Anda di halaman 1dari 10

METABOLISME SEL

Metabolisme sel adalah suatu proses kimiawi yang melibatkan pertukaran zat atau
organisme dengan lingkungannya.
Komponen-komponen yang sangat berperan dalam proses metabolisme sel makhluk hidup
terdiri atas enzim, Adenosin Trifosfat (ATP).

ENZIM
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis dalam suatu reaksi
kimia organik.Semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan
cukup cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme.
Enzim memiliki beberapa sifat khas yaitu:

1. Enzim terdiri dari protein, karena sebagian besar sifat enzim mirip protein.
2. Enzim merupakan biokatalisator, yang berarti, enzim hanya mengubah kecepatan
reaksi dengan menurunkan energi aktivisannya. 
3. Enzim bekerja secara spesifik untuk membentuk produk yang spesifik juga.
4. Enzim dapat digunakan berulang kali (reusable) karena tidak ikut bereaksi.
5. Enzim berperan dalam menurunkan energi aktivasi yang diperlukan untuk
berlangsungnya suatu reaksi.
6. Kerja enzim bersifat bolak balik (reversibel), yaitu dari substrat menjadi produk atau
produk menjadi substrat.

Cara kerja enzim dibagi menjadi dua, yaitu gembok dan kunci ( lock and key) dan
kecocokan induksi (induced fit).

Menurut teori gembok dan kunci yang dikemukakan oleh Emil Fischer pada tahun
1894, enzim memiliki sisi aktif yang kosong. Sisi aktif tersebut merupakan tempat
menempelnya substrat agar enzim dapat bekerja. Sisi aktif enzim memiliki bentuk yang
spesifik dan tidak fleksibel. Sementara itu, teori induksi yang dilkemukakan oleh Daniel
Koshland pada tahun 1958, bahwa sisi aktif enzim bersifat fleksibel. Sisi aktif enzim dapat
berubah mengikuti bentuk substrat yang menempel padanya.
TEORI GEMBOK DAN KUNCI

TEORI INDUKSI

Faktor yang mempengaruhi kerja enzim terdiri dari:

1. SUHU

Apabila suhu di lingkungan enzim sedikit menurun, maka efektifitas enzim cenderung akan
melambat. Kondisi ini terjadi karena energi kinetik yang rendah.Sedangkan jika suhu di
lingkungan enzim terlalu tinggi, maka enzim beresiko mengalami denaturasi yaitu perubahan
struktur kimia enzim yang mengakibatkan enzim rusak dan tidak dapat menjalankan
fungsinya.

2. DERAJAT KESAMAAN/PH

Perubahan pH dapat mempengaruhi perubahan asam amino pada sisi aktif sehingga
menghalangi sisi aktif enzim berkombinasi dengan substratnya.Enzim akan bekerja optimum
pada kondisi pH tertentu yaitu antara 6-8.

3. KONSENTRASI SUBSTART

Ketika konsentrasi substrat semakin banyak kerja enzim akan menurun, sehingga dibutuhkan
penambahan enzim untuk mengatasinya.

4. KONSENTRASI ENZIM

Laju reaksi enzim akan bertambah secara konstan seiring dengan adanya penambahan
konsentrasi enzim.

5. ZAT PENGAKTIF / AKTIVATOR

Zat pengaktif seperti bahan kimia tertentu mampu meningkatkan kerja enzim. Contohnya,
logam alkali, logam alkali tanah, Co, Mg, Mn, dan Cl.

6. INHIBITOR

Inhibitor menyebabkan aktivitas enzim terganggu, sehingga enzim tidak bekerja secara
optimal. Terdapat 2 macam inhibitor, yaitu :

Inhibitor kompetitif, merupakan suatu senyawa kimia yang menyerupai struktur substrat dan
akan bersaing dengan substrat untuk menempati sisi aktif enzim. Apabila sisi aktif enzim
sudah ditempati oleh inhibitor kompetitif dari substrat maka substrat tidak dapat berikatan
dengan sisi aktif enzim.
Inhibitor non kompetitif, adalah suatu senyawa kimia yang menghambat kerja enzim dengan
cara melekat pada bagian selain sisi aktif enzim yaitu sisi alosterik. Pengikatan tersebut
menyebabkan terjadinya perubahan sisi aktif enzim, akibatnya substrat tidak dapat berikatan
dengan sisi aktif enzim.

KATABOLISME KARBOHIDRAT

Katabolisme merupakan proses ketika tubuh mencerna makanan menjadi molekul-molekul


kecil di dalam tubuh untuk digunakan sebagai energi atau penguraian karbohidrat. Molekul-
molekul yang besar dan rumit dalam tubuh itu kemudian dipecah menjadi yang lebih kecil
dan sederhana.

Katabolisme karbohidrat terdiri dari 4 tahap, yakni: 

1.GLIKOLISIS adalah reaksi pemecahan molekul karbohidrat yang memiliki 6 karbon


menjadi dua bagian yaitu NADH dan ATP. Tahapan reaksi kimia glikolisis ada 9 langkah:

2. DEKARBOKSILASI OKSIDATIF
Dekarboksilasi Oksidatif adalah reaksi perantara antara glikolisis dengan siklus krebs. Proses
dekarboksilasi oksidatif terbaru yakni dimulai dari sitoplasma menuju mitokondria.Langkah
reaksi dekarboksilasi cukup mudah karena hanya mengubah asam piruvat yang memiliki 3
atom karbon menjadi asam sitrat yang memiliki 2 atom karbon. Tempat terjadinya
dekarboksilasi oksidatif di matriks mitokondria Hasil dekarboksilasi oksidatif yakni 2 NADH
dan 2 CO2.

3.SIKLUS KREBS

Siklus krebs adalah tahapan ketiga yang paling banyak menghasilkan CO 2. Diberi
nama sesuai dengan penemunya yakni Hans Krebs. Siklus krebs juga disebut siklus
asam sitrat. Ciri siklus krebs yakni berlangsung secara aerob. Fungsi siklus krebs
adalah menghasilkan elektron dalam jumlah besar. Dalam suatu siklus, produksi hasil
dari siklus krebs adalah 2 CO2, 3 NADH, 1 FADH2, dan 1 ATP.
4. TRANSPOR ELEKTRON

Transpor elektron adalah proses panen energi ATP yang berasal dari NADH dan
FADH2 yang berasal dari reaksi sebelumnya. Tahapan ini merupakan tingkat respirasi yang
paling banyak menghasilkan ATP. Senyawa NADH dan FADH2 mengandung elektron H+
yang akan ditransfer atau ditranspor keluar dari membran dalam mitokondria.Tempat
terjadinya transfer elektron yakni di krista mitokondria. Jumlah total NADH dari reaksi
pertama hingga ketiga ada 10 buah sedangkan FADH2 ada dua buah. Hasil dari transfer
elektron yakni 34 ATP dan 6 H2O.
Fermentasi

fermentasi memberikan suatu mekanisme sehingga sebagian sel dapat mengoksidasi


makanan dan menghasilkan ATP tanpa bantuan oksigen. Misalnya, pada tumbuhan darat
yang tanahnya tergenang air sehingga akar tidak dapat melakukan respirasi aerob karena
kadar oksigen dalam rongga tanah sangat rendah.
Mekanisme fermentasi tidak dapat mendaur ulang NAD+  dari NADH karena tidak
mempunyai agen pengoksidasi (kondisi anaerob). Sehingga yang terjadi adalah NADH
melakukan transfer elektron ke piruvat atau turunan piruvat. Berikut dua macam fermentasi
yang umum yaitu fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat:
a.Fermentasi alkohol

Fermentasi alkohol biasanya dilakukan oleh ragi dan bakteri yang banyak digunakan dalam
pembuatan bir dan anggur. Pada Fermentasi alkohol, piruvat diubah menjadi etanol dalam
dua langkah. Langkah pertama menghidrolisis piruvat dengan molekul air sehingga
melepaskan karbon dioksida dari piruvat dan mengubahnya menjadi asetaldehida berkarbon
dua. Dalam langkah kedua, asetaldehida direduksi oleh NADH menjadi etanol sehingga
meregenerasi pasokan NAD+ yang dibutuhkan untuk glikolisis

b.Fermentasi asam laktat

Fermentasi asam laktat banyak dilakukan oleh fungi dan bakteri tertentu digunakan
dalam industri susu untuk membuat keju dan yogurt. Aseton dan methanol merupakan
beberapa produk samping fermentasi mikroba jenis lain yang penting secara komersil. Dalam
fermentasi asam laktat, piruvat direduksi langsung oleh NADH untuk membentuk laktat
sebagai produk limbahnya, tanpa melepaskan CO2. Pada sel otot manusia, fermentasi asam
laktat dilakukan apabila suplay oksigen tubuh kurang.
KESIMPULAN:

Metabolisme merupakan totalitas proses kimia di dalam tubuh.


Metabolisme meliputi segala aktivitas hidup yang bertujuan agar sel
tersebut mampu untuk tetap bertahan hidup, tubuh dan bereproduksi.
Semua sel penyusun tubuh makhluk hidup memerlukan energi agar proses
kehidupan dapat berlangsung. Peran metabolisme didalam sel melibatkan
aktivitas sejumlah besar katalis biologis yang disebut enzim dan
berlangsung melalui respirasi sintetis.
METABOLISME SEL

Kelompok 2:

1. Irfan Kurniawan
2. Ananda Silvi Nur Indriyanti
3. Nanda Liya Ru’yatul Maula

Anda mungkin juga menyukai