Anda di halaman 1dari 20

PERANAN ORGANISASI MASYARAKAT BATAK TOBA

TERHADAP PEMBENTUKAN PERILAKU PEMILIH PADA


PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2009
(Studi Kasus : Punguan Simanjuntak Sitolu Sada Ina Dohot Boruna

(PSSSI&B) Kota Pematang Siantar )

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

NAMA : BRANDO SINURAT


NIM : 060906066
Dosen Pembimbing : Warjio, SS, MA
Dosen Pembaca : Drs. P. Anthonius Sitepu, M.Si

DEPARTEMEN ILMU POLITIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2010

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

atas berkat, kasih dan rahmat yang telah diberikannya sehingga saya dapat

meneyelesaikan skripsi ini. Adapun judul skripsi saya ini adalah Membahas

tentang Peranan Organisasi Masyarakat Batak Toba Terhadap Pembentukan

Perilaku Pemilih dengan studi kasus adalah Punguan Simanjuntak Sitolu Sada Ina

Dohot Boruna (PSSSI&B) Kota Pematangsiantar.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna baik dari

segi penyampaian isi maupun pembahasan masalah. Untuk itu penulis

mengharapkan kritik yang bersifat membangun untuk kesempurnaan skripsi ini.

Dalam menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini, penulis

menyadari banyak mendapat dukungan, bimbingan, bantuan dan motivasi dari

berbagai pihak. Untuk itu saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang terkait. Semoga skripsi saya ini bermanfaat untuk

semua pihak yang membacanya

Medan, 8 September 2010


Penulis

Brando F Sinurat

Universitas Sumatera Utara


Abstrak

Perilaku pemilih adalah tindakan para pemilih dalam memberikan


suaranya pada saat pemilihan umum. Studi perilaku pemilih dimaksudkan sebagai
suatu studi yang memusatkan diri pada bidang yang menggeluti kebiasaan atau
kecenderungan rakyat dalam pemilihan umum, serta latar belakang mengapa
mereka melakukan pilihan itu. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi
seseorang dalam menentukan pilihannya dalam pemilihan umum antara lain
agama, suku, ataupun organisasi kemasyarakatan yang berkembang di daerahnya.
Dalam skripsi ini penulis membahas mengenai Peranan Organisasi
Masyarakat Batak Toba Dalam Membentuk Perilaku Pemilih (studi kasus :
Punguan Simanjuntak Sitolu Sada Ina Dohot Boruna Kota Pematangsiantar).
Dalam menentukan sampel, penulis menggunakan rumus Taro Yamane,dengan
presisi 10% dengan tingkat kepercayaan 90%. Populasi diambil dari jumlah
anggota Punguan Simanjuntak Sitolu Sada Ina yang berjumlah 2386 kepala
keluarga. Dari rumus tersebut maka didapat jumlah sampel sebesar 96 orang.
Teknik analisa data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini
adalah menggunakan jenis data kualitatif dengan menggunakan sistem table
tunggal, dimana jenis analisa data seperti ini banyak dipergunakan dalam jenis
penelitian deskriptif, yakni suatu metode lebih didasarkan kepada pemberian
gambaran yang terperinci dan metode penelitian seperti ini lebih mengutamakan
penghayatan dan berusaha memahami suatu peristiwa dalam situasi tertentu
menurut pandangan peneliti. Kemudian data yang ada dikelompokkan dan
disajikan dalam bentuk table-tabel dan uraian. Dalam hal ini penulis hanya
menganalisa dengan cara menggambarkan data yang diperoleh dengan
mengadakan atau member interpretasi.

ii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................i

ABSTRAK .......................................................................................................ii

DAFTAR ISI .....................................................................................................iii

DAFTAR TABEL .............................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................1

I.1. LATAR BELAKANG ........................................................1

I.2. RUMUSAN MASALAH ....................................................7

I.3. TUJUAN PENELITIAN .....................................................8

I.4. MANFAAT PENELITIAN .................................................8

I.5. KERANGKA TEORI

I.5.1. Organisasi ....................................................................9

I.5.1.1 Karakteristik Organisasi ..........................................10

I.5.1.2 Arti Penting Organisasi ...........................................13

I.5.1.3 Alasan Berdirinya Organisasi ..................................13

I.5.2. Perilaku Pemilih..............................................................14

I. 5.2.1. Pendekatan Sosiologis ...........................................14

I.5.2.2. Pendekatan Psikologis ............................................ 15

I.5.2.3. Pendekatan Rasional .............................................. 16

I.5.3. Pemilihan Umum ............................................................ 21

I. 5.3.1. Sistem Pemilihan Umum ....................................... 23

I. 5.3.2 Pemilu Legislatif ................................................... 26

I.5.4. Legislatif ....................................................................... 28

iii
Universitas Sumatera Utara
I.6. METODE PENELITIAN

I.6.1. Jenis penelitian ............................................................... 29

I.6.2. Lokasi Penelitian ............................................................ 30

I.6.3. Populasi dan Sampel ....................................................... 30

I.6.4. Teknik Pengumpulan Data .............................................. 31

I.6.5. Teknik Analisa Data ....................................................... 32

I.7. SITEMATIKA PENULISAN ............................................... 33

BAB II Deskripsi Orgainasasi Punguan Simanjuntak Sitolu Sada Ina

Dohot Boruna (PSSSI&B) Kota Pematangsiantar

II.1 Sejarah Berdirinya PSSSI&B ...............................................34

II.2 Deskripsi PSSSI&B ..............................................................35

II.3 Dasar dan Tujuan Dibentuknya PSSSI&B ............................36

II.3.1 Kepengurusan dan Keanggotaam...................................38

II.3.2 Hak dan Kewajiban Anggota .........................................40

II.4 Hubungan Dengan Organisasi Lain ......................................41

II.5 Struktur Kepengurusan .........................................................42

II.6 Lambang Organisasi .............................................................45

BAB III Penyajian dan Analisa Data

III.1 Penyajian Data ....................................................................46

III.2 Identitas Responden ............................................................46

BAB IV Penutup

IV.1 Kesimpulan..........................................................................76

iv
Universitas Sumatera Utara
IV.2 Saran ..................................................................................78

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................79

v
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL

Tabel 1: Distribusi responden berdasarkan umur ................................................46


Tabel 2: Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin....................................47
Tabel 3: Distribusi responden berdasarkan pendidikan terakhir ..........................48
Tabel 4: Distribusi responden berdasarkan pekerjaan .........................................49
Tabel 5: Distribusi jawaban responden tentang kapan bergabung menjadi
Anggota PSSSI&B kota Pematangsiantar .............................................50
Tabel 6: Distribusi jawaban responden yang ikut dalam pemilihan umum
legislatif pada tahun 2009 lalu .............................................................51
Tabel 7: Distribusi jawaban responden yang pilihannya terpilih menjadi
anggota legislatif pada pemilu legislatif tahun 2009 lalu ......................51
Tabel 8: Distribusi jawaban responden tentang apakah pelaksanaan pemilu
legislatif 2009 yang lalu sudah menampung aspirasi masyarakat .........52
Tabel 9: Distribusi jawaban responden tentang apakah dalam memilih lebih
melihat ke-partai politiknya .................................................................53
Tabel 10: Distribusi jawaban responden tentang apakah ada anggota PSSSI&B
yang mencalonkan diri pada pemilihan umum legislative 2009 lalu ...54
Tabel 11: Distribusi jawaban responden tentang apakah ada anggota PSSSI&B
yang meminta dukungan langsung kepada PSSSI&B dalam Pemilu...55
Tabel 12: Distribusi jawaban responden tentang apakah ada pengurus PSSSI&B
yang menyarankan untuk memilih anggota PSSSI&B yang meminta
dukungan pencalonan tersebut ...........................................................56
Tabel 13: Distribusi jawaban responden tentang tanggapan terhadap saran
Memilih .............................................................................................57
Tabel 14: Distribusi jawaban responden tentang berapa anggota PSSSI&B yang
mencalonkan menjadi anggota legislatif 2009 yang lalu yang
meminta dukungan kepada PSSSI&B ................................................58
Tabel 15: Distribusi jawaban responden tentang apakah bapak/ibu memilih
salah satu dari anggota PSSSI&B yang mencalonkan tersebut ...........59
Tabel 16: Distribusi jawaban responden tentang bagaimana mereka

vi
Universitas Sumatera Utara
menjatuhkan pilihannya .....................................................................60
Tabel 17: Distribusi jawaban responden tentang apakah ada anggota diluar
PSSSI&B yang mencalonkan calon legislatif meminta dukungan ......61
Tabel 18: Distribusi jawaban responden tentang bagaimana tanggapan
bapak/ibu ketika itu apakah memilihnya ketika pemilu egislatif 2009
yang lalu .............................................................................................62
Tabel 19: Distribusi jawaban responden tentang apa yang menjadi alasan
bapak/ibu memilihnya .......................................................................63
Tabel 20: Distribusi jawaban responden tentang apakah faktor kesamaan etnis
mempengaruhi bapak/ibu dalam menjatuhkan pilihannya pada
pemilih legislatif tahun 2009 lalu .......................................................64
Tabel 21: Distribusi jawaban responden tentang apakah faktor agama
mempengaruhi bapak/ibu dalam menjatuhkan pilihannya pada
pemilih legislatif tahun 2009 lalu .......................................................65
Tabel 22: Distribusi jawaban responden tentang apakah factor kesamaan marga
mempengaruhi bapak/ibu dalam menjatuhkan pilihannya pada
pemilih legislatif tahun 2009 lalu .......................................................66
Tabel 23: Distribusi jawaban responden tentang apakah sosok kepemimpinan
mempengaruhi bapak/ibu dalam menjatuhkan pilihannya pada
pemilih legislatif tahun 2009 lalu .......................................................67
Tabel 24: Distribusi jawaban responden tentang apakah responden memilih
berdasarkan etnisitas dalam artian yang satu suku dengan
responden ..........................................................................................68
Tabel 25: Distribusi jawaban responden tentang apakah responden merasakan
adanya politik uang............................................................................69
Tabel 26: Distribusi jawaban responden tentang apabila dalam pemilihan
legislatif 2009 yang lalu ada calon legislative yang member uang apa
tindakan yang diambil .......................................................................70
Tabel 27: Distribusi jawaban responden tentang apakah responden yakin
anggota legislatif terpilih dapat memenuhi janjinya seperti yang
diungkapkannya pada saat kampanye.................................................71

vii
Universitas Sumatera Utara
Tabel 28: Distribusi jawaban responden yang setuju apabila anggota
legislatifyang terpilih kembali terpilih pada periode berikutnya ..........72
Tabel 29: Distribusi jawaban responden tentang apakah anggota terpilih sudah
sesuai dengan keinginan responden....................................................73
Tabel 30: Distribusi jawaban responden tentang apakah tradisi adat toba
tentang seorang pemimpin masih cocok untuk diterapkan ..................74
Tabel 31: Distribusi jawaban responden tentang seorang pemimpin menurut
budaya batak toba haruslah seorang laki-laki .....................................75

viii
Universitas Sumatera Utara
Abstrak

Perilaku pemilih adalah tindakan para pemilih dalam memberikan


suaranya pada saat pemilihan umum. Studi perilaku pemilih dimaksudkan sebagai
suatu studi yang memusatkan diri pada bidang yang menggeluti kebiasaan atau
kecenderungan rakyat dalam pemilihan umum, serta latar belakang mengapa
mereka melakukan pilihan itu. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi
seseorang dalam menentukan pilihannya dalam pemilihan umum antara lain
agama, suku, ataupun organisasi kemasyarakatan yang berkembang di daerahnya.
Dalam skripsi ini penulis membahas mengenai Peranan Organisasi
Masyarakat Batak Toba Dalam Membentuk Perilaku Pemilih (studi kasus :
Punguan Simanjuntak Sitolu Sada Ina Dohot Boruna Kota Pematangsiantar).
Dalam menentukan sampel, penulis menggunakan rumus Taro Yamane,dengan
presisi 10% dengan tingkat kepercayaan 90%. Populasi diambil dari jumlah
anggota Punguan Simanjuntak Sitolu Sada Ina yang berjumlah 2386 kepala
keluarga. Dari rumus tersebut maka didapat jumlah sampel sebesar 96 orang.
Teknik analisa data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini
adalah menggunakan jenis data kualitatif dengan menggunakan sistem table
tunggal, dimana jenis analisa data seperti ini banyak dipergunakan dalam jenis
penelitian deskriptif, yakni suatu metode lebih didasarkan kepada pemberian
gambaran yang terperinci dan metode penelitian seperti ini lebih mengutamakan
penghayatan dan berusaha memahami suatu peristiwa dalam situasi tertentu
menurut pandangan peneliti. Kemudian data yang ada dikelompokkan dan
disajikan dalam bentuk table-tabel dan uraian. Dalam hal ini penulis hanya
menganalisa dengan cara menggambarkan data yang diperoleh dengan
mengadakan atau member interpretasi.

ii
Universitas Sumatera Utara
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perilaku pemilih adalah tindakan para pemilih dalam memberikan

suaranya pada saat pemilihan umum. Studi perilaku pemilih dimaksudkan sebagai

suatu studi yang memusatkan diri pada bidang yang menggeluti kebiasaan atau

kecenderungan rakyat dalam pemilihan umum, serta latar belakang mengapa

mereka melakukan pilihan itu. Faktor-faktor seperti agama, suku, ikatan

emosional pada seorang calon atau partai politik, ataupun isu-isu politik dan

kandidat masih menjadi dasar pertimbangan dalam menentukan pilihan.

Berangkat dari pernyataan diatas, masyarakat Batak Toba juga memiliki

kebiasaan atau kecenderungan yang sama dalam memilih seorang pemimpin.

Etnis Batak Toba dalam memilih seorang pemimpin masih dipengaruhi oleh sisa-

sisa kebiasaan lama. Ada istilah bagi orang Batak Toba yang menyatakan “ Dang

tumagonan tu halak adong do di hita” (buat apa memilih orang lain kalau masih

ada dari kita sendiri). Dari pernyataan diatas dapat dikatakan bahwa Faktor

kesamaan suku masih menjadi faktor utama bagi orang Batak Toba dalam

memilih pemimpin.

Dalam kehidupan bermasyarakat, dasar fundamental yang mengatur

hubungan sosial orang Batak Toba ialah marga. Sistem hubungan ditentukan oleh

kedudukan dalam struktur sosial dalihan na tolu (tungku berkaki tiga) yang terdiri

dari tiga unsur pendukung yaitu pemberi istri (hulahula), saudara semarga

Universitas Sumatera Utara


(dongan tubu), dan penerima istri (boru). Hubungan diperlihatkan dengan

memperlihatkan silsilah dan analogi marga yang didasarkan pada relasi kerabat

dekat yang lain, baik dalam hubungan internal maupun eksternal. 16

Di dalam hubungan sosial, marga adalah unsur dasar yang menentukan

hubungan sosial. Setelah saling memberitahukan marga, masing-masing

mengingat latar belakang silsilah dan analogi internal dan eksternal. Latar

belakang silsilah dan analogi itu antara lain tingkatan kedudukan dalam silsilah.

Dengan cara ini orang Batak Toba dapat menentukan refrensi panggilan apakah

orang itu kedudukannya sebagai adik atau abang, bapak tua atau bapak muda,

saudara perempuan (ito) dan yang lainnya. 17 Untuk lebih mengenal antara yang

satu dengan yang lainnya dan menambah keakraban di antara mereka maka orang

Batak akan membentuk suatu perkumpulan yang anggotanya terdiri-dari marga

yang sama. Jadi tidak mengherankan apabila jika kita melihat bahwa organisasi

yang berkembang di masyarakat Batak Toba adalah organisasi yang terdiri dari

perkumpulan marga-marga. Biasanya jika ada orang Batak Toba ingin

mencalonkan diri menjadi pemimpin, maka langkah pertama yang akan

dilakukannya adalah meminta dukungan dari perkumpulan marga-marganya.

Namun seiring dengan kemajuan zaman kearah informasi yang bisa

mengakibatkan terjadinya perubahan sosial budaya akibat perkembangan dari

masyarakat dan masuknya budaya dari luar, perilaku pemilih juga bisa jadi

semakin sulit ditebak dan dibaca. Faktor-faktor kebiasaan lama seperti yang

16
Bungaran Antonius Simanjuntak, Konflik Status Dan Kekuasaan Orang Batak Toba. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia, 2009 hal. 111
17
Ibid, hal 111

Universitas Sumatera Utara


terjadi di masyarakat Batak Toba bisa jadi tidak lagi menjadi faktor yang berperan

dalam menentukan pilihan.

Sulitnya menebak atau membaca perilaku pemilih masyarakat saat ini

dapat kita lihat dari hasil pemilihan umum legislatif 2009 lalu. Jika pada pemilu-

pemilu sebelumnya, partai-partai politik seperti PDIP dan Partai Golkar selalu

mendominasi maka pada pemilu legislatif 2009 lalu Partai Demokrat muncul

sebagai pemenang di sebagian besar daerah di Indonesia, baik itu di tingkat pusat,

daerah tingkat I dan II. Padahal Partai Demokrat masih tergolong partai baru

(berdiri tahun 2001). Artinya pemilihan umum legislatif 2009 adalah

keikutsertaan Partai Demokrat yang kedua dalam pemilihan umum. Hal ini tentu

dapat menggambarkan bahwa perilaku pemilih masyarakat kita semakin sulit

untuk dibaca dan ditebak.

Untuk itulah kemudian penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian

tentang perilaku pemilih. Pasti ada banyak faktor yang berperan dalam

membentuk atau mempengaruhi perilaku pemilih masyarakat. Untuk itu, dalam

penelitian ini, penulis memfokuskan penelitian tentang “Peranan Organisasi

Masyarakat Batak Toba Dalam Pembentukan Perilaku Pemilih Pada Pemilihan

Umum Legislatif 2009”. Dalam arti, penulis ingin melihat seberapa jauh

organisasi ini masih berperan dalam mempengaruhi perilaku pemilih anggotanya

dan bagaimana pola perilaku pemilih organisasi tersebut.

Melihat begitu banyaknya jumlah organisasi masyarakat yang berkembang

di Suku Batak Toba maka penulis memilih salah satu dari organisasi yang ada di

suku Batak Toba. Adapun organisasi masyarakat Batak Toba yang dijadikan objek

Universitas Sumatera Utara


penelitian adalah Punguan Simanjuntak Sitolu Sada Ina Dohot Boruna

(PSSSI&B) kota Pematangsiantar. Punguan Simanjuntak Sitolu Sada Ina Dohot

Boru (PSSSI & B) kota Pematangsiantar dipilih karena Organisasi ini merupakan

salah satu organisasi masyarakat Batak Toba terbesar di kota Pematangsiantar

dengan jumlah anggota mencapai 2386 kepala keluarga. 18 Tentu jumlah ini

merupakan sasaran yang begitu potensial bagi partai politik atau seorang calon

legislatif untuk mendulang suara. Jadi, tak mengherankan jika seorang calon

legislatif atau Partai Politik berlomba-lomba untuk meminta dukungan dari

organisasi ini. Bahkan bukan dari marga simanjuntak saja, calon legislatif dari

suku lain pun ada yang meminta dukungan terhadap organisasi ini.

Pemilihan umum legislatif 2009 dipilih penulis sebagai objek penelitian

karena pada Pemilihan Umum legislatif 2009 lalu banyak terdapat anggota

punguan/organisasi yang mencalonkan menjadi anggota legislatif 2009. Tentu hal

ini akan memudahkan peneliti untuk melihat bagaimana perilaku pemilih anggota

organisasi ini apakah masih mempertahankan tradisi lama dalam menentukan

pilihannya ( dalam arti akan tetap memilih anggota organisasi yang mencalonkan

diri menjadi calon legislatif atau yang satu marga dengannya ) atau ada faktor lain

yang mempengaruhi mereka dalam menentukan pilihannya. Apalagi Sistem

pemilihan umum anggota legislatif tahun 2009 di Indonesia menggunakan sistem

proporsional terbuka, artinya masyarakat langsung memilih calon anggota

legislatif yang dicalonkan partai

18
Hasil wawancara dengan Marisius Simanjuntak selaku Sekretaris Umum Punguan Simanjuntak
Sitolu Sada Ina (PSSSI) kota Pematangsiantar pada tanggal 2 Juni 2010 di Kota Pematangsiantar

Universitas Sumatera Utara


Berbeda dengan pemilihan umum sebelumnya, dalam pemilihan umum

legislatif kali ini sudah dimodifikasi ulang, dimana penentuan calon legislatif

terpilih didasarkan pada suara terbanyak bukan berdasarkan nomor urut seperti

pada pemilihan umum legislatif sebelumnya. Hal ini tercantum dalam UU No.10

tahun 2008 tentang pemilihan umum legislatif. Selain itu, Parliamentary

Threshold juga diberlakukan sebagai ketentuan batas minimal yang harus

dipenuhi Partai Politik untuk bisa menempatkan calon legislatifnya di parlemen.

Partai Politik yang tidak memperoleh suara minimal 2,5% tak berhak mempunyai

perwakilan di DPR. Sehingga suara yang telah diperoleh oleh partai politik

tersebut dianggap hangus karena suara-suara yang mereka peroleh tersebut akan

di masukkan kepada partai-partai yang masuk dalam ambang batas minimum

Parliamentary threshold.

Dengan adanya ketentuan ini, tentu Partai politik akan berlomba-lomba

untuk menjaring suara sebanyak-banyaknya agar dapat memenuhi ambang batas

minimum Parliamentary threshold. Tentu ini akan membuka kompetisi menjadi

lebih terbuka dan lebih ketat bukan hanya antara partai politik tetapi juga antara

calon legislatif dari partai politik yang sama karena penentuan dilakukan

berdasarkan suara terbanyak. Dalam alam demokrasi, persaingan dalam dunia

politik merupakan suatu hal yang tak bisa dihindari. Untuk mencapai jenjang

tertentu dalam dunia politik, seseorang atau sebuah kelompok harus bersaing

dengan pihak lain. Bahkan kadang-kadang persaingan ini harus pula disertai

kekerasan dan kecurangan. Konsep persaingan ini juga perlu disadari oleh pihak-

pihak yang terlibat dalam dunia politik. Konsep persaingan dalam dunia politik itu

Universitas Sumatera Utara


sendiri bermata dua. 19 Di satu sisi, persaingan akan meningkatkan kinerja politik

masing-masing pihak yang berada di dalamnya. Namun, di sisi lain, persaingan

yang sangat tinggi bisa juga merugikan. Hal ini terjadi ketika masing-masing

peserta politik berusaha menghalalkan semua cara (at all costs) guna

memenangkan persaingan.

Menjelang pemilihan umum, Partai Politik ataupun calon legislatif pasti

sudah mengatur strategi kampanyenya guna mendapatkan dukungan dari

masyarakat. Ada banyak cara yang dilakukan oleh partai politik maupun calon

anggota legislatif untuk menarik simpati masyarakat agar menjatuhkan pilihannya

pada partai politik atau calon anggota legislatif yang bersangkutan. Seorang calon

anggota legislatif ataupun partai politik itu sendiri pasti sudah memiliki sasaran

pemilih yang menjadi target utamanya untuk mendulang suara. Ada partai politik

ataupun calon anggota legislatif yang menargetkan pemilih pemula sebagai

sasaran utama untuk mendulang suara, ada juga yang memilih kelompok agama,

suku, kelompok masyarakat, ataupun teman yang seprofesi sebagai bidikan utama.

Membaca perilaku pemilih menjadi faktor penting yang perlu diamati

terutama oleh seorang calon legislatif dan partai politik untuk menjaring suara

sebanyak-banyaknya. Dengan memahami terlebih dahulu perilaku pemilih yang

dalam hal ini adalah masyarakat, maka akan memudahkan seorang calon legislatif

atau partai politik untuk menjalankan strateginya untuk menarik simpati rakyat

agar menjatuhkan pilihan kepada calon legislatif atau partai politik yang

bersangkutan.

19
Firmanzah, Mengelola Partai Politik, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2007, hal 123

Universitas Sumatera Utara


Lokasi penelitian akan dilaksanakan di kota Pematangsiantar. Penulis

memilih daerah ini, karena organisasi masyarakat Batak Toba cukup berkembang

dengan baik di daerah ini seperti halnya Punguan Simanjuntak Sitolu Sada Ina

yang masih tetap eksis meski sudah berusia 64 tahun.

1.2. Rumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan penjelasan mengenai alasan mengapa

masalah yang dikemukakan dalam penilitian itu dipandang menarik, penting dan

perlu untuk diteliti. Perumusan masalah juga merupakan suatu usaha yang

menyatakan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang lengkap dan rinci mengenai

ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi masalah dan

pembatasan masalah. 20

Berdasarkan apa yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah di

atas, yang menjadi rumusan masalah adalah sejauh mana Organisasi Masyarakat

Batak Toba dapat mempengaruhi perilaku pemilih anggotanya dalam Pemilu

legislatif pada tahun 2009.

1.3. Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan penulis dalam meneliti permasalahan ini adalah

untuk menganalisa atau mengamati pola perilaku pemilih anggota organisasi

masyarakat Batak Toba yang dalam hal ini adalah Punguan Simanjuntak Sitolu

20
Husani Usman dan Purnomo. Metodologi Penelitian Sosial. Bandung: Bumi Aksara, 2004, hal.
26

Universitas Sumatera Utara


Sada Ina (PSSSI) kota Pematang siantar dalam Pemilu legislatif 2009 serta

menganalisa apakah organisasi PSSSI ini cukup berperan dalam membentuk

perilaku pemilih anggotanya.

1.4. Manfaat Penelitian

Sebagai sebuah karya ilmiah tentu penelitian itu memiliki banyak manfaat.

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah :

• Bagi penulis yaitu semakin memperkaya referensi yang ada dan

menambah wawasan atau pengetahuan, pemahaman penulis tentang

perilaku pemilih dan semakin melatih penulis dalam mengembangkan

pemikirannya.Selain itu,juga melatih penulis dalam membuat atau menulis

karya ilmiah

• Bagi organisasi masyarakat yang terkait dalam penelitian ini, yaitu PSSSI

dapat menambah referensi dan dapat memahami serta melihat seberapa

jauh pengaruh organisasi ini dalam membentuk perilaku pemilih

anggotanya.

• Juga diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan yang ada,terutama

bagi mahasiswa politik dan juga bagi siapa saja yang membaca penelitian

yang mungkin tertarik dengan dunia politik.

Universitas Sumatera Utara


1.5. Kerangka Teori

Sebelum melakukan penelitian lebih mendalam, seorang penulis perlu

menyusun kerangka teori sebagai landasan berpikir untuk menggambarkan dari

segi mana peneliti menyoroti masalah yang telah dipilih. 21

Menurut FN Karliger, teori adalah sebuah konsep atau konstruksi yang

berhubungan satu dengan yang lain,suatu set dari proporsi yang mengandung

suatu pandangan yang sistematis dari fenomena. 22

1.5.1. Organisasi
23
Organisasi menurut Stephen Robbins adalah:

“Unit sosial yang sengaja didirikan untuk jangka waktu yang relatif lama,
beranggotakan dua orang atau lebih yang bekerja bersama-sama dan
terkoordinasi, mempunyai pola kerja tertentu yang terstruktur, dan didirikan untuk
mencapai tujuan bersama atau satu set tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.”

Sejalan dengan definisi yang diutarakan oleh Robbins, David Cherrington

juga memberikan definisi organisasi yang hampir sama yaitu: 24

“Organisasi adalah sistem sosial yang mempunyai pola kerja teratur yang
didirikan oleh manusia dan beranggotakan sekelompok manusia dalam rangka
untuk mencapai satu set tujuan tertentu”

Yang dimaksud dengan tujuan bersama adalah adanya anggapan bahwa

tujuan yang ingin dicapai oleh masing-masing anggota organisasi tidak berbeda

21
Hadiri Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press,
1955, hal.40
22
Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam teori dan Praktek, Jakarta:Reineka Cipta, 1997, hal
20.
23
Achmad Sobirin, Budaya Organisasi,Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN,
2007, hal 5

Universitas Sumatera Utara


dengan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi itu sendiri. Anggapan ini

didasarkan pada asumsi bahwa tujuan didirikan organisasi adalah agar para

anggotanya bisa mencapai tujuan yang dikehendaki. Oleh karenanya selama

mereka masih mau bergabung dengan organisasi berarti mereka juga mau saling

membantu dalam mencapai tujuan masing-masing. Keinginan saling membantu

dalam mencapai tujuan itulah yang disebut tujuan bersama

1.5.1.1. Karakteristik Organisasi

Organisasi pada dasarnya mempunyai lima karakteristik utama yaitu

1.Unit/entitas sosial

Organisasi adalah rekayasa sosial hasil karya cipta manusia yang bersifat

tidak kasat mata dan abstrak sehingga organisasi sering disebut sebagai artificial

being. Karena sifatnya tersebut, organisasi dengan demikian lebih merupakan

realitas sosial ketimbang realitas fisik. Meski bukan sebagai realitas fisik, bukan

berarti bahwa organisasi tidak membutuhkan fasilitas fisik. Fasilitas fisik seperti

gedung, peralatan kantor maupun mesin-mesin masih tetap dibutuhkan (meski

tidak harus dimiliki) karena dengan fasilitas fisik inilah sebuah organisasi bisa

melakukan kegiatannya. Disamping itu dari fasilitas fisik ini pula orang luar

mudah mengenali adanya entitas sosial.

Sebagai entitas sosial, organisasi umumnya didirikan untuk jangka waktu

yang relative lama bisa berumur puluhan tahun atau ratusan tahun bahkan bisa

mencapai waktu yang tidak terbatas. Keberadaan sebuah organisasi tidak terkait

24
Ibid, hal 5

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai