0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan3 halaman
Dokumen ini membahas tentang peran perawat dalam merawat pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Kemoterapi digunakan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker dengan berbagai jenis obat. Perawat berperan dalam mempersiapkan pasien sebelum kemoterapi, memantau efek samping, dan menangani komplikasi seperti ekstravasasi obat.
Dokumen ini membahas tentang peran perawat dalam merawat pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Kemoterapi digunakan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker dengan berbagai jenis obat. Perawat berperan dalam mempersiapkan pasien sebelum kemoterapi, memantau efek samping, dan menangani komplikasi seperti ekstravasasi obat.
Dokumen ini membahas tentang peran perawat dalam merawat pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Kemoterapi digunakan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker dengan berbagai jenis obat. Perawat berperan dalam mempersiapkan pasien sebelum kemoterapi, memantau efek samping, dan menangani komplikasi seperti ekstravasasi obat.
sintesis DNA. PERAN PERAWAT PADA ANAK KANKER 3. golongan topoiseomerase inhibitor, Kanker atau neoplasma ganas merupakan taxane,menghentikan proses mitosis sel jaringan abnormal yang terbentuk oleh kanker. sekumpulan sel yang pertumbuhannya terus- 4. golongan enzim, menghambat sintesis menerus tidak berbatas dan tidak terkoordinasi DNA dan RNA. dibandingkan jaringan normal di sekitarnya Rejimen KEMOTERAPI (WHO, 2014). seberapa Regimen Terapi kanker: kemoterapi, radiasi, hormonal, operasi. 1. pemberian rejimen ini bergantung pada jenis kanker dan kondisi pasien selama Kemoterapi → “kemo” Adalah penggunaan menjalani program pengobatan. obat-obatan sitotoksik dalam terapi kanker yang 2. CA PAYUDARA: CAF dapat menghambat proliferasi sel kanker(Otto, (Cyclophosphamide, Adriamicin, 5- 2005). Kemoterapi yang diberikan dapat berupa Fluorouracil); TC (Docetaxel, obat tunggal atau kombinasi. Diberikan secara Chyclophosphamide), dll. bertahap, 6-8 siklus, dg jarak antar siklus 21 3. CA COLON: FOLFOX (Oxaliplatin, hari. Diberikan dalam bentuk IV, PO, IM, SC. Leucovorin, 5- Fluorouracil Tujuan KEMOTERAPI 4. Ca OVARIUM & SERVIX: Paclitaxel, Cisplatin/ Carboplatin. 1. menghambat proliferasi sel kanker 5. Ca PARU: ICE (Ifosfamide, Cisplatin, 2. mengurangi massa sel kanker Etoposide); CE (Carboplatin, 3. memperbaiki kualitas hidup Etoposide), dll 4. mengurangi komplikasi penyakit kanker 6. limfoma Maligna Non Hodgkin: CHOP akibat metastasis (Chyclo,Doxo, vincristin, prednison); CVP, dll Persiapan sebelum KEMO 7. limfoma Maligna Hodgkin: ABVD 1. inform consent (Adriamycin,bleomycin, vinblastine, 2. pemeriksan Darah Lengkap (Hb, dacarbazine), dll. Leukosit,Ht, Trombosit), Faal 8. leukemia: Hyper-CVAD (Cyclo, mesna, Hepar(SGOT, SGPT,alkali fosfat, vincristin,doxo, dexametasone); MTx- bilirubin), Faal Ginjal (Ur, Cr) Ara-C (metotrexate,lecovorine, Ara-C, 3. ECG (terutama jika pasien diberikan metylprednisolon), dll. adriamicin/ epirubicin) Pemilihan vena atau tempat tusukan untuk Mekanisme obat KEMO kemoterapi
anthracyclines, dan platinum compounds dahulu . bekerja merusak/mengikat DNA pada 2. Gunakan lengan pasien yang tidak sel kanker sehingga DNA tidak dapat dominan jika mungkin. melakukan transkripsi & replikasi sel 3. pilih vena yang cukup besar untuk kanker. memungkinkan aliran darah yang adekuat ke dalam kateter. 4. pastikan bahwa lokasi yang dipilih tidak 2. gejala ekstravasasi setelah bbrp minggu menganggu aktifitas pasien sehari-hari. → perubahan kulit makin nyata, terjadi pengerasan atau pembekuan darah di EFEK SAMPING KEMOTERAPI area tsb, rasa panas mungkin meningkat, muncul luka nekrotik, muncul ulkus pd 1. Alopesia tengah luka merusak kulit sekitar 2. CINV (Sumber: Thames Valley Cancer 3. Stomatitis Network (TVCN), 2013). 4. Diare / konstipasi 5. Pansitopenia Tindakan bila terjadi ekstravasasi 6. Hipersensitivitas 7. Fatigue 1. hentikan pemberian obat sitotoksik 8. Saraf & otot 2. lakukan aspirasi 3-5 ml darah u/menyerap sedapat mungkin obat EKSTRAVASASI sitostatika 1. ekstravasasi merupakan komplikasi dari 3. berikan kortikosteroid u/ mengurangi kemoterapi yang terjadi ketika obat reaksi inflamasi baik iv maupun topikal, terinfiltrasi ke jaringan subdermal di lepas canula iv lokasi akses IVdan area sekitarnya yang 4. berikan kompres dingin menyebabkan terjadinya edema dengan 5. istirahatkan ekstremitas 48 jam atau tanpa inflamasi. 6. Obs secara teratur nyeri, bengkak, 2. hal ini terjadi ketika obat kemoterapi kemerahan,nekrosis diberikan melalui katetervena perifer 7. beri terapi anti nyeri atau analgesik. atau sentral (Dougherty dan Oakley, 2011). 3. Insiden ekstravasasi dilaporkan 11% Penanganan tumpahan obat pada anka-anak dan 22% pada dewasa kemo(Birmingham, 2015) (Hadaway, 2007). 4. Terjadinya kerusakan jaringan umunya 1. segera beritahukan kpd petugas lain yg disebabkan oleh obat-obatan sitotoksik berada di ruangan tsb, bhw telah terjadi golongan vesicant dan exfoliant / iritant, tumpahan atau ceceran obat kemoterapi seperti: epirubicin, dan segera u/ mengamankan area. doxorubicin,daunorubicin, cisplatin, 2. jangan meninggalkan tumpahan obat oxaliplatin, docetaxel, dll. kemo tanpa pengawasan. TANDA & GEJALA EKSTRAVASASI 3. segera ambil cytotoxic spill kits 4. evakuasi semuaorang yg berada di 1. Gejala ekstravasasi segera → mirip dalam ruangan yg terdapat tumpahan plebitis, adanya rasa terbakar, nyeri, obst kemo; seperti pasien, pengunjung, eritema di sekitar area injeksi, gejala petugas atau staf lainnya yg tdk ikut mulai muncul tepat setelah injeksi & terlibat dalam menangani tumpahan. dapat bertahan, pembengkakkan tidak 5. Pasang tanda peringatan “HATI HATI menghilang setelah bbrp hari, blood TUMPAHAN TOKSIK” di sekitar area return (-). tumpahan atau area pintu masuk 6. jika terdapat 2 petugas, maka tentukan 19. lakukan cuci tangan dg menggunakan salah satu petugas utama berperan airdan sabun sesuai standar, buat laporan melakukan tindakan pembersihan insiden. tumpahan obat dan satu orang lagi sebagai asisten Masalah Keperawatan pada pasien KEMO 7. pakai APD lengkap sesuai standard 1. Nyeri precaution 2. Gangguan rasa nyaman 8. berikan tanda di sekitar area tumpahan 3. Mual dg menggunakan pena non permanen 4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari 9. dekatkan semua peralatan yg akan kebutuhan digunakan,termasuk plastik buangan 5. Perubahan membran mukosa oral sampah sitotoksik (ungu)dan sharp 6. Kecemasan container. 7. Fatigue 10. Kumpulkan terlebih dahulu pecahan dari kemasan obat kemo (jika ada) dg menggunakan pinset dan skop kecil. Selanjutnya, masukkan pecahan tsb ke dalam sharp container. 11. tempatkan absorben pads di atas tumpahan u/menyerap obat kemo dg hati-hati smp tidak ada sisa,dari tepi luar hingga kedalam. Jika tumpahan obat tsb berupa serbuk, bersihkan dg absorben pads lembab. 12. segera buang abrosrben pads tsbdlm kantong sitotoksik. 13. bersihkan area tumpahan obat kemo sebanyak 3x dengan menggunakan spons dan deterjen, kemudian bilas dengan air. Dari tepi luar area hingga ke dalam. 14. keringkanarea tsb dg absorben pads 15. lakukan desinfeksi pada permukaan area tumpahan obat dengan alkohol 70% 16. buang alat pembersih dan sarung tangan yg terkontaminasi ke dalam kantong plastik sitotoksik,dan TUTUP RAPAT. 17. Buka APD dg hati hati dan buang dalam kantong plastik sitotoksik dan TUTUP RAPAT. Beri label SITOTOKSIK pd kantong2 tsb. 18. Masukan kantong plastik tsb kedalam tempat sampah sitotoksik