Anda di halaman 1dari 4

PROSES KEPERAWATAN DAN BERPIKIR KRITIS

PENGARUH POSITIF DAN NEGATIF PSBB DALAM ERA PANDEMI

DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Berliany Venny Sipollo, S.Kep.,MNS

DISUSUN OLEH :

Aditya Dandi Saputra ( 12220002 )


Brigita Riadi ( 12220006 )
Leonardus Dheanova Alfando Wibowo ( 12220012 )
Natacia ( 12220018 )
Patricia Putri Indrasari ( 12220021 )

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANTI WALUYA MALANG

2022/2023 SEMESTER GANJIL/GENAP


Paparan masalah

Pertama kali adanya COVID-19 di indonesia tepatnya pada Maret 2020, maka kita
semua mulai menghadapi situasi dan kondisi yang berubah, dengan serangkaian tata cara
baru yang diterapkan. Masyarakat kemudian dikenalkan pada protokol kesehatan COVID-19
yaitu 3M (Mencuci Tangan, Memakai Masker, dan Menjaga Jarak). Hal berupa
membersihkan diri beserta keluarga dengan cara langsung mandi, mencuci baju dan
meletakkan sepatu maupun sandal di luar rumah, setelah dari luar rumah atau bepergian.

PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yaitu di mana masyarakat harus menahan
diri untuk tetap dirumah dan sangat mengurangi bepergian ke luar rumah. Sehingga kita
harus mencari cara untuk tidak bosan dengan kegiatan rutin di tempat terbatas. Selanjutnya
muncul istilah SFH (school from home) dan WFH (work from home) yang membuat
kehidupan setiap keluarga berubah. Di satu sisi kondisi dan situasi luar biasa ini membawa
hal negatif pada masyarakat,yaitu kekhawatiran bahkan ketakutan terhadap virus dan
akibatnya, juga perasaan terisolasi karena terbatasnya kita untuk bersosialisasi dengan
normal.

Pembahasan

PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) adalah suatu langkah bijak yang diambil
pemerintah untuk penanganan Covid-19 yang di mana sesuai dengan PP no 21 tahun 2020
bahwa PSBB merupakan pembatasan kegiatan tertentu dalam suatu wilayah yang diduga
terinfeksi Covid-19. PSBB di Indonesia tidak diterapkan secara nasional tetapi diterapkan per
wilayah provinsi, kabupaten atau kota sesuai dengan tingkat sebaran atau tingkat
keterdampakan dari Covid-19 terhadap daerah. Sesuai dengan Permenkes atau Peraturan
Menteri Kesehatan No. 9 tahun 2020 yang mengatur tentang penetapan PSBB di wilayah
provinsi, kabupaten atau kota tepatnya pada pasal 2 yang menyatakan bahwasannya, untuk
dapat ditetapkan sebagai daerah atau wilayah PSBB maka provinsi, kabupaten atau kota
harus memenuhi 2 kriteria, yaitu jumlah kasus dan kematian akibat penyakit meningkat dan
menyebar secara cepat ke beberapa wilayah dan bahwa wilayah yang terdapat penyakit covid-
19 juga memiliki keterkaitan moral dengan penyebab terjadinya penyebaran covid-19 di
wilayah lainnya.

PSBB ini merupakan salah satu aturan baru yang juga disebut sebagai sebuah respons
terhadap kondisi dan situasi pandemi ini membentuk kebiasaan baru bagi masyarakat yang
bersifat positif, yaitu lebih patuh pada aturan, lebih aktif menjaga kebersihan diri dan
keluarga, lebih sadar dan aktif melindungi keselamatan dan kesehatan diri dan orang lain.
Kemudian antar anggota keluarga jadi lebih mengenal yang dapat meningkatkan kualitas
hubungan, berpikir kreatif untuk membuat kehidupan sehari-hari menjadi tetap punya variasi
dalam keterbatasan, lalu lebih rajin menjaga kesehatan fisik dan mental, dan menjadi lebih
spiritual. Juga yang penting, tolong menolong maupun aksi sosial karena kondisi ekonomi
yang sangat terdampak akibat pembatasan. Selain itu, muncullah banyak keterampilan baru
seperti memasak dan berkebun, serta kerajinan seni, dan yang pasti keterampilan
menggunakan teknologi dengan munculnya banyak seminar online.

Jika diperhatikan kembali, kebiasaan baru ini mengandung beberapa aspek penting
dalam kehidupan yang biasanya sulit untuk dilakukan dengan konsisten. Aspek disiplin,
sosial, empati, kreatif, belajar dan membuka diri terhadap hal baru, juga lebih hemat dalam
keuangan dan menurunkan pola konsumtif. Dari PSBB ini banyak orang yang terdorong
untuk membiasakan diri dengan kondisi new normal saat ini dan beralih dari kehidupan
sebelumnya, melakukan refleksi diri, memperhatikan keluarga, dan beribadah pada Tuhan,
dengan kata lain porsi hidup menjadi lebih seimbang pada ekosistem kehidupan. Dengan kata
lain, tanpa sadar mereka lebih merawat diri sendiri dan keluarga tentunya, baik dari sisi fisik,
mental dan spiritual. Semoga pandemi ini segera berlalu, dan kebiasaan baru yang baik ini
terus jaga karena memiliki manfaat yang sangat baik untuk kehidupan, bukan saat pandemi
saja.

PSBB dapat menimbulkan juga beberapa dampak negatif terhadap berbagai aspek
baik dalam masyarakat maupun lingkup keluarga. Selama PSBB diberlakukan maka orang-
orang hampir semua melakukan kegiatannya di rumah dengan media sosial ataupun dengan
media lainnya yang bisa menghubungkan antara orang yang satu dengan orang yang lain.
Dalam hal ini kebanyakan dari masyarakat menyalahgunakan kesempatan dan wewenang
tersebut dengan cara berlaku curang seperti para mahasiswa banyak yang melakukan joki
terhadap tugas, pemerintah dapat dengan mudah melakukan korupsi tanpa harus bersusah
payah yang dimana bisa mereka lakukan dengan kecanggihan teknologi yang semakin
berkembang di dunia saat ini contohnya metaverse, Semakin tingginya angka pengangguran
dan juga tidak sedikit orang yang kehilangan pekerjaannya karena di PHK oleh
perusahaannya.

Kesimpulan

Dalam penerapan kebijakan PSBB ini dapat disimpulkan bahwa kebijakan tersebut
dapat menimbulkan dampak positif dan juga negatif dalam berbagai aspek kehidupan.
Aturan-aturan baru sebagai respons terhadap kondisi dan situasi pandemi ini membentuk
kebiasaan baru bagi masyarakat yang bersifat positif, yaitu lebih patuh pada aturan, lebih
aktif menjaga kebersihan diri dan keluarga, lebih sadar dan aktif melindungi keselamatan dan
kesehatan diri dan orang lain. Dalam penerapan PSBB ini juga banyak orang yang mulai
membiasakan diri terhadap segala kegiatan dan pola hidup yang di mana hampir bertolak
belakang dengan cara hidup sebelum adanya COVID-19 atau biasa kita sebut dengan new
normal. PSBB dapat menimbulkan juga beberapa dampak negatif terhadap berbagai aspek
baik dalam masyarakat maupun lingkup keluarga. Dalam hal ini kebanyakan dari masyarakat
menyalahgunakan kesempatan dan wewenang tersebut dengan cara berlaku curang seperti
para mahasiswa banyak yang melakukan joki terhadap tugas, pemerintah dapat dengan
mudah melakukan korupsi tanpa harus bersusah payah yang dimana bisa mereka lakukan
dengan kecanggihan teknologi yang semakin berkembang di dunia saat ini contohnya
metaverse, Semakin tingginya angka pengangguran dan juga tidak sedikit orang yang
kehilangan pekerjaannya karena di PHK oleh perusahaannya.

Pada dasarnya pengaruh positif maupun negatif dari pemberlakuan PSBB dalam era
pandemi ini tergantung pada masing-masing individu. Setiap tindakan yang dilakukan pasti
memiliki nilai plus dan minus tersendiri bukan hanya serta merta berdampak pada salah
satunya saja melainkan keduanya. Jika masing-masing individu bisa melakukannya sesuai
dengan kebijakan dan tidak melakukan tindakan kecurangan maka kebijakan tersebut bisa
membawa dampak yang positif bagi diri sendiri maupun orang lain dan juga begitu
sebaliknya. Semua bisa saling menguntungkan jika semua dapat bekerja sama dengan baik
dalam menjalankan kebijakan yang berlaku selama pandemi COVID-19.

Saran

Dari essay yang telah saya rancang ini yang dapat saya sarankan untuk kedepannya
mengenai dampak positif dan negatif dari PSBB masa pandemi COVID-19 yaitu untuk
masing-masing individu bisa lebih selektif dalam mengambil keputusan dan bertindak
kedepannya dan untuk para pemerintah maupun aparatur daerah agar bisa lebih profesional
dalam menggunakan wewenang dan jabatan sehingga tidak menimbulkan ketimpangan sosial
maupun kecurangan dalam masyarakat.

Daftar Pustaka
1. https://journal.uinjkt.ac.id/index.php/salam/article/view/15569/pdf
2. https://jurnal.ugm.ac.id/jkki/article/view/57656/31752
3. https://jurnal.drdjakarta.id/index.php/jurnalDRD/article/view/44/26

Anda mungkin juga menyukai