Anda di halaman 1dari 2

Naskah Pidato "Empat Pilar Kebangsaan" LT 4 ….

Pengaitan Pancasila dengan sebuah rezim pemerintahan


AKTUALISASI NILAI-NILAI PANCASILA tertentu, sungguh merupakan kesalahan mendasar. Pancasila
SEBAGAI SARANA MEMPERKUAT EMPAT tidak mewakili dan bukan menjadi milik sebuah era
PILAR KEHIDUPAN pemerintahan pada masa tertentu. Pancasila adalah dasar
negara yang akan menjadi pilar penyangga bangunan
BERBANGSA DAN BERNEGARA. arsitektural yang bernama Indonesia. Sepanjang Indonesia
masih ada, Pancasila akan menyertai perjalanannya. Rezim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
pemerintahan akan berganti setiap waktu dan akan pergi
Salam sejahtera bagi kita semua dan selamat pagi.
menjadi masa lalu, akan tetapi dasar negara akan tetap ada.
Dewan juri yang saya hormati, hadirin yang saya muliakan
Oleh karena itu kita harus melakukan reaktualisasi nilai-nilai
serta teman-teman Peserta LT 4
Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT,
akan mengilhami setiap perilaku kebangsaan dan
karena atas kuasa-Nya lah kita bisa berkumpul di
kenegaraan, dari waktu ke waktu.
kesempatan yang indah ini dalam kondisi sehat tiada kurang
Teman-temanku teman-teman peserta LT 4…
suatu apapun. Shalawat dan salam semoga senantiasa
Fenomena fanatisme kelompok, penolakan terhadap
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Aamiin.
kemajemukan dan tindakan teror yang sering terjadi
Dewan juri yang saya hormati…
menunjukkan bahwa obsesi membangun budaya demokrasi
Saya, Almira Rahman mewakili Regu Putri Kontingen
yang beradab, etis dan eksotis masih jauh dari kenyataan.
Kwarcab Kabgor akan menyampaikan uraian
Selain itu demokrasi yang diidolakan hanya dijadikan
tentang:  Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila sebagai Sarana
sebagai jalur pengabaian terhadap hak-hak sipil warganegara
Memperkuat Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan
serta pelecehan terhadap supremasi hukum.
Bernegara.
Dalam perspektif itulah, reaktualisasi Pancasila diperlukan
Seperti kita ketahui bahwa sejak era reformasi, Pancasila
untuk memperkuat paham kebangsaan kita yang majemuk.
seolah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu.
Pancasila tidak perlu diagung-agungkan sebagai sesuatu
Masyarakat yang merasakan trauma terhadap
yang sakti, keramat dan sacral, namun sebagai sebuah tata
penyalahgunaan kekuasaan yang mengatasnamakan
nilai luhur  bangsa, Pancasila perlu diaktualisasikan dalam
Pancasila, menjadi bersikap antipati terhadap Pancasila yang
tataran praksis yang lebih ‘membumi'.
dianggap sebagai alat politik untuk melanggengkan
Salah satu usaha pemerintah dalam mereaktualisasikan nilai-
kekuasaan. Akibatnya Pancasila seolah “lenyap” ditelan
nilai Pancasila adalah adanya komitmen bersama tentang
euphoria reformasi. Memang, secara formal Pancasila diakui
ideologi dan konstitusi negara. Bentuk komitmen itu muncul
sebagai dasar negara, tetapi tidak dijadikan pilar dalam
karena amanat UU No 27 tahun 2009 tentang MPR, DPR,
membangun bangsa dan negara.
DPD dan DPRD. Wujud dari pelaksanaan UU tersebut
Dewan juri yang saya hormati serta teman-teman peserta
berupa  kesepakatan bersama yang disebut sebagai “Empat Dengan keyakinan dan niat yang kuat, disertai kerja keras,
Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara”, yang atas ridho Allah  kita akan menjadi bangsa besar yang kuat,
meliputi  Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara berdaulat dan bermartabat di masa yang akan datang.
Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. Aamiin.
Dewan Juri yang saya hormati…. Demikian uraian saya.  Terimakasih atas perhatian….mohon
Saya memilih membahas aktualisasi nilai-nilai Pancasila maaf atas segala kekurangan dan semoga bermanfaat bagi
sebagai salah satu pilar kehidupan berbangsa dan bernegara semuanya.
bukan tanpa alasan. Karena menurut beberapa referensi,
meskipun masing-masing Pilar Kehidupan Berbangsa dan Wasalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Bernegara itu mempunyai posisi yang sama, namun
Pancasila merupakan pilar yang utama.  Sebagai dasar
Negara dan pandangan hidup, Pancasila merupakan sumber
dari segala hukum Negara sebagaimana tercantum dalam
Pasal 2 Undang-Undang No. 10 Tahun 2004.
Selain itu apabila nilai - nilai Pancasila sudah teraktualisasi
dalam kehidupan sehari-hari, maka akan terbentuk manusia
yang religious, humanis, mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa, demokratis dan bersikap adil. Artinya, tiga
pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yang lain otomatis
sudah terangkum di dalamnya. Dengan kata lain aktualisasi
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara akan memperkuat empat tiang penyangga
bangunan yang “bernama” Indonesia agar bisa berdiri secara
kokoh sehingga cita – cita mewujudkan Negara Indonesia
yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur akan
tercapai.
Dewan Juri yang saya hormati serta teman-teman yang
berbahagia…..
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa aktualisasi
nilai-nilai Pancasila harus menjadi gerakan nasional yang
terencana dengan baik dan tidak sekedar dijadikan slogan
politik belaka. Dalam kesempatan ini saya mengajak semua
yang hadir untuk bekerjasama mewujudkan cita-cita bangsa.

Anda mungkin juga menyukai