Disusun Oleh :
FAIDATUL FARICHAH
190301023
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
GRESIK
2023
Proposal Penelitian
Oleh :
Faidatul Farichah
NIM :
190301023
2023
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal Penelitian
Oleh :
Faidatul Farichah
190301023
Mengetahui:
Dosen Pembimbing
M.M. NIP.
11711907254
i
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal Penelitian
Dosen Pembimbing
…........................... …..................................
NIP. ….................. NIP. …..........................
Mengetahui
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT berkat limpahan rahmat, taufiq dan
ini untuk memenuhi salah satu persyaratan penyusunan skripsi dalam memperoleh
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih khususnya kepada yang terhormat :
BisnisUniversitasMuhammadiyah Gresik.
seminar proposal.
4. Kedua orang tua, ayah dan ibu yang selalu me motivasi dan mendukung dalam
5. Suami dan anak saya tercinta yang selalu menemani saya dalam berjuang dan
menjadi penyemangat saya setiap hari dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
v
bahwa dalam penulisan proposal penelitian ini masih banyak kekurangannya.
Faidatul Farichah
vi
DAFTAR ISI
JUDUL.........................................................................................1
LEMBAR PERSETUJUAN..........................................................3
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................4
KATA PENGANTAR...................................................................5
DAFTAR TABEL.........................................................................9
DAFTAR GAMBAR..................................................................10
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................10
BAB I............................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................11
1.2 Tujuan Penelitian.............................................................11
1.3 Manfaat Penelitian...........................................................12
BAB II.........................................................................................13
TINJAUAN PUSTAKA..............................................................13
2.1 Penelitian Terdahulu......................................................13
2.2 Landasan Teori................................................................15
2.2.1 Kinerja........................................................................15
A. Pengertian Kinerja..................................................................15
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja.............................17
C. Penilaian Kinerja....................................................................19
D. Tujuan Penilaian Kinerja........................................................20
2.2.2 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)........................21
B. Tujuan BUMDes.....................................................................23
C. Dasar Hukum BUMDes..........................................................24
2.2.3 Kesejahteraan Masyarakat.......................................25
B. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesejahteraan.........26
E. Indikator Kesejahteraan..........................................................28
2.3 Kerangka Penelitian.........................................................31
vi
BAB III........................................................................................32
METODE PENELITIAN............................................................32
3.1 Jenis Penelitian................................................................32
3.2 Lokasi Penelitian.............................................................32
3.3 Unit Analisis.....................................................................32
3.4 Jenis Data.........................................................................33
3.5 Sumber Data.....................................................................33
3.6 Teknik Pengumpulan Data.............................................34
3.7 Teknik Analisis Data........................................................35
3.8 Uji Keabsahan Data........................................................38
DAFTAR PUSTAKA..................................................................41
LAMPIRAN................................................................................45
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1......................................................................................................6
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1..........................................................................................31
Gambar 3.1...........................................................................................37
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
yang dimiliki manusia seperti keterampilan dan pengetahuaan agar lebih berguna
kebutuhan yang bisa terpenuhi dan juga di suplai oleh masyarakat itu sendiri.
Dalam kaitannya upaya untuk memenuhi kebutuhan setiap individu pasti ada
sumber potensi yang bisa dimanfaatkan dan setiap wilayah memiki potensi dan
sumber yang berbeda dengan satu sama lain, dimana potensi itu dapat
dan material warga negara untuk kelangsungan hidup dan berkembang serta
1
mereka. kebutuhan materil sangat erat hubungannya dengan pendapatan dalam
Desa adalah sektor perekonomian yang mempunyai potensi yang baik bagi
suatu negara. selain itu juga di dalamnya ada banyak sumber-sumber potensi yang
Faktor yang paling dominan adalah adanya hambatan masyarakat desa dalam
lokal.
menerapkan kegiatan dan kebijakan untuk mencapai visi, misi, dan tujuan suatu
kelompok atau organisasi. Secara umum, kinerja karyawan oleh para ahli sering
juga disebut dengan prestasi kerja karena kinerja merupakan perilaku nyata yang
ditampilkan setiap karyawan sebagai prestasi kerja yang dihasilkan. Menurut Riadi
(2020) kinerja adalah kesuksesan individu, kelompok dan unit organisasi dalam
mencapai sasaran strategi yang telah diputuskan sebelumnya untuk perilaku yang
di harapkan.
undang Nomor 6 tahun 2014 yang berkaitan dengan desa, bahwa pemberdayaan
2
pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan priotitas kebutuhan
sebuah desar agar tidak selalu tertinggal dan tidak hanya dijadikan sebagai obyek
pembangunan saja. Oleh karena itu, pemerintah melakukan pendekatan baru yang
Artinya usaha yang akan dilakukan nantinya dinilai dari motivasi dan keinginan
sesuai dengan kebutuhan dan hak masyarakat yang disetujui oleh musyawarah
masyarakat dan disetujui oleh anggaran dasar setempat. BUMDes juga berperan
masyarakat.
negara. Hampir semua kabupaten di wilayah Jawa Timur memiliki strategi untuk
distribusi air dari hippam, pengembangan UMKM dan lain-lain. Upaya gagasan
3
pendirian BUMDes diawali dengan peningkatan kapasitas dan kegiatan ekonomi
luas.
yang tertata dan terstruktur dengan baik, serta efektif mengeluarkan dana
masyarakat yang diterima dari pemerintah daerah. Namun, BUMDes dibatasi oleh
modal untuk pengembangan usaha komersial yang ada. Dilihat dari kontribusinya
peningkatan desa.
dalam penelitian ini diungkapkan bahwasanya pada tahun 2010-2014 desa wisata
4
yang
5
buruk dan dilaksanakan secara samar dan tidak jelas.
Km dari pusat kabupaten dan 1 Km ke pusat Gresik Kota Baru, dan luas wilayah
sekitar 1,7 Hektar dan jumlah penduduk 9.609 jiwa. Pongangan mayoritas
penduduknya bermata pencaharian sebagai buruh pabrik dan daerah yang padat
BUMDes pada tahun 2017 hingga 2019 hanya mengelola 1 unit usaha pengairan
air melalui usaha Hippam dan unit pembuangan sampah . Namun, sempat adanya
BUMDes Makmur Sejahtera ini tidak berkembang dan tidak ada kemajuan.
Selanjutnya pada tahun 2020 seiring dengan pergantian Kepala Desa bapak
Aaang Chunaifi unit usaha BUMDes bertambah banyak dan BUMdes Makmur
Sejahtera Pongangan mulai berkembang dan semakin maju pesat dengan adanya
untuk pembangunan desa, juga dapat membuka lapangan kerja. Dengan mengelola
kegiatan yang dapat memberikan kesempatan kerja yang baik, maka akan dapat
6
masyarakat Pongangan. Pengembangan kemandirian desa yang dilakukan
BUMDes makmur sejahtera yaitu melalui unit-unit usaha yang dikelola yakni
-ATM center
-Wifi corner
unit program BUMdes dari 2017 sampai tahun 2021 program BUMdes Makmur
menjalankan 2 unit program BUMDes yaitu hanya ada unit hippam dan unit
pembuangan sampah. Kemudian dimulai pada tahun 2022 ada kemajuan pesat
pada program BUMdes yakni sudah ada banyak tambahan unit program yaitu ada
hippam, unit sampah, PPOb guwo lowo, Foodcourt, Agen laku pandai,
ATK&foto copy. Pada tahun 2023 unit program BUMdes juga semakin
bertambah dengan unit penyewaan tenda, ATM center, serta Wifi corner.
7
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis melalui wawancara
yang terjadi sampai saat ini. Pada tahun 2017, BUMDes Makmur Sejahtera belum
ada dana desa dan belum ada ADD juga sehingga semuanya masih bersifat
program unit. Kemudian, di tahun 2019 mulai ada ADD bahkan setiap tahun
unit. Posisi BUMDes pertama kali dipegang oleh bapak Aang selaku kepala desa
yang saat itu juga menjadi koordinator PNPM mandiri pedesaan, sehingga visi
misi yang lama hanya sebatas tentang seputar simpan pinjam saja.
menyesuaikan kondisi masyarakat yang ada dengan bertahap membangun unit unit
makmur sejahtera. Pada BUMDes 2017 dalam bagan organisasi masih tidak
terstruktur, hanya ada ketua saja yang menjalankan. Namun, BUMDes Makmur
Sejahtera saat ini sudah tersusun secara sistematis dan terstruktur dengan melalui
beberapa evaluasi. Dulu,ketika dipegang oleh kepala desa saat itu menjadi
sekaligus ketua BUMDes juga tidak ada penjaringan ketua dan bendahara
untuk mencari jalan keluar dan diselesaikan di periode saat ini. Misalnya pada
8
BUMDes dulunya ada permasalahan air yang sebegitu krusial, lalu di adakan rapat
dan meminta dukungan mulai dari pemerintah desa sampai DPD akhirnya bisa
terselesaikan dengan baik jadi semuanya itu berjalan sefrekuensi sehingga tidak
Secara umum semua unit usaha dikelola oleh BUMDes Makmur Sejahtera
juga turut andil dalam pembangunan desa Pongangan sehingga dapat mengurangi
sebagai desa yang mandiri. BUMDes Makmur Sejahtera juga memiliki prestasi
yang diraihnya yaitu mendapatkan juara 2 dalam festival BUMdes terbaik dan
UMKM pada bulan April 2022 yang diselenggarakan oleh DPRD kabupaten
9
antar dinas PMD kabupaten Gresik dan politeknik keuangan negara STAN dan
masih banyak lagi kegiatan serta pelatihan yang dilakukan oleh BUMDes Makmur
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dari observasi awal yang peneliti
lakukan terdapat lima indikator kinerja yang dijelaskan oleh Bernardin dan Russel
dalam Setiawan (2015) terdiri dari kuantitas, kualitas, ketepatan waktu, hubungan
antar perseorangan dan efektifitas biaya. Yang termasuk dalam indikator pertama,
kuantitas adalah program kerja yang dilakukan selama ini terjadi peningkatan dari
tahun 2017 hingga 2019 hanya dua unit saja yaitu unit hippam dan unit
pembuangan sampah, kemudian pada tahun 2020 hingga saat ini menjadi sembilan
kesempurnaan dari hasil penyelesaian kegiatan dimana semua unit dari sembilan
program BUMDes Makmur Sejahtera saat ini telah berjalan dengan lancar dalam
penyaluran air dan pembuangan sampah. Namun, kini sudah tidak ada
permasalahan lagi bahkan saat ini banyak unit program yang dibangun untuk
juga meraih prestasi juara 2 dalam festival BUMdes terbaik dan UMKM yang
diselenggarakan oleh DPRD kabupaten Gresik dan meraih juara 3 dalam rangka
pelayanan.
1
Ketiga, yang termasuk pada indikator ketepatan waktu kegiatan program
koordinasi struktur pengurus BUMDes. Yakni pada tahun 2022 hingga saat ini
Berbeda dengan BUMDes pada tahun 2017 dalam pembangunan program unit
masih terbilang lamban dikarenakan faktor finansial juga faktor SDM sehingga di
tahun 2017 hingga 2019 program unit BUMdes hanya terdiri dari dua unit saja.
evaluasi terkait hambatan yang ada di setiap periode dengan cara musyawarah
semaksimal mungkin yakni pada tahun 2017 hingga 2019 BUMDes Makmur
Sejahtera dalam struktur organisasi SDM masih tidak terstruktur dan dijalankan
dengan satu ketua saja yakni Kepala desa merangkap sebagai direktur BUMDes
tanpa ada sekretaris maupun bendahara. Kemudian ada juga pada kendala
finansial yang dimana BUMdes masih belum terfasilitasi dana oleh pemerintah.
Sehingga sudah terlihat jelas dalam pengembangan BUMDes dikala itu sulit.
1
Berbeda dengan tahun 2020 hingga saat ini BUMDes Makmur Sejahtera
sudah mulai terstruktur dan tersusun secara sistematis dalam hal SDM organisasi.
direktur BUMDes. Tetapi pada tahun 2017 hingga 2019 Kepala desa merangkap
merangkap menjadi pengurus BUMDes. Namun, saat ini sudah menjadi lebih baik
dan terstruktur secara sistematis sehingga Kepala desa tidak lagi merangkap
baru dari tahun 2020 hingga saat ini. Oleh karena itu, peneliti mengambil judul “
Mengacu pada rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
masyarakat
1
desa Pongangan.
Manfaat yang diharapkan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Gresik.
masukan yang positif bagi pemerintah desa Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes).
C. Bagi masyarakat dan pihak-pihak yang terkait, hasil penelitian ini dapat
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan menjadi salah satu acuan dalam proses penelitian,
menambah bahan kajian dan penelitian. Berikut penelitian yang telah relevan
yang telah dilakukan penelitian oleh Ahmad Nur Ihsan dari Universitas
Lentera karena sumber daya yang baik. Ada dukungan yang baik dari
juga dengan adanya keterlibatan masyarakat yang kuat. Dari sumber daya
Lumajang yang telah dilakukan penelitian oleh Ach Qosim dari Universitas
Jember pada Volume II (1): 10-17 tahun 2017 dengan metode penelitian
1
Melalui interaksi sosial dan kearifan lokal, BUMDes lebih kuat dan berkelanjutan
dibandingkan BUMDes yang lahir dari campur tangan pemerintah dari atas.
Malang pada Vol.1 No.6 tahun 2013 dengan menggunakan metode deskriptif
Sangihe yang telah dilakukan penelitian oleh Sasauw, Gosal dan Waworundeng
pada Vol.1 No.1 tahun 2018 dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif
terus bekerja, dan struktur organisasi yang terus meningkat setiap tahunnya.
tugas dan tugas sesuai perannya sudah efektif, yang ditunjukkan dengan dampak
pada umumnya.
1
Tandan Sari Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar yang telah dilakukan
penelitian oleh Hanna Indria dari Universitas Islam Negeri Syarif Kasik Riau pada
adalah modal finansial yaitu BUMDes menerima modal dari daerah yang
modalnya besar, modal sumber daya manusia yang berkapasitas untuk dapat
modal sosial dimana masyarakat atau penerima manfaat BUMDes Mitra Sehati
adalah orang yang patuh dan antusias yang mendapatkan pekerjaan untuk
2.2.1 Kinerja
A. Pengertian Kinerja
Menurut Sinaga et al (2020), konsep kinerja adalah karena seseorang yang telah
yang sangat penting dalam perusahaan untuk dapat mencapai tujuan yang
kinerja adalah karena pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang dan pelaksanaan
1
semua pekerjaannya dan merupakan gabungan dari tiga faktor penting yaitu
peran, tanggung jawab dan tingkat motivasi karyawan. Berdasarkan dari pendapat
beberapa ahli diatas bahwasanya yang di maksud kinerja merupakan hasil yang
diperoleh baik berupa produk maupun berupa jasa, yang sering dijadikan sebagai
tingkat dan kualitas pekerjaan, kinerja tinggi. Bekerja sebenarnya atau hakikat
tempatnya bekerja.
1. Kuantitas
Kuantitas adalah hasil yang berwujud seperti mata uang, jumlah sikluskegiatan,
2. Kualitas
mencapai tujuan.
3. Ketepatan waktu
4. Efektifitas biaya
Efektifitas merupakan tingkat sumber daya dalam organisasi baik berupa orang,
1
uang, sumber daya, dan teknlogi yang mendapakan nilai tinggi atau yang dapat
mengurangi jumlah kegurian dari tiap unit penggunaan sumber daya yang
dipakai.
Berdasarkan hasil uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah
melakukan pekerjaannya.
dilakukan atas dasar rencana kinerja pada tingkat masing-masing individu dan
pada tingkat unit organisasi, dengan memperhatikan tujuan, pencapaian, hasil dan
manfaat yang diperoleh, serta perilaku pegawai. Dalam proses evaluasi kinerja
(IQ 110-120) dan didikan yang baik sebagai bekal dan keterampilan bekerja
setiap hari, sehingga mudah baginya untuk mendapatkan target pekerjaan yang
Sikap adalah sifat mental yang memotivasi seorang karyawan untuk berusaha
mencapai tingkat kinerja yang tinggi. Perilaku mental pengguna harus siap dan
psikofisik (persiapan fisik pikiran, tujuan dan situasi). Ini berarti bahwa
karyawan harus siap secara fisik dan mental serta memahami maksud
dantujuan utama dari tugas yang dihadapi. Mampu menghadapi masalah dan
seperti kepribadian, usia dan jenis kelamin, tingkat pendidikan, ras, status
ekonomi dan sosial, pengalaman langsung, akan menentukan kualitas kerja dan
1. Faktor Personal/Individual
Faktor pribadi merupakan faktor yang berasal dari diri seseorang itu sendiri,
2. Gaya Kepemimpinan
seperti motivasi, arahan yang benar, dan dorongan yang diberikan seorang
1
pimpinan kepada bawahan.
3. Lingkungan Kerja
4. Sistem Perusahaan
Sistem yang ditetapkan berdampak besar pada kinerja, seperti sistem kerja,
5. Faktor Kontekstual/Situasional
Faktor kontekstual merupakan faktor yang berasal dari lingkungan internal dan
C. Penilaian Kinerja
pekerjaan yangdilakukan pada waktu tertentu dalam sehari, yang digunakan dalam
adalah sebuah proses di mana kinerja dievaluasi, dikembangkan, dan hasil dari
merupakan hasil evaluasi yang sistematis didasarkan pada indikator kinerja, yaitu
pengertian penilaian kinerja menurut beberapa para ahli dari sumber buku :
B. Menurut Priyono & Darma (2016) evaluasi jabatan adalah suatu proses yang
2
dilakukan di perusahaan untuk mengevaluasi karyawan dan kontribusi serta
kepentingan karyawan.
C. Menurut Widodo (2016) bahwa metode yang digunakan untuk mengukur dan
yang berkaitan dengan kinerja pegawai yang bekerja pada kurun waktu tertentu.
adalah salah satu metode yang umum digunalan dalam menilai dan mengevaluasi
kinerja yang dilakukan agar karyawan mengetahui apa yang diharapkan atasan
agar lebih memahami satu sama lain. Serta menitikberatkanpada evaluasi sebagai
proses
a. Perubahan upah
e. Keputusan pembayaran
f. Kesempatan kerja
g. Budaya kerja
2
j. Hubungan yang baik untuk atasan dan bawahan
ditetapkan oleh organisasi. Fungsi penilaian kinerja itu sendiri adalah untuk
misalnya melalui pelatihan atau perbaikan yang terus menerus, atau perbaikan
pekerjaan yang dianggap belum sesuai deskripsi pekerjaan. Dari beberapa uraian
di atas dapat diketahui bahwa tugas evaluasi kinerja, yang merupakan hasil kerja
seseorang, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, dalam pemenuhan tugas dan
tanggung jawabnya. Diketahui pula bahwa banyak hal baik internal maupun
juga dapat memberikan manfaat yang sama bagi perusahaan sehingga perusahaan
A. Pengertian BUMDes
berbadan hukum yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah desa, yang dikelola
secara ekonomi secara mandiri dan profesional sehingga seluruh atau sebagian
berpenghasilan
2
rendah (PADes), meningkatkan perekonomian daerah dan meningkatkan
2005 tentang masyarakat pasal 78 ayat (1) BUMDes merupakan salah satu upaya
kesejahteraan.
Badan Usaha Milik Daerah adalah jenis usaha dalam jenis kegiatan
hasil pertanian, serta usaha manusia dan kerajinan. Modal BUMDes berasal dari
pinjaman, kerjasama bisnis dengan pihaklain. Modal lainnya dapat berasal dari
dan lainnya.
sosial. Pada saat yang sama, sebagai perusahaan komersial, ia mencari keuntungan
prinsip
2
efisiensi akan selalu ditekankan. Ciri utama BUMDes menurut Prasetyo (2019) :
2. Modal desa adalah 51% dari masyarakat dan 49% melalui penyertaan (saham).
3. Filosofi bisnis yang berakar pada budaya lokal digunakan dalam karyanya
yang bertanggungjawab.
B. Tujuan BUMDes
Kemasyarakatan adalah:
b. Mengelola kekayaan atau alat desa dengan cara yang bermanfaat bagi
masyarakat
2
pembangunan dan penyelenggaraan perekonomian nasional dan
c. Memperoleh laba atau jaring untuk meningkatkan pendapatan awal negara dan
d. Pemanfaatan barang milik desa untuk menciptakan nilai tambah bagi barang
berikut:
2
Pelaksanaan Desa Nomor 6 Tahun 2014.
Pendirian BUMDes ada dalam UU Desa no. 6 Tahun 2014 tentang Desa,
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Migrasi No. 4 Tahun 2015
Desa.
individu atau kelompok laki-laki dan perempuan dapat mewujudkan hak dasarnya
2
untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang lebih bermartabat
Oleh karena itu, dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
masyarakat yang tercermin dalam gaya hidup masyarakat. Sukses bukan berarti
kekayaan. Namun, yang terbaik adalah kondisi material dan spiritual seimbang
dengan sumber daya yang tersedia. Semua keinginan manusia harus memenuhi
dua kebutuhan dasar ini, untuk memiliki ketertiban dalam kehidupan pribadi dan
masyarakat.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi rumah yang dihuni,
ketersediaan listrik dan air bersih, adanya sarana dan jembatan yang layak, serta
2
kesejahteraan masyarakat. Pendapatan per kapita dapat digunakan untuk tiga
tujuan:
berbagai negara.
kontribusi informasi yang diterima oleh setiap orang menjadi berkurang, dan
perlu juga dipahami bahwa pendapatan per kapita sebagai indikator kemajuan
Namun selain itu banyak juga faktor yang sangat penting untuk
negara, yang tidak hanya dilaporkan dari sisi pendapatan, sangat bervariasi.
2
perkembangan ekonomi pada akhirnya mengikuti distribusi pendapatan.
Dua orang dengan pendapatan per kapita yang sama akan memiliki tingkat
berbeda. Tingkat kesejahteraan negara lebih lemah dari pendapatan per kapita,
lurus.
5. Status pengangguran
E. Indikator Kesejahteraan
2
mungkin untuk mencapainya, tidak perlu melakukan yang tidak baik, karena
Hal ini terkait dengan masalah keuangan yang terkait dengan pekerjaan,
penting untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Tanpa semua ini, mustahil
bagi seseorang untuk maju. Tanda bahwa kehidupan masyarakat masih kurang
baik adalah uang dan distribusi pendapatan. Peluang kerja dan peluang usaha
Pendidikan yang mudah dan terjangkau adalah dambaan setiap orang. Dengan
bantuan beasiswa yang sederhana dan murah, setiap orang bisa mendapatkan
kesehatan ini diputuskan sebagai tugas utama pemerintah. Sulit bagi orang
sakit
3
untuk memperjuangkan kesejahteraannya. Jumlah dan jenis pelayanan
dibatasi oleh jarak dan waktu. Mereka dapat mengakses layanan kesehatan
lima tujuan dasar: agama, kehidupan, keluarga, kekayaan dan kecerdasan, atau
akal sehat. Kunci untuk menetapkan kelima tujuan utama tersebut adalah dengan
memenuhi tingkat pertama, yaitu kebutuhan seperti sandang, pangan, dan papan.
adil, sehingga tidak ada kecemburuan sosial. Pendidikan sederhana dan murah
terhadap fasilitas masyarakat seperti panti jompo. dan pusat kesehatan setempat.
3
2.3 Kerangka Penelitian
Mencapai hasil kinerja yang baik dari Badan Usaha Milik Desa Makmur Sejahtera Desa Pongangan
3
BAB III
METODE PENELITIAN
daripada generalisasi.
Menurut Sugiyono (2017:242), unit analisis data adalah bidang studi, yang
dapat berupa individu, kelompok, objek atau aktivitas sosial seperti aktivitas
dari unit analisis diatas, maka penulis memilih yang menjadi informan
3
3.4 Jenis Data
dikumpulkan dalam situasi, sumber, dan metode yang berbeda. Dilihat dari
data primer dan data sekunder dapat digunakan dalam pengumpulan data.
1. Data Primer
Menurut Sugiyono (2017), sumber data primer adalah sumber data yang
audio dan menyimpan data. Dalam penelitian ini data primer berupa hasil
2. Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2017) sumber data sekunder adalah sumber data yang
dari pihak ketiga atau dari dokumen. Data sekunder diperoleh dari buku,
terkait dengan penelitian ini melalui wawancara tatap muka dimana sumber
3
Data primer adalah informasi yang dikumpulkan oleh peneliti langsung dari
sumber primer. Kemudian data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan dari
buku- buku ilmiah atau buku teks, untuk mendukung pembahasan pendapat
ahli.
pada kualitas dan kelengkapan data yang dihasilkan. Pertanyaan yang selalu
1. Wawancara
3
2. Observasi
proses yang diawali dengan observasi kemudian secara logis, objektif dan
metode observasi di mana peneliti sudah tahu persis apa yang harus dicari.
3. Dokumentasi
orang, peristiwa atau kegiatan dalam konteks sosial sangat berguna dalam
Makmur Sejahtera.
3
bentuk-bentuk yang pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan dengan mudah.
memahami diri sendiri dan orang lain. Menurut B. Milles dan Huberman
1. Pengumpulan Data
serta catatan lapangan dicatat dalam dua bagian yaitu. interpretasi dan
refleksi. Catatan naratif adalah catatan alami, yaitu catatan tentang apa
2. Reduksi Data
secara cermat dan detail. Untuk itu, penting untuk menganalisis data secara
dan pola.
3. Penyajian Data
Menurut Miles dan Huberman (2014), teks naratif paling sering digunakan
3
4. Penarikan Kesimpulan
keyakinan menurut Miles dan Huberman (2014). Kesimpulan awal yang ditarik
masih tentatif dan akan berubah kecuali ditemukan bukti kuat yang mendukung
pada tingkat pertama didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten, maka
Dari gambar bagan 3.1 diatas dapat dijelaskan bahwasanya dalamanalisis data
yang digunakan penulis dengan 4 tahap alur mulai dari pengumpulan data yaitu
yaitu reduksi data dengan maksud memilah data informasi yang penting dan
3
data yang dapat disajikan berupa gambar, grafik, atau tabel untuk menggabungkan
informasi untuk menggambarkan apa yang terjadi. Kemudian pada tahap akhir
yakni penarikan kesimpulan dilakukan ketika semua data sudah terkumpul cukup
memadai.
Menurut versi kualitatif, validitas data sesuai dengan konsep validitas dan
dan aplikasi berdasarkan sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang
1. Kredibilitas
pengecekan anggota.
a. Perluasan temuan
Peneliti harus tinggal di lokasi penelitian untuk waktu yang lama untuk
situasi.
3
b. Meningkatkan ketekunan
peneliti dapat menentukan aspek mana yang penting dan mana yang
penelitian.
c. Triangulasi
berbeda.
d. Diskusi bersama
f. Pengecekan anggota
4
2. Transferbilitas (Keteralihan)
dilakukan.
3. Dependabilitas (Ketergantungan)
4. Konfirmabilitas (Kepastian)
Menurut Azmir (2014) akurasi dan kredibilitas temuan adalah sangat penting
yang dilakukan, penelitian dapat dianggap objektif jika banyak orang setuju
mengecek ulang derajat keterpercayaan data atau informasi yang telah diperoleh.
Triangulasi teknis dilakukan dengan menanyakan kepada informan hal yang sama
berbeda tentang masalah yang sama. Sumber yang dikutip adalah hal-hal yang
4
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Manan, dan Sri. (2019) Mengukur Kinerja BUMDesa. Jakarta : Universitas
Mataram.
Bumdes Pongangan. (2022, Februari 12) Berita utama, profil bumdes, unit usaha
bumdes. https://sites.google.com/view/bumdespongangan/berita-
utama?authuser=0 (diakses pada desember 2022 jam 13.00)
Bumdes. (2022, Agustus 31) Alasan mengapa aparat pemerintah desa dlarang
memiliki jabatan di bumdes. https://blog.bumdes.id/2022/08/struktur-
bumdes-3/ (diakses pada desember 2022 jam 13.00)
4
Hartanti. A,. Fanggidae, H., & Binawati, E. (2022) Pengukuran Kinerja Sektor
Publik Teori dan Aplikasi. Bandung : Media sains Indonesia.
Indira, H (2021). Analisis kinerja bumdes mitra sehati desa tandaan sari.
http://repository.uin suska.ac.id/55667/3/SKRIPSI%20GABUNGAN.pdf
Journal Ekuilibrium, II (2):10-17.manajemen/pengertian-kinerja/ (diakses
pada
Januari 2023 pukul 10.00)
Musyafak, F., & Sukarno (2019) analisis kinerja badan usaha milik desa dalam
pengelolaan aset desa. Journal Penelitian Administrasi publik. 5 (2).
Purwani. R., Djoko. S,. & Asmirin. N (2022) Evaluasi Kinerja. Sidoarjo: Nizamia
Learning Center.
4
Ramadhana, B., Heru, R., & Suwondo. (2013) Keberadadaan Badan Usaha Milik
Desa sebagai Penguat Ekonomi Desa. Jurnal Administrasi publik , 1 (6),
1068-1076.
Ramadhana. (2013). “Keberadaan bumdes sebagai penggerak perekonomian kota
landungsari”. Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1(6), Hal. 1068-
1076.
Rismawati, dan Mattalata. (2018) Evaluasi Kinerja Penilaian Kinerja Atas Dasae
Prestasi Kerja Berorentasi Kedepan. Ternate : Celebes Media Perkasa
.
Rosni .(2017). Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Berbaris potensi lokal.
Jawa Tengah : Muhammadiyah University Press
.
S., Chindy, R.,& Welly, W. (2018) Efektivitas badan usaha milik desa dalam
meningkatkan masyarakat didesa lenganeng. Journal jurusan ilmu
pemerintahan, 4 (1).
Suryani, Widani, dan Laksemini. (2020) Kinerja Sumber Daya Manusia Teori
Aplikasi dan Penelitian. Badung Bali : Nilacakra.
4
Undang-Undang No 6 Tahun 2014 Tentang Pemberdayaan Masyarakat Desa
4
LAMPIRAN
Jawab : bumdes pongangan ini berdiri sejak tahun 2017 melalui musyawarah
berdiirnya bumdes ini mengelola satu unit usaha yaitu unit air
guwo lowo, atm center, atk foto copy dan lain lain. Itu yang sudahberjalan
pritoritas desa.
2. Apakah ada perbedaan visi misi/program BUMdes dari tahun 2017 awal dengan
yang sekarang ?
Jawab : ada, jadi sejak 2017 sampai tahun 2021 posisi bumdes pertama kali
dipegang oleh bapak aang selaku kepala desa sendiri saat itu pak aang juga
menjadi koordinator PNPM mandiri pedesaan, visi misi yang lama karena
saat itu PNPM ada unit simpan pinjam ketika di tahun 2022 itu bumdes
3. apakah ada perbedaan bagan organisasi bumdes yang dulu hingga seakarang?
4
Jawab : ada, kalau dulu tidak terstruktur secara sistematis karena saat itu
hanya ada ketua tidak ada bendahara hanya ada sekretaris juga dan
komisaris, pengelola atau pelaksana operasional selaku direksi dan juga ada
pengawas dari pihak luar manajemen bumdes dan dari luar pemerintah
desa. Dan setiap unit progress ada kepala unit nya sendiri- sendiri
4. faktor apa yang menyebabkan bumdes skrg lebih maju daripada yang dulu?
Jawab : bisa dikatakan lebih maju karena sekarang semuanya sudah tertata
dan sitematis dan melalui beberapa evaluasi dulu ketika dipegangoleh pak
kades saat itu menjadi sekaligus ketua bumdes juga tidak ada penjaringan
murni dari hasil seleksi dan disisi lain karena di evaluasi ketika awal pak
lurah menjabat sebaga bumdes dulu itu hal hal yang sekiranya menghambat
periode saat ini jadi misalkan dulu permasalahan air yang sebegitu krusial
desa sampai DPD akhirnya bisa terselesaikan dengan baik jadi semuanya itu
mendukung
4
5. apakah ada perbedaan dari segi kepemimpinan ?
Jawab : kalau dari segi kepemimpinan tidak ada, cuman yang saya rasa saat
itu perbedaannya ada di SDM karena SDM saat itu hanya ada ketuadibantu
dengan sekrestaris dan hanya ada 1 unit, sedangkan kalau sekarang ketua
dibantu sekretaris, bendahara dan juga ada komisaris nya penasehatnya dan
6. kira kira bumdes yang dulu ada hambatan sehingga tidak bisa melaksanakan
Jawab : pastinya ada, pada tahn 2017 belum ada dana desa belum ada ADD
juga sehingga semuanya masih bersifat swadaya dalam arti misal kita mau
membuat jaringan pipa baru atau membuat sumur baru semuaya masih
2019 itu sudah ada ADD bahkan setiap tahun kita di support kurang lebih 50
juta untuk mengembangkan unit, di tahun 2021 kita di support 67 juta dan
kita kembangkan untuk pembangunan ATM center dan membuka unit baru
7. Apakah ada perbedaaan dari jumlah SDM BUMdes yang dulu dari awal tahun
jawab : segi SDM saat dulu hippam saja dibantu dengan 1 orang teknisi dan 2
orang kantor saat ini hippam kantornya ada 2 yang 1 kepala unit
4
yang satunya bagian pembayaran ditambah 2 teknisi lapangan, unit sampah
banyak sekarang.
Jawab : untuk saat ini masih berjalan lancar tidak ada hambatan hanya saja
4
Draft Wawancara untuk penelitian BAB IV
Pertanyaan :
4. Apakah BUMDes Makmur Sejahtera selalu hadir setiap ada pelatihan yang
pelayanan?
Makmur Sejahtera?
Makmur Sejahtera?
melaksanakan sosialisasi?
10. Bagaimana tanggapan bapak tentang sosialisasi unit usaha yang dilakukan
11. Bagaimana pendapat bapak tentang sosialisasi yang dilakukan oleh BUMDes
Makmur Sejahtera?
5
12. Bagaimana dengan unit usaha yang ada di BUMDes Makmur Sejahtera dan
13. Bagaimana BUMDes Makmur Sejahtera dalam menggali unit usaha yang
dibutuhkan?
progressnya ?
finansialnya ?
18. Bagaimana hubungan antara pengurus BUMDes satu dengan yang lain ?
Kepuasan Masyarakat
Makmur Sejahtera?
5
Surat Keterangan Penelitian
5
Surat Pernyataan Kesediaan Informan
5
Surat Izin Penelitian