Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK 6:

INTAN MAHARANI (504220043)


SIRUHUL HAZIZ (504220049)
ERVA MEGA RETWA (504220052)
ALIT LUPHITAMA ARRAHMAN (504220061)
ALIF ERFANA FAUZI (504220067)
PINDO YOLAN PUTRA (504220183)
MUHAMMAD JUSUF HAMKA

Mohammad Jusuf Hamka atau juga dikenal dengan nama Babah Alun (lahir 5
Desember 1957) adalah seorang politisi, motivator dan pengusaha Muslim Tionghoa-
Indonesia. Ia pernah menjadi bendahara TKN (Tim Kampanye Nasional) Joko Widodo dan
Ma'ruf Amin. Politisi partai Golkar ini juga menjabat staf khusus di Kemensos. Jusuf
menghabiskan masa kecilnya di daerah Pasar Baru, Jakarta Pusat. Ketika itu, ia menjadi
pedagang asongan untuk menambah uang jajan. Segala jenis makanan, mulai es mambo
hingga kacang-kacangan yang dibungkus plastik, pernah dijual di sekitar Masjid Istiqlal. Dari
kegiatannya itu, ia mempunyai banyak teman beragama Islam. Jusuf Hamka sempat
penasaran dengan teman-temannya yang selalu diperintahkan melaksanakan shalat lima
waktu. Kemudian, secara perlahan ia mulai bertanya tentang arti salat dan mencari lebih
dalam seluk-beluk Islam. Sejak menjadi mualaf yang dituntun oleh Buya Hamka dalam
pembacaan ikrar dua kalimat syahadat, Jusuf berkomitmen menjalankan dakwah Islam
dengan caranya sendiri, yakni dengan cara menjadi pengusaha.
Jusuf memeluk Islam saat bertemu Buya Hamka di usia 23 tahun, pada tahun 1981.
Waktu itu ia melihat di Majalah Tempo, ada orang masuk Islam (disyahadatkan) di Masjid
Agung Al-Azhar. Alun langsung ke sana, bertemu Ustaz Zaimi, Sekretaris Masjid Agung Al-
Azhar dan menyatakan niatnya masuk Islam. Alun kemudian dibawa ke rumah Buya Hamka
di Jalan Raden Fatah. Di bawah bimbingan Buya, Alun pun mengucapkan dua kalimat
syahadat dan namanya diganti oleh Buya Hamka menjadi Jusuf Hamka, Jusuf juga
mendapatkan nama balking Hamka setelah Buya Hamka mengangkatnya sebagai anak.
Jusuf tidak tahu sama sekali siapa Buya Hamka, ia pernah melihat Buya Hamka ribut
dengan Menteri Agama dan Presiden Soeharto saat perkara fatwa haram MUI soal perayaan
Natal bersama bagi Muslim. Kala itu Buya Hamka dan pemerintah berbeda pendapat, dan
berakhir dengan pilihan Buya untuk meletakkan jabatannya di MUI. Jusuf menjadi mualaf
tahun 1981 tanpa penolakan keluarga. Ia tumbuh dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga
Tionghoa yang cukup terpelajar. Orang tua Jusuf tergolong moderat. Ayahnya Dr. Joseph
Suhaimi, S.H. (Jauw To Tjiang), seorang dosen Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, dan
ibunya Suwanti Suhaimi (Siaw Po Swan), seorang guru. Ia lahir sebagai anak keempat dari
tujuh bersaudara. Bahkan waktu puasa pertama ibunya yang membeli penggorengan baru
buat masak untuknya.
Perjalanan hidup Jusuf Hamka sendiri terbilang unik. Di masa muda, dia pernah
mengenyam pendidikan di sejumlah perguruan tinggi ternama, diantara ia pernah
mengenyam pendidikan di perguruan tinggi FISIP Universitas Jayabaya tahun 1980, Bisnis
Administrasi Columbia College, Vancouver, Kanada tahun 1977, Kedokteran Universitas
Trisakti tahun 1974, bahkan Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus, namun semua
pendidikan nya tersebut tidak ia tuntaskan sampai mendapat gelar sebagai seorang sarjana.
Hal itu dikarenakan Bukan karena ia kurang dalam hal akademik, melainkan dia memang
tidak suka dengan formalitas. Meskipun ia tak punya ijazah formal, akan tetapi ia tidak
pernah minder dalam bergaul.
Jusuf hamka mulai bekerja dibagian konstruksi jalanan sebagai supir traktor
pembuatan jalan pekerjaan tersebut dilaluinya kurang lebih 3 tahunan. Kala itu, ia masi
bekerja dengan gaji sekitar Rp 750/bulan.
Kehidupan yang dijalani Jusuf Hamka awalnya jauh dari kata mewah, bahkan dalam
kisah perjalanan hidupnya ia pernah tak kunjung mendapat pekerjaan, padahal ia telah
melamar pekerjaan di lebih dari 100 perusahaan. Namun, hal tersebut tidak membuat dirinya
putus asa ia justru melakukan pekerjaan hanya dengan ikut ikutan dengan teman. Hal tersebut
tidak membuat dirinya patah semangat, justru membuat dirinya belajar dari berbagai macam
kesalahan serta kegagalan yang pernah dilaluinya.
Jusuf juga merupakan pendiri Warung Nasi Kuning untuk kaum duafa. Sejak 2011,
laki-laki yang kini menjabat sebagai penasihat dan komisaris berbagai perusahaan ternama
selalu menggelar acara buka puasa gratis setiap bulan Ramadhan. Tidak tanggung-tanggung,
ada 1.000 porsi makanan lengkap yang ia sajikan selama tujuh tahun tersebut. Sebelumnya,
Jusuf juga biasa menyediakan buka puasa gratis di kampungnya.
Namun, ulang tahunnya yang ke-60 Desember 2017 lalu menyadarkannya. Ia menilai,
tidak seharusnya kegiatan beramal hanya dilakukan di bulan Ramadhan. "Kenapa ya, Tuhan
kasih nikmat sama saya tiap hari. Terus, kenapa saya mau beramal, mau membayar rasa
terima kasih saya, harus menunggu bulan Ramadhan? Sedangkan, rezeki yang saya dapatkan
itu setiap hari,"
Berbekal pemikiran itu, Jusuf berencana membagikan makanan gratis tak hanya di
Bulan Ramadhan, melainkan setiap hari. Nasi kuning menjadi menu yang ia pilih. "Saya
ingat dulu menemani ibu saya dagang nasi kuning Rp 3.000 di Samarinda. Untuk menghargai
almarhum dan bernostalgia, saya bikin nasi kuning," katanya. Harga yang dipatok pun sama,
yaitu Rp 3.000. Februari 2018 lalu, Jusuf membuka gerai pertamanya di halaman Kantor PT
Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP), Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara. Di sana, Jusuf
menjual paket nasi kuning beserta lauk pauk disertai buah dan air minum. Warung itu buka
setiap hari kerja di waktu jam makan siang. Penjung pun boleh makan sepuasnya sampai
kenyang. Namun, selama bulan Ramadhan ini warung nasi kuning Rp 3.000 tutup. Gantinya,
ada buka puasa gratis di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara setiap hari kerja sampai tanggal 8
Juni 2018.
Atas usaha dan kerja kerasnya dalam mencapai kesuksesan yang ingin diraihnya dan
berkat doa yang selalu di panjatkannya, ia pun berhasil mencapai kesuksesannya dan
menduduki posisi sebagai direktur utama PT Citra Marga Nusaphala Persada. Ia selalu
mengucap syukur atas apa yang telah ia raih sampai saat ini. Jusuf Hamka sendiri menyebut
bahwa Tuhan memiliki peran yang sangat luas biasa dalam menjalani hidupnya dan
menggapai kesuksesan yang telah ia dapatkan sekarang. Menariknya pemilihan ide bisnis
sebagai pengusaha jalan tol sangat cemerlang. Hal ini dikarenakan pertimbangan resiko bisnis
jalan tol yang tidak akan mati total meskipun ketika berada dalam kondisi yang sepi.
Penurunan pendapatan terkait bisnis jalan tol ini memang bisa mencapai angka 30-50 persen
akan tetapi jika kita bandingkan dengan berbagai sektor lain diluar sana seperti ritel dan
kuliner maka akan jelas terlihat perbandingannya yang bisa mencapai angka kerugian 95
persen. Meski sepi, jalan tol masih akan terus hidup karena merupakan sektor logistik yang
utama.
Jusuf Hamka dikenal sebagai Raja Jalan Tol karena sebagian besar usahanya bergerak di
bidang jalan tol melalui PT Citra Marga Nusaphala Persada. Jabatannya ada di sejumlah
perusahaan. Di antaranya Komisaris Utama PT Mandara Permai, Komisaris Independen PT
Indomobil Sukses Internasional Tbk, Komisaris PT Indosiar Visual Mandiri, Komisaris PT
Citra Margatama Surabaya, dan Komisaris PT Mitra Kaltim Resources Indonesia. Berikut
adalah ruas jalan tol yang dikelola perusahaan Jusuf Hamka:
1. Ruas Tol Ir. Wiyoto Wiyono Cawang - Tanjung Priok
Jusuf Hamka adalah pemilik konsesi dari ruas Tol Cawang - Tanjung Priok atau Jalan
Tol Ir. Wiyoto Wiyono. Ruas Tol Ir. Wiyoto Wiyono merupakan ruas tol pertama
yang menggunakan sistem layang dengan Teknik Sosrobahu di Indonesia. Jalan tol ini
memiliki panjang hampir 15 km yang melintang dan melewati wilayah Jakarta Timur,
Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara.
2. Tol Pelabuhan
Ruas tol pelabuhan merupakan sebuah ruas tol lanjutan dari Tol Ir. Wiyoto Wiyono
dengan panjang 13 km yang melintasi Jakarta Utara. Ruas Tol Pelabuhan yang sudah
beroperasi ini rencananya akan disambung dengan Tol Pelabuhan II yang dibangun
oleh Jusuf Hamka. Ruas tol ini lebih dikenal sebagai Tol Ancol atau Pluit.

3. Jalan Tol Depok – Antasari


Ruas Tol Depok - Antasari juga merupakan kepemilikan dari Jusuf Hamka melalui
entitas PT Citra Waspphutowa. Jalan tol ini sering disebut sebagai Jalan Tol Andara
dan memiliki panjang kurang lebih 21 km dan menjadi salah satu ruas yang nantinya
akan terkoneksi langsung hingga Kabupaten Bogor maupun ruas JORR II yang
sedang dalam tahap konstruksi.
4. Ruas Tol Bogor Outer Ring Road
Jusuf Hamka juga memiliki konsesi ruas Tol Bogor Outer Ring Road yang memiliki
panjang kurang lebih 11 km. Total investasi dari ruas jalan tol Bogor Outer Ring
Road ini mencapai Rp1,6 Triliun dan telah selesai pada tahun 2009 silam.
5. Tol Soreang - Pasirkoja Jalan tol terpanjang yang dimiliki Jusuf Hamka memiliki
panjang dengan total 10,55 km dan menghubungkan Kota Bandung dengan
Kabupaten Bandung. Ruas Tol Soroja ini telah beroperasi sejak 2017 lalu dan
memiliki akses yang sangat luar biasa mudah. Jusuf Hamka memiliki konsesi jalan tol
ini melalui anak perusahaan CMNP, yakni PT Citra Marga Lintas Jabar, sebesar
69,32%.
6. Jalan Tol Waru - Juanda Seperti tidak ada habisnya, Jusuf Hamka juga memiliki ruas
jalan tol di daerah Jawa Timur. Ia memiliki konsesi Jalan Tol Waru - Juanda sebesar
96,83% yang merupakan akses utama dari Bandar Udara Juanda Surabaya. Selain
Bandara Juanda, tol ini juga menghubungkan Kawasan Industri Rungkut dan
memiliki panjang sekitar 12 km.
7. Jalan Tol Waru – Juanda
Seperti tidak ada habisnya, Jusuf Hamka juga memiliki ruas jalan tol di daerah Jawa
Timur. Ia memiliki konsesi Jalan Tol Waru - Juanda sebesar 96,83% yang merupakan
akses utama dari Bandar Udara Juanda Surabaya. Selain Bandara Juanda, tol ini juga
menghubungkan Kawasan Industri Rungkut dan memiliki panjang sekitar 12 km.
Dikenal sebagai bos jalan tol yang dermawan, Jusuf Hamka menceritakan awal mula dia
mengatakan ingin membangun 1.000 masjid. Ternyata pada awalnya dia hanya ingin
membangun satu masjid.

Jusuf Hamka, si Crazy Rich Raja Jalan Tol yang Dermawan Kekayaan Jusuf Hamka berasal
dari bisnisnya di bidang jalan tol. Namanya banyak disebut warganet sebagai sosok crazy rich
sejati yang menampilkan kesederhanaan. Jusuf Hamka seorang pengusaha di bidang
konstruksi, khususnya di pembangunan jalan tol. Ia pemegang saham mayoritas PT Citra
Marga Nusaphala Persada yang yang mengoperasikan beberapa jalan tol besar di Indonesia.
Nama Jusuf Hamka banyak disebut warganet sebagai sosok crazy rich sejati. Kekayaan Jusuf
Hamka yang berlimpah tidak membuatnya suka pamer di media sosial. Jusuf Hamka selalu
menampilkan kesederhanaan. Ia pun punya moto yang ditulisnya di media sosial. “Banyak
duit jangan sombong, gak banyak duit jangan bohong, gak punya duit jangan nyolong.” Profil
Jusuf Hamka Mualaf Sejak 1981 Mohammad Jusuf Hamka -juga dikenal dengan nama Babah
Alun- lahir pada 5 Desember 1957 di Jakarta. Ia pengusaha Muslim Tionghoa-Indonesia.
Jusuf Hamka pernah menjadi bendahara tim kampanye nasional Presiden Joko Widodo dan
Ma'ruf Amin pada Pemilu 2019. Jusuf juga pernah menjadi staf khusus Menteri Sosial
Gumiwang Kartasasmita. Dia memeluk Islam saat bertemu Buya Hamka di usia 23 tahun,
pada 1981. Waktu itu, Jusuf melihat ada orang masuk Islam dan disyahadatkan di Masjid Al-
Azhar. Alun langsung ke sana, bertemu Ustaz Zaimi, Sekretaris Masjid Agung Al-Azhar dan
menyatakan niatnya masuk Islam. Alun kemudian dibawa ke rumah Buya Hamka di Jalan
Raden Fatah. Di bawah bimbingan Buya, Alun pun mengucapkan dua kalimat syahadat dan
namanya diganti oleh Buya Hamka menjadi Jusuf Hamka. Jusuf menjadi mualaf tanpa
penolakan keluarga. Ia tumbuh dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga Tionghoa yang
cukup terpelajar. Orang tua Jusuf tergolong moderat. Ayahnya Dr. Joseph Suhaimi, S.H.
(Jauw To Tjiang), seorang dosen Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, dan ibunya Suwanti
Suhaimi (Siaw Po Swan) seorang guru. ADVERTISEMENT Masa Kecil dan Pendidikan
Jusuf Hamka Jauh sebelum menjadi pengusaha sukses seperti sekarang, Babah Alun sapaan
akrab Jusuf Hamka, telah menjalani hidup yang keras sejak kecil. Dia menghabiskan masa
kecilnya di daerah Pasar Baru, Jakarta Pusat. Sepulang sekolah, ia sering menghabiskan
untuk jualan berkeliling seiring hidup pas-pasan. Segala jenis makanan, mulai es mambo
hingga kacang-kacangan yang dibungkus plastik, pernah dijual di sekitar Masjid Istiqlal.
Pendapatannya dari jualan keliling berkisar Rp 100 ribu. Beranjak dewasa, pria keturunan
Tionghoa ini melanjutkan pendidikan di beberapa perguruan tinggi, namun tidak
diselesaikannya. Dalam beberapa kesempatan, Jusuf Hamka mengakui tak menyelesaikan
kuliah karena tidak suka dengan formalitas. Jusuf Hamka pernah mengenyam pendidikan di
Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945, Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti,
Bisnis Administrasi Columbia College, Kanada, dan Administrasi Negara FISIP Universitas
Jayabaya. BACA JUGA OJK Akan Panggil Jusuf Hamka soal Tudingan Pemerasan oleh
Bank Syariah Perusahaan Jusuf Hamka Jusuf Hamka dikenal sebagai Raja Jalan Tol karena
sebagian besar usahanya bergerak di bidang jalan tol melalui PT Citra Marga Nusaphala
Persada. Jabatannya ada di sejumlah perusahaan. Di antaranya Komisaris Utama PT Mandara
Permai, Komisaris Independen PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, Komisaris PT
Indosiar Visual Mandiri, Komisaris PT Citra Margatama Surabaya, dan Komisaris PT Mitra
Kaltim Resources Indonesia. Berikut adalah ruas jalan tol yang dikelola perusahaan Jusuf
Hamka: 1. Ruas Tol Ir. Wiyoto Wiyono Cawang - Tanjung Priok Jusuf Hamka adalah
pemilik konsesi dari ruas Tol Cawang - Tanjung Priok atau Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono.
Ruas Tol Ir. Wiyoto Wiyono merupakan ruas tol pertama yang menggunakan sistem layang
dengan Teknik Sosrobahu di Indonesia. Jalan tol ini memiliki panjang hampir 15 km yang
melintang dan melewati wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara. 2. Tol
Pelabuhan ADVERTISEMENT Ruas tol pelabuhan merupakan sebuah ruas tol lanjutan dari
Tol Ir. Wiyoto Wiyono dengan panjang 13 km yang melintasi Jakarta Utara. Ruas Tol
Pelabuhan yang sudah beroperasi ini rencananya akan disambung dengan Tol Pelabuhan II
yang dibangun oleh Jusuf Hamka. Ruas tol ini lebih dikenal sebagai Tol Ancol atau Pluit. 3.
Jalan Tol Depok - Antasari Ruas Tol Depok - Antasari juga merupakan kepemilikan dari
Jusuf Hamka melalui entitas PT Citra Waspphutowa. Jalan tol ini sering disebut sebagai Jalan
Tol Andara dan memiliki panjang kurang lebih 21 km dan menjadi salah satu ruas yang
nantinya akan terkoneksi langsung hingga Kabupaten Bogor maupun ruas JORR II yang
sedang dalam tahap konstruksi. 4. Ruas Tol Bogor Outer Ring Road Jusuf Hamka juga
memiliki konsesi ruas Tol Bogor Outer Ring Road yang memiliki panjang kurang lebih 11
km. Total investasi dari ruas jalan tol Bogor Outer Ring Road ini mencapai Rp1,6 Triliun dan
telah selesai pada tahun 2009 silam. 5. Tol Soreang - Pasirkoja Jalan tol terpanjang yang
dimiliki Jusuf Hamka memiliki panjang dengan total 10,55 km dan menghubungkan Kota
Bandung dengan Kabupaten Bandung. Ruas Tol Soroja ini telah beroperasi sejak 2017 lalu
dan memiliki akses yang sangat luar biasa mudah. Jusuf Hamka memiliki konsesi jalan tol ini
melalui anak perusahaan CMNP, yakni PT Citra Marga Lintas Jabar, sebesar 69,32%. 6.
Jalan Tol Waru - Juanda Seperti tidak ada habisnya, Jusuf Hamka juga memiliki ruas jalan tol
di daerah Jawa Timur. Ia memiliki konsesi Jalan Tol Waru - Juanda sebesar 96,83% yang
merupakan akses utama dari Bandar Udara Juanda Surabaya. Selain Bandara Juanda, tol ini
juga menghubungkan Kawasan Industri Rungkut dan memiliki panjang sekitar 12 km.
ARUS BALIK DI JALUR FUNGSIONAL TOL CISUMDAWU (ANTARA FOTO/Raisan
Al Farisi/tom.) 7. Tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan Jusuf Hamka melalui PT Citra Karya
Jabar Tol menguasai konsesi lahan sebesar 51% di ruas tol sepanjang hampir 60 km ini. Jalan
Tol Cisumdawu ini akan segera selesai pada awal 2022 karena masih mengalami kendala
pembebasan lahan. Kekayaan Jusuf Hamka Nama Jusuf Hamka banyak disebut warganet
sebagai sosok crazy rich sejati. Kekayaan Jusuf Hamka yang berlimpah tidak membuatnya
suka pamer di media sosial dengan membeli barang-barang mewah. Dia dikenal sebagai
sosok rendah hati.
Kekayaan Jusuf Hamka berasal dari bisnisnya di bidang jalan tol. Jusuf Hamka
merupakan pemegang saham mayoritas PT Citra Marga Nusaphala Persada, yang
mengoperasikan beberapa jalan tol besar di Indonesia. Jusuf Hamka mampu menangani
berbagai proyek pekerjaan hingga menelan biaya Rp 25 triliun. Ia dikenal sebagai pemilik
jalan tol swasta terpercaya, yakni PT CMNP. Saat ini, PT CMNP sedang mengerjakan proyek
Harbour Road 2 di Jakarta senilai Rp 16 triliun dan NS LINK di Bandung senilai Rp 9 triliun,
dengan total Rp 25 triliun. Jusuf Hamka menyebut bisnis jalan tol harus memiliki modal yang
banyak. Pasalnya, satu kilometer jalan tol biayanya bisa mencapai Rp 700 miliar.
Kekayaannya juga digunakan Jusuf Hamka untuk mengoleksi mobil mewah. Mobil SUV
Premium Audi Q7 yang dibeli oleh Jusuf Hamka seharga Rp 2 Milliar di tahun 2015. Jusuf
Hamka juga mengoleksi mobil SUV Premiun Audi E4 seharga Rp 1,25 Miliar. Ada juga
Rolls Royce Phantom seharga Rp7,5 Miliar lalu Hummer H3 seharga Rp 1,5 Miliar.
Kemudian Range Rover 5000 cc yang dibeli oleh Jusuf Hamka seharga Rp 3 Milliar
DAFTAR PUSTAKA

 https://books.google.co.id/books?
id=PskzAAAAMAAJ&q=mohammad+jusuf+hamka&dq=mohammad+jusuf+hamka&hl=id
&sa=X&ved=2ahUKEwjN_J2gxPvxAhWk83MBHQnGD6UQ6AEwAHoECAcQAw
"JUSUF HAMKA, TOKOH". encyclopedia.jakarta-tourism.go.id. Diakses tanggal 2020-12-
25.

Anda mungkin juga menyukai