Anda di halaman 1dari 17

MODUL PERUBAHAN GARIS PANTAI

1. Google Earth Pro digunakan untuk memilih wilayah studi, dalam modul ini dicontohkan
Dumai Barat sebagai wilayah studi. Placemark digunakan untuk membuat titik ikat
lokasi.

2. Setelah pembuatan titik ikat, historical imaginary dipilih untuk menentukan citra tahun
terbaru dan tahun terlama yang ingin dibuat. Sebagai contoh dalam modul ini dipilih jarak
10 tahun yakni tahun 2012 dan 2022.

3. Setelah menemukan citra yang bersih, save image dipilih untuk menyimpan citra.
4. Resolusi yang dipilih adalah maximun, kemudian pilih save image.

5. Untuk cittra tahun 2012, arahkah historical imaginary pada tahun 2012, kemudian
lakukan penyimpanan layaknya Langkah 3 – 4.

6. Data citra satelit yang didapatkan dari Google Earth Pro dimasukkan ke lembar kerja
ArcGIS.
7. Pada Tabel of Content → Klik kanan pada Layers, kemudian Properties dipilih. Ubah
Coordinate System sesuai dengan UTM Zone wilayah studi.

8. Add Control Points pada toolbars Georeferencing dipilih untuk memberikan garis lintang
dan bujur, sehingga gambar yang dimasukkan berubah menjadi data spasial.
9. Letakkan point pada titik ikat citra. Kemudian klik kanan dan pilih input DMS of Lon and
Lat.

10. Buka Kembali Google Earth Pro, kemudian pada titik ikat 1 klik kanan dan pilih
Properties, kemudian sesuaikan titik koordinat pada ArcGis dengan yang ada pada
Google Earth Pro. Lakukan hal yang sama dengan ke tiga titik lainnya.

11. Apabila keempat titik telah dimasukan koordinatnya, maka Kembali pada toolbars
Georeferencing dan pilih update georeferencing.
12. Shapefile dibuat dengan memilih catalog kemudian klik kanan pada folder yang
diinginkan → new →shapefile.

13. Pada Create New Shapefile ubah nama sesuai dengan keinginan, kemudian pilih Feature
Type → Polyline, untuk spasial Reference susaikan dengan yang diawal sesuai UTM
Zone wilayah studi menggunakan Edit →OK.

14. Administrasi wilayah studi ditambahkan pada ArcGIS dengan cara pada Table of
Contents → Add Data → masukkan SHP wilayah studi.
15. Editor → Start Editing → Dumai Barat 2012.

16. Pada create features pilih Dumai Barat_2012 → Line.


17. Mulai digitasi garis pantai wilayah studi. Apabila sudah selesai, maka dapat diakhiri
dengan double click. Citra Dumai Barat_2012.png dapat di remove dengan klik kanan →
remove.

18. Selesai melakukan digitasi, Kembali pada toolbars editor → Save Edits → Stop Editing.
19. Ulangi Langkah 6 – 18 dengan menggunakan citra tahun 2022. Apabila telah didapat
polyline garis pantai tahun terlama dan terbaru maka dapat dilanjutkan tahap pembuatan
Personal Geodatabase, dengan cara pilih Catalog → Folder yang sama dengan
penyimpanan SHP Garis Pantai Dumai Barat → Klik Kanan → New → Personal
Geodatabase → ubah nama menjadi DSAS.mdb.
20. Klik kanan pada personal geodatabase yang telah dibuat kemudian pilih new →feature
class.

21. Pada New Feature Class, ubah nama menjadi Shoreline, pilih Type of Feature → Line
Features → Next → sesuaikan coordinate system dengan sebelumnya → Next → Next →
OK. Kemudian ulangi Langkah ini untuk membuat baseline, yang membedakan hanyalah
pada nama saja.

22. Pilih start editing → Baseline. Pilih garis pantai tahun tertua, yakni 2012, kemudian Ctrl
+ C → Ctrl + V. kemudian akan muncul dialog box sebagaimana di bawah →Ok
23. Tarik baseline ke arah darat sehingga terlihat sebagaimana gambar di bawah. Kemudia
save edit dan stop edit.

24. Pilih start editing → Shoreline. Pilih seluruh garis pantai yakni tahun 2022 dan 2012,
kemudian Ctrl + C → Ctrl + V. kemudian akan muncul dialog box sebagaimana di bawah
→Ok
25. Pada toolbars DSAS dipilih Attribute Automator, kemudian pada bagian dialog boxnya
diisi sebagaimana tertera di bawah.

26. Klik kanan pada shoreline pilih open atribute table, kemudian diisi sebagaimana di
bawah.
27. Klik kanan pada baseline pilih open atribute table, kemudian diisi sebagaimana di bawah.

28. Default Parameter dipilih kemudian pada bagian baseline setting diisi sebagaimana di
bawah.
29. Pada bagian shoreline setting diisi sebagaimana berikut.

30. Pada bagian metadata setting diisi sesuai dengan data pribadi peneliti.
31. Cast transect pada DSAS diisi sesuai dengan keinginan dan kesesuaian data penelitian.
32. Untuk analisis data dapat digunakan calculate rates, dimana bagian yang diisi pada
dialog boxnya pada bagian statistic calculatenya yakni EPR dan LRR (atau sesuai dengan
tujuan penelitian yang diinginkan)
33. Data visualization digunakaan untuk untuk memotong data calculate dengan 2 garis
pantai (Atau sesuai dengan banyaknya tahun) garis pantai yang digunakan.
34. Hasil analisis perubahan garis pantai disajikan sebagaimana berikut.

Anda mungkin juga menyukai