Anda di halaman 1dari 18

PERPECAHAN ANTARA IMAN DENGAN PENGETAHUAN

DARI PERJUANGAN GALILEO GALILEI DALAM


MEMPERJUANGKAN HASIL PENEMUANNYA
Disusun guna memenuhi tugas Agama
Dosen Pengajar : Agnesius Sihotang , S.Fil, S.Th

Disusun Oleh :
Assafyudtha C.S (210840029)
Fernando T. M. Hutapea (210840027)
Agnes Simare-mare (21840024)
Elovani Tambunan (210840028)
Indri Nababan (210840025)
Madia P. Barus (210840026)

1
Daftar isi
Daftar isi…………………………………………………………………………2

Pendahuluan…………………………………………………………………..3

Pembahasan……………………………………………………………………4

Biografi Galileo…………………………………………………………………………..4

Penemuan Galileo………………………………………………………………………5

Tanggapan Gereja terhadap Penemuan Galileo………………………….9

Konsekuensi Terhadap Galileo…………………………………………………..10

Penilaian Gereja terhadap Penemuan Galileo……………………………14

Penilaian Dunia terhadap kasus Galileo……………………………………..15

Tindakan Gereja terhadap Galileo………………………………………………16

Pengaruh Penemuan Galileo Terhadap Kehidupan Sekarang……..16

Pengaru IPTEK terhadap Pemuda Millenial………………………………..17

Sumber Pustaka…………………………………………………………….18

2
Pendahuluan
Galileo Galilei adalah Ahli Astronomi Italia yang menemukan bahwa bumi mengitari

matahari juga penemu teori Gravitasi. Pada tahun 1610, Galileo menerbitkan

karyanya Sidereus Nuncius (Pembawa Pesan Berbintang), menjelaskan pengamatan-

pengamatan yang mengherankan yang ia alami dengan teleskop barunya. Hal-hal ini dan

penemuan-penemuan lainnya melahirkan kesulitan-kesulitan besar pada pengertian

akan surga yang telah dipegang teguh sejak lama, dan melahirkan minat yang baru di dalam

ajaran-ajaran radikal seperti teori heliosentrisme Copernicus.

Sebagai reaksinya, banyak cendekiawan menyerang teori tersebut sebab teori ini

terlihat bertentangan dengan beberapa kutipan dari kitab suci. Bagian Galileo di dalam

kontroversi atas teologi, astronomi dan filosofi ini berpuncak pada pengadilan dan

penjatuhan hukumannya pada tahun 1633 atas dasar kecurigaan yang mendalam akan

paham yang melawan ajaran Gereja. Akibatnya Dia dikucilkan oleh Gereja dan seluruh

bukunya dianggap sesat.

Oleh karena itu kita perlu mengimbangi iman juga pengetahuan, karna dua hal inilah

yang memicu manusia untuk terus bergerak maju dalam mengubah peradaban. Jikalau

hanya mengandalkan iman maka tiada bedanya dengan para fanatis dalam menjalani hidup

sehari hari.

3
Pembahasan
Biografi Galileo Galilei, Ilmuan, Filusuf dan Fisikawan
Galileo Galilei adalah seorang ilmuwan besar asal Italia, ia terkenal akan penyangkalannya terhadap
keyakinan bahwa bumi pusat tata surya. Galileo meyakini bahwa bumi bukan pusat tata surya melainkan
matahari. Berikut ini akan dibahas Biografi Galileo Galilei.

Biografi
Galileo Galie dilahirkan di Pisa, Toscana pada tanggal 15 Februari 1564. Ia dianggap bertanggung jawab
atas beberapa penemuan penting di bidang fisika, astronomi dan filsafat. Galileo lahir ketika Eropa sedang
gencar-gencarnya mengadopsi ilmu baik itu dari bangsa Arab dan juga dari bangsa Yunani. Keluarga Galileo
adalah keluarga yang sangat cinta ilmu pengetahuan. Ayahnya adalah seorang ahli  matematika dan musik
yang bernama Vincenzo Galilei. Namun begitu dari segi keuangan mereka bukanlah keluarga kaya.

Galileo kecil dimasukkan oleh ayahnya di biara dekat Florence agar mendalami ajaran agama dahulu. Di
sanalah Galileo pertama kali belajar ilmu-ilmu dasar. Ketika Galileo berusia 17 tahun, ayahnya
menyuruhnya masuk kedokteran karena dokter akan digaji besar dan hidup lebih mapann daripada ahli
matematika.

Masuk Universitas
Akhirnya Galileo masuk Universitas Pisa jurusan Kedokteran, akan tetapi Galileo tidak sreg masuk
kedokteran, ia lebih senang mengutak atik rumus matematika. Baginya belajar kedokteran sangatlah
monoton dan membosankan.

Galileo lalu memutuskan untuk tetap mendalami matematika dan astronomi walau ia masih menjadi
mahasiswa kedokteran. Galileo belajar matematika dari seorang guru istanah Tuscan yang bernama
Cosimo de Midici.

Galileo mengamati benda-benda di sekitarnya, Galileo mengamati lampu yang bergoyang. Ia juga
mengamati benda lain yang bergoyang. Dari situ ia menyimpulkan bahwa waktu yang diperlukan sebuah
benda yang bergoyang adalah tetap. Dari sini dapat dirumuskan konsep pendulum dan akhirnya dapat
digunakan untuk membuat alat untuk mengukur denyut nadi.

Karena kuliahnya terbengkalai, Galileo memutuskan untuk keluar dari kedokteran.

Galileo kemudian kembali ke Florence yaitu tempat yang sama saat ia kecil menerima pendidikan di biara.
Ia kemudian merintis karir sebagai penulis ilmiah. Salah satu tulisannya yang membuat dirinya terkenal di
seluruh Eropa adalah karya ilmiahnya tentang Neraca Hidrostatik yang diterbitkan tahun 1586 dan tentang
Pusat Gaya Berat Benda yang diterbitkan tahun 1589.

Karena hal itu akhirnya Galileo dipanggil oleh pihak Universitas Pisa dan ditawari untuk menjadi dosen
disana dan tak berselang lama yaitu tahun 1952 ia juga diangkat sebagai guru besar Matematika di
Universitas Purdue.
4
Sembari mengajar di universitas, Galileo juga mengadakan berbagai penelitian ilmiah. Ia meneliti dan
mempelajari kembali karya-karya Archimedes dan Euclid. Ia menemukan suatu kesalahan teori Archimedes
tentang berat jenis. Galileo menciptakan suatu teori tentang keseimbangan hidrostatis yaitu alat untuk
mengukur berat jenis benda. Ia kemudian menerbitkan tulisan ilmiah yang mengungkapkan bahwa benda
yang dimasukkan ke air memiliki gaya gravitasi tertentu. Hal ini membuat teori Archimedes tentang berat
jenis suatu benda bisa dipatahkan oleh Galileo.

Galileo juga mengkritisi teori yang diungkapkan Aristoteles yang menyebutkan bahwa dua benda yang
beratnya berbeda jika dijatuhkan bersamaan maka yang tercepat sampai ditanah adalah benda yang paling
berat. Galileo kemudian bereksperimen dengan menjatuhkan dua benda yang beratnya berbeda dari atas
menara Pisa.

Percobaan itu disaksikan oleh masyarakat banyak termasuk kalangan ilmuwan. Dari situ terlihat bahwa
benda yang beratnya berbeda jatuhnya tetap bersamaan. Hal ini langsung mematahkan teori Aristoteles.
Nama Galileo semakin diperhitungkan dibelantara keilmuwan.

Galileo adalah tipe ilmuwan yang tidak suka banyak berdebat. Ia lebih suka bereksperimen yang hasilnya
menunjukkan hasil yang akurat ketimbang hanya berdebat.

Mengembangkan Astronomi

Galileo melakukan pengamatan

Saat mengamati itu ia mengetahui bahwa permukaan bulan serta planet-planet lain adalah tidak rata
layaknya permukaan bumi yang terdiri dari gunung dan lembah. Hal ini juga telah mematahkan teori
Aristoteles yang mengungkapkan bahwa bulan dan planet adalah bola sempurna dan halus. Galileo juga
menemukan bahwa saturnus adalah planet yang dikelilingi oleh cincin raksasa dan Yupiter dikelilingi oleh
satelit seperti bulan lebih dari satu.Galileo juga bereksperimen di bidang astronomi. Ia bergabung
dengan Accademia dei Lincei yaitu suatu grup yang sedang mempelajari bintik matahari. Galileo ikut dalam
club tersebut. Untuk lebih melancarkan eksperimennya, Galileo kemudian memodifikasi teleskop yang saat
itu baru saja ditemukan. Ia memodifikasi teleskop itu sehingga lebih canggih dan lebih jelas dalam
mengamati benda angkasa. Hal ini yang membuat Galileo dianggap sebagai penemu teleskop padahal ia
hanya menyempurnakan saja.

Ia juga menemukan suatu penemuan yang membuat geger seluruh Eropa. Ia menemukan bahwa bumi
bukanlah pusat tata surya seperti keyakinan ilmuwan saat itu. Pihak gereja pun (saat itu otoritas gereja
5
adalah mutlak) di kitab suci Injil dijelaskan bahwa bumi pusat tata surya. Ilmuwan yang menyatakan bumi
adalah pusat tata surya adalah Aristoteles yang waktu itu teori-teorinya banyak dianut oleh para ilmuwan.
Lagi-lagi Galileo harus bertugas menguji teori bapak filsafat ini.

Namun Galileo tetap pada keyakinannya bahwa bumi bukan pusat tata surya. Mataharilah pusat tata surya
yang sebenarnya dan planet-planet termasuk bumi berputar mengelilinginya, ini terkenal dengan teori
matahari sentris.

Sebenarnya teori matahari sentris ini awalnya diungkapkann oleh ilmuwan Copernicus namun kemudian
ditentang habis-habisan oleh pihak gereja yang mengakibatkan Copernicu dituduh menyesatkan dan
dihukum penggal oleh gereja.

Galileo tak gentar walau itu akan membuat dirinya bernasib sama dengan Copernicus. Ramalan Galileo pun
tepat, ia juga dituduh menyesatkan dan melawan gereja. Galileo pun disidang oleh gereja. Ia kemudian
dijatuhi hukuman tahanan rumah. Hal ini tak menjadikan Galileo patah arang. Ia semakin semangat dalam
mengembangkan penemuan-penemuannya.

Bahkan konon saat Galileo disidang oleh dewan gereja dan menyuruhnya untuk mencabut pernyataan
bahwa bumi bukan pusat tata surya, Galileo kemudian berpolitik untuk mencabut pernyataannya itu dan
lalu ia menunduk ke bumi sambil berbisik pelan, “Tengok, dia masih terus bergerak.” Ini seperti Galileo
sedang menertawai pihak gereja dengan tanda yang artinya bahwa walau ia mencabut pernyataan
matahari sentris toh kenyataannya bumi tetap berputar mengelilingi matahari bukan sebaliknya.

Teleskop Galileo
Setelah Paus paulus diganti oleh Paus Beneckditus, Galileo pu dibebaskan diijinkan untuk menulis jurnal
ilmiah lagi namun dengan tetap diedit oleh pihak gereja. Galileo pun kemudian pindah ke Archetri. Disana
ia lebih fokus dengan berbagai penelitian dan tulisan ilmiahnya.

Selain terkenal karena telah membuktikan bahwa matahari sentris adalah benar dan telah berhasil
memodernisasi teropong, Galileo juga terkenal dengan berbagai penemuan lain seperti penemuan hukum
kelembaman dan pengamatannya dibidang astronomi. I ajuga telah berhasil membelokkan kebiasaan
umum para ilmuawan kala itu yang sellau berpegangan pada teori-teori Aristoteles seakan –akan teori
6
Aristoteles tidak pernah salah padahal setelah dibuktikan oleh Galileo, banyak dari teori Aristoteles justru
yang salah besar.

Hal ini membuat para ilmuawan tidak lagi terlalu percaya dengan ajaran Aristoteles, ilmuwan harus
melakukan eksperimen dahulu baru melakukan penarikan kesimpulan. Sejak itu penekanan yang cermat
terhadap perhitungan secara kuantitatif menjadi dasar bagi penyelidikan pengetahuan, bukan lagi percaya
buta pada teori ilmuwan tertentu.

Galileo termasuk ilmuwan yang berani dan memiliki tanggung jawab besar terhadap terbuktinya suatu
kebenaran. Galileolah ilmuwan Eropa yang pertama kali menekankan pentingnya eksperimen dan
pengamatan serta perhitungan yang cermat dalam menarik kesimpulan atas fenomena pengetahuan.
Secara berani Galileo telah menolak pendapat bahwa kebenaran ilmiah diputuskan oleh kekuasaan entah
itu atas nama gereja atau atas nama Aristoteles.

Galileo memiliki pandangan ilmiah yang berdasar pada pembuktian bukan dogma dan bukan mistis. Hal ini
kemudian diteruskan oleh ilmuwan selanjutnya yang bernama Newton yang menyatakan kesimpulan
ilmiah dengan percobaan yang benar dan penuh perhitungan bukan oleh dogma.

Galileo adalah lambang pemberontak terhadap dogma dan kekuasaan otoriter yang membelenggu
kemerdekaan berfikir terutama dalam meletakkan dasar-dasar metode ilmu pengetahuan modern.

Kematian Galileo Galilei


Pada tanggal 8 Januari 1642 sang ilmuwan pemberani Galileo Galilei menghembuskan nafasnya yang
terakhir di Arcetri, Italia. Ia meninggal karena menderita demam dan dalam keadaan buta. I ameninggal
hanya ditemani oleh muridnya yang bernama Vincenzo Viviani. Ia kemudian dimakamkan di Florence.

Pada tahun 1992 Paus Yohanes Paulus II mengungkapkan bahwa hukuman dan tuduhan yang dijatuhkan
pada Galileo adalah keputusan yang keliru. Pada bulan Desember 2008 Paus Benediktus XVI dalam
pidatonya menyatakan bahwa gereja Katolik Roma merehabilitasi nama Galileo Galilei dan meyatakan
bahwa Galileo adalah benar dan menetapkannya sebagai ilmuwan.

Bagi Stephen Hawking (fisikawan abad 21) Galileo adalah penyumbang terbesar dunia sains modern, bapak
astronomi modern dan bapak fisika modern.
7
8
TANGGAPAN GEREJA KETIKA PENEMUAN GALILEO GALILEI DI UTARAKAN
SECARA PUBLIK
Dalam astronomi, heliosentrisme adalah kepercayaan bahwa Matahari berada di pusat Alam
Semesta dan/atau Tata Surya. Kata ini berasal dari bahasa Yunani ( Helios = "Matahari" dan kentron =
"Pusat"). Secara historis, heliosentrisme menentang geosentrisme yang menempatkan bumi sebagai
pusatnya. Pada abad ke-16 dan ke-17, ketika teori heliosentrisme dihidupkan kembali dan dipertahankan
oleh banyak astronomer masa awal, kepercayaan ini menjadi pusat perselisihan karena dianggap tak sesuai
isi Kitab Suci. Di antara banyak nama yang mempertahankan kepercayaan heliosentrisme, Galileo Galilei
adalah salah satu yang paling mencolok.
Empat abad yang lalu, tepat pada masa kejayaan Galileo sebagai seorang pemikir, gagasan tata surya
heliosentris begitu kontroversial sehingga Gereja Katolik mengklasifikasikannya sebagai bid'ah, dan
memperingatkan astronom Italia Galileo untuk meninggalkannya. Namun tak mundur, Galileo bahkan rela
diburu oleh gereja selama hampir dua dekade karena secara terbuka mempertahankan kepercayaannya
pada heliosentrisme.
Ketika pertama kali dipanggil oleh Inkuisisi Romawi pada tahun 1616, Galileo tidak ditanyai tetapi hanya
diperingatkan untuk tidak mendukung heliosentrisme. Peringatan ini diturunkan setelah sekelompok
teolog gereja masa itu diminta untuk menilai teori heliosentrisme yang telah dibela Galileo. Tentu saja,
tugas utama para teolog adalah membela Gereja Katolik dan Kitab Suci; kurang dari seminggu kemudian,
penghakiman disahkan. Mereka mengumumkan bahwa heliosentrisme bertentangan dengan Kitab Suci.
Tidak lama setelah putusan dijatuhkan, Galileo diperintahkan untuk menghentikan dukungannya terhadap
teori tersebut dan semua karya yang terkait dengannya, termasuk miliknya dilarang sambil menunggu
koreksi yang sesuai. Di tahun yang sama, yaitu 1616, gereja juga melarang salah satu buku Nicholas
Copernicus “On the Revolutions of the Celestial Spheres,” karena berisi teori bahwa Bumi berputar
mengelilingi matahari, sesuatu yang dianggap tak benar di mata Gereja.
Enam belas tahun setelah pertemuan pertamanya dengan gereja, Galileo tetap nekat menerbitkan
"Dialogue on the Two World Systems" pada tahun 1632, dan paus, Urban VIII, memerintahkan
penyelidikan lain terhadapnya. Kali ini dia diadili, mengikuti metode Inkuisisi Romawi. Kemudian, pada 12
April 1633, sebelum tuduhan apa pun diajukan terhadapnya, Galileo dipaksa untuk bersaksi tentang dirinya
sendiri di bawah sumpah, dengan harapan mendapatkan pengakuan. Namun, interogasi tidak berhasil.
Galileo gagal mengakui 'kesalahannya'.
Pada tanggal 22 Juni 1633, Gereja mengeluarkan perintah berikut: “Kami menyatakan, menilai, dan
menyatakan, bahwa Anda, Galileo tersebut ... telah membuat diri Anda sendiri dicurigai oleh Kantor Suci
bid'ah, yaitu, telah percaya dan memegang doktrin (yang salah dan bertentangan dengan Kitab Suci)
bahwa matahari adalah pusat dunia, dan bahwa ia tidak bergerak dari timur ke barat, dan bahwa bumi
memang bergerak, dan bukan pusat dari dunia,"
Reformasi Protestan telah mendominasi Eropa sepanjang abad ke-16, mengguncang Kekristenan Barat
hingga ke intinya. Untuk mempertahankan otoritasnya selama masa ketidakstabilan besar, Gereja Katolik
mencengkeram tradisi jauh lebih erat daripada yang pernah mereka lakukan sebelumnya. Galileo yang
mengadvokasi Copernicanisme, tidak hanya mengancam interpretasi tradisional Kitab Suci, tetapi juga
otoritas Gereja itu sendiri.

9
Dalam upayanya mempertahankan kebenaran pusat tata surya versi kitab suci, Gereja pada masa itu
melakukan serangkaian upaya untuk membungkan Galileo: pelarangan sebagian buku Dialog Galileo dan
Copernican secara umum oleh Paus Benediktus XIV (tahun 1740–1758); pencabutan total larangan
Copernicanisme pada tahun 1820-1835; pembenaran teologis implisit hermeneutika alkitabiah Galileo oleh
ensiklik Paus Leo XIII Providentissimus Deus (1893); dan rehabilitasi parsial, informal, dan ambigu Galileo
oleh Paus Yohanes Paulus II (pada 1979-1992).
Heliosentrisme dan Gereja Setelahnya
359 tahun kemudian, Gereja akhirnya setuju pada heliosentrisme. Pada sebuah upacara di Roma, di
hadapan Akademi Ilmu Pengetahuan Kepausan, Paus Yohanes Paulus II secara resmi menyatakan bahwa
Galileo benar. Rehabilitasi formal didasarkan pada temuan komite Akademi yang dibentuk Paus pada 1979,
segera setelah menjabat. Gereja akhirnya mengakui dia benar di abad ke-19.
Tetapi peristiwa Galileo masih membekas pada Gereja, yang sekarang memiliki observatorium astronomi di
istana musim panas Paus di Castelgandolfo. Pastor George Coine, yang mengepalai observatorium,
mengatakan bahwa peristiwa Galileo itu 'tragis, di luar kendali satu pihak'. Itu adalah puncak pertempuran
Gereja dengan Protestan,
Ketika penyelidikan terakhir, yang dilakukan oleh panel ilmuwan, teolog dan sejarawan, membuat laporan
awal pada tahun 1984, dikatakan bahwa Galileo telah 'dikutuk secara salah'. Paus Yohanes Paulus II sendiri
mengatakan bahwa ilmuwan itu ditentang secara tidak bijaksana. "Kami hari ini tahu bahwa Galileo benar
dalam mengadopsi teori astronomi Copernicus," kata Paul Cardinal Poupard, kepala penyelidikan Gereja
kala itu, dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada tahun 1992.
Hari ini? Pengetahuan tentang tata surya terus berkembang. Heliosentrisme, salah satu kepercayaan yang
diturunkan dari berbagai pengamatan dan penelitian di masanya kini bertumbuh bersama berbagai
kepercayaan lain. Ia tumbuh subur sebagai sains yang tidak lagi terkekang karena sekelompok orang.
Sangat terlambat, tetapi kita tahu, Galileo, pada masanya, adalah benar sehingga tak salah ia dinobatkan
sebagai Bapak Sains Modern oleh dunia.

Konsekuensi yang timbul atas pernyataan galileo galilei tersebut terutama


dari pihak gereja
Langdon menyebut satu nama: Gereja Illuminati. Suatu tempat kumpul rahasia para anggota
Illuminati pada abad ke-17 di Roma. Suatu tempat para illuminatus bebas membicarakan topik-topik yang
dilarang otoritas Kepausan. Malam itu seorang pembunuh bayaran menculik empat kardinal dan
mengancam akan membunuh mereka di Gereja Illuminati. Tak hanya itu, si pembunuh juga telah
memasang sebuah bom antimateri di Vatikan yang akan meledak tepat tengah malam. Pembunuhan dan
bom itu, kata si pembunuh, adalah balasan atas persekusi Inkuisisi terhadap ilmuwan-ilmuwan Illuminati di
masa lalu. Masalahnya, hampir mustahil menemukan Gereja Illuminati manakala lanskap Kota Roma telah
berubah drastis sejak empat abad silam dan kerahasiaan lokasi Gereja Illuminati itu tak pernah terbongkar.
Mereka cuma bisa berharap pada Il Segno alias penanda yang konon tersamar dalam salah satu monograf
karya Galileo. Karena itulah Kepolisian Vatikan lantas meminta bantuan Langdon untuk melacak il segno.
Langdon, yang telah meneliti tentang Illuminati selama bertahun-tahun, tahu persis dalam monograf mana
il segno berada dan satu-satunya eksemplar yang bertahan kini disimpan oleh musuh Illuminati sendiri,
Vatikan. “Jadi Profesor, apa nama catatan Galileo yang kita cari?” tanya Vittoria begitu mereka berada di
dalam Arsip Vatikan. Langdon menyebut kode nomor 503 yang dianggap suci di kalangan anggota
Illuminati. Itu adalah sebuah kode untuk menyamarkan il segno dalam angka Latin. Menurut analisis

10
Langdon, mereka hanya harus mengubahnya jadi angka Romawi untuk mengetahui judul karya Galileo
yang dimaksud. Dan, 503 dalam Romawi adalah DIII. DIII adalah singkatan kuno yang digunakan ilmuwan
anggota Illuminati untuk tiga karya Galileo yang judulnya berawalan huruf D. Lebih tepatnya lagi pada
karya berawalan D yang ketiga. Vittoria yang seorang ahli fisika kelautan lalu menyebut karya-karya Galileo
yang berawalan huruf D berdasarkan urutan tahun terbitnya, “Dialogo ... Discorso ... Diagramma.”
“Diagramma della Verita,” kata Langdon. “Diagram kebenaran.” Langdon dan Vittoria kemudian mendapati
naskah itu di ruang arsip dengan label khusus Il Processo Galileano. Semua hal tentang Galileo disimpan di
sana. Langdon yang tahu benar sejarah ilmuwan ini tak bisa menyembunyikan kekagumannya pada koleksi
ruangan khusus itu. “Kasus hukum paling panjang dan paling mahal dalam sejarah Vatikan. Empat belas
tahun dan menghabiskan biaya sebesar 600 juta lira. Semuanya ada di sini,” ujarnya. Begitulah petunjuk
pertama tentang lokasi Gereja Illuminati yang dirahasiakan selama empat abad itu tersingkap. Nikmatilah
kisah petualangan Langdon menyingkap organisasi misterius Illuminati berbekal kode samar pada karya
Galileo itu dalam novel laris Angels and Demon (2005) anggitan Dan Brown. Galileo: Hayat dan Karya
Galileo yang disebut-sebut Dan Brown sebagai anggota Illuminati itu tak lain adalah si fisikawan cum
astronom Galileo Galilei. Ia adalah
putra daerah Toscana, Italia, yang lahir pada 15 Februari 1564. Ia menghabiskan masa kecilnya di Kota Pisa
dan lalu menetap di Kota Firenze, ibu kota Toscana, sejak usia enam. Pada 1581 Galileo diterima sebagai
mahasiswa di Universitas Pisa. Mulanya ia belajar kedokteran, namun kemudian banting setir ke studi
matematika. Sayangnya, ia tak menyelesaikan pendidikan universitasnya karena keluarganya bokek. Sejak
1585 Galileo lantas menyambung hidup dengan menjadi guru privat matematika dan filsafat, ulang-alik di
Firenze dan Siena. Peruntungan Galileo mulai membaik pada 1589, kala ia diterima mengajar di Universitas
Pisa. Ensiklopedia Britannica menyebut, ia berhasil mendapat jatah kursi dosen di almamaternya itu berkat
rekomendasi Guidobaldo del Monte, seorang bangsawan dan ahli mekanika. Di Pisa pula Galileo memulai
eksperimen- eksperimennya tentang gerak dan hidrostatistika yang membawanya menjauh dari filsafat
alam Aristotelian ke gagasan-gagasan Archimedean. Gara-gara itu, ia dijauhi kolega- koleganya dan
kehilangan kursi dosen pada 1592. Pada masanya, sains memang masih sangat kuat berpegang pada
filsafat Aristotelian. Untungnya, ia tak harus berlama-lama menganggur, karena pada tahun itu juga ia
direkomendasikan mengajar di Universitas Padua. Galileo mengajar di sana selama 18 tahun hingga 1610.
Selama itu pula reputasinya sebagai saintis dan penemu kian menanjak. Ia termasuk

jajaran ilmuwan paling cemerlang di Eropa kala itu. Great Books of the Western World vol. 26 (1996) yang
disunting Mortimer J. Adler mencatat bahwa “Ceramah-ceramahnya, yang dihadiri oleh bangsawan-
bangsawan penting dari berbagai bagian Eropa, sangat populer hingga harus dilangsungkan di aula
berkapasitas dua ribu orang” (hlm. 125). Dia juga menulis banyak risalah tentang banyak topik matematika
dan fisika. Di antara hasil penelitiannya yang terkenal dan dianggap sumbangan besar bagi ilmu fisika
adalah hukum inersia, hukum benda jatuh, dan lintasan parabola. Ia juga dikenal sebagai penemu kompas
geometri dan termometer udara. Nama Galileo kian bersinar sebagai saintis pada tahun-tahun terakhir
mengajar di Universitas Padua. Saat itu juga minatnya pun beranjak dari penelitian tentang gerak dan
mekanika kepada astronomi. Pada 1609 tersiar kabar tentang keberhasilan orang Belanda menciptakan
teropong medan. Tetapi alat itu belum seberapa kuat, perbesarannya hanya sampai dua atau tiga kali. Ia
tertarik pada alat itu dan melakukan beberapa eksperimen untuk memperkuat perbesarannya dan di akhir
tahun itu ia telah mampu membikin teropong dengan perbesaran hingga 20 kali. “Dengan alat itu dia dapat
mengamati bulan setiap malam manakala langit tidak berawan. Dia dapat menginterpretasikan apa yang
dilihatnya secara benar, sekaligus membuktikan eksistensi gunung dan kawah, padahal oleh para filsuf
alam *bulan+ disebut berbentuk bulat sempurna di langit,” tulis Stillman Drake dalam Galileo: Pendekar
11
Otonomi Ilmu Pengetahuan (1994: 74). Dengan alat yang kini kita sebut teleskop itu pula, setahun
kemudian ia berhasil mengamati empat bulan yang mengorbit Jupiter. Ia juga membuktikan bahwa Bima
Sakti yang terlihat tiap malam adalah kumpulan bintang-bintang. Semua hasil observasi astronominya itu
lalu dituangkan dalam sebuah risalah bertajuk Sidereus Nuncius.
Pertentangan dengan Vatikan Hingga kini Galileo dikenal karena temuan- temuannya di bidang hukum
gerak, mekanika, dan tentu saja astronomi. Namun, menurut Stillman Drake yang telah meneliti Galileo
selama setengah abad, kontribusi terbesar Galileo pada sains modern sebenarnya lebih fundamental.
Dialah yang meletakkan dasar penalaran observasional dan pengukuran cermat untuk menemukan fakta-
fakta ilmiah, menggeser penalaran filsafat Aristotelian yang hingga pada abad ke-17 masih sibuk pada
pencarian sebab yang semakin tak relevan dan sering meleset (hlm. 58). Jelasnya, ia mencetuskan
kemandirian sains, terutama fisika dan astronomi, dari filsafat alam Aristotelian yang dianut para filsuf dan
teolog abad ke-17. Observasinya atas fenomena langit, misalnya, membuka jalan untuk penerimaan teori
heliosentris Nicolaus Copernicus. Padahal teori itu tak sesuai doktrin Gereja Katolik dan karenanya
dianggap terlalu radikal.
Drake dalam bukunya menulis, “Sikapnya menentang wewenang para filsuf yang telah terlanjur diakui
selama ini tentu saja membuat mereka yang ditentang itu mencari dukungan Kitab Suci [...] Peran Galileo
di dalam pertentangan tersebut lalu dianggap sebagai tindakan menentang kepercayaan agama dengan
dalih ilmu pengetahuan” (hlm. 1). Diskursus itulah yang lalu diadaptasi dan diramu Dan Brown sebagai
konflik utama novelnya. Tentu saja, perburuan Illuminati, kode 503, dan monograf Diagramma della Verita
adalah fiksi belaka. Namun, dua karya Galileo lainnya memang nyata dan salah satunya membuatnya
berurusan dengan Inkuisisi. Pada awal 1616 Dewan Inkuisisi menemukan tulisan Galileo yang dianggap
mendukung teori Copernicus. Tak lama setelahnya Sri Paus, atas rekomendasi dari Dewan Inkuisisi,
melarang Galileo mendukung atau mengajarkan teori heliosentris. Jika melanggar maka Dewan Inkuisisi
akan membawa Galileo ke pengadilan. Great Books of the Western World vol. 26 menyebut bahwa Galileo
tak pernah mengangkat lagi soal astronomi Copernican sampai 1627. Kala itu ia memang sedang menyusun
suatu buku tentang hubungan antara pasang-surut air laut dengan peredaran bulan (hlm. 126). Buku itu
diselesaikan Galileo pada 1630 tapi baru diterbitkan pada 1632. Semula Galileo hendak menjudulinya
“Dialog tentang Pasang-Surut”, namun dilarang Vatikan. Ia lantas menerbitkannya dengan judul Il Dialogo
Sopra i Due Massimi Sistemi del Mondo—Dialog tentang Dua Sistem Dunia alias Dialogo dalam novel Dan
Brown.
Seturut penjelasan Drake, isi buku itu berupa dialog empat hari antara seorang pendukung teori astronomi
baru dan seorang Aristotelian konservatif. Dialog pertama digunakan Galileo untuk menjelaskan bahwa
astronomi Aristotelian berdasar pada asumsi yang tak bisa dibuktikan. Lalu baru beranjak pada penjelasan
tentang revolusi bumi mengelilingi matahari dan fenomena-fenomena alam yang ditimbulkannya (hlm.
127- 128). Substansi macam itu terang saja membuat marah Vatikan dan gara-gara itu Galileo benar-benar
dibawa ke hadapan pengadilan Inkuisisi. “Dia didakwa atas tiga tuduhan: melanggar larangan yang
ditetapkan pada 1616, mengajarkan teori Copernicus bukan sekadar hipotesis melainkan fakta, dan
meyakini teori yang dilarang Gereja. Dalam persidangan pada 1933 ia diputus bersalah atas dua tuduhan
pertama,” tulis Great Books.
Galileo lantas dijatuhi hukuman pengucilan—berupa penahanan rumah dan diawasi ketat oleh Inkuisisi.
Akhir tahun itu juga ia memilih menjalani masa pengucilannya di kampung halamannya di Firenze. Meski
demikian di masa-masa hukuman itu Galileo tak berhenti meneliti dan menulis risalahnya. Buku Discorso
dalam novel Dan Brown mengacu pada karya terakhir Galileo berjudul Discorso e Dimostrazioni
Matematiche, Intorno à Due Nuove Scienze yang diterbitkan di Leiden pada 1638. Selepas itu Galileo

12
menderita kebutaan hingga ia meninggal pada 8 Januari 1642, tepat hari ini 377 tahun lampau. Jenazahnya
lalu dimakamkan di Kapel Santa Croce di Firenze.

13
Respon, jawaban dan penilaian gereja terhadap pemahaman Galileo Galilei
Empat abad yang lalu, tepat pada masa kejayaan Galileo sebagai seorang pemikir, gagasan tata surya
heliosentris yang begitu kontroversial, membuat Gereja Katolik mengklasifikasikannya sebagai bidah, dan
memperingatkan astronom Italia Galileo untuk meninggalkannya. Namun tak mundur, Galileo bahkan rela
diburu oleh gereja selama hampir dua dekade karena secara terbuka mempertahankan kepercayaannya
pada heliosentrisme.

Kesimpulan ini bertentangan dengan keyakinan Gereja Katolik, yang meyakini Bumi sebagai
pusat alam semesta. Sebagai ilmuwan, Galileo mendukung fakta penelitian Copernicus.
Alhasil dia kemudian ditangkap dan dibawa ke Roma untuk menjalani inkuisisi, sistem
pengadilan yang dibuat Vatikan pada 1542 untuk menegakkan hukum gereja.

Ketika pertama kali dipanggil oleh Inkuisisi Romawi pada tahun 1616, Galileo tidak ditanyai tetapi hanya
diperingatkan untuk tidak mendukung heliosentrisme. Peringatan ini diturunkan setelah sekelompok
teolog gereja masa itu diminta untuk menilai teori heliosentrisme yang telah dibela Galileo. Tentu saja,
tugas utama para teolog adalah membela Gereja Katolik dan Kitab Suci. kurang dari seminggu kemudian,
penghakiman disahkan. Mereka mengumumkan bahwa heliosentrisme bertentangan dengan Kitab Suci.

Beberapa hal yang dilakukan Gereja Katolik saat itu adalah melarang berbagai buku yang
dianggap bertentangan dengan ajaran gereja.

Dalam upayanya mempertahankan kebenaran pusat tata surya versi kitab suci, Gereja pada
masa itu melakukan serangkaian upaya untuk membungkam Galileo,yaitu : pelarangan
sebagian buku Dialog Galileo dan Copernican secara umum oleh Paus Benediktus XIV
(tahun 1740–1758), pencabutan total larangan Copernicanisme pada tahun 1820-1835,
pembenaran teologis implisit hermeneutika alkitabiah Galileo oleh ensiklik Paus Leo XIII
Providentissimus Deus (1893), dan rehabilitasi parsial, informal, dan ambigu Galileo oleh
Paus Yohanes Paulus II (pada 1979-1992).

Pada 22 Juni 1633, sidang Inkuisisi akhirnya menjatuhkan keputusannya terhadap Galileo.
Keputusan itu dibagi dalam tiga bagian utama.

1. Galileo telah melakukan bidah karena meyakini Matahari tidak bergerak dan menjadi
pusat alam semesta serta Bumi bukan pusat alam semesta dan justru mengitari Matahari.
Gereja Katolik memerintahkan Galileo untuk "mengharamkan, mengutuk, dan membenci"
teori tersebut.
2. Galileo dijatuhi hukuman penjara dan dia kemudian menjalani status tahanan rumah
seumur hidup.

14
3. Buku karya Galileo "Dialogue Concerning the Two Chief World Systems" yang menentang
teori geosentris dilarang dan pengadilan juga melarang publikasi hasil karya Galileo
termasuk yang akan ditulisnya di masa depan.

Reformasi Protestan telah mendominasi Eropa sepanjang abad ke-16, mengguncang


Kekristenan Barat hingga ke intinya. Untuk mempertahankan otoritasnya selama masa
ketidakstabilan besar, Gereja Katolik mencengkeram tradisi jauh lebih erat daripada yang
pernah mereka lakukan sebelumnya. Galileo yang mengadvokasi Copernicanisme, tidak
hanya mengancam interpretasi tradisional Kitab Suci, tetapi juga otoritas Gereja itu sendiri.

Hal ini bukan kasus yang jelas antara sains versus agama, tentang siapa yang benar dan
siapa yang salah. Tetapi lebih besar dari itu, kemungkinan konsekuensi dari kesimpulan
Galileo sangat menakutkan bagi Gereja Katolik.

Reaksi dan pandangan dunia terhadap gereja atas kasus yang terjadi terhadap
Galileo Galilei
Menurut banyak orang, dari seluruh penjuru dunia, kisah kasus pertentangan perbedaan
pendapat antara Gereja Katolik dan Galileo Galilei adalah suatu kisah yang paling menarik,
terkenal, dan kontroversial mengenai sains dan agama.
Seluruh dunia mengatakan, bahwa Galileo mendapatkan perilaku yang tidak menyenangkan
dan dikecam oleh masyarakat dan gereja pada masa itu, atas teori heliosentrisme nya.
banyak orang yang menyanyangkan atas kejadian yang menimpa Galileo. Dunia
beranggapan, apa yang dilakukan Galileo adalah suatu tindakan yang benar untuk
kemajuan ilmu pengetahuan. akan tetapi kuatnya pengaruh gereja pada masa itu dan
kepercayaan pada kitab suci membuat Galileo dipandang buruk pada saat itu.
Seluruh dunia mengatakan, bahwa Galileo adalah korban dari ketidaktahuan banyak orang
pada masa itu akan ilmu pengetahuan, terkhusunya sains dan astronomi. Orang
beranggapan, bahwa Gereja telah melakukan suatu kesalahan besar atas apa yang mereka
perbuat. kecaman gereja dan main hakim sendiri, adalah suatu jalan yang paling buruk yang
harus diterima Galileo. dan hingga pada akhirnya, Galileo harus dihukum tahanan rumah
seumur hidup sampai ajal menjemputnya.

Di jaman Galileo sendiri, teorinya itu belum bisa dibuktikan secara empiris. Waktunya
belum tepat untuk pengetahuan baru, yang menyingkap bahwa manusia dan bumi
bukanlah yang terpenting di alam semesta. Pertentangan antara ide itu dan pandangan
sesuai ajaran gereja masih terlalu besar. Pakar psikologi Sigmund Freud yang hidup di abad
ke-19/20 menyebut penemuan seperti ini, yang memutar balik sepenuhnya pandangan
manusia atas dirinya sendiri, sebagai "penghinaan terhadap manusia".

15
Sikap Gereja Terhadap Konsekuensi yang diberikan terhadap Galileo
Setelah dijatuhi hukuman, Gereja melarang penyebaran buku tulisan Galileo
dikarenakan membawa ajaran sesat heliosentrisme. Dikarenakan melawan ajaran suci
Gereja yang mengganggap semua ciptaan Tuhan itu sempurna. 300 tahun kemudian, Paus
John Paul II pada tahun 1992 menyatakan bahwa ajaran Galileo adalah benar adanya.

Pengaruh penemuan Galileo Galilei terhadap perkembangan ilmu


pengetahuan hingga saat ini
Galileo bukanlah penemu teleskop yang pertama. Akan tetapi ia mengetahui tentang
penemuan teleskop saat itu dari seorang pembuat kacamata dari Belanda. Ia lalu tertarik
untuk mengembangkan teleskop buatannya sendiri. Lalu ia memanfaatkannya untuk
melakukan pengamatan dunia angkasa luar. Pada bulan Maret 1610, Galileo
mempublikasikan sebuah buklet kecil yang berjudul The Starry Messenger. Buklet ini
mengungkapkan beberapa penemuan angkasa luar yang menarik. Salah satu penemuan
Galileo saat itu adalah tentang bulan. Ia menemukan bahwa permukaan bulan tidak rata
dan halus, seperti yang digambarkan dalam puisi-puisi. Bulan ternyata dipenuhi kawah dan
gunung. Galileo juga menemukan planet-planet lain termasuk Saturnus yang memiliki
lingkar seperti cincin.
Ia menemukan Venus yang memiliki beberapa fase seperti Bulan, lalu bukti bahwa
Venus berputar mengelilingi Matahari. Ia juga menemukan fakta bahwa Jupiter memiliki
satelit sendiri yang tidak berputar mengelilingi Bumi, melainkan Matahari. Penemuan-
penemuan Galileo memperkuat teori Copernicus sebelumnya. Teori Copernicus
menyatakan bahwa Bumi bukanlah pusat tata surya, tetapi Matahari, karena planet-planet
mengelilingi Matahari. Pada zamannya, Galileo sempat dicerca dan ditentang berbagai
pihak karena temuan-temuannya. Namun demikian, pada akhirnya dunia mengakui peran
besarnya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Berkat temuan-temuannya tersebut
ia memperoleh sebutan “Bapak Sains Modern”. Hal ini merupakan bukti perannya yang
membuka wawasan warga dunia terhadap ilmu pengetahuan, terutama ilmu pengetahuan
angkasa luar.
Dampak dari penemuan Galileo Galilei, adalah Manusia jadi tahu bahwa Bumi bukanlah
pusat tata surya melainkan Matahari yang menjadi tsta surya sesuai dengan teori
Manusia jadi mengetahui planet-planet seperti Venus, Saturnus dan benda-benda
langit lainnya menggunakan teleskop. – Hukum kelembaman dikembangkan lagi oleh
Newton. Nah, itu dia pembahasan materi tematik kelas 6 SD tema 9 yaitu tentang apa saja
dampak dari penemuan Galileo Galilei pada kehidupan manusia saat ini.

16
IPTEK Terhadap Pemuda Millenial
Semakin berlalunya hari, Teknologi semakin menjadi kebutuhan Primer manusia pada
jaman sekarang. Bahkan hampir seluruh usia memiliki Teknologi. Namun disamping itu juga,
banyak kalangan orang yang memanfaatkan teknologi untuk melakukan Tindakan yang
menyesatkan juga menyimpang.
Terutama Pemuda Millenial, mayoritas mereka sudah ahli dalam menggunakan
teknologi namun konten ataupun isi yang terdapat didalam nya belum tentu dipahami
semua. Konten tersebut bisa saja menyesatkan karena belum diketahui kalangan umum
sehingga menimbulkan kontroversi yang menyesatkan.
Pengetahuan sesat yang disebarkan dan diterima mentah mentah tanpa ditelusuri
lebih lanjut dapat mengakibatkan kontroversi juga kehancuran moral bukan hanya pemuda
melainkan seluruh kalangan umum. Itulah kenapa Fida et Ratio di perkenalkan oleh Paus
Yohanes Paulus II agar kita dalam menerima ilmu yang baru kita ketahui untuk
menyesuaikan nya sesuai iman kepercayaan kita, juga Fides Quarrens Intellectum yaitu
“Iman yang mencari kecerdasan” yang mengajarkan kita bahwa untuk mengetahui atau
mempelajari segala sesuatu harus terdapat iman agar tidak sesat dibawa oleh pengetahuan
sesat itu.

17
Sumber :

"Galileo Dikucilkan Gereja Karena Membela Sains", https://tirto.id/dc8v


https://kuliahdimana.id/news/read/726/Galileo-Galilei-Si-Astronomer-yang-Dibenci-Gereja Heliocentrism
400 Years Ago the Catholic Church Prohibited Copernicanism
http://abulyatama.ac.id/?p=6512
The Long Fight for Gravity. Galileo, Kepler and Newton challenged… | by Alastair Williams | Cantor’s
Paradise (cantorsparadise.com)

18

Anda mungkin juga menyukai