Anda di halaman 1dari 9

Bayu Nugroho Jurnal Informatika, Vol. 11 , No.

2 , Desem ber 201 1

APLIKASI SISTEM PENDETEKSI KADAR


GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR
Bayu Nugroho
Dosen pada Jurusan Sistem Komputer,
Informatics & Business Institute Darmajaya
Jl. Z.A Pagar Alam No 93, Bandar Lampung - Indonesia 35142
Telp. (0721) 787214 Fax. (0721)700261

ABSTRACT

Sources of air pollution one of them is motor vehicle exhaust gas, the gas produced
from the combustion of fuel occurs at vehicle engine. Application detection level of the
exhaust system of motor vehicles that are made used to detect the amount of gas levels of
NO and CO gases using the sensor TGS2201. Data from sensors is processed by the
microcontroller and the results are displayed on the PC through serial port, the design of
an application program using the Delphi programming language.

Keywords: gas, microcontroller, sensors, and TGS2201

ABSTRAK

Sumber polusi udara salah satunya adalah gas buang kendaraan bermotor, gas yang
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar terjadi pada mesin kendaraan. Tingkat deteksi
aplikasi dari sistem pembuangan kendaraan bermotor yang dibuat digunakan untuk
mendeteksi jumlah kadar gas NO dan gas CO dengan menggunakan sensor TGS2201.
Data dari sensor diolah oleh mikrokontroler dan hasilnya ditampilkan pada PC melalui
port serial, desain program aplikasi dengan menggunakan bahasa pemrograman Delphi.

Kata kunci: gas, mikrokontroler, sensor, dan TGS2201

PENDAHULUAN

Transportasi merupakan salah satu sarana dan organik serta zat-zat berbahaya
pendukung yang dibutuhkan untuk lainnya yang berasal dari hasil
aktifitas dan kegiatan manusia. Kebutuhan pembakaran bahan bakar pada mesin
sarana transportasi bagi masyarakat saat kendaraan yang dapat menimbulkan
ini semakin meningkat, hal tersebut dampak negatif, baik terhadap kesehatan
berdampak pada meningkatnya manusia maupun terhadap lingkungan,
pencemaran udara yang dihasilkan dari diantaranya adalah Karbon Monoksida
gas buang kendaraan bermotor. (CO), berbagai Oksida Nitrogen (NOx),
Kendaraan bermotor mengeluarkan dan unsur gas lainnya termasuk partikulat
berbagai jenis gas maupun partikulat yang debu. Penelitian ini dimaksudkan
terdiri dari berbagai senyawa anorganik membuat suatu alat pengukuran

Infor mat ics & Business Instit ut e Dar majaya 69


Bayu Nugroho Jurnal Informatika, Vol. 11 , No. 2 , Desem ber 201 1

konsentrasi gas yang dideteksi oleh sensor yang terikat secara kovalen dengan sebuah
TGS 2201 untuk mengetahui tingakat atom karbon. Ia berbentuk gas pada
emisi gas buang kendaraan bermotor keadaan temperatur dan tekanan standar
dengan menampilkan jumlah kadar gas pada atmosfer bumi. Karbon dioksida
Karbon Monoksida (CO) dan Nitrogen dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-
Monoksida (NO). tumbuhan, dan mikroorganisme pada
proses respirasi dan digunakan oleh
Zat-Zat Pencemar Udara
tumbuhan pada proses fotosintesis. Oleh
Nitrogen Oksida sering disebut dengan karena itu, karbon dioksida merupakan
NOX karena nitrogen oksida mempunyai 2 komponen penting dalam siklus karbon.
bentuk yang sifatnya berbeda, yakni gas Karbon dioksida juga dihasilkan dari hasil
NO2 dan gas NOX. Sifat gas NO2 adalah samping pembakaran bahan bakar fosil.
berwarna dan berbau, sedangkan gas NO Karbon dioksida anorganik dikeluarkan
tidak berwarna dan tidak berbau. NOx dari gunung berapi dan proses geotermal
adalah sebuah sebutan umum untuk mono- lainnya seperti pada mata air panas.
nitrogen oksida NO dan NO2 (nitrogen
Karbon Monoksida (rumus kimia CO)
monoksida dan nitrogen dioksida). Gas ini
adalah gas yang tak berwarna, tak berbau,
dihasilkan dari reaksi antara nitrogen dan
dan tak berasa. Ia terdiri dari satu atom
oksigen di udara saat pembakaran,
karbon yang secara kovalen berikatan
terutama pada suhu tinggi. Gas NOx
dengan satu atom oksigen. Dalam ikatan
terbentuk di semua tempat yang terdapat
ini, terdapat dua ikatan kovalen dan satu
pembakaran, contohnya dalam mesin
ikatan kovalen koordinasi antara atom
kendaraan bermotor. Konsentrasi gas NO
karbon dan oksigen. Karbon monoksida
yang tinggi dapat menyebabkan gangguan
dihasilkan dari pembakaran tak sempurna
pada system saraf. Pada konsentrasi
dari senyawa karbon, sering terjadi pada
tinggi, saluran udara akan menyebabkan
proses pembakaran dalam mesin. Karbon
peradangan yang akut. Untuk penyebaran
monoksida terbentuk apabila terdapat
yang akut, hanya konsentrasi yang sangat
kekurangan oksigen dalam proses
tinggi (>1880 mg/m3, 1ppm) yang
pembakaran. Karbon monoksida dapat
mempengaruhi kesehatan manusia. terikat dengan haemoglobin darah lebih kuat
(Sudrajad, A. 2008). dibandingkan dari oksigen membentuk
Karbon Dioksida (rumus kimia: CO2) atau karboksihaemoglobin (COHb), sehingga
zat asam arang adalah sejenis senyawa menyebabkan terhambatnya pasokan

kimia yang terdiri dari dua atom oksigen oksigen ke jaringan tubuh. Pajanan CO

Infor mat ics & Business Instit ut e Dar majaya 70


Bayu Nugroho Jurnal Informatika, Vol. 11 , No. 2 , Desem ber 201 1

diketahui dapat mempengaruhi kerja itu sensor TGS 2201 juga mempunyai
jantung (sistem kardiovaskuler), sistem sebuah pemanas (heater) yang digunakan
syaraf pusat, juga janin, dan semua organ untuk membersihkan ruangan sensor dari
tubuh yang peka terhadap kekurangan kontaminasi udara luar, agar sensor dapat
oksigen. (Tri, A. Tugaswati:2004) bekerja kembali secara efektif. Perubahan
konduktivitas pada sensor dipengaruhi
Sensor Gas TGS 2201 oleh unsur gas tertentu sesuai dengan
Sensor adalah jenis tranduser yang karakteristik gas yang dapat dideteksi oleh
digunakan untuk mengubah variasi sensor tersebut. Karakteristik Elemen 1
mekanis magnetis, panas, sinar dan kimia pada sensor TGS 2201 berfungsi
menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor mendeteksi Gas buang Diesel (solar),
TGS 2201 memiliki 2 elemen sensor yang sedangkan Elemen 2 pada sensor TGS
dapat mendeteksi target gas Diesel dan 2201 berfungsi mendeteksi Gas buang
Gasoline. Elemen Sensor ini terdiri dari Gasolin (bensin). Sumbu Y pada gambar
lapisan logam oksida semikonduktor berikut diindikasikan sebagai rasio Sensor
terbentuk pada substrat alumina yang Resistensi (Rs / Ro) yang didefinisikan
dikemas dalam sebuah chip yang dapat sebagai berikut:
mendeteksi keberadaan suatu gas, selain

(a) (b)

Gambar 1.
(a). Karakteristik TGS 2201 Elemen 1
(b). Karakteristik TGS 2201 Elemen 2
Rs : Resistansi sensor pada beberapa jenis
gas
Ro : Resistansi sensor pada udara bersih

Infor mat ics & Business Instit ut e Dar majaya 71


Bayu Nugroho Jurnal Informatika, Vol. 11 , No. 2 , Desem ber 201 1

METODE PENELITIAN Sistem terdiri atas beberapa bagian, yaitu


Blok sensor, Mikrokontroller, Blok Serial
Perancangan Hardware
Port dan Komputer.

Sensor

ADC
Display
Serial Port (Komputer)
Mikrokontroller

Gambar 2. Blok Diagram Sistem

Sensor sebagai pendeteksi emisi gas dari Mikrokontroller akan dikirim ke


buang kendaraan bermotor, sensor akan Komputer melalui port serial dengan
mengubah besaran kadar gas yang menggunakan mode komunikasi serial,
diterimanya menjadi besaran listrik, sinyal kemudian hasil ukur konsentrasi gas
yang dikeluarkan oleh sensor akan dikirim buang akan diolah oleh komputer untuk
ke ADC (Analog to Digital Converter) ditampilkan pada Display.
yang berfungsi sebagai pengubah data
Perancangan Sensor TGS 2201
analog ke data digital yang selanjutnya Rangkain sensor dirancang seperti pada
diolah oleh Mikrokontroller. Data hasil
gambar berikut ini:

Gambar 3. Rangkaian Sensor Gas TGS 2201

Output tegangan pada hambatan RL (Vout) bawah batas 15 mW, nilai Ps akan
digunakan sebagai masukan pada meningkat pada waktu nilai resistansi
mikroprosesor. Nilai resistansi RL dipilih sensor R Ps sama dengan resistansi RL.
agar konsumsi daya dari sensor (Ps) di Untuk mengetahui nilai resistansi sensor

Infor mat ics & Business Instit ut e Dar majaya 72


Bayu Nugroho Jurnal Informatika, Vol. 11 , No. 2 , Desem ber 201 1

(Rs), dapat dihitung dengan menggunakan unsur suatu gas yang terdeteksi. Sinyal
rumus: output yang berupa nilai tegangan tersebut
yang akan dikonversi melalui rangkaian
ADC (Analog to Digital Converter) untuk
menghasilkan data sinyal digital yang
dapat diolah pada processor.
Keterangan :
Vc : Circuit Voltage Perancangan Mikrokontroller

VRL : Load Resistance Circuit Condition Mikrokontroler yang digunakan adalah

RL : Load Resistance ATMEGA 8535, pada perancangan sistem

Rs : Sensor Resistance ini memerlukan tambahan 3 kapasitor, 1


resistor dan 1 kristal serta catu daya 5
Hasil perubahan tersebut akan Volt. Kristal yang digunakan bernilai
memberikan nilai tegangan yang berbeda- 12MHz dan dua buah kapasitor 33pF
beda sebagai sinyal output yang dipakai untuk melengkapi rangkaian
dihasilkan oleh sensor untuk menentukan oscillator pada sistem
.

Gambar 4. Rangkaian Mikrokontroller

Kapasitor 10µF dan resistor 10 KOhm di keadaan dari tegangan rendah (low) ke
pakai untuk membentuk rangkaian reset. tegangan tinggi (high), keadaan inilah
Prinsip kerja rangkaian reset adalah yang akan mereset rangkaian
proses pengisian kapasitor yang ditunda mikrokontroler pada saat pertama kali
oleh sebuah resistor sehingga pada saat catu daya di hidupkan, sehingga program
pengisian kapasitor akan terjadi proses di pastikan akan bekerja dari awal.

Infor mat ics & Business Instit ut e Dar majaya 73


Bayu Nugroho Jurnal Informatika, Vol. 11 , No. 2 , Desem ber 201 1

Perancangan Serial Port


Port Serial umumnya bekerja pada level lebih dari 2,5 volt dianggap sebagai level
tegangan Transistor Transistor Logic tegangan “1”. Perancangan serial port ini
(TTL), yang dibuat atas dasar tegangan dibuat menggunakan komponen inti
catu daya 5 volt. Rangkaian input TTL berupa 2 buah transistor untuk
menganggap tegangan kurang dari 0,5 volt membangun transiever RS232, seperti
sebagai level tegangan “0” dan tegangan pada gambar berikut ini

Konektor
DB9
TX
RX

Mikrokontroller
RX
TX

Gambar 5. Rangkaian Serial Port

Perancangan Software Aplikasi Proses pertama yang dilakukan oleh


Perancangan Perangkat lunak terdiri dari sistem adalah mengaktifkan sensor,
rancangan logika program dan flowchart, dengan cara melakukan inisialisasi pada
seperti pada gambar berikut ini : sensor. Pada proses ini, sensor akan
Mulai melakukan cleaning sensing untuk
membersihkan udara di dalam sensor,
Inisialisasi Sensor
kemudian program akan mengambil nilai
Sensor mendeteksi Gas awal atas udara bersih yang diterima oleh
sensor. Selanjutnya sensor akan
tidak
Gas mendeteksi udara pada gas buang
Terdeteksi?
kendaraan, jika terdapat unsur gas maka
ya sensor akan mengirimkan nilai besaran
Ambil Nilai Besaran Gas, Kirim
data ke Serial Port gas yang diterimanya ke mikrokontroller.

Tampilkan Ukuran Besarnya Gas


Mikrokontroller akan merekam data nilai
pada Display
tersebut dan merubahnya ke mode
Selesai komunikasi serial untuk dikirimkan ke
Gambar 5. Flowchart Program serial port. Langkah terakhir, komputer

Infor mat ics & Business Instit ut e Dar majaya 74


Bayu Nugroho Jurnal Informatika, Vol. 11 , No. 2 , Desem ber 201 1

akan mengolah data yang diterima dari heater yang diintegrasikan. Didalam
serial port untuk ditampilkan pada layar. elemen sensor dapat mendeteksi adanya
gas, sensor dapat merubah konduktivitas
HASIL DAN PEMBAHASAN
gas bergantung pada konsentrasi gas
Pengujian Sistem
tersebut di udara. Sensor ini mempunyai
Pengujian sistem dibagi menjadi beberapa
nilai resistansi Rs yang akan berubah bila
tahap, pertama pengujian perangkat keras
terkena gas dan juga mempunyai sebuah
dan pengujian perangkat lunak aplikasi
pemanas (heater) yang digunakan untuk
sistem. Pengujian perangkat keras yang
membersihkan ruangan sensor dari
dilakukan adalah menguji sensor TGS
kontaminasi udara luar. Pemanas pada
2201 dengan memberikan inputan berupa
sensor memerlukan tegangan yang
gas Nitrogen Oksida (NOx) dan Karbon
konstan yaitu lebih kurang 6 volt DC
Monoksida (CO) yang berasal dari asap
supaya sinyal output sensor selalu dalam
kendaraan bermotor yang berbahan bakar
keadaan stabil. Setelah kondisi nilai pada
solar dan asap dari kendaraan bermotor
sensor stabil, sensor diletakkan pada
berbahan bakar bensin. Langkah
belakang klanpot kendaraan, dalam proses
pengujian emisi kendaraan dilakukan
ini data yang dicatat adalah perubahan
dengan cara menghidupkan sensor terlebih
tegangan keluaran sensor, volume kadar
dahulu kurang lebih selama 3 menit, hal
gas NO dan CO dalam satuan bentuk PPM
ini dibutuhkan sensor sebagai cleaning
(Part per Millions) dan prosentase jumlah.
sensing pada elemen sensor dan juga
Mikrokontroller akan mengambil data
sebagai kalibrasi sensor untuk nilai pada
tersebut untuk kemudian dikirimkan ke
udara bersih. Langkah selanjutnya
komputer melalui port serial. Pengujian
menempatkan sensor pada gas buang
dilakukan sebanyak 5 kali, lama waktu
kendaraan kurang lebih 1 sampai 2 menit
setiap kali pengujian 2 menit.
pada kondisi kendaraan idle dengan
Hasil Program Aplikasi Sistem
terlebih dahulu mematikan semua
Pengujian software dilakukan untuk
kelistrikan seperti AC, Radio/Tape, dan
mengetahui apakah program dapat bekerja
Lampu, lalu sensor akan mengukur kadar
sesuai dengan konsep perancangan alat.
gas buang pada kendaraan yang diuji.
Pengujian pada sistem hardware dilakukan
Analisis Perangkat Keras menggunakan simulator MCS51, dan
Elemen sensor TGS 2201 terdiri dari pengujian pada komputer menggunakan
lapisan – lapisan logam semikonduktor bahasa pemrograman Delphi. Hasil
oksida yang terbuat dari kepingan elemen aplikasi program sistem pendeteksi kadar
substrat oksid alumina bersama dengan
Infor mat ics & Business Instit ut e Dar majaya 75
Bayu Nugroho Jurnal Informatika, Vol. 11 , No. 2 , Desem ber 201 1

gas buang kendaraan bermotor, pada gambar berikut ini:

Gambar 6. Hasil Pengujian Deteksi Gas NO pada Mobil Berbahan Bakar Solar (Deisel)

Gambar 7. Hasil Pengujian Deteksi Gas CO pada Mobil Berbahan Bakar Bensin (Gasolin)

Infor mat ics & Business Instit ut e Dar majaya 76


Bayu Nugroho Jurnal Informatika, Vol. 11 , No. 2 , Desem ber 201 1

Gambar 8. Hasil Pengujian Deteksi Gas CO pada Speda Motor

SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Aplikasi sistem digunakan untuk
Susilo Dedi. 2010. 48 Jam Kupas Tuntas
pendeteksi kadar gas buang kendaraaan
Mikrokontroller MCS51 Dan AVR.
bermotor berbahan bakan solar dan
Andi, Yogyakarta
bensin. Besarnya nilai suatu gas buang
Bejo Agus. 2008 C dan AVR, Rahasia
pada kendaraan bermotor didapat dari
Kemudahan Bahasa C Dalam
perbandingan antara udara bersih dengan
Mikrokontroller ATMEGA 8535.
konsentrasi udara yang terkontaminasi
Graha Ilmu. Yogyakarta
pada gas buang kendaraan bermotor.
Pengujian dapat dilakukan sampai 5 kali Pitowarno Endra. 2006. ROBOTIKA:
pengujian, dari 5 kali pengujian tersebut Desain, Kontrole, dan Kecerdasa
hasil akhir diolah komputer untuk diambil Buatan. Andi, Yogyakarta
nilai rata-ratanya. Supriyanto A. 2011. Realisasi Sistem
Untuk pengembangan sistem, alat uji Deteksi Nitrogen Oksida (NOx)
deteksi kadar gas buang kendaraan Dari Emisi Gas Buang Kendaraan
bermotor disarankan tidak hanya CO dan Bermotor Berbasis Mikrokntroller,
NO saja karena masih banyak gas lainnya Seminar Nasional Sains dan
yang terdapat pada gas buang kendaraan Teknologi. Bandar Lampung.
bermotor yang dapat mengakibatkan
pencemaran udara dan berdampak pada
kesehatan.

Infor mat ics & Business Instit ut e Dar majaya 77

Anda mungkin juga menyukai