SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah satu syarat
untuk mencapai Gelar
Sarjana Manajemen
Disusun Oleh :
NPM : 19.603021.00071
JURUSAN : MANAJEMEN
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TULUNGAGUNG
2023
LEMBAR PENGESAHAN
Disetujui
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Disetujui
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Mengetahui
Dekan
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal Juni 2023 dan
dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.
1. .................................................
2. .................................................
3. .................................................
……………, SE., MM
NIDN. ……………….
SURAT PERNYATAAN
Apabila dikemudian hari terbukti tidak sesuai dengan pernyataan diatas, maka
saya bersedia mempertanggungjawabkan.
Materai
Rp. 6.000
Halaman
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………… 1
1.2 Permasalahan ………………………………….. 5
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ……………… 6
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
perusahaan yang tergabung dalam Sarana Steel Group, grup perusahaan yang
Melemahnya harga baja juga membuat perusahaan memasang target bisnis yang
Rp 1,2 triliun.
berorientasi pada pencarian laba yang optimal sekaligus menjadi salah satu
dari dunia usaha, baik yang bergerak dalam bidang apapun.Suatu perusahaan
pemberian jasa pada umumnya mempunyai tujuan yang sama bila ditinjau
dari segi fungsi keuangan yaitu untuk mencapai laba yang maksimal.
analisa dan ramalan tingkat laba yang akan diperoleh. Tetapi dalam praktek
produk baja impor khususnya dari Tiongkok. Hal ini mengingat baja dari
Tiongkok memiliki harga yang lebih murah dari baja domestik. Menyikapi
Pendekatan ini bertujuan agar karyawan dan Perseroan dapat tetap melakukan
operasional usaha dan produksi produkproduk baja kami tetap berjalan dengan
lancar. Dalam menghadapi ketatnya persaingan dalam industri baja. Kinerja Tahun
2021 langkah-langkah strategis yang kami tempuh di tahun 2021 terbukti mampu
mencatat kenaikan dalam penjualan bersih sebesar 14,1% dari Rp1,20 triliun di
tahun 2020 menjadi Rp1,37 triliun. Penjualan yang dihasilkan oleh Perseroan
pada tahun 2021 merupakan kontribusi dari penjualan Saranalum (BjLAS) sebesar
fokus penjualan Perseroan pada lini produk yang dinilai paling menguntungkan,
dimana pada tahun 2021 penjualan bersih Saranalum mengalami peningkatan
sebesar 26,2% dari Rp 981,56 miliar di tahun 2020 menjadi menjadi Rp 1,24
triliun miliar Jumlah Aset Jumlah aset Perseroan per tanggal 31 Desember 2021
tercatat sebesar Rp726,17 miliar, lebih rendah 4,5% atau Rp34,25 miliar
dibandingkan dengan posisi yang sama tahun 2020 sebesar Rp760,42 miliar.
Penurunan ini terdiri dari penurunan aset lancar dan aset tidak lancar Aset tidak
usaha di bidang swasta yang merupakan salah satu sektor yang turut memegang
peranan penting dalam pembangunan, dan salah satu bagian yang tak terpisahkan
Investasi PT. Sarana Central Bajatama Tbk. agar dapat berkembang dengan
atau tidak, yang harus ditinjau kelayakan usahanya, di samping itu perusahaan
perlu memperhatikan resiko yang akan ditanggung resiko itu perusahaan apabila
usaha masih merupakan political will yang urgen untuk memotivasi jalannya
keberhasilan kegiatan. Sejalan dengan konsep tersebut, maka dalam dunia usaha
memperluas usaha perlu adanya bantuan dari pihak investor, perusahaan ini
baja lapis seng (BjLS), Baja Lapis Seng Aluminium (BjLAS) Saranalume, dan
baja lapis warna Saranacolor., hal inilah yang penulis untuk mengadakan
penelitian pada PT. Sarana Central Bajatama Tbk. dengan judul “Analisis
Bajatama Tbk.
1.2. Permasalahan
1). Kas memiliki peranan krusial untuk menjaga operasional perusahaan berjalan
dengan baik.
2). Kas menjaga perusahaan tetap likuid dan mencegah perusahaan dari
3) Investasi aktiva tetap yang cukup besar , perlu kajian dampak terhadap laba
Bajatama Tbk. Apa dapat meningkatkan laba secara signifikan dari tahun ke
tahun?”
pengelolaan kas pada PT. Sarana Central Bajatama Tbk untuk menilai
penambahan aset pada PT. Sarana Central Bajatama Tbk dapat meningkatkan
laba secara signifikan dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2021 ?”
1.2.4 Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan penelitian
PT. Sarana Central Bajatama Tbk dapat meningkatkan laba secara signifikan dari
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diangkat penulis pada penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagi Perusahaan
2. Bagi Peneliti
Bajatama Tbk
3.
4. Penelitian Selanjutnya
TINJAUAN PUSTAKA
investasi dimasa depan dengan periode jangka waktu yang cukup lama, maka
ekonomi. Definisi investasi oleh Anthony dan James S. Reece dalam bukunya
penanaman investasi yang berupa dana, yang biasanya disebut modal, maka
waktu prosentase yang dianalisa pada tingkat perputaranya, maka uang yang
telah tertanam akan diharapkan pada masa yang akan datang. Sedangkan
modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu
bertujuan untuk meningkatkan investasi baik domestik ataupun modal asing. Hal
ini dilakukan oleh pemerintah sebab kegiatan investasi akan mendorong pula
modal yang ditanamkan dalam arti sempit berupa proyek tertentu baik bersifat
fisik atau pun non fisik, seperti proyek pendirian pabrik, jalan, jembatan,
itu meliputi semua dana (modal) yang tertanam dalam suatu perusahaan atau
proyek untuk ditanamkan pada harta lancar (current assets) dalam jangka waktu
investasi. Hal ini yang merupakan salah satu faktor produksi, untuk langkah-
langkah penanaman modal. Proyek ini sendiri dapat bersifat baru sama sekali,
atau perluasan proyek yang ada agar tujuan dari pada proyek dapat dicapai
pengetahuannya/ keahliannya.
aktiva tetap pada perusahaan, maka neraca sebelah kiri bahwa suatu kegiatan/
ditenamkan dengan harapan yang sama investasi aktiva lancar. Perputaran dana
yang tertanam pada kedua aktiva itu adalah berbeda, yaitu investasi dalam aktiva
lancar itu dapat diharapkan dalam waktu singkat dapat diharapkan hasil yang
dicapai, atau usaha yang secara sekaligus. Kalau investasi aktiva tetap dana yang
depresiasi.
waktu jangka panjang terhadap tingkat profitabilitas itu. Hal itu menentukan
dengan harapan masa depan akan mencerminkan dan tujuan tertentu sebagai
berikut investasi adalah mempunyai pengertian secara luas, terutama bila
dikaitkan dengan suatu kegiatan pasar modal yang sekarang. Pada setiap
dalam kepastian sistem produksi atau dengan kata lain peningkatan assets
disertai dengan alat teknologi dan peralatan, pabrik/ gedung atau tanah utuk
umum, bahwa pada pembicaraan disini dibatasi pada investasi assets capital
yaitu :
a. Investasi baru
b. Investasi nasionalisasi
c. Investasi perluasan
d. Investasi modernisasi
e. Investasi diversifikasi
1. Jenis Investasi
1). Investasi dalam bentuk asset riil (real assets), dalah investasi dalam bentuk
aktiva berwujud fisik, seperti emas, batu mulia, dan lain sebagainya.
securities financial assets), adalah investasi dalam bentuk surat surat berharga
yang pada dasarnya merupakan klaim atas aktiva rill yang diawasi oleh suatu
Melihat jenis investasi yang telah disebutkan diatas ada juga jenis investasi yang
dilakukan pada sebuah institusi atau perusahaan dalam rangka pemilikan atas
langsung dalam suatu institusi atau perusahaan tertentu yang secara resmi telah
capital again.
deviden seperti halnya dalam investasi langsung serta capital again atau hasil
Dilihat dari segi jangka waktunya, investasi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
bahwa resiko investasi merupakan suatu kemungkinan yang terdiri dari berbagai
pada suatu instrument investasi tertentu atau dengan kata lain, merupakan faktor-
Semua jenis investasi selalu punya resiko, tidak ada investasi yang bebas resiko,
resiko selalu melekat pada tiap investasi besar atau kecil dan juga dapat
dikatakan bahwa hasil yang tinggi resikonya juga tinggi sehingga diperlukan
pemahaman atas resiko yang berkaitan dengan alternatif sarana investasi yang
makroekonomi.
beli)
suku bunga.
Dikaitkan dengan kondisi sosial yang terjadi dalam masyarakat yang akan
nilai mata uang dunia. Resiko nilai tukar akan mengurangi return dari
investasi.
kegiatan perusahaan maupun kondisi dalam negeri yang tidak kondusif bagi
dunia usaha.Jenis- Jenis resiko ini merupakan resiko yang tergabung baik dalam
resiko tidak sistematis dan resiko sistematis.Resiko yang tidak sistematis dapat
oleh faktor pasar yang mempengaruhi semua perusahaan dan tidak dapat
investasi, maka ada tiga alasan kelompok masyarakat melakukan investasi, yaitu
2. Untuk jangka panjang dan memberikan hasil yang besar di masa yang
akan datang
menanamkan modal pada satu atau lebih aset untuk mendapatkan keuntungan
harus mengalokasikan dana kedalam bentuk- bentuk investasi yang akan dapat
keuntungan di masa depan yang diharapkan dari investasi tersebut tidak dapat
diperkirakan secara pasti. Oleh karena itu,investasi akan mengandung resiko atau
ketidakpastian. Resiko dan hasil yang diharapkan dari investasi itu akan
mempengaruhi pencapaian tujuan, kebijakan, maupun nilai perusahaan. Dalam
yang sangat wajar jika investor menuntut return atas dana yang telah di
investasikan.
dahulu perlu menganalisis laporan keuangan agar keputusan yang diambil tidak
keseluruhan. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang
dicapai oleh perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan
tersebut dari segi penggunaan asset. Menurut Lestari dan Sugiharto (2007: 196)
ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang
diperoleh dari penggunaan aktiva. Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini
diminati investor, karena tingkat pengembalian akan semakin besar. Hal ini juga
akan berdampak bahwa harga saham dari perusahaan tersebut di Pasar Modal
juga akan semakin meningkat sehingga ROA akan berpengaruh terhadap harga
saham perusahaan.
Menurut Lestari dan Sugiharto (2007: 196) angka ROA dapat dikatakan baik
Laba Bersih
Return On Assets = x 100 %
Total Aktiva
Manfaat Return On Asset (ROA)
Return On Asset (ROA)memiliki tujuan dan manfaat yang tidak hanya bagi
pihak pemilik usaha atau manajemen saja, tetapi bagi pihak di luar perusahaan,
perusahaan.
Menurut S. Munawir (2007, hal 91) kegunaan dari analisa Return On Asset
1). Sebagai salah satu kegunaannya yang prinsip ialah sifatnya yang
diperoleh rasio industri, maka dengan analisa Return On Asset (ROA) ini
demikian akan dapat diketahui dimana kelemahannya dan apa yang sudah
sejenis.
3). Analisa Return On Asset (ROA) pun dapat digunakan untuk mengukur
4). Analisa Return On Asset (ROA) juga dapat digunakan untuk mengukur
dengan menggunakan product cost system yang baik, modal dan biaya
5). Return On Asset (ROA) selain berguna untuk keperluan kontrol, juga
Besarnya Return On Asset (ROA) akan berubah kalau ada perubahan pada
profit margin atau assets turnover, baik masing-masing atau keduanya. Dengan
Menurut Munawir (2007, hal 89) besarnya Return On Asset (ROA) dipengaruhi
untuk operasi).
2). Profit margin, yaitu besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan dalam
persentase dan jumlah penjualan bersih. Profit margin ini mengukur tingkat
penjualannya.
dengan modal sendiri yang digunakan perusahaan. Yang dianggap modal sendiri
adalah saham biasa, agio saham, laba ditahan, saham preferen dan cadangan-
adalah lebih penting daripada masalah laba, karena laba yang besar saja
belumlah merupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah bekerja dengan efisien.
saham. ROE diukur dalam satuan persen. Tingkat ROE memiliki hubungan yang
positif dengan harga saham,sehingga semakin besar ROE semakin besar pula
yang akan diterima investor akan tinggi sehingga investor akan tertarik untuk
membeli saham tersebut, dan hal itu menyebabkan harga pasar saham cendrung
naik. Menurut Lestari dan Sugiharto (2007: 196) ROE adalah rasio yang
digunakan untukmengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari pengelolaan
Menurut Lestari dan Sugiharto (2007: 196) angka ROE dapat dikatakan baik
menghasilkan laba yang bermanfaat bagi para pemegang saham, ukuran dari
keberhasilan pencapaian alasan ini adalah angka ROE berhasil dicapai. Semakin
Laba Bersih
Return On Assets = x 100 %
Total Modal
bersih dengan penjualan. Semakin besar ROI, maka kinerja perusahaan akan
Hubungan antara laba bersih sesudah pajak dan penjualan bersih menunjukkan
Dengan mengetahui hal tersebut investor dapat menilai apakah perusahaan itu
dikatakan baik apabila > 5 %. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
Munawir (2007) terdapat kegunaan dan kelemahan dalam ROI adalah sebagai
berikut :
2). Apabila data industri yang sejenis tersedia makan perushaan dapat
1). ROI tidak dapat digunakan sebagai dasar perbandingan antara perusahaan
2). Adanya fluktuatif nilai uang akan mempengaruhi nilai opereting aset dan
profit margin.
mencapai hal tertentu perluh adanya perencenaan dan pengedaliaan dalam setiap
Berikut ini pengertiaan laba menurut beberapa ahli : pertama laba dalam ilmu
Sementara itu, laba dalam akuntansi didefinisikan sebagai selisih antara harga
Zaky Baridwan (2004:29) laba adalah kenaian modal (aktiva bersih) yang
berasal dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarangterjadi dari badan
usaha selama satu periode kecuali yang termasuk dari pendapatan (revenue) atau
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa laba berasal dari semua
transaksi atau kejadiaan yang terjadi pada badan usaha dan akan mempengaruhi
kegiatan perusahaan pada periode ertentu dan laba di dapat dari selisih
1. Karakteristik Laba
1). Laba akuntansi didasarkan pada transaksi actual yang diadakan oleh
tersebut).
2). Laba akuntansi didasarkan pada postulat periodiasasi dan mengacu pada
pendapatan.
4). Laba akuntansi memerluhkan pengukuran tentang biaya (expenses) dalam
prndapatan dan biaya yang relevan dan berkaitan dengan pendaatan tersebut.
2. Jenis-jenis Laba
Laba kotor yaitu perbedaan antara pendapatan bersih dan penjualan dengan
Laba dari operasi yaitu selisih antara laba kotor dengan total biaya
3) Laba bersih
Laba bersih yaitu angka terakhir dalam penghitungan laba rugi dimana untuk
beban lain-lain.
Laba kotor atas penjualan adalah selisih dari hasil penjualan bersih dengan
Laba bersih operasi perusahaan yaitu laba kotor dikurangi dengan sejumlah
laba dikurangi atau dditambah dengan selisih pendapatan dan biaya lain-
lain.
Laba kotor sesudah potongan pajak yaitu laba bersih ditambah atau
dikurangi dengan pendapatan dan biaya non operasi dan dikurangi dengan
pajak perseroan.
2. Kegunaan Laba
1). Indikator efesiensi penggunaan dana yang tertanam dalam perusahaan yang
diwujudkan dalan tingkat kembalian atas investasi
2). Pengukur prestasi atau kinerja badan usaha dan manajemen
3). Dasar penentuan besarnya pengenaan pajak
4). Alat pengendaliaan alokasi sumber daya ekonimik suatu negara
5). Dasar penentuaan dana peneliaan kelayakan tariff dalam perusahaan public
6). Alat pengendalian terhadap debitor dalam kontrak utang
7). Dasar kompensasi dan pembagian bonus
8). Alat motivasi manajemen dalam pengendaliaan perusahaan
9). Dasar pembagian dividen
4. Pendistribusian Laba
istilah laba antara lain disebabka oleh fungsi laba yang sangat vital bagi
perusahaan.Laba berfungsi sebagai standar penilaian kinerja (performance)
konsep-konsep berikut :
1). Net Income to Stockholder, pandangan yang paling tradisional dan telah
diakui megenai laba bersih adalah bahwa laba bersih merupakan hasil
pemilik. Deviden kas merupakan penarikan modal, dan laba yang ditahan
2). Net income to Investor. Sesuai dengan entity theory, pemangang saham dan
perusahaan besar, maka perbedaan antara pemengang saham dan kreditur tidak
lagi sepenting sebelumnya. Perbedaan utama hanya terletak pada prioritas hak
dalam pembagian laba dan terhadap aset dalam likuidasi.Dalam entity theory,
bagi investor meliputi bunga atas hutang, dividen bagi pemengang preffered
commo stock, dan laba yang ditahan. Dalam perhitungan laba bersih bagi
menguntungan dengan umur yang terbatas, para pemilik modal residu terdiri
dari pemegang saham melalui konvensi atau pengguna hak lainnya. Salah satu
dari kelompok investor lainnya yaitu pemegang saham preren atau pemegang
saham obligasi dapat menjadi pemilik ekuitas residu. Oleh kerena itu, prioritas
dalam hak atas laba merupakan hal yang penting bagi semua kelompok. Laba
1) Biaya
Biaya yang timbul dari perolehan atau mengolah suatu produk atau jasa
2) Harga Jual
Harga jual produk atau jasa akan mempengaruhi besarnya volume penjualan
laba adalah :
Balance,FIFO,LIFO,dan sebagainya.
Adalah merubah taksiran dari yang ditetapkan setelah taksiran tersebut tidak
sesuai dengan apa yang kita taksir. Contohnya taksiran umum, taksiran
Adalah perubahan yang terjadi sebagai akibat dari perubahan yang materiil
6. Konsep Laba
itu adalah perbedaan antara revenue yang direalisasikan yang timbul dari
pada periode tersebut. Definisi tentang laba itu mengandung lima sifat yaitu
:
a. Laba akuntansi yang didasarkan pada transaksi yang benar-benar terjadi
b. Karena perhitungan didasarkan pada kenyataan yang terjadi atau fakta dan
fungsi-fungsi manajemen.
a. Tidak dapat menunjukan laba yang belum direalisasikan yang timbul dari
Menurut konsep ini laba baru disebut ada setelah modal yang dikeluarkan tetap
masih ada atau biaya telah tertutupi atau pengambilan modal. Konsep ini
dinyatakan baik dalam ukuran uang yang disebut financial capital atau dalam
a. Financial Capital
b). General Purchasing Power Money Maintenance yaitu financial capital yang
diukur menurut tenaga ahli yang sama. Menurut konsep ini tenaga beli dari
laba adalah perubahan net asset setelah disesuaikan transaksi modal yang
b. Physical Capasity
a). Productive Capacity maintenance yaitu physical capacity yang diukur
sama dan kapasitas untuk memproduksi nilai barang dan jasa yang sama.
Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikkan aktiva suatu perusahaan atau
berasal dari aktivitas operasi dalam hal ini penjualan barang (kredit) yang
b. b. Beban
Beban adalah aliran keluar atau penggunaan aktiva atau kenaikkan kewajiban
dalam suatu periode akuntansi yang terjadi dalam aktivitas operasi. menurut
Chariri dan Ghozali (2001), beban (expense) adalah penurunan manfaat ekonomi
selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya
c. c. Biaya
Biaya adalah kas atau nilai equivalen kas yang dikorbankan untuk barang atau
jasa yang diharapkan membawa keuntungan masa ini dan masa datang untuk
organisasi.Biaya yang telah kadaluarsa disebut beban, tiap periode beban
Menurut Chariri dan Ghozali (2001) biaya adalah aliran keluar (outflows)
selama satu
periode yang berasal dari penjualan atau produksi barang, atau penyerahan
jasa atau pelaksanaan kegiatan lain yang merupakan kegiataan utama suatu
entitas.
d. d. Untung-rugi
Keuntungan adalah kenaikkan ekuitas atau aktiva bersih yang berasal dari
transaksi insidental yang terjadi pada perusahaan dan semua transaksi atau
e. e. Penghasilan
dikurangi beban dan kerugian dalam periode tersebut. Seperti yang dijelaskan
sebagai berikut: Penghasilan (income) adalah arus masuk bruto dari manfaat
ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila
arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikkan ekuitas yang tidak berasal dari
(gain).
8.
9. Rasio-rasio Pendekatan Return On Invesment
penjualan Dengan melihat rasio ini dapat dilihat kemampuan penjualan dalam
perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah
penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah. Rasio ini mengukur keefektivitas dari
keuntungan.
a) Return On Assets
setiap asset yang ditanam dalam perusahaan dari aktivitas penjualan. ROA dan
ROI merupakan dua rasio yang sama, rasio yang menunjukan berapa banyak laba
bersih setelah pajak dapat dihasilkan dari rata-rata seluruh kekayaan. Return on
aktivitas. Pendekatan tersebut adalah : ROI = Net Profit Margin x Asset Turnover
b) Equity Multiplier
Equity Multiplier menunjukan rasio antara total aset dan equity. Equity
Multiplier alat untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelolah
asetnya karena adanya biaya yang harus dikeluarkan akibat penggunaan aset.
Rasio ini juga bisa diartikan sebagai berapa porsi dari aset perusahaan dibiayai
hal penting yang harus diperhatikan pihak manajemen, karena investor atau
pemegang saham akan selalu menilai tingkat kinerja dari manajemen dalam
mempengaruhi tingkat
Adapun kerangka pikir yang telah diuraikan dapat digambarkan dalam bentuk
Laporan Keuangan
PT. Sarana Central Bajatama Tbk
Objek yang diteliti yaitu laporan neraca, dan laporan laba-rugi dan
Subjek dalam penelitian ini adalah PT. Sarana Central Bajatama Tbk..
ICMD, IDX, dan web PT. Sarana Central Bajatama Tbk. Penelitian ini
Subjek dalam penelitian ini adalah PT. Sarana Central Bajatama Tbk
dan objek yang diteliti yaitu laporan neraca, dan laporan laba-rugi pada PT.
Bajatama Tbk
Central Bajatama Tbk untuk menilai ROE dan ROA serta tingkat likuiditasnya
perusahaan Sedangkan Desain penelitian merupakan proses yang diperlukan
observasi, dokumen dsb) Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data dari
finance.yahoo.com, ICMD, IDX, dan web PT. Sarana Central Bajatama Tbk
Tbk untuk menilai ROI , ROA, ROE perusahaan Adapun data yang diperlukan
dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari laporan-laporan
keuangan perusahaan PT. Sarana Central Bajatama Tbk yang lebih khususnya
Neraca dan Laporan laba rugi yang menjadi dasar perhitungan analisis rasio
yang berhubungan dengan penelitian, yang telah tersdia dalam anual repot yang
dishare ke publik
3.7 Teknik Analisa Data
merupakan hubungan dari berbagai pos dalam laporan keuangan atau finansial
keuangan dan hasil usaha perusahaan. Analisis rasio finansial disini dilakukan
lalu (historitis ratio) dan perusahaan yang sama. Analisis rasio finansial disini
merupakan salah satu cara untuk mengetahui sampai seberapa jauh perusahaan
dalam memanfaatkan kas dan piutang yang ada. Alat analisis ratio finansial yang
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
Likuiditas. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode Rasio:
1. Rasio Profitabilitas
a. Hasil pengembalian Aset/Return On Asset ( ROI ).
Laba Bersih
ROE = x 100%
Ekuitas
2.
3. Rasio Likuiditas
a. Quick Ratio
Cash Assets
Quick Ratio = x 100%
Total Deposit
Total Loans
LDR = x100%
Total Deposit
56
BAB IV
perusahaan yang tergabung dalam Sarana Steel Group, grup perusahaan yang
berdiri pada tahun 1970 dan telah membangun reputasi yang kuat dalam industri
baja dunia. Perseroan didirikan dengan nama “PT Saranacentral Bajatama” pada 4
No. 6 tahun 1968 berdasarkan Akta No. 78 tanggal 4 Oktober 1993 dari Richardus
Nangkih Sinulingga, S.H., notaris di Jakarta, juncto Akta perubahan No. 325
terakhir dengan Akta No. 49 tanggal 4 Desember 2015 dari Dr. Irawan Soerodjo,
perubahan anggaran dasar tersebut telah diterima dan dicatat di dalam database
Sistem Administrasi Badan Hukum dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi
57
di Karawang Timur pada 1996, sambil melakukan bisnis awal dalam distribusi
Roofdeck, dan lain-lain. Pada 2001, pabrik baja Perseroan memulai produksi
komersialnya dan meluncurkan produk baja lapis seng atau disebut “BjLS”. Sejak
2006, BjLS telah mendapatkan sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) dari
Management System ISO 9001:2008 untuk BjLAS pada tahun yang sama.
Pada 2010, BjLAS yang juga dikenal dengan nama “Saranalume” mulai
Indonesia (SNI) dari lembaga independen LS Pro. Pada 2011, Perseroan merubah
melalui pembangunan lini produksi ketiga di Pabrik Karawang Timur, Jawa Barat.
Lini produksi ketiga ini telah memproduksi varian produk baru, yaitu baja lapis
baja lapis seng (BjLS), Baja Lapis Seng Aluminium (BjLAS) Saranalume, dan
58
mesin modern, karyawan yang kompeten, serta kendali mutu yang ketat. Berbekal
semua ini, Perseroan siap menghadapi era dunia bisnis yang sangat kompetitif
VISI
MISI
Wilayah Operasional
BIDANG USAHA
satu pemain di industri midstream, khususnya industri pelapisan baja. Maksud dan
Tujuan serta Kegiatan Usaha Perseroan sesuai Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan
adalah sebagai berikut: Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Maksud dan
tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang jasa industri dan barang untuk
berbagai pengerjaan khusus logam dan barang dari logam. Untuk mencapai
59
maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat menjalankan kegiatan usaha
sebagai berikut: Kegiatan Usaha Utama Menjalankan jasa usaha industri untuk
berbagai pengerjaan khusus logam dan barang dari logam. Kegiatan Usaha
berlaku.
3. Struktur Organisasi
DEWAN KOMISARIS
PROFIL DIREKSI
dengan ruang lingkup operasi. Perseroan mengelola SDM dengan mengacu pada
perusahaan.
dasar strategi pengelolaan SDM baik dalam konteks Rencana Kerja Perusahaan
karyawan dan hubungan industrial yang harmonis antara Perseroan dan seluruh
karyawan.
jabatan, tunjangan transport, tunjangan shift kerja, dan tunjangan kehadiran per 6
hari kerja. Selain itu, Perseroan memberikan gaji dan upah dengan mengacu
kepada ketentuan Upah Minimum Propinsi sesuai peraturan yang berlaku. Jumlah
karyawan Perseroan pada 31 Desember 2021 dan 2020 adalah sebanyak 155 orang
Produk yang dihasilkan Perseroan terdiri dari 3 (tiga) jenis produk baja lapis
sebagai berikut :
61
1) Baja Lapis Seng (BjLS). BjLS merupakan lembaran canai dingin (Cold
Rolled Coil atau CRC) yang dilapisi seng (zinc) melalui teknologi NOF agar
maksimum sampai 180 derajat (lock forming), anti korosi dan lebih mudah
Produk ini dijual dalam tiga bentuk cetakan utama, yaitu bentuk gulungan
CRC yang dilapisi Aluminium (Al) dan Seng (zinc) dengan kombinasi
3) Baja Lapis Warna “Saranacolor” Saranacolor adalah baja lapis seng atau 55%
oleh para ahli terkemuka Jepang yang berpengalaman dalam penelitian dan
pengembangan bertahun-tahun
menanamkan modal pada satu atau lebih aset untuk mendapatkan keuntungan di
62
masa yang akan datang atau permasalahan bagaimana manajer keuangan harus
investasi yaitu penggunaan dana yang bersifat jangka panjang. Bentuk, macam
keuntungan di masa depan yang diharapkan dari investasi tersebut tidak dapat
diperkirakan secara pasti. Oleh karena itu investasi akan mengandung risiko
atau ketidakpastian. Risiko dan hasil yang diharapkan dari investasi itu akan
tertentu.
Berdasarkan data yang diperoleh penulis, dapat dilihat sumber – sumber investasi
LIABILITAS DAN
EKUITAS
65
Beban accrual
64.923.137.385 73.464.612.329 80.752.135.342
berafiliasi
Jumlah liabilitas
14.350.756.866 12.869.216.111 12.592.878.875
jk.panjang
4.3 Pembahasan
penanaman investasi berupa penambahan aset pada PT. Sarana Central Bajatama
Tbk dapat meningkatkan laba secara signifikan dari tahun 2019 sampai dengan
tahun 2021 ?”
Berdasarkan tabel 4.4 dapat di lihat investasi aktiva tetap tahun 2019
pihak terkait di masa yang akan datang. Karena seluruh keuntungan ataupun
hasil yang di investasikan dapat dilihat dan diterima dalam jangka panjang sesuai
dengan taksiran umur ekonomis peralatan dan kendaraan tersebut yang telah
ditentukan.
berikut :
67
Rumus yang digunakan untuk mencari kekuatan laba atas investasi adalah
sebagai berikut :
Berdasarkan tabel 4.5 dan grafik 5.1 diatas dijelaskan bahwa besarnya
tahun 2020 sebesar 30,7 %. Artinya, dengan adanya laba perusahaan sebesar
tahun 2019 ke tahun 2020. Berikutnya tahun 2021 peningkatan lagi laba menjadi
Rumus yang digunakan untuk mengukur hasil atas sumber daya keuangan yang
Berdasarkan tabel 4.6 dan grafik 4.2 diatas dapat dijelaskan bahwa
perbandingan antara laba bersih dan total aktiva pada tahun 2019 perusahaan
mampu menghasilkan kerugian sebesar 0 ,2% dari total aktiva, pada tahun
2020 keuntungan yang dihasilkan senilai 7 , 2 % dari total aktiva ,hal ini
menunjukan bahwa ada kenaikan ROA dari tahun sebelumnya disebabkan laba
bersih yang dihasilkan pada tahun 2020 naik dari tahun sebelumnya sedangkan
pada tahun 2021 peningkatan keuntungan lagi menjadi 12,2% dari total aktiva
berikut :
Berdasarkan tabel 4.7 dan grafik 4.3 pada tahun 2019 dijelaskan bahwa
ada kerugian yang dihasilkan senilai (1,50%) dari modal yang ada pada tahun
tersebut dan pada tahun 2020 keuntungan perusahaan naik drastis menjadi 43,12
%, hal ini karna penggunaan modal pada tahun 2020 lebih efisien(bisa menekan
Cost) dari tahun sebelumnya sama halnya dengan tahun berikutnya yaitu 2021,
Situasi yang terjadi modal sendiri semakin banyak , laba semakin meningkat.
70
investasi yang ada menunjukkan nilai ROI rugi sebesar (0,5%) Dari tabel 4.8
diatas dapat dijelaskan melalui ROI mengenai, di tahun berikutnya. Pada tahun
2020 nilai ROI sebesar 30,2 %, dan pada tahun akhir penelitian 2021
menunjukkan nilai ROI 50,7% dari perbandingan laba bersih dan investasi,
artinya dari tahun penelitian mengalami peningkatan nilai ROI dari tahun
ketahun.
dijelaskan bahwa pada awal penelitian tahun 2019 persentase rugi sebesar
(0,2%) dan pada tahun 2020 mengalami kenaikan dengan nilai persentase 7,2%,
meskipun ada penurunan aset dan peningkatan laba lebih kepada efisiensi
cost atas aktiva tetap, sementara pada tahun akhir penelitian 2021 kekuatan laba
masih mengalami peningkatan menjadi sebesar 12,2%. Hal tersebut terjadi lagi
penelitian selama tiga tahun, laba mengalami condong naik dari tahun ke tahun
71
hal ini dapat di lihat pada tabel 4.8. kekuatan laba yang tidak stabil, ini
Tahun Total Investasi Aset Aset Tetap Equitas ROI ROA ROE
2019 Rp 836.870.774.001 Rp 191.224.692.945 Rp 74.187.193.716 (0,5%) (0,2%) (1,50%)
2020 Rp 760.425.479.634 Rp 182.079.832.722 Rp 127.839.088.486 30,2% 7,2% 43,12 %
2021 Rp 726.173.017.525 Rp 174.541.022.309 Rp 214.084.351.649 50,7% 12,2% 41,35%
negatip terhadap peningkatan laba, pengaruh peningkatan dapat di lihat dari tabel
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Husnan
kecil untuk memperoleh manfaat (keuntungan) pada masa yang akan datang.”
Pada umumnya manfaat ini dalam bentuk nilai uang. Sedang modal bisa saja
aset pada PT. Sarana Central Bajatama Tbk ternyata tidak menjamin dapat
meningkatkan laba secara signifikan dari tahun 2019 sampai dengan tahun
2021. Pada penelitian ini yang menaikkan laba dari pertambahan Equitas.”
72
73
BAB V
5.1 Simpulan
oleh penulis pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Rp 174.541.022.309
peningkatan laba sebesar (025%) rugi ditahun 2019 ,berturut turut tahun
2020 sebesar 7,2% , tahun 2021 sebesar 12,2% yang merupakan hasil dari
b) Demikian juga investasi untuk aktiva tetap juga berturut-turut dari tahun
ke tahun turun,
diinvestasikan.
5.2 Saran
1. Jenis investasi tidak seharusnya fokus terhadap satu jenis investasi saja
namun dapat beberapa investasi lain agar supaya laba atau keuntungan
bagi pihak investor agar manfaat yang diterimah dapat memuaskan dan
penurunan.
76
DAFTAR PUSTAKA