Anda di halaman 1dari 4

Pertemuan 2.

Glukosa tidak dapat memasuki sel


kosentrasi dalam darah meningkat
9(NS.Novianti,S.Kep) (hiperglikemia)
3. Terjadi proses osmosis pergerakan
JUVENILE DIABETES
cairan dari intraseluler ke
Juvenile diabetes merupakan salah ekstraseluler dari ekstraseluler
satu penyakit kronis yang sampai saat ini diekskresikan oleh ginjal
belum dapat disembuhkan. Juvenile 4. Jika glukosa darah melebihi ambang
Diabetes adalah penyakit yang telah ginjal (+ 180mg/dl) glukosa akan
menyerang banyak anak-anak di seluruh berlebih di dalam urin (glikosuria)
dunia. Juvenile diabetes disebut juga sebagai disertai dengan pemindahan air
Diabetes Mellitus (DM) tipe-1. secara osmotik (poliuria)
5. Kehilangan cairan yang berlebihan
Kelainan sistemik akibat terjadinya melalui urin menyebabkan rasa haus
gangguan metabolisme glukosa yang yang berlebihan (polidipsia)
ditandai oleh hiperglikemia kronik. Keadaan 6. Glukosa tidak mampu memasuki sel
ini diakibatkan oleh kerusakan sel-β tubuh menggunakan simpanan lemak
pankreas baik oleh proses autoimun maupun & protein untuk memenuhi energi
idioptaik sehingga produksi insulin mekanisme lapar asupan makanan
berkurang bahkan terhenti. meningkat (polifagia)
EPIDEMOLOGI Periode Manifestasi Klinis
Angka kejadian sekitar 1 dari setiap 1500 1. Gejala klinis DM sudah mulai
anak (usia 5 tahun) & 1 setiap 350 anak muncul.
(usia18 tahun). Puncaknya terjadi pada usia 2. Sudah terjadi kerusakan sel beta
5 -7 tahun. pankreas hampir 90%
Gejala klinisnya berbeda dengan DM tipe 2. 3. Karena sekresi insulin sangat kurang
Pada umumnya bersifat akut dengan adanya kadar glukosa darah meningkat.
poliuri, polidipsi dan polifagia serta adanya Kadar glukosa darah yang melebihi
kehilangan berat badan pada masa > 180mg/dl menyebabkan deuresis
pertumbuhan dan perkembangan. osmotik pengeluaran cairan &
elektrolit melalui urin (poliuri,
PATOFISIOLOGI dehidrasi & polidipsi)
4. Karena glukosa darah tidak dapat di
1. Kerusakan sel-β pankreas baik oleh uptake ke dalam sel, penderita akan
proses autoimun maupun idioptaik merasa lapar (polifagia), akan tetapi
produksi insulin berkurang bahkan BB akan semakin kurus
terhenti 5. Pada periode ini penderita
membutuhkan insulin dari luar agar
glukosa darah dapat di uptake ke  Klien tampak lemas.
dalam sel.  Terjadi penurunan berat badan
 Tonus otot menurun
ASUHAN KEPERAWATAN
 Terjadi atropi otot
1. PENGKAJIAN  Kulit dan membrane mukosa tampak
kering
Pengkajian pada klien dengan gangguan  Tampak adanya luka ganggren
sistem endokrin diabetes mellitus dilakukan
 Tampak adanya pernapasan yang
mulai dari pengumpulan data yang meliputi :
cepat dan dalam
biodata, keadaan umum pasien, tanda-tanda
vital, riwayat kesehatan, keluhan utama, c. Keadaan Umum
sifat keluhan, riwayat kesehatan masa lalu,
pemeriksaan fisik, pola kegiatan sehari-hari.  Meliputi kondisi seperti tingkat
ketegangan/kelelahan, tingkat kesadaran
a. Identitas  kualitatif atau GCS dan respon verbal klien. 

Merupakan identitas klien meliputi : nama, d. Tanda-tanda Vital


umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa,
alamat, tanggal masuk rumah sakit, nomor  Meliputi pemeriksaan:
register, tanggal pengkajian dan diagnosa  Tekanan darah: sebaiknya diperiksa
medis. Identitas ini digunakan untuk dalam posisi yang berbeda, kaji
membedakan klien satu dengan yang lain. tekanan nadi, dan kondisi patologis.
Jenis kelamin, umur dan alamat dan Biasanya pada DM type 1, klien
lingkungan kotor dapat mempercepat atau cenderung memiliki TD yang
memperberat keadaan penyakit infeksi. meningkat/ tinggi/ hipertensi.
b. Keluhan utama  Pulse rate
 Respiratory rate
Merupakan kebutuhan yang mendorong  Suhu
penderita untuk masuk RS.
e. Pemeriksaan Fisik 
Ds yg mungkin timbul :
Pemeriksaan fisik pada penyakit ini biasanya
 Klien mengeluh sering kesemutan. didapatkan :
 Klien mengeluh sering buang air
kecil saat malam hari Inspeksi : kulit dan membrane mukosa
 Klien mengeluh sering merasa haus tampak kering, tampak adanya atropi otot,
 Klien mengeluh mengalami rasa adanya luka ganggren, tampak pernapasan
lapar yang berlebihan (polifagia) cepat dan dalam, tampak adanya retinopati,
kekaburan pandangan.
 Klien mengeluh merasa lemah
 Klien mengeluh pandangannya kabur Palpasi : kulit teraba kering, tonus otot
menuru.
Do :
Auskultasi : adanya peningkatan tekanan 9) Ureum / kreatinin : mungkin meningkat
darah. atau normal ( dehidrasi/ penurunan fungsi
ginjal)
f. Pemeriksaan penunjang 
10) Amilase darah : mungkin meningkat
1) Glukosa darah : meningkat yang mengindikasikan adanya pancreatitis
200-100mg/dL akut sebagai penyebab dari DKA.
2) Aseton plasma (keton) : positif secara 11) Insulin darah : mungkin menurun / atau
mencolok bahka sampai tidak ada ( pada tipe 1) atau
3) Asam lemak bebas : kadar lipid dan normal sampai tinggi ( pada tipe II) yang
kolesterol meningkat mengindikasikan insufisiensi insulin/
gangguan dalam penggunaannya
4) Osmolalitas serum : meningkat tetapi (endogen/eksogen). Resisten insulin dapat
biasanya kurang dari 330 mOsm/l berkembang sekunder terhadap
pembentukan antibody . ( autoantibody)
5) Elektrolit :
12) Pemeriksaan fungsi tiroid : peningkatan
 Natrium : mungkin normal,
aktivitas hormone tiroid dapat meningkatkan
meningkat, atau menurun
glukosa darah dan kebutuhan akan insulin.
 Kalium : normal atau peningkatan
semu ( perpindahan seluler), 13) Urine : gula dan aseton positif : berat
selanjutnya akan menurun. jenis dan osmolalitas mungkin meningkat.
 Fosfor : lebih sering menurun
14) Kultur dan sensitivitas : kemungkinan
6) Hemoglobin glikosilat : kadarnya adanya infeksi pada saluran kemih, infeksi
meningkat 2-4 kali lipat dari normal yang pernafasan dan infeksi pada luka.
mencerminkan control DM yang kurang
selama 4 bulan terakhir ( lama hidup SDM) DIAGNOSA KEPERAWATAN
dan karenanaya sangat bermanfaat untuk Diagnosa keperawatan yang dapat muncul
membedakan DKA dengan control tidak pada pasien dengan DM type 1 meliputi:
adekuat versus DKA yang berhubungan
dengan insiden ( mis, ISK baru) 1. Kekurangan volume cairan
berhubungan dengan osmotik,
7) Gas Darah Arteri : biasanya menunjukkan kehilangan gastrik berlebihan,
pH rendah dan penurunan pada HCO3 masukan yang terbatas.
( asidosis metabolic) dengan kompensasi 2. Perubahan nutrisi : kurang dari
alkalosis respiratorik. kebutuhan tubuh berhubungan
8) Trombosit darah : Ht mungkin meningkat dengan ketidak cukupan insulin
( dehidrasi) ; leukositosis : penurunan masukan oral, status
hemokonsentrasi ;merupakan respon hipermetabolisme.
terhadap stress atau infeksi.
3. Resti infeksi berhubungan dengan
kadar glukosa tinggi, penurunan
fungsi leukosit, perubahan sirkulasi.
4. Resti perubahan sensori perseptual
berhubungan dengan perubahan
kimia endogen (ketidak seimbangan
glukosa/insulin dan elektrolit.
5. Ketidakberdayaan berhubungan
dengan ketergantungan pada orang
lain, penyakit jangka panjang.
6. Kurang pengetahuan mengenai
penyakit, prognosis dan kebutuhan
pengobatan berhubungan dengan
tidak mengenal sumber informasi.
(Doengoes, 2000)

Anda mungkin juga menyukai