MK Kominusi 2021 I PDF
MK Kominusi 2021 I PDF
Pada sebagian deposit, kadar Fe < 40% sehingga diperlukan Proses Konsentrasi
untuk meningkatkan kadar besi.
SIZE REDUCTION Tahapan proses:
(COMMINUTION) 1. Kominusi
- Peremukan / Crushing (Jaw Crusher, Gyratory Crusher, Cone Crusher)
KOMINUSI (Pengecilan Ukuran) - Penggerusan / Grinding (Ball Mill, SAG Mill)
(CRUSHING) Proses kominusi: proses reduksi ukuran batuan bijih untuk membebaskan
mineral berharga dari ikatannya dengan mineral-mineral pengotornya
1 2
Karakteristik Partikel
Pengertian dan Tujuan Kominusi
Kominusi operasi pengecilan ukuran bijih dengan
Partikel-partikel Midling (Midling/Locked Particles)
peremukan dan penggerusan.
• Partikel-partikel midling adalah partikel-partikel yang di
dalamnya tercampur dari dua atau lebih jenis mineral.
Tujuan :
1) Menghasilkan partikel yang sesuai dengan kebutuhan
(ukuran maupun bentuk).
2) Membebaskan mineral berharga dari pengotor.
3) Memperbesar luas permukaan, sehingga kecepatan reaksi
• Ada 4 tipe: I. Rectiliner Boundaries
pelarutan dapat berlangsung dengan lebih baik.
II. Veins
III. Shell
IV. Occlusion
Mineralogi dan Konsentrasi Mineral-Ismi H 3 4
Mineralogi dan Konsentrasi Mineral-Ismi H
3 4
Liberasi Liberasi
5 6
b1 n 1 . r . v n 1
= = = x 100%
• Derajat pemisahan mineral berharga dari mineral tak berharga b2 n 2 . r . v n 2
(pengotornya) ditentukan berdasarkan derajat liberasinya.
dimana b1 = berat mineral A yang bebas sempurna
b2 = berat mineral A seluruhnya
• Derajat liberasi merupakan perbandingan antara berat mineral n1 = jumlah partikel mineral A yang bebas sempurna
yang sudah bebas sempurna terhadap berat mineral tersebut
seluruhnya. n2 = jumlah partikel mineral A seluruhnya
r = specific gravity mineral A
v = volume
7 8
Jenis/Macam Kominusi
• Peremukan (crushing)
• Penghalusan/Penggerusan (grinding)
9 9
Derajat Liberasi = = x 100% = 75%
1 1 12
9 + (5x ) + (2x )
2 4
Mineralogi dan Konsentrasi Mineral-Ismi H 9 Mineralogi dan Konsentrasi Mineral-Ismi H 10
9 10
• Primary crushing : ROM ➔ 8” – 6” Pengecilan Material Berukuran 1/2” – 3/8” ➔ fine (halus)
- Jaw crusher
- Gyratory crusher
• Primary grinding
• Secondary crushing: 8” – 6” ➔ 3” – 2” Ball mill, Rod mill, Pebble mill, Tube
- Jaw crusher - Cone crusher mill, Autogenous mill, Semi
• Fine grinding
- Gyratory crusher - Roll crusher Autogenous (SAG) mill
11 12
13 14
2. Compression (clevage)
Energi cukup untuk membuat partikel remuk, menghasilkan
ukuran partikel ukurannya tidak jauh berbeda dengan ukuran
umpan.
3. Impact (shatter)
Energi sangat mencukupi untuk terjadinya peremukan Representasi mekanisme Distribusi ukuran produkta yang
partikel, menghasilkan banyak partikel dengan distribusi remuknya partikel dihasilkan
ukuran yang lebar.
15 16
17 18
gape
1
2
5
3 4
Keterangan : (1) fixed jaw, (2) movable jaw, (3) togel depan, (4) togel belakang,
(5) pitman.
19 20
Gyratory Crusher
• Bagian penting dari alat: sumbu tegak dimana terpasang unsur peremuk
(disebut mantle), digantung pada spider.
• Karena aksi kompresi ini material yang berada dalam rongga remuk akan
remuk.
21 22
23 24
Hammer mill
Single roll crusher
25 26
Mineralogi dan Konsentrasi Mineral-Ismi H Mineralogi dan Konsentrasi Mineral-Ismi H
25 26
Secondary Crushing
Cone Crusher
• Umum digunakan sebagai secondary crusher.
• Jauh lebih ringan dari primary crusher.
• Modifikasi dari gyratory crusher (bekerja seperti gyratory crusher).
• Pengecilan ukuran mulai dari 8” – 6”, yaitu material yang
telah diremuk oleh primary crusher.
• Sumbu tegak tdk digantung pada spider seperti halnya gyratory crusher,
tetapi ditunjang di bawah kepala remuk (mantle) atau cone.
• Tertiary crusher menggunakan alat yang sama dengan
secondary crusher hanya settingnya yang berbeda (lebih • Ciri lain: bowl dapat bergerak ke arah luar bila ada material sangat
kecil). keras masuk.
27 28
Mineralogi dan Konsentrasi Mineral-Ismi H Mineralogi dan Konsentrasi Mineral-Ismi H
27 28
Roll Crusher
Cone crusher
29 30
31 32
33 34
35 36
Mineralogi dan Konsentrasi Mineral-Ismi H Mineralogi dan Konsentrasi Mineral-Ismi H
35 36
Kapasitas Crusher
• Menyatakan jumlah produkta yang dihasilkan crusher per unit Moisture content
waktu. • Kecil pengaruhnya pada kapasitas primary crusher kecuali
• Kapasitas suatu crusher dipengaruhi oleh beberapa faktor: pada ‘unusual clay bearing rocks’
− Area of discharge opening pada open setting • Pada secondary crusher dgn unscalped feed, moisture
− Karakter batuan: density, toughness, crushability (kemampuan batuan content 3 – 6% mungkin dapat menurunkan kapasitas sampai
untuk diremuk), dll.
− Moisture content
50% atau lebih.
− Throw
− Speed (reciprocations per minutes) Throw
− Angle of nip
− Shape & surface character of crusher plate • Pengaruhnya pada kapasitas kecenderungan untuk ‘choke’.
− Metode feeding
− Size reduction yang diterapkan
37 38
Crusher
Pengaruh Reduction Ratio pada Kapasitas Crusher
39 40