU dan juga

dapat membahayakan pasien lainnya dalam satu ruangan yang tidak menderita COVID-

19.

2. Apabila tidak ada pemeriksaan Rapid Test SARS-COV2 untuk pasien yang akan

menjalankan operasi baik elektif maupun emergency (CITO) maka akan dilakukan

penundaan operasi atau jika perlu pasien akan dirujuk ke fasilitas kesehatan

rujukan lainnya.

3. Apabila tidak ada pemeriksaan Rapid Test SARS-COV2 untuk pasien yang akan

menjalani perawatan intensif di ICU maka pasien akan langsung dirujuk ke fasilitas

kesehatan rujukan lain.

4. Kamar operasi khusus COVID-19 bukan kamar operasi emergency. Kamar operasi

khusus COVID-19 hanya digunakan untuk pasien yang sudah terkonfirmasi Rapid

Test SARS-COV2 reaktif dan pasien dengan hasil Swab positif.

5. Selama belum tersedia pemeriksaan diagnostik lainnya selain Rapid Test SARS-COV2

yang dapat memberikan hasil pemeriksaan yang lebih cepat dalam mendiagnosa COVID-

19 seperti pemeriksaan swab test RT-PCR COVID-19 atau TCM maka kami meminta

untuk tetap disediakan Rapid Test SARS-COV2 sebagai screening untuk pasien

yang akan menjalani operasi baik elektif maupun emergency (CITO) dan pasien

yang akan menjalani perawatan intensif di ruang ICU.

6. Mengharapkan RSUD Ratu Zalecha ataupun pemerintah Kab. Banjar mengusahakan

tersedianya alat diagnostik mandiri yang lebih spesifik dengan hasil pemeriksaan

yang lebih cepat untuk COVID-19 yaitu dengan menggunakan swab test RT-PCR

atau TCM agar kami dapat mengikuti KMK RI Nomor HK.01.07/Menkes/413/2020

agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat kab. Banjar dan

memberikan jaminan keamanan kepada personil RSUD Ratu Zalecha dalam

menjalankan tugas dan kewajibannya.


Demikian surat tanggapan dan usulan ini kami sampaikan semoga menjadi pertimbangan

pelayanan RSUD Ratu Zalecha Martapura di masa Pandemi COVID-19, atas perhatian dan

kerjasamanya kami ucapkan Terimakasih

Martapura, 14 Agustus 2020


Hormat Kami,
Ketua KSM Anestesiologi dan
Terapi Intensif

dr. Ranata Agrianto, SpAn.


NIP. 19640415 199011 1 001

Mengetahui Anggota KSM Anestesiologi dan Terapi Intensif

1. dr. Datu Abdul Rahman Hakim, SpAn.


(NIP. 19860327 201903 1 008)

Tembusan :
Ketua Komite medik RSUD Ratu Zalecha

Anda mungkin juga menyukai