Anda di halaman 1dari 12

PROSES PEMBUATAN RUMAH ADAT (KUNUME) DAN

MAKNANYA PADA MASYARAKAT SUKU DANI


DI KAMPUNG KIMAK DISTRIK ILAGA
KABUPATEN PUNCAK PAPUA

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Melanjutkan Penelitian dan Penulisan
Skripsi Pada Jurusan Antropologi

OLEH :

NOPENUS MURIB
20180311024129

JURUSAN ANTROPOLOGI
PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI SOSIAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA2023

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki berbagai ragam

suku bangsa dengan kebudayaannya masing-masing. Dari Sabang sampai

Merauke dengan ciri khas dan identitas budaya baik budaya materil

maupun non materil. Adapun kebudayaan materil yang bersifat kebendaan

dalam hal ini adalah yang terkait dengan sistem teknologi berupa

peralatan-peralatan hidup dan bentuk-bentuk rumah.

Manusia dengan kemampuan sistem pengetahuannya dapat

menciptakan berbagai peralatan hidup, yaitu senjata, alat-alat angkutan,

alatalat produksi, alat-alat berlindung, dan lain-lain.Tekonologi menurut

Suyono (1985:401) diartikan sebagai segala hal yang berhubungan dengan

sistem peralatan.Sedangkan menurut Koentjaraningrat (2005:75) bahwa

semua benda hasil karya manusia tersebut bersifat konkret dan dapat

diraba serta difoto.Sebutan khusus untuk kebudayaan dalam wujud konkret

ini adalah “kebudayaan fisik”.

Rumah merupakan salah satu bangunan yang dijadikan tempat

tinggal selama jangka waktu tertentu. Rumah bisa menjadi tempat tinggal

manusia maupun hewan, tetapi untuk istilah tempat tinggal yang khusus

bagi hewan adalah sangkar, sarang, atau kandang. Dalam arti khusus

mengacu pada konsep-konsep sosial kemasyarakatan yang terjalin di

dalam bangunan tempat tinggal, seperti kehidupan keluarga, makan,

minum, tidur, dan beraktivitas lain-lainnya.

2
Setiap daerah memiliki rumah adatnya masing-masing dan memiliki

ciri khas yang sangan unik. Ciri khas pada setiap rumah adat terletak pada

bentuk, fungsi, dan strukturnya. Ciri khas tersebut tentunya dipengaruhi

oleh gaya hidup masyarakat setempat. Rumah adat adalah hasil dari

pengetahuan yang dimiliki, serta dengan penggunaan peralatan dan

teknologi oleh kelompok masyarakat. Hal inilah yang kemudian

menciptakan keunikan-keunikan pada setiap rumah adat yang ada disetiap

suku di Indonesia maupun di seluruh dunia.

Provisi Papua juga memiliki keberagaman suku yaitu ± 250 suku

yang tersebar di seluruh tanah Papua. Setiap suku memiliki kebudayaan

yang berbeda, kebiasaan gaya hidup yang berbeda hingga pada rumah adat

yang berbeda dengan ciri khas yang unik tersendiri. Salah satu suku yang

berada di daerah pegunungan Papua yaitu suku Dani. Suku Dani sama

seperti suku pada umumnya dimana setiap suku memiliki rumah adat

tersendiri yang biasa disebut sebagai honai (rumah).

Honai merupakan rumah tradisional masyarakat suku di Papua yang

tinggal di daerah pegunungan. Bangunan yang yang memiliki ciri khas

khusus yang digunakan untuk tempat hunian oleh suku bangsa Papua ini

sekaligus merupakan representasi kebudayaannya.

Suku Dani merupakan salah satu suku di Papua yang

menggantungkan hidupnya dari alam. Awal mulanya, suku Dani tidak

tinggal di honai, melainkan di bawah pohon-pohon besar. Namun, tinggal

di bawah pohon saja tidak bisa melindungi dari udara dingin, angin

kencang, dan hujan deras. Seiring berjalannya waktu, suku Dani mulai

3
mempelajari cara membangun honai yang bisa melindungi mereka dari

kondisi alam sekitarnya. Dari sinilah kemudian masyarakat suku Dani

mulai membangun rumah sederhana yang kemudian disebut honai.

Struktur dan ciri khas honai berbeda dengan rumah adat lainnya. Rumah

adat honai memiliki bentuk yang bundar dengan struktur dinding yang

melingkar.

Pada masyarakat suku Dani, honai dibangun bertujuan untuk

menyimpan barang-barang yang berharga, selain itu juga mereka

membicarakan hal-hal penting yang disampaikan oleh kepala suku, dan

membicarakan segala permasalahan yang bersifat umum. Di dalam honai

itu, orang-orang yang tidak berkepentingan tidak bisa masuk, rumah itu,

seperti perempuan-perempuan, anak-anak kecil, maupun orang-orang yang

bersalah tidak bisa masuk dalam honai tersebut.

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dalam

penelitian skripsi ini penulis tertarik untuk mengkaji lebih khusus tentang

honai yang dapat diperkenalkan kepada suku bangsa lain memilih judul :

Proses Pembuatan Rumah Adat (Kunume) Dan Maknanya Pada

Masyarakat Suku Dani Di Kampung Kimak Distrik Ilaga Kabupaten

Puncak Papua.

4
1.2. Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rincian

pertanyaan dalam penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana proses pembuatan rumah adat (kunume) pada masyarakat

suku Dani di kampung Kimak Distrik Ilaga Kabupaten Puncak

Papua ?

2. Apa saja makna rumah adat (kunume) bagi masyarakat suku Dani di

kampung Kimak Distrik Ilaga Kabupaten Puncak Papua ?

1.3. Tujuan

Berdasarkan dengan pertanyaan pada rumusan masalah atau fokus

penelitian di atas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai melalui

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui proses pembuatan rumah adat (kunume) pada

masyarakat suku Dani di kampung Kimak Distrik Ilaga Kabupaten

Puncak Papua.

2. Untuk mengetahui apa saja makna rumah adat (kunume) bagi

masyarakat suku Dani di kampung Kimak Distrik Ilaga Kabupaten

Puncak Papua.

1.4. Manfaat

1. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat

umum dan secara khusus bagi generasi muda suku Dani agar tetap

5
melestarikan warisan budaya dari nenek moyang secara turun

temurun dan salah satunya menjaga rumah adat honai.

2. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan

ilmu pengetahuan pada umumnya, serta bermanfaat bagi

perkembangan ilmu antropologi secara khusus, terutama bagi yang

berminat melakukan penelitian dengan topik yang relevan.

1.5. Kerangka Konsep dan Teori

1.5.1. Kerangka Konsep

Rumah Adat (kunume)

Rumah adat honai (Kunume) dalam budaya orang suku Dani di

kampung Kimak merupakan salah satu kebudayaan material yang

memiliki makna, fungsi, ataupun kegunaan tersendiri. Secara teori,

rumah honai adalah kebudayaan materialyang menunjukkan adanya

hubungan antara manusia dalam hal ini suku Dani dengan

lingkungannya.

1.5.2. Kerangka Teori

Teori fungsional dari Brownislaw Malinowski dipandang

relevan dalam mengungkap permasalahan yang diangkat. Bangunan

tradisional rumah adat honai juga mengalami dinamika seiring

berkembangnya zaman, termasuk rumah adat kunume.

6
1.6. Metode Penelitian

1.6.1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah

deskriptif kualitatif. Penulis memilih metode kualitatif dengan alasan

karena metode kualitatif merupakan metode yang dianggap paling

efektif dan relevan serta penelitiannya yang memanfaatkan data

kualitatif dan data yang didapat merupakan hasil temuan penulis

selama di lapangan. Data-data kualitatif diperoleh dari hasil

penelitian penulis dari lapangan, berupa hasil observasi/

pengamatan, wawancara, studi pustaka dan studi dokumentasi.

Jenis penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk

mengetahui proses pembuatan rumah adat (kunume) dan untuk

mengetahui apa saja makna rumah adat (kunume) bagi masyarakat

suku Dani di kampung Kimak Distrik Ilaga Kabupaten Puncak

Papua.

1.6.2. Jenis dan Sumber Data

Sumber data dalam konteks penelitian ini terbagi menjadi dua,

yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data

primer merupakan data-data yang nantinya penulis peroleh setelah

melakukan pengumpulan data dari lapangan, seperti hasil observasi

atau pengamatan, dan wawancara. Sedangkan data sekunder

merupakan data yang penulis peroleh dari hasil studi literatur atau

studi pustaka (buku, jurnal online, karya tulis ilmiah).

7
1.6.3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam konteks penelitian ini terdapat beberapa cara atau

teknik pengumpulan data yang penulis lakukan yaitu :

1. Observasi

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan observasi

guna mengumpulkan data dengan melakukan pengamatan

terhadap terhadap aktivitas kehidupan sosial masyarakat

suku Dani di kampung Kimak. Dalam melakukan observasi,

penulis menggunakan dua model observasi yakni observasi

aktif dan observasi partisipasi. Observasi partisipasi penulis

secara langsung ikut membantu bekerja sama dalam

membangun rumah adat honai kunume bersama masyrakat

di kampung kimak dan obsevasi aktiv penulis mengamati

setiap aktivitas yang dilakukan masyarakat selama di

lapangan.

2. Wawancara

Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan langsung oleh

penulis sendiri terhadap masyarakat Kimak sebagai informan yaitu

mewawancarai kepala suku, tokoh masyarakat orangtua laki-laki

maupun perempuan dan anak muda dengan maksud menggali

informasi terkait tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui proses

pembuatan rumah adat (kunume) dan untuk mengetahui apa saja

makna rumah adat (kunume) bagi masyarakat suku Dani di kampung

Kimak Distrik Ilaga Kabupaten Puncak Papua.

8
3. Studi pustaka

Dalam penelitian ini, penulis juga membutuhkan studi

pustaka guna memperoleh data, serta memperluas wawasan

dan lebih mendalami fokus penelitian. Untuk itu, penulis

melakukan pengumpulan informasi pada berbagai macam

dokumen dan kepustakaan yang berkaitan dengan masalah

penelitian. Seperti yang dikatakan oleh Muharezky,

(2014:19) bahwa teknik studi pustaka ini dilakukan pada

berbagai macam buku, hasil penelitian sebelumnya, karya

tulis ilmiah, majalah ilmiah, makalah-makalah, jurnal

online.

4. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dalam penelitian ini, penulis

lakukan pada saat penelitian berlangsung pada saat berada

di lapangan, meliputi pengambilan foto atau gambar yakni

foto aktivitas keseharian yang dilakukan oleh masyarakat

suku Dani kampung Kimak. Sumber foto dalam penelitian

ini berasal dari dokumentasi pribadi penulis sendiri. Dalam

penelitian ini dokumentasi dimaksudkan untuk melengkapi

data hasil wawancara dan observasi selama melakukan

penelitian untuk mengambil data atau informasi di

lapangan.

9
1.7. Analisis Data

Setelah penulis melakukan pengambilan data dari lapangan, maka

selanjutnya melakukan analisis data. Adapun langkah-langkah yang

dilakukan untuk menganalisis data yang telah didapatkan baik dari hasil

studi pustaka, observasi maupun wawancara adalah sebagai berikut :

1. Mengelola dan mempersiapkan data untuk dianalisis.

Langkah ini melibatkan transkripsi wawancara, men-

scanning materi, mengetik data lapangan, atau memilah-milah dan

menyusun data tersebut kedalam jenis-jenis yang berbeda-beda

bergantung pada sumber informasi (Creswell, 2012:276).

2. Membaca Keseluruhan Data.

Semua data yang didapat dari hasil penelitian lapangan akan

penulis baca kembali secara keseluruhan, serta membuat catatan

terkait data-data atau poin-poin penting dari hasil temuan lapangan.

Seperti yang dikatakan oleh Creswell (2012:276), bahwa pada

Tahap ini, peneliti menulis catatan-catatan khusus atau gagasan

umum mengenai data yang telah diperoleh.

1.8. Sistematika Penulisan

Tulisan Skripsi ini disusun secara sistematis ke dalam beberapa bab,

dan setiap bab terdiri dari sub-sub bab, adapun sistematika penulisannya

disusun sebagai berikut :

BAB I Memuat pendahuluan yang didalamnya diuraikan mengenai

latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, kerangka konseptual dan teori, metode penelitian,

10
dan sistematika penulisan.

BAB II Memuat tentang gambaran umum lokasi penelitian

BAB III Memuat pembahasan mengenai etnografi suku Dani kampung

Kimak

BAB IV Hasil dan Pembahasan

BAB V Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran mengenai

hasil dari penelitian yang telah diuraikan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Creswell, John W., 2012. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,

dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Koentjaraningrat, 2005. Pengantar Antropologi. Jakarta: Rineke Cipta

Koentjaraningrat,2005. Pengantar Antropologi; Pokok-Pokok Etnografi. Jakarta;

Rineke Cipta

Suyono, Ariyono. 1985. Kamus Antropologi. Jakarta: Akademia Pressindo.

12

Anda mungkin juga menyukai