Anda di halaman 1dari 12

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

PAKET PEKERJAAN :
REVITALISASI RUSUN PEKERJA SEDADAP NUNUKAN
KABUPATEN NUNUKAN (KALTARA)

LOKASI KABUPATEN NUNUKAN


PROVINSI KALIMANTAN UTARA

SUMBER DANA:
APBN

TAHUN ANGGARAN:
2022
-Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Revitalisasi Rusun Pekerja Sedadap Nunukan
(KALTARA)

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


A. LATAR BELAKANG, MANAJEMEN, PERSONIL DAN K3

1. Ruang Lingkup Pelaksanaan pekerjaan konstruksi Revitalisasi Rusun Pekerja Sedadap


Pekerjaan Nunukan (KALTARA), yang berlokasi di Kabupaten Nunukan, Provinsi
Kalimantan Utara.

Dengan item pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
II. PEKEJAAN ATAP
III. PEK. PASANGAN RANGKA LANGIT - LANGIT
IV. P E K E R J A A N D I N D I N G
V. PEKERJAAN LANTAI
VI. PEKERJAAN JARINGAN LISTRIK
VII. PEKERJAAN SANITASI DAN AIR BERSIH
VIII. PEKERJAAN FINISHING

Lokasi pekerjaan akan dilaksanakan di Kabupaten Nunukan, Provinsi


Kalimantan Utara.

2. Sumber Dana dan A. Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN (Anggaran
Perkiraan Biaya Pendapatan Belanja Negara) Tahun 2022.
B. Nilai Pagu Pekerjaan Fisik :
Rp. 1.641.417.000,00 (Terbilang : Satu Milyar Enam Ratus Empat
Puluh Satu Juta Rupiah)

3. Peraturan Teknis Dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi merek dan tipe serta sedapat
Pembangunan Yang mungkin menggunakan produksi dalam negeri dan semaksimal mungkin
Digunakan diupayakan menggunakan standar nasional Indonesia (SNI), kecuali bila
(syarat bahan, syarat ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini berlaku dan
pengujian bahan dan mengikat ketentuan-ketentuan di bawah ini termasuk segala perubahan dan
hasil produk, tata cara tambahannya,
pengukuran dan tata yakni :
cara pembayaran) 1. Undang-undang
Undang-undang No.2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
2. Peraturan Presiden
Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 Tentang Peraturan Presiden
(PERPRES) tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir
diubah dengan Peraturan Presiden No.12 Tahun 2021.
3. Standart SNI
Standar SNI yang berlaku
4. Peraturan Menteri
Peraturan Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 22/PRT/M/2018
Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Gedung.
5. Keputusan
Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrase Teknik dari
Dewan Teknik Pembangunan Indonesia (DTPI).
4. Pelaku Usaha Kualifikasi Usaha : Kecil
Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK): Bidang Bangunan Sipil;
Sertifikat Badan Usaha (SBU):
Klasifikasi: Bangunan Sipil;
Subklasifikasi: Jasa Pelaksana Bangunan Gedung;

1
-Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Revitalisasi Rusun Pekerja Sedadap Nunukan
(KALTARA)

5. Metode Pelaksanaan Telah ditetapkan dalam Dokumen Spesifikasi Teknis ini yang menjadi satu
Pekerjaan kesatuan yang tidak terpisahkan, yang menjadi acuan pada pelaksanaan
pekerjaan di lapangan/lokasi pekerjaan.
6. Jabatan Kerja A. Satuan Kerja : Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Kalimantan II
Konstruksi B. Alamat SKPD
Provinsi Kalimantan Timur
C. Pejabat Penandatangan Kontrak (PPK) : Karina Mayasari, S.T., M.Eng.,
M.URP

7. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini direncanakan adalah 90 (sembilan
Pelaksanaan Pekerjaan puluh) Hari Kalender terhitung sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja di
terbitkan.

8. Macam, jenis, No Jenis Kapasitas Jumlah


kapasitas, dan jumlah 1. Mesin Las 1 Unit
peralatan utama 2. Mesin Potong 1 Set
minimal yang 3. Scafolding 1 Set
diperlukan dalam 4. Genset 1 Unit
pelaksanaan pekerjaan

Keterangan:
- Milik sendiri dilengkapi dengan bukti kepemilikan perlatan seperti STNK,
BPKB, Invoice;
- Sewa Beli dilengkapi dengan Bukti pembayaran Sewa Beli seperti Invoice
Uang Muka, Angsuran;
- Peralatan Sewa dilengkapi dengan Surat Perjanjian Sewa Alat disertai
dengan bukti kepemilikan/penguasaan terhadap peralatan dari pemberi
sewa.

9. Personil Manajerial
Jabatan dalam Minimal Pengalaman
No pekerjaan yang akan Pendidikan Kerja Sertifikat Kompetensi Kerja
dilaksanakan Terakhir (tahun)
1. Pelaksana Lapangan D3 Teknik Sipil 2 SKT Pelaksana Bangunan Gedung /
(Jumlah 1 Orang) Pekerjaan Gedung (TS051)
2. Petugas K3 (Jumlah 1 D3 Teknik Sipil 0 Sertifikasi K3 Konstruksi
Orang)
Setiap Personel Manajerial harus melampirkan :
a. Scan Ijazah yang telah di Legalisir;
b. Scan Asli Sertifikat Keahlian (SKA)/ Sertifikat Keterampilan
c. (SKTK); Scan KTP dan NPWP (untuk Tenaga Ahli);
d. Tenaga Tetap dilengkapi dengan Laporan Pajak Tahunan (SEPERTI Tahunan) 2019;
e. Daftar Riwayat Pengalaman Kerja atau Referensi Kerja dari Pengguna Jasa.

2
-Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Revitalisasi Rusun Pekerja Sedadap Nunukan
(KALTARA)

10. Identifikasi Bahaya Peserta menyampaikan rencana keselamatan konstruksi sesuai tabel jenis
Keselamatan Konstruksi pekerjaan dan
pada Pekerjaan identifikasi bahayanya di bawah ini:
Konstruksi
Jenis/Tipe Identifikasi
No
Pekerjaan Bahaya
I PEKERJAAN PENDAHULUAN
1. Pemasangan a. Terpeleset pada medan kerja
bouwplank b. Tertusuk bagian material bouwplank
c. Tertusuk paku bouwplank
d. Terpukul alat pemukul (Hammer)
e. Teriris gergaji saat memotong material
bouwplank
2. Plank Nama Proyek a. Terpeleset pada medan kerja
b. Tertusuk bagian material plank nama
proyek
c. Terhirup bau dari alat perekat untuk
merekatkan digital printing image.
II PEKERJAAN GEDUNG
A PEKERJAAN DINDING
1. Semua pekerjaan a. Terpeleset pada medan kerja
urugan/timbunan tanah, b. Tertimbun tanah timbunan
pasir dan material c. Terjatuh dalam lubang galian yang akan
bentuk curah lainnya. ditimbun
d. Tertimpa peralatan yang dipergunakan
untuk pekerjaan timbunan/urugan tanah.
B PEKERJAAN PEMBONGKARAN
1. Semua pekerjaan a. Terpeleset pada medan kerja
pembongkaran plafond, b. Tertimpa material dan peralatan yang
lantai keramik, beton digunakan pada pekerjaan
selasar pembongkaran.
c. Terpukul alat pemukul (Hammer).
d. Teriris material plafond saat melakukan
pembongkaran.
e. Terjatuh dari perancah.
f. Terkena serpihan material
C PEKERJAAN BETON
1. Semua pekerjaan a. Tertusuk material besi tulangan beton
pembesian beton, b. Tertimpa material besi tulangan beton
(pemotongan, saat mobilisasi material
pembengkokan besi c. Terpeleset pada medan kerja perakitan
tulangan beton) besi
2. Semua pekerjaan a. Terpeleset pada medan kerja
bekisting struktur beton b. Tertusuk bagian material Bekisting
(Lantai) c. Tertusuk paku bekisting
d. Terpukul alat pemukul (Hammer)
e. Teriris gergaji saat memotong material
bekisting
3. Semua pekerjaan a. Terpeleset pada medan kerja
pengecoran beton pada b. Tertimpa material dan peralatan
Lantai pengecoran
c. Terhirup gas beracun yang berasal dari
semen.
d. Terendam pada campuran beton pada
bagian tubuh tertentu yang terbuka tanpa
perlindungan langsung.

3
-Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Revitalisasi Rusun Pekerja Sedadap Nunukan
(KALTARA)

D PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN


1. Semua pekerjaan a. Terpeleset pada medan kerja
pasangan dinding b. Tertimpa material dan peralatan yang
(Bata, Logo PUPR, No. digunakan pada pekerjaan pasangan
kamar, denah lantai, dinding
dll) c. Terhirup gas beracun yang berasal dari
semen.
d. Terendam pada campuran spesi pada
bagian tubuh tertentu yang terbuka tanpa
perlindungan langsung.
e. Terjatuh dari perancah
2. Semua pekerjaan a. Terpeleset pada medan kerja
plesteran (baik pada b. Tertimpa material dan peralatan yang
dinding, komponen digunakan pada pekerjaan plesteran
konstruksi portal beton, c. Terhirup gas beracun yang berasal dari
dll) semen.
d. Terendam pada campuran spesi pada
bagian tubuh tertentu yang terbuka tanpa
perlindungan langsung.
e. Terjatuh dari perancah
E PEKERJAAN LANTAI
1. Semua pekerjaan a. Terpeleset pada medan kerja
pemasangan keramik b. Tertimpa material dan peralatan yang
berbagai macam ukuran digunakan pada pekerjaan pemasangan
keramik, baik pada keramik
posisi horizontal c. Terhirup gas beracun yang berasal dari
maupun pada posisi semen.
vertikal. d. Terendam pada campuran spesi pada
bagian tubuh tertentu yang terbuka tanpa
perlindungan langsung.
F PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU
1. Semua pekerjaan a. Terpeleset pada medan kerja
pembuatan, dan b. Tertusuk bagian material untuk kusen,
instalasi kusen, daun daun pintu, dan kaca.
pintu, kaca, termasuk c. Tertusuk paku
didalamnya aksesoris d. Terpukul alat pemukul (Hammer)
stiker kaca sandblast. Teriris gergaji saat memotong material.
G PEKERJAAN PENGANTUNG DAN PENGUNCI
1. Semua pekerjaan a. Terpeleset pada medan kerja
pengantung dan b. Tertusuk bagian material untuk kusen,
pengunci seperti ensel, daun pintu, dan kaca.
pengunci, grendel dan c. Tertusuk paku
lain-lain. d. Terpukul alat pemukul (Hammer)
e. Teriris gergaji saat memotong material.
H PEKERJAAN PLAFOND
1. Semua pekerjaan a. Terpeleset pada medan kerja
pemasangan rangka b. Tertimpa material dan peralatan yang
plafond dan penutup digunakan pada pekerjaan pemsangan
plafond rangka plafond dan pemasangan plafond.
c. Teriris material plafond saat melakukan
pemotongan
d. Terjatuh dari perancah
e. Tertusuk paku/sekrup saat melakukan
pemasangan plafond
f. Terhirup gas dari material perekat list
plafond.
I PEKERJAAN PENGECATAN
1. Semua pekerjaan a. Terpeleset pada medan kerja
pengecatan pada b. Tertimpa material dan peralatan yang
dinding, termasuk digunakan pada pekerjaan

4
-Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Revitalisasi Rusun Pekerja Sedadap Nunukan
(KALTARA)

didalamnya pekerjaan c. Terjatuh dari perancah untuk pengecatan


plamir dinding dan d. Terhirup gas beracun yang berasal dari
pengecatan dasar material cat.
dinding, baik
menggunakan perancah
maupun tidak, serta
pengecatan railing
tangga.
2. Semua pekerjaan a. Terpeleset pada medan kerja
pengecatan pada b. Tertimpa material dan peralatan yang
plafond, termasuk digunakan pada pekerjaan
didalamnya pekerjaan c. Terjatuh dari perancah untuk pengecatan
plamir plafond dan d. Terhirup gas beracun yang berasal dari
pengecatan dasar material cat.
plafond, yang harus e. Terkilir pada bagian leher disebabkan
menggunakan sistem posisi pengecatan untuk pengecatan
perancah/scaffolding. bagian atas bangunan.
J PEKERJAAN JARINGAN LISTRIK
1. Semua pekerjaan a. Terpeleset pada medan kerja
instalasi listrik, b. Tertimpa material dan peralatan yang
termasuk pemasangan digunakan pada pekerjaan
lampu, saklar, dll. c. Terjatuh dari perancah saat melakukan
instalasi kabel
d. Terkilir pada bagian leher disebabkan
posisi pekerjaan berada pada bagian atas
bangunan
e. Tersetrum saat uji coba kelistrikan
dilakukan
K PEKERJAAN SANITASI DAN AIR BERSIH
1. Semua pekerjaan a. Terpeleset pada medan kerja
sanitasi dan air bersih b. Tertimpa material dan peralatan yang
(Mesin pompa, dan digunakan pada pekerjaan
Waterproofing Lantai) c. Terpapar cairan coating
d. Terkena percikan cairan coating

B. PERSYARATAN TEKNIS UMUM


1. Persiapan Pelaksanaan
Pada dasarnya untuk dapat memahami dan menghayati dengan sebaik-baiknya seluruh
seluk beluk pekerjaan ini, Kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh
Gambar Kerja serta Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis seperti yang akan diuraikan
dalam Buku ini. Di dalam hal terdapat ketidakjelasan, perbedaan-perbedaan dan atau
kesimpangsiuran informasi di dalam pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan mengadakan
pertemuan dengan Konsultan Supervisi dan Direksi Pelaksana untuk mendapat kejelasan
pelaksanaan.

2. Memulai Kerja
Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah penandatanganan Kontrak dan
Perintah Kerja Pelaksanaan Pekerjaan (SPK), Pihak Kontraktor harus sudah memulai
melaksanakan pembangunan fisik secara nyata di lapangan. Dan apabila dalam waktu 7
(tujuh) hari kalender Kontraktor yang ditetapkan belum melaksanakan pembangunan fisik
secara nyata di lapangan, maka akan diberlakukan ketentuan didalam Syarat syarat Umum
dan Syarat syarat Khusus Kontrak.

5
-Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Revitalisasi Rusun Pekerja Sedadap Nunukan
(KALTARA)

3. Mobiliasi
Mobilisasi yang dimaksud adalah mencakup hal-hal sebagai berikut :
a) Transportasi peralatan konstruksi yang berdasarkan daftar alat-alat konstruksi yang
diajukan bersama penawaran atau Peralatan konstruksi yang dibutuhkan lainnya, dari
tempat pembongkarannya ke lokasi dimana alat itu akan digunakan untuk pelaksanaan
pekerjaan ini.
b) Dengan selalu disertai izin Konsultan Pengawas, Kontraktor dapat membuat berbagai
perubahan, pengurangan dan/atau penambahan terhadap alat-alat konstruksi dan
instalasinya (Pengambilan Keputusan harus melalui rapat koordinasi yang mengikut
sertakan tim teknis dinas terkait).
c) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari dari pemberitahuan memulai kerja, Kontraktor harus
menyerahkan program mobilisasi kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui.

4. Kuasa Kontraktor Di Lapangan


a) Di lapangan pekerjaan, Kontraktor ‘wajib’ menunjuk seorang Kuasa Kontraktor atau
biasa disebut ‘Pelaksana’ yang cakap dan ahli untuk memimpin pelaksanaan
pekerjaan di lapangan dan mendapat kuasa penuh dari Kontraktor, sebagaimana
dipersyaratakan pada dokumen Pengadaan Kontraktor. ‘Pelaksana’ merupakan wakil
kontraktor dilapangan.
b) Kontraktor wajib memberi tahu secara tertulis kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan
Konsultan Supervisi, nama dan jabatan ‘Pelaksana’ untuk mendapat perasetujuan.
c) Bila di kemudian hari menurut pendapat Pejabat Pembuat Komitmen dan Konsultan
Supervisi bahwa ‘Pelaksana’ dianggap kurang mampu atau tidak cukup cakap memimpin
pekerjaan, maka akan diberitahukan kepada Kontraktor secara tertulis untuk mengganti
‘Pelaksana’.
d) Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan surat pemberitahuan, Kontraktor harus
sudah menunjuk ‘Pelaksana’ yang baru yang akan memimpin pelaksanaan pekerjaan.

5. Rencana Kerja
a) Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan di lapangan, Kontraktor ‘wajib’ membuat Rencana
Kerja Pelaksanaan dari bagian-bagian pekerjaan berupa Network Planning Bar-Chart dan
S-Curve juga jadwal pengadan Bahan, Peralatan dan Tenaga.
b) Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan
MK/Konsultan Pengawas, paling lambat dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah
Surat Keputusan Penunjukan (SPK) diterima Kontraktor.
c) Rencana Kerja yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas akan disahkan oleh Pemberi
Tugas/ Pemimpin/Ketua Proyek.
d) Kontraktor wajib memberikan salinan Rencana Kerja kepada Konsultan Pengawas untuk
diberikan kepada Pemilik Proyek/PPK dan Perencana.
e) Kontraktor harus selalu dalam pelaksanaan pembangunan pekerjaan sesuai dengan
Rencana Kerja tersebut di atas.
f) Konsultan Manajemen Konstruksi/Konsultan Pengawas akan menilai prestasi pekerjaan
kontraktor berdasarkan Rencana Kerja tersebut.

6. Tenaga dan Sarana Kerja


Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-bahan, peralatan berikut alat
bantu lainnya untuk melaksanakan bagian-bagian pekerjaan serta mengadakan pengamanan,
Konsultan Pengawas dan pemeliharaan terhadap bahan-bahan, alat-alat kerja maupun hasil

6
-Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Revitalisasi Rusun Pekerja Sedadap Nunukan
(KALTARA)

pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan selesai dengan
sempurna sampai dengan diserahterimakannya pekerjaan tersebut kepada Pemberi Tugas.

a) Tenaga Kerja /Tenaga Ahli


Tenaga Kerja dan Tenaga Ahli yang memadai dan berpengalaman dengan jenis dan
volume pekerjaan yang akan dilaksanakan.
b) Peralatan Bekerja
Menyediakan alat-alat bantu, seperti mesin las, alat-alat bor, alat-alat pengangkat dan
pengangkut serta peralatan-peralatan lain yang benar-benar diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini.
c) Bahan-bahan Bangunan
Menyediakan bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap jenis
pekerjaan yang akan dilaksanakan serta tepat pada waktunya ( Bahan Yang digunakan
Harus seusai Dengan RAB penawaran dan Dokumen Rencana Kerja dan Syarat-Syarat
Teknis ).
d) Penyediaan Air dan Daya Listrik untuk Bekerja
e) Air untuk bekerja harus disediakan oleh Kontraktor dengan membuat sumur pompa di
tapak proyek atau disuply dari luar.
f) Air harus bersih, bebas dari bau, bebas dari lumpur, minyak dan bahan kimia lainnya
yang merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan dari
Konsultan Pengawas/Direksi.
g) Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan
sementara PLN setempat selama masa pembangunan. Penggunaan Diesel untuk
pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara.

7. Persyaratan dan Standarisasi


a) Persyaratan Pelaksanaan
Untuk menghindari klaim dari ‘User’ Proyek dikemudian hari maka Kontraktor harus
betul-betul ‘memperhatikan’ pelaksanaan pekerjaan struktur dengan memperhitungkan
‘ukuran jadi (finished)’ sesuai persyaratan ukuruan pada gambar kerja dan penjelasan
RKS. Kontraktor wajib melaksanakan semua pekerjaan dengan mengikuti petunjuk dan
syarat pekerjaan, peraturan persyaratan pemakaian bahan bangunan yang dipergunakan
sesuai dengan Rencana kerja dan Syarat-Syarat Teknis dan atau petunjuk yang diberikan
oleh Konsultan Pengawas.
b) Sebelum melaksanakan setiap pekerjaan di lapangan, Kontraktor wajib memperhatikan
dan melakukan koordinasi kerja dengan pekerjaan lain yang menyangkut pekerjaan
Struktur, Arsitektur, Mekanikal, Elektrikal, Plumbing/Sanitasi dan mendapat izin tertulis
dari Konsultan Pengawas.
c) Untuk menjamin mutu dan kelancaran pekerjaan calon Kontraktor harus menyediakan :
Wakil sebagai penanggung jawab lapangan yang terampil dan ahli dibidangnya selama
pelaksanaan pekerjaan dan selama masa pemeliharaan guna memenuhi kewajiban
menurut kontrak.
d) Standar yang Dipergunakan
Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti Normalisasi Indonesia,
Standard Industri Konstruksi, Peraturan Nasional lainnya yang ada hubungannya dengan
pekerjaan antara lain :
 PUBI-1982 : Peraturan Bahan Bangunan di Indonesia

7
-Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Revitalisasi Rusun Pekerja Sedadap Nunukan
(KALTARA)

 NI-3 PMI PUBB 1970 : Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia


 NI-8 : Peraturan Semen Portland Indonesia
 NI-10 : Bata Merah sebagai Bahan Bangunan
 PPI-1979 : Pedoman Plumbing Indonesia
 PUIL-1977 : Peraturan Umum Instalasi Listrik
 PPBI-1984 : Peraturan Perencanaan Bangunan Baja di Indonesia
 SII : Standard Industri Indonesia
 (SNI –2847 – 2013 ): Peraturan Beton Bertulang Indonesia 2013
 AVWI : Peraturan Umum Instalasi Air.
e) Selain ketentuan-ketentuan yang tersebut, berlaku pula dalam ketentuan ini :
Dokumen Lelang yang sudah disyahkan oleh Pemberi Tugas (Gambar Kerja, RKS, BQ,
B.A. Aanwijzing dan Surat Perjanjian Kontrak). Shop Drawing yang dibuat oleh
Kontraktor dan sudah disetujui/disahkan oleh pemberi tugas dan Konsultan Manajemen
Konstruksi/Konsultan Pengawas.

8. Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan


a) Pelaksana lapangan setiap hari harus membuat Laporan Harian mengenai segala hal yang
berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan/pekerjaan, baik teknis maupun
Adminstratif.
b) Dalam pembuatan Laporan tersebut, pihak Kontraktor harus memberikan data-data yang
diperlukan menurut data dan menurut keadaan sebenarnya.
c) Lapangan juga harus membuat Laporan mingguan dan Laporan bulanan secara rutin.
d) Laporan-laporan tersebut di atas, harus diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen
untuk bahan monitoring.

9. Tanggung Jawab Kontraktor


a) Kontraktor harus bertanggung-jawab penuh atas kualitas pekerjaan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dalam RKS dan Gambar Kerja.
b) Kehadiran Konsultan Pengawas selaku wakil Pemberi Tugas untuk melihat, mengawasi,
menegur, atau memberi nasehat tidak mengurangi tanggung jawab penuh tersebut di atas.
c) Kontraktor bertanggung-jawab atas kerusakan lingkungan yang timbul akibat pelaksanaan
pekerjaan. Kontraktor berkewajiban memperbaiki kerusakan tersebut dengan biaya
Kontraktor sendiri.
d) Bilamana terjadi gangguan yang dapat mempengaruhi pelaksanan pekerjaan, maka
Kontraktor berkewajiban memberikan saran-saran perbaikan kepad
e) Pemberi Tugas melalui Konsultan Pengawas.
f) Apabila hal ini tidak dilakukan, Kontraktor bertanggung-jawab atas kerusakan yang
timbul.
g) Kontraktor bertanggung-jawab atas keselamatan tenaga kerja yang dikerahkan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
h) Segala biaya yang timbul akibat kelalaian Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan
menjadi tangung-jawab Kontraktor.
i) Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor harus menjaga keamanan bahan/material,
barang milik Proyek, Konsultan Pengawas dan milik Pihak Ketiga yang ada di lapangan,
maupun bangunan yang dilaksanakannya sampai tahap serah terima.

8
-Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Revitalisasi Rusun Pekerja Sedadap Nunukan
(KALTARA)

j) Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah disetujui, baik yang telah
dipasang maupun belum; adalah tanggung jawab Kontraktor dan tidak akan
diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah.
k) Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggung-jawab atas akibatnya, baik yang
berupa barang-barang maupun keselamatan jiwa.
l) Apabila pekerjaan telah selesai, Kontraktor harus segera mengangkut bahan bongkaran
dan sisa-sisa bahan bangunan yang sudah tidak dipergunakan lagi keluar lokasi
pekerjaan.
m) Segala pembiayaannya menjadi tanggungan Kontraktor.

10. Ketentuan & Syarat Bahan-Bahan


a) Sepanjang tidak ada ketetapan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini
maupun dalam berita Acara Penjelasan Pekerjaan, bahan-bahan yang akan dipergunakan
maupun syarat-syarat pelaksanaan harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam
A.V. dan Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI th. 1982), Standar
Industri Indonesia (SII) untuk bahan termaksud, serta ketentuan-ketentuan dan syarat
bahan-bahan lainnya yang berlaku di Indonesia. Seluruh barang material yang
dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan, seperti material, peralatan dan alat lainnya,
harus dalam kondisi baru dan dengan kualitas terbaik untuk tujuan yang dimaksudkan.
b) Merk pembuatan bahan/ material & komponen jadi
 Kecuali bila ditentukan lain dalam kontrak ini, semua merk pembuatan atau merk
dagang dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis ini dimaksudkan sebagai
dasar perbandingan kualitas/setara dan tidak diartikan sebagai suatu yang mengikat.
Setiap keterangan mengenai peralatan, material, barang atau proses, dalam bentuk
nama dagang, buatan atau nomor katalog harus dianggap sebagai penentu standard
atau kualitas dan tidak boleh ditafsirkan sebagai upaya membatasi persaingan; dan
Kontraktor harus dengan sendirinya menggunakan peralatan, material, barang atau
proses, yang atas penilaian Konsultan Pengawas dan Perencana, sesuai dengan
keterangan itu. Seluruh material patent itu harus dipergunakan sesuai dengan
instruksi pabrik yang membuatnya.
 Bahan/material dan komponen jadi yang dipasang/dipakai harus sesuai dengan yang
tercantum dalam Gambar dan RKS, memenuhi standard spesifikasi bahan tersebut,
mengikuti peraturan persyaratan bahan bangunan yang berlaku.
 Apabila dianggap perlu, Konsultan Pengawas berhak untuk menunjuk tenaga akhli
yang ditunjuk oleh pabrik dan atau Supplier yang bersangkutan tersebut sebagai
pelaksana. Dalam hal ini, Kontraktor tidak berhak mengajukan claim sebagai
pekerjaan tambah.
 Disyaratkan bahwa satu merk pembuatan atau merk dagang hanya diperkenankan
untuk setiap jenis bahan yang boleh dipakai dalam pekerjaan ini.
 Penggunaan bahan produk lain yang setaraf dengan apa yang dipersyaratkan harus
disertai test dari Laboratorium lokal/dalam negeri baik kualitas, ketahanan serta
kekuatannya dan harus disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi/Konsultan
Pengawas secara tertulis dan diketahui oleh Konsultan Perencana. Apabila
diperlukan biaya untuk test Laboratorium, maka biaya tersebut harus ditanggung oleh
Kontraktor tanpa dapat mengajukan sebagai biaya tambah.
 Kontraktor/Pelaksana terlebih dahulu harus memberikan contoh-contoh semua bahan-
bahan yang diperlukan untuk bangunan tersebut kepada Konsultan Pengawas /Direksi
dan Perencana untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis sebelum semua bahan-

9
-Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Revitalisasi Rusun Pekerja Sedadap Nunukan
(KALTARA)

bahan tersebut didatangkan/dipakai. Contoh bahan tersebut yang harus diserahkan


kepada Konsultan Pengawas dan Perencana adalah sebanyak minimal (2) buah dari
satu bahan yang ditentukan untuk menetapkan “standar of appearance” dan disimpan
di ruang Direksi. Paling lambat waktu penyerahan contoh bahan adalah dua (2)
minggu sebelum jadwal pelaksanaan.
 Keputusan bahan, jenis, warna, tekstur dan produk yang dipilih, akan diinformasikan
kepada Kontraktor selama tidak lebih dari tujuh (7) hari kalender setelah penyerahan
contoh bahan tersebut.
c) Penyimpanan material
 Penyimpanan dan pemeliharaan bahan harus sesuai persyaratan pabrik yang
bersangkutan, dan atau sesuai dengan spesifikasi bahan tersebut.
 Material harus disimpan sedemikian rupa untuk menjaga kualitas dan kesesuaiannya
untuk pekerjaan. Material harus diletakkan di atas permukaan yang bersih, keras dan
bila diminta harus ditutupi. Material harus disimpan sedemikian rupa agar
memudahkan pemeriksaan. Benda-benda milik pribadi tidak boleh dipergunakan
untuk penyimpanan tanpa izin tertulis dari Pemiliknya.
 Tempat penyimpanan barang harus dibersihkan (clearing) dan diratakan (levelling)
menurut petunjuk Konsultan Pengawas.

11. Pemeriksaan Bahan-Bahan


a) Bahan-bahan yang didatangkan/dipekerjakan harus sesuai dengan contoh-contoh yang
telah disetujui Konsultan Pengawas.
b) Bahan-bahan yang tidak memenuhi syarat-syarat atau kualitas jelek yang dinyatakan
afkir/ditolak oleh Konsultan Pengawas harus segera dikeluarkan dari lapangan bangunan
selambat-lambatnya dalam tempo 3X24 jam dan tidak boleh dipergunakan.
c) Apabila sesudah bahan-bahan tersebut dinyatakan ditolak oleh Konsultan
Pengawas/Direksi/Perencana dan ternyata masih dipergunakan oleh Pelaksana, maka
Konsultan Pengawas / Perencana berhak memerintahkan pembongkaran kembali kepada
kontraktor yang mana segala kerugian yang diakibatkan oleh pembongkaran tersebut
menjadi tanggungan Kontraktor.
d) Jika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan tentang pemeriksaan kualitas dari bahan-
bahan tersebut, maka Kontraktor harus dan memeriksakannya ke Laboratorium balai
Penelitian Bahan-Bahan Pemerintah untuk diuji dan hasil pengujian tersebut disampaikan
kepada Konsultan Pengawas/Direksi/Perencana secara tertulis. Segala biaya pemeriksaan
ditanggung oleh Kontraktor.
e) Sebelum ada kepastian dari laboratorium tersebut di atas tentang baik atau tidaknya
kualitas dari bahan-bahan tersebut. Pelaksana tidak diperkenankan melanjutkan
pekerjaan- pekerjaan yang menggunakan bahan-bahan tersebut di atas.
f) Bila diminta oleh Konsultan Pengawas, Kontraktor harus memberikan penjelasan
lengkap tertulis mengenai tempat asal diperolehnya material dan tempat pekerjaan yang
akan dilaksanakan.

12. Pembersihan Tempat Kerja


a) Pekerjaan ini mencakup pembongkaran, dan pembuangan serta pembersihan tumbuh-
tumbuhan dan puing-puing di dalam daerah kerja, kecuali benda-benda yang telah
ditentukan harus tetap di tempatnya atau yang harus dipindahkan sesuai dengan ketentuan
lain dari spesifikasi ini. Pekerjaan ini mencakup juga perlindungan/ penjagaan tumbuhan

10
-Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Revitalisasi Rusun Pekerja Sedadap Nunukan
(KALTARA)

dan benda-benda yang ditentukan harus tetap berada di tempatnya dari kerusakan atau
cacat.
b) Segala obyek yang berada di muka tanah dan semua pohon, tonggak, kayu busuk,
tunggul, akar, serpihan, tumbuhan lainnya, sampah dan rintangan-rintangan lainnya yang
muncul, yang tidak diperuntukan berada disana, harus dibersihkan dan/atau dibongkar,
dan di buang bila perlu.

13. Pemeriksaan Hasil Pekerjaan


1) Izin memasuki tempat kerja
Direksi dan Konsultan Pengawas atau setiap petugas yang diberi kuasa olehnya, setiap
waktu dapat memasuki tempat pekerjaan, atau semua bengkel dan tempat-tempat dimana
pekerjaan sedang dikerjakan/dipersiapkan atau dimana bahan/barang dibuat.
2) Pemeriksaan pekerjaan
 Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan Kontraktor, tetapi karena
bahan/ material ataupun komponen jadi, maupun mutu pekerjaannya sendiri ditolak
oleh Konsultan Pengawas/Direksi harus segera dihentikan dan selanjutnya dibongkar
atas biaya Kontraktor dalam waktu yang ditetapkan oleh Konsultan Pengawas/
Direksi.
 Bila permohonan pemeriksaan pekerjaan itu dalam waktu 2 x 24 jam (dihitung dari
jam diterimanya surat permohonan pemeriksaan, tidak terhitung hari libur/ hari
Raya) tidak dipenuhi/ ditanggapi oleh Konsultan Pengawas/Direksi, maka
Kontraktor dapat meneruskan pekerjaannya dan bagian yang seharusnya
diperiksa dianggap telah disetujui oleh Konsultan Pengawas/Direksi.
 Bila Kontraktor melalaikan perintah, Konsultan Pengawas/Direksi berhak menyuruh
membongkar bagian pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk diperbaiki.
 Biaya pembongkaran dan pemasangan/perbaikan kembali menjadi tanggungan
Kontraktor, tidak dapat di “klaim” sebagai biaya pekerjaan tambah maupun alasan
untuk perpanjangan waktu pelaksanaan.
3) Kemajuan pekerjaan
Seluruh bahan, peralatan konstruksi dan tenaga kerja yang harus disediakan oleh
kontraktor demikian pula metode/cara pelaksanaan pekerjaan harus diselenggarakan
sedemikian rupa, sehingga diterima oleh Konsultan Pengawas. Apabila laju kemajuan
pekerjaan atau bagian pekerjaan pada suatu waktu menurut penilaian Konsultan
Pengawas telah terlambat, untuk menjamin penyelesaian pada waktu yang telah
ditentukan atau pada waktu yang diperpanjang maka harus memberikan petunjuk secara
tertulis langkah- langkah yang perlu diambil guna melancarkan laju pekerjaan sehingga
pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.
4) Toleransi
Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan dalam kontrak ini harus dikerjakan sesuai dengan
toleransi yang diberikan dalam Spesifikasi, dan toleransi lainnya yang ditetapkan pada
bagian lainnya.

11

Anda mungkin juga menyukai