Anda di halaman 1dari 7

Kewirausahaan Teknoogi

Biografi pengusaha Indonesia Jusuf Hamka

Dosen Pengampuh:
Ryan Suarantalla S.Kom.M.M

DISUSUN OLEH:
JAHMAT
221019032
BISNIS DIGITAL
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


HAMKA (Haji Abdul Malik Karim Amrullah) merupakan salah satu sastrawan Indonesia
yang produktif. Banyak karya yang telah ia ciptakan, salah satu karya yang menarik adalah
novelet Menunggu Beduk Berbunyi. Novelet ini menarik untuk dibaca karena sarat akan
nilai-nilai psikologi. Nilai-nilai psikologi tersebut tercermin pada konflik sosial dan konflik
batin dalam novelet tersebut.
HAMKA merupakan seorang sastrawan yang sering menyinggung masalah sosial dan
masyarakat dalam karya-karyanya, terutama masyarakat Minangkabau. Novelet Menunggu
Beduk Berbunyi merupakan karya HAMKA yang mengungkap banyak realitas masyarakat di
dalamnya dan sering menyebabkan terjadinya konflik batin. Keadaan sosial yang ada dalam
novelet Menunggu Beduk Berbunyi mencerminkan bagaimana realitas sosial yang syarat
akan konflik. Lahirnya konflik itu dipicu oleh keadaan sosial mayarakat pada saat itu. Salah
satu konflik dalam novelet ini adalah sang tokoh federalis (seorang pegawai yang bekerja
dengan Belanda) bernama Tuan Sharif yang dicap oleh masyarakat sebagai pengkhianat
negara.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana riwayat hidup Jusuf Hamka?
2. Bagaimana perjalanan karir Jusuf Hamka

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui riwayat hidup Jusuf Hamka
2. Untuk mengetahui perjalan karir Jusuf Hamka
BAB II
PEMBAHASAN

1. RIWAYAT HIDUP JUSUF HAMKA


Hamka lahir di sebuah desa bernama Tanah Sirah, Sungai Padang yang terletak di
Sumatera Barat. Dilahirkan pada hari Ahad, 16 November 1908 M/ 13 Muharram 1326 H
dan wafat di Jakarta pada 24 Juli 1981 pada usianya yang ke 73. Ayahnya bernama Haji
Abdul Karim Amrullah yang dikenal dengan julukan Haji Rasul dan ibunya bernama Siti
Shafiyyah Tanjung Binti Zakaria (w. 1934). Sedangkan kakeknya bernama Syekh
Muhammad Amrullah bin Abdullah Sholeh. Syekh Abdullah Arif adalah moyangnya
yang merupakan salah seorang ulama’ terkemuka. Ia mendapat gelar Tuanku Nan Tuo di
Kuto Tuo karena menjadi pelopor gerakan Islam di Minangkabau.
Nama asli Hamka adalah Abdul Malik Karim Amrullah. Namun oleh pengikut
faham Muhammadiyah di Minangkabau diberi gelar buya.1 Gelar tersebut merupakan
gelar untuk seseorang yang mempunyai pengetahuan ilmu agama secara mendalam. Jika
di pulau Jawa, panggilan tersebut setara dengan kyai. Gelar tersebut sangat wajar karena
kegigihan Hamka dalam mencari ilmu dimana saja dan kapan saja: baik itu di lembaga
formal, non formal, para ulama’, kakak ipar dan orang tuanya sendiri yang akhirnya ia
tumbuh menjadi seorang ulama besar yang dihormati.
Hamka kebetulan lahir dari keluarga yang taat beragama. Ayahnya, Abdul Karim
Amrullah merupakan seorang ulama’ Minangkabau dan menjadi salah satu pelopor
kebangkitan kaum muda di wilayah tersebut. Ia menyuarakan faham pembaharuan Islam
pada akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20. Karena itulah sewaktu kecil ia sudah
menyaksikan kebangkitan anak muda Minangkabau yang dikenal dengan gerakan kaum
muda. Sedangkan kakek canggah Hamka, Abdullah Arif mendapat julukan Tuanku
Pariaman. Berasal dari wilayah Pariaman, sebuah kota pantai yang dekat dengan Danau
Maninjau di kawasan pedalaman. Ia menjadi guru di daerah tersebut pada abad ke-19 dan
menikah dengan beberapa perempuan dari klan matrilineal yang memeilki kedudukan
tinggi dan masih keturunan ulama’. Ia merupakan seorang retormis Wahabi-Padri awal,
tetapi baru masuk ke faksi keras setelah Belanda ikut terlibat di dalamnya. Di samping
itu, ia juga menjadi pemimpin pasukan Padri di sebelah timur danau Maninjau. Tahun
1832, di Andalas dia memimpin pertahanan melawan Belanda dan Jawa yang jumlahnya
lebih besar, dan akhirnya dikalahkan lalu ditangkap.
Hamka bukan seorang politikus, dalam pengertian sejak kecil mengabdikan diri
kepada urusan-urusan siasat politik (siasat bukanlah medanku), tetapi tindakan-tindakan
dan kerjanya selama waktu perang kemerdekaan melawan Belanda, (1945-1950),
teristiwewa di Sumatera Barat (Minangkabau) menempatkan Hamka sejajar dengan kaum
politisi terkemua di Sumatera Barat, waktu Wakil Presiden Hatta memimpin Pemerintah
di seluruh Sumatera, sesudah aksi militer pertama Belanda (sesudah 21 Juli 1947), dalam
waktu mana Bukittinggi menjadi ibu kota Republik Indonesia, kedua sesudah
Yogyakarta, kedudukan Hatta bersifat sebagai salah seorang pemipmpin Nasional.
Hamka adalah sosok Brilian. Kesuksesannya menuntut dan merangkul sekian banyak
ilmu tak semata mengandalkan pendidikan formal. Dia malah sering belajar berbagai
bidang ilmu pengetahuan seperti filsafat, sastra, sejarah, sosiologi dan politik, baik Islam
maupun Barat, secara otodidak.

2. PERJALANAN KARIR JUSUF HAMKA


Nama Jusuf Hamka sudah sering dikenal sebagai salah satu pengusaha sukses
kenamaan Indonesia. Selain itu Namanya juga lebih dikenal dengan sebutan bos jalan tol.
Ia diketahui pernah memegang jabatan penting di PT Citra Marga Nusaphala Persada
(CMNP) sebagai direktur utama, dan salah satu kontraktor swasta yang banyak terlibat
dalam proyek pembangunan jalan tol di tanah air.
Perjalanan hidup Jusuf Hamka sendiri terbilang unik. Di masa muda, dia pernah
mengenyam pendidikan di sejumlah perguruan tinggi ternama, diantara ia pernah
mengenyam pendidikan di perguruan tinggi FISIP Universitas Jayabaya tahun 1980,
Bisnis Administrasi Columbia College, Vancouver, Kanada tahun 1977, Kedokteran
Universitas Trisakti tahun 1974, bahkan Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus, namun
semua pendidikan nya tersebut tidak ia tuntaskan sampai mendapat gelar sebagai seorang
sarjana. Hal itu dikarenakan Bukan karena ia kurang dalam hal akademik, melainkan dia
memang tidak suka dengan formalitas. Meskipun ia tak punya ijazah formal, akan tetapi
ia tidak pernah minder dalam bergaul.
Jusuf hamka mulai bekerja dibagian konstruksi jalanan sebagai supir traktor
pembuatan jalan pekerjaan tersebut dilaluinya kurang lebih 3 tahunan. Kala itu, ia masi
bekerja dengan gaji sekitar Rp 750/bulan. Kehidupan yang dijalani Jusuf Hamka awalnya
jauh dari kata mewah, bahkan dalam kisah perjalanan hidupnya ia pernah tak kunjung
mendapat pekerjaan, padahal ia telah melamar pekerjaan di lebih dari 100
perusahaan.Namun, hal tersebut tidak membuat dirinya putus asa ia justru melakukan
pekerjaan hanya dengan ikut ikutan dengan teman.
Hal tersebut tidak membuat dirinya patah semangat, justru membuat dirinya
belajar dari berbagai macam kesalahan serta kegagalan yang pernah dilaluinya. Atas
usaha dan kerja kerasnya dalam mencapai kesuksesan yang ingin diraihnya dan berkat
doa yang selalu di panjatkannya, ia pun berhasil mencapai kesuksesannya dan menduduki
posisi sebagai direktur utama PT Citra Marga Nusaphala Persada.
Ia selalu mengucap syukur atas apa yang telah ia raih sampai saat ini. Jusuf
Hamka sendiri menyebut bahwa Tuhan memiliki peran yang sangat luas biasa dalam
menjalani hidupnya dan menggapai kesuksesan yang telah ia dapatkan sekarang.

Menariknya pemilihan ide bisnis sebagai pengusaha jalan tol sangat cemerlang.
Hal ini dikarenakan pertimbangan resiko bisnis jalan tol yang tidak akan mati total
meskipun ketika berada dalam kondisi yang sepi. Penurunan pendapatan terkait bisnis
jalan tol ini memang bisa mencapai angka 30-50 persen akan tetapi jika kita bandingkan
dengan berbagai sektor lain diluar sana seperti ritel dan kuliner maka akan jelas terlihat
perbandingannya yang bisa mencapai angka kerugian 95 persen. Meski sepi, jalan tol
masih akan terus hidup karena merupakan sektor logistik yang utama. kesuksesasan
berbisnis tidak hanya didapatkan secara instan. dengan bekerja keras mengerahkan
seluruh kemampuan dan kreatifitas tenaga serta ilmu berbisnis untuk mencapai tujuan
usaha yang di inginkan. Tidak hanya itu, modal awal dalam memulai bisnis adalah
dengan adanya ide yang akan menjadi pondasi dalam membangun suatu usaha.
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Jusuf Hamka memiliki nama lengkap H. Mohammad Jusuf Hamka. Namanya
tentu sudah tak asing di telinga kita. Ia kerap kali muncul
di fyp TikTok, timeline Instagram, atau beranda YouTube.

Ia dikenal sebagai sosok pengusaha muslim keturunan Tionghoa yang dermawan


dan inspiratif. Kisahnya selalu menarik untuk diceritakan dan dijadikan sebagai
teladan.

Anda mungkin juga menyukai