Anda di halaman 1dari 3

Pertemuan 11(Ns. Nurhayani,S.Kep) 2.

golongan antimetabolit, menghambat


sintesis DNA.
PERAN PERAWAT PADA ANAK KANKER
3. golongan topoiseomerase inhibitor,
Kanker atau neoplasma ganas merupakan taxane,menghentikan proses mitosis sel
jaringan abnormal yang terbentuk oleh kanker.
sekumpulan sel yang pertumbuhannya terus- 4. golongan enzim, menghambat sintesis
menerus tidak berbatas dan tidak terkoordinasi DNA dan RNA.
dibandingkan jaringan normal di sekitarnya
Rejimen KEMOTERAPI
(WHO, 2014). seberapa Regimen Terapi kanker:
kemoterapi, radiasi, hormonal, operasi. 1. pemberian rejimen ini bergantung pada
jenis kanker dan kondisi pasien selama
Kemoterapi → “kemo” Adalah penggunaan
menjalani program pengobatan.
obat-obatan sitotoksik dalam terapi kanker yang
2. CA PAYUDARA: CAF
dapat menghambat proliferasi sel kanker(Otto,
(Cyclophosphamide, Adriamicin, 5-
2005). Kemoterapi yang diberikan dapat berupa
Fluorouracil); TC (Docetaxel,
obat tunggal atau kombinasi. Diberikan secara
Chyclophosphamide), dll.
bertahap, 6-8 siklus, dg jarak antar siklus 21
3. CA COLON: FOLFOX (Oxaliplatin,
hari. Diberikan dalam bentuk IV, PO, IM, SC.
Leucovorin, 5- Fluorouracil
Tujuan KEMOTERAPI 4. Ca OVARIUM & SERVIX: Paclitaxel,
Cisplatin/ Carboplatin.
1. menghambat proliferasi sel kanker 5. Ca PARU: ICE (Ifosfamide, Cisplatin,
2. mengurangi massa sel kanker Etoposide); CE (Carboplatin,
3. memperbaiki kualitas hidup Etoposide), dll
4. mengurangi komplikasi penyakit kanker 6. limfoma Maligna Non Hodgkin: CHOP
akibat metastasis (Chyclo,Doxo, vincristin, prednison);
CVP, dll
Persiapan sebelum KEMO
7. limfoma Maligna Hodgkin: ABVD
1. inform consent (Adriamycin,bleomycin, vinblastine,
2. pemeriksan Darah Lengkap (Hb, dacarbazine), dll.
Leukosit,Ht, Trombosit), Faal 8. leukemia: Hyper-CVAD (Cyclo, mesna,
Hepar(SGOT, SGPT,alkali fosfat, vincristin,doxo, dexametasone); MTx-
bilirubin), Faal Ginjal (Ur, Cr) Ara-C (metotrexate,lecovorine, Ara-C,
3. ECG (terutama jika pasien diberikan metylprednisolon), dll.
adriamicin/ epirubicin)
Pemilihan vena atau tempat tusukan untuk
Mekanisme obat KEMO kemoterapi

1. golongan obat alkylating agent, 1. gunakan vena- vena distal terlebih


anthracyclines, dan platinum compounds dahulu .
bekerja merusak/mengikat DNA pada 2. Gunakan lengan pasien yang tidak
sel kanker sehingga DNA tidak dapat dominan jika mungkin.
melakukan transkripsi & replikasi sel 3. pilih vena yang cukup besar untuk
kanker. memungkinkan aliran darah yang
adekuat ke dalam kateter.
4. pastikan bahwa lokasi yang dipilih tidak 2. gejala ekstravasasi setelah bbrp minggu
menganggu aktifitas pasien sehari-hari. → perubahan kulit makin nyata, terjadi
pengerasan atau pembekuan darah di
EFEK SAMPING KEMOTERAPI area tsb, rasa panas mungkin meningkat,
muncul luka nekrotik, muncul ulkus pd
1. Alopesia
tengah luka merusak kulit sekitar
2. CINV
(Sumber: Thames Valley Cancer
3. Stomatitis
Network (TVCN), 2013).
4. Diare / konstipasi
5. Pansitopenia Tindakan bila terjadi ekstravasasi
6. Hipersensitivitas
7. Fatigue 1. hentikan pemberian obat sitotoksik
8. Saraf & otot 2. lakukan aspirasi 3-5 ml darah
u/menyerap sedapat mungkin obat
EKSTRAVASASI
sitostatika
1. ekstravasasi merupakan komplikasi dari 3. berikan kortikosteroid u/ mengurangi
kemoterapi yang terjadi ketika obat reaksi inflamasi baik iv maupun topikal,
terinfiltrasi ke jaringan subdermal di lepas canula iv
lokasi akses IVdan area sekitarnya yang 4. berikan kompres dingin
menyebabkan terjadinya edema dengan 5. istirahatkan ekstremitas 48 jam
atau tanpa inflamasi. 6. Obs secara teratur nyeri, bengkak,
2. hal ini terjadi ketika obat kemoterapi kemerahan,nekrosis
diberikan melalui katetervena perifer 7. beri terapi anti nyeri atau analgesik.
atau sentral (Dougherty dan Oakley,
2011).
3. Insiden ekstravasasi dilaporkan 11%
Penanganan tumpahan obat
pada anka-anak dan 22% pada dewasa
kemo(Birmingham, 2015)
(Hadaway, 2007).
4. Terjadinya kerusakan jaringan umunya 1. segera beritahukan kpd petugas lain yg
disebabkan oleh obat-obatan sitotoksik berada di ruangan tsb, bhw telah terjadi
golongan vesicant dan exfoliant / iritant, tumpahan atau ceceran obat kemoterapi
seperti: epirubicin, dan segera u/ mengamankan area.
doxorubicin,daunorubicin, cisplatin, 2. jangan meninggalkan tumpahan obat
oxaliplatin, docetaxel, dll. kemo tanpa pengawasan.
TANDA & GEJALA EKSTRAVASASI 3. segera ambil cytotoxic spill kits
4. evakuasi semuaorang yg berada di
1. Gejala ekstravasasi segera → mirip dalam ruangan yg terdapat tumpahan
plebitis, adanya rasa terbakar, nyeri, obst kemo; seperti pasien, pengunjung,
eritema di sekitar area injeksi, gejala petugas atau staf lainnya yg tdk ikut
mulai muncul tepat setelah injeksi & terlibat dalam menangani tumpahan.
dapat bertahan, pembengkakkan tidak 5. Pasang tanda peringatan “HATI HATI
menghilang setelah bbrp hari, blood TUMPAHAN TOKSIK” di sekitar area
return (-). tumpahan atau area pintu masuk
6. jika terdapat 2 petugas, maka tentukan 19. lakukan cuci tangan dg menggunakan
salah satu petugas utama berperan airdan sabun sesuai standar, buat laporan
melakukan tindakan pembersihan insiden.
tumpahan obat dan satu orang lagi
sebagai asisten Masalah Keperawatan pada pasien KEMO
7. pakai APD lengkap sesuai standard 1. Nyeri
precaution
2. Gangguan rasa nyaman
8. berikan tanda di sekitar area tumpahan
3. Mual
dg menggunakan pena non permanen
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
9. dekatkan semua peralatan yg akan
kebutuhan
digunakan,termasuk plastik buangan
5. Perubahan membran mukosa oral
sampah sitotoksik (ungu)dan sharp
6. Kecemasan
container.
7. Fatigue
10. Kumpulkan terlebih dahulu pecahan dari
kemasan obat kemo (jika ada) dg
menggunakan pinset dan skop kecil.
Selanjutnya, masukkan pecahan tsb ke
dalam sharp container.
11. tempatkan absorben pads di atas
tumpahan u/menyerap obat kemo dg
hati-hati smp tidak ada sisa,dari tepi luar
hingga kedalam. Jika tumpahan obat tsb
berupa serbuk, bersihkan dg absorben
pads lembab.
12. segera buang abrosrben pads tsbdlm
kantong sitotoksik.
13. bersihkan area tumpahan obat kemo
sebanyak 3x dengan menggunakan
spons dan deterjen, kemudian bilas
dengan air. Dari tepi luar area hingga ke
dalam.
14. keringkanarea tsb dg absorben pads
15. lakukan desinfeksi pada permukaan area
tumpahan obat dengan alkohol 70%
16. buang alat pembersih dan sarung tangan
yg terkontaminasi ke dalam kantong
plastik sitotoksik,dan TUTUP RAPAT.
17. Buka APD dg hati hati dan buang dalam
kantong plastik sitotoksik dan TUTUP
RAPAT. Beri label SITOTOKSIK pd
kantong2 tsb.
18. Masukan kantong plastik tsb kedalam
tempat sampah sitotoksik

Anda mungkin juga menyukai