DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
Iwana 2202110096
Mardiah 2202110099
R. Dea Julita 2202110097
Marselina Putri 2202110100
Cindy Agustina 2202110103
EKONOMI PEMBANGUNAN
UNIVERSITAS RIAU
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
Rahmat serta karunia-Nya kepada kita. Sehingga kita dapat menyelesaikan proposal usaha ini
yang tepat pada waktunya. Yang dimana proposal usaha ini bernama “ PEACHY NAIL ART ”.
Proposal ini berisikan tentang bagaimana cara kita untuk membuka suatu bidang usaha.
Yang dimana semua tentang cara – cara untuk menentukan lokasi sampai dari modal usaha akan
di bahas secara detail.
Diharapkan proposal ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang cara
untuk membuka suatu usaha. Kita menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan proposal ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan proposal ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan senantiasa melindungi
kita semua dari segala usaha kita. Aamiin.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.2.1 Segmentasi
Segmentasi pasar dari Peachy nail art sendiri yang ingin dituju yaitu mulai dari
pelajar sampai ibu rumah tangga.
2.2.2 Targeting
Target utama dari Peachy nail art sendiri adalah usia remaja sampai ibu rumah
tangga yang sedang ingin mempercantik diri pada saat event-event tertentu seperti acara
pernikahan, ulang tahun, dan lain-lain dengan tidak memandang pendapatan mereka.
Kemudian untuk wanita muslimah ditawarkan perawatan kuku yang tidak menjadi
pantangan bagi mereka seperti pedicure dan manicure.
2.2.3 Pasitioning
Positioning yang ingin dicapai dalam mengembangkan Peachy nail art
adalah sebagai jasa melukis kuku yang menjangkau semua lapisan umur
masyarakat tanpa membedakan umur dari pendapatan mereka.
RENCANA ANGGARAN
Biaya yang dikeluarkan untuk investasi bersifat tetap atau bisa dimanfaatkan hingga
lebih dari 3 tahun.
3.3 Modal Operasional
Proyeksi pendapatan
Pendapatan rata-rata perhari menghabiskan 1 pcs kutek
1 pcs kutek mampu dipakai untuk 7 tangan (1 pcs x 7 = 7 pelanggan perhari)
Harga sekali treatment ( Pedicure & Manicure + Nail Art Gel) Rp 60.000
Pendapatan perhari 7 x Rp 60.000 = Rp 420.000
Total pendapatan perbulan 26 hari x Rp 420.000 = Rp 10.920.000
Biaya operasional
Biaya listrik = Rp 200.000
Biaya kuota = Rp 120.000
Biaya bensin = Rp 250.000
Biaya sewa perbulan = Rp 1.600.000
Total beban biaya perbulan = Rp 2.170.000
Laba perbulan
Pendapatan bulanan – operasional bulanan
Rp 10.920.000 - Rp 2.170.000 = Rp 8.750.000
Jadi perkiraan terjadinya Break event point setelah usaha berjalan selama 3 bulan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Nail art sendiri sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Hal ini ditunjukkan
dengan tingginya pelanggan nail art pada tempat usaha. Pada umumnya perawatan
salon kuku utamanya terletak pada manikur (perawatan tangan) dan pedikur
(perawatan kaki). Namun untuk memberikan kesan keindahan maka selain
menjaga kebersihan tangan dan kaki lewat dua perawatan tersebut hadirlah nail art.
Umumnya penggunaan cat kuku yang cair maupun gel menjadi pilihan yang umum
namun perkembangan nail art sendiri menunjukkan bahwa bukan hanya menggunakan
cat kuku maupun gel saja tapi menghias kuku dengan gambar dan teknik tertentu
juga memberikan kesan estetis pada penampilan secara signifikan. Selain itu pada
karya – karya yang ditampilkan juga mengangkat jenis – jenis nail art yang beragam asal
materinya. Misalnya dengan mengeksplorasi jenis nail art yang biasa materialnya yaitu
cair biasa atau dengan gel. Selain itu juga diperlihatkan metode nail art lain yang
menggunakan perpaduan cairan akrilik dan bubuk akrilik.
4.2 Saran
Dari beberapa hambatan yang ditemui, penulis memiliki saran bagi peneliti
selanjutnya adalah memilih tema yang lebih spesifik lagi. Macam nail art yang
beragam memberikan banyak opsi eksplorasi bagi penulis. Sebaiknya peneliti
selanjutnya memilah dahulu berdasarkan teknik atau rupa yang hendak dibuat
penciptaannya. Hal ini dikarenakan pengalaman sendiri yang memiliki kesulitan
untuk memilih teknik nail art mana yang hendak dijadikan karya. Selain itu
perkembangan nail art juga semakin cepat sehingga material baru semakin banyak
dan membutuhkan wadah untuk dieksplorasi.
LAMPIRAN