Anda di halaman 1dari 4

Tugas Individu

Makalah
Nama : Fitri Romadhoni
NIM : 042948002
Kelas : Manajemen 3B

Persaingan Antar Pelaku Usaha Sehat


A. Pengertian Persaingan Sehat
Persaingan Usaha adalah salah satu faktor yang perlu perhatian dalam
menjalankan roda perekonomian. Melansir dari laman resmi Komisi Pengawas
Persaingan Usaha (KPPU), persaingan dalam dunia usaha berarti upaya mendapatkan
keuntungan dalam suatu mekanisme pasar. Hasil akhirnya nyata dari persaingan
sesungguhnya dapat dinikmati oleh konsumen. Misalnya, adanya persaingan usaha
menyebabkan variasi harga, kualitas hingga pelayanan. Persaingan bisnis harus
dilakukan dengan cara yang sehat. Demi merebut hati konsumen kompetitor, bukan
berarti bisa menghalalkan segala cara. Alih-alih merebut hati pelanggan, persaingan
usaha yang tidak sehat malah bisa berbalik menjatuhkan usahamu. Persaingan usaha
belakangan ini sudah tidak dilihat sebagai hal yang menakutkan. Antarpengusaha sudah
tidak lagi berpikir soal ini. Yang penting bisnis mengalir, dagangan tetap laku. Memang
kehadiran lapak berjualan online memungkinkan calon konsumen memilih sendiri
produk atau jasa yang akan digunakannya. Ada orang yang percaya ada barang ada rupa.
Ada pula yang berpandangan, yang penting murah. Tapi, persaingan usaha tidak bisa
disepelekan lho. Sebab, sekali lagi, persaingan usaha harus dilakukan secara sehat agar
harga yang tercipta di pasar tidak menggerus keuntunganmu.
Jadi, Persaingan sehat adalah kompetisi yang terjadi antara perusahaan atau
pebisnis yang berlangsung tanpa adanya tindakan kriminal. Persaingan ini
mengedepankan etika bisnis ketika para pebisnis berkompetisi.

B. Ciri – ciri Persaingan Sehat


1. Tak Ada Monopoli
Persaingan merupakan sarana untuk melindungi para pelaku ekonomi terhadap
eksploitasi dan penyalahgunaan. Persaingan yang tidak sehat dapat menyebabkan
monopoli usaha. Tanpa persaingan, kekuatan ekonomi akan dikuasai pada beberapa pihak
saja. Kekuatan ini akan menyebabkan kesenjangan besar pada posisi tawar-menawar.
Yang pada akhirnya membuka peluang bagi penyalahgunaan dan eksploitasi kelompok
ekonomi tertentu.
2. Penjual Mengikuti Pergerakan Konsumen
Persaingan mendorong alokasi dan realokasi sumber-sumber daya ekonomi sesuai
dengan keinginan konsumen. Karena ditentukan oleh permintaan, perilaku para penjual
dalam persaingan akan cenderung mengikuti pergerakan permintaan para pembeli. Kamu
harus pintar membaca pasar.
3. Membuat Semakin Kreatif
Sebuah perusahaan akan meninggalkan bidang usaha yang tidak memiliki tingkat
permintaan yang tinggi. Sebab, jelas, tujuan penjualan tidak akan tercapai yang berujung
pada kebangkrutan.
Sekali lagi, pembeli lah yang menentukan produk apa dan bagaimana yang mereka sukai.
4. Membuatmu Lebih Efisien
Persaingan bisa menjadi kekuatan untuk mendorong penggunaan sumber daya ekonomi
dan metode pemanfaatannya secara efisien. Persaingan usaha membuat pengusaha
cenderung menggunakan sumber daya yang ada secara efisien. Jika tidak
demikian, muncul risiko biaya tak terduga yang akan memangkas keuntungan.
5. Mendorong Mutu Produk atau Layanan Lebih Baik
Persaingan bisa merangsang mutu produk, pelayanan, proses produksi, dan teknologi.
Dalam persaingan usaha, setiap pengusaha cenderung akan mengurangi biaya produksi
serta memperbesar pangsa pasar. Namun, mereka juga akan memperbaiki mutu produk
atau layanan jika ingin memperoleh keuntungan dan brand awareness lebih baik.

C. Cara Menyikapi Persaingan


1. Pilih harga atau nilai
Kamu harus mampu menghasilkan produk dan atau jasa dengan biaya rendah. Kamu
bisa membuat strategi dalam menetapkan harga tidak terlalu tinggi dibandingkan
dengan produk atau jasa para pesaing. Jika mampu dapat juga ditambahkan bahwa
produk atau jasa memiliki nilai lebih dibandingkan dengan pesaing.
2. Kualitas Produk
Keunggulan kedua yang harus diupayakan agar produk atau jasa dapat bersaing
dengan kompetitor adalah diupayakan agar produk atau jasa dapat menyenangkan
konsumen.
3. Kualitas Layanan
Pengalaman baik atau buruk yang kita sampaikan dan yang dialami oleh seorang
konsumen, umumnya akan menjadi catatan penting. Untuk itu, berikanlah
pengalaman yang paling menyenangkan atau memuaskan bagi para pemangku
kepentingan, lebih-lebih bagi para konsumen pelanggan.
4. Peningkatan Secara Terus Menerus
Untuk bisa melakukan peningkatan yang berkesinambungan, kamu harus bisa
mencatat seluruh atribut produk atau jasa yang melekat. Manfaat dari catatan atribut
produk atau jasa adalah agar produk atau jasa dapat ditingkatkan dari atribut yang
sudah ada sebelumnya.
D. Bagaimana Jika Kalah Saing
Kalah dalam persaingan usaha itu memang menyakitkan. Tapi sebagai pengusaha,
pantang banget yang namanya menyerah. Ketika kalah, harus segera bangkit lagi. Berikut
ini yang harus kamu lakukan ketika kamu tidak bisa memenangkan persaingan yang ada. 

1. Setop menyalahkan diri sendiri

Saat kondisi ini tiba, wajar saja jika kamu merasa terpukul. Melansir dari
Investopedia, kamu boleh saja merasa seperti itu, tapi jangan terlalu lama. Kamu harus
bangkit untuk bisa mengejar ketinggalan. Pada sisi lain, kamu juga jangan terlalu percaya
diri, merasa produk dan layanan kamu yang terbaik. Kamu harus melihat dari berbagai
sisi, termasuk kekurangan di usaha kamu. Misalnya, jika selama ini kamu hanya fokus
pada usaha, tapi lupa “merawat” pelanggan, maka perbaiki. Kamu bisa mulai
memperhatikan pelanggan, khususnya pelanggan setia dan berusaha mendapatkan
pelanggan baru. Jadi, usaha kamu pun dilirik. Seperti dikutip dari Forbes, kualitas kamu
dan pesaing mungkin sama, tapi bisa jadi bisnis dimenangkan atau hilang berdasarkan
kekuatan dan kualitas hubungan kamu dengan pelanggan.

2. Pikirkan cara untuk melihat potensi atau ciri khas

Kuncinya adalah "lebih baik dari pesaingmu". Dengan asumsi penawaran produk
kamu sama dengan pesaing , tapi kamu memiliki keunggulan kompetitif yang
ditawarkan. Misalnya, harga yang lebih murah atau kamu memberikan gratis ongkos
kirim untuk pesan antar. Hal itu bisa menjadi motivator dan alasan pelanggan kamu untuk
percaya dengan usaha yang kamu jalankan.

3. Mulai fokus memperbaiki kekurangan

Evaluasi. Kamu harus mulai mencari kekurangan dari usaha kamu. Jika kamu
sudah menemukannya, maka harus kamu perbaiki agar tak kehilangan pelanggan atau
konsumen. Misalnya, pelayanan lama. Kamu bisa mendapatkan bantuan digital. Saat
pelanggan memesan via digital, kamu bisa langsung memproses, dan langsung
mengantarkan pesanan.

4. Bangun kembali kepercayaan

Kamu harus mulai membangun kepercayaan. Misalnya terhadap karyawan.


Karena tanpa kepercayaan dari mereka, tidak akan pernah ada hubungan yang
bermanfaat. Motif masing-masing pihak akan selalu menjadi masalah dan dipertanyakan.
Secara emosional, ketidakpercayaan itu melelahkan. Akan muncul frustrasi,
ketidaksepakatan, dan komunikasi yang konstan. Akibatnya, kehilangan fokus pada
pemenuhan kebutuhan pelanggansetia yang tersisa. Padahal, tanpa memenuhi kebutuhan
mereka, kamu tidak dapat menumbuhkan bisnis dan tanpa memuaskan kebutuhan mereka
lebih baik daripada pesaing.

5. Mengenali pesaing
Kamu harus bisa mengenali pesaingmu. Kamu juga harus memahami pola
persaingan. Kamu juga harus bisa membaca tujuan pesaing, dengan cara itu, kamu bisa
mengambil langkah baru dalam membangun bisnis.

6. Mencoba memahami strategi pesaing

Kamu perlu meneliti semua sudut pandang yang membedakan mereka dengan
caramu menjalankan bisnis. Termasuk mengetahui mutu, sifat dan bauran produk atau
jasa. Bahkan, lokasi atau promosi yang digunakan pesaing. Dengan cara itu, kamu bisa
menentukan strategi yang akan kamu ambil untuk bangkit. Namun tetap harus diingat,
cara untuk memenangkan persaingan usaha saat bangkit, tetap harus kamu tempuh harus
sehat agar fair.

Anda mungkin juga menyukai