Anda di halaman 1dari 13

Beranda Perihal

Cari cari

BERANDA » TAK BERKATEG O RI » PETUNJUK PENG G UNAAN O SCILLO SCO PE

Petunjuk penggunaan
Oscilloscope
Cari cari Oscilloscope, alat unt uk pengukuran gelombang signal frekuensi ini, sangat Cari cari
verguna dalam pengukuran rangkaian elekt ronik sepert i T V, Radio Komunikasi,
TULISAN TERAKHIR dsb. TULISAN TERAKHIR

DOWNLOADER IC EEPROM Unt uk perbaikan ponsel, diharapkan kit a dapat menggunakan oscilloscope DOWNLOADER IC EEPROM
24CXX 24CXX
unt uk menget ahui kerusakan ponsel secara lebih akurat , selain dari
Mikrokontroler AT mega8535 Mikrokontroler AT mega8535
pengalaman yang kit a miliki dalam mengat asi kerusakan pada ponsel.
CARA MELAKUKAN SIMULASI CARA MELAKUKAN SIMULASI
MENGGUNAKAN SOFT WARE Jadi ada baiknya kit a lebih mengenal sedikit at au banyak masalah MENGGUNAKAN SOFT WARE
PROT EUS PROT EUS
oscilloscope ini.
Coil and Injector T ester Coil and Injector T ester
Petunjuk penggunaan Dalam t hread ini kit a akan membahas lebih lanjut mengenai inst rument Petunjuk penggunaan
Oscilloscope pengukuran ini. Oscilloscope

ada 12 mat eri yg akan dibahas sat u persat u..


KO MENTAR TERBARU KO MENTAR TERBARU
Mat eri 1 :

ARSIP ARSIP
1. PENGENALAN OSCILLOSCOPE
Juni 2014 Juni 2014
Osiloskop adalah alat ukur besaran list rik yang dapat memet akan sinyal list rik.
Pada kebanyakan aplikasi, grafik yang dit ampilkan memperlihat kan
KATEG O RI bagaimana sinyal berubah t erhadap wakt u. Sepert i yang bisa anda lihat pada KATEG O RI

rangkaian elektronika gambar di bawah ini dit unjukkan bahwa pada sumbu vert ikal(Y) rangkaian elektronika
Tak Berkategori merepresent asikan t egangan V, pada sumbu horisont al(X) menunjukkan Tak Berkategori
besaran wakt u t .
META
Layar osiloskop dibagi at as 8 kot ak skala besar dalam arah vert ikal dan 10 META
kot ak dalam arah horizont al. T iap kot ak dibuat skala yang lebih kecil. Sejumlah
Keluar Keluar
tombol pada osiloskop digunakan unt uk mengubah nilai skala-skala t ersebut .
Feed entri Feed entri
Feed Komentar Osiloskop ‘Dual Trace’ dapat memperagakan dua buah sinyal sekaligus pada Feed Komentar
WordPress.com WordPress.com
saat yang sama. Cara ini biasanya digunakan unt uk melihat bent uk sinyal
pada dua t empat yang berbeda dalam suat u rangkaian elekt ronik.
Kadang-kadang sinyal osiloskop juga dinyat akan dengan 3 dimensi. Sumbu
vert ikal(Y) merepresent asikan t egangan V dan sumbu horisont al(X)
menunjukkan besaran wakt u t . Tambahan sumbu Z merepresent asikan
int ensit as t ampilan osiloskop. Tet api bagian ini biasanya diabaikan karena
t idak dibut uhkan dalam pengukuran.
Wujud/bangun dari osiloskop mirip-mirip sebuah pesawat t elevisi dengan
beberapa tombol pengat ur. kecuali t erdapat garis-garis(grid) pada layarnya.

Gbr.3 Osiloskop analog Goodwill seri 622 G

Apa Saja yang dapat diukur dengan Osiloskop?


Osiloskop sangat pent ing unt uk analisa rangkaian elekt ronik. Osiloskop
pent ing bagi para mont ir alat -alat list rik, para t eknisi dan penelit i pada bidang
elekt ronika dan sains karena dengan osiloskop kit a dapat menget ahui
besaran-besaran list rik dari gejala-gejala fisis yang dihasilkan oleh sebuah
t ransducer. Para t eknisi otomot if juga memerlukan alat ini unt uk mengukur
get aran/vibrasi pada sebuah mesin. Jadi dengan osiloskop kit a dapat
menampilkan sinyal-sinyal list rik yang berkait an dengan wakt u. Dan banyak
sekali t eknologi yang berhubungan dengan sinyal-sinyal t ersebut .
Contoh beberapa kegunaan osiloskop :

* Mengukur besar t egangan list rik dan hubungannya t erhadap wakt u.


* Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.
* Mengecek jalannya suat u sinyal pada sebuah rangakaian list rik.
* Membedakan arus AC dengan arus DC.
* Mengecek noise pada sebuah rangkaian list rik dan hubungannya t erhadap
wakt u.
SET T ING DEFAULT OSCILLOSCOPE

Tombol Umum:

On/Off : Unt uk menghidupkan/memat ikan Oscilloscope


Iluminat ion : Unt uk menyalakan lampu lat ar.
Int ensit y : Unt uk mengat ur t erang/gelapnya garis frekuensi
Focus : Unt uk mengat ur ket ajaman garis frekuensi
Rot at ion : Unt uk mengat ur posisi kemiringan rot asi garis frekuensi
CAL : Frekuensi Sample yg dpt diukur ut k mengkalibrasi Oscilloscope

Tombol di Vert ikal Block :

Posit ion : Unt uk mengat ur naik t urunnya garis.


V. Mode : Unt uk mengat ur Channel yg dipakai
Ch1 : Menggunakan Input Channel1
Ch2 : menggunakan Input Channel 2
Alt : (Alt ernat e) menggunakan bergant ian Channel1 dan Channel 2
Chop : Menggunakan potongan dari Channel 1 dan Channel2
Add : Menggunakan penjumlahan dari Ch1 dan Ch2
Coupling : Dipilih sesuai input Channel yg digunakan,
Source : Sumber pengukuran bisa dari Channel1 at au Channel2
Slope : Normal digunakan yang +. Gunakan yang – unt uk kebalikan gelombang.
AC-GND-DC : Pilih AC ut k gelombang bolak-balik (peak to peak)
Pilih DC ut k gelombang/t egangan searah DC
Pilih GND ut k menonakt ifkan gelombang mis:Ut k menent ukan posisi awal
VOLT S/DIV : Unt uk menent ukan skala vert ikal t egangan dlm sat u kot ak/DIV
Vert ikal.
Tombol di Horizont al Block :

Posit ion : Unt uk mengat ur posisi horizont al dari garis gelombang.


T IME/DIV : Unt uk megat ur skala frekuensi dlm sat u kot ak/DIV Horizont al.
X10 MAG : Unt uk memperbesar/ Magnificient frekuensi menjadi 10x lipat .
Variable : Unt uk mengat ur kerapat an gelombang horizont al.
Trigger Level : Unt uk mengat ur agar frekuensi t epat t erbaca.

Rumus frekuensi dengan T ime(Wakt u):


Frekuensi sat uannya Hert z (Hz)
T ime sat uannya Det ik/Second (s)

f=1
T

T =1
F

M = mega (1.000.000) 1 MHz >< 1 S


µ = mikro (1/1.000.000)

Set t ing tombol yang biasa saya gunakan unt uk pengukuran frekuensi (Jadi
gak perlu milih2 lagi) :

26 Mhz dan 13 Mhz dan 38,4 Mhz


Volt s/Div : 20m Volt
T ime/Div : Mentok ke kanan

32 Khz Cryst al (Sebelum masuk CCONT )


Volt s/Div : 20mV at au 50mV
T ime/Div : 20 µS (Boleh juga 0,1mS / 50 µS / 10 µS)

32 Khz Sleep Clock (Sesudah masuk CCONT )


Volt s/Div : 1 Volt s
T ime/Div : 20 µ S

RX I/Q
Volt s/Div : 0,2 Volt s
T ime/Div : 1 mS

SClk (Synt het izer Clock) 3V


Volt s/Div : 1 Volt
T ime/Div : 0,1mS at au bebas.

COBBA Clock
Volt s/Div : 0,5 Volt s
T ime/Div : mentok ke kanan.
3. Kalibrasi Oscilloscope

Pada umumnya, t iap osiloskop sudah dilengkapi sumber sinyal acuan unt uk
kalibrasi. Sebagai contoh, osiloskop GW t ipe t ert ent u mempunyai acuan
gelombang persegi dengan amplit udo 2V peak to peak dengan frekuensi 1
KHz.

Misalkan kanal 1 yang akan dikalibrasi, maka BNC probe dihubungkan ke


t erminal masukan kanal 1, sepert i dit unjukkan pada gambar berikut :
Gambar di at as menggunakan probe 1X, dengan ujung probe yang merah
dihubungkan ke t erminal kalibrasi. Capit buaya yang hit am t idak perlu
dihubungkan ke ground osiloskop karena sudah t erhubung secara int ernal.
Pada layar osiloskop akan nampak gelombang persegi. At ur tombol kont rol
VOLT S/DIV dan T IME/DIV sampai diperoleh gambar yang jelas dengan
amplit udo 2 V peak to peak dengan frekuensi 1 KHz., sepert i dit unjukkan pada
gambar berikut :

Gunakan tombol kont rol posisi vert ikal V-pos unt uk menggerakkan seluruh
gambar dalam arah vert ikal dan tombol horizont al H-pos unt uk menggerakkan
seluruh gambar dalam arah horizont al. Cara ini dilakukan agar let ak gambar
mudah dilihat dan dibaca.

4. Cara Kerja Osiloskop Analog

Pada saat osiloskop dihubungkan dengan sirkuit , sinyal t egangan bergerak


melalui probe ke sist em vert ical. Pada gambar dit unjukkan diagram blok
sederhana suat u osiloskop analog.
Bergant ung kepada pengat uran skala vert ikal(volt s/div), at t enuator akan
memperkecil sinyal masukan sedangkan amplifier akan memperkuat sinyal
masukan.

Selanjut nya sinyal t ersebut akan bergerak melalui keping pembelok vert ikal
dalam CRT (Cat hode Ray Tube). Tegangan yang diberikan pada pelat t ersebut
akan mengakibat kan t it ik cahaya bergerak (berkas elekt ron yang menumbuk
fosfor dalam CRT akan menghasilkan pendaran cahaya). Tegangan posit if
akan menyebabkan t it ik t ersebut naik sedangkan t egangan negat if akan
menyebabkan t it ik t ersebut t urun.

Sinyal akan bergerak juga ke bagian sist em t rigger unt uk memulai sapuan
horizont al (horizont al sweep). Sapuan horizont al ini menyebabkan t it ik
cahaya bergerak melint asi layar. Jadi, jika sist em horizont al mendapat t rigger,
t it ik cahaya melint asi layar dari kiri ke kanan dengan selang wakt u t ert ent u.
Pada kecepat an t inggi t it ik t ersebut dapat melint asi layar hingga 500.000 kali
per det ik.

Secara bersamaan kerja sist em penyapu horizont al dan pembelok vert ikal
akan menghasilkan pemet aan sinyal pada layar. Trigger diperlukan unt uk
menst abilkan sinyal berulang. Unt uk meyakinkan bahwa sapuan dimulai pada
t it ik yang sama dari sinyal berulang, hasilnya bisa t ampak pada gambar
berikut :

Pada saat menggunakan osiloskop perlu diperhat ikan beberapa hal sebagai
berikut :

1. Tent ukan skala sumbu Y (t egangan) dengan mengat ur posisi tombol


Volt /Div pada posisi t ert ent u. Jika sinyal masukannya diperkirakan cukup
besar, gunakan skala Volt /Div yang besar. Jika sulit memperkirakan besarnya
t egangan masukan, gunakan at t enuator 10 x (peredam sinyal) pada probe
at au skala Volt /Div dipasang pada posisi paling besar.
2. Tent ukan skala T ime/Div unt uk mengat ur t ampilan frekuensi sinyal
masukan.
3. Gunakan tombol Trigger at au hold-off unt uk memperoleh sinyal keluaran
yang st abil.
4. Gunakan tombol pengat ur fokus jika gambarnya kurang fokus.
5. Gunakan tombol pengat ur int ensit as jika gambarnya sangat /kurang t erang.
5. Kinerja Osiloskop

Ist ilah yang dijelaskan pada bagian ini akan sering digunakan unt uk
membicarakan kehandalan sebuah osiloskop.

Lebar Pit a (Bandwidt h)

Spesifikasi bandwidt h menunjukan daerah frekuensi yang dapat diukur oleh


osiloskop dengan akurat .

Sejalan dengan peningkat an frekuensi, kapabilit as dari osiloskop unt uk


mengukur secara akurat semakin menurun. Berdasarkan perjanjian,
bandwidt h menunjukkan frekuensi ket ika sinyal yang dit ampilkan t ereduksi
menjadi 70.7% dari sinyal sinus yang digunakan. (angka 70.7% mengacu pada
t it ik “-3 dB”, sebuah ist ilah yang berdasar pada skala logarit mik).

Rise T ime

Rise T ime adalah cara lain unt uk menjelaskan daerah frekuensi yang berguna
dari sebuah osiloskop. Perubahan sinyal rendah ke t inggi yang cepat , pada
gelombang persegi, menunjukkan rise t ime yang t inggi. Rise t ime menjadi
sebuah pert imbangan pent ing ket ika digunakan dalam pengukuran pulsa dan
sinyal t angga. Sebuah osiloskop hanya dapat menampilkan pulsa yang
riset ime-nya lebih rendah dari rise t ime osiloskop.
Sensit ivit as Vert ikal

Sensit ivit as vert ikal menunjukan berapa kemampuan penguat an vert ikal
unt uk memperkuat sinyal lemah. Sensit ivit as vert ikal biasanya bersat uan
mVolt /div. Sinyal t erlemah yang dapat dit angkap oleh osiloskop umumnya
adalah 2 mV/div.
Kecepat an Sapuan (Sweep Speed)

Unt uk osiloskop analog, spesifikasi ini menunjukkan berapa cepat “t race”


dapat menyapu sepanjang layar, yang memudahkan unt uk mendapat kan
det ail dari sinyal. Kecepat an sapuan t ercepat dari sebuah osiloskop biasanya
bersat uan nanodet ik/div (ns/Div)

Akurasi Gain

Akurasi penguat an menunjukkan seberapa t elit i sist em vert ikal melemahkan


at au menguat kan sebuah sinyal.

Basis Wakt u dan Akurasi Horizont al

Akurasi horizont al menunjukkan seberapa t elit i sist em horizont al


menampilkan wakt u dari sinyal. Biasanya hal ini dinyat akan dengan % error.

Sample Rat e

Pada osiloskop digit al, sampling rat e menunjukkan laju pencuplikan yang bisa
dit angkap oleh ADC (t ent u saja sama dengan osiloskop). Sample rat e
maksimum dit unjukkan dengan megasample/det ik (MS/s). Semakin cepat
osiloskop mencuplik sinyal, semakin akurat osiloskop menunjukkan det il
suat u sinyal yang cepat . Sample rat e minimum juga pent ing jika diperlukan
unt uk melihat perubahan kecil sinyal yang berlangsung dalam wakt u yang
panjang.

Resolusi ADC (Resolusi Vert ical)

Resolusi dari ADC (dalam bit ) menunjukkan seberapa t epat ADC dapat
mengubah t egangan masukan menjadi nilai digit al.

Panjang Record

Panjang record dari sebuah osiloskop digit al menunjukkan berapa banyak


gelombang dapat disimpan dalam memori. T iap gelombang t erdiri dari
sejumlah t it ik. T it ik-t it ik ini dapat disimpan dalam sebuah record gelombang.
Panjang maksimum dari record bergant ung dari banyaknya memori dalam
osiloskop. Karena osiloskop hanya dapat menyimpan dalam jumlah yang
t erbat as ada pert imbangan ant ara det ail record dan panjang record. Karena
it u kit a dapat memperoleh sebuah gambaran det il unt uk wakt u yang pendek
at au gambaran yang kurang mendet il unt uk jangka wakt u yang lebih lama.
Pada Beberapa osiloskop kit a dapat menambahkan memori unt uk
meningkat kan panjang record.
6. Panel Kendali

Perhat ikan bagian depan. Bagian ini dibagi at as 3 bagian lagi yang diberi nama
Vert ical, Horizont al, and Trigger. Osilosokop anda mungkin mempunyai
bagian-bagian t ambahan lainnya t ergant ung pada model dan t ipe osiloskop
(analog at au digit al). Perhat ikan bagian input . Bagian ini adalah t empat anda
memasukkan input . Kebanyakan osiloskop paling sedikit mempunyai 2 input
dan masing-masing input dapat menampilkan t ampilan gelombang di monitor
peraga. Penggunaan secara bersamaan digunakan unt uk t ujuan
membandingkan.
Tampilan Depan Panel Kont rol

Pelajari kegunaan tombol-tombol berikut ini:

1. Tombol kont rol Volt s/Div dengan pengat ur t ambahan unt uk kalibrasi
2. Tombol T ime/Div dengan pengat ur t ambahan unt uk kalibrasi
3. Past ikan lokasi t erminal unt uk sinyal kalibrasi.
4. Tombol Trigger at au Hold Off
5. Tombol pengat ur int ensit as dan pengat ur fokus.
6. Pengat ur posisi gambar arah vert ikal (V pos.) dan arah horizont al (H pos.)
7. Jika menggunakan osiloskop “Dual Trace”, ada selektor kanal 1, 2, at au dual.
8. Past ikan lokasi t erminal masukan kanal 1 dan kanal 2.
Ini semua adalah penjelasan umum dalam persiapan osiloskop. Jika anda
belum yakin bagaimana melakukan ini semua, kembali lihat manual yang
t ersert akan ket ika membeli osiloskop. Bagian kont rol menggambarkan
kont rol-kont rol secara det il.

Tampilan Depan Panel Kont rol

Pelajari kegunaan tombol-tombol berikut ini:

1. Tombol kont rol Volt s/Div dengan pengat ur t ambahan unt uk kalibrasi
2. Tombol T ime/Div dengan pengat ur t ambahan unt uk kalibrasi
3. Past ikan lokasi t erminal unt uk sinyal kalibrasi.
4. Tombol Trigger at au Hold Off
5. Tombol pengat ur int ensit as dan pengat ur fokus.
6. Pengat ur posisi gambar arah vert ikal (V pos.) dan arah horizont al (H pos.)
7. Jika menggunakan osiloskop “Dual Trace”, ada selektor kanal 1, 2, at au dual.
8. Past ikan lokasi t erminal masukan kanal 1 dan kanal 2.
Ini semua adalah penjelasan umum dalam persiapan osiloskop. Jika anda
belum yakin bagaimana melakukan ini semua, kembali lihat manual yang
t ersert akan ket ika membeli osiloskop. Bagian kont rol menggambarkan
kont rol-kont rol secara det il.
Pengendali Horizont al

Gunakan pengendali horizont al unt uk mengat ur posisi dan skala pada bagian
horizont al gelombang. Gambar berikut menunjukkan jenis panel depan dan

penala layar unt uk mengat ur bagian horizont al.

Kont rol Horizont al

Tombol Posisi
Tombol posisi horizont al menggerakkan gambar gelombang dari sisi kiri ke
kanan at au sebaliknya sesuai keinginan kit a pada layar.
Tombol T ime / Div ( t ime base cont rol)
Tombol kont rol T ime/div memungkinkan unt uk mengat ur skala horizont al.
Sebagai contoh, jika skala dipilih 1 ms, berart i t iap kot ak(divisi) menunjukkan 1
ms dan tot al layar menunjukkan 10 ms(10 kot ak horisont al). Jika sat u
gelombang t erdiri dari 10 kot ak, berart i periodanya adalah 10 ms at au
frekuensi gelombang t ersebut adalah 100 Hz. Mengubah T ime/div membuat
kit a bisa melihat int erval sinyal lebih besar at au lebih kecil dari semula, pada
layar osiloskop, gambar gelombang akan dit ampilkan lebih rapat at au
renggang.
Seringkali skala T ime/Div dilengkapi dengan tombol variabel (fine cont rol)
unt uk mengat ur skala horsiont al.. Tombol ini digunakan unt uk melakukan
kalibrasi wakt u..

Pengendali Vert ikal

Pengendali ini digunakan unt uk merubah posisi dan skala gelombang secara
vert ikal. Osiloskop memiliki pula pengendali unt uk mengat ur masukan
coupling dan kondisi sinyal lainnya yang dibahas pada bagian ini. Gambar 1
menunjukkan t ampilan panel depan dan menu on-screen unt uk kont rol
vert ikal.

Kont rol Vert ikal

Tombol Posisi
Tombol posisi vert ikal digunakan unt uk menggerakkan gambar gelombang
pada layar ke arah at as at au ke bawah.

Tombol Volt s / Div


Tombol Volt s / div menagt ur skala t ampilan pada arah vert ikal. Pemilihan
posisi. Misalkan tombol Volt s/Div diput ar pada posisi 5 Volt /Div, dan layar
monitor t erbagi at as 8 kot ak (divisi) arah vert ikal. Berart i, masing-masing
divisi (kot ak) akan menggambarkan ukuran t egangan 5 volt dan seluruh layar
dapat menampilkan 40 volt dari dasar sampai at as. Jika tombol t ersebut
berada pada posisi 0.5 Volt s/dDiv, maka layar dapat menampilkan 4 volt dari
bawah sampai at as, dan set erusnya. Tegangan maksimum yang dapat
dit ampilkan pada layar adalah nilai skala yang dit unjukkan pada tombol
Volt s/Div dikali dengan jumlah kot ak vert ikal. Jika probe yg digunakan
menggunakan faktor pelemahan 10x, maka t egangan yang t erbaca harus
dikalikan 10.
Seringkali skala Volt s/Div dilengkapi dengan tombol variabel penguat an(
variable gain) at au fine gain cont rol. Tombol ini digunakan unt uk melakukan
kalibrasi t egangan.

Masukan Coupling

Coupling merupakan metoda yang digunakan unt uk menghubungkan sinyal


elekt rik dari suat u sirkuit ke sirkuit yang lain. Pada kasus ini, masukan coupling
merupakan penghubung dari sirkuit yang sedang di t es dengan osiloskop.
Coupling dapat dit ent ukan/diset ke DC, AC, at au ground. Coupling AC
menghalangi sinyal komponen DC sehingga t erlihat bent uk gelombang
t erpusat pada 0 volt s. Gambar 2 mengilust rasikan perbedaan ini. Coupling AC
berguna ket ika seluruh sinyal (arus bolak balik dan searah) t erlalu besar
sehingga gambarnya t idak dapat dit ampilkan secara lengkap.
Masukan coupling AC dan DC
Set t ing ground memut uskan hubungan sinyal masukan dari sist em vert ikal,
sehingga 0 volt s t erlihat pada layar. Dengan masukan coupling t ang di-ground
kan dan auto t rigger mode (mode picu otomat is), t erkihat garis horisont al
pada layar yang menggambarkan 0 volt s. Pergant ian dari DC ke ground dan
kemudian baik lagi berguna unt uk pengukuran t ingkat sinyal t egangan.

Filt er Frekuensi
Kebanyakan osiloskop dilengkapi dengan rangkaian filt er frekuensi. Dengan
membat asi frekuensi sinyal yang boleh masuk memungkinkan unt uk
mengurangi noise/gangguan yang kadang-kadang muncul pada t ampilan
gelombang, sehingga didapat t ampilan sinyal yang lebih baik.

Pembalik Polarit as
Kebanyakan osiloskop dilengkapi dengan pembalik polarit as sinyal, sehingga
t ampilan gambar berubah fasanya 180 derajad.

Alt ernat e and Chop Display

Pada osiloskop analog, misal dua kanal, ada dua cara unt uk menampilkan
sinyal gelombang secara bersamaan. Mode bolak-balik (alt ernat e)
menggambar set iap kanal secara bergant ian. Mode ini digunakan dengan
kecepat an sinyal dari medium sampai dengan kecepat an t inggi, ket ika skala
t imes/div di set pada 0.5 ms at au lebih cepat .

Mode chop menggambar bagian-bagian kecil pada set iap sinyal ket ika t erjadi
pergant ian kanal. Karena pergant ian kanal t erlalu cepat unt uk diperhat ikan,
sehingga bent uk gelombang t ampak kont inu. Unt uk mode ini biasanya
digunakan dengan sinyal lambat dengan kecepat an sweep 1ms per bagian
at au kurang. Gambar 3 menunjukkan perbedaan ant ara 2 mode t ersebut .
Seringkali berguna unt uk melihat sinyal dengan ke dua cara, Unt uk
meyakinkan didapat pandangan t erbaik, cobalah kedua cara t ersebut

8. Pengukuran Fasa

Bagian pengont rol horizont al memiliki mode XY sehingga kit a dapat


menampilkan sinyal input dibandingkan dengan dasar wakt u pada sumbu
horizont al. (Pada beberapa osiloskop digit al digunakan mode set t ing
t ampilan).

Fase gelombang adalah lamanya wakt u yang dilalui dimulai dari sat u loop
hingga awal dari loop berikut nya. Diukur dalam derajat . Phase shift
menjelaskan perbedaan dalam pewakt uan ant ara dua at au lebih sinyal
periodik yang ident ik.
Salah sat u cara mengukur beda fasa adalah menggunakan mode XY. Yait u
dengan memplot sat u sinyal pada bagian vert ikal(sumbu Y) dan sinyal lain
pada sumbu horizont al(sumbu X). Metoda ini akan bekerja efekt if jika kedua
sinyal yang digunakan adalah sinyal sinusiodal. Bent uk gelombang yang
dihasilkan adalah berupa gambar yang disebut pola Lissajous(diambil dari
nama seorang fisikawan asal Perancis Jules Antoine Lissajous dan diucapkan
Li-Sa-Zu). Dengan melihat bent uk pola Lissajous kit a bisa menent ukan beda
fasa ant ara dua sinyal. Juga dapat dit ent ukan perbandinga frekuensi. Gambar
di bawah ini memperlihat kan beberapa pola Lissajous denagn perbandingan
frekuensi dan beda fasa yang berbeda-beda.

Pola Lissajous
Bagian ini t elah menjelaskan dasar-dasar t eknik pengukuran. Pengukuran
lainnya membut uhkan set t ing up osiloskop unt uk mengukur komponen list rik
pada t ahapan lebih mendalam,melihat noise pada sinyal, membaca sinyal
t ransien, dan masih banyak lagi aplikasi lainnya. Teknik pengukuran yang akan
kit a gunakan bergant ung jenis aplikasinya, t et api kit a t elah mempelajari cukup
banyak unt uk seorang pemula. Prakt ek menggunakan osiloskop dan bacalah
lebih banyak mengenai hal ini. Dengan t erbiasa maka pengoperasian dan
pengukuran akan menjadi lebih mudah.
9. Pengukuran Wakt u dan Frekuensi

Ambil wakt u pengukuran dengan menggunakan skala horizont al pada


osiloskop. Pengukuran wakt u meliput i perioda, lebar pulsa(pulse widt h), dan
wakt u dari pulsa. Frekuensi adalah bent uk resiprok dari perioda, jadi dengan
mengukur perioda frekuensi akan diket ahui, yat u sat u per perioda. Sepert i
pada pengukuran t egangan, pengukuran wakt u akan lebih akurat saat meng-
adjust porsi sinyal yang akan diukur unt uk mengat asi besarnya area pada
layar. Ambil pengukuran wakt u sepanjang garis horizont al pada t engah-
t engah layar, at ur t ime/div unt uk memperoleh pengukuran yang lebih akurat .
(Lihat gambar berikut .)

engukuran Wakt u Pada Skala Tengah Horizont al dan contoh animasi


penggunaan pengat uran wakt u
Pada banyak aplikasi, informasi mendet il t ent ang pulsa sangat lah pent ing.
Pulsa bisa mengalami distorsi dan menyebabkan rangkaian digit al menjadi
malfungsi, dan pewakt uan pulsa pada jalannya seringkali signifikan.

Pengukuran st andard pulsa adalah mengenai pulse widt h dan pulse rise t ime.
Rise t ime adalah wakt u yang diperlukan pulsa saat bergerak dari t egangan
low ke high. Dengan at uran pengukuran rise t ime ini diukur dari 10% hingga
90% dari t egangan penuh pulsa. Hal ini mengeliminasi ket idakt erat uran pada
sudut t ransisi pulsa. Hal ini juga menjelaskan kenapa pada kebanyakan
osiloskop memiliki 10% hingga 90% penandaan pada layarnya. Lebar pulsa
adalah lamanya wakt u yang diperlukan saat bergerak dari low ke high dan
kembali ke low lagi. Dengan at uran lebar pulsa t erukur adalah 50% t egangan
penuh. Unt uk lebih jelas anda lihat gambar berikut :
T it ik Pengukuran Wakt u dan Pulsa
Pengukuran pulsa seringkali memerlukan penalaan yang baik yait u t rigerring.
Unt uk lebih meguasai pengukuran pulsa, anda harus mempelajari bagaimana
menggunakan t rigger hold off unt uk mengeset osiloskop digit al int uk
menangkap pret rigger dat a, sebagaimana yang t elah dijelaskan sebelumnya
pada sesi pembahasan kont rol.
10. Sumber Sinyal

Makna umum dari sebuah pola yang berulang t erhadap wakt u disebut
gelombang, t ermasuk didalamnya gelombang suara, ot ak maupun list rik. Sat u
siklus dari sebuah gelombang merupakan bagian dari gelombang yang
berulang.

Sebuah bent uk gelombang (waveform) merupakan represent asi grafik dari


sebuah gelombang. Bent uk gelombang t egangan menunjukkan wakt u pada
sumbu horizont al dan amplit udo t egangan pada sumbu vert ikal.
Sebuah bent uk gelombang dapat menunjukkan berbagai hal t ent ang sebuah
sinyal. Naik-t urunnya gelombang menunjukkan perubahan t egangan. Sebuah
garis yang dat ar menunjukkan bahwa t idak t erjadi perubahan pada jangka
wakt u t ersebut . Garis diagonal menunjukkan perubahan linear – meningkat
at au menurunnya t egangan dengan laju t et ap. Sudut yang t ajam
menunjukkan perubahan mendadak.

Sumber gelombang list rik (sinyal list rik) dapat berasal dari berbagai macam,
sepert i: dari signal generator (pembangkit sinyal), jala-jala list rik, rangkaian
elekt ronik, dll. Beberapa diant aranya dit unjukkan pada gambar

11. Probe

Sekarang anda siap menghubungkan probe ke osiloskop. Probe adalah kabel


penghubung yang ujungnya diberi penjepit , dengan penghant ar kerkualit as,
dapat meredam sinyal-sinyal gangguan, sepert i sinyal radio at au noise yang
kuat .
Probe didesain unt uk t idak mempengaruhi rangkain yang diukur. Hambat an
keluaran dari osiloskop mungkin saja membebani rangkaian yang akan diukur.
Unt uk meminimumkan pengaruh pembebanan, anda mungkin perlu
menggunakan probe peredam (pasif) 10 X

Osiloskop anda mungkin dilengkapi dengan probe pasif sebagai st andar


pelengkap. Probe pasif berguna sebagai alat unt uk t ujuan pengujian t ert ent u
dan t roubleshoot ing. Unt uk pengukuran at au pengujian yang spesifik, beberap
probe yang lain mungkin diperlukan. Misalnya probe akt if dan probe arus.
Penjelasan selanjut nya, akan lebih menekankan pada pemakaian probe pasif
karena t ipe probe ini mempunyai fleksibilt as dalam penggunaannya.

Menggunakan Probe Pasif

Kebanyakan probe pasif mempunyai beberapa faktor derajat peredaman,


sepert i 10 X, 100 X dll. Menurut kesepakat an, t ulisan 10 X berart i faktor
redamannya 10 kali. Amplit udo t egangan sinyal yang masuk akan diredam 10
kali, Besarnya t egangan yang t erukur oleh osiloskop harus dikalikan 10.
Bedakan dengan t ulisan X 10, berart i faktor penguat annya 10 kali. Amplit udo
t egangan sinyal yang masuk akan diperbesar 10 kali. Besarnya t egangan yang
t erukur oleh osiloskop harus dibagi 10.

Probe peredaman 10 X meminimumkan pembebanan pada rangkaian dan ini


adalah t ujuan ut ama daripada probe pasif. Pembebanan pada rangkaian lebih
t erlihat pada frekuensi t inggi, maka past ikan unt uk menggunakan probe ini
ket ika pengukuran di at as 5 KHz. Probe peredaman 10X meningkat kan
keakurat an pengukuran, t et api di lain pihak mengurangi amplit udo sinyal
sebesar faktor 10.

Karena meredam sinyal, probe peredaman 10 X membuat masalah ket ika


menampilkan sinyal dibawah 10 milivolt . Probe 1X berart i t idak ada
peredaman sinyalGunakan probe peredaman 10 X sebagai probe st andar
anda, t et api t et ap menggunakan probe 1X unt uk pengukuran sinyal-sinyal
yang lemah. Beberapa probe mempunyai bagian khusus yang dapat
menggant i-gant i ant ara probe 1x dan probe 10 X. Jika probe anda mempunyai
bagian ini, past ikan anda melakukan set ing yang benar sebelum pengukuran.

Gambar berikut memperlihat kan diagram sederhana pada bagian kerja


int ernal dari probe. Hambat an masukan osiloskop 1 MOhm diseri dengan
hambat an 9 Mohm, sehingga t egangan masukan pada t erminal osiloskop
menjadi 1/10 kali t egangan yang diukur.

Probe 10 X dan osiloskop membent uk rangkaian pembagi t egangan


Sedangkan di bawah ini dit unjukkan probe dengan t ipikal pasif dan beberapa
aksesoris yang digunakan bersama probe

Probe pasif dan asesoris.

Dimana Memasangkan Pencapit Ground


Ada dua t erminal penghubung pada probe, yait u ujung probe dan kabel ground
yang biasanya dipasangi capit buaya. Pada prakt eknya capit buaya t ersebut
dihubungkan dengan bagian ground pada rangkaian, sepert i chasis logam, dan
sent uhkan ujung probe pada t it ik yang dit es pada rangkaian.

BY SUTIKNO 87 IN TAK BERKATEG O RI O N 27 JUNI 2014.


← O P – AMP (O PERATIO NAL AMPLIFIER) CO IL AND INJECTO R TESTER →

Tinggalkan Balasan
Sudah Login sebagai sigitraharjo399. Sunting Profil Anda. Logout? Ruas yang wajib
ditandai *

KIRIM KOMENTAR

Be ri tahu saya kom e ntar baru m e lalui e m ail.

Be ritahu saya pos-pos baru le wat surat e le ktronik.

Be ri tahu saya te ntang pos baru di situs dan Aplikasi Je tpac k via pe m be ritahuan.

Anda mungkin juga menyukai