Anda di halaman 1dari 20

RESUME SEJARAH FISIKA

Perkembangan Fisika Klasik


1. Galilleo
2. Newton

NAMA : NADYA SYAHDI


NIM/TP : 17033105/2017
PRODI : PENDIDIKAN FISIKA D

DOSEN : Silvi Yulia Sari, S.Pd, M.Pd

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
1. Biografi Galileo

Galileo Galilei

Galileo Galilei dilahirkan di Pisa, Toscana pada tanggal 15 Februari 1564 sebagai anak
laki-laki pertama dari Vincenzo Galilei seorang metematikawan dan kritikus musisi terkenal asal
Florence dan Giulia Ammannati. Sebagai seorang matematikawan, ayahnya berharap Galileo
menjadi seorang dokter gaji dokter sangat besar dibandingkan dengan matematikawan. Ia dididik
sejak massa kecil oleh kedua orang tuanya. Dia menerima pendidikan pertamanya di sebuah
biara di dekat Florence, dan di tahun 1581, dia masuk University of Pisa untuk belajar
kedokteran sesuai dengan keinginan ayahnya. Saat di University of Pisa, Galileo mengikuti
pelajaran geometri dan setelah itu meninggalkan kuliah kedokterannya tetapi karena bosan
dengan ilmu kedokteran ia mempelajari matematika pada seorang guru di istana Tuscana, yakni
Ostillo Ricci. Namun, pada umur 21 tahun dia tidak dapat menyelesaikan kuliahnya karena
kekurangan biaya. Dia kembali ke Florence pada tahun 1585 untuk mempelajari karya Euclid
dan Archimedes. Tetapi untungnya ketika ia keluar dari perkuliahannya ia ditawari sebagai
pengajar di sana dan pada tahun 1589 ia mengajar matematika. Setelah itu pindah ke Universitas
Padua untuk mengajar geometri, mekanika, dan astronomi sampai tahun 1610. Pada massa itu ia
telah mendalami sains dan membuat berbagai penemuan.

Pada tahun 1612, Galileo pergi ke Roma dan bergabung dengan Accademia dei Lincei
untuk mengamati bintik matahari. Di tahun 1612 juga, muncul penolakan terhadap teori Nicolaus
Copernicus oleh para ilmuan tetapi teori ini didukung oleh Galileo. Sekitar tahun 1609 Galileo
menyatakan kepercayaannya bahwa Copernicus berada di pihak yang benar, tetapi waktu itu dia
tidak tahu cara membuktikannya. Pada tahun 1614, dari Santa Maria Novella, Tommaso Caccini
mengecam pendapat Galileo tentang pergerakan bumi, anggapan bahwa teori ini sesat dan
berbahaya. Galileo pergi ke Roma untuk mempertahankan dirinya. Pada tahun 1616, Kardinal
Roberto Bellarmino menyerahkan pemberitahuan yang melarangnya mendukung maupun
mengajarkan teori Copernicus. Baru sesudah Paus meninggal tahun 1623, dia digantikan oleh
orang yang mengagumi Galileo. Tahun berikutnya, Paus baru ini –Urban VIII– memberi
pertanda walau samar-samar bahwa larangan buat Galileo tidak lagi dipaksakan.

Galileo menulis Saggiatore di tahun 1622, yang kemudian diterbitkan pada tahun 1623.
Pada tahun 1624, ia mengembangkan salah satu mikrosop awal. Pada tahun 1630, ia kembali ke
Roma untuk membuat izin mencetak buku Dialogo Sopra i due massimi sistemi del mondo
(Dialog tentang Dua Sistem Penting Dunia) buku ini merupakan peragaan hebat hal-hal yang
menyangkut dukungan terhadap teori Copernicus dan buku ini diterbitkan tahun 1632 di
Flourence dengan ijin sensor khusus dari gereja. Meskipun begitu, penguasa-penguasa gereja
menanggapi dengan sikap berang tatkala buku terbit dan Galileo langsung diseret ke muka
Pengadilan Agama di Roma dengan tuduhan melanggar larangan tahun 1616. Dia dituduh telah
melecehkan agama, dan dinyatakan bersalah serta diminta untuk mengakui kesalahannya. Pada
masa-masa sulit itu, Galileo diduga membuat pernyataannya yang terkenal: "Dan masih terus
berputar", yang merujuk pada doktrin Copernican tentang rotasi bumi pada porosnya.
Akhirnyadia dijatuhkan vonis bahwa Galileo harus ditahan di Sienna.

Galileo, dapat dianggap orang yang taat beragama. Lepas dari hukuman yang dijatuhkan
terhadap dirinya dan pengakuannya, dia tidak menolak baik agama maupun gereja. Yang
ditolaknya hanyalah percobaan pembesar-pembesar gereja untuk menekan usaha penyelidikan
ilmu pengetahuannya. Generasi berikutnya amat beralasan mengagumi Galileo sebagai lambang
pemberontak terhadap dogma dan terhadap kekuasaan otoriter yang mencoba membelenggu
kemerdekaan berfikir. Arti pentingnya yang lebih menonjol lagi adalah peranan yang
dimainkannya dalam hal meletakkan dasar-dasar metode ilmu pengetahuan modern

Banyak pembesar-pembesar gereja tidak senang dengan keputusan menghukum seorang sarjana
kenamaan. Bahkan dibawah hukum gereja saat itu, kasus Galileo dipertanyakan dan dia cuma
dijatuhi hukuman yang lebih ringan. Meskipun hukuman atas Galileo adalah hukuman penjara,
Paus mengumumkan perintah untuk memberikan Galileo hukuman penjara rumah di rumahnya
di dekat Florence. Aturannya dia tidak boleh menerima tamu, tetapi pada kenyataannya tidak
seperti itu. Meskipun ia dilarang untuk menerbitkan lagi karya-karyanya, dia mengabdikan diri
pada pergerakan dan lintasan-lintasan parabolic, sampai pada teori-teori yang kemudian
disempurnakan, dan memberikan suatu dampak yang penting dalam penggunaan meriam.
Hukuman lain terhadapnya hanyalah suatu permintaarn agar dia secara terbuka mencabut
kembali pendapatnya bahwa bumi berputar mengelilingi matahari.

Di bulan Desember 1633, ia diperbolehkan pensiun ke Vilanya di Arciteri. Buku terakhirnya,


Discorsi e dimostrazino matematiche, intorno a due nuove scienze diterbitkan di Leiden pada
tahun 1638. Di saat itu Galileo hampir buta total. Pada tanggal 8 Januari 1642, Galileo wafat di
Arcetri pada usia 78 tahun saat ditemani oleh Vincenzo Viviani salah seorang muridnya.
Setelah meninggal tubuhnya tidak langsung dikuburkan, melainkan tetap disimpan hingga tahun
1737, hampir seabad berikutnya. Bahkan, sebelum dikuburkan di Gereja Santa Croce, Florence,
Italia, seorang bangsawan memotong tiga jari-jari Galileo sebagai untuk dijadikan "kenang-
kenangan". Dua dari jari itu kemudian dimiliki oleh seorang dokter Itali, dan jari ketiga -
sepotong jari tengah - saat ini berada di Museum Sejarah Ilmu Pengetahuan di Florence, Italia,
dipajang menunjuk ke langit di atas tiang marmer.
Setelah Galileo meninggal baru pada tahun 1992 Paus Yohanes Paulus II menyatakan secara
resmi bahwa keputusan penghukuman itu salah dan dalam pidato 21 Desember 2008 Paus
Benediktus XVI menyatakan bahwa gereja Katolik Roma merehabilitasi namanya dari seorang
yang penentang menjadi seorang ilmuwan.
Penemuan-Penemuan Galileo-Galilei

1. Prinsip Pendulum
Saat ia menjadi mahasiswa, ia meneliti sebuah lampu gantung yang bergoyang, dan
memerhatikan bahwa waktu yang diperlukan lampu itu untuk menyelesaikan ayunannya adalah
tetap sama, bahkan bila kecepatan ayunan lampu itu bertambah dengan cepat. Dia kemudian
melakukan percobaan terhadap benda-benda tertentu dan mendapati bahwa benda-benda itu juga
mengalami hal yang sama, hal ini mengingatkan dia pada prinsip pendulum. Dari penemuan ini,
ia dapat menemukan suatu alat untuk mengukur waktu, yang menurut para dokter dapat
digunakan untuk mengukur denyut nadi pasien. Christian Huygens kemudian mengambil prinsip
ayunan pendulum itu untuk membuat jam pendulum
.
2. Keseimbangan Hidrostatik
Galileo tidak meneruskan pendidikanya sampai akhir dikarenakan masalah keuangan. Lalu dia
kembali ke Florence pada tahun 1585 untuk mempelajari karya Euclid dan Archimedes. Dia
memperluas karya Archimedes tentang hidrostatik dengan menciptakan keseimbangan
hidrostatik, suatu alat yang dirancang untuk mengukur berat jenis benda. Tahun berikutnya, ia
menerbitkan suatu tulisan yang menjelaskan penemuan barunya, yang menentukan gravitasi
tertentu benda dengan memasukkannya ke dalam air. Dengan keseimbangan hidrostatik, Galileo
mendapatkan reputasi sebagai ilmuwan di Itali.

3. Pengamatan Kualitatif ke Kuantitatif


Sumbangan yang sangat penting dari Galileo bagi perkembangan ilmu pengetahuan adalah
metodologi ilmu pengetahuan. Galileo menetapkan fenomena dan melakukan pengamatan secara
kuantitatif. Penetapan yang cermat terhadap perhitungan secara kuantitatif sejak saat itu menjadi
dasar penyelidikan ilmu pengetahuan hingga saat ini.

4. Bidang Mekanika
Sumbangan Galileo pada bidang ini mengacu pada pernyataan Aristoteles seorang filsuf Yunani
yang memiliki pengaruh besar yakni benda yang lebih berat akan jatuh lebih cepat dibanding
dengan benda yang lebih ringan. Tidak seperti kaum cerdik dan pandai lainnya yang menelan
begitu saja pernyataan Aristoteles, Galileo memutuskan untuk membuktikannya terlebih dahulu.
Melalui beberapa eksperimen dia berkesimpulan bahwa pendapat Aristoteles tidak benar.
Menurut Galileo berdasarkan eksperimennya bahwa baik benda berat maupun ringan akan jatuh
dengan kecepatan yang sama kecuali sampai pada batas mereka berkurang kecepatannya akibat
adanya gesekan udara.

Kebiasaan Galileo melakukan percobaan melempar benda dari menara Pissa dilakukannya tanpa
sadar. Berdasarkan hal tersebut, Galileo mengambil langkah lebih lanjut. Dengan hati-hati dia
mengukur jarak jatuhnya benda pada saat yang telah ditentukan dan mendapatkan bukti bahwa
jarak yang dilalui oleh benda yang jatuh adalah berbanding lurus dengan jumlah detik kuadrat
jatuhnya benda. Penemuan ini memiliki arti penting tersendiri. Bahkan lebih penting lagi Galileo
berkemampuan menghimpun hasil penemuannya dengan formula matematik. Penggunaan yang
luas formula matematik dan metode matematik merupakan sifat penting dari ilmu pengetahuan
modern.
5. Penemuan Termometer

Gambar 3 Termometer temuan Galileo


Tahun 1593, Galileo menemukan salah satu alat ukur yang dapat digunakan dalam ilmu
pengetahuan, yaitu termometer. Termometer temuan Galileo ini terdiri dari sebuah gelembung
udara yang bisa membesar atau mengecil karena perubahan temperatur dan hal ini bisa
menyebabkan level air naik atau turun. Meskipun alat ini tidak akurat karena tidak menghitung
perubahan tekanan udara, alat ini merupakan pelopor perkembangan alat-alat canggih.

6. Bidang Hukum Kelembaman


Sumbangan terbesar lainnya dari Galileo adalah penemuannya mengenai hukum kelembaman.
Sebelumnya, orang percaya bahwa benda yang bergerak dengan sendirinya akan menjadi makin
pelan dan akan berhenti jika tidak ada tenaga yang menambah kekuatan agar terus bergerak.
Tetapi percobaan-percobaan Galileo membuktikan bahwa anggapan itu keliru. Jika kekuatan
melambat seperti pergeseran, dapat dihilangkan, benda yang sedang bergerak cenderung
bergerak tanpa batas. Ini merupakan prinsip penting yang telah berulang kali dikemukakan oleh
Newton dan digabungkan dengan sistemnya sendiri sebagai hukum gerak pertama salah satu
prinsip vital dalam ilmu pengetahuan.

7. Bidang Astronomi
Pada awal tahun 1600-an teori perbintangan berada pada situasi yang tidak menentu. Terjadi
selisih pendapat antara teori Copernicus yang matahari sentris dan teori-teori sebelumnya yang
menyatakan bumi sentris. Tetapi Galileo saat itu sampai akhir hayatnya mendukung teori
Copernicus.
Dalam beberapa wacana dikatakan bahwa penemuan Galileo di bidang Astronomi merupakan
penemuan termahsyur diantara penemuan-penemuannya. Tetapi ada disuatu wacana yang
menyatakan bahwa Galileo itu tidak memberikan kontribusi apapun dalm bidang astronomi
karena sebenarnya yang menemukan teleskop pertama kali itu bukan Galileo tetapi oleh Hans
Lippershey, seorang pembuat kacamata dari Denmark. Saat Galileo mempelajari penemuan ini di
pertengahan tahun 1609, dia segera membuat sendiri dan memberikan beberapa tambahan.
Teleskop buatannya dapat memperbesar benda-benda 9 kali lipat, 3 kali lebih hebat dari buatan
Lippershey. Teleskop Galileo terbukti sangat berguna untuk kegiatan kelautan dan Galileo
diangkat sebagai profesor seumur hidup di University of Venice.
Ia kemudian melanjutkan karyanya, dan di akhir tahun 1609, dia telah membuat sebuah teleskop
yang dapat memperbesar tiga puluh kali lipat. Penemuan yang dilakukannya terhadap alat ini
menggerakkan bidang astronomi. Galileo melihat pinggiran bulan yang tidak rata, yang
dianggapnya sebagai puncak-puncak gunung. Dia menganggap bahwa daerah bulan yang luas
dan gelap adalah terdiri dari air, yang disebutnya sebagai "maria" (laut), meskipun sekarang kita
tahu bahwa tidak ada air di bulan. Saat dia meneliti Milky Way, Galileo dikagumi karena
menemukan Jupiter, yang berlanjut dengan penemuannya atas empat bulan Jupiter; yang
kemudian disebutnya sebagai "satelit", suatu istilah yang diusulkan oleh seorang ahli astronomi
Jerman, Johannes Kepler. Galileo menamakan bulan-bulan milik Jupiter itu dengan Sidera
Medicea (Medicea Stars) untuk

Gambar 4 Teleskop buatan Galileo


menghormati Cosimo de Midici, the Grand Duke of Tuscany (Adipati Tuscany), seseorang yang
kepadanya Galileo bekerja sebagai "filsuf dan ahli matematika pertama" setelah meninggalkan
University of Pisa di tahun 1610. Dengan terus mengadakan penelitian, ia juga dapat mengamati
bulan- bulan yang sedang tertutup oleh Jupiter (gerhana), dan dari hal itulah dia dapat dengan
tepat memperkirakan periode rotasi setiap bulan.
Tahun 1610, Galileo menggambarkan planet-planet yang ditemukannya di sebuah buku kecil
yang disebut "Siderus Nuncius" (The Sidereal Messenger). Tahun 1613, Galileo menerbitkan
sebuah buku di mana untuk pertama kalinya dia memberikan bukti dan pembelaannya secara
terbuka tentang bentuk sistem tata surya yang terlebih dahulu dikemukakan oleh ahli astronomi
asal Polandia, Nicholas Copernicus, yang mengatakan bahwa bumi yang letaknya di tengah-
tengah alam semesta ini, seperti yang ada dalam rancangan Ptolemic, hanyalah salah satu galaksi
yang mengelilingi matahari. Sementara itu, ada dukungan dari beberapa pendeta yang berkuasa
terhadap bukti yang disampaikan Galileo atas teori Copernicus. Penguasa Roma Katolik
akhirnya memutuskan bahwa perbaikan atas doktrin gereja yang panjang berkenaan dengan
astronomi tidaklah diperlukan. Oleh sebab itulah di tahun 1616, sebuah dekrit dikeluarkan oleh
gereja yang menyatakan bahwa pendapat yang dikemukakan Copernicus "salah dan keliru" dan
Galileo diminta untuk tidak mengikuti sistem tersebut.
Ia juga terkenal dengan teorinya bahwa gerak pasang surut samudra merupakan bukti bahwa
Bumi memang berputar di ruang angkasa. Dia menganggap pasang surut adalah konsekuensi
alam akibat gerakan Bumi. Logikanya begini: jika Bumi tetap diam, bagaimana airnya bisa
mengalir terus, naik turun dengan dengan interval teratur di sepanjang pantai.
Selanjutnya, karena gereja Katolik dan pengadilan melarangnya untuk mengikuti teori
Copernican mengenai sistem tata surya, maka Galileo memfokuskan diri pada masalah
menentukan gelombang longitudinal di laut, yang membutuhkan sebuah jam yang dapat
dipercaya. Galileo berpendapat bahwa ada kemungkinan untuk mengukur waktu dengan meneliti
gerhana di bulan Jupiter. Sayangnya, ide ini tidak dapat dilakukan karena gerhana tidak dapat
diperkirakan dengan cukup akurat dan meneliti benda angkasa dari sebuah perahu yang kandas
adalah hampir tidak mungkin.
Galileo ingin perintah yang melarang teori Copernican dicabut. Dan di tahun 1624, ia melakukan
perjalanan ke Roma untuk menyampaikan keinginannya itu kepada Paus yang baru saja terpilih,
Urban VIII. Paus tidak akan mencabut larangan itu, tetapi akan memberi izin kepada Galileo
untuk menulis tentang sistem Copernican, syaratnya tulisan tersebut tidak akan dipakai oleh
gereja seperti contoh alam yang disampaikan oleh Ptolemaic.
2. Biografi Sar Isaac Newton

Sir Isaac Newton FRS (lahir di Woolsthorpe-by-Colsterworth, Lincolnshire, 4 Januari 1643


– meninggal 31 Maret 1727 pada umur 84 tahun; KJ: 25 Desember 1642 – 20 Maret 1726/7)
adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan teolog
yang berasal dari Inggris. Ia merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat
berpengaruh sepanjang sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika klasik.

Karya bukunya Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica yang diterbitkan pada tahun
1687 dianggap sebagai buku paling berpengaruh sepanjang sejarah sains. Buku ini meletakkan
dasar-dasar mekanika klasik. Dalam karyanya ini, Newton menjabarkan hukum gravitasi dan tiga
hukum gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga abad.
Newton berhasil menunjukkan bahwa gerak benda di Bumi dan benda-benda luar angkasa
lainnya diatur oleh sekumpulan hukum-hukum alam yang sama. Ia membuktikannya dengan
menunjukkan konsistensi antara hukum gerak planet Kepler dengan teori gravitasinya. Karyanya
ini akhirnya menyirnakan keraguan para ilmuwan akan heliosentrisme dan memajukan revolusi
ilmiah.

Dalam bidang mekanika, Newton mencetuskan adanya prinsip kekekalan momentum dan
momentum sudut. Dalam bidang optika, ia berhasil membangun teleskop refleksi yang
pertama[8] dan mengembangkan teori warna berdasarkan pengamatan bahwa sebuah kaca
prisma akan membagi cahaya putih menjadi warna-warna lainnya. Ia juga merumuskan
hukum pendinginan dan mempelajari kecepatan suara.
Dalam bidang matematika pula, bersama dengan karya Gottfried Leibniz yang dilakukan
secara terpisah, Newton mengembangkan kalkulus diferensial dan kalkulus integral. Ia juga
berhasil menjabarkan teori binomial, mengembangkan "metode Newton" untuk melakukan
pendekatan terhadap nilai nol suatu fungsi, dan berkontribusi terhadap kajian deret pangkat.
Sampai sekarang pun Newton masih sangat berpengaruh di kalangan ilmuwan. Sebuah survei
tahun 2005 yang menanyai para ilmuwan dan masyarakat umum di Royal Society mengenai
siapakah yang memberikan kontribusi lebih besar dalam sains, apakah Newton atau Albert
Einstein, menunjukkan bahwa Newton dianggap memberikan kontribusi yang lebih besar.

Biografi

Isaac Newton dilahirkan pada tanggal 4 Januari 1643 [KJ: 25 Desember 1642] di
Woolsthorpe-by-Colsterworth, sebuah hamlet (desa) di county Lincolnshire. Pada saat
kelahirannya, Inggris masih mengadopsi kalender Julian, sehingga hari kelahirannya dicatat
sebagai 25 Desember 1642 pada hari Natal. Ayahnya yang juga bernama Isaac Newton
meninggal tiga bulan sebelum kelahiran Newton. Newton dilahirkan secara prematur; dilaporkan
pula ibunya, Hannah Ayscough, pernah berkata bahwa ia dapat muat ke dalam sebuah cangkir (≈
1,1 liter). Ketika Newton berumur tiga tahun, ibunya menikah kembali dan meninggalkan
Newton di bawah asuhan neneknya, Margery Ayscough. Newton muda tidak menyukai ayah
tirinya dan menyimpan rasa benci terhadap ibunya karena menikahi pria tersebut, seperti yang
tersingkap dalam pengakuan dosanya: "Threatening my father and mother Smith to burn them
and the house over them."

Sejak usia 12 hingga 17 tahun, Newton mengenyam pendidikan di sekolah The King's
School yang terletak di Grantham (tanda tangannya masih terdapat di perpustakaan sekolah).
Keluarganya mengeluarkan Newton dari sekolah dengan alasan agar dia menjadi petani saja,
bagaimanapun Newton tidak menyukai pekerjaan barunya. Kepala sekolah King's School
kemudian meyakinkan ibunya untuk mengirim Newton kembali ke sekolah sehingga ia dapat
menamatkan pendidikannya. Newton dapat menamatkan sekolah pada usia 18 tahun dengan nilai
yang memuaskan.
Pada Juni 1661, Newton diterima di Trinity College Universitas Cambridge sebagai seorang
sizar (mahasiswa yang belajar sambil bekerja). Pada saat itu, ajaran universitas didasarkan pada
ajaran Aristoteles, namun Newton lebih memilih untuk membaca gagasan-gagasan filsuf modern
yang lebih maju seperti Descartes dan astronom seperti Copernicus, Galileo, dan Kepler. Pada
tahun 1665, ia menemukan teorema binomial umum dan mulai mengembangkan teori
matematika yang pada akhirnya berkembang menjadi kalkulus. Segera setelah Newton
mendapatkan gelarnya pada Agustus 1665, Universitas Cambridge ditutup oleh karena adanya
Wabah Besar. Walaupun dalam studinya di Cambridge biasa-biasa saja, studi privat yang
dilakukannya di rumahnya di Woolsthorpe selama dua tahun mendorongnya mengembangkan
teori kalkulus, optika, dan hukum gravitasi. Pada tahun 1667, ia kembali ke Cambridge sebagai
pengajar di Trinity.

Kebanyakan ahli sejarah percaya bahwa Newton dan Leibniz mengembangkan kalkulus
secara terpisah. Keduanya pula menggunakan notasi matematika yang berbeda pula. Menurut
teman-teman dekat Newton, Newton telah menyelesaikan karyanya bertahun-tahun sebelum
Leibniz, namun tidak mempublikasikannya sampai dengan tahun 1693. Ia pula baru
menjelaskannya secara penuh pada tahun 1704, manakala pada tahun 1684, Leibniz sudah mulai
mempublikasikan penjelasan penuh atas karyanya. Notasi dan "metode diferensial" Leibniz
secara universal diadopsi di Daratan Eropa, sedangkan Kerajaan Britania baru mengadopsinya
setelah tahun 1820.

Dalam buku catatan Leibniz, dapat ditemukan adanya gagasan-gagasan sistematis yang
memperlihatkan bagaimana Leibniz mengembangkan kalkulusnya dari awal sampai akhir,
manakala pada catatan Newton hanya dapat ditemukan hasil akhirnya saja. Newton mengklaim
bahwa ia enggan mempublikasi kalkulusnya karena takut ditertawakan. Newton juga memiliki
hubungan dekat dengan matematikawan Swiss Nicolas Fatio de Duillier. Pada tahun 1691,
Duillier merencanakan untuk mempersiapkan versi baru buku Philosophiae Naturalis Principia
Mathematica Newton, namun tidak pernah menyelesaikannya. Pada tahun 1693 pula hubungan
antara keduanya menjadi tidak sedekat sebelumnya. Pada saat yang sama, Duillier saling
bertukar surat dengan Leibniz.
Pada tahun 1699, anggota-anggota Royal Society mulai menuduh Leibniz menjiplak karya
Newton. Perselisihan ini memuncak pada tahun 1711. Royal Society kemudian dalam suatu
kajian memutuskan bahwa Newtonlah penemu sebenarnya dan mencap Leibniz sebagai
penjiplak. Kajian ini kemudian diragukan karena setelahnya ditemukan bahwa Newton sendiri
yang menulis kata akhir kesimpulan laporan kajian ini. Sejak itulah bermulainya perselisihan
sengit antara Newton dengan Leibniz. Perselisihan ini berakhir sepeninggal Leibniz pada tahun
1716.

Newton umumnya diakui sebagai penemu teorema binomial umum yang berlaku untuk semua
eksponen. Ia juga menemukan identitas Newton, metode Newton, mengklasifikasikan kurva
bidang kubik, memberikan kontribusi yang substansial pada teori beda hingga, dan merupakan
yang pertama untuk menggunakan pangkat berpecahan serta menerapkan geometri koordinat
untuk menurunkan penyelesaian persamaan Diophantus.

Ia dipilih untuk menduduki jabatan Lucasian Professor of Mathematics pada tahun 1669.
Pada saat itu, para pengajar Cambridge ataupun pengajar Oxford haruslah seorang pastor
Anglikan yang telah ditahbiskan. Namun, jabatan profesor Lucasian mengharuskan pula
pejabatnya tidak aktif dalam gereja. Oleh karena itu, Newton berargumen bahwa ia
seharusnyalah dibebaskan dari keharusan penahbisan. Raja Charles II menerima argumen ini dan
memberikan persetujuan, sehingga konflik antara pandangan keagamaan Newton dengan gereja
Anglikan dapat dihindari.
Optika

Dari tahun 1670 sampai dengan 1672, Newton mengajar bidang optika. Semasa periode
ini, ia menginvestigasi refraksi cahaya, menunjukkan bahwa kaca prisma dapat membagi-bagi
cahaya putih menjadi berbagai spektrum warna, serta lensa dan prisma keduanya akan
menggabungkan kembali cahaya-cahaya tersebut menjadi cahaya putih.

Dia juga menunjukkan bahwa cahaya berwarna tidak mengubah sifat-sifatnya dengan
memisahkan berkas berwarna dan menyorotkannya ke berbagai objek. Newton mencatat bahwa
tidak peduli apakah berkas cahaya tersebut dipantulkan, dihamburkan atau ditransmisikan, warna
berkas cahaya tidak berubah. Dengan demikian dia mengamati bahwa warna adalah interaksi
objek dengan cahaya yang sudah berwarna, dan objek tidak menciptakan warna itu sendiri. Ini
dikenal sebagai teori warna Newton

Dari usahanya ini dia menyimpulkan bahwa lensa teleskop refraksi akan mengalami
gangguan akibat dispersi cahaya menjadi berbagai warna (aberasi kromatik). Sebagai bukti
konsep ini dia membangun teleskop menggunakan cermin sebagai objektif untuk mengakali
masalah tersebut. .Pengerjaan rancangan ini, teleskop refleksi fungsional pertama yang dikenal,
yang sekarang disebut sebagai teleskop Newton melibatkan pemecahan masalah bagaimana
menemukan bahan cermin yang cocok serta teknik pembentukannya. Newton menggosok
cerminny sendiri dari komposisi khusus logam spekulum yang sangat reflektif, menggunakan
cincin Newton untuk menilai mutu optika teleskopnya. Pada akhir 1668 dia berhasil
memproduksi teleskop pantul pertamanya. Pada tahun 1671 Royal Society meminta demonstrasi
teleskop pantulnya. Minat mereka mendorongnya untuk menerbitkan catatannya, On Colour
(Tentang Warna), yang kemudian dikembangkannya menjadi Opticks.

Ketika Robert Hooke mengkritik beberapa gagasan Newton, dia begitu tersinggung
sehingga dia menarik diri dari depan publik. Newton dan Hooke berkomunikasi singkat pada
tahun 1679-1680, ketika Hooke, yang ditunjuk untuk mengelola korespondensi Royal Society,
menulis surat yang dimaksudkan untuk memperoleh sumbangan dari Newton untuk penerbitan
Royal Society, yang mendorong Newton untuk menyelesaikan bukti bahwa orbit elips planet
merupakan hasil dari gaya sentripetal yang berbanding terbalik dengan kuadrat vektor jari-jari
(lihat hukum gravitasi Newton) dan De motu corporum in gyrum). Namun hubungan kedua
ilmuwan tersebut umumnya tetap buruk sampai saat kematian Hooke.

Newton berargumen bahwa cahaya terdiri dari partikel atau corpuscles, yang
direfraksikan dengan percepatan ke dalam medium yang lebih rapat. Dia condong kepada teori
gelombang seperti suara untuk menerangkan pola berulang pemantulan dan transmisi oleh film
tipis (Opticks Bk.II, Props. 12), tapi masih mempertahankan teori 'fits' yang menentukan apakah
corpuscles dipantulkan atau diteruskan. Para fisikawan kemudian lebih menyukai teori
gelombang murni untuk cahaya untu menjelaskan pola interferensi, dan fenomena umum
difraksi. Mekanika kuantum, foton, dan dualisme gelombang-partikel dewasa ini hanya memiliki
kemiripan sedikit saja dengan pemahaman Newton terhadap cahaya.

Dalam Hypothesis of Light yang terbit pada tahun 1675, Newton mendalilkan keberadaan
eter untuk menghantarkan gaya antarpartikel. Kontak dengan Henry More, seorang teosofis,
membangkitkan minatnya dalam alkimia. Dia mengganti eter dengan gaya gaib yang didasarkan
pada gagasan hermetis tentang gaya tarik dan tolak antara partikel. John Maynard Keynes, yang
memperoleh banyak tulisan Newton tentang alkimia, menyatakan bahwa "Newton bukanlah
orang pertama dari Abad Pencerahan (Age of Reason): dia adalah ahli sihir terakhir." Minat
Newton dalam alkimia tidak dapat dipisahkan dari sumbangannya terhadap ilmu pengetahuan;
namun tampaknya dia memang meninggalkan penelitian alkimianya. (Ini adalah ketika tidak ada
perbedaan yang jelas antara alkimia dan sains). Bila saja dia tidak mengandalkan gagasan gaib
aksi pada suatu jarak, dalam ruang hampa, dia mungkin tidak akan mengembangkan teori
gravitasinya. (Lihat pula studi ilmu gaib Isaac Newton).

Pada tahun 1704 Newton menerbitkan Opticks, yang menguraikan secara terperinci teori
korpuskular tentang cahaya. Dia menganggap cahaya terbuat partikel-partikel (corpuscles) yang
sangat halus, bahwa materi biasa terdiri dari partikel yang lebih kasar, dan berspekulasi bahwa
melalui sejenis transmutasi alkimia "mungkinkah benda kasar dan cahaya dapat berubah dari
satu bentuk ke bentuk yang lain, ... dan mungkinkah benda-benda menerima aktivitasnya dari
partikel cahaya yang memasuki komposisinya?" ("Are not gross Bodies and Light convertible
into one another, ...and may not Bodies receive much of their Activity from the Particles of Light
which enter their Composition?" ( Newton juga membangun bentuk primitif generator
elektrostatik gesek, menggunakan bulatan gelas (Optics, 8th Query).

Di dalam artikel berjudul "Newton, prisms and the 'opticks' of tunable lasers
diindikasikan bahwa Newton dalam bukunya Opticks adalah yang pertama kali menunjukkan
diagram penggunaan prisma sebagai pengekspansi berkas cahaya. Dalam buku yang sama dia
memerikan, lewat diagram, penggunaan susunan prisma berganda. Sekitar 278 tahun setelah
diskusi oleh Newton, pengekspansi prisma berganda menjadi pokok dari pengembangan laser
tertalakan lebargaris sempit. Penggunaan prisma pengekspansi berkas ini berakibat terhadap
pengembangan teori dispersi prisma berganda.

Pada tahun 1679 Newton kembali mengerjakan mekanika benda langit, yaitu gravitasi
dan efeknya terhadap orbit planet-planet, dengan Referensi terhadap hukum Kepler tentang gerak
planet. Ini dirangsang oleh pertukaran surat singkat pada masa 1679-80 dengan Hooke, yang
telah ditunjuk untuk mengelola korespondensi Royal Society, dan membuka korespondensi yang
dimaksudkan untuk meminta sumbangan dari Newton terhadap jurnal ilmiah Royal
Society.Bangkitnya kembali ketertarikan Newton terhadap astronomi mendapatkan rangsangan
lebih lanjut dengan munculnya komet pada musim dingin 1680-1681,yang dibahasnya dalam
korespondensi dengan John Flamsteed. Setelah diskusi dengan Hooke, Newton menciptakan
bukti bahwa bentuk elips orbit planet akan berasal dari gaya sentripetal yang berbanding terbalik
dengan kuadrat vektor jari-jari. Newton mengirimkan hasil kerjanya ini ke Edmond Halley dan
ke Royal Society dalam De motu corporum in gyrum, sebuah risalah yang ditulis dalam 9
halaman yang disalin ke dalam buku register Royal Society pada Desember 1684 Risalah ini
membentuk inti argumen yang kemudian akan dikembangkan dalam Principia.

Principia dipublikasikan pada 5 Juli 1687 dengan dukungan dan bantuan keuangan dari
Edmond Halley. Dalam karyanya ini Newton menyatakan hukum gerak Newton yang
memungkinkan banyak kemajuan dalam revolusi Industri yang kemudian terjadi. Hukum ini
tidak direvisi lagi dalam lebih dari 200 tahun kemudian, dan masih merupakan pondasi dari
teknologi non-relativistik dunia modern. Dia menggunakan kata Latin gravitas (berat) untuk efek
yang kemudian dinamakan sebagai gravitasi, dan mendefinisikan hukum gravitasi universal.
Dalam karya yang sama, Newton mempresentasikan metode analisis geometri yang mirip
dengan kalkulus, dengan 'nisbah pertama dan terakhir', dan menentukan analisis untuk
menentukan (berdasarkan hukum Boyle) laju bunyi di udara, menentukan kepepatan bentuk
sferoid Bumi, memperhitungkan presesi ekuinoks akibat tarikan gravitasi bulan pada kepepatan
Bumi, memulai studi gravitasi ketidakteraturan gerak Bulan, memberikan teori penentuan orbit
komet, dan masih banyak lagi.

Newton memperjelas pandangan heliosentrisnya tentang tata surya, yang dikembangkan


dalam bentuk lebih modern, karena pada pertengahan 1680-an dia sudah mengakui Matahari
tidak tepat berada di pusat gravitasi tata surya Bagi Newton, titik pusat Matahari atau benda
langit lainnya tidak dapat dianggap diam, namun seharusnya "titik pusat gravitasi bersama Bumi,
Matahari dan Planet-planetlah yang harus disebut sebagai Pusat Dunia", dan pusat gravitasi ini
"diam atau bergerak beraturan dalam garis lurus".(Newton mengadopsi pandangan alternatif
"tidak bergerak" dengan memperhatikan pandangan umum bahwa pusatnya, di manapun itu,
tidak bergerak.

Postulat Newton aksi-pada-suatu-jarak yang tidak terlihat menyebabkan dirinya dikritik


karena memperkenalkan "perantara gaib" ke dalam ilmu pengetahuan. Dalam edisi kedua
Principia (1713) Newton tegas menolak kritik tersebut dalam bagian General Scholium di akhir
buku. Dia menulis bahwa cukup menyimpulkan bahwa fenomena tersebut menyiratkan tarikan
gravitasi, namun hal tersebut tidak menunjukkan sebabnya. Tidak perlu dan tidak layak
merumuskan hipotesis hal-hal yang tidak tersirat oleh fenomena itu. Di sini Newton
menggunakan ungkapannya yang kemudian terkenal, Hypotheses non fingo.

Berkat Principia, Newton diakui dunia internasional Dia mendapatkan lingkaran pengagum,
termasuk matematikawan kelahiran Swiss Nicolas Fatio de Duillier, yang menjalin hubungan
yang intens dengannya sampai 1693, saat hubungan tersebut mendadak berakhir. Pada saat
bersamaan Newton menderita gangguan saraf.

Pada dasawarsa 1690-an, Newton menulis sejumlah risalah keagamaan yang membahas
penafsiran harfiah Alkitab. Kepercayaan Henry More tentang Alam Semesta dan penolakan
dualisme Cartesian mungkin telah mempengaruhi gagasan-gagasan keagamaan Newton. Naskah
yang dia kirim ke John Locke yang berisi bantahan terhadap eksistensi Trinitas tidak pernah
diterbitkan. Karya-karya akhirnya, The Chronology of Ancient Kingdoms Amended (1728) dan
Observations Upon the Prophecies of Daniel and the Apocalypse of St. John (1733) diterbitkan
setelah kematiannya. Dia juga mencurahkan waktu cukup banyak untuk studi alkimia.

Newton adalah anggota Parlemen Inggris dari tahun 1689 sampai 1690, dan pada tahun
1701. Namun menurut beberapa laporan komentarnya di parlemen hanyalah keluhan tentang
aliran udara dingin dalam ruangan dan permintaan agar jendela ditutup.

Newton pindah ke London untuk menempati posisi pengawas Percetakan Uang Logam
Kerajaan (Royal Mint) pada tahun 1696, posisi yang didapatkannya berkat dukungan Charles
Montagu, Earl Pertama Halifax, yang pada saat itu menjabat Chancellor of Exchequer. Dia
bertanggung jawab atas pencetakan kembali uang logam Inggris, tugas yang sebenarnya tumpang
tindih dengan Lord Lucas, Gubernur Menara London. Dia juga mendapatkan pekerjaan deputi
pengawas cabang sementara Chester untuk Edmond Halley. Newton menjadi Empu Percetakan
Uang Logam (Master of Mint) yang paling terkenal setelah kematian Thomas Neale pada tahun
1699, posisi yang tetap dijabatnya sampai akhir hayatnya. Penunjukan ini sebenarnya
dimaksudkan sebagai pekerjaan ringan, namun Newton memperlakukannya sebagai tugas serius,
dan pensiun dari kewajibannya di Cambridge pada tahun 1701, dan menggerakkan kekuasaannya
untuk mereformasi mata uang dan menghukum pemalsu dan pemotong uang logam.

Sebagai Empu Percetakan Uang Logam pada tahun 1717 Newton memindahkan standar
Poundsterling ke standar perak dari standar emas, dengan menentukan hubungan bimetalik
antara koin emas dan koin perak yang menguntungkan koin emas. Ini menyebabkan koin perak
serling dilebur dan dikapalkan ke luar Britania. Newton diangkat sebagai Presiden Royal Society
pada tahun 1703 dan menjadi rekan dari Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis (Académie des
Sciences). Pada kedudukannya di Royal Society, Newton menjadi bermusuhan dengan John
Flamsteed, Astronom Kerajaan, dengan menerbitkan secara prematur karya Flamsteed, Historia
Coelestis Britannica, yang telah digunakan oleh Newton dalam studinya.

Pada April 1705 Ratu Anne mengangkat Newton sebagai Kesatria pada saat kunjungan
ke Trinity College, Cambridge. Pengangkatan ini kemungkinan didorong oleh perhitungan
politik sehubungan dengan pemilihan Parlemen pada bulan Mei 1705, daripada pengakuan
karya-karya ilmiah Newton ataupun jasanya sebagai Empu Percetakan Uang Logam.Newton
adalah ilmuwan kedua yang diangkat sebagai kesatria, setelah Francis Bacon.

Mendekati akhir hayatnya, Newton bertempat tinggal di Cranbury Park, dekat Winchester
dengan kemenakan perempuan dan suaminya, sampai wafatnya pada tahun 1727. Newton wafat
dalam tidurnya di London pada tanggal 31 Maret dan dikebumikan di Westminster Abbey.
Kemenakannya Catherine Barton Conduitt, bertindak sebagai tuan rumah pada saat-saat urusan
sosial di rumhnya di Jermyn Street di London. Dia adalah "pamannya yang sangat penyayang,"
menurut surat Newton kepada Catherine Barton pada saat kemenakannya itu sedang memulihkan
diri dari penyakit cacar. Newton yang tetap melajang telah membagi-bagikan sebagian besar
harta miliknya kepada sanak keluarganya pada tahun-tahun terakhirnya, dan wafat tanpa
meninggalkan warisan.

Setelah kematiannya, tubuh Newton ditemukan mengandung sejumlah besar raksa,


mungkin sebagai akibat studi alkimianya. Keracunan air raksa dapat menjelaskan keeksentrikan
Newton di akhir hayatnya.
Daftar Pustaka

Widyaningsih, Sri Wahyu. 2012. Sejarah Fisika. Bandung : ITB

Anda mungkin juga menyukai