Anda di halaman 1dari 2

Struktur teks drama terdiri atas tiga bagian, yaitu 

prolog, dialog, dan epilog


1. Prolog
Jika buku memiliki kata pengantar, maka sebuah drama memiliki prolog. Struktur drama
prolog berada di awal drama
2. Dialog
Struktur drama selanjutnya adalah dialog. Sebuah drama tidak akan menjadi drama jika tidak
punya dialog.
3. Episode
episode adalah bagian dari naskah atau script sebuah drama, dan ditayangkan secara
berurutan.
4. Adegan
Adegan sendiri merupakan perubahan peristiwa dalam sebuah drama.
5. Epilog
Jika prolog adalah kata pengantar, maka epilog adalah kata penutup dalam sebuah drama.

ciri -ciri Drama


1. Memiliki Dialog
2. Punya Sebuah Pesan Moral yang Disampaikan
3. Menghadirkan Konflik
4. Gaya Bahasa

Selain ciri, drama juga memiliki beberapa unsur yang tidak bisa diubah. Unsur apa saja?
Berikut jawaban dan penjelasan lengkapnya!
1. Tema
Sebuah drama tentu harus memiliki tema yang jelas. Dengan tema yang pasti, kita paling tidak
memiliki gambaran jelas tentang alur kisah, berapa jumlah tokoh yang bermain, bagaimana
watak setiap tokoh, hingga latar belakang kisah dalam drama tersebut.
2. Alur Cerita
Setelah menentukan tema, kita bisa membuat alur cerita dalam drama tersebut. Mulai dari
kisah awal, konflik, hingga kisah akhirnya.
3. Tokoh
Sebuah drama tidak akan berjalan tanpa adanya tokoh di dalamnya. Namanya sebuah drama,
biasanya dimainkan oleh banyak tokoh. Baik itu tokoh utama, atau tokoh figuran yang hanya
muncul selewat-selewat.
4. Watak
Dalam sebuah drama, setiap tokoh tentu memiliki watak atau perilaku yang berbeda-beda.
5. Latar
Selain memiliki tema, alur, tokoh, dan watak yang jelas, sebuah drama yang bagus juga
memiliki latar yang jelas.
6. Pesan yang Disampaikan
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, sebuah drama bukan hanya harus memiliki cerita dan
alur yang menarik, tetapi juga sebuah pesan moral untuk disampaikan.

JeniS- JeniS Drama


1. Tragedi
Dari namanya saja, kamu mungkin bisa menebak seberapa menyedihkannya drama ini. Yup,
drama dengan jenis tragedi biasanya memiliki alur cerita yang menyedihkan atau memilukan.
2. Opera
Opera adalah jenis drama di mana dialognya diganti dengan nyanyian dan iringan musik.
3. Komedi
drama bergenre komedi justru sangat menyenangkan untuk ditonton dan benar-benar
membuat kamu terhibur. Drama satu ini membuat penonton tertawa terbahak-bahak sepanjang
pementasannya.
4. Tragekomedi
“Tertawa di atas penderitaan orang lain” mungkin menjadi kalimat yang pas untuk
menggambarkan situasi dalam pementasan drama berjenis tragekomedi. Buat kamu yang
bingung, tragekomedi adalah jenis drama yang menggabungkan tragedi dan komedi.
5. Melodrama
Melodrama sebenarnya sangat mirip dengan opera. Bedanya adalah, jika opera dialognya
dibawakan dengan nyanyian dan iringan musik, melodrama masih menggunakan dialog biasa.
6. Tablo
Begini, jika opera dibawakan dengan nyanyian, dan melodrama dibawakan dengan iringan
musik, setidaknya dua jenis drama itu masih memiliki dialog. Tablo? Drama jenis ini justru
tidak memiliki dialog sama sekali.
Nah karena tidak memiliki dialog, drama jenis tablo hanya mengandalkan gerakan saja atau
yang dikenal dengan istilah pantonim. Biasanya drama berjenis tablo memiliki alur cerita
yang lucu dan menghibur.
7. Farce
ferce adalah jenis drama dimana para tokohnya bertingkah lucu dan membuat para
penontonnya tertawa.

Anda mungkin juga menyukai