Anda di halaman 1dari 8

Pemodelan dan Pengujian Sensor TGS2600

Untuk Aplikasi Sistem Monitoring


Kandungan Gas Karbon Monoksida (CO) di Udara
Romidian Bagus P1, Iwan Setiawan2, Budi Setiyono3
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia
1
romidianbagus@gmail.com
2
setiaone.iwan@gmail.com
3
Budisty@gmail.com

Abstrak - Pada Tugas akhir ini dibuat suatu alat yang dapat tembakau.
mengukur dan memantau konsentrasi gas karbon monoksida Tujuan yang ingin dicapai dalam Tugas Akhir ini yaitu :
pada satu tempat. Sensor TGS2600 digunakan sebagai sensor gas 1) Mendapatkan model matematis pendekatan dari sensor
karbon monoksida dengan metode regresi untuk mendapatkan TGS2600 dengan menggunakan teknik regresi polinomial
model dari sensor tersebut. Sensor SHT11 digunakan sebagai
orde dua
sensor temperatur dan kelembaban, dimana parameter tersebut
akan mempengaruhi pembacaan sensor TGS2600. Berdasarkan 2) Membangun sistem monitoring kandungan gas karbon
pengujian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa secara monoksida (CO) di udara
keseluruhan alat dapat bekerja sesuai harapan. Gas karbon
monoksida dapat diukur dan dapat dipantau dengan melihat II. DASAR TEORI
data-data hasil pembacaan yang tersimpan pada komputer.
Konsentrasi gas CO yang terukur memiliki tingkat kesalahan
A. Pencemaran udara
sebesar 6,933%. Kesalahan tersebut kemungkinan disebabkan Jenis parameter pencemar udara didasarkan pada baku
oleh kemampuan sensor TGS2600 yang masih kurang sensitif mutu udara ambien menurut Peraturan Pemerintah Nomor 41
mengukur gas CO dengan berbagai gangguan. tahun 1999, meliputi : Sulfur dioksida (SO2), Karbon
monoksida (CO), Nitrogen dioksida (NO2), Oksidan (O3),
Kata kunci - karbon monoksida, TGS2600, SHT11, regresi. Hidro karbon (HC), PM 10 , PM 2,5, TSP (debu), Pb (Timah
Hitam), Dustfall (debu jatuh). Empat parameter yang lain
I. PENDAHULUAN (Total Fluorides (F), Fluor Indeks, Khlorine & Khlorine
Sensor secara umum didefinisikan sebagai alat yang dioksida, Sulphat indeks) merupakan parameter pencemaran
mampu menangkap fenomena fisika atau kimia kemudian udara yang diberlakukan untuk daerah/kawasan industri kimia
mengubahnya menjadi sinyal listrik baik arus listrik dasar.
ataupun tegangan. Fenomena fisik yang mampu
menstimulus sensor untuk menghasilkan sinyal elektrik 1) Indeks Standar Pencemara Udara (ISPU)
meliputi temperatur, tekanan, gaya, medan magnet, cahaya, Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) adalah angka yang
dan sebagainya. Sementara fenomena kimia dapat berupa tidak mempunyai satuan yang menggambarkan kondisi mutu
konsentrasi dari bahan kimia baik cairan maupun gas. udara ambien di lokasi tertentu, yang didasarkan kepada
Sensor TGS2600 merupakan salah satu dari sekian banyak dampak terhadap kesehatan manusia, nilai estetika dan
sensor gas yang dijual di pasaran. Sensor ini digunakan untuk makhluk hidup lainnya[16].
mendeteksi pencemaran udara, mempunyai sensitivitas tinggi Tabel 1
untuk mendeteksi pencemar udara seperti hydrogen dan BATAS INDEKS STANDAR PENCEMARAN UDARA [15]
karbon monoksida (CO) pada konsentrasi yang rendah.
ISPU PM10 SO2 CO O3 NO2
Berdasarkan datasheet yang tersedia, sensor ini memiliki (24jam) (24jam) (8jam) (1jam) (1jam)
karakteristik keluaran yang tidak linier terhadap konsentrasi 0 0 0 0 0 0
gas yang dideteksi. Perbandingan perubahan resistansi dengan 50 50 80 5 120 282
konsentrasi gas tergambar dalam sebuah kurva dengan skala 100 150 365 10 235 565
eksponensial. 200 350 800 17 400 1130
Karbon monoksida (CO) adalah gas tidak berbau, tidak 300 420 1600 34 800 2260
berwarna, tidak berasa dan tidak mengiritasi, mudah terbakar 400 500 2100 46 1000 3000
dan sangat beracun. Gas ini merupakan hasil pembakaran 500 600 2620 57,5 1200 3750
tidak sempurna dari kendaraan bermotor, alat pemanas,
peralatan yang menggunakan bahan api berasaskan karbon
dan nyala api (seperti tungku kayu), asap dari kereta api, asap
Cara penghitungan hasil pengukuran udara ambien yang
dikonversikan dalam indeks standar pencemar udara adalah
sebagai berikut[15] :

(1)

keterangan :
I = ISPU terhitung
Ia = ISPU Batas Atas
Ib = ISPU Batas Bawah
Xa = Ambien Batas Atas
Xb = Ambien Batas Bawah
Xx = Kadar Ambien nyata hasil pengukuran
Gambar 2 Karakteristik TGS2600 terhadap konsentrasi gas[13]
2) Gas karbon monoksida (CO)
Karbon dan Oksigen dapat bergabung membentuk
senyawa karbon monoksida (CO) sebagai hasil pembakaran
yang tidak sempurna dan karbon dioksida (CO2) sebagai hasil
pembakaran sempurna. Karbon monoksida merupakan
senyawa yang tidak berbau, tidak berasa dan pada suhu udara
normal berbentuk gas yang tidak berwarna. Karakteristik
biologik yang paling penting dari CO adalah kemampuannya
untuk berikatan dengan
gan haemoglobin, pigmen sel darah merah
yang mengakut oksigen ke seluruh tubuh. Sifat ini
menghasilkan pembentukan karboksihaemoglobin (HbCO)
yang 200 kali lebih stabil dibandingkan oksihaemoglobin
(HbO2).
B. Sensor Gas Gambar 3 Karakteristik TGS200 terhadap suhu dan kelembaban[13]
Figaro TGS 2600 merupakan sebuah sensor
senso kimia atau gas
C. SHT11
sensor yang digunakan dalam rangkaian ini untuk medeteksi
dan mengukur kadar CO. Sensor ini mempunyai nilai SHT11 merupakan sensor suhu dan kelembaban relatif
resistansi Rs yang akan berubah bila terkena gas dan juga secara digital yang berbasis dari Sensirion dengan antarmuka
mempunyai sebuah pemanas (heater) yang digunakan untuk Two-Wire Serial Interface. Modul rangkaian ini dapat
membersihkan ruangan an sensor dari kontaminasi udara luar. digunakan sebagai alat pengindra suhu dan atau kelembaban
Struktur dari sensor terdapat pada Gambar 1. dalam aplikasi pengendali suhu dan atau kelembaban ruangan
maupun aplikasi pemantau suhu dan atau kelembaban relatif
ruangan. SHT11 menggunakan teknologi CMOS yang telah
dipatenkan
an sehingga menjamin kestabilan dan reability yang
tinggi.

(a) (b)
Gambar 1 (a) Sensor TGS 2600 (b) Konfigurasi sensor TGS2600[13]
Gambar 4 Konfigurasi SHT11[12]

D. Regresi
Regresi merupakan sebuah teknik untuk memperoleh
persamaan kurva pendekatan dari titik-titik
titik data. Analisis
regresi mempelajari bentuk hubungan antara satu atau lebih
peubah bebas (x) dengan satu peubah tak bebas (y). Data yang
dapat diperoleh dari observasi atau pengukuran menghasilkan
pasangan observasi sebanyak n, dinyatakan sebagai (xi, yi).
Jika pasangan data tersebut digambarkan di atas kertas • Mikrokontroler ATMega 8535 sebagai pusat pengendali
berskala
kala hitung, akan diperoleh serangkaian titik-titik
titik sistem ini yang fungsinya menerima data dari sensor,
koordinat yang menghubungkan kedua hasil observasi. mengolah data, kemudian data tersebut dikirim ke
Penggambaran demikian dinamakan diagram pencar pe (scatter komputer untuk ditampilkan oleh Microsoft Visual C#
diagram).). Dari diagram pencar dapat ditarik suatu garis yang 2008.
menggambarkan nilai rata-rata y terhadap x, sehingga • LCD untuk menampilkan data konsentrasi gas CO,
diperoleh persamaan garis regresi. temperatur dan kelembaban.
embaban.
• Komputer berfungsi sebagai penampil dan penyimpan data
1) Regresi Linier
yang diterima dari mikrokontroller dengan program
Regresi linier digunakan menentukan fungsi linier (garis Microsoft Visual C# 2008, sehingga akan menampilkan
lurus) yang paling sesuai dengan kumpulan titik data (xn,yn) konsentrasi gas CO, temperatur dan kelembaban yang
yang diketahui. Persamaan pendekatan untuk regresi linier terukur, serta indeks standar pencemaran
pencemara udara.
dapat dirumuskan dengan persamaan 1.
1) Sensor gas TGS 2600
(1) Sensor ini dipilih karena kemampuan sensor yang dapat
mendeteksi kadar gas yang sangat kecil, yaitu dari 1 ppm.
2) Regresi Eksponensial Pada dasarnya keluaran dari sensor TGS2600 adalah
Regresi eksponensial digunakan menentukan fungsi resistansi yang selalu berubah, sesuai dengan kadar gas yang
eksponensial yang paling sesuai dengan kumpulan titik data dideteksi oleh sensor. Sedangkan masukan untuk ADC pada
(xn,yn) yang diketahui. Regresi eksponensial ini merupakan mikrokontroler adalah berupa tegangan. Maka pada sensor
pengembangan dari regresiesi linier dengan memanfaatkan ini ditambahkan RL manjadi suatu rangkaian pembagi
fungsi logaritma. Persamaan pendekatan regresi eksponensial tegangan. Adapun rangkaian sensor TGS 2600 terdapat pada
dirumuskan dengan persamaan 2. Gambar 6.

(2)
3) Regresi Polinomial
Regresi polinomial digunakan menentukan fungsi
polynomial yang paling sesuai dengan kumpulan titik data
(xn,yn) yang diketahui. Persamaan pendekatan untuk regresi
polinomial dirumuskan dengan persamaan 3.
3

(3)

III. PERANCANGAN ALAT Gambar 6 Rangkaian sensor TGS 2600

A. Perancangan Perangkat Keras (Hardware) RL (Resistansi variable)) merupakan tahanan yang


dihubungkan ke kaki sensor nomor 2, sehingga akan
Perancangan perangkat keras pada sistem monitoring gas didapatkan keluaran berupa tegangan dari untai pembagi
CO ini meliputi perancangan sistem minimum mikrokontroler tegangan yang dirancang, yaitu antara RL dan RSENSOR.
ATMega8535, perancangan sensor TGS2600 dan sensor Pemilihan RL harus berdasarkan pada spesifikasi TGS 2600,
SHT11. Secara umum perancangan perangkat keras dapat yaitu RSENSOR berkisar antara 10K-90K
10K dan PS ≤15mW. Pada
dilihat pada Gambar 5. pengujian sensor dengan memasangkan RL 10K didapatkan
tegangan keluaran sebesar 0.83 V. Dari tegangan keluaran
tersebut didapatkan besarnya RSENSOR dan PS yaitu :

Berarti untuk RL 10 KΩ RSENSOR masih berada pada batas


yang diperbolehkan. Begitu juga dengan PS masih dalam
Gambar 5 Diagram blok perancangan perangkat keras
rentang yang diperbolehkan. Maka pemilihan RL 10 KΩ masih
Setiap bagian dari diagram blok sistem pada Gambar 5 dapat dianggap sesuai dengan spesifikasi TGS 2600.
dijelaskan sebagai berikut : Dari gambar 2 dapat diketahui karakteristik sensor
• Sensor TGS2600 untuk mengukur konsentrasi gas CO. terhadap gas karbon monoksida. Gambar tersebut
• Sensor SHT11 untuk mengukur temperatur dan menunjukkan hubungan antara konsentrasi gas (ppm) dengan
kelembaban. rasio resistasi sensor (Rs/Ro), maka untuk mengetahui
hubungannya dilakukan pengidentifikasian kurva tersebut.
Dengan melihat kurva karbon monoksida pada gambar 2 Keterangan :
didapatkan data pada tabel 1. X = konsentrasi gas CO yang terukur (ppm)
Tabel 1
Y = rasio resistansi sensor (Rs/Ro)
KARAKTERISTIK TGS2600 TERHADAP GAS CO Dari rumus tersebut dapat diketahui bahwa dengan
mengetahui nilai Rs/Ro maka dapat dihitung konsentrasi gas
konsentrasi gas CO rasio resistansi karbon monoksida yang terukur.
No
(ppm) sensor (Rs/Ro)
1 1 1
2 2 0.98 Curve Fitting dengan regresi polinomial
1.200
3 3 0.95
4 4 0.9 1.000
5 5 0.86
6 6 0.84 0.800
7 7 0.81

Rs/Ro
0.600 x1
8 8 0.79
x2
9 9 0.77 0.400
10 10 0.75 datasheet
11 20 0.65 0.200

12 30 0.58
0.000
13 40 0.52
0 20 40 60 80 100 120 140 160
14 50 0.48 konsentrasi gas CO (ppm)
15 60 0.45
16 70 0.42
17 80 0.4 Gambar 7 Hasil Pemodelan Sensor
18 90 0.38 Berdasarkan data pada gambar 7 karena persamaan yang
19 100 0.36 digunakan orde dua dapat dilihat bahwa terdapat dua nilai x,
akan tetapi batas pengukuran maksimal sensor TGS2600 pada
Untuk mendapatkan model pendekatan dari sensor tersebut 100ppm, maka
digunakan metode regresi polinomial orde dua. Metode • untuk 1-80 ppm digunakan persamaan
/D>B /./E0/ F> . 0G/ H
tersebut dipilih karena melihat bentuk kurva dan skala
eksponensial yang digunakan pada grafik, selain itu juga dari .ED
sisi komputasi persamaan yang didapat akan lebih mudah • untuk >80 ppm digunakan persamaan
diterapkan pada mikrokontroler. /DIB /./E0/ F> . 0G/ H
Dengan / dan .ED
, persamaan pendekatan regresi
polinomial orde dua dirumuskan dengan Dari gambar 3 didapatkan data yang ditunjukkan pada tabel 2.
. Menggunakan metode kuadrat terkecil didapatkan

Tabel 2
, dengan meminimumkan KARAKTERISTIK TGS2600 TERHADAP TEMPERATUR DAN
harga D2 akan didapatkan nilai dari konstanta a. KELEMBABAN
!"#
0 ' (2 ∑ 0
!$% Temperatur Rs/Ro
!"#
0 ' (2 ∑ 0
(°C) 35% RH 65% RH 95% RH
!$*
!"#
-10 - - 2.3
0 ' (2 ∑ 0
!$#
0 - 1.9 1.6
10 1.85 1.5 1.05
dituliskan dalam bentuk matrik menjadi
. . - .6 3
20 1.35 1 0.8
- 3 30 1 0.83 0.68
, 2 , 2
,. . /2 4 5 , . 6 2
40 0.9 0.7 0.6
.
, 2 , 2
Karakteristik TGS2600 terhadap temperatur dimodelkan
, 2 , 2
dengan persamaan berikut
+. . / . 01 +. 6 1 6 (0,032 2.075 untuk 35%RH
0.9374, (0.0138, dan 6 (0,0307 1,8 untuk 65%RH
6 (0,033 1,666 untuk 95%RH
Kemudian diperoleh nilai
8.4109 10>? sehingga persamaan garis yang
didapatkan adalah Keterangan :
0.9374 ( 0.0138 8.4109 10>? y = rasio resistansi sensor (Rs/Ro) dengan Rs yaitu resistansi
maka sensor pada udara bersih dengan temperatur tertentu dan
138 A B 3.3643 ( 1.2493 100
Ro resistansi sensor pada udara bersih dengan temperatur
,
1.681
20°C dan 65%RH
x = temperatur udara
Nilai Ro didapatkan dengan cara mengkondisikan temperatur B. Perancangan Perangkat
erangkat Lunak (software)
(
di sekitar sensor TGS2600 sebesar 20°C
°C kemudian dilakukan Secara garis besar perancangan perangkat lunak pada
pengukuran hambatan pada kaki 2 dan 3 dengan multimeter. mikrokontroler dapat ditunjukkan pada gambar 11.
2) Sensor SHT11
Sensor SHT11 digunakan untuk mendeteksi suhu dan Mulai
kelembaban. Sensor ini sudah terkalibrasi dan menggunakan
antarmuka 2-wire serial interface. Rangkaian sensor SHT11 Inisialisasi I/O
menggunakan dua jalur untuk komunikasi dengan
mikrokontroler, ditunjukkan pada gambar 8.
8 Baca temperatur dan kelembaban

Hitung gas CO (ppm)

Tampilkan ke LCD

Kirim data via serial


Gambar 8 Rangkaian SHT11

Jalur data dari SHT11 dihubungkan ke port B.0 pada Tampilkan ke Komputer
mikrokontroler dan jalur clock dari SHT11 dihubungkan ke
port B.1 pada mikrokontroler. Gambar 11 Diagram alir program utama

3) Sistem Minimum AVR ATmega8535 Program dimulai dengan inisialisasi I/O berupa sensor
TGS2600, sensor SHT dan penampil LCD. Setelah
Mikrokontroler ATmega8535 berfungsi sebagai inisialisasi, dilakukan pembacaan temperatur dan kelembaban
pengendali utama. Mikrokontroler ini dipilih karena fitur-
fitur dari sensor SHT11 yang selanjutnya akan mempengaruhi
fiturnya yang lebih lengkap seperti ADC internal 10 bit, timer penghitungan gas CO yang terukur oleh sensor
senso TGS2600.
dengan kemampuan menghasilkan gelombang PWM, Hasil pembacaan dan penghitungan akan ditampilkan pada
pemrograman ISP, EEPROM internal, flash memori 8 Kb (4 LCD dan dikirim melalui serial ke Komputer.
Kb words) dan fitur-fitur lainnya.
IV. PE NGUJIAN DAN ANALISIS
A. Pengujian Sensor TGS2600
Pengujian diawali dengan pengujian terhadap tegangan
keluaran sensor. Tegangan keluaran yang terbaca oleh adc
pada mikrokontroler dibandingkan dengan pengukuran
tegangan keluaran sensor menggunakan multimeter.
Tabel 3
PENGUJIAN TEGANGAN KELUARAN SENSOR TGS2600

Tegangan di Tegangan di
No Error
LCD (volt) multimeter (volt)
1 0.8 0.83 0.03
Gambar 9 Alokasi port sistem minimum mikrokontroler ATmega8535 2 1.0 1.16 0.16
3 1.2 1.27 0.07
4) LCD (Liquid Crystal Display) 4 1.5 1.52 0.02
LCD digunakan sebagai media penampil hasil pembacaan 5 1.7 1.73 0.03
sensor. Tampilan meliputi
eliputi konsentrasi gas CO, temperatur dan 6 2.0 2.08 0.08
kelembaban. LCD terhubung ke port C pada mikrokontroler.
mikrokontroler 7 2.2 2.27 0.07
8 2.5 2.48 0.02
9 2.8 2.97 0.03
10 3.0 3.47 0.03
11 3.2 3.24 0.04
12 3.5 3.56 0.06
13 3.7 3.74 0.04
14 4.0 4.04 0.04
Jumlah 0.72
Rata-rata 0.05

Gambar 10 Konfigurasi LCD M1632


B. Pengujian Sensor SHT11 6 60 62 2 3.33
Pengujian pembacaan sensor SHT dilakukan dengan 7 70 73 3 4.28
membandingkan hasil pembacaan dengan perngukuran 8 80 84 4 5
temperatur dengan menggunakan thermometer. 9 90 92 2 2.22
10 100 97 3 3
Tabel 4 Jumlah 27 69.33
PENGUJIAN SHT11
Rata-rata 2.7 6.933
Thermometer Psychrometer SHT11 Error Error
No 2) Pengujian dengan Perubahan Temperatur
T(°C) RH(%) T(°C) RH(%) T RH
1 28 87 28,68 95,29 0,68 8,29 Pengujian dilakukan dengan memasukkan asap rokok satu
2 29 80 29,35 92,09 0,35 12,09
kali ke dalam kotak pengujian untuk mendapatkan suatu
3 30 74 30,25 86,33 0,25 12,33
4 31 74 31,77 81,60 0,60 7,6 kondisi konsentrasi gas CO tetap kemudian dilakukan
5 32 71 32,59 77,07 0,59 6,07 pemanasan agar terjadi perubahan temperatur lalu dilakukan
6 33 68 33,54 73,43 0,54 5,43 pengamatan. Pengujian dimulai dari temperatur 30°C.
7 34 62 34,43 70,84 0,43 8,84
8 35 60 35,53 60,12 0,53 0,12 Tabel 6
9 36 55 36,60 63,31 0,60 8,31 PENGUKURAN CO DENGAN PERUBAHAN TEMPERATUR
10 37 53 37,50 60,21 0,50 7,21 No Temperatur Konsentrasi Gas CO
11 38 53 38,60 56,67 0,60 3,67 (°C) (ppm)
12 39 49 39,62 53,31 0,62 4,31
1 30 23.04
13 40 48 40,43 51,87 0,43 3,87
Jumlah 6,72 88,14 2 31 22.33
Rata-rata 0,51 6,78 3 32 21.51
4 33 19.53
C. Pengujian Sistem 5 34 17.60
Pengujian dilakukan dengan memasukkan alat dalam 6 35 15.71
sebuah kotak plastik berukuran 27cm x 27cm x 15cm, untuk
V. PENUTUP
memperkecil ruang pengujian sehingga dapat diketahui hasil
pengukuran dengan cepat. Ujung selang penyedot dari A. Kesimpulan
Stargas 898 dimasukkan ke dalam kotak plastik. Dalam Berdasarkan pengujian dan analisis yang telah dilakukan,
pengujian ini asap rokok digunakan sebagai polutan. maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
Proses pembacaan data konsentrasi gas dilakukan secara
kontinyu oleh mikrokontroler. Hasil pembacaan data ini
1) Model pendekatan sensor TGS2600 dengan regresi
polinomial adalah
kemudian ditampilkan melalui LCD. Pengujian sistem
dilakukan dengan membandingkan pembacaan data 138 A B 3.3643 ( 1.2493 100
,
k o n s e n t r a s i g a s C O ya n g dilakukan o l e h s i s t e m 1.681
d e n g a n s e n s o r T G S 2 6 0 0 t e r h ad ap p e mb a c a an 2) Sistem ini telah dapat mengukur konsentrasi gas karbon
d a t a ya n g d i l a k u k a n o l e h STARGAS 898. Alat ini monoksida dengan tingkat kesalahan sebesar 6.933%.
merupakan alat standar penguji emisi gas buang, mempunyai 3) Semakin besar konsentrasi gas yang terukur, kesalahan
beberapa sensor yang terintegrasi di dalamnya, sehingga pengukuran semakin kecil.
dapat menghitung kadar gas karbon monoksida (CO), karbon 4) Sensor SHT11 memiliki tingkat kesalahan rata-rata
dioksida (CO2), hidro karbon (HC), oksigen (O2), dan pengukuran temperatur yang relatif kecil yaitu sebesar
nitrogen monoksida (NO). 0.51°C
5) Temperatur cukup mempengaruhi TGS2600 dalam
1) Pengujian dengan Temperatur Tetap pengukuran gas karbon monoksida, terjadi pergeseran
Pengujian dilakukan dengan memasukkan asap rokok sebesar 0,7-2ppm
secara terus menerus ke dalam kotak pengujian kemudian
B. Saran
dilakukan pengamatan. Dalam pengujian ini temperatur dijaga
tetap sebesar 30°C. Untuk pengembangan sistem lebih lanjut, maka ada
beberapa saran yang dapat dilakukan yaitu sebagai berikut :
Tabel 5
HASIL PENGUJIAN KONSENTRASI GAS CO
1) Penggunaan sensor yang lebih khusus untuk mendeteksi
gas karbon monoksida akan memperbaiki ketelitian
Konsentrasi Gas Konsentrasi Gas pembacaan konsentrasi gas karbon monoksida.
error
No CO – STARGAS CO – TGS2600 error 2) Penggunaan media komunikasi non kabel akan lebih
(%)
898 (ppm) (ppm) efektif dan efisien karena akan lebih terpantau pada jarak
1 10 12 2 20
yang jauh.
2 20 22 2 10
3) Penggunaan sistem database akan mempermudah dalam
3 30 33 3 10
4 40 43 3 7.5
penyimpanan dan pemantauan data pengukuran.
5 50 52 2 4
DAFTAR PUSTAKA
[1] Bejo, Agus, C dan AVR Rahasia Kemudahan Bahasa C dalam
Mikrokontroler ATmega8535, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2008.
[2] Choiron, M.A., Bab V. Curve Fitting, Jurusan Teknik Mesin
Universitas Brawijaya.
[3] Febby, Sistem Akuisisi Data Nirkabel Untuk Pemantauan Kualitas
Udara Menggunakan Teknologi Circuit Switch Data, Magister Teknik
Elektro, Universitas Gunadarma.
[4] Hadiyani, Murti, Keracunan Karbon Monoksida, Pusat Informasi Obat
dan Makanan, Badan POM RI.
[5] Hartanto, Budi, Memahami Visual C#.net Secara Mudah, Penerbit
Andi, Yogyakarta. 2008.
[6] Heryanto, Mary dan Wisnu Adi, Pemrograman Bahasa C untuk
Mikrokontroler ATMEGA8535, Penerbit Andi, Yogyakarta. 2008.
[7] Hiskia, dan I Dewa Putu Hermida, Pengembangan Sensor Carbon
Monoxide (CO) Berbasis SnO2, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia,
2006.
[8] Kurniawan, Dayat, Aplikasi Elektronika dengan Visual C# 2008
Express Edition, Elex Media Komputindo, 2010.
[9] Wardhana, Lingga, Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seri
ATMega8535 Simulasi, Hardware dan Aplikasi, Penerbit Andi,
Yogyakarta, 2006.
[10] ----------, Datasheet Mikrokontroler ATmega8535,
http://atmel.com/dyn/resource/prod_documents/doc2502.pdf, diakses
September 2011.
[11] ----------, Datasheet LCD 20x2, http://digi-ware/img/d/C20x2A.pdf,
diakses September 2011.
[12] ----------, Datasheet SHT11, http://digi-ware/img/d/sht11.pdf, diakses
September 2011.
[13] ----------, Gasoline Exhaust Gas Sensor TGS2600 Technical Data,
Figaro Inc Japan, 2000.
[14] ----------, General Information for TGS Sensors, Figaro.
[15] Keputusan Kepala Bapedal No.107 Tahun 1997
[16] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999

Romidian Bagus Prambudi (L2F 309 024)


Lahir di Magelang, 27 Maret 1987.
Mahasiswa Teknik Elektro Reguler 2 2009,
Konsentrasi Kontrol dan Automatik,
Universitas Diponegoro.

Mengetahui dan mengesahkan,


Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Iwan Setiawan, ST, MT Budi Setiyono, ST, MT


NIP.197309262000121001 NIP.197005212000121001
Tanggal:____________ Tanggal: ___________

Anda mungkin juga menyukai