Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PROJEK PANCASILA

Disusun oleh:
Kelompok Miniatur Rumah Adat

X’E
SMAN 1 CILEUNYI
2022/2023
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kegiatan
1.2 Tujuan Kegiatan
1.3 Dasar Pelaksanaan Kegiatan
1.4 Nama Kegiatan
1.5 Nama Peserta
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Latar Belakang Projek
2.2 Kegiatan Projek
BAB 3 ISI PEMBAHASAN
3.1 Kepanitiaan
3.2 Waktu Kegiatan
3.3 Anggaran Kegiatan Projek
3.4 Design
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kritik
4.2 Saran
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kegiatan

Projek pancasila adalah kegiatan siswa yang dikerjakan dalam waktu terbatas
menggunakan sumber daya tertentu dengan harapan untuk memperoleh hasil pada
waktu yang akan datang. Hasil tersebut adalah nilai dan ilmu yang bertujuan agar
siswa dapat mempelajari hal- hal terkait suatu provinsi di indonesia.

1.2 Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan projek pancasila ini untuk lebih mengenal budaya, keadaan
kebiasaan, tradisi, pakaian maupun rumah adat yang berada pada provinsi provinsi
yang ada di indonesia. Dapat menciptakan pengalaman, pembelajaran dan wawasan
baru bagi setiap anggota kelompok, karena kami dapat mempelajari adat istiadat dan
budaya baru bagi anggota kelompok kami.

1.3 Dasar Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan, project pancasila yang diadakan oleh
sekolah kami yang bertujuan, mempelajari seni, budaya,adat istiadat supaya kita
dapat melestarikan dan memperkenalkan adat istiadat yang di miliki provinsi Papua.

1.4 Nama Kegiatan


Indahnya Keberagaman untuk Persatuan dan Kesatuan Indonesia.

1.5 Nama Peserta


 Daffa Nur Fawaz
 Nazmi Raya Hamzah
 Ariel Dhani Nugraha
 Amey Alifiyah Azzahra
 Putri Fitria
 Aulia Aqnia
 Luthfi Fauzi Badila Gustiar
 Keyra Auralindra
 Fazri Rialfi Ramdhan
 Fauzi Abdillah
 Dani Rasyid
 Ananda Khoirunnisa
 Muhammad Alfikri
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Latar Belakang Projek


Pada projek kali ini kami akan membuat miniatur rumah ada Papua yang bernama
rumah adat "Honai" dari suku Dani. Tujuan kami membuat miniatur rumah adat
Papua, diantara lain untuk mengenal lebih dalam tentang rumah adat Papua,
mendapatkan ilmu lebih luas tentang sejarah rumah adat Papua, juga membuat kita
lebih kreatif dalam membuat barang bekas menjadi kreatifitas yang memiliki nilai
dan keindahan. Selain itu, alasan kami memilih untuk membuat miniatur rumah adat
Papua karena dana yang di keluarkan tidak begitu banyak dan kemampuan dalam
membuat miniatur lebih unggul.

Sejarah Rumah Adat Papua "Honai".


Indonesia bisa dikatakan mempunyai beragam budaya unik yang mampu
menyedot perhatian dunia. Salah satu budaya itu adalah rumah adat honai, yang
sekilas memiliki bentuk menyerupai jamur raksasa.

Sejarah Singkat
Rumah adat Honai merupakan rumah tradisional yang dihuni oleh Suku Dani,
yang hidup di Lembah Baliem, Wamena, Papua.Sebelum ditemukannya rumah adat
Honai, masyarakat Suku Dani hidup di bawah pohon-pohon berukuran besar.Hal ini
dilakukan masyarakat setempat demi berlindung dari cuaca dingin, terutama saat
malam hari.Di tempat ini, mereka mengumpulkan kayu dan rumput kering dalam
jumlah yang banyak, untuk mendirikan rumah yang bisa menahan hujan dan hawa
dingin.
Warga Suku Dani melaksanakan proses pembangunan ini dengan sistem gotong
royong.Semua material memakai bahan yang ada di alam dan didatangkan dari
tengah hutan.Dinding rumah sengaja dibuat tanpa dilengkapi jendela dan hanya ada
satu pintu untuk akses keluar/masuk.Hal ini memiliki tujuan supaya hawa dingin dari
luar bisa tertahan dan tidak masuk ke dalam.
Honai sendiri berasal dari kata “hun” yang bermakna laki-laki, dan “ai” yang
artinya rumah, yakni rumah yang dihuni oleh para lelaki.Sebab, rumah ini hanya
diperuntukkan untuk dihuni kaum lelaki Suku Dani saja.Jenis Honai bisa dibedakan
menjadi 2, yakni honai laki-laki dan honai perempuan.Honai laki-laki berukuran lebih
besar dibandingkan honai perempuan, sebab rumah ini biasa dipakai untuk lokasi
pertemuan dan penerimaan tamu.Kepala keluarga, kerabat dan keluarga laki-laki,
serta anak laki-laki yang sudah berumur lebih dari 5 tahun tinggal di Honai laki-laki
ini.Walaupun di desain tanpa jendela, khusus honai laki-laki ini terkadang dilengkapi
sebuah jendela kecil, yang fungsinya untuk mengetahui apabila ada tamu yang datang
berkunjung.Tak hanya itu, jendela sempit ini juga dipakai untuk memonitoring bila
sewaktu-waktu musuh datang menyerang.Sedangkan honai perempuan, memiliki
ukuran yang lebih kecilkarena fungsinya sebagai tempat tidur anak-anak dan wanita.
Sebenarnya, honai perempuan ini memiliki nama resmi Ebe’ai, karena istilah
Honai hanya dipakai untuk tempat tinggal kaum pria.Bagi masyarakat Suku Dani,
Ebe’ai juga difungsikan untuk mendidik anak-anaknya serta para remaja agar bisa
mengerjakan tugas-tugas umum kaum hawa, seperti memasak dan mengurus
anak.Pada Ebe’ai ini sama sekali tidak ada jendela, jadi kondisi di dalamnya cukup
remang-remang bahkan gelap sama sekali.Untuk keperluan hidupnya, masyarakat
Suku Dani terbiasa membangun minimal 3 buah Honai.Honai pertama, dipakai untuk
tempat istirahat dan tempat tidur.Honai kedua, dimanfaatkan untuk lokasi makan
bersama, di mana warga Suku Dani ini memang dikenal suka makan ramai-
ramai.Honai ketiga, adalah rumah yang dibangun untuk kandang ternak.

2.2 Kegiatan Project


1. Mempelajari sejarah rumah adat Papua “Honai” dari suku Dani.
2. Membuat rumah adat Papua yaitu rumah adat "Honai" dari suku Dani.
3. Mempresentasikan rumah adat Papua "Honai" yang sudah dibuat.
BAB 3
ISI PEMBAHASAN

3.1 KEPANITIAAN
Ketua Pelaksana : Daffa Nur Fawaz
Wakil Ketua Pelaksana : Nazmi Raya Hamzah
Sekretaris : Ariel Dhani Nugraha
Amey Alifiyah Azzahra
Bendahara : Putri Fitria
Aulia Aqnia
Designer : Luthfi Fauzi Badila Gustiar
Keyra Auralindra
Miniaturist : Fazri Rialfi Ramdhan
Fauzi Abdillah
Dani Rasyid
Dokumentasi : Ananda Khoirunnisa
Muhammad Alfikri

3.2 Waktu Kegiatan


± 4 minggu
3.3 Anggaran Kegiatan Projek
 Kater=16000
 Lem kayu=10000
 Stik=9000
 Seterofom=10000
 Sapu injuk=10000
 Batok kelapa=2000
 Kopi hitam=2000
 Coklat bubuk=2000
 Kuas kecil=5000
 Pohon-pohonan=10000
 Pewarna hijau=1500
± per orang Rp.10.000

3.4 Design
BAB 4
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kami dari kelompok miniatur akan memberikan sedikit kesimpulan yang kami
kerjakan dari mulai awal kami terbentuk, saat pengerjaan dan penutupan.
Miniatur adalah suatu tiruan sebuah objek seperti tempat, bangunan, makanan dan
objek lainnya yang dapat di lihat dari segala arah atau biasa disebut benda tiga
dimensi (3d).
Miniatur biasanya di buat untuk suatu pameran atau acara kesenian yang
membutuhkan sebuah peragaan, kelompok kami membuat miniatur rumah adat
provinsi papua
B. KRITIK DAN SARAN
Dengan segala keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dipelajari dan
dilalui, maka tersusunlah sebuah makalah ini yang berjudul "INDAHNYA
KEBERAGAMAN UNTUK PERSATUAN DAN KESATUAN INDONESIA " dan
dalam bentuk tema "BHINNEKA TUNGGAL IKA".
Miniatur rumah adat kelompok kami menyadari masih banyak ruang lingkup yang
dapat di teliti dan di kembangkan dalam projek ini, namun karena keterbatasan waktu
maka hanya ini yang dapat di persembahkan kepada pembaca sekalian.
Besar harapan kelompok miniatur agar projek ini dapat bermanfaat bagi pembaca
khususnya untuk ibu bapa bidang studi ini hanya ini yang bisa kami sampaikan,
mohon maaf jika ada salah terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai